Presentasi Kasus Vertigo
Presentasi Kasus Vertigo
IDENTITAS :
1
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA
Di sangkal
RIWAYAT KELAHIRAN/PERTUMBUHAN/PERKEMBANGAN:
Tidak ada kelainan
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS INTERNUS
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Gizi : Baik
Tanda vital
TD kanan : 170/100 mmHg
TD kiri : 170/100mmHg
Nadi kanan : 80x/menit
Nadi kiri : 80x/menit
Pernafasan : 20x/menit
Suhu : 36,2°C
Limfonodi : Tidak ada pembesaran limfonodi
Jantung : BJ I-II reguler, gallop(-), murmur (-)
Paru : Suara dasar vesikuler, rhonki-/-, whezzing -/-
Hepar : Tidak teraba membesar
Lien : Tidak teraba membesar
Ekstremitas : Akral hangat,edema(-)
STATUS PSIKIATRI
Tingakah laku : Wajar
Perasaan hati : Tenang
Orientasi : Baik
Jalan pikiran : Normal
Daya ingat : Baik
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran : Compos Mentis / E4M6V5 GCS = 15
Sikap tubuh : Berbaring
Cara berjalan : Normal
Gerakan abnormal : Tidak ada
Kepala
Bentuk : Normocephal
Simetris : Simetris
Pulsasi : Teraba pulsasi A.Temporalis dextra dan sinistra
Nyeri tekan : Tidak ada
2
Leher
Sikap :Normal
Gerakan :Bebas ke segala arah
Vertebra :Dalam batas normal
Nyeri tekan :Tidak ada
NERVI CRANIALIS
N.I ( Olfaktorius)
Daya penghidu : Normosmia Normosmia
N II (Opticus)
Ketajaman penglihatan: Baik Baik
Pengenalan warna : Baik Baik
Lapang pandang : Tidak dilakukan
Funduscopy : Tidak dilakukan
Pupil
Ukuran pupil : Ǿ3 mm Ǿ3mm
Bentuk pupil : bulat bulat
Isokor/anisokor: isokor
Posisi : sentral sentral
Rf cahaya langsung: (+) (+)
3
Rf cahaya tdk langsung: (+) (+)
Rf akomodasi/konvergensi: (+) (+)
N V (Trigeminus)
Menggigit : (+)
Membuka mulut : Simetris
Sensibilitas Atas : (+) (+)
Tengah : (+) (+)
Bawah : (+) (+)
Rf masester : tak dilakukan
Rf zigomatikus : tak dilakukan
Rf cornea : tak dilakukan
Rf bersin : Tidak dilakukan
N VII (Facialis)
Pasif
Kerutan kulit dahi : simetris kanan dan kiri
Kedipan mata : simetris kanan dan kiri
Lipatan nasolabial : asimetris kiri lebih datar
Sudut mulut : asimetris kiri lebih rendah
Aktif
Mengerutkan dahi : simetris kanan dan kiri
Mengerutkan alis : simetris kanan dan kiri
Menutup mata : simetris kanan dan kiri
Meringis : simetris kanan dan kiri
Menggembungkan pipi : simetris kanan dan kiri
Gerakan bersiul : dapat melakukan
Daya pengecapan lidah 2/3 depan : tidak dilakukan
Hiperlakrimasi : tidak ada
Lidah kering : tidak ada
N. VIII ( Acusticus )
Mendengarkan suara gesekan jari tangan : (+) (+)
Mendengar detik arloji : (+) (+)
Tes Schawabach : tidak dilakukan
Tes Rinne : tidak dilakukan
Tes Weber : tidak dilakukan
N. IX ( Glossopharyngeus )
Arcus pharynk : simetris
Posisi uvula : Di tengah
Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : tidak dilakukan
Refleks muntah : tidak dilakukan
N.X ( Vagus )
Denyut nadi : teraba,reguler
Arcus faring : simetris
4
Bersuara : normal
Menelan : tidak ada gangguan
N. XI ( Accesorius )
Memalingkan kepala : normal
Sikap bahu : simetris
Mengangkat bahu : dapat dilakukan
N.XII ( Hipoglossus )
Menjulurkan lidah : simetris
Kekuatan lidah : tidaka ada devisai
Atrofi lidah : tidak ada
Artikulasi : jelas
Tremor lidah : tidak ada
REFLEKS FISIOLOGIS
Refleks Tendon : Kanan Kiri
Refleks Biseps : (+) (+)
Refleks Triseps : (+) (+)
Refleks Patella : (+) (+)
Refleks Archilles : (+) (+)
Refleks Permukaan :
Dinding perut : (+)
Cremaster : tidak dilakukan
Spinchter Anii : tidak dilakukan
5
Klonus patella : tidak dilakukan
Klonus achilles : tidak dilakukan
SENSIBILITAS
Eksteroseptif :
Nyeri : (+) (+)
Suhu : tidak dilakukan
Taktil : (+) (+)
Propioseptif :
Vibrasi : (+) (+)
Posisi : (+) (+)
Tekan dalam : (+) (+)
FUNGSI OTONOM
Miksi
Inkotinensia : Tidak ada
Retensi : Tidak ada
Anuria : Tidak ada
Defekasi
Inkotinensi : Tidak ada
Retensi : Tidak ada
FUNGSI LUHUR
Fungsi bahasa : Baik
Fungsi orientasi : Baik
Fungsi memori : Baik
Fungsi emosi : Baik
Fungsi kognisi : Baik
6
Ht : 41
Leukosit : 9.300
RESUME :
Pasien laki-laki umur 66 tahun datang ke RSGS dengan keluhan pusing yang
sekelilingnya terasa berputar, rasa tersebut timbul bila pasien melakukan gerakan
bangun dari tempat duduk. Keluhan gangguan pendengaran dan nyeri pada daerah
telinga di sangkal oleh pasien.
Pada tahun 2003 pasien pernah dirawat karena stroke dan kondisi pasien setelah
perawatan baik dan beraktivitas kembali, riwayat hipertensi diakui oleh pasien.
Pemeriksaan:
Status internis :Dalam batas normal
Keadaan umum:Tampak sakit sedang
Gizi : Baik
Kesadaran : Compos mentis
TD kanan : 170/100 mmH
TD kiri : 170/100mmHg
Nadi kanan : 80x/meit
Nadi kiri : 80x/menit
Pernapasan : 20x/menit
Suhu : 36,2ºC
Status psikiatri : Baik
Status neurologis
Kesadaran:Compos mentis GCS =15 (E4M6V5 )
7
Motorik : Gerakan : Gerakan bebas pada ekstremitas kiri
Kekuatan :
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
DIAGNOSIS
Diagnosis Klinik : Vertigo vestibular tipe sentral, Hipertensi gr. II
Diagnosis topik : a. serebri media dan pons kanan
Diagnosis etiologi : Stroke non hemoragik
THERAPY
Medikamentosa :
Non medikamentosa :
Cukup istirahat
Vestibular exercise (metode Brandt Daroff & latihan visual vestibuler)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Lab darah (darah lengkap,gula darah,kolesterol,ureum,kreatinin)
EKG
Foto rontgen kepala dan thorak
CT scan kepala
PROGNOSA
Ad vitam : ad bonam
Ad Fungsionam : ad bonam
Ad sanam : ad bonam
Ad cosmeticum : ad bonam
8
ANALISA KASUS
Pasien Tn.S usia 66 thn didiagnosa Diagnosa vertigo vestibuler tipe sentral
Rasa berputar ( true Vertigo), mendadak.
Serangan episodik, mual, muntah
tidak ada gangguan pendengaran
Diagnosis didasarkan atas definisi vertigo itu sendiri , yaitu sensasi gerakan atau
rasa gerak dari tubuh atau lingkungan sekitarnya dengan gejala lain yang timbul
terutama dari jaringan otonomik yang disebabkan oleh gangguan alat
keseimbangan tubuh
Pemeriksaan fisik : ditemukan adanya gangguan keseimbangan yang dinyatakan
dari hasil tes Romberg, Tandem dan Fukuda yang positif.
Test Romberg positif dapat dilihat pada saat menutup mata badan bergoyang
menjauhi garis tengah ke kanan. Hasil ini menunjukkan bahwa kelainan yang
timbul letaknya di vestibularis.
Test Tandem positif terlihat bahwa pasien tidak dapat berjalan lurus dengan
tumit kaki diletakkan pada ujung jari. Dapat dilihat dari adanya penyimpangan
sesuai dengan kelainan di vestibuler. Dimana pada kelainan yang terletak di
cerebellum penderita cenderung jatuh
Pemeriksaan anjuran
Lab. Darah Lengkap → mengetahui keadaan pasien secara umum, mencari
komplikasi, faktor penyulit dan untuk melihat ada leukositosis
Foto Rontgen kepala dan leher → mencari adanya kelainan pada daerah servikal
Audiometri → dikonsulkan ke bagian tht, untuk mencari apakah penurunan
fungsi pendengaran yang bersifat kuantitatif
BAEP → merupakan cara pemeriksaan fungsi saraf pendengaran yang paling
baik, oleh karena pemeriksaan ini tidak memerlukan peran subjektif penderita
sedangkan pada audiometri masih memerlukan kerjasama(subjektif) penderita
CT-Scan kepala→ mencari adanya tanda-tanda kelainan yang mungkin ada
pada otak.
9
Terapi
Non medikamentosa :
Cukup istirahat
Terapi rehabilitatif
Terapi ini ditujukan untuk menimbulkan dan meningkatkan kompensasi sentral
dan habituasi pada pasien dengan gangguan vestibular.
Pasien dianjurkan untuk Latihan Vestibuler, yaitu metode Brandt Daroff dan
Latihan visual vestibuler disesuaikan dengan kemampuan pasien. Tujuan latihan
ini adalah melatih mata dan otot.
Prognosis pasien dengan vertigo vestibular tipe sentral, prognosis tergantung
dari penyakit yang mendasarinya. Sedagkan pada tipe perifer umumnya baik,
dapat terjadi remisi sempurna.
Ad Vitam → bonam (keadaan umum, tanda-tanda vital & kesadaran pasien
dalam keadaan stabil).
10
Ad Fungsionam → dubia ada bonam ( tidak ditemukan defisit neurologis pada
nervus cranialisnya → kemungkinan fungsi organnya dapat kembali seperti
semula ).
Ad Sanam → dubia ada bonam (pasien masih mampu melakukan kebutuhan
hidup dasar sehari-hari & masih semangat latihan berjalan).
11