Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
ACARA - 3
NIM : 16/396879/BI/09637
Gol/Kel : Ganjil lab Anatomi Hewan /2
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
FAKULTAS BIOLOGI
YOGYAKARTA
2018
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kapang adalah mikroorganisme yang termaksuk dalam anggota
Kingdom Fungi yang membentuk hifa. Kapang bukan merupakan kelompok
taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang tersebar ke
dalam Filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Kapang
merupakan anggota Kingdom Fungi yang biasanya tumbuh pada permukaan
makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Sebagian besar
kapang merupakan anggota dari kelas Ascomycetes. Kapang bereproduksi
dengan menggunakan spora. Spora kapang terdiri dari dua jenis, yaitu spora
seksual dan spora aseksual. Spora aseksual dihasilkan lebih cepat dan dalam
jumlah yang lebih banyak dibandingkan spora seksual. Spora aseksual
memiliki ukuran yang kecil (diameter 1-10 μm) dan ringan, sehingga
penyebarannya umumnya secara pasif menggunakan aliran udara. Apabila
spora tersebut terhirup oleh manusia dalam jumlah tertentu akan
mengakibatkan gangguan kesehatan (Campbell, dkk., 2002).
Fungi multiseluler mempunyai miselium atau filament, dan
pertumbuhannya dalam bahan makanan mudah sekali dilihat, yakni seperti
kapas. Pertumbuhan fungi mula-mula berwarna putih, tetapi bila telah
memproduksi spora maka akan terbentuk berbagai warna tergantung dari
jenis kapang. Sifat-sifat kapang baik penampakan mikroskopik ataupun
makroskopik digunakan untuk identifikasi dan klasifikasi kapang. Kapang
dapat dibedakan menjadi dua kelompok berdasarkan struktur hifa, yaitu hifa
tidak bersekat dan hifa bersekat yang membagi hifa dalam mangan-mangan,
dimana setiap mangan mempunyai inti satu atau lebih. Dinding penyekat
pada kapang disebut dengan septum yang tidak bertutup rapat sehingga
sitoplasma masih dapat bebas bergerak dari satu ruang keruang lainnya.
Kapang tidak berseptat intinya tersebar disepanjang septa (Boone dan
Castenholz, 2001)
Dalam identifikasi dan klasifikasi kapang yang belum dikenal dari suatu
spesimen, hal utama yang harus dilakukan adalah dengan memperoleh
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
morfologi koloni, uji fisiologis, morfologi hifa, tipe spora, dan struktur
tambahan. Selain itu perlu dilakukan pengklasifikasian secara numeric-
fenetik dengan Ssm (Simple Matching) dan Sj (Jaccard) maka dapat
dihasilkan suatu pengelompokan (clustering ) kemiripan strain kapang yang
berbeda.
Dalam prakteknya, terdapat berbagai tahapan dalam pengklasifikasian
numerik-fenetik yang dilakukan sehingga diperoleh similaritas yang bersifat
fenetik. Oleh sebab itu penting dilakukan percobaan ini karena dapat
membantu memahami langkah-langkah pengklasifikasian mikrobia secara
numerik-fenetik dengan benar dan hasil yang akurat.
B. Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengkarakterisasi,
mengklasifikasi dan mengidentifikasi 6 strain kapang yang ada di
laboratorium Mikrobiologi Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada.
II. METODE
warna bawah, tekstur, dan pola koloni. Sedangkan pada medium MEA plate
diamati pertumbuhannya saja.
Pada pengamatan morfologi hifa diamati pada medium PDA untuk
mengetahui apakah hifa tersebut bersekat atau tidak dan jernih atau keruh
yang diamati melalui mikroskop.
Pada pengamatan tipe spora diamati ada tidaknya spora seksual dan
aseksual pada kapang yang ditumbuhkan pada medium PDA plate.
Pada pengamatan keempat adalah pengamatan struktur tambahan yang
dimiliki strain kapang uji. Pada penngamatan ini dilihat apakah ada struktur
tambahan berupa sel kaki, rhizoid, phiallide, apophysis, dan stolon.
Pada pengujian terakhir yaitu pengujian sifat fisiologis, dilakukan satu
pengujian pada tiap strain kapang, yaitu hidrolisis pati. Pada uji ini strain
kapang ditumbuhnkan pada medium pati agar lalu diinkubasikan selama 1-2
minggu setelah itu ditetesi larutan jodium (JKJ).
𝒂
𝑺𝒋 = 𝒙 𝟏𝟎𝟎
𝐚+𝐛+𝐜
Keterangan :
a = karakter dimiliki oleh kedua strain yang diperbandingkan
b = karakter hanya dimiliki strain I, sedangkan strain II tidak memiliki
karakter tersebut
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
III. HASIL
Dari pengamatan yang telah dilakukan pada 6 strain kapang
didapatkan data sebagai berikut
Tabel 1. Matrix n x t
Strain (OTU)
No Karakter
A B C D E F
PDA
Pertumbuhan
1 Lebat 0 0 1 1 0 0
2 Sedang 1 0 0 0 1 0
3 Jarang 0 1 0 0 0 1
Warna atas
4 Hitam 1 0 0 0 0 0
5 Hijau 0 1 0 0 1 0
6 Cokelat 0 0 1 1 0 0
7 Putih 0 0 0 0 0 1
Warna Bawah
8 Putih 1 1 0 0 1 1
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
9 Abu-abu 0 0 1 0 0 0
10 Cokelat 0 0 0 1 0 0
Tekstur
11 Granular 1 0 1 0 0 0
12 Cottoni 0 1 0 1 1 1
Pola koloni
13 Radial furrow 0 0 0 1 1 0
14 Zonasi 1 1 1 0 0 1
MEA
Pertumbuhan
15 Sedang 0 1 0 1 0 1
16 Lebat 1 0 1 0 0 0
17 jarang 0 0 0 0 1 0
Uji karakter fisiologis
18 Hidroisis Pati 0 0 0 0 0 1
Morfologi Hifa
19 Bersekat 1 0 0 1 1 0
20 Tidak Bersekat 0 1 1 0 0 1
21 Jernih 1 1 1 0 1 0
22 Tidak Jernih 0 0 0 1 0 1
Tipe Spora Aseksual
23 Sporangiospora 1 0 1 0 0 0
24 Konidiospora 0 1 0 1 1 1
Struktur Tambahan
25 Sel kaki 1 0 0 0 0 0
26 Rhizoid 1 0 0 0 0 0
27 Apophysis 0 0 1 0 0 0
28 Stolon 0 0 1 0 0 0
Dari tabel di atas dapat diamati table n x t, yakni jumlah strain yang
diamati diwakli oleh huruf A, B, C, D, E, dan F, dan karakter yang
digunakan untuk karakterisasi sebanyak 28 karakter. Dari table ini maka
dapat dihitung indeks similaritasnya menggunakan koefisien Ssm maupun
Sj.
Tabel 2. Matriks Simiaritas SSM
A B C D E F
A
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
B 38,89%
C 44,44% 38,89%
D 27,78% 44,44% 33,33%
E 44,44% 55,56% 27,78% 50,00%
F 30,56% 63,89% 30,56% 47,22% 41,67%
Tabel 3. Matriks Simiaritas Sj
A B C D E F
A
B 17,65%
C 29,41% 17,65%
D 5,26% 20,00% 11,11%
E 25,00% 38,46% 5,26% 28,57%
F 10,53% 58,33% 10,53% 26,67% 18,75%
B F D E A C
100 B F D E A C
90 B F D E A C
80 B F D E A C
70 B F D E A C
63,89 (B, F) D E A C
60 (B, F) D E A C
50 (B, F) (D, E) A C
47,22 {(B,F), (D,E)} A C
44,44 {(B,F), (D,E)} (A,C)
40 {(B,F), (D,E)} (A,C)
34,03 {(B,F), (D,E)}{(A,C)}
30 {(B,F), (D,E)}{(A,C)}
20 {(B,F), (D,E)}{(A,C)}
10 {(B,F), (D,E)}{(A,C)}
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
B F E D A C
100 B F E D A C
90 B F E D A C
80 B F E D A C
70 B F E D A C
60 B F E D A C
58,33 (B,F) E D A C
50 (B,F) E D A C
40 (B,F) E D A C
30 (B,F) E D A C
29,41 (B,F) E D (A,C)
28,61 (B,F),(E) D (A,C)
25,95 {(B,F),(E)}(D) (A,C)
20 {(B,F),(E)}(D) (A,C)
11,4 {(B,F),(E), (D)}{(A,C)}
10 {(B,F),(E), (D)}{(A,C)}
A B C D E F
A
B 34,03
C 44,44 34,03
D 34,03 47,22 34,03
E 34,03 47,22 34,03 50
F 34,03 63,89 34,03 47,22 47,22
A B C D E F
A
B 11,4
C 29,41 11,4
D 11,4 25,95 11,4
E 11,4 28,61 11,4 25,95
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
IV. PEMBAHASAN
Pada umumnya terdapat tiga cara klasifikasi yaitu klasifikasi artifisial,
klasifikasi fenetik, dan klasifikasi filogenik. Salah satu penerapan klasifikasi
fenetik adalah pada taksonomi numerik (numerical taxonomy). Klasifikasi
numeric fenetik atau dengan nama lain yaitu klasifikasi adanonsian
merupakan pengelompokan unit takson dengan metode kuantitatif ke dalam
taksa tertentu berdasarkan atas karakter/ sifat yang dimiliki. Taksonomi
numeric-fenetik memiliki sifat mengandung banyak-banyak informasi,
dapat mengakomodasikan variasi, menggunakan sebanyak-banyaknya
karakter (politetik), system simpanan informasi yang berharga, dan
merupakan system ‘retrieval’ bagi para ilmuwan. Tujuan utama dari
taksonomi numeric-fenetik yaitu untuk menghasilkan suatu klasifikasi yang
bersifat teliti, reprodusible, serta padat informasi (Boone and Castenholz,
2001).
Dalam teknik klasifikasi numerik ini ada beberapa tahapan meliputi :
1. Strain mikrobia ( n ) yang akan diklasifikasikan dikoleksi lalu
ditentukan karakter fenotipiknya dalam jumlah besar ( t ) yang
mencakup sifat biokimiawi, morfologis, nutrisional, dan fisiologis. Data
yang diperoleh disusun dalam suatu matriks n x t.
2. Strain mikrobia diklasifikasikan berdasarkan nilai similaritas atau
disimilaritas yang dihitung dari data matriks n x t.
3. Strain yang mirip akan dimasukkan dalam suatu kelompok dengan
menggunakan algoritma pengklasteran ( clustering algorithm ).
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
V. KESIMPULAN
strain kapang tersebut layak atau dapat dipercaya. Metode Sj lebih valid
akurat digunakan dalam metode klasifikasi modern.
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
Lampiran
1. Perhitungan Ssm dan Sj
IS IS Sj
Similaritas a b c d Perhitungan Perhitungan
Ssm(%) (%)
A-B 3 8 6 11 (3+11)/28 = 0,3889 38,89% 3/(3+8+6) = 0,1765 17,65%
A-C 5 6 6 11 (5+11)/28 = 0,4444 44,44% 5/(5+6+6) = 0,2941 29,41%
A-D 1 10 8 9 (1+9)/28 = 0,2778 27,78% 1/(1+10+8) = 0,0526 5,26%
A-E 4 7 5 12 (4+12)/28 = 0,4444 44,44% 4/(4+7+5) = 0,2500 25,00%
A-F 2 9 8 9 (2+9)/28 = 0,3056 30,56% 2/(2+9+8) = 0,1053 10,53%
B-C 3 6 8 11 (3+11)/28 = 0,3889 38,89% 3/(3+6+8) = 0,1765 17,65%
B-D 3 6 6 13 (3+13)/28 = 0,4444 44,44% 3/(3+6+6) = 0,2000 20,00%
B-E 5 4 4 15 (5+15)/28 = 0,5556 55,56% 5/(5+4+4) = 0,3846 38,46%
B-F 7 2 3 16 (7+16)/28 = 0,6389 63,89% 7/(7+2+3) = 0,5833 58,33%
C-D 2 9 7 10 (2+10)/28 = 0,3333 33,33% 2/(2+9+7) = 0,1111 11,11%
C-E 1 10 8 9 (1+9)/28 = 0,2778 27,78% 1/(1+10+8) = 0,0526 5,26%
C-F 2 9 8 9 (2+9)/28 = 0,3056 30,56% 2/(2+9+8) = 0,1053 10,53%
D-E 4 5 5 14 (4+14)/28 = 0,5000 50,00% 4/(4+5+5) = 0,2857 28,57%
D-F 4 5 6 13 (4+13)/28 = 0,4722 47,22% 4/(4+5+6) = 0,2667 26,67%
E-F 3 6 7 12 (3+12)/28 = 0,4167 41,67% 3/(3+6+7) = 0,1875 18,75%
A B C D E F
A
B 38,89%
C 44,44% 38,89%
D 27,78% 44,44% 33,33%
E 44,44% 55,56% 27,78% 50,00%
F 30,56% 63,89% 30,56% 47,22% 41,67%
(A,B;A,F) 34,72%
(C,B;C,F) 34,72%
(D,B;D,F) 45,83%
(E,B;E,F) 48,61%
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
BF A C D E
BF
A 34,72%
C 34,72% 44,44%
D 45,83% 27,78% 33,33%
E 48,61% 44,44% 27,78% 50,00%
DE BF A C
DE
BF 47,22%
A 36,11% 34,72%
C 30,56% 34,72% 44,44%
DEBF A C
DEBF
A 35,42%
C 32,64% 44,44%
(DEBFA,
DEBFC) 34,03%
AC DEBF
AC
DEBF 34,03%
Perhitungan clustering Sj
A B C D E F
A
B 17,65%
C 29,41% 17,65%
D 5,26% 20,00% 11,11%
E 25,00% 38,46% 5,26% 28,57%
F 10,53% 58,33% 10,53% 26,67% 18,75%
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
BF A C D E
BF
A 14,09%
C 14,09% 29,41%
D 23,33% 5,26% 11,11%
E 28,61% 25,00% 5,26% 28,57%
AC BF D E
AC
BF 14,09%
D 8,19% 23,33%
E 15,13% 28,61% 28,57%
(ACBF,
ACE)) 14,61%
(DBF, DE) 25,95%
BFE AC D
BFE
AC 14,61%
D 25,95% 8,19%
ACBFE,ACD 11,40%
BFED AC
BFED
AC 11,40%
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
SSM X Y X2 Y2 XY
A-B 38,89 34,03 1512,432 1158,041 1323,427
A-C 44,44 44,44 1974,914 1974,914 1974,914
A-D 27,78 34,03 771,7284 1158,041 945,3534
A-E 44,44 34,03 1974,914 1158,041 1512,293
A-F 30,56 34,03 933,9136 1158,041 1039,957
B-C 38,89 34,03 1512,432 1158,041 1323,427
B-D 44,44 47,22 1974,914 2229,728 2098,457
B-E 55,56 47,22 3086,914 2229,728 2623,543
B-F 63,89 63,89 4081,932 4081,932 4081,932
C-D 33,33 34,03 1110,889 1158,041 1134,22
C-E 27,78 34,03 771,7284 1158,041 945,3534
C-F 30,56 34,03 933,9136 1158,041 1039,957
D-E 50 50 2500 2500 2500
D-F 47,22 47,22 2229,728 2229,728 2229,728
E-F 41,67 47,22 1736,389 2229,728 1967,657
Σ 619,45 619,45 27106,74 26740,09 26740,22
Sj X Y X2 Y2 XY
A-B 17,65 11,4 311,5225 129,96 201,21
A-C 29,41 29,41 864,9481 864,9481 864,9481
A-D 5,26 11,4 27,6676 129,96 59,964
A-E 25 11,4 625 129,96 285
A-F 10,53 11,4 110,8809 129,96 120,042
B-C 17,65 11,4 311,5225 129,96 201,21
B-D 20 25,95 400 673,4025 519
B-E 38,46 28,61 1479,172 818,5321 1100,341
B-F 58,33 58,33 3402,389 3402,389 3402,389
C-D 11,11 11,4 123,4321 129,96 126,654
C-E 5,26 11,4 27,6676 129,96 59,964
C-F 10,53 11,4 110,8809 129,96 120,042
D-E 28,57 25,95 816,2449 673,4025 741,3915
D-F 26,67 25,95 711,2889 673,4025 692,0865
E-F 18,75 28,61 351,5625 818,5321 536,4375
Σ 323,18 314,01 9674,179 8964,289 9030,679
No. Dokumen FO-UGM-BI-07-xx
BORANG Berlaku sejak 1 Jul 2010
LAPORAN PRAKTIKUM Revisi 1
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI Halaman
nsigmaxy 401103,276
sigmaxxsigmay 383718,3025
nsigmax^2 406601,1135
sigmx)^2 383718,3025
nsigmay^2 401101,2975
sigmy)^2 383718,3025
r ssm 87,16799238
nsigmaxy 135460,1865
sigmaxxsigmay 101481,7518
nsigmax^2 145112,685
sigmx)^2 104445,3124
nsigmay^2 134464,3305
sigmy)^2 98602,2801
r Sj 88,97392561