Anda di halaman 1dari 3

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM, ASSALAMUALAIKUM WR WB,

Pertama – tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT,
Tuhan Semesta Alam yang tak henti – hentinya telah memberikan hidayah dan
nikmatnya sehingga kita semua dapat berkumpul ditempat ini tanpa halangan
sedikitpun dan dalam kondisi sehat walafiat. Tak lupa marilah kita sanjungkan
shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita ke luar dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang
benderang saat ini. Semoga kita diberikan syafaatnya pada yaumil akhir kelak
aamiin yarabbal alamin.

Kepada yang terhormat direksi PT. Dewi Sri Piranti Syifa Persada

Komisaris utama : Ibu Hj. Yati Rostiawati, S.Pdi, SH, MM

Komisaris : Bp. Dwi Mulyadi Sam, ST

Direktur Utama : Bp. H. Roma Wiharta Sam

Direktur Pengembangan : Ibu. Pristin Anisa Sam, S.Sn, MMR

Direktur Keuangan : Ibu Hj. Dedah Hunaedah, SE, MH

Direktur RS. Dewi Sri : dr. Inas Susanti, MARS, Sp. PA

Jajaran kabag dan kabid RSDS, Teman sejawat dan rekan2 sekalian yang saya
banggakan.

Masih dalam suasana Iedul fitri, hari ini tanggal 12 syawal 1439 H saya
mengucapkan TAQABALLAH MINNA WA MINKUMSIYAMANA WA SIYAMAKUM,
insa allah ibadah kita di bulan ramadhan bisa membuat kita menjadi pribadi yang
lebih baik lagi kedepan nya. Sebagai keluarga besar RS. Dewi Sri kita masih
merasakan momen lebaran yang berkaitan dengan momen saling memaafkan,
sebagai seorang muslim selayaknya momen memaafkan tidak hanya dijadikan
seremonial setahun sekali dalam merayakan iedul fitri saja, tapi layaknya dijadikan
sebuah kebiasaan baik untuk meminta maaf dan memaafkan kesalahan saudara
kita, dalam momen ini saya akan mengutip kisah Rasulullah SAW

Dari hadits yang diriwayatkan Abu Al-Ya’la Al-Maushiliy dalam Tafsir Ibnu Katsir

Rasulullah Muhammad SAW tampak gembira. Dijumpai Umar ibn Khattab, senyum
Nabi begitu mengembang.

Ada apa gerangan, wahai Rasulullah?" tanya Umar.

Nabi menjawab pertanyaan Al-Faruq dengan menceritakan bahwa ia telah melihat


dua orang dari umatnya mendatangi Allah SWT. Dua orang itu adalah mereka yang
saling berseteru ketika di dunia.
Di hadapan Allah, kata Nabi, satu orang dari mereka berucap, "Ya Rabi, hukumlah
orang ini yang telah mengambil hak dan menganiayaku di dunia." Lalu Allah
memerintahkan si zalim agar mengembalikan haknya.

Mendengar hal itu, si zalim menjawab, "Ya Rabi, aku tidak lagi memiliki simpanan
perbuatan baik yang bisa menggantikan haknya."

Lalu Allah menanyakannya kepada orang pertama, "Dia sudah tidak memiliki sisa-
sisa perbuatan baik untuk menggantimu, lalu apa yang kau harapkan darinya?"

Dia pun menjawab, "Ya Rabi, pindahkan kepadanya dosa-dosaku, agar dia yang
memikulnya."

Sampai pada batas cerita ini, tiba-tiba Rasulullah mengucurkan air mata. Kepada
Umar, Nabi bersabda, "Hari itu adalah hari-hari yang maha dahsyat. Hari yang
menjadikan setiap orang berusaha untuk melepaskan diri dari dosa-dosa yang
dipikulnya."

Umar mengangguk, Nabi pun melanjutkan ceritanya.

"Wahai orang yang teraniaya, angkat pandanganmu dan lihatlah surga-surga yang
tersedia," perintah Allah kepada orang pertama.

Orang itu berkata, "Ya Rabi, saya lihat negeri-negeri yang terbuat dari perak dan
istana-istana dari emas yang terhias indah dengan mutiara berkilauan. Apakah
semua itu Engkau persiapkan untuk Nabi dan RasulMu, orang-orang yang jujur dan
dapat dipercaya, atau untuk orang-orang yang gugur di jalanMu?"

"Bukan," Allah menjawabi. Kemudian Allah SWT menjelaskan, "Semua itu Aku
siapkan bagi siapa saja yang sanggup membelinya."

"Siapakah mereka, Ya Rabi?" tanya orang itu kembali.

Allah SWT menjawab, "Kau juga mampu memilikinya."

Saat orang tersebut menanyakan tentang cara meraihnya, Allah pun menjanjikan,
"Dengan cara memaafkan saudaramu itu."

"Kalau begitu, aku maafkan dia, ya Rabi," jawab orang itu dengan sigap.

Lalu Allah SWT memberikan perintah, "Ambillah tangan saudaramu itu dan
masuklah kalian ke dalam surga yang Kujanjikan."

Setelah kisah itu tuntas diceritakan, Nabi Muhammad bersabda, "Bertakwalah kamu
kepada Allah SWT dan berbuat baiklah dalam hubungan antarsesama. Sungguh
Allah akan mendamaikan antara orang-orang yang beriman kelak pada hari kiamat."

Dari kisah diatas kita dapat mengambil hikmah bahwa memaafkan seseorang dan
mengakui kesalahan dengan meminta maaf diganjar dengan surga allah yang
sangat megah dan indah, apakah kita mau menjadi orang yang berutung
ditempatkan ditempat yang terbaik di akhirat nanti?? Bila iya maka mudah,
segeralah meminta maaf dan maafkan dosa2 saudara-saudara kalian karena
dengan itu akan meringankan hati dan fikiran kita, menjauhkan dari salahsatu
penyakit hati yaitu pendendam.

Semoga allah SWT meringankan keluarga besar RS. Dewi Sri untuk memaafkan
dan memohon maaf kepada sesama dengan ikhlas dan sepenuh hati. dan insa allah
kita dijauhkan dari sifat memaafkan nya hanya manis di bibir saja, dibelakang masih
bergibah membicarakan kesalahan saudara kita sendiri. aamiin ya rabbal alamin

sekian dari saya insa allah apa yang saya sampaikan dapat bermanfaat untuk kita
semua. aamiin ya rabbal alamiin

Mohammad salah ke purwakarta

Pulang nya mampir ke blanakan

Bila ada salah sikap dan kata2

Lapangkan hati untuk memaafkan

billahi taufik wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatu

Anda mungkin juga menyukai