Anda di halaman 1dari 6

No DX Kep Tujuan Kriteria Hasil Perencanaan

Intervensi Rasional

1. Perubahan Setelah Menunjukan perfusi jaringan Mandiri : 10. Memberi informasi tentang
perfusi dilakukan adequate mis: 1. Awasi tanda vital, kaji derajat atau ke adekuatan perfusi
jaringan intervensi - CRT <2 Detik pengisian kapiler , warna kulit jaringan dan membantu
berhubungan keperewatan - Membran mukosa atau membrane mukosa, dasar menuntukan kebutuhan
dengan selama 3x 24 - Warna merah muda kuku intervensi
penurunan jam di - Pengisian kapiler baik 2. Tinggikan kepala tempat tidur 11. Meningkatkan ekspansi baru dan
komponen harapkan - Tidak ada sesak sesuai toleransi memaksimalkan oksigenasi
seluler yang perfusi - Tidak ada sianosis 3. Awasi upaya pernapasan 12. Memberi informasi tentang
diperlukan jaringan - Akral hangat 4. Catat keluhan rasa dingin , kemampuan pasien bernapas ,
untuk adequate - Ttv dalam : batas pertahankan suhu lingkungan menentukan adanya dyspnea
mengirim normal dan tubuh hangat sesuai 13. Vaso kontriksi menurunka
oksigen / - ND : 75-100 x/mnt indikasi sirkulasi perifer . pemeberian
nutrisi sel - RR : 20-30 x/ mnt rasa hangat harus seimbang
- S : 36,5 -37,5 ◦C Kolaborasi dengan kebutuhan pasien
14. Meningkatkan jumlah sel
5. Berkolaborasi dalam pembawa oksigen agar transport
pemberian transfuse , O2 ke jaringan dapat maksimal
pemeriksaan Hb atau Ht ,
pemberian oksigen sesuai
indikasi .
2. Gangguan rasa Setelah - Tidak ada perilaku 1. Mencoba untuk mentoleransi
nyaman : nyeri dilakukan distraksi 1. Dorongan pasien dan keluarga nyeri
berhubungan intervensi - klien tampak rileks untuk melaporkan nyeri 2. Nyeri kholik hilang timbul pada
dengan proses keperawatan - Skala nyeri berkurang , 2. Kaji laporan kram abdomen penyakit chorn , nyeri sebelum
penyakit selama 3 x 24 nyeri ringan atau skala atau nyeri , catat lokasi defekasi sering terjadi pada
jam di 1-3 lamanya , intensitas , skala , keadaan umum dengan tiba tiba .
hrapkan nyeri - Tidak ada perilaku selidiki dan laporkan dimana dapat berat dan terus
pada anak distraksi perubahan karakteristik nyeri menerus . perubahan pada
dapat - Ttv dalam 3. Ukur ttv karakteristik nyeri dapat
berkurang - batas normal : 4. Atur posisi atau berikan posisi menunjukan penyebaran
atau terartasi - ND : 75-100 x/ mnt yang nyaman , missal lutut flexi penyakit / terjadinya komplikasi
- RR : 20-30x/mnt 5. Anjurkan orang tua untuk 3. Untuk mengetahui perubahan
S : 36,5 -37,5 ◦C tinggal dengan anak yang terjadi saat nyeri terjadi
6. Ajarkan anak untuk 4. Menurunkan tegangan abdomen
menggunakan strategi non dan meningkatkan rasa control
farmakologi seperti tarik napas 5. Karna orang tua adalah orang
dalam yang paling dekat dengan anak
6. Karna pendekatan ini tampak
Kolaborasi paling efektif pada saat terjadinya
nyeri
7. Berikan dan lakukan 7. Pasien mungkin di puasakan ,
perubahan diet pilihan makanan akan tergantung
8. Berikan obat sesuai indikasi pada diagnose dan etiologi
- Analgesic mis. Morfin sulfat perdarahan
- Asetaminofen 8.
- Antacid – mungkin pilihan narkotik untuk
- Antikolinergik : bella donna menghilangan nyeri akut
- Meningkatkan kenyamanan dan
istirahat
- Menurunkan ke asaman gaster
- Diberikan pada waktu tidur untuk
menurunkan motilitas gaster

3. Ansietas Setelah - Anak dan keluarga 1. Indicator derajat ansietas / stress


berhubungan dilakukan menunjukan ansietas 1. Catat penurunan prilaku , missal : pasien dapat merasa
dengan intervensi yang minimal dan missal: gelisah , peka rangsang, tidak terkontrol dirumah.
prosedur keperawatan - Keluarga menunjukan menolak , kurang kontak mata Dirumah dapat terjadi akibat
diagnostic atau selama 3x 24 pemahaman tentang 2. Dorong menyatakan perasaan , gelisah atau gejala fisik
transfusi jam gangguan tes berikan umpan balik 2. Membuat hubungan terapeutik ,
diharapkan diagnostic dan 3. Tingkatkan perhatian dengan membantu pasien / orang
cemas pada pengobatan pasien , akui bahwa ansietas terdekat dalam mengindetifikasi
anak dan - Kline tidak takut dan masalah mirip dengan masalah yang menyebabkan
keluarga - Klien tampak rileks yang di ekspesikan stress memindahkan pasien dari
dapat teratasi - Klien tidak menangis 4. Berikan lingkungan yang stress luar , meningkatkan
saat dilakukan tindakan tenang dan istirahat relaksasi dan membantu
seperti pemberian obat 5. Anjurkan keluarga tetap menurunkan ansietas
bersama anak 3. Mengurangi rasa takut yang ada
6. Jelaskan tujuan pemberian diri anak
tindakan pada anak dan 4. Meningkatkan pengetahuan
keluarga keluarga dan menurunkan
7. Jelaskan prosedur tindakan ansietas
yang dilakukan 5. Memberikan pengetahuan dan
8. Berikan dukungan emosi ( rasa percaya keluarga
mendengarkan dengan aktif ) 6. Membantu dalam komunikasi
9. Dorong penggunaan dan pemahaman titik pandang
keterampilan menangani pasien dan keluarga
stress : teknik relaksasi 7. Memusatkan kembali perhatian ,
visualisasi , imajinasi meningkatkan kembali relaksasi
dan meningkatkan kemampuan
koping
8. Memusatkan kembali perhatian ,
meningkatkan kembali relaksasi
dan meingkatkan kemampuan
koping
9. Dapat memusatkan kembali
perhatian klien dan mengalihkan
perhatian terhadap nyeri dan
penyakit.

Setelah
4. Perubahan dilakukan - Menunjukan 1. Menduga kemungkinan
nutrisi ; kurang intervensi peningkatan BB Mandiri : penyebab defisiensi dan
dari kebutuhan keperawatan - Dapat melakukan 1. Kaji riwayat nutrisi dan mengidentifikasi intervensi
tubuh selama 3 x 24 aktivas tanpa bantuan makanan yang disukai 2. Menambah pengetahuan
berhubungan jam diharpkan orang lain 2. Berikan konseling diet pada keluarga
dengan anak - Mukosa bibir lembab keluarga khususnya mengenai 3. Sebagai tambahan nutrisi yang
anoreksia , mendapatkan - Kekuatan otot penuh sumber besi dari makanan berguna untuk pembentukan
mual, muntah kebutuhan - Tidak ada mual dan missal : daging , kacang , SDM
besi minimum muntah gandum , sereal bayi yang 4. Untuk mencegah kebosanan pada
harian - Porsi makan dihabiskan diperkaya zat besi anak
3. Beri susu pada anak sebagai 5. Agar anak merasa nyaman,bersih
makanan suplemen setelah sehingga dapat menambah nafsu
makanan padat diberikan makan pada anak
4. Berikan makan sedikit dan 6. Agar ahli gizi membantu untuk
frekuensi sering mengatasi masalah gizi yang
5. Berikan dan bantu hygiene dihadapi anak
mulut yang baik sebelum dan 7. Suplemen tambahan penting
sesudah makan , gunakan sikat untuk menggantikan masukan
gigi halus untuk penyikatan oral yang kurang.
lembut
6. Anjurkan keluarga untuk
mengkonsulkan anak pada ahli
gizi
7. Berikan obat sesuai indikasi
vitamin dan suplemen mineral
missal : vitamin B 12 , asam
folat, vitamin c , besi dextran
Setelah (M/V)
dilakukan (doenges E Marilynn , rencana
intervensi asuhan keperawatan ; 576
5. Intoleransi keperawatan - Menunjukan 1. Menadakan anak tidak boleh
aktifitas selama 3x 24 peningkatan BB 1. Observasi adanya tanda melanjutkan aktifitasnya
berhubungan jam - Dapat melakukan berikut setelah kerja fisik dan 2. Meningkatkan harga diri anak ,
dengan diharapkan aktifitas tanpa bantuan anjurkan berhenti bila terdapat mempertahankan tingkat energy
penurunan anak orang lain tanda berikut saat beraktifitas ( anak
pengiriman menunjukan - Mukosa bibir lembab takikardia , palpitasi , takipnea 3. Agar anak tidak merasa jenuh
oksigen ke peningkatan - Kekuatan otot penuh , dyspnea , hyperpnea , sesak 4. Agar anak punya teman untuk
jaringan toleransi - Tidak ada mual dan nafas , pusing , kunang kunang bermain
ditandai aktifitas muntah , berkeringat dan perubahan 5. Untuk mengetahui respon anak
dengan - Porsi makan dihabiskan warna kulit m keletihan lemas terhdap aktivas
kelemahan , loyo ) 6. Agar kebutuhan O2 tetap
lebih banyak 2. Antisipasi dan bantu aktifitas terpenuhi
memerlukan kehidupan sehari hari yang 7. Untuk mencegah injuri
energy mungkin diluar batas toleransi
anak
3. Beri aktifitas bermain sebagai
pengalihan
4. Upayakan untuk memilih
teman sekamar yang sesuai
dengan usia dan dengan minat
yang sama yang memerlukan
aktiftas terbatas
5. Ukuran tanda tanda vital saat
periode istirahat. Awasi TD ,N ,
RR setelah aktifitas . catat
respon tanda tanda vital anak
terhadap aktifitas
6. Pertahankan posisi semifowler
dan beri oksigen bila terjadi
sesak nafas setelah berkatifitas
7. Anjurkan keluarga tetap selalu
bersama anak , tidak
membiarkan anak sendirian (
donna L wong , pedoman klinis
keperawatan pediatric 536 )
6.
- Klien tidak gelisah 1. Monitor suhu tubuh klien dan 1. Untuk mengetahui peningkatan
Hipertemi Setelah - Klien tidak menggil ttv suhu tubuh klien
berhubungan dilakukan - Suhu tubuh normal 2. Anjurkan keluarga meberikan 2. Untuk menurunkan suhu tubuh
dengan proses intervensi (36.5-37,5 ◦C ) kompres hangat saat suhu klien
infeksi kepereawatan - Tidak ada kejang meningkat 3. Memberikan kebutuhan cairan
selama 3x 24 - Tidak gelisah 3. Memberikan minuman lebih dan nutrisi yang meningkat dan
jam - Tidak ada penurunan banyak dan makanan atau membantu menurunkan suhu
diharapkan kesadaran nutrisi yang adekuat melalu cairan
suhu tubuh 4. Anjurkan kelurga untuk 4. Memberikan kenyamanan dan
kembali memakai kan pakaian yang mempercepat proses penyerapan
normal tipis , longgar dan menyerap keringat
keringat 5. Untuk menutunkan suhu tubuh
5. Memberikan obat sesuai
indikasi

Anda mungkin juga menyukai