Anda di halaman 1dari 100

PENGARUH PH SALIVA TERHADAP FORCE DECAY

ELASTOMERIC CHAIN
( Penelitian In Vitro )

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi


syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

RENY DIAH SIREGAR


NIM : 060600026

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2010

Universitas Sumatera Utara


Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ortodonsia

Tahun 2010

Reny Diah Siregar

Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain

xiv + 49 halaman

Elastomeric Chain adalah salah satu jenis elastik terbuat dari bahan sintetis

polyurethane yang digunakan untuk menghasilkan tarikan atau kekuatan untuk

menggeser gigi dalam perawatan ortodonti. Karakteristik dari elastomeric chain

yakni dalam aplikasinya besar gaya yang dihasilkan dapat mengalami perubahan

akibat deformasi dan perubahan mikrostruktur dari ikatan internalnya, hal ini akan

mengakibatkan elastomeric chain tidak menghasilkan kekuatan yang berkelanjutan

yang baik untuk pergerakan gigi, hal ini yang disebut force decay. Laporan penelitian

menunjukkan adanya pengurangan kekuatan sebesar 50 persen sampai 70 persen dari

kekuatan awal setelah 24 jam pertama aplikasi.

Menurut Ferriter dkk, faktor yang mempengaruhi force decay elastomeric

chain adalah pH saliva. Hasil penelitian Ferriter dkk menunjukkan bahwa force decay

terjadi lebih besar pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam kurun waktu 4

minggu sedangkan Brawley melaporkan hal yang sama akan tetapi terjadi pada waktu

3 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH saliva

Universitas Sumatera Utara


terhadap force decay yang dihasilkan elastomeric chain dengan waktu dan jarak

peregangan tertentu.

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium (in vitro) dilakukan pada

beberapa pH dengan menggunakan saliva buatan. Sampel berjumlah 140 buah

elastomeric chain dengan panjang 20 mm yang diregang 60 persen dari panjangnya.

Data diambil dengan mengukur force dari sampel pada masing-masing pH saliva dan

waktu tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan besarnya

force decay elastomeric chain berdasarkan pH yang berbeda dengan p > 0,05 dan

ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric chain berdasar pH

saliva yang berbeda pada waktu perendaman tertentu dengan p < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa force decay elastomeric chain terjadi pada masing-masing pH

saliva seiring dengan berjalannya waktu.

Kesimpulan penelitian ini adalah force decay elastomeric chain akan

dipengaruhi oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu. Semakin lama waktu

perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka besarnya

force decay akan lebih besar daripada pH saliva dengan suasana asam.

Daftar Pustaka : 17 ( 1970-2007 )

Universitas Sumatera Utara


LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI


TANGGAL 23 JULI 2010

Oleh Pembimbing

Muslim Yusuf,drg.,Sp.Ort (K)


NIP. 19580828 198803 1 002

Mengetahui,
Ketua Departemen Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara

Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K)


NIP.19540212 198102 2 001

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi berjudul

PENGARUH PH SALIVA TERHADAP FORCE DECAY ELASTOMERIC CHAIN

Yang dipersiapkan dan disusun oleh

RENY DIAH SIREGAR


060600026

Telah dipertahankan didepan tim penguji skripsi


pada tanggal 23 Juli 2010
dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima

Susunan Tim Penguji

Ketua

Muslim Yusuf,drg.,Sp.Ort (K)


NIP. 19580828 198803 1 002

Anggota Anggota

Siti Bahirrah,drg Erna Sulistyawati,drg.,Sp.Ort (K)


NIP. 197711162000212 2 002 NIP. 19540212 198102 2 001

Medan, 23 Juli 2010


Ketua Departemen Ortodonsia
Fakultas Kedokteran Gigi

Erna Sulistyawati,drg.,Sp.Ort (K)


NIP. 19540212 198102 2 001

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Kuasa atas

segala rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Rasa terima kasih yang tak terhingga secara khusus penulis tujukan kepada

orang tua tercinta, ayahanda Alm.Rusman Siregar dan teristimewa ibunda Darmawati

Harahap telah memberikan kasih sayang, do’a, bimbingan, dukungan baik moril

maupun materil, motivasi dan semangat yang tak henti-hentinya kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan masa pendidikan akademik di Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan serta Uwak Drs.H.Jalaluddin

Siregar, Abangda Anwar Sastrawan, Adinda Umi, Yusuf, Dina dan Indah yang telah

banyak membantu dan memberikan semangat penulis selama ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini penulis telah banyak mendapat pengarahan,

bantuan, bimbingan dan motivasi serta saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Prof. Ismet Danial Nasution, drg., Ph.D, Sp.Pros (K), selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Syafrinani, drg., Sp.Pros (K), selaku dosen pembimbing akademis yang

telah membimbing, memotivasi dan dukungan moril, serta memberikan semangat

kepada penulis selama masa pendidikan akademik.

Universitas Sumatera Utara


3. Muslim Yusuf, drg., Sp.Ort (K), selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak meluangkan waktu untuk mengarahkan, membimbing, memotivasi dan

memberikan masukan kepada penulis selama masa penyelesaian skripsi ini.

4. Ibu Mardhiah, selaku konsultan penelitian yang telah banyak meluangkan

waktu untuk membantu penulis dalam melakukan penelitian di Laboratorium Terpadu

FK USU sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini.

5. Drs. Abdul Jalil A.A, M.Kes, selaku konsultan penelitian yang telah

banyak membantu penulis dalam menyelesaikan uji statistik hasil penelitian dalam

skripsi ini.

6. Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort (K), selaku Ketua Departemen Ortodonsia

Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan dosen penguji yang telah

menyediakan waktu dan memberikan bantuan serta saran kepada penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Nurhayati Harahap,drg.,Sp.Ort(K),selaku koordinator skripsi Departemen

Ortodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

8. Siti Bahirrah, drg selaku dosen penguji yang telah menyediakan waktu

dan masukannya untuk penulis.

9. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Ortodonsia Fakultas

Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara, khususnya kak Emi dan Bang Tulus.

10. Seluruh staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera

Utara

11. Sahabat-sahabat tersayang, Wilna, Sari, Nila, Halida, Haqqy, Dedek,

Rani, Julaika, yang selalu memberikan dukungan dan semangat dalam kebersamaan.

Universitas Sumatera Utara


12. Teman-teman, Kak Nia, Kak Dian, Kak Elsa, Kak Citra, Kak Tassa, Kak

Ade, Kak Dira, Kak Irni, Kak Marta, Bang Agung, Bang Akbar, Habib, Kak Aida,

Kak Ulfa, Kak Linni, Bang Eko, Kak Lucy, Kak Rita, Bang Hafiz, Bang Boy,

Namira, Dimas Nofa, Monalisa, Kak Aini, Kak Icha, Bang Irun, Farida, Budi, Ikhsan,

Nuria, Utha, Mei, Suci, Nanda, Cut Ati, Kartika, Fitri, Elissa, Ayu, Antony, Una, Evi,

Mona, Mourent dan juga semua teman stambuk 2006 Fakultas Kedokteran Gigi

Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Akhirnya penulis ingin meminta maaf kepada semua pihak apabila ada

kesalahan selama melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini. Penulis

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis

sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga

skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi fakultas khususnya dibidang

perkembangan ilmu Ortodonsia.

Medan, 23 Juli 2010


Penulis

Reny Diah Siregar


NIM. 060600026

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................

HALAMAN PERSETUJUAN ...............................................................................

HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ..................................................................

KATA PENGANTAR ............................................................................................ iv

DAFTAR ISI .......................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 3
1.4 Hipotesis ....................................................................................... 4
1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................ 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Elastik Ortodonti .......................................................................... 5
2.2 Elastomeric Chain ........................................................................ 6
2.3 Kelebihan dan Kekurangan Elastomeric Chain ........................... 6
2.4 Force Decay Elastomeric Chain .................................................. 7
2.5 Kekuatan awal ( Initial Force ) .................................................... 8
2.6 Jenis-jenis Elastomeric Chain ...................................................... 8
2.7 Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain . 9
2.8 Penggunaan Elastomeric Chain ................................................... 10

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Jenis Penelitian ............................................................................ 11
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 11
3.2.1 Lokasi penelitian .............................................................. 11
3.2.2 Waktu penelitian ............................................................... 11

Universitas Sumatera Utara


3.3 Variabel Penelitian .................................................................... 11
3.4 Sampel Penelitian ...................................................................... 12
3.5 Besar Sampel ............................................................................. 12
3.6 Defenisi Operasional ................................................................. 13
3.7 Alat dan Bahan .......................................................................... 14
3.7.1 Alat .................................................................................. 14
3.7.2 Bahan ................................................................................ 16
3.8 Prosedur Kerja ........................................................................... 18
3.9 Cara Pengumpulan Data ............................................................ 22
3.10 Analisa Data .............................................................................. 23

BAB 4 HASIL PENELITIAN ....................................................................... 24

BAB 5 PEMBAHASAN ................................................................................ 43

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 Kesimpulan ................................................................................. 46
6.2 Saran ........................................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Komposisi masing-masing pH saliva buatan .................................................... 17


2. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva ................ 24
3. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan saliva yang
berbeda-beda pada waktu perendaman 0 jam ................................................... 25

4. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang


berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari ................................................... 26

5. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH


saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari ................................ 27

6. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang


berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu ............................................ 28

7. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH


saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu ......................... 27

8. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang


berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu ............................................ 30

9. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH


saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu ......................... 30

10. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang


berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu ............................................ 31

11. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan pH
saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu ......................... 32

12. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 4 ......................................................................... 33

13. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
perendaman yang berbeda-beda pada pH 4 ..................................................... 33

14. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 5 ........................................................................ 34

Universitas Sumatera Utara


15. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
perendaman yang berbeda-beda pada pH 5 ..................................................... 35

16. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 6 ........................................................................ 35

17. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
perendaman yang berbeda-beda pada pH 6 ..................................................... 36

18. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 7 ........................................................................ 37

19. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
perendaman yang berbeda-beda pada pH 7 ..................................................... 37

20. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 8 ........................................................................ 38

21. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
Perendaman yang berbeda-beda pada pH 8 ..................................................... 39

22. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 9 ........................................................................ 39

23. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
perendaman yang berbeda-beda pada pH 9 ................................................... 40

24. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 10 ........................................................................ 41

25. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasarkan waktu
perendaman yang berbeda-beda pada pH 10 ................................................... 41

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Elastomeric chain .............................................................................................. 6

2. Beberapa ukuran elastomeric chain .................................................................. 9

3. Penggunaan elastomeric chain ......................................................................... 10


4. Pelat plastik yang dipasang paku ...................................................................... 14
5. Correxmeter ...................................................................................................... 14
6. Inkubator ........................................................................................................... 15
7. pH meter digital ................................................................................................ 15

8. Timbangan listrik .............................................................................................. 15


9. Tempat merendam pelat plastik ........................................................................ 16
10. Elastomeric chain merk Ortho organizer ......................................................... 16
11. Komposisi saliva buatan ................................................................................... 17
12. Elastomeric chain dengan panjang 32 mm ...................................................... 18
13. Elastomeric chain yang dibagi dalam 7 kelompok sesuai pH masing-masing.. 18

14. Peregangan elastomeric chain diantara 2 buah paku statis pada pelat plastik... 19
15. Pengadukan larutan saliva buatan ..................................................................... 19
16. Penentuan masing-masing pH dengan menggunakan pH meter digital ........... 20
17. Perendaman elastomeric chain pada saliva buatan yang terdapat di dalam
kotak plastik yang bertutup ............................................................................. 21
18. Penyimpanan kotak berisi rendaman elastomeric chain pada masing-masing
pH saliva di inkubator dalm suhu 370C ........................................................... 21
19. Cara pengukuran besar gaya dari elastomeric chain dengan menggunakan
correxmeter ...................................................................................................... 22
20. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva ........................ 25

Universitas Sumatera Utara


21. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-
beda pada waktu perendaman 0 jam ............................................................... 26
22. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-
beda pada waktu perendaman 1 hari ............................................................... 28
23. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-
beda pada waktu perendaman 1 minggu ......................................................... 29
24. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-
beda pada waktu perendaman 2 minggu ......................................................... 31
25. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang berbeda-
beda pada waktu perendaman 3 minggu ......................................................... 32

26. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 4 .................................................................................. 34
27. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 5 .................................................................................. 35
28. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 6 .................................................................................. 36

29. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 7 .................................................................................. 38
30. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 8 .................................................................................. 39
31. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 9 .................................................................................. 40

32. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaan yang
berbeda-beda pada pH 10 ............................................................................... 42

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kerangka Teori

2. Kerangka Konsep

3. Jadwal Pelaksanaan Skripsi

4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

5. Alur Penelitian

6. Hasil Rerata Pengukuran Force Decay Elastomeric Chain 4 Sampel dari Masing-
Masing pH dan Waktu
7. Hasil Perhitungan Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH
Saliva
8. Hasil Perhitungan Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH
Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 0 Jam

9. Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada waktu perendaman 1 Hari
10.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH
Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 1 Minggu

11.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 2 Minggu
12.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH
Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 3 Minggu
13.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu
Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 4

14.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu


Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 5
15.Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan waktu
Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 6

Universitas Sumatera Utara


16.Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu
Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 7
17.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu
Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 8
18.Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu
Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 9
19.Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan Waktu
Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 10

Universitas Sumatera Utara


Fakultas Kedokteran Gigi

Departemen Ortodonsia

Tahun 2010

Reny Diah Siregar

Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain

xiv + 49 halaman

Elastomeric Chain adalah salah satu jenis elastik terbuat dari bahan sintetis

polyurethane yang digunakan untuk menghasilkan tarikan atau kekuatan untuk

menggeser gigi dalam perawatan ortodonti. Karakteristik dari elastomeric chain

yakni dalam aplikasinya besar gaya yang dihasilkan dapat mengalami perubahan

akibat deformasi dan perubahan mikrostruktur dari ikatan internalnya, hal ini akan

mengakibatkan elastomeric chain tidak menghasilkan kekuatan yang berkelanjutan

yang baik untuk pergerakan gigi, hal ini yang disebut force decay. Laporan penelitian

menunjukkan adanya pengurangan kekuatan sebesar 50 persen sampai 70 persen dari

kekuatan awal setelah 24 jam pertama aplikasi.

Menurut Ferriter dkk, faktor yang mempengaruhi force decay elastomeric

chain adalah pH saliva. Hasil penelitian Ferriter dkk menunjukkan bahwa force decay

terjadi lebih besar pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam kurun waktu 4

minggu sedangkan Brawley melaporkan hal yang sama akan tetapi terjadi pada waktu

3 minggu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pH saliva

Universitas Sumatera Utara


terhadap force decay yang dihasilkan elastomeric chain dengan waktu dan jarak

peregangan tertentu.

Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium (in vitro) dilakukan pada

beberapa pH dengan menggunakan saliva buatan. Sampel berjumlah 140 buah

elastomeric chain dengan panjang 20 mm yang diregang 60 persen dari panjangnya.

Data diambil dengan mengukur force dari sampel pada masing-masing pH saliva dan

waktu tertentu.

Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan besarnya

force decay elastomeric chain berdasarkan pH yang berbeda dengan p > 0,05 dan

ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric chain berdasar pH

saliva yang berbeda pada waktu perendaman tertentu dengan p < 0,05. Hal ini

menunjukkan bahwa force decay elastomeric chain terjadi pada masing-masing pH

saliva seiring dengan berjalannya waktu.

Kesimpulan penelitian ini adalah force decay elastomeric chain akan

dipengaruhi oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu. Semakin lama waktu

perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka besarnya

force decay akan lebih besar daripada pH saliva dengan suasana asam.

Daftar Pustaka : 17 ( 1970-2007 )

Universitas Sumatera Utara


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan bersifat eksperimental laboratorium (in vitro)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi penelitian : Laboratorium Terpadu FK USU

3.2.2 Waktu penelitian : 1 bulan

3.3 Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

• pH Saliva Besar Force Decay


• Waktu peregangan elastomeric chain
elastomeric chain

Variabel yang dikendalikan

• suhu kamar
• warna elastomeric chain
• merk elastomeric chain
• jarak peregangan
• jenis elastomeric chain

Universitas Sumatera Utara


3.4 Sampel Penelitian

Adalah elastomeric chain merk Ortho Organizer berwarna bening dengan

panjang 20 mm dan tipe long.

3.5 Besar Sampel

Perhitungan besar sampel ditentukan berdasarkan rumus sampel penelitian

eksperimental15 : ( 1 – r ) ( 1 – n ) ≥ 15

( 1 – r ) ( 1 – n ) ≥ 15

( 1 – 7 ) ( 1 – n ) ≥ 15

-6 + 6n ≥ 15

6n ≥ 21

n ≥ 3,5

Keterangan :

r = jumlah kelompok perlakuan

n = jumlah replikan atau sampel

Sampel yang dipakai pada setiap kelompok perlakuan pada penelitian ini

adalah dibulatkan menjadi 4 sampel. Bila diuji pada setiap pH dan waktu maka total

sampel yang digunakan 4 x 7 x 5 = 140 sampel

Keterangan : 4 = jumlah sampel setiap perlakuan

7 = berdasarkan variasi keasaman pH ( pH4, pH5, pH6, pH7, pH8,

pH9 dan pH10 )

5 = berdasarkan waktu ( 0 jam, 1 hari, 1 minggu, 2 minggu, 3minggu)

Universitas Sumatera Utara


3.6 Defenisi Operasional

1. Force decay elastomeric chain :

adalah selisih besar gaya (kekuatan) antara pengukuran yang diakibatkan dari

destruksi internal elastomeric chain disebabkan hasil peregangan pada waktu

tertentu.

2. Lama peregangan :

adalah lamanya peregangan elastomeric chain sebelum dilakukan pengukuran

yaitu pada: 0 jam, 1 hari, 1 minggu, 2 dan 3 minggu setelah peregangan.

3. Elastomeric chain

Adalah elastomeric chain buatan Ortho organizer berwarna bening dan tipe

long yang dipotong sepanjang 20 mm.

4. Jarak peregangan

Adalah panjang peregangan dari elastomeric chain adalah sebesar 60 persen

dari panjang mula-mula yaitu 32 mm.

5. Saliva

Adalah saliva buatan yang dibuat dengan variasi keasaman yaitu pH4, pH5,

pH6, pH7, pH8, pH9 dan pH10 terbuat dari potassium chloride, natrium

chloride, magnesium chloride, kalsium chloride, potassium phosphate, acid of

potassium phosphate, sorbitol, natrium benzoate dan aquades.

6. Suhu

Adalah temperatur yang dibuat sesuai temperatur rongga mulut, yaitu 370 C

Universitas Sumatera Utara


3.7 Alat dan Bahan

3.7.1 Alat penelitian

- Pelat plastik sebanyak 7 pasang ukuran 25 cm x 8 cm.

Gambar 4. Pelat plastik yang dipasang paku

- Alat ( Correxmeter ) merk Dentaurum ; rentang force 0- 250 gr.

Gambar 5. Correxmeter

Universitas Sumatera Utara


- inkubator ( merk emmert,buatan Jerman )

Gambar 6. Inkubator

- pH meter digital ( merk Hanna, buatan Portugal )

Gambar 7. pH meter digital

- Timbangan listrik ( merk Sartorius, buatan Jerman )

Gambar 8. Timbangan listrik

Universitas Sumatera Utara


- Tempat merendam pelat plastik yang ada tutupnya

Gambar 9. Tempat merendam pelat plastik

3.7.2 Bahan penelitian:

- Elastomeric chain dengan buatan Ortho organizer, tipe long dan

berwarna bening

.Gambar 10. Elastomeric chain


merk Ortho organizer

- Saliva buatan dengan pH4, pH5, pH6, pH7, pH8, pH9 dan pH10 terbuat

dari potasium klorida (KCl), natrium klorida (NaCl), magnesium klorida

(MgCl2 ), kalsium klorida (CaCl2 ), potasium posfat (K 2 HPO 4 ), asam

Universitas Sumatera Utara


potasium posfat (KH 2 PO 4 ), sorbitol 70%, natrium benzoat dan aquades

dalam suhu 370C. Saliva buatan diganti 3 hari sekali.

Adapun komposisi dari masing-masing pH saliva buatan disajikan pada tabel berikut

Tabel 1 . Komposisi masing-masing pH saliva buatan

NO Jenis Bahan pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10
1. KCl 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr 3,125 gr
2. NaCl 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr 4,325 gr
3. MgCl2 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr 2,790 gr
4. CaCl2 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr 0,831 gr
5. K 2 HPO 4 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr 4,017 gr
6. KH 2 PO 4 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr 1,630 gr
7. Sorbitol70 % 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr 2,135 gr
8. Na Benzoat 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg 5 mg
9. Aquades 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter 1 Liter
10. HCl 5M ± 150 tetes ± 75 tetes ± 10 tetes - - - -
11. NaOH 5M - - - ± 50 tetes ± 100 tetes ± 150 tetes ± 200 tetes

Universitas Sumatera Utara


Gambar 11. Komposisi saliva buata

3.8 Prosedur Kerja

1. Pemilihan sampel elastomeric chain bening dan tipe long yang dibuat dengan

panjang 20 mm sebanyak 140 buah.

Gambar 12. Elastomeric chain dengan panjang 20 mm

2. Melakukan pengelompokan masing-masing sampel menjadi 7 kelompok yang

masing-masing kelompok terdiri dari 20 buah elastomeric chain

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10

Gambar 13. Elastomeric chain dibagi dalam 7 kelompok sesuai pH masing-masing

3. Melakukan peregangan elastomeric chain diantara 2 buah paku statis pada

pelat dengan jarak sama yakni sebesar 60 persen dari panjang mula-mula yaitu

32 mm.

Universitas Sumatera Utara


Gambar14. Peregangan elastomeric chain diantara 2 buah paku statis pada pelat plastik

4. Bahan-bahan untuk membuat saliva buatan ditimbang sesuai takaran masing-

masing lalu di campur dalam suatu wadah dan aduk hingga homogen pada

suatu alat pengaduk khusus, lalu tentukan masing-masing pH dengan

menggunakan pH meter digital.

Gambar 15. Pengadukan larutan saliva buatan

Universitas Sumatera Utara


Gambar 16. Penentuan masing-masing pH dengan menggunakan pH meter digital

5. Elastomeric chain pada pelat plastik direndam ke dalam larutan saliva buatan

dalam suasana pH yang masing-masing yang telah ditentukan dengan

menggunakan suatu wadah plastik yang memiliki penutup lalu disimpan ke

inkubator pada suhu 370C. Seluruh elastomeric chain dan pelat harus

seluruhnya terendam dalam cairan saliva buatan selama penelitian, kecuali

bila akan dilakukan pengukuran.

Universitas Sumatera Utara


Gambar 17. Perendaman Elastomeric chain pada
saliva buatan dengan pH masing-masing

Gambar 18. Penyimpanan kotak berisi rendaman


elastomeric chain pada masing-masing
pH saliva di inkubator dengan suhu 370C

Universitas Sumatera Utara


6. Melakukan pengukuran besar gaya elastomeric chain sebanyak empat kali

dengan alat correxmeter dan mengambil rata-ratanya padaCara pengukuran

adalah setelah elastomeric chain diregang pada paku yang sejajar, lalu

lepaskan regangan elastomeric chain pada salah satu paku, lalu ujung

correxmeter dimasukkan ke dalam ujung lubang elastomeric chain yang

dilepas tadi, kemudian tarik sampai dititik paku yang tidak dikaitkan

elastomeric chain, setelah itu tentukan forcenya yang sesuai arah jarum pada

correxmeter. Hal ini dapat dilihat pada gambar 19 sebagai berikut :

Gambar 19. Cara pengukuran besar gaya dari elastomeric chain


dengan menggunakan correxmeter

3.9 Cara Pengumpulan Data

Untuk menguji tingkat kemahiran peneliti dalam mengumpulkan data, terlebih

dahulu dilakukan pengukuran secara intraexaminer (yaitu pengukuran dilakukan oleh

peneliti sendiri) terhadap lima sampel secara acak dengan melakukan pengukuran

memakai alat correxmeter untuk melihat apakah force yang didapat pada jarak

peregangan yang telah ditentukan tidak melebihi dari ambang force yang tertera pada

Universitas Sumatera Utara


correxmeter sehingga data dapat diketahui dengan valid. Setelah itu, pengukuran

dimulai dari t nol untuk mengetahui force mula-mula dari elastomeric chain tanpa

memperhitungkan waktu. Selanjutnya dilakukan pengukuran force dari seluruh

sampel elastomeric chain dari masing-masing pH pada interval waktu yang telah

ditentukan. Sehingga dapat diambil rata-rata dari 4 sampel pada masing-masing pH

dan interval waktu .

3.10 Analisa Data

Analisa data secara analitik, menggunakan Uji Anova dan Uji Komparasi

Ganda ( LSD ) dilakukan dengan program SPSS 15.0 untuk Windows.

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

HASIL PENELITIAN

Pada awal penelitian telah dilakukan analisis untuk melihat tingkat kemahiran

peneliti dalam mengumpulkan data. Sebanyak lima sampel dipilih secara acak

kemudian dilakukan pengukuran secara intraexaminer terhadap besarnya force

elastomeric chain. Sampel penelitian berjumlah 140 buah dengan panjang awal

elastomeric chain 20 mm. Lalu dibagi pada 7 pH saliva yang berbeda, sehingga

masing-masing pH berjumlah 20 sampel. Selanjutnya 20 sampel ini dibagi pada 5

interval waktu sehingga masing-masing waktu berjumlah 4 sampel, kemudian

diregang pada plat plastik yang dipasang paku dengan panjang 60 persen dari panjang

awal (32 mm) kemudian direndam kedalam larutan saliva buatan dengan pH yang

berbeda pada interval waktu tertentu. Data diambil dengan mengukur besarnya force

elastomeric chain dengan menggunakan correxmeter sehingga dapat diketahui besar

force decay yang terjadi. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan terhadap sampel

diperoleh gambaran rerata besar force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva

dan waktu sebagai berikut.

Tabel 2. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.


4 20 171,995 ± 42,261 128,1 246,7
5 20 168,280 ± 44,906 124,8 246,7
6 20 166,250 ± 44,870 124,8 246,7
7 20 162,575 ± 46,357 118,6 246,7 0,665
8 20 159,290 ± 47,035 115,6 246,7
9 20 153,605 ± 50,162 106,2 246,7
10 20 147,220 ± 52,501 99,8 246,7

Universitas Sumatera Utara


Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 2 di atas menunjukkan p > 0,05 (Ho

ditolak), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan force decay elastomeric chain

berdasarkan pH saliva yang berbeda. Hal ini dapat dilihat dari penyajian grafik

dibawah ini :

175.0

170.0
Mean of Force Decay

165.0

160.0

155.0

150.0

145.0

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10
pH
Gambar 20. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva

Tabel 3. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan saliva yang berbeda
beda pada waktu perendaman 0 jam

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.


4 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998
5 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998
6 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998
7 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998 1,000
8 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998
9 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998
10 4 245,150 ± 1,789 242,302 247,998

Universitas Sumatera Utara


Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 3 di atas menunjukkan p > 0,05

(Ho ditolak), artinya tidak ada perbedaan yang signifikan force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 0 jam. Hal ini

dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

500.0

400.0
Mean of Force Decay

300.0

200.0

100.0

0.0

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10
pH
Gambar 21. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva
yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 0 jam

Tabel 4. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang


berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.


4 4 174,900 ± 0,081 174,8 175,0
5 4 173,250 ± 1,789 171,7 174,8
6 4 172,525 ± 3,021 168,6 175,0
7 4 166,900 ± 5,021 159,3 171,1 0,0001*
8 4 156,975 ± 3,900 153,1 162,4
9 4 153,025 ± 5,770 146,6 159,3
10 4 140,500 ± 3,579 137,4 143,6
Keterangan : * signifikan

Universitas Sumatera Utara


Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 4 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho

diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari. Rata-rata

yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 5 berikut :

Tabel 5. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva
yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 hari

Rata-rata yang berbeda Sig


pH 4 dengan pH 7 0,007
pH 4 dengan pH 8 0,0001
pH 4 dengan pH 9 0,0001
pH 4 dengan pH 10 0,0001
pH 5 dengan pH 7 0,028
pH 5 dengan pH 8 0,0001
pH 5 dengan pH 9 0,0001
pH 5 dengan pH 10 0,0001
pH 6 dengan pH 7 0,048
pH 6 dengan pH 8 0,0001
pH 6 dengan pH 9 0,0001
pH 6 dengan pH10 0,0001
pH 7 dengan pH 8 0,001
pH 7 dengan pH 9 0,0001
pH 7 dengan pH 10 0,0001
pH 8 dengan pH 10 0,0001
pH 9 dengan pH 10 0,0001

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

180.0

170.0

Mean of Force Decay

160.0

150.0

140.0

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10
pH
Gambar 22. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva
yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 1 hari

Tabel 6. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang


berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.


4 4 174,600 ± 0,230 174,4 174,8
5 4 171,500 ± 3,348 168,6 174,4
6 4 161,625 ± 5,294 156,2 168,6
7 4 156,975 ± 1,550 156,2 159,3 0,0001*
8 4 153,875 ± 2,968 150,0 156,2
9 4 145,050 ± 5,484 140,3 149,8
10 4 135,850 ± 1,789 134,3 137,4
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 6 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho

diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 7 berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 7. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva
yang berbeda-beda pada waktu perendaman 1 minggu.

Rata-rata yang berbeda Sig.


pH 4 dengan pH 6 0,0001
pH 4 dengan pH 7 0,0001
pH 4 dengan pH 8 0,0001
pH 4 dengan pH 9 0,0001
pH 4 dengan pH 10 0,0001
pH 5 dengan pH 6 0,001
pH 5 dengan pH 7 0,0001
pH 5 dengan pH 8 0,0001
pH 5 dengan pH 9 0,0001
pH 5 dengan pH 10 0,0001
pH 6 dengan pH 8 0,005
pH 6 dengan pH 9 0,0001
pH 6 dengan pH 10 0,0001
pH 7 dengan pH 9 0,0001
pH 7 dengan pH 10 0,0001
pH 8 dengan pH 9 0,002
pH 8 dengan pH 10 0,0001
pH 9 dengan pH 10 0,001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

180.0

170.0
Mean of Force Decay

160.0

150.0

140.0

130.0

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10
pH
Gambar 23. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva
yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 1 minggu.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 8. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang
berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig.


4 4 131,675 ± 1,839 130,0 134,3
5 4 124,950 ± 0,191 124,8 125,2
6 4 126,375 ± 1,152 125,7 128,1
7 4 123,700 ± 1,270 122,6 124,8 0,0001*
8 4 123,350 ± 3,168 118,6 125,0
9 4 117,050 ± 3,100 112,4 118,6
10 4 114,725 ± 4,650 109,3 118,6
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 8 di atas menunjukkan p < 0,05 (Ho

diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric

chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 9 berikut :

Tabel 9. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH saliva
yang berbeda-beda pada waktu perendaman 2 minggu

Rata-rata yang berbeda Sig.


pH 4 dengan pH 5 0,002
pH 4 dengan pH 6 0,009
pH 4 dengan pH 7 0,0001
pH 4 dengan pH 8 0,0001
pH 4 dengan pH 9 0,0001
pH 4 dengan pH 10 0,0001
pH 5 dengan pH 9 0,0001
pH 5 dengan pH 10 0,0001
pH 6 dengan pH 9 0,0001
pH 6 dengan pH 10 0,0001
pH 7 dengan pH 9 0,002
pH 7 dengan pH 10 0,0001
pH 8 dengan pH 9 0,003
pH 8 dengan pH 10 0,0001

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

130.0

Mean of Force Decay 125.0

120.0

115.0

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10
pH
Gambar 24. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva
yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 2 minggu.

Tabel 10. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan pH saliva yang
berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu.

pH N x ± SD Minimum Maximum Sig


4 4 133,650 ± 4,572 128,1 137,4
5 4 126,550 ± 1,789 125,0 128,1
6 4 125,575 ± 1,550 124,8 127,9
7 4 120,150 ± 1,789 118,6 121,7 0,0001*
8 4 117,100 ± 1,732 115,6 118,6
9 4 107,750 ± 1,789 106,2 109,3
10 4 99,875 ± 0,957 99,8 100,0
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 10 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3

minggu. Rata-rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD),

seperti yang disajikan dalam tabel 11 berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 11. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar pH
saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman 3 minggu

Rata-rata yang berbeda Sig


pH 4 dengan pH 5 0,0001
pH 4 dengan pH 6 0,0001
pH 4 dengan pH 7 0,0001
pH 4 dengan pH 8 0,0001
pH 4 dengan pH 9 0,0001
pH 4 dengan pH 10 0,0001
pH 5 dengan pH 7 0,001
pH 5 dengan pH 8 0,0001
pH 5 dengan pH 9 0,0001
pH 5 dengan pH 10 0,0001
pH 6 dengan pH 7 0,003
pH 6 dengan pH 8 0,0001
pH 6 dengan pH 9 0,0001
pH 6 dengan pH 10 0,0001
pH 7 dengan pH 9 0,0001
pH 7 dengan pH 10 0,0001
pH 8 dengan pH 9 0,0001
pH 8 dengan pH 10 0,0001
pH 9 dengan pH 10 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

Gambar 25. Grafik force decay elastomeric chain berdasarkan pH Saliva


yang berbeda-beda dengan waktu perendaman 3 minggu.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 12. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 4

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 174,900 ± 0,081 174,8 175,0
1 minggu 4 174,600 ± 0,230 174,4 174,8 0,0001*
2 minggu 4 131,675 ± 1,839 130,0 134,3
3 minggu 4 133,650 ± 4,572 128,1 137,4
Keterangan : * siginifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 12 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 4. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 13 berikut :

Tabel 13. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 4

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

240.0

220.0

Mean of Force Decay


200.0

180.0

160.0

140.0

120.0
awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu
waktu perendaman

Gambar 26. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 4.

Tabel 14. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 5

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 173,250 ± 1,789 171,7 174,8
1 minggu 4 171,500 ± 3,346 168,6 174,4 0,0001*
2 minggu 4 124,950 ± 0,191 124,8 125,2
3 minggu 4 126,550 ±1,789 125,0 128,1
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 14 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 5. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 15 berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 15. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 5

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

250.0

225.0
Mean of Force Decay

200.0

175.0

150.0

125.0

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu


waktu perendaman

Gambar 27. Grafik Force Decay Elastomeric Chain waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 5.

Tabel 16. Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 6

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 172,525 ± 3,021 168,6 175,0
1 minggu 4 161,625 ± 5,294 156,2 168,6 0,0001*
2 minggu 4 126,375 ± 1,152 125,7 128,1
3 minggu 4 125,575 ± 1,550 124,8 127,9
Keterangan : * signifikan

Universitas Sumatera Utara


Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 16 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 6. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 17 berikut :

Tabel 17. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 6

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 1 minggu 0,0001
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

240.0

220.0
Mean of Force Decay

200.0

180.0

160.0

140.0

120.0
awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu
waktu perendaman

Gambar 28. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 6

Universitas Sumatera Utara


Tabel 18. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 7

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 166,900 ± 5,201 159,3 171,1
1 minggu 4 156,975 ± 1,550 156,2 159,3 0,0001*
2 minggu 4 123,700 ± 1,270 122,6 124,8
3 minggu 4 120,150 ± 1,789 118,6 121,7
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 18 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 7. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 19 berikut :

Tabel 19. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 7.

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 1 minggu 0,0001
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

250.0

225.0

Mean of Force Decay


200.0

175.0

150.0

125.0

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu


waktu perendaman
Gambar 29. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 7.

Tabel 20. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 8

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 156,975 ± 3,900 153,1 162,4
1 minggu 4 153,875 ± 2,968 150,0 156,2 0,0001*
2 minggu 4 123,350 ± 3,168 118,6 125,0
3 minggu 4 117,100 ± 1,732 115,6 118,6
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 20 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 8. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 21 berikut :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 21. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 8.

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik dibawah ini :

240.0

220.0
Mean of Force Decay

200.0

180.0

160.0

140.0

120.0

100.0

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu


waktu perendaman

Gambar 30. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 8.

Tabel 22. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 9

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 153,025 ± 5,770 146,6 159,3
1 minggu 4 145,050 ± 5,484 140,3 149,8 0,0001*
2 minggu 4 117,050 ± 3,100 112,4 118,6
3 minggu 4 107,750 ± 1,789 106,2 109,3
Keterangan : * signifikan

Universitas Sumatera Utara


Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 22 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 9. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 23 berikut :

Tabel 23. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 9.

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 1 minggu 0,013
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001
2 minggu dengan 3 minggu 0,005

Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

240.0

220.0
Mean of Force Decay

200.0

180.0

160.0

140.0

120.0

100.0

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu


waktu perendaman

Gambar 31. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman


yang berbeda-beda pada pH 9.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 24. Perbedaan force decay elastomeric chain berdasarkan waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 10

Waktu N x ± SD Minimum Maximum Sig


0 4 245,150 ± 1,789 243,6 246,7
1 hari 4 140,500 ± 3,579 137,4 143,6
1 minggu 4 135,850 ± 1,789 134,3 137,4 0,0001*
2 minggu 4 114,725 ± 4,650 109,3 118,6
3 minggu 4 99,875 ± 0,095 99,8 100,0
Keterangan : * signifikan

Hasil uji Anova yang disajikan pada tabel 24 di atas menunjukkan p < 0,05

(Ho diterima), artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay

elastomeric chain berdasar waktu perendaman yang berbeda-beda pada pH 10. Rata-

rata yang berbeda tersebut dilihat dengan uji komparasi ganda (LSD), seperti yang

disajikan dalam tabel 25 berikut :

Tabel 25. Uji komparasi ganda (LSD) untuk rata-rata yang berbeda berdasar waktu
perendaman berbeda-beda pada pH 10.

Rata-rata yang berbeda Sig


awal dengan 1 hari 0,0001
awal dengan 1 minggu 0,0001
awal dengan 2 minggu 0,0001
awal dengan 3 minggu 0,0001
1 hari dengan 1 minggu 0,036
1 hari dengan 2 minggu 0,0001
1 hari dengan 3 minggu 0,0001
1 minggu dengan 2 minggu 0,0001
1 minggu dengan 3 minggu 0,0001
2 minggu dengan 3 minggu 0,0001

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dapat dilihat pada penyajian grafik di bawah ini :

250.0

200.0

Mean of Force Decay

150.0

100.0

50.0

awal 1 hari 1 minggu 2 minggu 3 minggu


waktu perendaman
Gambar 32. Grafik force decay elastomeric chain waktu perendaman
yang berbeda-beda pada pH 10.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh pH saliva

terhadap force decay elastomeric chain dimana dilakukan secara in vitro dengan cara

melakukan percobaan yang disesuaikan semirip mungkin dengan keadaan didalam

mulut. Suhu pada percobaan ini diatur sesuai keadaan dalam mulut yaitu 370 C

dengan pH yang berbeda-beda yaitu pH 4, pH 5, pH 6, pH 7, pH 8, pH 9 dan pH 10.

Dalam penelitian ini digunakan elastomeric chain produk Ortho organizer. Setiap

perlakuan terdiri dari 4 sampel untuk masing-masing pH dan waktu, sehingga

seluruhnya berjumlah 140 sampel dengan diameter sama yaitu 60 persen dari panjang

mula-mula ( 20 mm ) yaitu 32 mm.

Cara pengukuran besar force dari elastomeric chain dilakukan masing-masing

4 kali untuk tiap pH dan waktu dan diambil rata-ratanya. Hal ini dilakukan untuk

menghindari kesalahan pengukuran. Kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan

uji Anova dan Uji Komparasi Ganda (LSD). Hasilnya, bahwa pH saliva tidak secara

langsung berpengaruh terhadap force decay elastomeric chain, dimana p > 0,05

artinya tidak ada perbedaan yang signifikan force decay elastomeric chain

berdasarkan pH yang berbeda-beda akan tetapi besarnya force decay elastomeric

chain akan dipengaruhi oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu, dimana p < 0,05

artinya ada perbedaan yang signifikan rata-rata force decay elastomeric chain

berdasar pH saliva yang berbeda-beda pada waktu perendaman tertentu. Jadi semakin

lama waktu perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka

Universitas Sumatera Utara


besarnya force decay akan lebih besar dari pada pH saliva dengan suasana asam. Hal

ini dapat dilihat dari hasil penelitian pada tabel 3 sampai 6.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan Ferriter dkk yang meneliti

efek pH pada tingkat degradasi kekuatan terhadap elastomeric chain yang dievaluasi

dalam suatu studi in vitro. Pada penelitiannya nilai pH 4,95 dan 7,26 diseleksi untuk

pengujian karena hal tersebut menghadirkan nilai yang berdekatan dengan nilai

ekstrim plak yang dilaporkan dan pH air liur (saliva) yang dilakukan pengujian

elastomeric chain dengan jarak yang sama, tingkat kekuatan awal yang sama dan

tingkat degradasi kekuatan dicatat dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa tingkat degradasi kekuatan yang lebih besar pada

suasana basa (pH 7,26) daripada yang ada dalam suasana asam (pH 4,95). Brawley

melaporkan dalam penelitiannya force decay yang tejadi lebih besar pada pH basa

dibandingkan dengan pH asam dalam kurun waktu 3 minggu.2,3,7,9

Tanpa melihat jarak peregangan, semua elastomeric chain mengalami force

decay seiring dengan berjalannya waktu, bila dibandingkan dengan force awalnya.

Tetapi ada elastomeric chain yang mengalami sedikit peningkatan gaya dalam

periode waktu berikutnya. Hal ini dimungkinkan karena kesalahan pengukuran dan

bukan merupakan masalah dari dalam bahan itu sendiri.

Deformitas plastis menyebabkan bahan tidak dapat kembali ke bentuk semula.

Pada penelitian ini terjadi deformitas plastis pada semua elastomeric chain. Semakin

lama elastomeric chain diregang semakin besar kemungkinan terjadi deformitas

plastis. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bishara dan

Universitas Sumatera Utara


Adreasen (1970) bahwa efek deformitas plastis bermanifestasi sebagai suatu

pengurangan dalam gaya atau kekuatan elastomeric chain.2,8

Secara keseluruhan terlihat bahwa terjadi force decay elastomeric chain pada

masing-masing pH saliva seiring dengan berjalannya waktu. Hal ini terbukti dari uji

Anova pada tabel 7 sampai 13. Penurunan terbesar terjadi pada 24 jam pertama ( 1

hari ) setelah elastomeric chain diregang lalu dilakukan perendaman ke dalam saliva

buatan, dimana terjadi penambahan panjang yakni 50 persen sampai 70 persen dari

panjng mula-mula. Waktu terjadinya force decay terbesar pada penelitian ini berbeda

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Bishara dan Andreasen (1970) dimana

penurunan terbesar terjadi setelah 1 jam.2,3,13,14 Hal tersebut tentu saja dapat

dimengerti karena adanya perbedaan merk dan gaya elastik serta jarak

peregangannya.

Secara klinis, jelas bahwa pH oral yang lebih rendah dari pada 7 akan

memperlambat force decay elastomeric chain. Sebelum studi ini, peneliti tidak

berharap menemukan bahwa pengurangan pH berkaitan dengan plak gigi dengan

adanya karbohidrat yang dapat mengurangi force decay elastomeric chain dan

kemudian menambah elastisitasnya. Ahli klinis harus memiliki kemampuan untuk

mengendalikan kondisi mulut pasien dan harus mempunyai kemampuan untuk

elemen tertentu yang dapat mempengaruhi rencana mekanik yang perlu diseleksi.3

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pengaruh pH saliva terhadap force decay

elastomeric chain dapat disimpulkan bahwa :

1. pH saliva tidak secara langsung berpengaruh terhadap force decay elastomeric

chain, akan tetapi besarnya force decay elastomeric chain akan dipengaruhi

oleh pH saliva jika dikaitkan dengan waktu. Jadi semakin lama waktu

perendaman elastomeric chain pada pH saliva dengan suasana basa maka

besarnya force decay akan lebih besar daripada pH saliva dengan suasana

asam.

2. Tanpa pengaruh pH semua elastomeric chain mengalami force decay seiring

dengan berjalannya waktu dan peregangan.

3. Penurunan terbesar terjadi pada 24 jam pertama ( 1 hari ) setelah elastomeric

chain diregang lalu dilakukan perendaman ke dalam saliva buatan.

4. Ahli klinis harus memiliki kemampuan untuk mengendalikan kondisi mulut

pasien dan harus mempunyai kemampuan untuk menentukan waktu yang

efektif dalam penggunaan elastomeric chain untuk memaksimalkan hasil

perawatan dengan mempertimbangkan pH saliva dikaitkan dengan waktu

pengaplikasian elastomeric chain.

5. Dari penelitian ini terlihat force decay terjadi lebih besar pada suasana basa

oleh sebab itu sebaiknya klinisi dapat menyarankan pada pasien-pasien yang

Universitas Sumatera Utara


memakai elastomeric chain agar mengurangi konsumsi makanan yang dapat

menaikkan kadar pH saliva dari pH asam ke pH basa, contohnya makanan

atau minuman berkarbonasi dll.

6.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih

besar agar diperoleh tingkat validitas yang tinggi.

2. Penelitian ini dilakukan terhadap elastomeric chain berwarna bening,

disarankan agar penelitian berikutnya dilakukan terhadap elastomeric chain

dengan berbagai warna.

3. Perlu dilakukan penelitian secara kinis untuk melihat faktor-faktor yang

mempengaruhi force decay elastomeric chain yang tidak teramati secara

laboratorik, mengingat belum banyak penelitian lebih lanjut tentang force

decay elastomeric chain padahal pada perawatan ortodonti bahan ini cukup

sering digunakan.

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Elastomeric chain adalah salah satu jenis elastik yang sering digunakan untuk

menghasilkan tarikan atau kekuatan dalam menggerakkan gigi pada perawatan

ortodonti. Elastomeric chain diperkenalkan pertama kali pada profesi kedokteran gigi

pada tahun 1960 yang terbuat dari bahan sintetis polyurethane. Penggunaannya di

klinik antara lain untuk penutupan diastema, retraksi gigi kaninus, koreksi rotasi dan

midline serta pergerakan gigi intra-arch, yang diaplikasikan tergantung arah dan

regangan.1,2

Ada beberapa bahan/alat untuk menghasilkan kekuatan yang diperlukan

dalam perawatan ortodonti untuk mempengaruhi dentoalveolar complex. Masing-

masing bahan/alat ini memiliki berbagai karakteristik, keuntungan, dan kerugian yang

berbeda. Keuntungan Elastomeric chain secara umum lebih ekonomis, banyak

tersedia di pasaran, relatif nyaman dan higienis serta memiliki biokompatibilaitas

yang tinggi. Karakteristik dari elastomeric chain merupakan elastis yang dapat

kembali ke bentuk semula setelah peregangan. Kerugiannya mudah rusak karena

dalam aplikasinya besar gaya yang dihasilkan dapat mengalami perubahan akibat

deformasi dan perubahan mikrostruktur dari ikatan internal elastomeric chain, hal ini

akan mengakibatkan elastomeric chain tidak menghasilkan kekuatan yang

berkelanjutan yang diperlukan untuk pergerakan gigi.2

Universitas Sumatera Utara


Beberapa peneliti telah mempelajari degradasi (berkurangnya kekuatan/force

decay) yang dihasilkan elastomeric chain dalam aplikasinya. Laporan penelitian

menunjukkan adanya pengurangan kekuatan sebesar 50-70 persen dari kekuatan awal

setelah 24 jam pertama aplikasi.3 Berdasarkan hal ini penggunaan elastomeric chain

memerlukan penggantian pada saat tertentu untuk mendapatkan efektifitas dalam

perawatan.

Besarnya kekuatan yang dihasilkan oleh elastomeric chain dipengaruhi oleh

jarak, suhu dan waktu. Selain itu, faktor lingkungan ( pH saliva ) juga berpengaruh

terhadap kekuatan yang dihasilkan elastomeric chain. Dalam rongga mulut

elastomeric chain tersebut menyerap saliva, dan menyebabkan adanya pembagian

ikatan internal dan deformasi tetap terhadap materi yang ada.2,3,7

Ferriter dkk meneliti efek pH saliva terhadap force decay elastomeric chain

yang dievaluasi dalam suatu studi in vitro. Pada penelitiannya nilai pH 4,95 dan 7,26

diseleksi untuk pengujian karena hal tersebut menghadirkan nilai yang berdekatan

dengan nilai ekstrim plak yang dilaporkan dan pH saliva yang dilakukan pengujian

elastomeric chain dengan jarak yang sama, tingkat kekuatan awal (Initial Force)

yang sama dan tingkat force decay dicatat dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil

penelitian tersebut menunjukkan bahwa tingkat force decay yang lebih besar pada

suasana basa daripada suasana asam selama 4 minggu. Brawley juga melaporkan

dalam penelitiannya force decay yang tejadi lebih besar pada pH basa dibandingkan

dengan pH asam tetapi diukur dalam kurun waktu 3 minggu.2,3

Memperhatikan hal-hal diatas timbul permasalahan seberapa besar pengaruh

pH saliva terhadap force decay elastomeric chain. Adanya perbedaan pada beberapa

Universitas Sumatera Utara


literatur mengenai perubahan besar force decay elastomeric chain yang disebabkan

oleh waktu dan pH saliva maka akan dilakukan penelitian pada laboratorium ( in vitro

) untuk mengukur force decay elastomeric chain pada suasana pH saliva yang

berbeda.

Ahli klinis melakukan kontrol untuk kekuatan awal yang digunakan dan

waktu antara perubahan elastomeric chain, namun variabel yang mempengaruhi

tingkat force decay elastomeric chain yang berhubungan dengan perawatan ortodonti

ternyata belum dipahami sepenuhnya.3 Untuk meningkatkan efisiensi kerja ortodontis

perlu dikembangkan penelitian apakah terdapat pengaruh pH saliva terhadap force

decay elastomeric chain, lalu hasilnya nanti dapat dipergunakan dalam mengevaluasi

dan mempertahankan force elastomeric chain dalam lingkungan konstan pada tingkat

pH yang berbeda dan sebagai gambaran dan patokan waktu yang efektif dalam

penggunaan elastomeric chain.

1.2 Rumusan masalah

1. Apakah ada perbedaan force decay elastomeric chain pada kondisi pH

saliva yang berbeda ?

2. Apakah ada perbedaan force decay elastomeric chain pada kondisi pH

saliva berbeda dengan waktu tertentu ?

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui adanya pengaruh pH saliva terhadap force decay yang

dihasilkan elastomeric chain dengan waktu dan jarak peregangan waktu

tertentu.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Hipotesis

1. Ada perbedaan force decay elastomeric chain pada kondisi pH saliva

yang berbeda.

2. Ada perbedaan force decay elastomeric chain pada jarak waktu tertentu.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Hasil penelitian dapat digunakan untuk mengetahui lama penggantian

elastomeric chain yang ideal pada kondisi pH saliva yang berbeda

2. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk penelitian lebih

lanjut.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Elastik Ortodonti

Elastik ortodonti berperan penting pada perawatan maloklusi dengan berbagai

tehnik perawatan piranti cekat. Elastik digunakan untuk membantu menghasilkan

gaya yang diperlukan untuk menggerakkan gigi yakni berfungsi untuk meretraksi gigi

depan, pergeseran molar ke mesial, perawatan pada kasus klas II dan klas III,

penutupan ruangan karena pencabutan gigi, koreksi overbite dan overjet, koreksi

midline dan sebagainya. Alexander menyebutkan, ada 3 hal yang menjadi dasar

penggunaan elastik pada bidang ortodonti, yaitu untuk melakukan koreksi sagital

gigi-geligi rahang bawah terhadap gigi-geligi rahang atas, melakukan koreksi midline

atau gigitan silang dan untuk membantu menyempurnakan oklusi pada akhir

perawatan.1,6

Dikenal ada 2 bahan dasar elastik yang banyak digunakan, yakni elastik

sintetis / plastik yang merupakan polimer amorf terbuat dari bahan polyurethane dan

elastik lateks/karet yang terbuat dari bahan dasar karet alam. Penurunan force karet

lebih kecil dibandingkan dengan elastik sintetis seperti elastomeric chain dan elastik

intra oral non lateks.4,6 Bishara dan Andersen (1970) pada penelitiannya yang

membandingkan elastik karet dengan elastik sintetis mendapatkan bahwa elastik karet

mempunyai gaya yang lebih konstan dibandingkan elastik sintetis. Pada jam pertama

elastik karet menurun 10 persen, sedang elastik sintetis 43 persen. Pada hari pertama,

elastik karet menurun 17,2 persen dan elastik sintetis 54,7 persen. Pada minggu

Universitas Sumatera Utara


pertama, elastik karet menurun 21,9 persen dan elastik sintetis 60,5 persen. Akhirnya

setelah 3 minggu gaya yang masih tersisa elastik karet 74,9 persen, sedangkan pada

elastik sintetis 32,5 persen.1,2,4

Akan tetapi elastik karet mempunyai kekurangan, yakni memerlukan kerja

sama pasien dalam penggunaannya. Mayoritas dari elastik ortodonti yang di pasarkan

adalah elastik karet. Sejak awal tahun 1990 produk sintetik telah ditawarkan di pasar

selama pasien-pasien sensitif terhadap elastik karet dan dijual sebagai elastik non

karet.2,4,6

2.2 Elastomeric Chain

Elastomeric chain adalah material yang dapat kembali ke bentuk semula

dengan cepat setelah mengalami perubahan bentuk. Diperkenalkan pertama kali pada

profesi kedokteran gigi pada tahun 1960 dan terbuat dari bahan sintetis yaitu

elastomer polyurethane. Adapun Rumus molekul elastomeric chain yaitu – (NH) –

(C=O) – O -.2,3,5

Gambar 1. Elastomeric chain

2.3 Kelebihan dan Kekurangan Elastomeric Chain

Kelebihannya relatif murah, higienis, mudah diaplikasikan dan materialnya

relatif kompatibel dengan mukosa. Kekurangannya ketika terjadi perluasan dan

Universitas Sumatera Utara


pembukaan ke lingkungan mulut, elastomeric chain mengabsorpsi air dan saliva,

stain permanen, dan mengalami kerusakan dari ikatan internal sehingga

mengakibatkan kerusakan permanen. Selain itu, elastomeric chain juga mengalami

kehilangan kekuatan gaya (force), sehingga kehilangan keefektifannya. Kehilangan

force ini membuat sulit bagi ortodontis untuk menetapkan force sebenarnya yang

dibutuhkan untuk pergerakan gigi. 2,3,7,13

2.4 Force Decay Elastomeric Chain

Profitt mengatakan bahwa besarnya gerakan gigi secara langsung proporsional

dengan tekanan yang ada pada gigi ketika tekanan tersebut berada diatas ambang

minimal dan dibawah tingkat kekuatan optimal. Kekutan yang berasal dari

elastomeric chain tergantung pada besarnya kekuatan awal, lamanya waktu sejak

penggunaannya dan besarnya force decay. Dalam hal ini, tergantung pada efek dari

faktor-faktor tersebut, maka elastomeric chain dapat digunakan untuk kekuatan yang

baik selama beberapa waktu sebelum pasien kembali pada kunjungan selanjutnya. 3

Beberapa peneliti telah mempelajari force decay yang dihasilkan elastomeric

chain dalam aplikasinya. Laporan penelitian menunjukkan adanya pengurangan

kekuatan sebesar 50 persen sampai 70 persen dari kekuatan awal setelah 24 jam

pertama aplikasi.3,7,13 Berdasarkan hal ini penggunaan elastomeric chain

memerlukan penggantian pada saat tertentu untuk mendapatkan efektifitas dalam

perawatan.

Baty et al., menyimpulkan bahwa salah satu karakteristik dari elastomeric

chain adalah tidak memiliki besar kekuatan yang tepat jika waktu aplikasi lebih lama.

Universitas Sumatera Utara


Profitt mengatakan bahwa ketika elastomeric chain digunakan, akan terjadi

kehilangan kekuatan dengan cepat dan juga dapat dikarakteristikkan sebagai force

yang terputus.2 Pada umumnya, force decay yang paling banyak terjadi pada 1 jam

pertama dan kekuatan awal terbesar menimbulkan force decay terbesar pada

elastomeric chain.9

2.5 Kekuatan Awal (Initial Force)

Pengiriman kekuatan pertama sangat bervariasi dari elastomeric chain yang

berbeda merk dimana force decay terjadi 50 persen sampai 75 persen pada 24 jam

pertama. Hilangnya sebagian force kekuatan terjadi pada 3 jam pertama. Setelah

pengaplikasian, elastomeric chain mengalami force decay hingga 74 persen. Setelah

hari pertama, penurunan force secara stabil. Andreasen and Bishara menganjurkan

peregangan chain 4 kali dari level force yang diinginkan untuk mengimbangi

kehilangan force nya.2,6,8,10

Young dan Sandrik menyimpulkan bahwa peregangan elastomeric chain 3

sampai 4 kali dari force yang diinginkan akan menyebabkan deformasi yang

permanen dan penurunan yang berikutnya pada level force yang diinginkan. Dan

mereka menganjurkan perpanjangan awal dari elastomeric chain adalah 50 persen

sampai 75 persen dari panjang mula-mula untuk mendapatkan level force yang

optimal.2,10

2.6 Jenis-Jenis Elastomeric Chain

Elastomeric chain terdiri dari beberapa bentuk dan warna. Berdasarkan

bentuknya elastomeric chain terdiri dari bentuk filamen yang continous (medium),

Universitas Sumatera Utara


short dan long. Sedangkan berdasarkan warnanya terdiri dari warna merah, pink,

kuning, hijau, biru, orange, coklat, abu-abu, bening, putih, dan lain-lain.2

Gambar 2. Beberapa ukuran elastomeric chain

2.7 Pengaruh pH Saliva Terhadap Force Decay Elastomeric Chain

pH saliva mempunyai pengaruh terhadap force decay dari elastomeric chain.

Ferriter dkk meneliti efek pH pada tingkat degradasi kekuatan terhadap elastomeric

chain yang dievaluasi dalam suatu studi in vitro. Pada penelitiannya nilai pH 4,95 dan

7,26 diseleksi untuk pengujian karena hal tersebut menghadirkan nilai yang

berdekatan dengan nilai ekstrim plak yang dilaporkan dan dilakukan pengujian

elastomeric chain dengan jarak yang sama, tingkat kekuatan awal yang sama dan

tingkat force decay dicatat dalam kurun waktu 4 minggu. Hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa force decay lebih besar terjadi pada suasana basa (pH 7,26)

daripada suasana asam (pH 4,95). Brawley melaporkan dalam penelitiannya force

decay yang tejadi lebih tinggi pada pH basa dibandingkan dengan pH asam dalam

kurun waktu 3 minggu.2,3,11,14

pH saliva mempengaruhi force decay elastomeric chain karena dalam rongga

mulut elastomeric chain tersebut menyerap saliva, dan menyebabkan adanya

pembagian ikatan internal dan deformasi tetap terhadap materi yang ada. Selain itu,

elastomeric chain berkembang dan menahan bagian isi yang ada pada matriks karet

Universitas Sumatera Utara


dengan cairan dan kotoran bakteri. Hal ini mengarah pada kekuatan yang sampai ke

bagian gigi. 2,3,7,12,13

2.8 Penggunaan Elastomeric Chain

Dibidang ortodonti, Penggunaan elastomeric chain di klinik antara lain

digunakan untuk pergerakan gigi. Elastomeric chain dapat menghasilkan force yang

digunakan untuk penutupan diastema, retraksi gigi kaninus, koreksi rotasi dan

midline serta pergerakan gigi intra-arch, yang diaplikasikan tergantung arah dan

regangan.2

A
Gambar 3. Penggunaan elastomeric chain16-17
A. Penutupan diastema
B. Koreksi gigi berjejal
C. Koreksi rotasi
D. Retraksi kaninus

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

1. Bramantio. Pengaruh Lama dan Jarak Peregangan terhadap Besar Gaya Elastik

Karet Ortodonti. FKG UI. 1999 : 1-44

2. Hussein El-Hassanein. Otrhodontic elastics. Al-Azhar University Cairo.2007 :

1-30

3. Ferriter J, Meyers C, Lorton L.The effect of hydrogen ion concentration on the

force degradation rate of orthodontic polyurethane chain elastics. Am J

Orthod Dentofac Orthop. 1990 ; 98 : 404-410.

4. Bishara SE, Andreasen GF.A Comparison of time related forces between

plastic Alastiks and Latex elastics.Angle Orthod.1970;40:319-328.

5. Brantley,Wiliam A. Orthodontic Materials : Scientific and Cinical Aspects.

Thieme New York. USA. 2001: 174-187.

6. Wong A. Orthodontic elastic materials.Angle Orthod. 1976 ; 46 : 196-205

7. Baty DL et al. Force delivery properties of coloured elastomeric modules.Am

J Orthod. 1994 ;106:40-46

8. Andreasen. GF, Bishara.S. Comparison of alastik chains with elastics involved

with intra-arch molar forces.Angle Orthod. 1970; 40: 151-158

9. Lu T, Wang W, Tang T, Chen J : Force decay of elastomeric chain- A serial

study.Part II. Am j Orthod Dentofac Orthop. 1993 ; 373-377.

10. Young J,Sandrik J.Influence of preloading on stress relaxation of orthodontic

elastic polymers. Angle Orthod. 1979;49:104-109

Universitas Sumatera Utara


11. Nanda, Ravindra. Biomechanics in clinical orthodontics. W.B Sunders

company.Philadelphia. 1996: 206-214

12. Ash J, Nikolai R. Relaxation of orthodontic elastomeric chains and modules in

vitro and in vivo.Angle Orthod. 1970; 40 : 319-328.

13. Storie DV, Regenniter F, von Fraunhofer JA. Characteristics of a fluoride-

releasing elastomeric chain.Angle Orthod. 1994;3:199-210.

14. Von Fraunhofer J.A., Coffelt M-T.P.,Orbell G.M. The effects of artificial

saliva and topical fluoride treatments on the degradation of elastic properties

of orthodontic chains. Angle Orthod.1992; 4 : 265-274.

15. Hanafiah, Kemas Ali. Rancangan percobaan aplikatif.Ed1-Jakarta : PT.Raja

Grafindo Persada, 2005

16. Moyers, Robert E. Handbook of orthodontics. ed 4.1988:518

17. Viazis, Anthony D. Atlas of rthodontics : principles and clinical

applications.W.B Sunders company.Philadelphia.1993:180-188.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

Kerangka Teori

Pergerakan gigi

Elastik Ortodonti

Elastik sintetis Elastik karet

Elastomeric chain

Bahan Kelebihan Initial


dasar dan peregangan force
dan sifat kekurangan
kimia Jenis-jenis
pH saliva
waktu

Force
penggunaan
Decay

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

Kerangka Konsep

Elastik Ortodonti

Elastik sintetis Elastik karet

Elastomeric chain

diregang

- pH saliva
- waktu

Force

Pergerakan Gigi

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

Jadwal Pelaksanaan Skripsi

NO Kegiatan Bulan :
Sept Okt Nop Des Jan Feb Mar April Mei Juni Juli
2009 2009 2009 2009 2010 2010 2010 2010 2010 2010 2010
1 Persiapan dan
pencarian judul
2 Persetujuan judul

3 Pembuatan
proposal

4 Seminar Proposal

5 Perbaikan
Proposal
Persiapan
Penelitian
6 Penelitian,
Pengumpulan
Data
7 Pengolahan dan
Analisa Data
8 Diskusi tim

9 Sidang

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Tanggal penelitian Hal yang dilakukan


1. 19 Apri 2010 - Persiapan alat dan bahan.
- Pengukuran awal
t (0) force elastomeric chain
- Pembuatan saliva sesuai dengan pH
masing-masing.
- Peregangan dan perendaman
elastomeric chain ke dalam saliva
- Penyimpanan ke dalam inkubator
2. 20 Apri 2010 - Pengukuran force elastomeric chain
pada waktu 1 hari
3. 23 April 2010 - Penggantian saliva buatan
4. 26 April 2010 - Penggantian saliva buatan dan
Pengukuran force elastomeric chain
pada waktu 1 minggu
5. 30 April 2010 - Penggantian saliva buatan buatan
6. 3 Mei 2010 - Penggantian saliva buatan dan
pengukuran force elastomeric chain
pada waktu 2 minggu
7. 7 Mei 2010 - Penggantian saliva buatan
8. 10 Mei 2010 - Penggantian saliva buatan dan
pengukuran force elastomeric chain
pada waktu 3 minggu.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5 Alur Penelitian

Elastomeric chain merk Ortho Organizer tipe long berwarna bening

dengan panjang 20 mm sebanyak 140 buah diregang 32 mm diantara

paku pada pelat plastik

pH 4 pH 5 pH 6 pH 7 pH 8 pH 9 pH 10

0 1 1 2 3 0 1 1 2 3 0 1 1 2 3 0 1 1 2 3 0 1 1 2 3 0 1 1 2 3 0 1 1 2 3
jam hari mggu mggu mggu jam hari mggu mggu mggu jam hari mggu mggu mggu jam hari mggu mggu mggu jam hari mingg mingg mggu jam hari mggu mggu mggu jam hari mggu mggu mggu

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel sampel

Perendaman ke dalam masing-masing pH saliva dan diangkat pada saat pengukuran

Force Decay
Elastomeric chain

Analisis Data

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

Hasil Rerata Pengukuran Force Decay Elastomeric Chain 140 Sampel dari
Masing-Masing pH dan Waktu

pH 4 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 174,8 174,9 174,9 175 174,9
1 minggu 174,4 174,4 174,8 174,8 174,6
2 minggu 130 131,2 131,2 134,3 131,67
3 minggu 128,1 131,7 137,4 137,4 133,65

pH 5 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 171,7 171,7 174,8 174,8 173,25
1 minggu 168,6 168,6 174,4 174,4 171,5
2 minggu 124,8 124,8 125 125,2 124,95
3 minggu 125 125 128,1 128,1 126,55

pH 6 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 168,6 171,7 174,8 175 172,52
1 minggu 156,2 159,3 162,4 168,6 161,62
2 minggu 125,7 125,8 125,9 128,1 156,77
3 minggu 124,8 124,8 124,8 127,9 125,57

pH 7 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 159,3 168,6 168,6 171,7 167,05
1 minggu 156,2 156,2 156,2 159,3 156,97
2 minggu 122,6 122,6 124,8 124,8 123,7
3 minggu 121,7 121,7 118,6 118,6 120,15

Universitas Sumatera Utara


pH 8 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 153,1 156,2 156,2 162,4 156,97
1 minggu 150 153,1 156,2 156,2 153,87
2 minggu 118,6 124,8 125 125 123,35
3 minggu 118,6 118,6 115,6 115,6 117,1

pH 9 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 146,6 150 156,2 159,3 153,02
1 minggu 140,3 140,3 149,8 149,8 145,05
2 minggu 112,4 118,6 118,6 118,6 118,6
3 minggu 109,3 109,3 106,2 106,2 107,75

pH 10 Sampel Rata-rata
Waktu (t) 1 2 3 4
0 243,6 243,6 246,7 246,7 245,15
1 hari 137,4 137,4 143,6 143,6 140,5
1 minggu 134,3 134,3 137,4 137,4 135,85
2 minggu 109,3 112,4 118,6 118,6 114,72
3 minggu 99,8 99,8 99,9 100 99,8

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

Hasil Perhitungan Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva

Descriptives

Force Decay
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pH 4 20 171,995 42,2613 9,4499 152,216 191,774 128,1 246,7
pH 5 20 168,280 44,9060 10,0413 147,263 189,297 124,8 246,7
pH 6 20 166,250 44,8706 10,0334 145,250 187,250 124,8 246,7
pH 7 20 162,575 46,3578 10,3659 140,879 184,271 118,6 246,7
pH 8 20 159,290 47,0353 10,5174 137,277 181,303 115,6 246,7
pH 9 20 153,605 50,1629 11,2168 130,128 177,082 106,2 246,7
pH 10 20 147,220 52,5013 11,7396 122,649 171,791 99,8 246,7
Total 140 161,316 46,6554 3,9431 153,520 169,113 99,8 246,7

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,138 6 133 ,991

ANOV A

Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 9014,584 6 1502,431 ,681 ,665
W ithin Groups 293550,0 133 2207,143
Total 302564,6 139

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) pH (J) pH (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
pH 4 pH 5 3,7150 14,8565 ,803 -25,670 33,100
pH 6 5,7450 14,8565 ,700 -23,640 35,130
pH 7 9,4200 14,8565 ,527 -19,965 38,805
pH 8 12,7050 14,8565 ,394 -16,680 42,090
pH 9 18,3900 14,8565 ,218 -10,995 47,775
pH 10 24,7750 14,8565 ,098 -4,610 54,160
pH 5 pH 4 -3,7150 14,8565 ,803 -33,100 25,670
pH 6 2,0300 14,8565 ,892 -27,355 31,415
pH 7 5,7050 14,8565 ,702 -23,680 35,090
pH 8 8,9900 14,8565 ,546 -20,395 38,375
pH 9 14,6750 14,8565 ,325 -14,710 44,060
pH 10 21,0600 14,8565 ,159 -8,325 50,445
pH 6 pH 4 -5,7450 14,8565 ,700 -35,130 23,640
pH 5 -2,0300 14,8565 ,892 -31,415 27,355
pH 7 3,6750 14,8565 ,805 -25,710 33,060
pH 8 6,9600 14,8565 ,640 -22,425 36,345
pH 9 12,6450 14,8565 ,396 -16,740 42,030
pH 10 19,0300 14,8565 ,202 -10,355 48,415
pH 7 pH 4 -9,4200 14,8565 ,527 -38,805 19,965
pH 5 -5,7050 14,8565 ,702 -35,090 23,680
pH 6 -3,6750 14,8565 ,805 -33,060 25,710
pH 8 3,2850 14,8565 ,825 -26,100 32,670
pH 9 8,9700 14,8565 ,547 -20,415 38,355
pH 10 15,3550 14,8565 ,303 -14,030 44,740
pH 8 pH 4 -12,7050 14,8565 ,394 -42,090 16,680
pH 5 -8,9900 14,8565 ,546 -38,375 20,395
pH 6 -6,9600 14,8565 ,640 -36,345 22,425
pH 7 -3,2850 14,8565 ,825 -32,670 26,100
pH 9 5,6850 14,8565 ,703 -23,700 35,070
pH 10 12,0700 14,8565 ,418 -17,315 41,455
pH 9 pH 4 -18,3900 14,8565 ,218 -47,775 10,995
pH 5 -14,6750 14,8565 ,325 -44,060 14,710
pH 6 -12,6450 14,8565 ,396 -42,030 16,740
pH 7 -8,9700 14,8565 ,547 -38,355 20,415
pH 8 -5,6850 14,8565 ,703 -35,070 23,700
pH 10 6,3850 14,8565 ,668 -23,000 35,770
pH 10 pH 4 -24,7750 14,8565 ,098 -54,160 4,610
pH 5 -21,0600 14,8565 ,159 -50,445 8,325
pH 6 -19,0300 14,8565 ,202 -48,415 10,355
pH 7 -15,3550 14,8565 ,303 -44,740 14,030
pH 8 -12,0700 14,8565 ,418 -41,455 17,315
pH 9 -6,3850 14,8565 ,668 -35,770 23,000

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Hasil Perhitungan Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 0 Jam

Descriptives

Force Decay
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pH 4 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
pH 5 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
pH 6 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
pH 7 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
pH 8 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
pH 9 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
pH 10 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
Total 28 245,150 1,5784 ,2983 244,538 245,762 243,6 246,7

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
. 6 . .

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups ,000 6 ,000 ,000 1,000
W ithin Groups 67,270 21 3,203
Total 67,270 27

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Force Decay
LSD

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) pH (J) pH (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
pH 4 pH 5 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 5 pH 4 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 pH 4 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 5 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 pH 4 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 5 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 pH 4 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 5 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 pH 4 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 5 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 10 pH 4 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 5 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 6 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 7 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 8 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632
pH 9 ,0000 1,2656 1,000 -2,632 2,632

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 1 Hari

Descriptives
Force Decay
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pH 4 4 174,900 ,0816 ,0408 174,770 175,030 174,8 175,0
pH 5 4 173,250 1,7898 ,8949 170,402 176,098 171,7 174,8
pH 6 4 172,525 3,0215 1,5107 167,717 177,333 168,6 175,0
pH 7 4 166,900 5,2019 2,6010 158,623 175,177 159,3 171,1
pH 8 4 156,975 3,9007 1,9504 150,768 163,182 153,1 162,4
pH 9 4 153,025 5,7703 2,8851 143,843 162,207 146,6 159,3
pH 10 4 140,500 3,5796 1,7898 134,804 146,196 137,4 143,6
Total 28 162,582 12,5844 2,3782 157,702 167,462 137,4 175,0

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
3,527 6 21 ,014

ANOV A

Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 3973,749 6 662,291 46,027 ,000
W ithin Groups 302,173 21 14,389
Total 4275,921 27

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Force Decay
LSD

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) pH (J) pH (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
pH 4 pH 5 1,6500 2,6823 ,545 -3,928 7,228
pH 6 2,3750 2,6823 ,386 -3,203 7,953
pH 7 8,0000* 2,6823 ,007 2,422 13,578
pH 8 17,9250* 2,6823 ,000 12,347 23,503
pH 9 21,8750* 2,6823 ,000 16,297 27,453
pH 10 34,4000* 2,6823 ,000 28,822 39,978
pH 5 pH 4 -1,6500 2,6823 ,545 -7,228 3,928
pH 6 ,7250 2,6823 ,790 -4,853 6,303
pH 7 6,3500* 2,6823 ,028 ,772 11,928
pH 8 16,2750* 2,6823 ,000 10,697 21,853
pH 9 20,2250* 2,6823 ,000 14,647 25,803
pH 10 32,7500* 2,6823 ,000 27,172 38,328
pH 6 pH 4 -2,3750 2,6823 ,386 -7,953 3,203
pH 5 -,7250 2,6823 ,790 -6,303 4,853
pH 7 5,6250* 2,6823 ,048 ,047 11,203
pH 8 15,5500* 2,6823 ,000 9,972 21,128
pH 9 19,5000* 2,6823 ,000 13,922 25,078
pH 10 32,0250* 2,6823 ,000 26,447 37,603
pH 7 pH 4 -8,0000* 2,6823 ,007 -13,578 -2,422
pH 5 -6,3500* 2,6823 ,028 -11,928 -,772
pH 6 -5,6250* 2,6823 ,048 -11,203 -,047
pH 8 9,9250* 2,6823 ,001 4,347 15,503
pH 9 13,8750* 2,6823 ,000 8,297 19,453
pH 10 26,4000* 2,6823 ,000 20,822 31,978
pH 8 pH 4 -17,9250* 2,6823 ,000 -23,503 -12,347
pH 5 -16,2750* 2,6823 ,000 -21,853 -10,697
pH 6 -15,5500* 2,6823 ,000 -21,128 -9,972
pH 7 -9,9250* 2,6823 ,001 -15,503 -4,347
pH 9 3,9500 2,6823 ,156 -1,628 9,528
pH 10 16,4750* 2,6823 ,000 10,897 22,053
pH 9 pH 4 -21,8750* 2,6823 ,000 -27,453 -16,297
pH 5 -20,2250* 2,6823 ,000 -25,803 -14,647
pH 6 -19,5000* 2,6823 ,000 -25,078 -13,922
pH 7 -13,8750* 2,6823 ,000 -19,453 -8,297
pH 8 -3,9500 2,6823 ,156 -9,528 1,628
pH 10 12,5250* 2,6823 ,000 6,947 18,103
pH 10 pH 4 -34,4000* 2,6823 ,000 -39,978 -28,822
pH 5 -32,7500* 2,6823 ,000 -38,328 -27,172
pH 6 -32,0250* 2,6823 ,000 -37,603 -26,447
pH 7 -26,4000* 2,6823 ,000 -31,978 -20,822
pH 8 -16,4750* 2,6823 ,000 -22,053 -10,897
pH 9 -12,5250* 2,6823 ,000 -18,103 -6,947
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 1 Minggu

Descriptives
Force Decay
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pH 4 4 174,600 ,2309 ,1155 174,233 174,967 174,4 174,8
pH 5 4 171,500 3,3486 1,6743 166,172 176,828 168,6 174,4
pH 6 4 161,625 5,2943 2,6471 153,201 170,049 156,2 168,6
pH 7 4 156,975 1,5500 ,7750 154,509 159,441 156,2 159,3
pH 8 4 153,875 2,9680 1,4840 149,152 158,598 150,0 156,2
pH 9 4 145,050 5,4848 2,7424 136,322 153,778 140,3 149,8
pH 10 4 135,850 1,7898 ,8949 133,002 138,698 134,3 137,4
Total 28 157,068 13,3561 2,5241 151,889 162,247 134,3 174,8

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
6,877 6 21 ,000

ANOV A

Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 4565,039 6 760,840 63,559 ,000
W ithin Groups 251,383 21 11,971
Total 4816,421 27

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Force Decay
LSD

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) pH (J) pH (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
pH 4 pH 5 3,1000 2,4465 ,219 -1,988 8,188
pH 6 12,9750* 2,4465 ,000 7,887 18,063
pH 7 17,6250* 2,4465 ,000 12,537 22,713
pH 8 20,7250* 2,4465 ,000 15,637 25,813
pH 9 29,5500* 2,4465 ,000 24,462 34,638
pH 10 38,7500* 2,4465 ,000 33,662 43,838
pH 5 pH 4 -3,1000 2,4465 ,219 -8,188 1,988
pH 6 9,8750* 2,4465 ,001 4,787 14,963
pH 7 14,5250* 2,4465 ,000 9,437 19,613
pH 8 17,6250* 2,4465 ,000 12,537 22,713
pH 9 26,4500* 2,4465 ,000 21,362 31,538
pH 10 35,6500* 2,4465 ,000 30,562 40,738
pH 6 pH 4 -12,9750* 2,4465 ,000 -18,063 -7,887
pH 5 -9,8750* 2,4465 ,001 -14,963 -4,787
pH 7 4,6500 2,4465 ,071 -,438 9,738
pH 8 7,7500* 2,4465 ,005 2,662 12,838
pH 9 16,5750* 2,4465 ,000 11,487 21,663
pH 10 25,7750* 2,4465 ,000 20,687 30,863
pH 7 pH 4 -17,6250* 2,4465 ,000 -22,713 -12,537
pH 5 -14,5250* 2,4465 ,000 -19,613 -9,437
pH 6 -4,6500 2,4465 ,071 -9,738 ,438
pH 8 3,1000 2,4465 ,219 -1,988 8,188
pH 9 11,9250* 2,4465 ,000 6,837 17,013
pH 10 21,1250* 2,4465 ,000 16,037 26,213
pH 8 pH 4 -20,7250* 2,4465 ,000 -25,813 -15,637
pH 5 -17,6250* 2,4465 ,000 -22,713 -12,537
pH 6 -7,7500* 2,4465 ,005 -12,838 -2,662
pH 7 -3,1000 2,4465 ,219 -8,188 1,988
pH 9 8,8250* 2,4465 ,002 3,737 13,913
pH 10 18,0250* 2,4465 ,000 12,937 23,113
pH 9 pH 4 -29,5500* 2,4465 ,000 -34,638 -24,462
pH 5 -26,4500* 2,4465 ,000 -31,538 -21,362
pH 6 -16,5750* 2,4465 ,000 -21,663 -11,487
pH 7 -11,9250* 2,4465 ,000 -17,013 -6,837
pH 8 -8,8250* 2,4465 ,002 -13,913 -3,737
pH 10 9,2000* 2,4465 ,001 4,112 14,288
pH 10 pH 4 -38,7500* 2,4465 ,000 -43,838 -33,662
pH 5 -35,6500* 2,4465 ,000 -40,738 -30,562
pH 6 -25,7750* 2,4465 ,000 -30,863 -20,687
pH 7 -21,1250* 2,4465 ,000 -26,213 -16,037
pH 8 -18,0250* 2,4465 ,000 -23,113 -12,937
pH 9 -9,2000* 2,4465 ,001 -14,288 -4,112
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 2 Minggu

Descriptives
Force Decay
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pH 4 4 131,675 1,8392 ,9196 128,748 134,602 130,0 134,3
pH 5 4 124,950 ,1915 ,0957 124,645 125,255 124,8 125,2
pH 6 4 126,375 1,1529 ,5764 124,540 128,210 125,7 128,1
pH 7 4 123,700 1,2702 ,6351 121,679 125,721 122,6 124,8
pH 8 4 123,350 3,1681 1,5840 118,309 128,391 118,6 125,0
pH 9 4 117,050 3,1000 1,5500 112,117 121,983 112,4 118,6
pH 10 4 114,725 4,6500 2,3250 107,326 122,124 109,3 118,6
Total 28 123,118 5,8445 1,1045 120,852 125,384 109,3 134,3

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
5,395 6 21 ,002

ANOV A

Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 779,369 6 129,895 19,090 ,000
W ithin Groups 142,893 21 6,804
Total 922,261 27

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) pH (J) pH (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
pH 4 pH 5 6,7250* 1,8445 ,002 2,889 10,561
pH 6 5,3000* 1,8445 ,009 1,464 9,136
pH 7 7,9750* 1,8445 ,000 4,139 11,811
pH 8 8,3250* 1,8445 ,000 4,489 12,161
pH 9 14,6250* 1,8445 ,000 10,789 18,461
pH 10 16,9500* 1,8445 ,000 13,114 20,786
pH 5 pH 4 -6,7250* 1,8445 ,002 -10,561 -2,889
pH 6 -1,4250 1,8445 ,448 -5,261 2,411
pH 7 1,2500 1,8445 ,505 -2,586 5,086
pH 8 1,6000 1,8445 ,396 -2,236 5,436
pH 9 7,9000* 1,8445 ,000 4,064 11,736
pH 10 10,2250* 1,8445 ,000 6,389 14,061
pH 6 pH 4 -5,3000* 1,8445 ,009 -9,136 -1,464
pH 5 1,4250 1,8445 ,448 -2,411 5,261
pH 7 2,6750 1,8445 ,162 -1,161 6,511
pH 8 3,0250 1,8445 ,116 -,811 6,861
pH 9 9,3250* 1,8445 ,000 5,489 13,161
pH 10 11,6500* 1,8445 ,000 7,814 15,486
pH 7 pH 4 -7,9750* 1,8445 ,000 -11,811 -4,139
pH 5 -1,2500 1,8445 ,505 -5,086 2,586
pH 6 -2,6750 1,8445 ,162 -6,511 1,161
pH 8 ,3500 1,8445 ,851 -3,486 4,186
pH 9 6,6500* 1,8445 ,002 2,814 10,486
pH 10 8,9750* 1,8445 ,000 5,139 12,811
pH 8 pH 4 -8,3250* 1,8445 ,000 -12,161 -4,489
pH 5 -1,6000 1,8445 ,396 -5,436 2,236
pH 6 -3,0250 1,8445 ,116 -6,861 ,811
pH 7 -,3500 1,8445 ,851 -4,186 3,486
pH 9 6,3000* 1,8445 ,003 2,464 10,136
pH 10 8,6250* 1,8445 ,000 4,789 12,461
pH 9 pH 4 -14,6250* 1,8445 ,000 -18,461 -10,789
pH 5 -7,9000* 1,8445 ,000 -11,736 -4,064
pH 6 -9,3250* 1,8445 ,000 -13,161 -5,489
pH 7 -6,6500* 1,8445 ,002 -10,486 -2,814
pH 8 -6,3000* 1,8445 ,003 -10,136 -2,464
pH 10 2,3250 1,8445 ,221 -1,511 6,161
pH 10 pH 4 -16,9500* 1,8445 ,000 -20,786 -13,114
pH 5 -10,2250* 1,8445 ,000 -14,061 -6,389
pH 6 -11,6500* 1,8445 ,000 -15,486 -7,814
pH 7 -8,9750* 1,8445 ,000 -12,811 -5,139
pH 8 -8,6250* 1,8445 ,000 -12,461 -4,789
pH 9 -2,3250 1,8445 ,221 -6,161 1,511
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan pH


Saliva yang Berbeda-Beda pada Waktu Perendaman 3 Minggu

Descriptives
Force Decay
95% Confidence Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
pH 4 4 133,650 4,5727 2,2864 126,374 140,926 128,1 137,4
pH 5 4 126,550 1,7898 ,8949 123,702 129,398 125,0 128,1
pH 6 4 125,575 1,5500 ,7750 123,109 128,041 124,8 127,9
pH 7 4 120,150 1,7898 ,8949 117,302 122,998 118,6 121,7
pH 8 4 117,100 1,7321 ,8660 114,344 119,856 115,6 118,6
pH 9 4 107,750 1,7898 ,8949 104,902 110,598 106,2 109,3
pH 10 4 99,875 ,0957 ,0479 99,723 100,027 99,8 100,0
Total 28 118,664 11,1440 2,1060 114,343 122,985 99,8 137,4

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
12,090 6 21 ,000

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 3245,309 6 540,885 105,372 ,000
W ithin Groups 107,795 21 5,133
Total 3353,104 27

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Force Decay
LSD

Mean
Difference 95% Confidence Interval
(I) pH (J) pH (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
pH 4 pH 5 7,1000* 1,6020 ,000 3,768 10,432
pH 6 8,0750* 1,6020 ,000 4,743 11,407
pH 7 13,5000* 1,6020 ,000 10,168 16,832
pH 8 16,5500* 1,6020 ,000 13,218 19,882
pH 9 25,9000* 1,6020 ,000 22,568 29,232
pH 10 33,7750* 1,6020 ,000 30,443 37,107
pH 5 pH 4 -7,1000* 1,6020 ,000 -10,432 -3,768
pH 6 ,9750 1,6020 ,549 -2,357 4,307
pH 7 6,4000* 1,6020 ,001 3,068 9,732
pH 8 9,4500* 1,6020 ,000 6,118 12,782
pH 9 18,8000* 1,6020 ,000 15,468 22,132
pH 10 26,6750* 1,6020 ,000 23,343 30,007
pH 6 pH 4 -8,0750* 1,6020 ,000 -11,407 -4,743
pH 5 -,9750 1,6020 ,549 -4,307 2,357
pH 7 5,4250* 1,6020 ,003 2,093 8,757
pH 8 8,4750* 1,6020 ,000 5,143 11,807
pH 9 17,8250* 1,6020 ,000 14,493 21,157
pH 10 25,7000* 1,6020 ,000 22,368 29,032
pH 7 pH 4 -13,5000* 1,6020 ,000 -16,832 -10,168
pH 5 -6,4000* 1,6020 ,001 -9,732 -3,068
pH 6 -5,4250* 1,6020 ,003 -8,757 -2,093
pH 8 3,0500 1,6020 ,071 -,282 6,382
pH 9 12,4000* 1,6020 ,000 9,068 15,732
pH 10 20,2750* 1,6020 ,000 16,943 23,607
pH 8 pH 4 -16,5500* 1,6020 ,000 -19,882 -13,218
pH 5 -9,4500* 1,6020 ,000 -12,782 -6,118
pH 6 -8,4750* 1,6020 ,000 -11,807 -5,143
pH 7 -3,0500 1,6020 ,071 -6,382 ,282
pH 9 9,3500* 1,6020 ,000 6,018 12,682
pH 10 17,2250* 1,6020 ,000 13,893 20,557
pH 9 pH 4 -25,9000* 1,6020 ,000 -29,232 -22,568
pH 5 -18,8000* 1,6020 ,000 -22,132 -15,468
pH 6 -17,8250* 1,6020 ,000 -21,157 -14,493
pH 7 -12,4000* 1,6020 ,000 -15,732 -9,068
pH 8 -9,3500* 1,6020 ,000 -12,682 -6,018
pH 10 7,8750* 1,6020 ,000 4,543 11,207
pH 10 pH 4 -33,7750* 1,6020 ,000 -37,107 -30,443
pH 5 -26,6750* 1,6020 ,000 -30,007 -23,343
pH 6 -25,7000* 1,6020 ,000 -29,032 -22,368
pH 7 -20,2750* 1,6020 ,000 -23,607 -16,943
pH 8 -17,2250* 1,6020 ,000 -20,557 -13,893
pH 9 -7,8750* 1,6020 ,000 -11,207 -4,543
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 4

De scri ptives

Force Decay
95% Confidenc e Int erval for
Mean
N Mean St d. Deviat ion St d. E rror Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 174,900 ,0816 ,0408 174,770 175,030 174,8 175,0
1 minggu 4 174,600 ,2309 ,1155 174,233 174,967 174,4 174,8
2 minggu 4 131,675 1,8392 ,9196 128,748 134,602 130,0 134,3
3 minggu 4 133,650 4,5727 2,2864 126,374 140,926 128,1 137,4
Total 20 171,995 42,2613 9,4499 152,216 191,774 128,1 246,7

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
13,560 4 15 ,000

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 33851, 682 4 8462,920 1535,595 ,000
W ithin Groups 82,668 15 5,511
Total 33934, 349 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidenc e Interval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 70,2500* 1,6600 ,000 66,712 73,788
1 minggu 70,5500* 1,6600 ,000 67,012 74,088
2 minggu 113,4750* 1,6600 ,000 109,937 117,013
3 minggu 111,5000* 1,6600 ,000 107,962 115,038
1 hari awal -70,2500* 1,6600 ,000 -73,788 -66,712
1 minggu ,3000 1,6600 ,859 -3,238 3,838
2 minggu 43,2250* 1,6600 ,000 39,687 46,763
3 minggu 41,2500* 1,6600 ,000 37,712 44,788
1 minggu awal -70,5500* 1,6600 ,000 -74,088 -67,012
1 hari -,3000 1,6600 ,859 -3,838 3,238
2 minggu 42,9250* 1,6600 ,000 39,387 46,463
3 minggu 40,9500* 1,6600 ,000 37,412 44,488
2 minggu awal -113,4750* 1,6600 ,000 -117,013 -109,937
1 hari -43,2250* 1,6600 ,000 -46,763 -39,687
1 minggu -42,9250* 1,6600 ,000 -46,463 -39,387
3 minggu -1,9750 1,6600 ,253 -5,513 1,563
3 minggu awal -111,5000* 1,6600 ,000 -115,038 -107,962
1 hari -41,2500* 1,6600 ,000 -44,788 -37,712
1 minggu -40,9500* 1,6600 ,000 -44,488 -37,412
2 minggu 1,9750 1,6600 ,253 -1,563 5,513
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 14

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 5

De scri ptives

Force Decay
95% Confidenc e Int erval for
Mean
N Mean St d. Deviat ion St d. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 173,250 1,7898 ,8949 170,402 176,098 171,7 174,8
1 minggu 4 171,500 3,3486 1,6743 166,172 176,828 168,6 174,4
2 minggu 4 124,950 ,1915 ,0957 124,645 125,255 124,8 125,2
3 minggu 4 126,550 1,7898 ,8949 123,702 129,398 125,0 128,1
Total 20 168,280 44,9060 10,0413 147,263 189,297 124,8 246,7

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2836,500 4 15 ,000

ANOV A

Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 38251, 792 4 9562,948 2292,174 ,000
W ithin Groups 62,580 15 4,172
Total 38314, 372 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidenc e Int erval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 71,9000* 1,4443 ,000 68,822 74,978
1 minggu 73,6500* 1,4443 ,000 70,572 76,728
2 minggu 120,2000* 1,4443 ,000 117,122 123,278
3 minggu 118,6000* 1,4443 ,000 115,522 121,678
1 hari awal -71,9000* 1,4443 ,000 -74,978 -68,822
1 minggu 1,7500 1,4443 ,244 -1, 328 4,828
2 minggu 48,3000* 1,4443 ,000 45,222 51,378
3 minggu 46,7000* 1,4443 ,000 43,622 49,778
1 minggu awal -73,6500* 1,4443 ,000 -76,728 -70,572
1 hari -1, 7500 1,4443 ,244 -4, 828 1,328
2 minggu 46,5500* 1,4443 ,000 43,472 49,628
3 minggu 44,9500* 1,4443 ,000 41,872 48,028
2 minggu awal -120,2000* 1,4443 ,000 -123,278 -117,122
1 hari -48,3000* 1,4443 ,000 -51,378 -45,222
1 minggu -46,5500* 1,4443 ,000 -49,628 -43,472
3 minggu -1, 6000 1,4443 ,285 -4, 678 1,478
3 minggu awal -118,6000* 1,4443 ,000 -121,678 -115,522
1 hari -46,7000* 1,4443 ,000 -49,778 -43,622
1 minggu -44,9500* 1,4443 ,000 -48,028 -41,872
2 minggu 1,6000 1,4443 ,285 -1, 478 4,678
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 15

Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 6

De scri ptives
Force Decay
95% Confidenc e Int erval for
Mean
N Mean St d. Deviat ion St d. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 172,525 3,0215 1,5107 167,717 177,333 168,6 175,0
1 minggu 4 161,625 5,2943 2,6471 153,201 170,049 156,2 168,6
2 minggu 4 126,375 1,1529 ,5764 124,540 128,210 125,7 128,1
3 minggu 4 125,575 1,5500 ,7750 123,109 128,041 124,8 127,9
Total 20 166,250 44,8706 10,0334 145,250 187,250 124,8 246,7

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,770 4 15 ,066

ANOV A

Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 38121, 790 4 9530,447 1080,713 ,000
W ithin Groups 132,280 15 8,819
Total 38254, 070 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidenc e Int erval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 72,6250* 2,0998 ,000 68,149 77,101
1 minggu 83,5250* 2,0998 ,000 79,049 88,001
2 minggu 118,7750* 2,0998 ,000 114,299 123,251
3 minggu 119,5750* 2,0998 ,000 115,099 124,051
1 hari awal -72,6250* 2,0998 ,000 -77,101 -68,149
1 minggu 10,9000* 2,0998 ,000 6,424 15,376
2 minggu 46,1500* 2,0998 ,000 41,674 50,626
3 minggu 46,9500* 2,0998 ,000 42,474 51,426
1 minggu awal -83,5250* 2,0998 ,000 -88,001 -79,049
1 hari -10,9000* 2,0998 ,000 -15,376 -6, 424
2 minggu 35,2500* 2,0998 ,000 30,774 39,726
3 minggu 36,0500* 2,0998 ,000 31,574 40,526
2 minggu awal -118,7750* 2,0998 ,000 -123,251 -114,299
1 hari -46,1500* 2,0998 ,000 -50,626 -41,674
1 minggu -35,2500* 2,0998 ,000 -39,726 -30,774
3 minggu ,8000 2,0998 ,709 -3, 676 5,276
3 minggu awal -119,5750* 2,0998 ,000 -124,051 -115,099
1 hari -46,9500* 2,0998 ,000 -51,426 -42,474
1 minggu -36,0500* 2,0998 ,000 -40,526 -31,574
2 minggu -,8000 2,0998 ,709 -5, 276 3,676
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 16

Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 7

De scriptives
Force Decay
95% Confidenc e Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 166,900 5,2019 2,6010 158,623 175,177 159,3 171,1
1 minggu 4 156,975 1,5500 ,7750 154,509 159,441 156,2 159,3
2 minggu 4 123,700 1,2702 ,6351 121,679 125,721 122,6 124,8
3 minggu 4 120,150 1,7898 ,8949 117,302 122,998 118,6 121,7
Total 20 162,575 46,3578 10,3659 140,879 184,271 118,6 246,7

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
2,983 4 15 ,054

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 40719, 370 4 10179, 842 1357,946 ,000
W ithin Groups 112,447 15 7,496
Total 40831, 817 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidenc e Interval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 78,2500* 1,9360 ,000 74,123 82,377
1 minggu 88,1750* 1,9360 ,000 84,048 92,302
2 minggu 121,4500* 1,9360 ,000 117,323 125,577
3 minggu 125,0000* 1,9360 ,000 120,873 129,127
1 hari awal -78,2500* 1,9360 ,000 -82,377 -74,123
1 minggu 9,9250* 1,9360 ,000 5,798 14,052
2 minggu 43,2000* 1,9360 ,000 39,073 47,327
3 minggu 46,7500* 1,9360 ,000 42,623 50,877
1 minggu awal -88,1750* 1,9360 ,000 -92,302 -84,048
1 hari -9,9250* 1,9360 ,000 -14,052 -5,798
2 minggu 33,2750* 1,9360 ,000 29,148 37,402
3 minggu 36,8250* 1,9360 ,000 32,698 40,952
2 minggu awal -121,4500* 1,9360 ,000 -125,577 -117,323
1 hari -43,2000* 1,9360 ,000 -47,327 -39,073
1 minggu -33,2750* 1,9360 ,000 -37,402 -29,148
3 minggu 3,5500 1,9360 ,087 -,577 7,677
3 minggu awal -125,0000* 1,9360 ,000 -129,127 -120,873
1 hari -46,7500* 1,9360 ,000 -50,877 -42,623
1 minggu -36,8250* 1,9360 ,000 -40,952 -32,698
2 minggu -3,5500 1,9360 ,087 -7,677 ,577
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 17

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 8
De scriptives

Force Decay
95% Confidenc e Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 156,975 3,9007 1,9504 150,768 163,182 153,1 162,4
1 minggu 4 153,875 2,9680 1,4840 149,152 158,598 150,0 156,2
2 minggu 4 123,350 3,1681 1,5840 118,309 128,391 118,6 125,0
3 minggu 4 117,100 1,7321 ,8660 114,344 119,856 115,6 118,6
Total 20 159,290 47,0353 10,5174 137,277 181,303 115,6 246,7

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
,611 4 15 ,661

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 41913, 203 4 10478, 301 1301,167 ,000
W ithin Groups 120,795 15 8,053
Total 42033, 998 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Force Decay


LSD

Mean
Difference 95% Confidenc e Int erval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 88,1750* 2,0066 ,000 83,898 92,452
1 minggu 91,2750* 2,0066 ,000 86,998 95,552
2 minggu 121,8000* 2,0066 ,000 117,523 126,077
3 minggu 128,0500* 2,0066 ,000 123,773 132,327
1 hari awal -88,1750* 2,0066 ,000 -92,452 -83,898
1 minggu 3,1000 2,0066 ,143 -1, 177 7,377
2 minggu 33,6250* 2,0066 ,000 29,348 37,902
3 minggu 39,8750* 2,0066 ,000 35,598 44,152
1 minggu awal -91,2750* 2,0066 ,000 -95,552 -86,998
1 hari -3, 1000 2,0066 ,143 -7, 377 1,177
2 minggu 30,5250* 2,0066 ,000 26,248 34,802
3 minggu 36,7750* 2,0066 ,000 32,498 41,052
2 minggu awal -121,8000* 2,0066 ,000 -126,077 -117,523
1 hari -33,6250* 2,0066 ,000 -37,902 -29,348
1 minggu -30,5250* 2,0066 ,000 -34,802 -26,248
3 minggu 6,2500* 2,0066 ,007 1,973 10,527
3 minggu awal -128,0500* 2,0066 ,000 -132,327 -123,773
1 hari -39,8750* 2,0066 ,000 -44,152 -35,598
1 minggu -36,7750* 2,0066 ,000 -41,052 -32,498
2 minggu -6, 2500* 2,0066 ,007 -10,527 -1, 973
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 18

Hasil pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 9

De scriptives

Force Decay
95% Confidenc e Interval for
Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 153,025 5,7703 2,8851 143,843 162,207 146,6 159,3
1 minggu 4 145,050 5,4848 2,7424 136,322 153,778 140,3 149,8
2 minggu 4 117,050 3,1000 1,5500 112,117 121,983 112,4 118,6
3 minggu 4 107,750 1,7898 ,8949 104,902 110,598 106,2 109,3
Total 20 153,605 50,1629 11,2168 130,128 177,082 106,2 246,7

Test of Homogeneity of Variances

Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
9,018 4 15 ,001

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 47571, 842 4 11892, 960 748,966 ,000
W ithin Groups 238,187 15 15,879
Total 47810, 029 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Force Decay
LS D

Mean
Difference 95% Confidenc e Int erval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) St d. E rror Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 92,1250* 2,8177 ,000 86,119 98,131
1 minggu 100,1000* 2,8177 ,000 94,094 106,106
2 minggu 128,1000* 2,8177 ,000 122,094 134,106
3 minggu 137,4000* 2,8177 ,000 131,394 143,406
1 hari awal -92,1250* 2,8177 ,000 -98,131 -86,119
1 minggu 7,9750* 2,8177 ,013 1,969 13,981
2 minggu 35,9750* 2,8177 ,000 29,969 41,981
3 minggu 45,2750* 2,8177 ,000 39,269 51,281
1 minggu awal -100,1000* 2,8177 ,000 -106,106 -94,094
1 hari -7, 9750* 2,8177 ,013 -13,981 -1, 969
2 minggu 28,0000* 2,8177 ,000 21,994 34,006
3 minggu 37,3000* 2,8177 ,000 31,294 43,306
2 minggu awal -128,1000* 2,8177 ,000 -134,106 -122,094
1 hari -35,9750* 2,8177 ,000 -41,981 -29,969
1 minggu -28,0000* 2,8177 ,000 -34,006 -21,994
3 minggu 9,3000* 2,8177 ,005 3,294 15,306
3 minggu awal -137,4000* 2,8177 ,000 -143,406 -131,394
1 hari -45,2750* 2,8177 ,000 -51,281 -39,269
1 minggu -37,3000* 2,8177 ,000 -43,306 -31,294
2 minggu -9, 3000* 2,8177 ,005 -15,306 -3, 294
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 19

Hasil Pengukuran Perbedaan Force Decay Elastomeric Chain Berdasarkan


Waktu Perendaman yang Berbeda-Beda pada pH 10
De scri ptives

Force Decay
95% Confidenc e Int erval for
Mean
N Mean St d. Deviat ion St d. E rror Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
awal 4 245,150 1,7898 ,8949 242,302 247,998 243,6 246,7
1 hari 4 140,500 3,5796 1,7898 134,804 146,196 137,4 143,6
1 minggu 4 135,850 1,7898 ,8949 133,002 138,698 134,3 137,4
2 minggu 4 114,725 4,6500 2,3250 107,326 122,124 109,3 118,6
3 minggu 4 99,875 ,0957 ,0479 99,723 100,027 99,8 100,0
Total 20 147,220 52,5013 11,7396 122,649 171,791 99,8 246,7

Test of Homogeneity of Variances


Force Decay
Levene
Statistic df1 df2 Sig.
27,542 4 15 ,000

ANOV A
Force Decay
Sum of
Squares df Mean S quare F Sig.
Between Groups 52248, 777 4 13062, 194 1598,735 ,000
W ithin Groups 122,555 15 8,170
Total 52371, 332 19

Universitas Sumatera Utara


Post Hoc Tests

Multiple Comparisons
Dependent Variable: Force Decay
LSD

Mean
Difference 95% Confidenc e Int erval
(I) wak tu perendaman (J) wak tu perendaman (I-J) St d. Error Sig. Lower Bound Upper Bound
awal 1 hari 104,6500* 2,0212 ,000 100,342 108,958
1 minggu 109,3000* 2,0212 ,000 104,992 113,608
2 minggu 130,4250* 2,0212 ,000 126,117 134,733
3 minggu 145,2750* 2,0212 ,000 140,967 149,583
1 hari awal -104,6500* 2,0212 ,000 -108,958 -100,342
1 minggu 4,6500* 2,0212 ,036 ,342 8,958
2 minggu 25,7750* 2,0212 ,000 21,467 30,083
3 minggu 40,6250* 2,0212 ,000 36,317 44,933
1 minggu awal -109,3000* 2,0212 ,000 -113,608 -104,992
1 hari -4, 6500* 2,0212 ,036 -8, 958 -,342
2 minggu 21,1250* 2,0212 ,000 16,817 25,433
3 minggu 35,9750* 2,0212 ,000 31,667 40,283
2 minggu awal -130,4250* 2,0212 ,000 -134,733 -126,117
1 hari -25,7750* 2,0212 ,000 -30,083 -21,467
1 minggu -21,1250* 2,0212 ,000 -25,433 -16,817
3 minggu 14,8500* 2,0212 ,000 10,542 19,158
3 minggu awal -145,2750* 2,0212 ,000 -149,583 -140,967
1 hari -40,6250* 2,0212 ,000 -44,933 -36,317
1 minggu -35,9750* 2,0212 ,000 -40,283 -31,667
2 minggu -14,8500* 2,0212 ,000 -19,158 -10,542
*. The mean difference is s ignificant at the .05 level.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai