Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEORI BELAJAR YANG MENDASARI PEMBELAJARAN EYL DI PAUD


Diajukan sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Inggris Paud

Oleh :

Eneng Khoerunnisa
Fitria Millati Dewi
Nabila Khaeriyah
Vidya Dina Alfiyana

Dosen Pembimbing :
Ma’m.Nita Kaniadewi, M.Pd.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA


PROGRAM STUDI PG.PAUD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bisa
menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan
kepada baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita
jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat
indah.

Kami disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur karena telah


menyelesaikan makalah yang kami beri judul Teori belajar yang mendasari
pembelajaran EYL di PAUD sebagai tugas mata kuliah Bahasa Inggris PAUD.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang teori belajar yang
mendasari pembelajaran EYL di PAUD.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan Kami memahami jika
makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami
butuhkan guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Jakarta, September 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...……………………………………………………1


B. Rumusan Masalah .…………………………………………………1
C. Tujuan .. ………………………………………………………………1

BAB II : PEMBAHASAN

A. Dasar pemikiran dan teori


Dan psikologi EYL ……………………………..…………….……2
B. Jean Piaget (1896-1980) ………………..…………….……………2
C. Lev Vygotsky :Zone of Proximal Develophet .………….……….… 3
D. Jerome Bruner : Discovery Learning And Scaffolding ………....…4

BAB III : PENUTUP

Kesimpulan ……..………………………………………………………5

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kebutuhan dan kemajuan zaman telah menuntut kita untuk dapat menguasai
bahasa asing sebagai alat komunikasi di era globalisasi ini. Oleh karena itu,
kebijakan dimasukkannya bahasa inggris sebagai salah satu mata pelajaran
muatan lokal di sekolah dasar telah mendapat tanggapan positif dari
masyarakat. Dewasa ini, peran bahasa inggris sebagai mata pelajaran muatan
lokal pilihan telah menjadi muatan lokal wajib. Hal ini terlihat jelas dalam
kegiatan pendidikan di sekolah dasar, bahasa inggris diberikan kepada siswa
lebih awal.
Salah satu faktor penting dalam pembelajaran bahasa inggris untuk anak
adalah guru yang peduli terhadap kebutuhan anak didiknya. Dari hasil
penelitian dan kenyataan di lapangan, menunjukkan bahwa pelaksanaan
pembelajaran bahasa inggris untuk anak-anak masih banyak kelemahan dan
kekurangannya (Kasihani K.E. Suyanto, 2007). Selain penguasaan dan
keterampilan bahasa inggris yang mumpuni, guru juga harus menguasai teknik-
teknik mengajar bahasa inggris untuk anak. Anak didik sering merasa jenuh
belajar bahasa inggris karena mereka tidak mengenal kosa kata (vocabulary)
yang ada. Kosa kata (vocabulary) adalah salah satu faktor penting dalam belajar
bahasa inggris. Ketika anak memulai pelajaran dan mereka stag karena kosa
kata, maka anak pun menjadi malas belajar. Apalagi dengan penggunaan teknik
pengajaran yang kurang tepat.

B. RUMUSAN MASALAH
Sesuatu yang diasumsikan sebagai masalah, tentu tidak cukup hanya
berhenti pada pertanyaan asumtif semata tanpa ada pembahasan lebih lanjut
tentang masalah tersebut. Karena masalah memiliki ruang lingkup yang
universal, maka perlu dibatasi dengan rumusan-rumusan agar mengacu terhadap
masalah dimaksud. Oleh karena itu, kami membatasi masalah dalam bentuk
pertanyaan berikut:
Apakah dasar pemikiran dan teori psikologi pembelajaran bahasa inggris untuk
anak usia dini?

C.TUJUAN
Sebagai kejelasan penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis memiliki beberapa tujuan
terkait dengan judul yang penulis angkat yaitu:

Untuk mengetahui dasar pemikiran dan teori psikologi pembelajaran bahasa inggris bagi anak
usia dini

1
BAB II
PEMBAHASAN

Dasar Pemikiran dan Teori Psikologi Pembelajaran Bahasa Inggris Anak Usia Dini
Ada beberapa teori psikologi perkembangan anak yang relevan dan terkait dengan
pembelajaran bahasa, termasuk bahasa asing. Teori-teori tersebut menjadi dasar pemikiran
ditetapkanya matapelajaran bahasa inggris yang dimulai dari kelas empat SD dan MI. Teori-
teori tersebut dikemukakan oleh Piaget, Vigotsky, dan Brunner. Teori mereka dapat
dihubungkan dengan perkembangan anak karena menekankan adanya tingkat-tingkat
perkembangan kognitif yang dialami anak, perlunya interaksi sosial dan perlunya bantuan
orang dewasa dalam mendorong anak belajar (Kasihani K.E Suyanto, 6:2007). Berikut teori-
teori tersebut dikaji lebih lanjut:

2.1.1 Jean Piaget (1896-1980)


Piaget mengemukakan suatu teori psikologi perkembangan yang berhubungan dengan unsur
kognitif. Menurut Piaget (1989):
Anak belajar dari lingkungan di sekitarnya dengan cara mengembangkan apa yang sudah
dimiliki dan akan berinteraksi dengan apa yang ditemui di sekitarnya. Dalam berinteraksi,
mereka akan melakukan suatu tindakan agar bisa memecahkan masalahnya dan di sinilah
terjadi proses belajar
Menurut Piaget semua anak adalah pembelajar aktif. pengetahuan baru merupakan
pengetahuan yang secara aktif disusun oleh anak itu sendiri. Pada awalnya, hal itu terjadi
bekaitan dengan benda-benda konkrit yang ada di sekitarnya, kemudian masuk dalam
pikiranya dan diikuti dengan melakukan suatu tindakan, selanjutnya tindakan itu dicerna dan
dipahami. Dengan cara itu, apa yang ada di dalam “pikiran” terlihat sebagai sesuatu yang
diperoleh dari tindakanya (action), lalu “pikiran” berkembang dan tindakan serta pengetahuan
anak akan beradaptasi dan terjadilah sesuatu yang baru.
Menurut Piaget (1969), terdapat empat fase perkembangan anak, yaitu:
1) Sensory motor stage, dari lahir sampai usia dua tahun;
2) Preoperational stage, usia dua sampai delapan tahun;
3) Concrete operational stage, usia delapan sampai sebelas tahun;
4) Formal stage, usia, 11-15 tahun atau lebih.
Fase masa perkembangan tersebut tidak selalu sama bagi setiap anak, baik secara perorangan
atau kelompok. Fase-fase perkembangan dapat terjadi bersamaan waktunya, tetapi
perkembangan untuk setiap anak dapat dicapai dalam waktu yang tidak bersamaan, apalagi
untuk setiap jenis pengetahuan juga berbeda.
Dengan memperhatikan keempat fase perkembangan tersebut, dapat kita lihat pada fase
dimana anak-anak sekolah dasar Indonosia, yaitu anak-anak usia 6-12 tahun. Tentunya
mereka berada pada akhir periode preoprational stages sampai dengan concrete operational
stages, bukan sampai awal dari formal stages. Berarti anak-anak usia sekolah dasar perlu
mendapat perhatian sesuai dengan jenjang kelasnya. Pikiran anak berkembang sedikit demi
sedikit sesuai dengan perkembangan pengetahuan dan keterampilan intelektualnya menuju ke
tahap cara berpikir yang lebih logis dan formal.

2
Piaget (1963) berpendapat bahwa “cara berpikir anak berkembang melalui keterlibatan
langsung dengan benda dan lingkungan yang ada di sekitarnya”. Setiap mencapai fase
perkembangan baru, kemampuan bertambah dan menjadi satu dengan tingkat daya berpikir
sebelumnya. Karena dua dari empat masa peralihan, masa perkembangan biasanya terjadi
pada waktu anak-anak di sekolah dasar maka guru bahasa sebaiknya dapat mengikuti ciri-ciri
dan perubahan perkembangan fase kognitif mereka.

2.1.2 Lev Vygotsky (1962)


Teori Vygotsky dikenal sebagai teori yang berfokus pada faktor sosial dan juga sering di
sebut sebagai sociocultural theory. Vygotsky percaya bahwa interaksi sosial dengan orang
lain, terutama dengan orang dewasa akan menimbulkan terjadinya ide-ide baru dan
meningkatkan perkembangan intelektual pebelajar. Beliau berpendapat bahwa anak adalah
pebelajar aktif. Perlu kita ketahui bahwa sebenarnya bahasa merupakan alat bagi anak untuk
membuka peluang guna melakukan sesuatu dan untuk menata informasi melalui penggunaan
kata-kata. Karena itu, tidak mengherankan kalau sering kita temukan anak berbicara pada
dirinya sendiri ketika bermain sendiri, hal itu sering disebut sebagai bahasa pribadi (private
speech). Dalam tingkat perkembangan ini dia mulai mampu membedakan antara social
speech untuk orang lain dan private speech untuk dirinya sendiri (Cameron, 2001).
Pada umumnya, anak-anak yang baru mulai belajar berbicara mengucapkan satu kata yang
mempunyai pesan yang utuh. Seperti ketika dia menyebut kata “mama”, dia bermaksud
mengatakan “saya mau ikut mama” atau “saya mau disuapi mama”. Sesuai dengan
berjalannya waktu, mereka akan berkembang dan akan mengucapkan lebih dari satu kata.
Perkembangan dan proses belajar bahasa terjadi dalam suatu konteks sosial, yaitu dalam
komunitas yang penuh dengan orang yang berinteraksi dengan anak tersebut. Menurut
Vygotsky, orang dewasa dapat membantu anak dengan berbagai cara. Sambil mengajari
melakukan sesuatu, juga bisa menghemat waktu anak yang sedang belajar dan juga untuk
menghindari hal-hal yang kurang menyenangkan.o Pokok pikiran dan konsep Vygotsky
tehadap aspek sosial dalam proses belajar inilah disebut dengan ZPD (zone of proximal
development). Dalam hal ini, Vygotsky menggunakan ZPD untuk memberi makna pada
tingkat kecerdasan. Dalam pandangannya, intelegensi sebaiknya diukur dengan apa yang
dilakukan oleh seorang anak dengan bantuan yang tepat. Misalnya dengan meningkatkan cara
berinteraksi dengan orang yang lebih dewasa, seperti orang tua, orang sekitar, guru, dan
lainnya.
Ada tiga hal pokok yang ditekankan oleh Vygotsky dalam Arends (1998), yaitu:
1) kemampuan berpikir berkembang ketika orang dihadapkan pada pengalaman baru, ide-
ide baru, dan permasalahan yang kemudian dihubungkan dengan apa yang sudah diketehui
sebelumnya (prior knowledge).
2) interaksi dengan orang lain akan memacu perkembangan intelektual atau cara berpikir
anak untuk menemukan sesuatu yang baru.
3) peran utama seorang guru adalah sebagai pembantu yang baik untuk memberikan
pertolongan kepada anak yang sedang dalam proses belajar.
Pada waktu mempelajari sesuatu yang baru, terjadilah proses menghubungkan antara apa
yang sudah diketahui sebelumnya dengan hal baru melalui pelbagai pengalaman belajar.
Dengan kata lain, seolah-olah ada suatu “jembatan pengalaman” dimana pebelajar mulai
dengan apa yang sudah dikenal atau dimiliki (prior knowledge) kemudian dia melewati
“jembatan” tersebut dengan pelbagai pengalaman belajar, setapak demi setapak, akhirnya
sampai pada “ balajar sesuatu yang baru” (new knowledge).

3
2.1.3 Jerome Bruner (1983-1990)
Bruner adalah pakar psikologi. Beliau menekankan bahwa dalam proses belajar yang paling
penting adalah melibatkan siswa secara aktif sejak awal proses belajar pada waktu
pembelajaran terjadi karena ditemukan sendiri oleh anak tersebut. Dalam penelitiannya,
Bruner melakukan percobaan tentang para ibu dan anaknya. Ternyata orang tua dapat
membantu dan menunjang tugas-tugas anak secara efektif, antara lain dengan melakukan hal-
hal sebagai berikut:
1) membuat anak-anak tertarik pada tugasnya
2) menyederhanakan tugas-tugas, misalnya dengan membagi-bagi menjadi tugas atau
tahap-tahap yang lebih kecil
3) selalu mengingatkan maksud dan tujuan tugas
4) menunjukkan kepada anak bagian mana yang penting untuk dikerjakan dan
memberitahu cara-cara lain untuk mengerjakan bagian-bagian tugas tersebut
5) menjauhkan anak dari rasa frustasi ketika mereka melakukan tugas
6) mendemonstrasikan satu bentuk tugas yang ideal, misalnya bagaimana minta maaf,
paitan, dan sebagainya (Cameron, 2001:8)

4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Pelaksanaan pembelajaran bahasa inggris untuk anak usia dini masih banyak kelemahan
dan kekurangannya. Oleh karena itu, diperlukan improvisasi guru dalam mengembangkan
teknik-teknik pengajaran yang tepat. Agar out put yang dihasilkan pun lebih maksimal.
3.1.2 Hal yang paling dalam proses belajar mengajar adalah melibatkan siswa secara aktif
sejak awal proses belajar pada waktu pembelajaran terjadi karena transfer ilmu akan
ditemukan sendiri oleh anak tersebut.
3.1.3 Interaksi social yang dialami siswa dengan orang lain, terutama dengan orang dewasa
akan menimbulkan terjadinya ide-ide baru dan meningkatkan perkembangan intelektual
pebelajar.

Anda mungkin juga menyukai