Anda di halaman 1dari 1

Pemeriksaan luar mayat pada kasus keracunan gas co2 yaitu :

Seperti yang telah diketahui, bahwa karbon dioksida dan karbon monoksida berasal dari
penggabungan antara karbon dan oksigen yang membentuk gas, kedua zat tidak berwarna,
hambar dan tidak berbau. Keduanya berada di udara dan sama-sama dilepasakan saat
pembakaran.

Kasus keracunan gas karbon dioksida umumnya terjadi di dalam ruangan seperti di
dalam mobil, rumah, kantor, dan pabrik dengan kondisi jumlah oksigen yang lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah karbon dioksida

Karbon Dioksida akan menyebabkan asfiksia karena berkurangnya jumlah oksigen di


udara pernafasan dan proses ini pada tahap awal akan dipercepat dengan adanya efek langsung
Karbon Dioksida pada pusat pernafasan, sehingga tingkat keracunan perinhalasi makin berat.
Gejala keracunan akibat karbon dioksida adalah: sakit kepala serta kepala terasa berat, tinitus,
nausea, perspirasi, otot–ototmenjadi lemah, somnolensi hebat, tekanan darah menignkat
disertai dengan sianosis, pernafasan cepat dan nadi cepat, collaps, koma dan meninggal.
Penyebab kematian pada akibat keracunan gas karbon dioksida adalah asfiksia akibat anoksia
otak dan jaringan tubuh lainnya.

Pada pemeriksaan luar akan didapatkan tanda-tanda sianosis yaitu warna kulit dan
mukosa lebih gelap pada bibir, ujung-ujung jari dan kuku. Tanda ini juga terdapat umum pada
banyak kematian. Warna lebam mayat merah kebiruan gelap terbentuk lebih cepat. Distribusi
lebam lebih luas akibat kadar CO2 yang tinggi dan aktivitas fibrinolysis dalam darah sehingga
darah sukar membeku dan mudah mengalir.

A
Gambaran sianosis pada ujung-ujung B
jari dan kuku
Gambaran Slebam mayat warna merah kebiruan gelap
dengan distribusi yang lebih luas

Anda mungkin juga menyukai