Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karbohidrat merupakan salah satu makromolekul yang penting dan dibutuhkan oleh
makhluk hidup. Zat nutrisi karbohidrat dikonsumsi oleh manusia dan hewan berasal dari
tumbuhan. Bahan makanan yang berasal dari tumbuhan sebagian besar adalah karbohidrat
sebagai gula, amilum atau pati, atau selulosa. Energi yang terkandung dalam karbohidrat
pada dasarnya berasal dari energi matahari. Karbohidrat terbentuk dari hasil fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan. Karbohidrat ini berasal dari air, karbondioksida, sinar matahri,
serta klorofil tumbuhan, kemudian karbohidrat ini disimpan oleh tumbuhan didalam umbi,
batang, atau buahnya.
Masyarakat Indonesia sering mengonsumsi makanan yang mangandung karbohidrat,
contohnya padi. Padi ini dijadikan makanan pokok oleh masyarakat untuk menambah nilai
gizi dalam tubuh. Sampai saat ini padi yang mengandung glukosa ini masih belum bisa
tergantikan. Karena hal itulah pentingnya untuk mengetahui lebih dalam lagi tentang
karbohidrat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa defenisi dari karbohidrat?
2. Bagaimana struktur kimia karbohidrat?
3. Bagaimana karakteristik karbohidrat?
4. Bagaimana klasifikasi karbohidrat?
5. Bagaimana peranan karbohidrat dalam kehidupan?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari karbohidrat
2. Mengetahui struktur kimia karbohidrat
3. Mengetahui kareakteristik karbohidrat
4. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
5. Mengetahui peranan karbohidrat dalam kehidupan

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis,
yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang
mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama yakni 2 : 1. Nama lain
dari karbohidrat ini adalah sakarida, yang bersal dari bahasa Arab “sakkar” artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia.
Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 Kal (kkal)
bila dibanding protein dan lemak. Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan
serat-serat yang baik bagi pencernaan.
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah timbulnya ketosis (suatu keadaan didalam tubuh, yang terjadi
sebagai akibat dari minimnya kadar karbohidrat didalam tubuh), pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan
protein.
Karbohidrat adalah senyawa polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa tersebut pada proses hidrolisis. Karbohidrat
memiliki gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton) dan gugus hidroksil.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis didalam tanaman yang memiliki klorofil.
Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energi. Fermentasi karbohidrat oleh khamir atau
mikroba lain dapat menghasilakan CO2, Alkohol, asam organik, dan zat-zat lainnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping lemak
dan protein.

2
2.2 Struktur Kimia Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan
sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O).

2.3 Karakteristik Karbohidrat


a) Sifat Fisika
 Molekul karbohidrat terdiri atas atom-atom karbon, hidrogen, dan oksigen.

 Monosakarida dan oligosakarida mudah larut dalam air dan etanol, tetapi sukar
larut dalam peelarut organik

 Monosakarida dan oligosakarida memiliki rasa manis

 Steroisomerism-rumus struktur senyawa yang sama tetapi mereka berbeda
dalam konfigurasi spasial.

 Dapat mengalami mutarotasi yaitu memutar cahaya terpolarisasi
membentukglukosa (+) dan glukosa (-).

 Diastereoisomer yaitu perubahan konfigurasi berkaitan dengan glukosa C2,
C3, atau C4

 Anomerik yaitu konfigurasi spasial sehubungan dengan atom karbon pertama
pada aldosa dan atom karbon kedua pada ketosa.

3
b) Sifat Kimia

 Sebagai reduktor : disebabkan karena terdapat gugus karbonil yang bebas,


digunakan untuk identifikasi dan analisis kuantitatif. Pereaksi fehling, barfoed,
dan osazon digunakan untuk identifikasi dan pereaksi benedict dapat
digunakan untuk menganalisiskonsentrasi karbohidrat.

 Dapat terdehidrasi : pembentukan furfural

 Dapat terkondensasi : pencampuran furfural dengan α naftol membentuk
warna ungu. Untuk analisis kualitatif karbohidrat

 Esterifikasi : pembentukan ester asam fosfat dari gugus –OH dengan asam
fosfat

 Polimerisasi : penggabungan unit – unit monosakarida dan oligosakarida
menjadi polisakarida dengan ikatan glikosida

2.4 Klasifikasi Karbohidrat

Pada umumnya karbohidrat dapat dikelompokkan menjadi monosakarida,


oligodakarida, serta polisakarida. Monosakarida merupakan suatu molekul yang dapat
terdiri dari lima atau enam atom C, sedangkan ologosakarida merupakan polimer dari 2-
10 monosakrida, dan pada umumnya polisakarida merupakan polimer yang terdiri lebih
dari 10 monomer monosakarida.

A. Monosakarida
Tatanama monosakarida tergantung dari gugus fungsional yang memiliki dan
letak gugus hidroksilnya. Monosakarida dengan enam atom C disebut heksosa,
misalnya glukosa (dekstrosa atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah),
dan galaktosa. Sedangkan yang mempunyai lima atom C disebut pentosa, misalnya
xilosa, arabinosa, dan ribosa.

1) Berdasarkan lokasi gugus karbonil

- Aldosa adalah monosakarida yang mengandung


aldehida karena gugus karbonil berada di ujung
rantai

Contoh : glukosa dan galaktosa

- Ketosa adalah monosakarida yang mengandung keton karena gugus karbonilnya


berada di tengah rantai

4
Contoh : fruktosa

2) Berdasarkan banyaknya atom karbon yang menyusun molekul monosakarida.

 Monosakarida yang mengandung 3 atom karbon disebut triosa



 Monosakarida yang mengandung 4 atom
karbon disebut tetrosa

 Monosakarida yang mengandung 5 atom
karbon disebut pentose

 Monosakarida yang mengandung 6 atom
karbon disebut heksosa

 Glukosa
Glukosa dihasilkan dari reaksi fotosintesis antara
karbondioksia, air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil
daun. Glukosa dapat diperoleh dari hidrolisis sukrosa (gula
tebu) atau pati (amilum), juga terdapat dalam buah-buahan
dan madu lebah.

 Fruktosa
Fruktosa disebut juga sebagai gula buah, diperoleh dari
hidrolisis sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa
dengan pereaksi seliwanoff, asam klorida.

 Galaktosa

Umumnya berikatan dengan glukosa dalam bentuk laktosa,


yaitu gula yang terdapat dalam susu. Jarang ditemukan
dalam bentuk tunggal.

5
B. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan
ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan
atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus
fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada
fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis
oligosakarida dan polisakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik).

C. Oligosakarida

Senyawa yang termasuk oligosakarida


mempunyai molekul 2-10 monosakarida,
yaitu trisakarida yang terdiri dari 3 molekul
monosakarida dan tetrasakarida yang
terbentuk dari empat molekul
monosakarida. Salah satu trisakarida
penting adalah rafinosa tang terdiri atas tiga molekul monosakarida yang
berikatan yaitu galaktosa-glukosa-fruktosa. Ikatan tersebut terbentuk antara atom
karbon nomor 1 pada galaktosa dengan atom karbon 6 pada glukosa. Selanjutnya
atom karbon nomor 1 pada glukosa berikatan dengan atom karbon 2 ada
fruktosa.

D. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul
polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida
yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut
homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak
berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur
(selulosa, hemiselulosa, pectin, lignin) dan sebagai sumber energy (pati, dekstrin,
glikogen, fruktan).
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang
dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim

6
yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan
oligosakarida dan dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul polisakarida.
Menurut jenis monosakaridanya dikenal pentosan dengan unit-unit pentose
dan heksosan dengan monomer heksosa. Beberapa polisakarida mempunyai nama
kebiasaan (Trivial) yang berakhiran “in” misal : kitin, dekstrin, dan pektin.

 Pati

Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi. Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam
pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, dan lurus atau
bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi yang tidak terlarut
disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-
D-glukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan α-(1,4)-D-
glukosa sebanyak 4-5% dari berat total.
 Glikogen

Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan
dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat
larut dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji.
Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap
larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa,
sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa. Dalam
pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).

7
 Selulosa

Selulosa merupakan serat-serat panjang yang bersama-sama hemiselulosa,


pektin, dan protein membentuk struktur jaringan yang memperkuat dinding sel
tanaman. Selulosa adalah polimer berantai lurus α-(1,4)-D-glukosa. Selulosa
tudak dapat larut dalam air, tetapi dapat larut dalam pelarut Schweitzer
(larutan kuprioksida-amonia). Tidak seperti amilum, selulosa tidak dapat
dicerna ileh perut manusia atau mamalia lainnya, tetapi dapat dicerna oleh sapi
dan dan hewan ruminansia lain dengan pertolongan bakteri.
Turunan selulosa yang dikenal dengan carboxymethyl cellulose (CMC) sering
dipakai dalam industri makanan untuk mendapatkan tekstur yang baik.
Misalnya pada pembuatan es krim, pemakaian CMC akan memperbaiki tekstur
dan kristal laktosa yang terbentuk akan lebih halus.
 Pektin

Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di
sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai
perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa
pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat,
asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman
sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian
jaringannya. Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di
dalam buah sangat bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan
tanaman yang belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang. Di antara buah-buahan yang dapat
digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk,
serta anggur.

8
 Senyawa-senyawa polisakarida lainnya

- Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.

- Agar-agar didapatkan dari ganggang merah.

- Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang
besar.

- Karagenan didapat dengan mengekstraksi lumut Irlandia dengan air


panas. Dipergunakan sebagai stabilizer pada industri coklat dan hasil
produksi susu.

2.5 Peranan Karbohidrat dalam kehidupan

a. Peran fungsional

 Sebagai sumber energi



 Sebagai pemberi rasa manis pada makanan

 Sebagai penghemat protein

 Sebagai pengatur metabolisme lemak

 Berperan untuk membantu pengeluaran feses

 Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.

 Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.

 Membantu proses penyerapan kalsium.

 Sebagai pelumas sendi kerangka.

b. Peran struktural

 Sebagai komponen penyusun sel



 Sebagai materi pembangun.

9
 Sebagai bahan sintesis senyawa organic lainnya.

 Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan
penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.

 Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C
lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Karbohidrat adalah senyawa organik yang memiliki gugus aldehid atau


keton. Karbohidrat dihasilkan dari proses fotosintesis dalam bentuk glukosa kemudian
diubah menjadi senyawa polimer yang kompleks. Untuk dapat digunakan oleh tubuh,
senyawa polimer harus dihidrolisis menjadi gula sederhana. Karakteristik karbohidrat
dilihat dari sifat-sifat fisika dan kimia dapat membantu mengenali karbohidrat.
Karbohidrat dapat digolongkan berdasarkan jumlah unit gula dalam rantainya.
Penggolongan karbohidrat adalah monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan
polisakarida
Peran karbohidrat dibedakan secara fungsional dan struktural. Keduanya berperan
penting untuk kehidupan. Peran utama karbohidrat adalah sebagai sumber penghasil
energi dan secara struktural adalah komponen penyusun sel, serta komponen materi
genetik

3.2 Saran

Karbohidrat sangat diperlukan oleh tubuh, sehingga pasokan karbohidrat yang


cukup harus diperhatikan, tetapi jangan juga mengonsumsi karbohidrat dengan
berlebihan karena akan berdampak buruk bagi kesehatan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Addawiyah, Nadya Robiatul. 2015. Makalah Biokimia Karbohidrat.


https://www.scribd.com/doc/262105212/Makalah-Biokimia-
Karbohidrat (diakses pada 5 September 2016)

Safrizal, Rino. 2010. Penggolongan dan Identifikasi Karbohidrat.


http://www.jejaringkimia.web.id/2010/03/karbohidrat.html
(diakses pada 5 September 2016)

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

12

Anda mungkin juga menyukai