Anda di halaman 1dari 7

Putri Prasada Mukti

18/425413/TP/12114

TPHP 2018/Kelas Genap

Sistem Industri Kellogg’s (Sereal dan Snacks)

I. Produk Akhir dan Konsumen Kellogg’s

Kellogg’s merupakan salah satu perusahaan terkemuka dalam menyediakan


makanan, khususnya makanan untuk sarapan dan convenience food. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1960 di Amerika Serikat. Sebagai salah satu perusahaan yang
bergerak dalam menyediakan sereal, sejak tahun 1938 perusahaan Kellogg’s telah
membuka pabrik pengolahan di Britania Raya, Australia, Kanada, dan Asia. Hingga saat
ini produk Kellogg’s diproduksi di 19 negara dan dijual di lebih dari 160 negara.

Kellogg’s diperkirakan memproduksi sebanyak 40 tipe sereal dan snack yang


berbeda seperti corn flake, rice krispies, granola, muesli, dan nutri-grain cereal bars.
Beberapa contoh produk Kellogg’s antara lain Kellogg’s Crunchy Granola, Kellogg’s
Cornflakes, dan Kellogg’s Choco Crunchy Bites.

Konsumen produk Kellogg’s pada umumnya berasal dari masyarakat urban atau
kota yang memiliki permintaan akan makanan siap saji atau siap santap, makanan
tersebut itu baik sereal, roti, pastry, minuman, dan lain sebagainya.

II. Input

Bahan-bahan mentah yang digunakan Kellogg’s umumnya adalah berbagai jenis


gabah, antara lain jagung, wheat, oats, beras, dan barley. Pada varian hot cereals tidak
dilakukan penambahan komposisi lain sementara pada varial breakfast cereal diberikan
bahan tambahan seperti ragi, garam, penyedap rasa, pewarna, vitamin, mineral, dan
pengawet makanan. Sementara pemanis yang digunakan pada produk breakfat cereal
antara lain malt (yang didapatkan dari barley), gula pasir, brown sugar, dan corn syrup.
Bahan tambahan lainnya yang diberikan dengan tujuan untuk
memberikan rasa antara lain buah-buahan kering (dried fruits), kacang, marshmallow,
coklat, kayu manis, dan perasa buah.

Energi utama yang digunakan selama proses produksi adalah gas alam dan propana.
Namun pada beberapa daerah tertentu menggunakan minyak atau propana sebagai back-
up.

III. Proses Transformasi


1. Penyiapan Gabah
1. Gabah diterima di pabrik, diinspeksi, dan dibersihkan. Pada proses transformasi,
gabah dapat digunakan baik dalam bentuk utuh atau membutuhkan proses lebih
lanjut. Seringnya, gabah utuh dihancurkan dengan menggunakan rol logam besar
untuk menghilangkan lapisan luar dedak. Lalu beberapa diproses menjadi
tepung.
2. Biji-bijian utuh atau biji-bijian parsial (seperti bubur jagung) dicampur dengan
zat penyedap rasa, vitamin, mineral, pemanis, garam, dan air dalam panci yang
bertekanan besar. Waktu, suhu, dan kecepatan rotasi bervariasi sesuai dengan
jenis gabah yang dimasak.
3. Gabah-gabah yang sudah matang tersebut dipindahkan ke sabuk konveyor, yang
melewati oven pengeringan. Kadar air yang tersisa dalam biji yang matang
cukup untuk memberikan hasil yang lembut dan padat sehingga dapat dibentuk
sesuai varian yang akan diproduksi.
4. Jika tepung digunakan sebagai pengganti gabah tersebut, maka tepung akan
diolah dalam alat ekstruksi pemasak. Perangkat ini terdiri dari sekrup panjang,
gerakan sekrup tersebut mencampur tepung dengan air, perasa, garam, pemanis,
vitamin, mineral, dan pewarna makanan. Sekrup menggerakkan campuran ini
melalui pengekstruksi, memasaknya selagi bergerak. Pada ujung alat
pengekstruksi, adonan yang dimasak muncul dalam bentuk pita. Pisau
memotong adonan pita tersebut menjadi bentuk pelet (pellet). Pelet-pelet tersebut
lalu mengalami proses yang sama seperti gabah yang dimasak.
2. Pembuatan Flaked Cereal
5. Gabah yang telah matang lalu didinginkan selama beberapa jam untuk
menstabilkan kadar air setiap butir, proses ini dikenal sebagai tempering. Gabah
yang telah mengalami proses tempering diratakan dengan menggunakan rol
logam besar dibawah pressure/tekanan yang kuatnya berton-ton. Serpihan yang
dihasilkan dibawa ke oven di mana mereka dilemparkan ke udara yang sangat
panas untuk menghilangkan kelembaban yang tersisa dan untuk
memanggangnya dengan aroma dan warna yang diinginkan.
3. Pembuatan Puffed Cereal
6. Sereal dikembungkan (puffed) di dalam oven atau yang disebut “guns”. Sereal
over-puffed/kembung biasanya dibuat dari beras. Beras dimasak, didinginkan,
dan dikeringkan. Kemudian digulung di antara rol logam seperti tahap
mengelupas sereal, proses ini disebut bumping. Beras yang sudah ditumbuk
tersebut dikeringkan lagi dan ditempatkan dalam oven yang sangat panas
sehingga beras tersebut mengembang (swell).
4. Pembuatan sereal lainnya
7. Pembuatan granola dan produk sejenisnya dilakukan dengan mencampurkan
gandum (biasanya oats) dan bahan-bahan lainnya (kacang, buah, rasa, dan
lainnya) lalu campuran tersebut dimasak pada sabuk konveyor yang bergerak
melalui oven. Campuran yang dimasak kemudian hancur menjadi ukuran yan
diinginkan. Hot cereals dibuat dengan memproses biji-bijian (menggiling atau
memotong gandum, memecahkan gandum, atau menggiling jagung menjadi
bubur jagung), campuran tersebut lalu dimasak setengah matang sehingga
konsumen cukup hanya menambahkan air panas saat ingin mengkonsumsi
nantinya.
5. Penambahan lapisan (coating)
8. Setelah dicetak ke bentuk yang diinginkan, sereal lalu dilapisi dengan vitamin,
mineral, pemanis, rasa seperti buah-buahan, pewarna makanan, dan pengawet.
Proses frosting dilakukan dengan menyemprotkan sirup gula pada sereal di drum
yang berotasi. Saat dingin lapisan sirup gul tersebut akan berubah menjadi
lapisan putih
6. Packaging
9. Beberapa sereal, seperti gandum parut, cukup tahan terhadap kerusakan akibat
kelembaban. Mereka dapat ditempatkan langsung ke dalam kotak kardus atau
dalam kardus yang dilapisi dengan plastik. Sebagian besar sereal harus dikemas
dalam keadaan yang kedap udara, dengan menggunakan kantong plastik tahan
air di dalam kotak kardus untuk melindungi mereka dari kerusakan.
10. Mesin otomatis mengemas sereal dengan laju sekitar 40 kotak per menit. Kotak
tersebut dirangkai dari selembar karton datar, yang sebelumnya telah dicetak
dengan pola yang diinginkan untuk bagian luar kotak. Bagian bawah dan sisi
kotak ditutup rapat dengan lem yang kuat. Tas ini terbuat dari plastik anti lembab
dan dimasukkan ke dalam kotak. Sereal mengisi kantong dan kantong tertutup
rapat oleh panas. Bagian atas kotak ditutup dengan lem lemah yang
memungkinkan konsumen untuk membukanya dengan mudah. Kotak sereal
yang lengkap dikemas ke dalam karton yang biasanya berisi 12, 24, atau 36
kotak dan dikirim ke pengecer.
IV. Supply Chain

Supply chain di perusahaan Kellogg’s dibagi menjadi tiga sektor yaitu sektor
primer, sekunder, dan tersier. Sektor primer adalah penyedia bahan mentah atau bahan
baku pembuatan sereal Kellogg’s seperti jagung, gabah, minyak, bahan dasar kardus, dan
lain sebagainya, komoditas produksi didapatkan dari berbagai sumber dari pemasok utama
diseluruh dunia. Lalu bahan baku tersebut ditranspor dan disimpan dalam gudang di sektor
sekunder. Pada sektor sekunder berada pada manufacturer/producer, bahan mentah atau
bahan baku tersebut diolah menjadi produk yang akan dipasarkan seperti cornflakes,
granola, dan kardus. Dalam proses produksi, Kellogg’s menggunakan sistem Just-In yang
bertujuan untuk mengurangi limbah produksi. Lalu produk jadi tersebut ditranspor dan
disimpan dalam gudang sebelum menuju sektor tersier. Sektor tersier adalah wholesaler
atau retailer, produk diedarkan di supermarket sehingga dapat dinikmati konsumen.

Pada sektor tersier, Kellogg's memiliki hubungan besar dalam supply chain-nya.
Hal ini termasuk supermarket ritel besar seperti Tesco dan ASDA dan beberapa di sektor
grosir seperti Makro. Untuk mendongkrak penjualan produk, Kellogg's ikut turun serta
dalam usaha yang memberikan nilai tambah bagi pengecer. Contoh dari hal ini adalah
Shelf Ready Unit yang dikembangkan oleh Kellogg’s dengan Tesco menampilkan produk-
produk Kellogg’s dengan mudah dan efektif. Shelf Ready Unit memberikan nilai tambah
bagi supermarket yaitu mereka membutuhkan lebih sedikit waktu, staf (dan biaya) untuk
mengatur tampilan. Tampilannya yang menarik dan memudahkan konsumen untuk
memilih, meningkatkan omset untuk Kellogg's dan Tesco.

Kellogg’s juga menggunakan perusahaan transportasi dan penyimpanan khusus


untuk bertanggung jawab atas urusan logistik. Agar aktivitas distribusi dapat meningkat,
Kellogg’s berkolaborasi dengan TGD. TGD menyimpan dan mengangkut sereal
Kellogg’s. Hal ini mengurangi biaya operasional perusahaan Kellogg’s dalam urusan
transportasi sehingga perusahaan Kellogg’s dapat fokus pada produksi serealnya.

Selain berkolaborasi dengan TGD, Kellogg’s juga berbagi transportasi dengan


pabrik lain yaitu Kimberly Clark. Sistem sharing-transport tersebut membantu
mengurangi jumlah kendaraan bermotor di jalan raya sehingga memberikan manfaat pada
lingkungan yaitu mengurangi emisi CO2.

V. Teknologi

Dalam pengolahan sereal terdapat beberapa metode yang digunakan oleh perusahaan
Kellogg’s, antara lain ekstruksi, tempering, bumping, dan lain sebagainya. Alat-alat yang
digunakan merupakan peralatan yang umumnya ada pada pabrik pengolahan sereal seperti
metal roller, conveyor belt, extruder, dan lain-lain.
Sementara untuk teknologi pada proses distribusi dikembangkan melalui kerjasama
Kellogg’s dengan TGD sehingga sistem distribusi lebih efisien. Sistem penyimpanan stok
barang yang direkam komputer memastikan rak selalu penuh dan pesanan diantar tepat
waktu. TDG juga menjaga biaya gudang penyimpanan tetap rendah melalui kemampuan
pemanasan yang terkomputerisasi dan kemampuan transportasi khusus.

Sistem penyimpanan yang terkomputerisasi segera menunjukkan kapan rak kosong


kemudian secara otomatis mengirim pesanan ke basis manufaktur Kellogg’s untuk
mengisi kembali stok, meminimalkan pemborosan dan meningkatkan laba Kellogg’s. Hal
ini juga memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga yang kompetitif.

Taktik ini menggambarkan keefektifan manajemen supply chain Kellogg’s, yang


dicapai dengan melakukan banyak kolaborasi dengan industri rantai pasokan. Setiap
perusahaan bekerja dalam bidang spesialis untuk menyediakan produk dan layanan kepada
pelanggan bisnis dan juga, konsumen akhir.

Sistem produksi Kellogg’s merampingkan proses dan menghilangkan limbah hasil


produksi. Penyimpanan yang terkomputerisasi menandaan bahwa produk diproduksi
secara efisien, dan diangkut langsung dari gudang ke pelanggan eceran, menghindari
keterlambatan bagi pelanggan.

Sumber

CSIMarket. “Kellogg Co's Suppliers Performance, K's Supply Chain”


https://csimarket.com/stocks/suppliers_glance.php?code=K (February 15,2019)

How Products Are Made.”How Cereal is Made”http://www.madehow.com/Volume-


3/Cereal.html (February 13,2019)

Kellogg Company."How Kellogg's® Cereal is Made." December 4,


1996. http://kelloggs.com/booth/cereal.html (February 13, 2019).

Tradegecko. “Kelloggs Supply Chain Process - From Factory to Supermarket Shelves”


https://www.tradegecko.com/blog/supply-chain-management-factory-supermarket-
shelves-kelloggs (February 14,2019).

Anda mungkin juga menyukai