Anda di halaman 1dari 19

Makalah Proses Industri Kimia I

Pembuatan Kantong Plastik

Disusun Oleh
Kelompok 3
A3
Nama Anggota: Muammar (160140063)
Dedy Mustafa (160140065)
Rika Nurida (160140072)
Melly Fidayanti (160140073)
Zharifa Nazhira (160140075)

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

2017

1
Kata pengantar

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah proses industri kimia yaitu pembuatan
kantong plastik. Makalah ini dibuat sebagai tugas untuk memenuhi nilai
persentasi akademik pada jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
Malikussaleh. Dalam makalah ini banyak pengalaman dan pelajaran berharga
yang penulis peroleh selama penyelesaian makalah ini berlangsung. Maka dari itu
tanpa bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak laporan ini tidak
dapat terselesaikan. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini, penulis hanya bisa mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya.

Dalam menyelesaikan makalah ini penulis menyadari masih terdapat


banyak kekurangan untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang membangun
untuk menyempurnakan makalah yang telah disusun ini. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak lain yang
membutuhkan.

Lhokseumawe, 13 Nove,mber 2017

Penulis

2
Daftar isi

Kata pengantar ........................................................................................................ 2


Daftar isi .................................................................................................................. 3
DaftarGambar .......................................................................................................... 4
Daftar Tabel ............................................................................................................ 4
BAB 1 ..................................................................................................................... 4
Pendahuluan ............................................................................................................ 4
1.1 Latar belakang ..............................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
BAB 2 ..................................................................................................................... 5
Pembahasan ............................................................................................................. 6
2.1 Polimer ..................................................................................................... 6
2.1.1 High Density Polyethylene (HDPE) ................................................. 7
2.2 Proses Pembuatan Biji Plastik ......................................................................9
2.3 Proses Pembuatan Kantong Plastik ............................................................11
2.3.1 Bagian-bagian Screw ........................................................................... 11
2.3.2 Persiapan Bahan .............................................................................. 12
2.3.3 Pencampuran I................................................................................. 12
2.3.4 Pengeringan Pellet ........................................................................... 12
2.3.5 Pencampuran II ............................................................................... 13
2.3.6 Pembuatan kantong plastik ............................................................. 13
BAB 3 ................................................................................................................... 14
Tugas Khusus (Screw Conveyor).......................................................................... 14
3.1 Pengertian Screw Conveyor .......................................................................14
3.3 Prinsp kerja screw conveyor ......................................................................16
BAB 4 ................................................................................................................... 17
PENUTUP ............................................................................................................. 17
4.1 Kesimpulan.................................................................................................17
4.2 Saran ...........................................................................................................18
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 18

3
DaftarGambar

Gambar1. Proses pembuatan HDPE ....................................................................... 8


Gambar2.Pembuatan HDPE dengan Proses Ziegler ............................................... 8
Gambar3. Pembuatan HDPE dengan Proses Philips .............................................. 8
Gambar4. Biji plastik ............................................................................................ 10
Gambar5. Mesin screw.......................................................................................... 11
Gambar6. Pencampuran warna biji plastik dengan mixer .................................... 12
Gambar7. Lembar plastik ...................................................................................... 14
Gambar8. Bagian-bagian Screw Conveyor ........................................................... 15
Gambar9. Proses kerja Screw Conveyor ............................................................... 16

Daftar Tabel

Tabel 1. Tingkat suhu dan tekanan pada proses Ziegler dan Phillips ........................................7

BAB 1
Pendahuluan

4
1.1 Latar belakang
Dalam ilmu proses industri kimia dituntut untuk memahami tahap demi
tahap proses pengolahan dari mulai bahan baku, bahan setengah jadi, hingga
bahan jadi. Dalam tugas kali ini penulis akan menjelaskan tahapan proses pada
material teknik salah satu contohnya adalah polymer atau yang biasa kita kenal
yaitu plastik.
Dalam kehidupan sehari-hari pemakaian plastik telah meluas hampir ke
seluruh bidang kehidupan, berbagai peralatan dan produk yang dihasilkan dari
bahan ini dinilai lebih ekonomis, fleksibel, tidak mudah pecah dan ringan. Salah
satu produk yang biasa dipakai masyarakat adalah kantong plastik. Oleh karena
itu penulis ingin menjelaskan tahapan proses dari kantong plastik. Tetapi
banyaknya penggunaan plastik menyebabkan dampak yang buruk bagi
lingkungan, menyebabkan pencemaran tanah yang dapat merusak lingkungan.
Maka dari itu banyak dilakukan pendaur ulangan limbah plastik, untuk membuat
biji plastik. Biji plastik dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuat produk-
produk plastik, tentunya dengan tipe dan jenis yang berbeda bagi tiap-tiap produk
plastik.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana proses pembuatan kantong plastik mulai dari industri hulu
sampai ke hilir, memerlukan bahan dan mesin apa saja dalam membuatnya. Disini
penulis akan membahasnya dalam makalah ini.

1.3 Tujuan
Mengetahui bagaimana proses pembuatan kantong plastik dari awal
pemilihan bahan baku hingga siap pakai serta mesing-mesin yang digunakan.

BAB 2

5
Pembahasan

2.1 Polimer
Istilah plastik mencakupproduk polimerisasi sintetik atau semi-sintetik.
Mereka terbentukdari kondensasi organik atau penambahan polimer dan bisa juga
terdiri dari zat lain untuk meningkatkan performa atau ekonomi. Ada beberapa
polimer alami yang termasuk plastik. Plastik dapat dibentuk
menjadi film atau fiber sintetik. Nama ini berasal dari fakta bahwa banyak dari
mereka "malleable", memiliki properti keplastikan. Plastik didesain dengan
variasi yang sangat banyak dalam properti yang dapat menoleransi panas, keras,
"reliency" dan lain-lain. Digabungkan dengan kemampuan adaptasinya, komposisi
yang umum dan beratnya yang ringan memastikan plastik digunakan hampir di
seluruh bidang industri.
Sejak tahun 1950-an plastik menjadi bagian penting dalam hidup manusia.
Plastik digunakan sebagai bahan baku kemasan, tekstil, bagian-bagian mobil dan
alat-alat elektronik. Dalam dunia kedokteran, plastik bahkan digunakan untuk
mengganti bagian-bagian tubuh manusia yang sudah tidak berfungsi lagi. Pada
tahun 1976 plastik dikatakan sebagai materi yang paling banyak digunakan dan
dipilih sebagai salah satu dari 100 berita kejadian pada abad ini. Plastik pertama
kali diperkenalkan oleh Alexander Parkes pada tahun 1862 di sebuah ekshibisi
internasional di London, Inggris. Plastik temuan Parkes disebut parkesine ini
dibuat dari bahan organik dari selulosa. Parkes mengatakan bahwa temuannya ini
mempunyai karakteristik mirip karet, namun dengan harga yang lebih murah. Ia
juga menemukan bahwa parkesine ini bisa dibuat transparan dan mampu dibuat
dalam berbagai bentuk. Sayangnya, temuannya ini tidak bisa dimasyarakatkan
karena mahalnya bahan baku yang digunakan.
Polyethylene atau polyethene merupakan polimer termoplastik yang
banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Polyethylene tidak larut dalam
pelarut apapun pada suhu kamar. Polimer ini juga tahan terhadap asam dan basa
tetapi tidak dapat dirusak oleh asam nitrat pekat. Nama polyethylene berasal dari
monomer penyusunnya yaitu etana (ethylene). Polyethylene pertama kali

6
disintesis secara tidak sengaja dari pemanasandiazomethane oleh ahli kimia
Jerman bernama Hans von Pechmann pada tahun 1898.
Secara industri, polyethylene pertama kali disintesis oleh E.W. Fawcett
pada tahun 1936 di Laboratorium Imperial Chemical Industries, Ltd (ICI), Inggris
dalam sebuah percobaan tak terduga dimana ethylene yang merupakan bahan
baku sisa reaksi diteliti sampai tekanan 1446,52 kg/cm2 dan temperatur 170. Pada
tahun 1940, polimer mulai diperkenalkan secara komersial, dan
polimer ethylene yang pertama kali diperdagangkan adalah polyethylene dengan
densitas rendah (low density) dan tekanan tinggi (high pressure).
Setelah mengalami perkembangan, produksi low density polyethtylene
meluas dengan cepat. Pada tahun 1953, Ziegler berhasil menemukan cara
pembuatan polyethylene secara organometalic dan setahun kemudian berhasil
diproduksi. Polyethylene yang dihasilkan oleh Ziegler yaitu polyethylene tanpa
tekanan. Sampai sekarang, polyethylene merupakan jenis polimer yang paling
banyak diproduksi.
2.1.1 High Density Polyethylene (HDPE)
– Dihasilkan dengan Medium (Phillips process) atau Low Pressure Process
(Ziegler Low Pressure Process).
– Densitas sebesar 0,940-0,970 gr/cm3
– Titik didih sebesar 122-131 oC.
Produk ini dipergunakan untuk pembuatan botol plastik, kaleng plastik,
ember dan kontainer, kantong plastik.

Proses Suhu Operasi (oC) Tekanan Operasi (kg/cm3)

Ziegler 80-100 7-10

Phillips 130-160 15-30

Tabel1. Tingkat suhu dan tekanan pada proses Ziegler dan Phillips

7
Gambar1. Proses pembuatan HDPE

Gambar2.Pembuatan HDPE dengan Proses Ziegler

Gambar3. Pembuatan HDPE dengan Proses Philips

8
2.2 Proses Pembuatan Biji Plastik
1. Sortir
Merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini
dilakukan
Pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan membuang
material/benda asing yang tidak diharapkan masuk ke dalam proses. Dalam hal ini
bahan baku berupa daur ulang dari plastik yang baru sekali dipakai dan belum
pernah mengalami proses daur ulang sebelumnya. Jenis plastik yang umumnya
digunakan dalam pembuatan kantong kresek yang kuat adalah HDPE (High
Density Polyethylene).
2. Pemotongan
Proses ini dilakukan untuk mengurangi material dan mempermudah proses
selanjutnya dengan cara memotong atau merajang plastik dalam bentuk asalnya
(kantong atau lembaran plastik).
3. Pencucian
Tujuan dari pencucian ini adalah agar tidak mengganggu proses
penggilingan yang terdiridari :
a. Prewashing
Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut dalam
proses selanjutnya. Menggunakan benda cair sebagai sarana untuk mencuci
material danmembawa material asing keluar dari proses.
b. Pencucian tahap 2
Menggunakan mesin friction water.Materi dicuci kembali oleh ulir
menanjak yang berputar pada putaran tinggi sehingga hasil dari friksi dapat
memutuskan material asing yang masih terdapat pada bahan.Masih menggunakan
media air untuk membawa material asing keluar dari proses.
c. Pengeringan
Secara mekanik yaitu dengan memeras material dengan gerakan memutar
sehingga air dapat keluar.Dengan menguapkan air pada suhu tertentu agar bahan
benar-benar terbebas dari suhu yang melekat
4. Pemanasan

9
Material yang telah bersih dari pengotor dilelehkan dengan proses
pemanasan material pada suhu 200C. Suhu panas dihasilkan oleh heater.
Selanjutnya lelehan dialirkan untuk menuju proses penyaringan.
5. Penyaringan
Dilakukan dengan lembaran besi yang dilobangi sebesar kira-kira 4mm di
seluruh permukaannya. Diharapkan lelehan plastik akan melewati saringan ini
untuk melapisi lelehan plastik berbentuk silinder panjang yang nantinya akan
dipotong-potong.
6. Pendinginan
Setelah berbentuk silinder, material dilewatkan pada air dingin sebagai
media pendingin.
7. Pencetakan/Penggilingan
Pencetakan bijih plastik dilakukan dengan membentuk lelehan plastik
menjadi berbentuk mie dengan diameter 4 mm.
8. Pembungkusan dan pemeriksaan
Dilakukan pembungkusan terhadap material kering dalam karung plastik.
Pemeriksaan untuk mengetahui apakah proses produksi berjalan baik.

Gambar4. Biji plastik

10
2.3 Proses Pembuatan Kantong Plastik
Pembuatan kantong plastik menggunakan metode ekstruksi. Pellet
(bijihbesi) dimasukkan lewat corong, kemudian didorong ke screw baja dan
dialirkan di sepanjang bejana barrel untuk dipanaskan. Pada ujung ekstruder,
lelehan melalui die untuk menghasilkan ekstrudat dengan bentuk sesuai
keinginan.
2.3.1 Bagian-bagian Screw
• Bagian umpan berlekuk saluran terdalam.
• Bagian kompresi berfungsi untuk melelehkan, mencampur, dan mengempa resin,
serta mendorong balik udara yang terikut ke bagian umpan.
• Bagian metering memberi tekanan balik dan mengukur penyaluran lewat die
sehingga output seragam dan terkontrol.

Gambar5. Mesin screw

11
2.3.2 Persiapan Bahan
Dilakukan pengujian MFI (Melt Flow Index) untuk menguji viskositas
material. Semakin tinggi beratmolekul material maka semakin rendah nilai
MFInya. Bahan dengan nilai MFI kecil akan membutuhkan suhu yang lebih besar
untuk kemudahan alirannya.
Jika bahan baku yang digunakan adalah pellet atau bijih plastik hasil daur
ulang maka pengujian `1qMFI tidak diperlukan. Material yang digunakan tidak
murni dan tidak diketahui komposisi yang sebenarnya.Untuk menghasilkan
produk yang baik, langkah yang dilakukan adalah trial and error dan
pengontrolan yang intens.
2.3.3 Pencampuran I
Bijih plastik yang sudah dipersiapkan dicampurkan dengan zat aditif yaitu
pigmen sebagai pewarna kantong plastik nantinya. Pencampuran dilakukan
dengan mixer dalam tabung mixer.

Gambar6. Pencampuran warna biji plastik dengan mixer

2.3.4 Pengeringan Pellet


Proses pengeringan dilakukan terhadap campuran homogeny pellet dan
pigmen menggunakan oven dryer. Material dimasukkan ke dalam oven,

12
selanjutnya oven dryer ditutup dan diset pada temperatur sesuai kebutuhan dan
sesuai material yang sedang dikeringkan.
2.3.5 Pencampuran II
Proses pencampuran untuk mendapatkan campuran yang homogen antara
material polimer dengan aditif yang sudah berupa lelehan polimer. Pencampuran
ini berlangsung dalam mesin ekstruksi. Pencampuran ini terdiri atas dua macam
pencampuranyaitu:
a. Pencampuran Kering (Dry Blending)
Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif yang digunakan
menjadi homogen tanpa menggunakan panas dan kontak hanya terjadi pada
permukaan saja.
b. Pencampuran Panas (Hot Blending)
Proses Pencampuran antara material bijih plastik dengan aditif agar
menjadi homogen menggunakan panas untuk memperoleh dispersi panas yang
lebih baik.Beberapa alat yang menggunakan prinsip ini adalah extruder,
banbury mixer,dangranulator.
2.3.6 Pembuatan kantong plastik
Campuran plastik yang sudah melalui proses ekstrusi dengan
menggunakan ekstruder yang dilengkapi dengan die akanmem bentuk lembaran
plastik berbentuk tabung. Pembuatan lembaran plastik ini menggunakan air
cooling ring(pendingin).Lembaran – lembaranini kemudian digulung baru
dimasukkan dalam mesin cetak untuk membentuk kantong plastik.

13
Gambar7. Lembar plastik

BAB 3
Tugas Khusus (Screw Conveyor)
3.1 Pengertian Screw Conveyor
Screw conveyor merupakan salah satu perlengkapan produksi pada suatu
industri. Alat ini memiliki ulir dan arah putaran searah jarum jam. Dimana
masing-masing ulir antara satu dengan yang lainnya mempunyai jarak yang sama.

14
Alat ini pada dasarnya terbuat dari pisau yang berpilin mengelilingi suatu sumbu
sehingga bentuknya mirip sekrup. Pisau berpilin ini disebut flight. Macam-macam
flight adalah Sectional flight, Helicoid flight, dan Special flight. Ketiga itu terbagi
atas cast iron flight, ribbon flight, dan cut flight. Konveyor berflight section dibuat
dari pisau-pisau pendek yang disatukan tiap pisau berpilin satu putaran penuh
dengan cara disambung tepat pada tiap ujung sebuah pisau dengan dilas sehingga
akhirnya akan membentuk sebuah pilinan yang panjang.
Sebuah helicoid flight, bentuknya seperti pita panjang yang berpilin
mengelilingi suatu poros. Untuk membentuk suatu konveyor, flight- flight itu
disatukan dengan cara dilas tepat pada poros yang bersesuaian dengan pilinan
berikutnya. Flight khusus digunakan dimana suhu dan tingkat kerusakan tinggi
adalah flight cast iron. Flight-flight ini disusun sehingga membentuk sebuah
konveyor. Untuk bahan yang lengket, digunakan ribbon flight. Untuk mengaduk
digunakan cut flight. Flight pengaduk ini dibuat dari flight biasa, yaitu dengan
cara memotong-motong flight biasa lalu membelokkan potongannya ke berbagai
arah
3.2 Komponen Screw Conveyor

gambar 8. Bagian-bagian Screw Conveyor

Keterangan :
1. Screw conveyor drive, motor mount, V – belt drive dan guard.
2. End plate untuk screw conveyor drive.
3. Palung dengan fitted discharge spout.
4. Trough / Palung
5. End plate untuk ball bearing.
6. Seal plate, flanged ball bearing unit dan tail shaft.

15
7. Screw
8. Screw dengan bare pipe at discharge end.
9. Hanger dengan bearing dan coupling shaft.
10. Flanged cover with inlet.
11. Flanged covers with buttstrap.

3.3 Prinsp kerja screw conveyor


Screw conveyor ini terdiri dari baja yang memiliki bentuk spiral (pilinan
seperti ulir) yang tertancap pada shaft/poros dan berputar dalam suatu saluran
berbentuk U (through) tanpa menyentuhnya sehingga flight (daun screw)
mendorong material ke dalam trough. Shaft/poros digerakkan oleh motor gear.
Saluran (through) berbentuk setengah lingkaran dan disangga oleh kayu atau baja.
Pada akhir ulir biasanya dibuat lubang untuk penempatan as dan drive end yang
kemudian dihubungkan dengan alat penggerak.
Elemen screw conveyor disebut flight (daun screw) . Bentuknya spiral (lilitan
seperti ulir) atau dengan modifikasi tertentu yang menempel pada poros.

gambar 9. Proses kerja Screw Conveyor

Screw conveyor memerlukan sedikit ruangan dan tidak membutuhkan


mekanik serta membutuhkan biaya yang sedikit. Material bercampur saat
melewati conveyor. Pada umumnya screw conveyor dipakai untuk mengangkut
bahan secara horizontal. Namun bila diinginkan dengan elevasi tertentu bisa juga
dipakai dengan mengalami penurunan kapasitas 15-45% dari kapasitas
horisontalnya

16
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Pada proses pembuatan kantong plastik tahap pertama yang dilakukan
adalah membuat biji plastik terlebih dahulu, biji plastik dihasilkan dari daur ulang
sampah plastik. Prosesnya dengan melakukan penyortiran yang berfungsi untuk

17
memisahkan bahan baku dari material asing, kemudian dipotong dengan cara
dirajang, dilakukan pencucian agar material asing yang masuk tidak tercampur,
selanjutnya proses penggilingan terdiri dari (prewashing dan pencucian tahap 2),
pengeringan, pemanasan material dilelehkan pada suhu 200 C, penyaringan,
pendinginan, kemudian dicetak berbentuk mie diameter 4mm dan dipotong-
potong menjadi berbentuk biji. Lalu dibungkus ke dalam karung plastik yang
sebelumnya dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu apakah proses produksi
berjalan dengan baik atau tidak.
Setelah menjadi biji plastik, selanjutnya adalah proses pembuatan kantong
plastik dimulai dengan persiapan bahan yaitu biji plastik, pengeringan pallet/biji
plastik menggunakan oven dryer, pencampuran 1 yaitu pencampuran warna pada
kantong plastik diproses di dalam mixer, kemudian dilanjut pencampuran kedua
untuk mendapatkan campuran yang homogen, terdiri dari 2 macam pencampuran
yaitu pencampuran kering dan pencampuran panas. Campuran plastik yang sudah
melalui proses ekstrusi dengan menggunakan ekstruder yang dilengkapi dengan
die akan membentuk lembaran plastik berbentuk tabung. Pembuatan lembaran
plastik ini menggunakan air cooling ring(pendingin).Lembaran-lembaran ini
kemudian digulung baru dimasukkan dalam mesin cetak untuk membentuk
kantong plastik.
4.2 Saran
Limbah plastik sangat berbahaya bagi keselamatan lingkungan. Untuk itu
perlu lebih banyak lagi diproduksi plastik ramah lingkungan yang mudah terurai
dan bisa di daur ulang agar bumi kita tetap terjaga kelestariannya.

Daftar Pustaka
http://kinetika.hmtk.undip.ac.id/2013/05/12/proses-pembuatan-kantong-plastik-2/
http://en.wikipedia.org/wiki/High-density_polyethylene
http://www.docstoc.com/docs/25118658/Proses-Pembuatan-Plastik
http://www.scribd.com/doc/30168692/9/Proses-Pembuatan-Kantong-
Plastik#page=10
staff.ui.ac.id/system/.../industripetrokimiadandampaklingkungannya.ppt

18
19

Anda mungkin juga menyukai