1. Umum.
d. Dengan memanfaatkan potensi yang ada di wilayah secara maksimal kita dapat
membuat sistem pertahanan dan keamanan Kodim 1504/Ambon untuk kepentingan
jangka pendek maupun jangka panjang terhadap ancaman musuh dari darat, laut
maupun udara.
2. Maksud danTujuan.
3. Ruang lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup Analisa Potensi pertahanan Kodim
1504/Ambon meliputi uraian tentang berbagai kemungkinan penyelenggaraan Opshan serta
penyelenggaraan dukungan bagi Binter didasarkan pada hubungan fungsional antara kondisi
obyektif kewilayahan dihadapkan kepada jenis jenis operasi yang perlu didukung oleh fungsi
teritorial dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan;
b. Kondisi daerah;
c. Kemungkinan dukungan terhadap Ophan/Perata;
d. Kemungkinan dukungan terhadap pola Ops Kamdagri;
e. Analisa;dan
f. Kesimpulan
2
KONDISI DAERAH
b. Batas Administrasi.
2) Keadaan Pegunungan.
8) Keadaan Tanah.
9) Iklim.
5. U m u m
a. Wilayah Kodim 1504/Ambon yang terdiri dari 4 Pulau besar yaitu P. Ambon, P.
Haruku, P. Saparua dan P. Nusalaut dan tiga Pulau kecil yaitu Pulau tiga mempunyai
garis pantai yang panjang sehingga sistem pengawasan pantai sangat sulit. Tetapi
hampir semua desa berada pada garis pantai keadaan ini dapat dimanfaatkan dalam
sistem pengawasan pantai secara keseluruhan.
b. Semua pulau di wilayah kodim 1504/Ambon mempunyai nilai strategis yang
dapat dimanfaatkan guna kepentingan Operasi Pertahanan dengan melaksanakan :
a. U m u m.
b. Daerah Operasi
1) Pulau Saparua dan Pulau haruku merupakan daerah yang cukup luas
dengan perbukitan yang lebat memungkinkan pada lawan untuk melakukan
aksi-aksi pemberontakan dengan gerilya dan melakukan penyusupan-
penyusupan di daerah pedalaman. Daerah-daerah subur dipedalaman dapat di
kembangkan sebagai basis pemberontakan/gerilya.
c. Daerah Belakang
2) Penduduk asli terdiri dari berbagai suku bangsa yang jumlahnya hampir
menyamai banyaknya pulau-pulau yang ada. Disamping itu terdapat suku-
suku pendatang misalnya suku Bugis, Buton, Toraja, Jawa, Arab, Cina,
Sumatra, Nusa tenggara, Timur dan sebagainya.
11
2) Kekuatan Cadangan :
c. Sifat keahlian penduduk untuk ikut serta dalam tugas – tugas Hankam.
e. Partisipasi.
2) Pengorganisasian.
12
2) Kerawanan – kerawanan.
1) Keadaan berlaku.
2) Kerawanan-kerawanan
2) Kerawanan-kerawanan.
a) Bidang Pertanian
15
16
2) Kerawanan – kerawanan.
a) Keutuhan persatuan dan kesatuan masih kurang.
17
e. Militansi Masyarakat.
2) Kerawanan-kerawanan
18
ANALISA
a. Geografi
b) Musuh yang datang dari arah Utara maupun dari pintu arah
selatan akan mudah masuk dengan menggunakan daerah Maluku
sebagai pangkalan dan pintu masuk dalam menguasai Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
b. Demografi.
2) Komponen Produksi
c. Kondisi Sosial.
1) Dibidang Idiologi/Agama
2) Dibidang Politik.
5) Bidang Hankam.
20
b. Aspek Demografi.
21
a. Sasaran-sasaran.
1) Geografi.
2) Demografi.
3) Kondisi Sosial.
b. Urutan Prioritas.
1) Geografi.
a) Peningkatan jaring-jaring jalan dan komunikasi/transportasi.
b) Peningkatan peraturan perkebunan, peternakan.
c) Pengawasan ketertiban lalulintas penduduk dan angkutan.
d) Peningkatan perkebunan coklat rakyat.
e) Intensipkan perkebunan cengkeh.
f) Menyiapkan daerah pangkalan.
22
2) Demografi.
a) Penyebaran penduduk;
b) Penyusunan sistem Hankam Rata;
c) Peningkatan kesadaran dan militansi rakyat;dan
d) Latihan ketrampilan Wanra.
3) Kondisi Sosial.
KESIMPULAN
16. Untuk dapat menunjang pelaksanaan operasi-operasi Militer secara berhasil guna
didalam daerah ditempuh hal-hal sebagai berikut :
a. Geografi.
b. Demografi.
PENUTUP
17. Penutup. Demikian analisa potensi pertahanan wilayah Kodim 1504/Ambon, untuk
dapat dijadikan pedoman dan pegangan bagi yang pihak-pihak yang berkepentingan.
J.Lumbantoruan
Letnan Kolonel Inf NRP 1920031680670
KOMANDO RESOR MILITER 151/BINAIYA
KOMANDO DISTRIK MILITER 1504/AMBON