Anda di halaman 1dari 33

Tebu

Tebu adalah tanaman penghasil gula yang menjadi salah


satu sumber karbohidrat. Tebu merupakan spesies paling
penting dalam genus Saccharum sebab kandungan
sukrosanya paling tinggi dan kandungan seratnya paling
rendah

Tebu jika diggiling akan menghasilkan suatu cairan yang


disebut dengan nira. Adapun komposisi yang terkandung
dalam nira:

Pembuatan gula Tebu


1. Pemurnian Nira
a. Proses Defekasi
b. Proses Sulfitasi
c. Proses Karbonat
2. Penguapan
3. Pengkristalan
4. Pengeringan

Kandungan Gula Tebu


Gula pasir berbentuk kristal berwarna putih dan
mempunyai rasa sangat manis. Gula pasir mengandung
sekrosa sebanyak 97,10%, gula reduksi 1,24%, senyawa
organik bukan gula 0,7% dan kadar air 0,65% (Thorpe,
1974).

PRODUK

Kelapa

Kandungan nira kelapa

Budidaya Kelapa
Syarat tanah untuk pertumbuhan kelapa (Buckle 1985)
Tanah yang ideal untuk penanaman kelapa adalah tanah berpasir , berabu gunung,
dan tanah berliat. dengan pH tanah 5,2 hingga 8 dan mempunyai struktur remah
sehingga perakaran dapat berkembang dengan baik.
Sinar matahari banyak minimal 120 jam perbulan , jika kurang dari itu produksi
buah akan rendah.
Suhu yang paling cocok adalah 27C dengan variasi rata-rata 5-7 C, suhu kurang
dari 20 C tanaman kurang produktif.
Curah hujan yang baik 1300-2300 mm/th. Kekeringan panjang menyebabkan
produksi berkurang 50% , sedangkan kelembapan tinggi menyebabkan serangan
penyakit jamur.
Angin yang terlalu kencang terkadang merugikan tanaman yang terlalu tinggi
terutama varietas dalam.

Pembuatan gula kelapa


Pembuatan gula kelapa pada prinsipnya terdiri atas 2
tahap, yaitu penguapan air dan pengkristalan gula.

Produk gula dari kelapa

AREN
Kekhasan gula aren dari segi
kimia yaitu mengandung sukrosa
kurang lebih 84% dibandingkan
dengan gula tebu dan gula bit
yang masing-masing hanya 20%
dan 17% sehingga gula aren
mampu menyediakan energi
yang lebih tinggi dari gula tebu
dan gula bit (Rumokoi, 1990).
Selain itu, kandungan gizi gula
aren (protein, lemak, kalium

Produk gula aren

Lontar
Menurut Sasangko (2008), ada tujuh
spesies lontar (spp.) yang dikenal di
dunia namun yang terdapat di Indonesia
yaitu Borassus flabellifer dan Borassus
sundaicus, terutama tumbuh di bagian
timur pulau Jawa.
Niranya dapat diolah menjadi berbagai
macam gula, karena mengandung
bahan dasar gula yang cukup tinggi.
Nira bisa dimasak menjadi gula air atau
disebut juga dengan tuak nasu. Gula air
berwarna kuning kecokelatan. Bila gula
air dimasak hingga kering dan dibentuk
lempengan akan disebut gula lempeng.
Bisa juga nira yang dikeringkan tersebut
dihaluskan menjadi tepung. Gula yang
dihaluskan itu dinamai gula semut.

Cara budidaya Lontar


Tanaman lontar bersifat soliter dan
tumbuh berkelompok. Kondisi ideal
untuk pertumbuhan lontar adalah
pada ketinggian 100 500 m dpl,
curah hujan 1000 2000 mm/tahun
dengan jumlah bulan kering 4 8
bulan dan kelembapan udara 60
80%. Pengelolaan benih lontar yang
baik sejauh ini belum begitu dikenal
dalam masyarakat. Masyarakat
biasanya langsung meletakkan atau
menanam biji ke tanah tanpa
menyemainya terlebih dahulu (direct
seeding).

Produk
Gula air
Gula lempeng
Gula semut/ palm sugar

Kurma (Phoenix dactylifera L.)


Kurma (Phoenix
dactylifera L.)
merupakan buah
dari tanaman dari
keluarga Arecaceae
yang memiliki biji
dengan satu
lembaga (monokotil).
Adapun bagian
tubuh tumbuhan
yang bisa dijadikan
sumber pembuatan
gula adalah daging
buah kurmanya.

Kandungan nutrisi kurma


Seperti yang dijelaskan
Rahmadi(2010),
komponen penyusun buah
kurma sebagian besar
merupakan gula pereduksi
glukosa dan fruktosa yang
mencapai sekitar 20-70%
(bobot kering) diikuti gula
non-pereduksi sukrosa
yang berkisar 0-40%.

Cara budidaya kurma


1. Penyemaian biji kurma
2. Percabangan/ offshoot
3. Persilangan secara
seksual
4. Kultur jaringan

Produk
Gula kurma

Stevia
Stevia Rebaudiana Bertoni
termasuk familia Compositae.
Gula stevia mempunyai tingkat
kemanisan 200-300 kali
kemaniasan dari pemanis yang
berasal dari gula tebu, berkalori
rendah, tiudak menganggu rasa
minuman sirop, relatif tidak
berbahaya karena tidak
mengandung zat yang bersifat
karsinogenik dan telah dipasarkan
dijepang, Taiwan dan Korea .
Rasa manis ini dihasilkan dari daun
tanaman stevia tersebut

Kandungan Gula Stevia


Rasa manis ini disebabkan
adanya kandungan Glikoside
dalam daun stevia tersebut
Pemanis Stevia merupakan
ekstrak kasar dari daun stevia,
yang terdiri atas delapan
komponen yaitu ; 1. Stevioside
2. Steviolbioside 3.
Rebaudioside-A 4. RebaudiosideB 5. Rebaudioside-C 6.
Rebaudioside-D 7.
Rebaudioside-E 8. Dulcoside-A

Cara penanaman
Penyediaan bibit stevia dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara
lain dengan benih, setek, anakan, dan kultur jaringan. Tetapi
kebanyakan menggunakan setek karena lebih cepat dan praktis.
Sebelum melakukan penanaman lahan dicangkul atau dibajak sebanyak
dua kali sehingga diperoleh tekstur tanah yang gembur. Selanjutnya
dibuat bedengan-bedengan dengan ukuran panjang kira-kira 5 m atau
disesuaikan dengan keadaan lahan dan lebar antara 100-125 cm.
Bibit ditanam dengan jarak tanam 2525 cm atau 3030 cm.
Sebaiknya pada setiap lubang tanam diberi sekitar 250 g pupuk organik
(pupuk kandang atau kompos). Waktu yang dianggap terbaik untuk
menanamsteviaadalah saat musim hujan agar persediaan air
mencukupi dan tanaman cepat segar kembali (biasanya 1-2 hari setelah
penanaman).

Proses Pembuatan Gula Stevia


Tips dan Cara Membuat Gula Stevia:
Pembuatan Bubuk Stevia
1. Keringkan daun stevia dengan cara menjemurnya atau
dengan menggunakan oven.
2. Kemudian daun stevia kering tersebut dihaluskan
dengan blender atau grinder.
3. Kemudian stevia bubuk yang sudah dihasilkan
tersebut bisa disimpan ditempat yang kering atau bisa
langsung digunakan pengganti gula sesuai dengan
keinginan.

Produk Gula Stevia

Jagung
Menurut Food info (2014)
glukosayang diperoleh
dari jagung dan letak gula
pada jagung adalah pada
biji jagung tersebut.

Kandungan Gula Jagung

Proses Pembuatan Gula Jagung


1. Likuifikasi
2. Sakarifikasi
3. Refining sirup dekstrosa
4. Isomerisasi
5. Refining HFS

Produk Gula Jagung

Bit (Beta vulgaris L.)


Bit (Beta vulgaris L.)
termasuk dalam anggota
sub-famili
Chenopodiaceae dan
famili Amaranthaceae.
Bit merupakan tanaman
yang umbinya
mengandung sukrosa
dengan konsentrasi tinggi.

Kandungan Gula Bit


1. kalium 14,8%
2. serat 13,6%
3. vitamin C 10,2%
4. magnesium 9,8%
5. triptofan 1,4%
6. zat besi 7,4%
7. tembaga 6,5%
8. fosfor 6,5%
9. dan caumarin

Budidaya tanaman bit


1.Proses Pengolahan Tanah
2.Pembibitan
3.Teknik Penanaman Buah Bit
4.Pemeliharaan
5.Pemanenan

Cara membuat gula bit


1. Ekstraksi
2. Pengempanan/ Pengepresan
3. Karbonatasi
4. Pendidihan

Produk

Anda mungkin juga menyukai