Anda di halaman 1dari 20

Dr. Ir. Arief Imam Suroso, M.

Sc(CS)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI ERP (Enterprise Resource Planning)


UNTUK MENUNJANG FUNGSI BISNIS PADA PT. NESTLE INDONESIA

Oleh :

Ilham Arief Gautama


P056111541.48

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2012
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan global dewasa ini telah menimbulkan standar kompetisi baru


dan ketat antar perusahaan. Pada kondisi demikian setiap perusahaan yang ingin
tetap bertahan dan tumbuh harus dapat menciptakan dan mempertahankan
competitive advantage yang dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan
daya saing perusahaan. Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut
perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam
organisasi/perusahaan. Salah satu cara yang kini semakin berkembang untuk
mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan
sistem informasi, dimana terjadi peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk
menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam seluruh tatanan lini proses
bisnis. Namun permasalahan hingga kini pun, masih banyak perusahaan-
perusahaan yang belum menyadari pentingnya membangun suatu sistem informasi
yang mampu mengintegrasikan lini bisnis perusahaan, dimana dalam prosesnya
hanya didukung oleh aktivitas individual pada lokasi kerja masing-masing.
Kondisi ini akan sangat memungkinkan terjadinya kesalahpahaman dalam
komunikasi data antara lini kerja satu dengan lini kerja lainnya, sehingga
membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk koordinasi dalam penyediaan data
dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang telah mengintegrasikan fungsi-
fungsinya. Data yang sudah diintegrasikan ini dapat membantu proses bisnis yang
efesien dan memudahkan pengambilan keputusan oleh pihak manajemen
perusahaan.
Salah satu konsep yang cukup terkenal yang merupakan sistem yang
mengintegrasikan proses setiap lini bisnis dalam manajemen perusahaan secara
transparansi dan memiliki akuntabilitas yang cukup tinggi yaitu konsep Entreprise
Resource Planning (ERP). Untuk memasuki pasar internasional, ERP merupakan
salah satu yang menjadi pra-syarat dasar bagi setiap perusahaan. Indonesia
merupakan negara yang sedang berkembang, dimana basis perekonomiannya
bertumpu di bidang bisnis, maka efisiensi menjadi salah satu faktor yang cukup

Sistem Informasi Manajemen. 2012


penting dalam setiap perusahaan. Salah satu perusahaan yang termasuk terdepan
dalam penerapan konsep ERP ini adalah PT. Nestle Indonesia.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, hal-hal berikut ini menarik untuk dikaji
yaitu :
1. Bagaimana IT berperan terhadap kesuksesan bisnis PT. Nestle Indonesia?
2. Bagaimana implementasi sistem ERP mendorong peningkatan kinerja dan
operasional perusahaan?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan paper ini, yaitu untuk mengetahui bagaimana


penerapan TI dan sistem ERP mampu membawa perubahan yang signifikan
terhadap kinerja operasional bisnis PT. Nestle Indonesia .

Sistem Informasi Manajemen. 2012


II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 E-business
Jika definisi istilah e-commerce diartikan agak sempit, maka e-
commerce atau electronic commerce mendeskripsikan proses penjualan,
pentransferan, atau pertukaran produk, jasa dan atau informasi via jaringan
komputer, termasuk internet. Beberapa orang hanya melihat
istilah commerce (perdagangan) sebagai penggambaran transaksi yang dilakukan
antar mitra bisnis. Oleh karena itu, kebanyakan orang lebih suka menggunakan
istilah e-business. E-business mengacu kepada definisi e-commerce yang lebih
luas, bukan hanya pembelian dan penjualan barang dan jasa tetapi, juga melayani
pelanggan, berkolaborasi dengan mitra bisnis, mengadakan e-learning, dan
melakukan transaksi elektronik dalam suatu organisasi. E-business itu sendiri
meliputi e-commerce yang melibatkan pembelian dan penjualan, serta pemasaran
produk, jasa, dan informasi melalui internet dan jaringan lainnya. Sebagian yang
lain memandang e-business sebagai aktifitas apapun selain pembelian dan
penjualan” di internet, misalnya kolaborasi dan aktivitas intrabisnis.
E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan
suatu organisasi jika organisasi tersebut mampu memanfaatkan e-business dengan
baik. Secara umum, sebuah keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-
business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas
dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers.
Menurut O’Brian dan Marakas (2008), e-business adalah penggunaan
internet dan lainnya serta teknologi informasi yang mendukung e-commerce,
enterprise communication dan collaboration, dan proses bisnis berbasis web yang
menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan partner bisnisnya.
Istilah e-business sering dipertukarkan dengan e-commerce. E-commerce
merupakan bagian dari e-business. E-business tidak hanya melibatkan penjualan
dan pembelian barang dan jasa, tetapi juga melibatkan pelayanan kepada
pelanggan, kerjasama dengan mitra bisnis, dan melakukan transaksi elektronik di
dalam suatu organisasi.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


2.2 Manfaat E-Business
Walaupun e-business merupakan suatu kegiatan yang menggunakan
transaksi elektronik, tapi e-business dapat memberikan manfaat bagi yang
menerapkannya, yaitu sebagai berikut (Yasa, 2007).
1. Peningkatan efisiensi
Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan-perusahaan akan
mendapatkan perrbaikan tingkat efisiensi. Dengan menerapkan e-business
maka akan tampak bahwa perusahaan dapat mengurangi total biaya
operasionalnya, seperti email dapat mengurangi biaya komunikasi, call centre
dapat mengurangi biaya pelayanan konsumen, website dapat mengurangi biaya
marketing, decision support system dapat mengurangi biaya rapat dan diskusi.
2. Peningkatan efektifitas
Dengan menerapkan konsep e-business, perusahaan dapat melakukan aktifitas
operasional sehari-hari. Dapat berhubungan dengan konsumen selama 24 jam
sehari dalam satu minggu.
3. Perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan
Selain bisa berhubungan langsung dengan konsumen selama 24 jam sehari
dalam waktu satu minggu, konsep ini secara tidak langsung juga dapat
menghubungkan perusahaan dengan ratusan juta konsumen yang tersebar
diseluruh wilayah.
4. Terciptanya produk dan jasa baru
Penerapan konsep e-business juga membuka kesempatan bagi perusahaan
untuk menawarkan produk dan jasa baru yang dihasilkan oleh perusahaan itu
sendiri, dan produk/jasa yang dihasilkan dapat disesuaikan dnegan selera unik
konsumen.
5. Terciptanya peluang-peluang bisnis baru
Dengan semakin berkembangnya zaman, teknologi yang digunakan pun
semakin canggih dan berkembang. Karena faktor inilah, akan dapat membuka
peluang bisnis baru dalam menciptakan produk/jasa yang baru dan tidak mudah
ditiru oleh pesaing.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


2.2 Aplikasi Lintas Fungsi Perusahaan
Banyak perusahaan yang kini menggunakan teknologi informasi untuk
mengembangkan sistem lintas fungsi bisnis perusahaan terintegrasi, yang mampu
melintasi berbagai batas fungsi tradisional bisnis agar dapat merekayasa ulang dan
meningkatkan proses bisnis yang penting di semua lintas fungsi perusahaan.
Organisasi-organisasi ini melihat sistem perusahaan lintas fungsi sebagai cara
strategis untuk menggunakan TI dalam berbagi sumber daya informasi dan
meningkatkan efisiensi serta efektivitas proses bisnis, dan mengembangkan
hubungan strategis dengan para pelanggan, pemasok, dan mitra bisnis. Banyak
perusahaan yang telah berpindah dari sistem yang berbasis mainframe ke aplikasi
klien / sistem lintas fungsi, dimana hal ini akan melibatkan pemasangan-
pemasangan software seperti software ERP, manajemen rantai pasok, atau
manajemen hubungan pelanggan. Software-software semacam itu berfokus untuk
mendukung berbagai kelompok proses bisnis terintegrasi yang terlibat dalam
operasional bisnis. Perusahan menggunakan teknologi Internet untuk membantu
mereka merekayasa ulang dan mengintegrasikan arus informasi di antara proses
bisnis internal mereka serta para pelanggan dan pemasok mereka. Berbagai
perusahaan di seluruh dunia kini menggunakan World Wide Web dan intranet
serta ekstranet mereka sebagai standar teknologi untuk sistem informasi lintas
fungsi dan antar perusahaan mereka.

Perencanaan Perencanaan Perencanaan Perencanaan Entitas


Permintaan Produksi Logistik Distribusi Pesanan

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING


PELANGGAN
PEMASOK

Pembelian dan MRP Persediaan Penjadwalan Pengendalian Distribusi dan


Utang Usaha Inbound Manufaktur & Persediaan & Piutang
Manajemen Pabrik Produksi Penggudangan
KEUANGAN DAN AKUNTANSI

SUMBER DAYA MANUSIA

Gambar 1. Proses dan Fungsi Bisnis yang didukung oleh sistem ERP yang
diimplementasikan oleh Colgate-Palmolive Company

Sistem Informasi Manajemen. 2012


Sebagai ganti berfokus pada fungsi bisnis tradisional, atau hanya untuk
mendukung proses bisnis internal suatu perusahaan, aplikasi perusahaan
difokuskan untuk menyelesaikan berbagai proses bisnis dasar bersama dengan
para pelanggan, pemasok, mitra, dan karyawan sebagai pihak-pihak yang
berkepentingan erhadap perusahaan. Jadi, perencanaan sumber daya perusahaan
(Enterprise Resource Planning) berfokus pada efisisensi produksi internal
perusahaan, distribusi, dan proses keuangannya.

2.3 Enterprise Resource Planning (ERP)

ERP adalah tulang punggung teknologi dari e-business, sebuah kerangka


kerja transaksi keseluruhan perusahaan dengan berbagai hubungan ke pemrosesan
pesanan, penjualan, manajemen, dan pengendalian persediaan, perencanaan
produksi dan distribusi, serta keuangan. Semua jenis bisnis kini
mengimplementasikan sistem ERP. ERP bertindak sebagai tulang punggung
perusahaan yang mengintegrasikan dan mengotomatisasikan banyak proses
internal dan sistem informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi
dan keuangan. Kini, ERP dianggap sebagai bahan penting yang dibutuhkan
perusahaan untuk bisa mendapatkan efisensi, kelincahan, dan responsivitas yang
dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan dalam lingkungan bisnis yang dinamis
saat ini. Dengan bantuan ERP juga perusahaan di Indonesia dapat terintegrasi
pada setiap proses dalam perusahaan tersebut ke dalam suatu sistem
komputerisasi. Manfaat lain dari ERP ini adalah integrasi bisnis secara
keseluruhan, fleksibilitas dalam organisasi untuk bertransformasi dan
meningkatkan turn-overnya, menciptakan analisa dan peningkatan kapabilitas
yang lebih baik, serta penggunaan teknologi terbaru.
ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk
mengkoordinasikan semua sumber daya,informasi dan aktifitas yang diperlukan
untuk proses bisnis lengkap. ERP merupakan software yang mengintegrasikan
semua departemen dan fungsi suatu perusahaan ke dalam satu sistem computer
yang dapat melayani semua kebutuhan perusahaan, baik dari departemen
penjualan, HRD, produksi atau keuangan. ERP menggabungkan berbagai

Sistem Informasi Manajemen. 2012


kebutuhan pada satu software dalam satu logical database, sehingga memudahkan
semua departemen berbagi informasi dan berkomunikasi (Haryo, 2006).
Menurut O’Brien (2002), ERP adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang
digerakkan oleh modul software suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis
dasar internal perusahaan. ERP memberikan tampilan real-timeatas proses bisnis
yang terintegrasi seperti produksi, pemrosesan pesanan, dan manajemen
persediaan yang disatukan oleh software aplikasi ERP dan database umum. Secara
eksplisit, O’Brien (2002) menyatakan bahwa ERP memberikan manfaat bisnis
yang signifikan bagi perusahaan, yaitu :
1. Kualitas dan Efisiensi
ERP menciptakan kerangka kerja utk mengintegrasikan dan meningkatkan proses
bisnis internal perusahaan yg menghasilkan peningkatan signifikan daalm kualitas
serta efisiensi layanan pelanggan, produksi dan distribusi.
2. Penurunan Biaya
Menurunkan biaya pemrosesan transaksi dan hardware, software serta karyawan
pendukung TI.
3. Pendukung Keputusan
ERP menyediakan informasi mengenai kinerja bisnis lintas fungsi yang sangat
penting secara cepat utk para manajer agar dapat meningkatkat kemampuan
mereka dalam mengambil keputusan secara tepat waktu di lintas bisnis
keseluruhan perusahaan
4. Kelincahan Perusahaan
Sistem ERP meruntuhkan dinding departmen dan fungsi berbagai proses bisnis,
sistem informasi dan sumber daya informasi. (menghasilkan struktur organisasi,
tanggung jawab manajerial,dan peran kerja yang lebih fleksibel).

Sistem Informasi Manajemen. 2012


Perencanaan
Produksi

Distribusi
Penjualan, Logistik
Manajemen Terintegrasi
Pemesanan

ERP
Akuntansi
Pelanggan /
dan
Karyawan
Keuangan

Sumber Daya
Manusia

Gambar 2. Komponen Aplikasi Utama ERP

Disamping banyak keuntungan yang diperoleh dari ERP, beberapa


kelemahan ERP juga perlu diperhatikan. Kelemahan-kelemahan dari ERP adalah
sebagai berikut (Jogiyanto, 2003) :
1. Implementasi ERP sangat sulit karena penerapannya yang terintegrasi dan
organisasi harus merubah cara mereka berbisnis. Kesulitan penerapan ERP
ditambah dengan adanya resistance to change dari personil yang terkena imbasnya
akibat perubahan proses dari bisnis.
2. Biaya implementasi ERP yang sangat mahal
3. Organisasi hanya memikirkan manfaat yang besar dari penerapan ERP tetapi
tidak mempersiapkan personilnya untuk berubah
4. Permasalahan lainnya adalah pada personil yang tiba-tiba dibebani dengan
tanggung jawab yang lebih besar dengan kesiapan yang kurang baik mental
maupun keahliannya.

2.4 Customer Relationship Management (CRM)


CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran,
dan pelayanan yang terkoordinasi. CRM menyimpan informasi pelanggan dan
merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta
membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi

Sistem Informasi Manajemen. 2012


tentang pelanggan. CRM adalah sebuah strategi bisnis menyeluruh dari suatu
perusahaan yang memungkinkan perusahaan tersebut secara efektif mengelola
hubungan dengan para pelanggannya tersebut, CRM juga berfokus atas proses
mendapatkan dan mempertahankan pelanggan yang berharga melalui proses
pemasaran, penjualan, dan pelayanan (O’Brien 2002).
Konsep ini adalah yang mengajarkan kiat dan strategi untuk membangun
dan menjalin hubungan yang efektif antara perusahaan dengan pelanggannya agar
tercapailah apa yang kerap diistilahkan sebagai customer satisfaction, customer
loyalty, dan customer retention. Termasuk di dalam proses CRM adalah proses
penanganan keluhan pelanggan, proses penanganan pesanan pelanggan, proses
penanganan permintaan informasi dari pelanggan, proses pengelolaan data dan
informasi seputar pelanggan, proses pengelolaan kebutuhan pelanggan, proses
analisa karakteristik dan perilaku pelanggan dan lainnya. Sistem CRM meliputi
sekelompok modul software yang memberi berbagai alat yang mendukung
perusahaan dan para karyawannya dalam memberikan layanan yang cepat, dapat
diandalkan, dan konsisten ke para pelanggannya.
Konsep CRM ini cenderung menerapkan aplikasi bisnis e-Commerce bertipe B-
to-C atau Business to Customer.

2.5 Supply Chain Management (SCM)


SCM adalah suatu sistem tempat organisasi menyalurkan barang produksi
dan jasanya kepada para pelanggannya. Rantai ini merupakan jaring yang
menghubungkan berbagai organisasi yang saling berhubungan dan mempunyai
tujuan yang sama, yaitu mengadakan pengadaan barang (procurement) atau
menyalurkan (distribution) barang tersebut secara efisien dan efektif sehingga
akan tercipta nilai tambah (value added) bagi produk tersebut (Haryo, 2006).
Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah
‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen
dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan
yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnis
untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen.
(wikipedia, 2012).

Sistem Informasi Manajemen. 2012


Menurut O’Brien (2002), SCM adalah suatu sistem pada perusahaan yang
menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung serta mengelola
berbagai hubungan antara beberapa proses bisnis utama perusahaan dan dengan
pemasok, pelanggan, serta para mitra bisnis. Tujuan dari SCM adalah untuk
menciptakan jaringan yang cepat, efisien, dan berbiaya rendah pada suatu produk.
Rangkaian proses manajemen pengadaan bahan-bahan mentah yang biasa
diperoleh perusahaan dengan melakukan pemesanan kepada para pemasok
(suppliers) ini dikenal dengan istilah Supply Chain Management (SCM).
Rangkaian proses yang berada di hulu perusahaan ini merupakan antarmuka
(interface) yang menghubungkan perusahaan dengan mitra bisnisnya (terutama
para pemasok). Pada SCM aplikasi bisnis yang kerap dipergunakan adalah yang
bertipe B-to-B atau Business to Business.

Pemasaran dan
pemenuhan
pesanan
Layanan dan
dukungan untuk
Penjualan : fax e.mail
Calon pelanggan
- Penjualan silang Pelanggan/
- Peningkatan tawaran Pelanggan
untuk penjualan Telepon Web Program retensi
dan loyalitas
Manajemen
kontak dan
rekening

Gambar 3. Komponen Aplikasi Utama Dalam CRM

2.6 Enterprise Collaboration System (ECS)


ECS adalah informasi lintas fungsi yang meningkatkan komunikasi,
koordinasi, dan kerjasama antar anggota tim bisnis dan kelompok kerja. Tujuan

Sistem Informasi Manajemen. 2012


dari sistem kerjasama perusahaan adalah untuk memungkinkan kita bekerjasama
secara lebih mudah dan efektif dengan membantu perusahaan untuk:
1. Berkomunikasi: Berbagi informasi satu sama lain
2. Berkoordinasi: Mengoordinasikan usaha kegiatan individual kita dan
menggunakan berbagi sumber daya bersama yang lainnya.
3. Bekerja sama: Bekerja sama secara kooperatif dalam proyek dan
penugasan bersama.
Dalam suatu bisnis modern, ECS tidak dapat terlepas dari komponen suatu
perusahaan. Sistem ECS dapat mempermudah perusahaan dalam meningkatkan
performa komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi baik internal maupun eksternal
perusahaan. Menurut O’Brien (2002) ECS terbagi atas 3 komponen yaitu
electronic communication tools, electronic conferencing tools, dan collaborative
work management tools.

2.7 Transaction Processing System (TPS)

Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat


TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan
pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan
sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana
data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan.
Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk
keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan
sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.
Ada empat tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi, yaitu:
1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan
lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang
mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih
dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam
organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
1. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut
jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
2. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam
pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer
induk, dsb.
3. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu,
misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau
menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
4. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data
menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga
selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk
memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi.
Sistem pengolahan transaksi memiliki beberapa karakteristik, antara lain
sebagai berikut: Volume data yang di-proses relatif sangat besar, kapasitas
penyimpanan data (database) tentu sangat besar, kecepatan pengolahan di-
perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat,
sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan
internal, pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan,
dsb, orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu,
masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar, dan
komputasi tidak terlalu rumit.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


III. PEMBAHASAN

3.1 Penerapan ERP di Perusahaan Nestle


Nestle adalah perusahaan makanan terbesar diseluruh dunia dengan ribuan
macam produk dan unit bisnis di lebih dari 84 negara. Nestle mulai tumbuh dan
berkembang menjadi sebuah perusahaan makanan terbesar di dunia, serta
perusahaan makanan dan minuman yang telah dipercaya oleh banyak orang di
seluruh dunia secara turun temurun hingga sekarang. Perusahaan Nestle
tersebar di seluruh mancanegara, Nestle berkomitmen untuk tetap
mengembangkan produk-produk melalui inovasi dan renovasi demi memuaskan
kebutuhan konsumennya di seluruh dunia. Lokasi sebuah perusahaan sangatlah
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Maka daripada itu
Nestle selalu melakukan riset sebelum mendirikan cabang di suatu Negara, hal ini
di tujukan agar nanti nya saat berdirinya pabrik Nestle di Negara tersebut
dapat berjalan dengan efisien dan efektif terkait dengan keberlangsungan lini
bisnis perusahaan.
Nestle menerapkan strategi manajemen kontrol sistem yang
terdesentralisasi, dengan mendelegasikan otoritas pengambilan keputusan di
masing-masing unit bisnis sehingga keputusan-keputusan yang diambil sesuai
dengan kondisi di masing-masing negara. Untuk mengkoordinasikan seluruh unit
bisnisnya di seluruh dunia maka dibutuhkan peranan sistem teknologi informasi
yang bisa mengkoordinasikan seluruh aktivitas bisnis agar diperoleh competitive
advantage. Sebelumnya Nestle telah menerapkan corporate intranet pada tahun
1997, yang bertujuan mendukung lima kegiatan bisnisnya yaitu purchasing,
marketing, business intelligence, teknologi, dan manajemen sumberdaya manusia.
Corporate intranet ini dikenal dengan Nestle Intranet Kit Assistant (NIKITA).
NIKITA ini merupakan software yang dikembangkan oleh Nestle sendiri dan
menjadi blueprint bagi pengembangan proyek intranet selanjutnya. Sistem ini
digunakan lebih dari 80.000 karyawan Nestle di seluruh dunia.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


Purchasing

Manajemen
Marketing
SDM
NIKITA
(Nestle
Intranet Kit
Assistant)

Business
Teknologi
Intelligence

Gambar 4. Komponen Utama Lini Bisnis Perusahaan Nestle

Email merupakan sarana interaksi yang fundamental di Nestle dan sudah


menjadi budaya kerja di Nestle untuk berinteraksi antar departemen dengan hanya
menggunakan email. Pemberitahuan, berita-berita penting, instruksi, dan
komunikasi bisnis biasa menggunakan media email. Oleh karena itu intranet dan
email merupakan kebutuhan pokok Nestle dan membuat komunikasi menjadi
lebih cepat dan efisien. Dengan makin ketatnya persaingan di industri bisnis
makanan, maka Nestle membutuhkan dukungan teknologi informasi yang bisa
menyatukan semua bisnis unit Nestle di seluruh dunia dan mengaplikasikan
proses bisnis yang efisien dan efektif.
Oleh karena itu pada tahun 2000, Nestle meluncurkan proyek GLOBE
(Global Business Excellence) yang merupakan proyek terbesar Nestle selama 135
tahun berdirinya perusahaan ini. Tujuan dari proyek GLOBE adalah
meningkatkan kinerja dan efisiensi bisnis Nestle di seluruh dunia. Program
GLOBE menghilangkan kompleksitas yang tidak perlu dalam sebuah proses
dan menjadikan Nestle sebagai perusahaan yang saling berketerkaitan.
Proyek GLOBE ini merupakan sistem ERP (enterprise resource planning) yang
menggunakan software SAP. Implementasi sistem ERP termasuk Workplace,
SAP R/3, BW, APO, CRM, EBP dan Knowledge Warehouse. Proyek ini terbagi
menjadi empat kegiatan pokok, yaitu Business Excellence, Data Standard&Data

Sistem Informasi Manajemen. 2012


Management, Information Technology dan Global Template. Proyek ini
menggunakan konsultan dari PwC.

ERP
System

Global
Business
Excellence

Data Standard
Business Information Global
& Data
Excellence Technology Template
Management

Gambar 5. Kegiatan Pokok Sistem ERP Nestle

Proyek penerapan proyek GLOBE di Nestle Indonesia dimulai pada tahun


2003. Strategi penerapan yang dipakai adalah Phasing Strategi, yaitu penerapan
secara bertahap sampai tahun 2006. Proyek ini pertama kali diterapkan di Head
Office Jakarta dan Kejayan Factory, Pasuruan, Jawa Timur, yang merupakan
pabrik pengolahan susu sapi terbesar di Indonesia. Pada tahun 2005, proyek
GLOBE mulai diaplikasikan di Panjang Factory, Lampung dan Cikupa Factory,
Tangerang, Jawa Barat. Secara pertahap proyek GLOBE ini diaplikasikan di
masing-masing departemen. Beberapa alasan yang menjadi pertimbangan dalam
penetapan sistem ERP yang digunakan diantaranya yaitu ERP sistem sekarang
sudah menjadi kebutuhan perusahaan-perusahaan global yang ingin tetap
kompetitif di persaingan bisnis global, memungkinkan tiap lini bisnis untuk
beroperasi dengan strukturnya yang paling optimal. Beberapa faktor yang
mempengaruhi dalam keberhasilan penerapan sistem tersebut diantaranya sistem
GLOBE memang sudah tepat untuk dicanangkan oleh perusahaan, dengan sistem
ERP tersebut perusahaan bisa mensinergikan keseluruhan proses bisni yang ada

Sistem Informasi Manajemen. 2012


sehingga dicapai suatu proses bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan
kemudahan bagi terjadinya transfer pengetahuan antar masing-masing karyawan
maupun antar divisi. Selain itu perusahaan mampu membrikan pelayanan yang
semakin baik kepada konsumen dan memberikan produk yang lebih segar dan
berkualitas tinggi yang merupakan driver utama dari permintaan konsumen,
terakhir keunggulan operasional merupakan keunggulan kompetitif perusahaan
dibanding pesaing, karena perusahaan mampu menekan biaya seminimal mungkin
hasil dari efisiensi dan efektifitas kerja lini bisnis selagi mempertahankan nilai
yang ada. Kondisi tersebut mampu diperankan dengan sangat baik oleh
perusahaan.
Disamping segala keuntungan dan manfaat yang didapat oleh perusahaan
terkait dengan penerapan sistem ERP ini terdapat pula hambatan-hambatan yang
ditimbulkannya. Sistem ERP dirancang khusus untuk menyesuaikan kompleksitas
operasional perusahaan besar yang memang dalam operasionalnya memerlukan
proses bisnis yang kompleks. Sistem ini dirancang agar mampu menyederhanakan
proses bisnis tersebut agar lebih sistematis dan rapi tanpa menghilangkan aspek-
aspek penting dari proses bisnis yang berjalan. Kecenderungan yang ada
sepertinya banyak perusahaan yang hanya mendelegasikan input data kepada
seseorang atau tim dari divisi tertentu, bila seseorang atau tim tersebut mengalami
kendala apapun dalam operasionalnya, maka sistem tersebut akan terhambat
bahkan tidak berjalan. Tentunya disini perlu suatu pemahaman yang baik bagi
pelaku-pelaku yang memanfaatkan sistem tersebut mulai dari tingkat staff hingga
direksi. Bila pelaku atau operator yang mengoperasikan sistem tersebut kurang
memahami sistem tersebut maka kondisi demikian justru akan semakin membuat
operasional setiap lini binis perusahaan akan terhambat. Terlebih bila kita melihat
bagaimana investasi perusahaan untuk membangun sistem ini memerlukan biaya
yang besar. Terlepas dari kendala-kendala khususnya mengenai kapabilitas
sumber daya manusia, penerapan ERP yang dilakukan oleh perusahaan secara
profesional telah mampu mengembangkan bisnis perusahaan jauh lebih baik lagi.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Persaingan global dewasa ini telah menimbulkan standar kompetisi baru


dan ketat antar perusahaan. Pada kondisi demikian setiap perusahaan yang ingin
tetap bertahan dan tumbuh harus dapat menciptakan dan mempertahankan
competitive advantage yang dimilikinya dengan terus-menerus meningkatkan
daya saing perusahaan. Persaingan bisnis yang semakin tinggi menuntut
perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja berbagai elemen di dalam
organisasi/perusahaan. Salah satu cara yang kini semakin berkembang untuk
mewujudkan kesuksesan tersebut dapat dilakukan dengan cara mengintegrasikan
sistem informasi, dimana terjadi peningkatan efisiensi dari sistem informasi untuk
menghasilkan manajemen yang lebih efisien dalam seluruh tatanan lini proses
bisnis.
Penerapan E-business dalam suatu organisasi perusahaan dapat menjadi
aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu organisasi jika organisasi
tersebut mampu memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum, sebuah
keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait
secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja,
dan suppliers. Walaupun e-business merupakan suatu kegiatan yang
menggunakan transaksi elektronik, tapi e-business dapat memberikan manfaat
bagi yang menerapkannya, yaitu peningkatan efisiensi, peningkatan efektifitas,
perluasan jangkauan dan ruang gerak perusahaan, terciptanya produk dan jasa
baru, dan terciptanya peluang-peluang bisnis baru bagi perusahaan.
Sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang diterapkan oleh PT.
Nestle Indonesia membawa dampak yang sangat signifikan terhadap
perkembangan bisnis perusahaan. Dengan sistem ERP tersebut perusahaan bisa
mensinergikan keseluruhan proses bisnis yang ada sehingga dicapai suatu proses
bisnis yang efisien dan efektif, serta memberikan kemudahan bagi terjadinya
transfer pengetahuan antar masing-masing karyawan maupun antar divisi. Selain
itu perusahaan mampu memberikan pelayanan yang semakin baik kepada

Sistem Informasi Manajemen. 2012


konsumen serta perusahaan mampu menekan biaya seminimal mungkin hasil dari
efisiensi dan efektifitas kerja lini bisnis selagi mempertahankan nilai yang ada.

4.2 Saran
1. Perlu adanya inovasi secara terus menerus khususnya dalam penerapan sistem
informasi ng sejalan dengan arah perkembangan perusahaan saat ini, dimana
perusahaan dituntut untuk selalu melihat perkembangan teknologi untuk
membantu mencaai keberhasilan tujuan perusahaan.
2. Perusahaan mengadakan pelatihan secara kontinu dan terpadu terkait dengan
penerapan sistem informasi yang baru bagi seluruh operator tiap-tiap divisi
operasional perusahaan agar kompetensi sumber daya manusia terhadap TI
tetap secara konsisten baik.
3. Perusahaan perlu melakukan Standard Operational Procedure (SOP) dalam
setiap tahap pelaksanaan tugas pada masing-masing bagian agar sistem dapat
berjalan dengan baik.
4. Perlu adanya kegiatan pemeliharaan (maintenance) terhadap sistem secara
berkala, agar kondisi sistem senantiasa diperbarui sesuai dengan perkembangan
operasional bisnis perusahaan.

Sistem Informasi Manajemen. 2012


DAFTAR PUSTAKA

Haryo Prabowo. 2006. Sistem Informasi manajemen Sumber Daya


Manusia. Grasindo. Jakarta

Jogiyanto, Hartono. 2003. Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi Ofset.


Lesmono

O’Brien, James A. 2002. Pengantar Sistem Informasi. Salemba Empat,


Jakarta.

O’Brien. J. 2005. Pengantar Sistem Informasi Perspektif Bisnis dan


Manajerial. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta.

O’Brian dan Marakas. 2008. Management Information System. McGraw


Hill.
Yasa, Ni Nyoman Kerti. 2007. Apa dan Mengapa e-business serta
Prospeknya di Indonesia. Forum Manajemen, volume 5 nomor 1. Dosen Fakultas
Ekonomi Universitas Udayana.

http://agiewahyuwinata.blogspot.com/2010/01/sistem-pemrosesan-transaksi.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_rantai_suplai

Sistem Informasi Manajemen. 2012

Anda mungkin juga menyukai