PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari karbohidrat
2. Mengetahui struktur kimia karbohidrat
3. Mengetahui kareakteristik karbohidrat
4. Mengetahui klasifikasi karbohidrat
5. Mengetahui peranan karbohidrat dalam kehidupan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Karbohidrat
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu “Kohlenhydrate” dan dari bahasa Perancis,
yaitu “Hydrate de Carbon”. Penamaan ini didasarkan atas komposisi unsur karbon yang
mengikat hidrogen dan oksigen dalam perbandingan yang selalu sama yakni 2 : 1. Nama lain
dari karbohidrat ini adalah sakarida, yang bersal dari bahasa Arab “sakkar” artinya gula.
Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis sehingga dikaitkan dengan gula.
Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia.
Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 Kal (kkal)
bila dibanding protein dan lemak. Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan
serat-serat yang baik bagi pencernaan.
Karbohidrat juga mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan
makanan, misalnya rasa, warna, tekstur, dan lain-lain. Sedangkan dalam tubuh, karbohidrat
berguna untuk mencegah timbulnya ketosis (suatu keadaan didalam tubuh, yang terjadi
sebagai akibat dari minimnya kadar karbohidrat didalam tubuh), pemecahan protein tubuh
yang berlebihan, kehilangan mineral, dan berguna untuk membantu metabolisme lemak dan
protein.
Karbohidrat adalah senyawa polihidroksil-aldehida atau polihidroksil-keton, atau
senyawa yang menghasilkan senyawa-senyawa tersebut pada proses hidrolisis. Karbohidrat
memiliki gugus fungsi karbonil (aldehid dan keton) dan gugus hidroksil.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesis didalam tanaman yang memiliki klorofil.
Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energi. Fermentasi karbohidrat oleh khamir atau
mikroba lain dapat menghasilakan CO2, Alkohol, asam organik, dan zat-zat lainnya.
Karbohidrat merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping lemak
dan protein.
2
2.2 Struktur Kimia Karbohidrat
Karbohidrat merupakan komponen pangan yang menjadi sumber energi utama dan
sumber serat makanan. Komponen ini disusun oleh 3 unsur utama, yaitu karbon (C),
hidrogen (H) dan oksigen (O).
3
b) Sifat Kimia
A. Monosakarida
Tatanama monosakarida tergantung dari gugus fungsional yang memiliki dan
letak gugus hidroksilnya. Monosakarida dengan enam atom C disebut heksosa,
misalnya glukosa (dekstrosa atau gula anggur), fruktosa (levulosa atau gula buah),
dan galaktosa. Sedangkan yang mempunyai lima atom C disebut pentosa, misalnya
xilosa, arabinosa, dan ribosa.
4
Contoh : fruktosa
Fruktosa
Fruktosa disebut juga sebagai gula buah, diperoleh dari
hidrolisis sukrosa. Fruktosa dapat dibedakan dari glukosa
dengan pereaksi seliwanoff, asam klorida.
Galaktosa
5
B. Disakarida
Disakarida terdiri atas dua monosakarida yang terikat satu sama lain dengan
ikatan glikosidik. Ikatan glikosidik biasanya terjadi antara atom C no. 1 dengan
atom C no. 4 dengan melepaskan 1 mol air. Ikatan glikosidik terdapat pada gugus
fungsi dalam karbohidrat, yaitu gugus aldehid pada glukosa dan gugus keton pada
fruktosa. Disakarida dapat terbentuk dari hasil antara proses hidrolisis
oligosakarida dan polisakarida. Disakarida biasanya larut dalam air (hidrofilik).
C. Oligosakarida
D. Polisakarida
Polisakarida terdiri atas banyak molekul monosakarida, sehingga molekul
polisakarida mempunyai berat molekul hingga beberapa ratus ribu. Polisakarida
yang dihasilkan antara monosakarida sejenis (satu macam monosakarida) disebut
homo polisakarida, sedangkan yang mengandung senyawa lain disebut
heteropolisakarida. Polisakarida pada umumnya berupa senyawa putih dan tidak
berasa manis. Beberapa polisakarida dapat larut dalam air.
Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat tekstur
(selulosa, hemiselulosa, pectin, lignin) dan sebagai sumber energy (pati, dekstrin,
glikogen, fruktan).
Polisakarida merupakan polimer molekul-molekul monosakarida yang
dapat berantai lurus atau bercabang dan dapat dihidrolisis dengan enzim-enzim
6
yang spesifik kerjanya. Hasil hidrolisis sebagian akan menghasilkan
oligosakarida dan dapat dipakai untuk menentukan struktur molekul polisakarida.
Menurut jenis monosakaridanya dikenal pentosan dengan unit-unit pentose
dan heksosan dengan monomer heksosa. Beberapa polisakarida mempunyai nama
kebiasaan (Trivial) yang berakhiran “in” misal : kitin, dekstrin, dan pektin.
Pati
Pati merupakan cadangan makanan pada biji, akar, batang, dan umbi. Pati
merupakan homopolimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Berbagai macam
pati tidak sama sifatnya, tergantung dari panjang rantai C-nya, dan lurus atau
bercabang rantai molekulnya. Pati terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas. Fraksi terlarut disebut amilosa dan fraksi yang tidak terlarut
disebut amilopektin. Amilosa mempunyai struktur lurus dengan ikatan α-(1,4)-
D-glukosa, sedang amilopektin mempunyai cabang dengan ikatan α-(1,4)-D-
glukosa sebanyak 4-5% dari berat total.
Glikogen
Glikogen juga sering disebut gula otot, karena jenis gula ini banyak ditemukan
dalam otot dan hati vertebrata, yang berfungsi sebagai cadangan makanan.
Glikogen menunjukkan sifat kimia yang sama dengan zat tepung. Zat ini dapat
larut dalam air dingin, tetapi tidak membentuk gel-gel seperti pada kanji.
Larutan koloidal glikogen tidak menunjukkan daya reduksi yang kuat terhadap
larutan fehling. Hidrolisis dengan asam-asam encer menghasilkan glukosa,
sedangkan hidrolisis dengan amilosa terutama menghasilkan maltosa. Dalam
pertanian Glikogen juga telah berhasil diisolasi dari benih jagung (sweet corn).
7
Selulosa
Pektin secara umum terdapat dalam dinding sel primer tanaman, khususnya di
sela-sela antara selulosa dan hemiselulosa. Senyawa pektin berfungsi sebagai
perekat antara dinding sel satu dengan yang lain. Pada umumnya senyawa
pektin dapat diklasifikasi menjadi tiga kelompok senyawa yaitu asam pektat,
asam pektinat (pektin), dan protopektin. Kandungan pektin dalam tanaman
sangat bervariasi baik berdasarkan jenis tanamannya maupun bagian-bagian
jaringannya. Komposisi kandungan protopektin, pektin, dan asam pektat di
dalam buah sangat bervariasi tergantung pada derajat pematangan buah.
Pada umumnya protopektin yang tidak dapat larut itu terdapat dalam jaringan
tanaman yang belum matang. Potensi pembentukan jeli dari pektin menjadi
berkurang dalam buah yang terlalu matang. Di antara buah-buahan yang dapat
digunakan untuk membuat jeli adalah jambu biji, apel, lemon, plum, jeruk,
serta anggur.
8
Senyawa-senyawa polisakarida lainnya
- Gum Arabik yang dihasilkan dari batang pohon akasia.
- Asam alginat atau Na-alginat dihasilkan dari suatu ganggang laut yang
besar.
a. Peran fungsional
9
Sebagai bahan sintesis senyawa organic lainnya.
Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur struktural dan
penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.
Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat dengan atom C
lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA dan RNA).
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
12