Anda di halaman 1dari 36

SMF BEDAH ORTHOPEDI

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA MEDAN

Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Pirngadi Kota Medan

PATAH TULANG TERBUKA

1. Pengertian (Definisi) Terjadinya fraktur yang disertai dengan terdapatnya luka


sehingga terjadi hubungan antara daerah fraktur dengan
udara luar. Luka dapat terjadi akibat trauma dari luar atau
dari dalam.
2. Diagnosis Riwayat trauma, luka dan luasnya permukaan, deformitas,
nyeri tekan, edema, fungsi laesa.
3. Diagnosis Banding Dislokasi + luka

4. Pemeriksaan Foto rontgen : minimal 2 proyeksi (AP dan Lateral, aksial,


Penunjang tangensial)
5. Perilaku - Residen orthopedic dengan pengawasan konsulen
orthopedic
- Sp.OT
6. Konsultasi - Bila ada cedera lain yang menyertai (neurovascular,
dll), bedah vascular, bedah digestif, bedah plastik,
dll.
- Bila diperlukan untuk menentukan toleransi operasi
(penyakit dalam, neurologi, dll)

7. Perawatan RS Bila tidak ada komplikasi, dirawat selama 3 hari.

8. Terapi - Antibiotik propilaksis seflosporin generasi 1 untuk


fraktur terbuka tipe 1 dan 2, + aminoglikosid untuk
fraktur tipe 3 A, + aminoglikosid + penisilin untuk
fraktur tipe 3B dan 3C.
- Debridemen dan dilanjutkan dengan pemasangan
fiksasi intera atau fiksasi eksterna
- Fiksasi internal untuk kasus fraktur terbuka tipe 1 dan
2.
- Fiksasi eksterna untuk kasus fraktur terbuka tipe 3.
9. Penyulit - Dini : perdarahan, cedera syaraf atau organ lain.
- Lanjut : infeksi, kaku sendi, atrofi otot.
10. Prognosis Dubia (sesuai tipe fraktur terbuka)
11. Informed consent Perlu dibuat (mengenai vitalitas, rencana fiksasi dan
kemungkinan tindakan amputasi)
12. Masa pemulihan 3 bulan ( union fraktur secara klinis)

13. Out put Bagian yang cedera dapat berfungsi kembali

14. Patologi anatomi Tidak diperlukan

15. Otopsi Tidak diperlukan

16. Catatan medik Identitas pasien, diagnosis, terapi penyulit dan keadaan luka,
fraktur dan gerakan sendi pada saat pulang dan penentuan
waktu control dan keperluannya dan resume medis.

Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
CLINICAL PATHWAY

SMF ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

RSU DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

PATAH TULANG TERBUKA

Nama Pasien : BB : No. RM :

Jenis Kelamin : TB :

Umur/Tanggal Lahir : Tgl. Masuk RS Jam :

Diagnosa Masuk RS : Tgl. Keluar RS Jam :

* Penyakit Utama : Kode ICD : Lama Hari Rawat : : Hari

* Penyakit Penyerta : Tidak dengan komplikasi Kode ICD :

* Komplikasi : Kode ICD : R. Rawat/kelas :

Tindakan : Kode ICD : Rujukan : Ya / Tidak

Kode ICD :

HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7

1. PEMERIKSAAN KLINIS Assesmen awal IGD/Klinik Os Masuk Lewat IGD / Klinik RJ

Assesmen awal Spesialis (DPJP)

2. LABORATORIUM Darah rutin Ulang hari ketiga

Widal/tubex

3. RADIOLOGI/IMAGING Thorax photo


ELEKTROMEDIK BNO

Foto rontgen

4. KONSULTASI Bagian Bedah - Bila ada cedera lain


yang menyertai
(neurovascular, dll),
bedah vascular, bedah
digestif, bedah plastik,
dll.
- Bila diperlukan untuk
menentukan toleransi
operasi (penyakit
dalam, neurologi, dll)

5. ASESMEN LANJUTAN Assesmen ulang DPJP Visite dokter

Assesmen perkembangan harian Visite perawat

Tanda-tanda vital

6. EDUKASI/INFORMASI Penjelasan diagnosis

Rencana terapi

Resiko

Komplikasi/KTD

Prognosa

7. RENCANA PEMULANGAN Identifikasi edukasi dan latihan selama peraqwatan Di TTD oleh keluarga

Identifikasi kebutuhan di rumah Pasien, dokter

Assesmen keperawatan Setiap pergantian shift

Masalah keperawatan Peningkatan suhu tubuh, gangguan

eliminisasi BAB, pemenuhan nutrisi,

nyeri akut

8. ASUHAN KEPERAWATAN Intervensi/tindakan keperawatan Kompres hangat, diet lunak, makan

dalam porsi kecil tapi sering

Observasi Observasi suhu tubuh axilla, hitung

Leukosit, pemeriksaan BU, ukur

Kebutuhan nutrisi, kaji skala nyeri


9. TATA LAKSANA MEDIS

TINDAKAN NON BEDAH

MEDIKA MENTOSA

INJEKSI Antibiotik propilaksis seflosporin generasi 1 untuk fraktur


terbuka tipe 1 dan 2,

10. DIET/NUTRISI Makan biasa

11. ASUHAN GIZI

12. ASUHAN FARMASI Rekonsialisasi obat

Pemantauan terapi obat

Monitoring efek samping obat

13. REHABILITASI

OLEH PERAWAT

OLEH FISIOTERAPY

KONSULTASI REHAB MEDIS

14. EVALUASI

HASIL TINDAKAN MEDIS Pembuatan assesmen pulang

HASIL TINDAKAN Assesmen trasnfortasi pulang Suhu tubuh dalam batas normal,

KEPERAWATAN Defekasi kembali normal, porsi

Makan habis, skala nyeri 1-3

15. OUTCOME

KELUHAN Bebas demam 3 hari


PEMERIKSAAN KLINIS Suhu axial < 37,5 ºC

LAMA RAWAT Sesuai PPK

16. EDUKASI/RINGKASAN Penjelasan mengenai perkembangan

PULANG Penyakit berkaitan terapi dan

Penjelasan mengenai perkembangan

Surat pengantar control

KET :

: WAJIB

: BOLEH YA / BOLEH TIDAK


SMF BEDAH ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA
MEDAN

Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Pirngadi Kota Medan
1. Diagnosis Riwayat trauma, nyeri daerah local, atau torakolumbal, lumbal
dengan gangguan fungsi ekstremitas bawah dan fungsi saraf
otonom.
2. Diagnosis Banding Tidak ada
3. Pemeriksaan Penunjang  Foto rontgen thorakal AP/L
 CT-Scan
 MSCT Scan
 MRI

FRAKTUR VERTEBRA THORAKOLUMBAL


4. Pelaku  Residen orthopedik dengan pengawasan SpOT
 SpOT
5. Konsultasi Atas indikasi
6. Perawatan RS Diperlukan sampai kondisi memungkinkan untuk rawat jalan.
7. Terapi  Non operatif : untuk fraktur tipe stabil dengan
menggunakan plaster body jacket atau brace
 Operatif dengan indikasi :
1. Fraktur tipe unstable
2. Canal encrouhment
3. Defisit neurologi
Pendekatan operatif anteririor dan atau posterior disertai
dengan instreumentasi untuk stabilisasi
8. Penyulit Gangguan fungsi neurologis outonom dan atau fungsi
neurologis extremitas bawah, infeksi saluran kemih, ulkus
decubitus.
9. Prognosis Tergantung dari berat ringannya cedera neurologis.
10. Informed Consent Perlu dibuat
11. Masa Pemulihan 3-6 Bulan
12. Out Put Prevervasi fungsi neurologis semaksimal mungkin
13. Patologi Anatomi -
14. Otopsi Tidak diperlukan
15. Catatan Medik Indentitas

Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
SMF BEDAH ORTHOPEDI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA MEDAN

Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Pirngadi Kota Medan

PATAH TULANG TERBUKA

17. Pengertian (Definisi) Terjadinya fraktur yang disertai dengan terdapatnya luka
sehingga terjadi hubungan antara daerah fraktur dengan
udara luar. Luka dapat terjadi akibat trauma dari luar atau
dari dalam.
18. Diagnosis Riwayat trauma, luka dan luasnya permukaan, deformitas,
nyeri tekan, edema, fungsi laesa.
19. Diagnosis Banding Dislokasi + luka

20. Pemeriksaan Foto rontgen : minimal 2 proyeksi (AP dan Lateral, aksial,
Penunjang tangensial)
21. Perilaku - Residen orthopedic dengan pengawasan konsulen
orthopedic
- Sp.OT
22. Konsultasi - Bila ada cedera lain yang menyertai (neurovascular,
dll), bedah vascular, bedah digestif, bedah plastik,
dll.
- Bila diperlukan untuk menentukan toleransi operasi
(penyakit dalam, neurologi, dll)

23. Perawatan RS Bila tidak ada komplikasi, dirawat selama 3 hari.

24. Terapi - Antibiotik propilaksis seflosporin generasi 1 untuk


fraktur terbuka tipe 1 dan 2, + aminoglikosid untuk
fraktur tipe 3 A, + aminoglikosid + penisilin untuk
fraktur tipe 3B dan 3C.
- Debridemen dan dilanjutkan dengan pemasangan
fiksasi intera atau fiksasi eksterna
- Fiksasi internal untuk kasus fraktur terbuka tipe 1 dan
2.
- Fiksasi eksterna untuk kasus fraktur terbuka tipe 3.
25. Penyulit - Dini : perdarahan, cedera syaraf atau organ lain.
- Lanjut : infeksi, kaku sendi, atrofi otot.
26. Prognosis Dubia (sesuai tipe fraktur terbuka)
27. Informed consent Perlu dibuat (mengenai vitalitas, rencana fiksasi dan
kemungkinan tindakan amputasi)
28. Masa pemulihan 3 bulan ( union fraktur secara klinis)

29. Out put Bagian yang cedera dapat berfungsi kembali

30. Patologi anatomi Tidak diperlukan

31. Otopsi Tidak diperlukan

32. Catatan medik Identitas pasien, diagnosis, terapi penyulit dan keadaan luka,
fraktur dan gerakan sendi pada saat pulang dan penentuan
waktu control dan keperluannya dan resume medis.

Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
SMF BEDAH ORTHOPEDI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA
MEDAN

Rumah Sakit Umum


Daerah
Dr. Pirngadi Kota Medan

RUPTUR MENISKUS

1. Diagnosis Umunya pasien usia muda riwayat trauma


dengan puntiran pada lutut, bengkak dan
nyeri pada umunya sisi medial lutut saat
bergangguan gerak sendi lutut seperti
mengunci.
2. Diagnose banding - Fraktur femur distal
- Fraktur cruris proksimal
3. Pemeriksaan penunjang - Foto genue ap dan lateral
- MRI
- Artroscopy
- Artrogram
4. Pelaku - Residen orthopedic dengan
pengawasan SPOT
- SPOT
5. Konsultasi Atas indikasi
6. Perawatan RS - Non operatif : rawat jalan
- Operatif maksimal 3 hari
7. Terapi - Menisectomy
- Repair meniscus ( open atau
artroscopik )
8. Penyuit Osteoarthritis
9. Prognosis Dubia
10. Informed consent Perlu dibuat
11. Masa pemulihan 6 minggu
12. Patologi anatomis Tidak diperlukan
13. Otopsi Tidak diperlukan
14. Catata medic Identitas pasien , diagnosis , terapi , penyulit
dan keadaan saat pulang, penetuan waktu
control dan keperluannya dan resume medic

Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan
Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc
Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
SMF ILMU ORTHOPEDI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA
MEDAN

Rumah Sakit Umum


Daerah
Dr. Pirngadi Kota Medan
SPONDILOSIS TUBERKULOSA

1. Diagnosis Umumnya leher, puggung atas atau puggung


bawah tergantung letak lesi,nyeri terutama
saat mobilisasi, gangguan neurologs
ekstremitas, demam, keringat malam, batuk,
nafsu makan menurun, berat badan menurun.
2. Diagnosis banding Tumor metastasis, tumor ganas tulang primer,
fraktur osteoporosis
3. Pemeriksaan penunjang - Laboratorium darah perifer , LED,
CRP, sputum BTA, test mantoux
- Foto rontgen vertebra AP Lateral pada
bagian vertebra yang dikeluhkan
- CT-scan : untuk menilai kerusakan
tulang diameter canalis spinalis
- MRI untuk menilai ekstensi pus atau
jaringan masa paravertabel dan
evaluasi penekanan syaraf
- Mielografi : bila MRI tidak ada namun
diperlukan penilaian penekanan
struktur syaraf dalam canalis spinalis
4. Pelaku - Residen orthopedic dengan
pengawasan SpOT
- SpOT
5. Konsultasi Diperlukan untuk tolerans operasi dalam
pembiusan
6. Perawatan rumah sakit 1 minggu – 2 bulan
7. Terapi - Perbaikan keadaan umum dan gizi
- Obat anti tuberkulosa, kombinasi
- Tindakan non operatif : imobilisasi
dengan support eksternal rigit dengan
orthosis ( brace, balutan gips )
minimal 3 bulan.
- Operatif :
Radikal :
 Debridement
 Decompresi syaraf
 Strut bone graft untuk
rekonstruksi dalam anterior
8. Penyulit Hematoma
9. Prognosis Baik
10. Informed consent Perlu dibuat
11. Masa pemulihan 2 minggu – 3 bulan
12. Out Put Dapat sembuh total bila tidak ada komplikasi
13. Patologi anatomi Diperlukan
14. Otopsi Tidak diperluka
15. Catatan medic Identitas pasien, terapi, penyulit dan keadaan
luka saat pulang, penentuan waktu control,
dan resume medis

Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
SMF ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. PIRNGADI
KOTA MEDAN
FRAKTUR COLLES

1. Defenisi Riwayat trauma pergelangan tanagan posis ekstensi


hematom, nyeri “ dinner – fork “ deformity, nyeri tekan ,
ganggauan gerak sendi pergelangan tangan
2. Diagnosa banding  Fraktur Smith
 Fraktur Barton
3. Pemeriksaan penunjang Foto rontgen : antebrachii distal AP/ Lateral
4. Pelaku  Residen orthopedic dengan pengawasan SpOT
 SpOT
5. Konsultasi Tidak diperlukan
6. Perawatan RS  Non operatif : berobat jalan
 Operatif : maksimal 3 hari kecuali ada komplikasi
7. Terapi  Non operatif : reposisi tertutup dan imobilisasi
dengan gips ( balutan sirkular atau slab )
 Operatif : reposisi terbuka dan fiksasi internal
8. Penyulit  Cerdera pembuluh darah
 Cedera nervus medianus
 Distropi refleks simpatik
 Cedera TFCC

9. Prognosis Baik
10. Informed Consent Perlu dibuat
11. Masa Pemulihan 1 bulan
12. Out put Dapat sembuh total tidak ada komplikasi
13.Patologi anatomi Tidak diperlukan
14. Otopsi Tidak diperlukan
15. Catatan Medik Identitas pasien , diagnosis, terapi penyulit dan keadaan saat
pulang, penetuan waktu kontrol dan keperluannya dan
resume medis

Mengetahui:

Yang Membuat Medan,

Ketua Komite Medik ka.SMF Ilmu Bedah Orthopedi

RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan RSUD Dr. Pirngadi kota Medan

Dr. Jenius Lumbantobing, SpOG Dr. M. Manan, SpOT

NIP. 195601081983121001 NIP. 196203091990101002


Disahkan

Direktur RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Dr. H. Edwin Effendi , Msc

Pembina Utama Muda

NIP. 196108151987101001
SMF ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr.
PIRNGADI KOTA MEDAN

FRAKTUR DAN CEDERA SENDI


FRAKTUR ( PATAH TULANG )
1. Definisi Terputusnya kontinuitas jaringan tulang, tulang rawan dan
lempengan pertumbuhan tulang. Fraktur tertutup bila tidak ada
hubungan antara daerah fraktur denga udara luar dan disebut terbuka
untuk keadaan sebaliknya. Fraktur patologis adalah fraktur yang
terjadi pada tulang sebelum fraktur sudah menderita / patologi
2. Kriteria Diagnosis Adanya riwayat trauma yang adekuat ( bukan fraktur patologis )
karena fraktur merupakan akibat dari trauma maka perlu diperiksa
kemungkinan cedera organ tubuh yang segera mengancam nyawa (
Primary Survey ATLS/ Advanced Trauma Life Support ). Pada status
generalis diperiksa apakah pasien mengalami syok atau pendarahan ,
trauma pada kepala , medulla spinalis atau organ visera serta
ditentukan apakah ada faktor yang menyebabkan faktur mudah
terjadi . pada status lokalis ( Secondary Survey) diperiksa adanya
tanda - tanda fraktur secara sistematis (look, feel, move) seperti
bengkak, luka pada kulit , ( fraktur terbuka dan fraktur tertutup ),
deformitas , nyeri, nyeri tekanan kondisi neurovascular distal ,
adanya gerakan abnormal pada daerah yang diduga fraktur.
3. Diagnosa Banding Terutama pada fraktur yang dekat dengan sendi: fraktur dislokasi
atau fraktur dan dislokasi.
4. Pemeriksaan Foto polos untuk menentukan diagnosis pasti dan penting untuk
Penunjang perencanaan penatalaksanaan.
 Pada pemeriksaan radiologis tentukan lokasi tulang yang
fraktur bagiannya, ekstensi ke sendi, jenis garis fraktur
 Dibuat minimal dengan dua proyeksi( AP dan Lateral )
 Mencakup dua sendi (distal dan proksimal )
 Pada pasien anak dibuat juga X-Ray dari sisi yang sehat (
untuk perbandingan )
 Pemeriksaan radiologis khusus untuk tomografi, penggunaan
zat kontras, CT-Scan, MRI, radio isotope scanning, USG dll.
 Pemeriksaan laboratorium: darah dan urine
5. Perawatan RS Dap[at dilakukan di RS tipe A,B.C sesuai dengan kondisi pasien,
kemampuan dokter dan sarana yang ada.

6. Pelaku  Residen Orthopedi dengan pengawasan konsulen Orthopedi


& Traumatologi
 Spesialis Orthopedi & Traumatologi (SpOT)
 Spesialis bedah umum bila tidak ada SpOT defenitif pada
institusi tersebut
7. Konsultasi Bila diperlukan dapat dilakukan konsultasi dengan spesialis l;ainnya
( Bedah Thorak, Bedah Digestive, Bedah Anak. Bedah Vaskuler,
Bedah Pelastik, Urologi, Bedah Syaraf, Rehabilitasi dll)
8. Menyelamatkan penderita dari bahaya yang mengancam jiwa akibat
Penatalaksanaan/Terapi trauma yang di alami. Mendapatkan penyambungan tulang union
Tujuan dengan kedudukan yang dapat diterima ( memenuhi ) syarat,
mendapatkan kembali fungsi anggota gerak yang cedera.
Penanganan secara umum:
Tindakan penyelamatan jiwa sesuai dengan prosedur ATLS.
Penanganan terhadap frakturnya: pada pertolongan pertama,
dilakukan pemasangan bidai pada anggota gerak yang diduga patah/
dislokasi untuk mengurangi pergerakan antar fragmen tulang
sehinggga dapat mengurangi nyeri, perdarahan dan menghindari
kerusakan jaringan lebih lanjut serta memudahkan transportasi. Pada
prinsipnya penanganan yang dilakukan adalah sebagai berikut: (4R)
Recognition (diagnosis klinis dan keadaan social pasien)
Reduction (bila terjadi pergeseran fragmen, dapat dilakukan secara
terbuka maupun tertutup)
Retention( mempertahankan kedudukan hasil reduksi, dapat bersifat
internal maupun eksternal)
Rehabilitation( anggota gerak bawah penting untuk mobilitas dan
untuk anggota gerak atas, keterampilan lebih dipentingkan). Pada
patah tulang terbuka perlu tindakan debridement dan disertai dengan
pemberian antibiotic profilaksis
9. Penyulit Dapat timbul secara sistematis maupun pada local anggota gerak
yang cedera. Penyulit yang timbul segera: syok, perdarahan/cedera
vaskuler, cedera syaraf, cedera organ dll. Penyulit yang timbul
kemudian: infeksi, kekakuan sendi, atrofi otot.
10. Prognosis Dubia (tergantung bagian tulang fraktur, penanganan yang dipilih
serta adanya penyulit)

11. Infomed Consent Mutlak diperlukan agar pasien / keluarga mengerti tentang keadaan
penykait pasien, rencana tindakan yang akan dilakukan, penyulit
yang mungkin timbul serta prognosisnya.
12. Masa Pemulihan Adalah waktu yang diperlukan untuk pemulihan keadaan pasien
sehingga dapat kembali beraktivitas seperti semula secara fungsional
( inportment disability, handicapped) umumnya berkisar anatara 3
bulan sampai dengan 1 tahun.
13. Out Put Sembuh, dimana pasien dapat kembali mengerjakan kegiatannya
sehari-hari. Cacat bila terdapat penurunan fungsi dari anggota gerak
yang cedera sehingga pasien tidak dapat mengerjakan kembali
aktivitasnya seperti sebelum ia mengalami cacat.
14. Patologi Anatomi Pemeriksaa ini dilakukan bila ada kecurigaan adanya fraktur
patologis.
15. Otopsi Dilakukan untuk kepentingan misalnya sebab mati tidak jelas
ataupun untuk kepentingan pembuatan Visum et Repertum.
16. Catatan Medis Perlu dibuat untuk kepentingan arsip, follow up, penelitian. Dicatat
identitas pasien secara jelas dan lengkap, diagnosis akhir
penatalaksanaannya, penyulit saat pasien pulang dari RS dan resume
medis.
Mengetahui:

Yang Membuat Medan,

Ketua Komite Medik ka.SMF Ilmu Bedah Orthopedi

RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan RSUD Dr. Pirngadi kota Medan

Dr. Jenius Lumbantobing, SpOG Dr. M. Manan, SpOT

NIP. 195601081983121001 NIP. 196203091990101002

Disahkan

Direktur RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan

Dr. H. Edwin Effendi , Msc

Pembina Utama Muda

NIP. 196108151987101001
SMF BEDAH ORTHOPEDI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA MEDAN

Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Pirngadi Kota Medan

TRAUMATIK AMPUTASI ICD.10


1. Diagnosis Riwayat trauma, jam kejadian, perdarahan, terpotong total, atau masih ada
bagian yang tidak jelas perfusi perifer tidak ada cedera tajam.
2. Diagnosis Banding  Traumatic amputasi humerus ICD 10 S 48
 Traumatic amputasi antebrachii ICD 10 S 58
 Traumatic amputasi wrist ICD 10 S 68
 Traumatic amputasi manus ICD 10 S 68
 Traumatic amputasi phalang ICD 10 S 68.8
3. Pemeriksaan Penunjang  Darah Lengkap
 Foto Rontgen level amputasi
4. Pelaku  Residen Orthopedi tahap mandiri dengan pengawasan SpOT,
konsultan hand
5. Konsultasi Bila diperlukan pada disiplin ilmu terkait
6. Perawatan RS  Pertolongan pertama
 Rawat peradarahan pada stump amputasi dengan beban tekan,
jangan dilakukan ligasi vaskuler ataupun torniquet
 Rawat amputasi dengan mencuci di air yang mengalir, dikeringi dan
dibungkus dengan plastik kedap air. Kemudian direndam dalam air
es.
 Rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas bedah mikro
7. Terapi  Operasi emergency yaitu :
 Antibiotik profilaksis dan anti tetanus
 Operasi replentasi :
o Debridement dan identifikasi neurovascular
o Fiksasi tulang
o Repair tendon
o Repair syaraf
o Repair vena dan arteri
 Fasiotomi profilaskis
 Penyulit : - Trombosis vna maupun arteri –
nekrosis
8. Prognosis o Tergantung mekanisme trauma
o Lama waktu iskemik
9. Informed Consent Wajib dilengkapi
10. Masa Pemulihan o Untuk fiabilitas
o Untuk fungsional
11. Out Put Pemulihan fungsi kerja dan bisa kembali bekerja
12. Patologi Anatomi Tidak diperlukan
13. Otopsi Tidak diperlukan
14. Catatan Medik Identitas penderita sebelum, selama dan setelah penatalaksanaan wajib diisi
beserta resume saat keluar rumah sakit.
Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
SMF BEDAH ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA
MEDAN

Rumah Sakit Umum Daerah


Dr. Pirngadi Kota Medan
FRAKTUR KLAVIKULA ICD – 10 : S 42.0
1. Diagnosis Riwayat trauma, hematoma, deformitas,
bengkak, nyeri tekan, gangguan gerak sendi
bahu dan selalu evaluasi neurovaskulas distal.
Pada trauma kelahiran perhatikan adanya
pseudoparalisis ( DD/ Erb’s Klumpe, plexus
brachialis sterno / post ganglioner)
2. Diganosis Banding  Dislokasi Sterno Klavikula
 Dislokasi Akromion Klavikula
 Dislokasi Sendi Bahu
3. Pemeriksaan Penunjang Foto Rontgen ; Klavikula proyeksi AP
4. Pelaku  Residen orthopedi dengan pengawasan
SpOT
 SpOT
5. Konsultasi Spesialis bedah vaskuler (bila cedera vaskuler)
6. Perawatan RS  Berobat jalan bila terapi konservatif
dengan pemansangan verban ransel
 Bila terapi operatif, dirawat maksimal
selama 3 hari kecuali bila ada komplikasi
7. Terapi Konservatif ; Mobilisasi dengan menggunakan :
ransel verban / figure of 8 bandage, arm
sling/mitela operatif ( reposisi terbuka dan
fiksasi interna), bila fraktur terbuka, disertai
cedera neurovaskuler, diperlukan reposisi
anatomis, dan pada kasus – kasus mal union
atau non union. Implan yang digunakan : plate
screw intra medullary ( IM) pin, TBW (Tension
Band Writing)
8. Penyulit  Cedera pembuluh darah
 Cedera pleksus brachialis
 Cedera dada/paru
9. Prognosis Baik
10. Informed Consent Perlu dibuat
11. Masa Pemulihan 1 bulan (kerja ringan), 3 bulan (kerja berat)
12. Out Put Dapat sembuh total bila tidak ada komplikasi
13. Patologi anatomi Tidak diperlukan
14. Otopsi Tidak diperlukan
15. Catatan Medik Identitas pasien,
Mengetahui
Yang Membuat Medan,
Ketua Komite Medik Ka. SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Medan RSUD Dr. Pirngadi Medan
Dr.Jenius Lumban Tobing SP.OG Dr. M.Manan, Sp.OT
NIP. 19560108 198312 1 001 NIP. 19620309 199010 1 002

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP. 19610815 198710 1 001
CLINICAL PATHWAY

SMF ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

RSU DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

FRAKTUR VERTEBRA THORAKOLUMBAL

NamaPasien : BB : No. RM :

JenisKelamin : TB :

Umur/TanggalLahir : Tgl. Masuk RS Jam :

DiagnosaMasuk RS : Tgl. Keluar RS Jam :

* PenyakitUtama : KodeICD : Lama HariRawat : : Hari

* PenyakitPenyerta : Tidakdengankomplikasi KodeICD :

* Komplikasi : KodeICD : R. Rawat/kelas :

Tindakan : KodeICD : Rujukan : Ya / Tidak

KodeICD :

HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7

1. PEMERIKSAAN KLINIS Assesmenawal IGD/Klinik OsMasukLewat IGD / Klinik RJ

AssesmenawalSpesialis (DPJP)

2. LABORATORIUM Darahrutin Ulanghariketiga

3. RADIOLOGI/IMAGING ThorakoLumbal AP/L


ELEKTROMEDIK

4. KONSULTASI BagianOrthopedi

5. ASESMEN LANJUTAN Assesmenulang DPJP Visitedokter

Assesmenperkembanganharian Visiteperawat

Tanda-tanda vital

6. EDUKASI/INFORMASI Penjelasan diagnosis

Rencanaterapi

Resiko

Komplikasi/KTD

Prognosa

7. RENCANA PEMULANGAN Identifikasiedukasidanlatihanselamaperawatan Di TTD olehkeluarga

Identifikasikebutuhan di rumah Pasien, dokter

Assesmenkeperawatan Setiappergantian shift

Masalahkeperawatan Nyeriakut , mobilisasi

Intervensi/tindakankeperawatan

observasi

8. ASUHAN KEPERAWATAN

9. TATA LAKSANA MEDIS

TINDAKAN NON BEDAH Untukfrakturtipestabildengan

Menggunakan plaster body jacket atau

brace

MEDIKA MENTOSA  Inj.Cefadroxil 1gram/ 12 jam


 Inj Ranitidine 50mg/12jam
 Tab Paracetamol 3x1
INJEKSI
TINDAKAN BEDAH Operatifdenganindikasi:

 Frakturtipe unstable
 Canal encrouhment
 Defisitneurologis
10. DIET/NUTRISI MakanBiasa

11. ASUHAN GIZI

12. ASUHAN FARMASI Rekonsialisasiobat

Pemantauanterapiobat

Monitoring efeksampingobat

13. REHABILITASI

OLEH PERAWAT

OLEH FISIOTERAPY

KONSULTASI REHAB MEDIS

14. EVALUASI

HASIL TINDAKAN MEDIS Pembuatanassesmenpulang

HASIL TINDAKAN Assesmentrasnfortasipulang

KEPERAWATAN

15. OUTCOME

KELUHAN

PEMERIKSAAN KLINIS

LAMA RAWAT Sesuai PPK

16. EDUKASI/RINGKASAN Penjelasanmengenaiperkembangan


PULANG Penyakitberkaitanterapidan

Penjelasanmengenaiperkembangan

Suratpengantarcontrol

KET :

: WAJIB

: BOLEH YA / BOLEH TIDAK


SMF BEDAH ORTHOPEDI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. PIRNGADI KOTA
MEDAN

Rumah Sakit Umum


Daerah
Dr. Pirngadi Kota Medan

RUPTUR MENISKUS

15. Diagnosis Umunya pasien usia muda riwayat trauma


dengan puntiran pada lutut, bengkak dan
nyeri pada umunya sisi medial lutut saat
bergangguan gerak sendi lutut seperti
mengunci.
16. Diagnose banding - Fraktur femur distal
- Fraktur cruris proksimal
17. Pemeriksaan penunjang - Foto genue ap dan lateral
- MRI
- Artroscopy
- Artrogram
18. Pelaku - Residen orthopedic dengan
pengawasan SPOT
- SPOT
19. Konsultasi Atas indikasi
20. Perawatan RS - Non operatif : rawat jalan
- Operatif maksimal 3 hari
21. Terapi - Menisectomy
- Repair meniscus ( open atau
artroscopik )
22. Penyuit Osteoarthritis
23. Prognosis Dubia
24. Informed consent Perlu dibuat
25. Masa pemulihan 6 minggu
26. Patologi anatomis Tidak diperlukan
27. Otopsi Tidak diperlukan
28. Catata medic Identitas pasien , diagnosis , terapi , penyulit
dan keadaan saat pulang, penetuan waktu
control dan keperluannya dan resume medic
Mengetahui:
Yang membuat Medan,
Ketua komite medik Ka.SMF Bedah Orthopedi
RSUD Dr. Pirngadi Kota RSUD Dr. Pirngadi Kota
Medan Medan

Dr. Jenius Dr. M. Manan, Sp.OT


Lumbantobing,Sp.OG NIP. 196203091990101002
NIP. 195601081983121001

Disahkan
Direktur RSUD Dr.Pirngadi Medan

Dr. H. Edwin Effendi, M.Sc


Pembina Utama Muda
NIP: 19610815 198710 1 001
CLINICAL PATHWAY

SMF ORTHOPEDI DAN TRAUMATOLOGI

RSU DAERAH Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN

RUPTURE MENISKUS

Nama Pasien : BB : No. RM :

Jenis Kelamin : TB :

Umur/Tanggal Lahir : Tgl. Masuk RS Jam :

Diagnosa Masuk RS : Tgl. Keluar RS Jam :

* Penyakit Utama : Kode ICD : Lama Hari Rawat : : Hari

* Penyakit Penyerta : Tidak dengan komplikasi Kode ICD :

* Komplikasi : Kode ICD : R. Rawat/kelas :

Tindakan : Kode ICD : Rujukan : Ya / Tidak

Kode ICD :

HARI KE
KEGIATAN URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
1 2 3 4 5 6 7

1. PEMERIKSAAN KLINIS Assesmen awal IGD/Klinik Os Masuk Lewat IGD / Klinik RJ

Assesmen awal Spesialis (DPJP)

2. LABORATORIUM Darah rutin Ulang hari ketiga

Widal/tubex

3. RADIOLOGI/IMAGING Thorax photo


ELEKTROMEDIK BNO Kalau perut kembung

4. KONSULTASI Bagian Bedah Jika dicurigai akut abdomen

5. ASESMEN LANJUTAN Assesmen ulang DPJP Visite dokter

Assesmen perkembangan harian Visite perawat

Tanda-tanda vital

6. EDUKASI/INFORMASI Penjelasan diagnosis

Rencana terapi

Resiko

Komplikasi/KTD

Prognosa

7. RENCANA PEMULANGAN Identifikasi edukasi dan latihan selama peraqwatan Di TTD oleh keluarga

Identifikasi kebutuhan di rumah Pasien, dokter

Assesmen keperawatan Setiap pergantian shift

Masalah keperawatan Peningkatan suhu tubuh, gangguan

eliminisasi BAB, pemenuhan nutrisi,

nyeri akut

8. ASUHAN KEPERAWATAN Intervensi/tindakan keperawatan Kompres hangat, diet lunak, makan

dalam porsi kecil tapi sering

observasi Observasi suhu tubuh axilla, hitung

Leukosit, pemeriksaan BU, ukur

Kebutuhan nutrisi, kaji skala nyeri

9. TATA LAKSANA MEDIS

TINDAKAN NON BEDAH

MEDIKA MENTOSA
INJEKSI Chloramfenikol 50-100mg/kg BB/hari Pilihan pertama, evaluasi antibiotik

Dibagi dalam 4 dosis per oral atau IV 48 jam

Sefriakson 80mg/kg BB/hari Pilihan kedua, evaluasi sesuai

10. DIET/NUTRISI Makan lunak

11. ASUHAN GIZI

12. ASUHAN FARMASI Rekonsialisasi obat

Pemantauan terapi obat

Monitoring efek samping obat

13. REHABILITASI

OLEH PERAWAT

OLEH FISIOTERAPY

KONSULTASI REHAB MEDIS

14. EVALUASI

HASIL TINDAKAN MEDIS Pembuatan assesmen pulang

HASIL TINDAKAN Assesmen trasnfortasi pulang Suhu tubuh dalam batas normal,

KEPERAWATAN Defekasi kembali normal, porsi

Makan habis, skala nyeri 1-3

15. OUTCOME

KELUHAN Bebas bengkak , nyeri pada lutut

PEMERIKSAAN KLINIS Pergerakan lutut bebas bergerak

LAMA RAWAT Sesuai PPK


16. EDUKASI/RINGKASAN Penjelasan mengenai perkembangan

PULANG Penyakit berkaitan terapi dan

Penjelasan mengenai perkembangan

Surat pengantar kontrol

KET :

: WAJIB

: BOLEH YA / BOLEH TIDAK

Anda mungkin juga menyukai