Anda di halaman 1dari 13

Tugas : Artikel Perubahan Organisasi

“PROSES PERUBAHAN”

PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk

Mata Kuliah Perubahan dan Pengembangan Organisasi


Dosen Dr. Muh. Idrus Taba, SE., M.Si

Oleh : Sri Wahyuningsih Ahmad – A012172009

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR

2019
Latar Belakang

Suatu organisasi dapat meningkatkan nilai dengan merubah struktur, budaya dan
teknologi. Perubahan di dalam struktur fungsional dapat membantu menyediakan
suatu pengaturan dimana orang – orang termotivasi untuk melakukannya.

Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena sesuatu yang


relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah. Oleh sebab itu,
organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga. Perubahan ini terjadi karena
adanya dorongan dari internal dan eksternal perusahaan.

Menurunnya kinerja dari pada para karyawannya yang berujung pada pelayanan
yang kurang memuaskan sering menjadi factor pemicu dari internal organisasi untuk
melakuakn perubahan dan factor eksternalnya adalah persaingan bisnis yang
semakin ketat.

Permasalahan yang di alami oleh PT.Telkom terjadi di lingkungan internal,yakni


menurunnya kinerja dari pada para karyawannya dan harus menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan yang ada. Sehingga PT.Telkom tbk melakukan perubahan
seperti perombakan direksi, perubahan budaya pada tagline simbol pada logo baru
baru. Perubahan ini diharapkan mampu memotivasi kembali kinerja karyawan yang
sempat menurun dan meningkatkan pelayanan terhadap para pelanggannya.

Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :

a. Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah
Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
b. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan
Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
c. Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum
Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian
Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa
telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989,
ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi,
yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
d. PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah
Nomor 25 Tahun 1991.
e. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham
TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa
Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York
(NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga
diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.

Perubahan Logo yang terjadi pada PT . Telekomunikasi Indonesia Tbk.


Profil PT Telkom Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Persero) biasa disebut Telkom Indonesia atau


Telkom saja adalah perusahaan informasi dankomunikasi serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai
perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon
tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia (52,47%), dan 47,53% dimiliki oleh Publik, Bank of New York,
dan Investor dalam Negeri. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13
anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel).

Telkom merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi dan
jaringan di wilayah Indonesia dan karenanya tunduk pada hukum dan peraturan
yang berlaku di Indonesia. Dengan statusnya sebagai Perusahaan milik negara yang
sahamnya diperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai
oleh publik. Saham Perusahaan diperdagangkan di BEI, NYSE, LSE dan Public
Offering Without Listing (“POWL”) di Jepang

Visi Misi PT Telkom

Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,


Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

Misi

● Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang


kompetitif.
● Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Inisiatif Strategis

 Mengoptimalkan layanan sambungan telepon kabel tidak bergerak / Fixed


wireline (”FWL”).
 Memperkuat dan mengembangkan bisnis sambungan telepon nirkabel tidak
bergerak / fixed wireless access (”FWA”) dan mengelola portofolio nirkabel.
 Melakukan investasi pada jaringan broadband.
 Mengintegrasi solusi bagi UKM, Enterprise dan berinvestasi di bisnis
wholesale.
 Mengembangkan layanan Teknologi Informasi termasuk e-payment.
 Berinvestasi di bisnis media dan edutainment.
 Berinvestasi pada peluang bisnis international yang strategis.
 Mengintegrasikan Next Generation Network (”NGN”) dan OBCE (Operational
support system, Business support system, Customer support system and
Enterprise relations management).
 Menyelaraskan struktur bisnis dan pengelolaan portofolio.
 Melakukan transformasi budaya perusahaan.

Konsep Perubahan Menurut Lewin

Change Management for Organization

Perubahan adalah suatu yang sangat sulit untuk dihindari, karena perubahan
didorong oleh kekuatan internal dan eksternal organisasi. Walaupun
lingkungan suatu organisasi secara terus menerus mengalami perubahan, hal
ini perlu adanya penilaian perubahan bagi siklus hidup organisasi. Hal ini
berhubungan dan sangat tergantung pada bentuk organisasi.

Perubahan, menurut Lewin, terjadi karena munculnya tekanan-tekanan


terhadap organisasi, individu, atau kelompok.Model yang ditemukan oleh Kurt
Lewin ini merupakan suatu analisis kekuatan lapangan atau lingkungan
internal dan eksternal organisasi.Ia lebih mengedepankan pertanyaan
“mengapa” individu, kelompok, atau organisasi melakukan perubahan.

Lewin menawarkan tiga langkah untuk melakukan perubahan organisasi,


yaitu: Unfreezing, Changing, dan Refreezing.

a. Unfreezing yaitu suatu langkah penyadaran kepada semua pihak


dalam organisasi tentang perluanya perubahan. Unfreezing akan
dihadapkan dengan dilema atau disconfirmation, individu atau
kelompok menjadi sadar akan kebutuhan untuk perubahan. Dalam
langkah pertama ini lebih difokuskan pada individu atau kelompok
yang menolak perubahan untuk diberikan pengertian dan harapan
akan adanya perubahan yang akan dilaksanakan.
b. Changing yaitu suatu langkah nyata untuk memperkuat kekuatan
pendorong (driving force) dan upaya memperlemah kekuatan penolak
(resistences). Pada langkah ini diperlukan diagnosa dan model baru
perilaku untuk dieksplorasi dan diuji. Pada langkah kedua ini
mengandung suatu penawaran pilihan yang lebih jelas bagi kekuatan
penolak.
c. Refreezing yaitu suatu langkah penerapan perilaku baru untuk
dievaluasi dan jika memperkuat perubahan, maka perlu diadopsi.
Langkah ini lebih menekankan adanya proses pembekuan, yaitu
perilaku yang berhasil dirubah perlu didukung oleh adanya sistem
reward dan dilakukan dengan menggunakan pendekatan kelompok
kerja.

Perubahan struktural Pt Telkom


Pada tanggal 11 mei 2012 di lakukan RUPS (Rapat umum pemegang saham) yang
salah satu agendanya adalah melakukan perombakan susunan direksi PT.Telkom
tbk perubahan atau pun perombakan yang di lakukan ini tentunya di berlatar
belakangi oleh menurunnya kinerja dari karyawan Telkom. Dengan direksi yang baru
tentunya akan membawa semangat baru yang mana direktur utamanya dipimpin
oleh Arief Yahya
Direktur Baru Direktur Lama
Direktur Utama: Arief Yahya (CEO), Direktur Utama: Rinaldi Firmansyah
Direktur Keuangan: Honesti Basyir Direktur Keuangan: Sudiro Asno
Direktur Enterprise and Whole Sale: M Direktur Enterprise and Whole Sale: Arief
Awaludin Yahya
Direktur Human Capital and General Direktur Human Capital and General
Affair: Priyantono Rudito Affair: Faisal Syam
Direktur Information and Technology: Direktur Information and Technology:
Indra Utoyo Indra utoyo
Direktur Compliance and Risk Direktur Compliance and Risk
Management: Ririek Adriansyah Management: Prasetio
Direktur Network and Solution: Rizkan Direktur Network and Solution: Ermady
Chandra Dahla
Direktur Konsumer: Sukardi Silalahi
Penyesuaian tugas dan fungsi pada beberapa unit strategis

Pada 2011 Telkom telah melakukan penyesuaian tugas dan fungsi pada beberapa
unit strategis yaitu:

➢ Mengubah nama Direktorat IT, Solution & Supply menjadi Direktorat


IT,Solution& Strategic Portfolio
➢ Penambahan fungsi supply management pada Direktorat Compliance & Risk
Management
➢ Perubahan struktur organisasi Internal Audit yang diselaraskan dengan
kebutuhan proses audit secara komprehensif (end to end).
➢ Penggabungan Departemen Corporate Communication dan Departemen
Corporate Affair untuk memastikan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.

Pada tahun 2012 Telkom telah melakukan beberapa perubahan menyangkut


pembagian tugas dan wewenang Direksi, sebagai berikut:

➢ Mengalihkan tugas dan wewenang penanganan bisnis di segmen wholesale


dan internasional, dari semula di bawah Direktur Enterprise & Wholesale
(“EWS”) menjadi di bawah Direktur Compliance & Risk Management (“CRM”).
Dengan demikian Direktur EWS dapat lebih fokus pada pengembangan
segmen bisnis enterprise.
➢ Menambah tugas dan wewenang Direktur CRM untuk menangani segmen
bisnis wholesale dan internasional, selain tugas dan wewenangnya sebagai
Direktur CRM.
➢ Menambah tugas dan wewenang Direktur NWS untuk menangani
pengelolaan dan pendayagunaan IT serta service operation & management,
untuk mendukung upaya pengembangan bisnis yang sudah berjalan
(established)

Perubahan Struktural organisasi dalam menghadapi persaingan bisnis, PT


TELKOM melakukan beberapa perubahan secara kontinu . Pergantian pemimpin /
Direksi pada PT Telkom ditujukan untuk memberikan semangat baru bagi bawahan
dan untuk menciptakan ide-ide baru, inovasi, melalui gaya kepemimpinan yang
baru dari pemimpin tersebut.
Tahap perubahan dalam organisasi pada PT Telkom :

Pada tahap unfreezing

Dimana keadaan orang akan menjadi siap sedia untuk memperoleh atau
mempelajari perilaku baru. Pada perubahan direksi yang terjadi di PT Telkom,
karyawan akan dituntut untuk mempelajari hal baru, aturan yang baru, target-target
yang telah ditetapan pemimpin baru, serta mempelajari sikap dari pemimpin yang
baru dalam mengarahkan bawahannya.

Tahap selanjutnya changing :

Terjadi jika orang mulai melakukan percobaan dengan perilaku baru. Setelah
karyawan PT Telkom melihat, mempelajari sikap pemimpin mereka yang baru, dan
penyegaran mengenai gaya kepemimpinan, mereka menjadi termotivasi untuk
melakukan apa yang ditargetkan pemimpin PT Telkom yakni meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan.

Tahap terakhir refreezing :

Dalam tahap ini berarti Perubahan yang terjadi pada PT Telkom membawa kembali
organisasi pada keseimbangan yang baru.

➢ Pendekatan penanganan perubahan dalam PT Telkom yakni :


- program perubahan yang direncanakan.
Melalui RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) PT Telkom, yang
agendanya unntuk menggantikan direksi-direksi yang lama agar
diharapkan mampu
- Pendekatan proses perubahan reaktif,
Manajemen PT Telkom bereaksi atas tanda-tanda bahwa perubahan
dibutuhkan, yakn menurunnya kinerja karyawan yang berdampak pada
menurunnya pelayanan terhadap pelanggan dan factor persaingan bisnis
telekomunikasi yang semakin ketat dan berubah dengan cepat.
Manajemen PT Telkom melaksanaan modifikasi,, inovasi terhadap Brand
image (melalui perubahan logo), tagline baru “The World in Your Hand”
dan budaya baru yakni “Telkom Way”
➢ Dorongan untuk Berubah
a. Dari aspek internal organisasi :
Serikat Karyawan (Sekar) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom)
menuntut, adanya perombakan direksi Telkom secara menyeluruh melalui
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar 11 Mei 2012 .
Telkom membutuhkan Direksi baru. Tentunya dengan harapan orang-
orang baru ini dapat membawa perusahaan ke arah yang lebih baik.
b. Dari aspek eksternal organisasi :
Dari dimensi teknologi dan pesaing bahwa harus ada inovasi dalam
perusahaan yang menjadikan acuan / semangat baru bagi karyawan
untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Perubagan logo
warna dilakukan dalam upaya merayakan HUT KE-68 RI dengan
Persembahan Mahakarya Merah Putih dan Penampilan Baru Logo
TELKOM

Dampak Seluruh Faktor Ekstemal terhadap PT. Telkom Indonesia dikutip dari
https://studylibid.com

No Lingkungan Peluang Ancaman Bisnis Implikasi


Bisnis
1 Lingkungan - Peningkatan - Pesaing Data - Menjaga kualitas
Demografi Daya Beli. yang murah layanan
- Banyak
Produk yang
di tawarkan

2 Politik dalam - Peningkatan - Kurangnya - Mencegah tindakan


Negeri media ilegal
tingkat
komunikasi kepercayaan
masyarakat.

3 Politik Luar - Bisnis dengan - Bisnis - Mengikuti


Negeri resiko rendah perkembangan politik di
myanmar dan kondisi
perekonomian Indonesia

4 Ekonomi - Peningkatan - Meningkatnya - Inovasi dan


pola konsumsi persaingan peningkatan kualitas
produk

5 Faktor Sosial - Peningkatan - Konflik - Menghindari Konflik


pasar
target
- Mendukung
usaha iklim

6 Teknologi - Mengembangk - Kealitas - Riset teknologi


an produk sumber daya
yang lebih manusia
populer.

7 Lingkungan - Menambah - Rentan - Mengasuransik an juga


alam dan terhadap setiap properti yang
mengembangk bencana alam bam untuk meminimalisi
an usaha di akibat dari kerugian
seluruh perubahan
wilayah iklim
Indonesia

8 Hukum dan - Penurunan - Lemahnya - Revisi


regulasi Biaya regulasi

9 Pemerintahan - Mempertahan - Mengurangi - Menjaga agar


kan peringkat kepercayaan pelayanan tetap yang
perusahaan pembaca terbaik.

Karakteristik Budaya Organisasi PT TELKOM

PT TELKOM Tbk menggunakan The Telkom Way 135 sebagai budaya organisasi
yang harus disepakati semua karyawannya.

Pola 1-3-5 itu sendiri berarti;

a. 1 (satu) asumsi dasar yang disebut Comitted 2U,


b. 3 (tiga) nilai inti yang mencakup :
- Customer Value (Nilai Pelanggan)
- Excellent Service (Pelayanan yang Sempurna)
- Competent People (Orang-orang yang Kompeten)
c. Sedangkan 5 (lima) merupakan langkah perilaku untuk memenangkan
persaingan, yang terdiri atas :
 Stretch The Goals,
 Simplify,
 Involve Everyone,
 Quality is My Job, and;
 Reward the Winners.

The Telkom Way 135 merupakan hasil penggalian dari perjalanan PT TELKOM Tbk
dalam mengarungi lingkungan yang terus berubah, dikristalisasi serta dirumuskan
oleh berbagai inspirasi dari perusahaan lain dan berbagai tantangan dari luar. PT
TELKOM berharap dengan tersosialisasinya The Telkom Way 135, maka akan
tercipta pengendalian kultural yang efektif terhadap cara rasa, cara memandang,
cara berpikir, dan cara berperilaku. Hal ini selaras dengan teori pendekatan dalam
mempelajari budaya organisasi, atau teori pendekatan Shared Basic Assumption
yang dikemukakan oleh Edgar H. Schein.

Pentingnya Perubahan dilakukan

 Perubahan structural pada PT Telkom dilakukan karena karyawan butuh


penyegaran ditandai dengan menurunnya kinerja karyawan, dan unntuk
untuk meningkatan kinerja, memotivasi para karyawan unntuk meningkatkan
layanan kepada pelanggan.
 Untuk mengantisipasi tantangan pada lingkungan bisnis dan menjaga
keunggulan kompetitifupaya penyegaran yang akan menumbuhkan harapan
baru dan motivasi tinggi karyawan PT Telkom dengan perubahan logo baru
Telkom untuk menciptakan image baru.
 Pada tahun 2012 Telkom telah melakukan beberapa perubahan menyangkut
pembagian tugas dan wewenang Direksi, adalah unntuk membangun sinergi
yang lebih efektif di lingkungan Telkom dan fokus pada pengembangan
segmen bisnis

Dampak perubahan

 Perubahan ini didasari PT.Telkom Indonesia ingin membangun brand


image baru. Brand image Indonesia yang ingin diusung Telkom dengan
warna merah putih didalam logo Telkom Indonesia. Perubahan logo ini
berdampak pada citra Telkom semakin positif karena diringi dengan
perubahan layanan pada pelanggan lebih baik di sesuaikan dengan tema
perubahan logo Telkom Indonesia saat ini dengan tujuan mempersiapkan
generasi muda yang berkualitas. Telkom akan selalu mengutamakan
kepuasan pelanggan.
 Peningkatan laba bersih tahun 2013 sebesar 10% dari tahun sebelumnya dan
Dirut Telkom mendapatkan penghargaan. (DetikNews (2013)) . Direktur
Utama Telkom Arief Yahya Raih Penghargaan “Marketeer of the Year” 2013
Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk (Telkom) Arief Yahya
meraih penghargaan “Marketeer of the Year” 2013 pada hari Kamis, 12
Desember 2013 untuk perannya dalam dunia pemasaran. Arief Yahya dinilai
sebagai pelaku pemasaran yang berhasil menunjukkan semangat pemasaran
secara hebat ditambah dengan kinerja yang bagus meskipun harus
menghadapi persaingan yang sulit di era sekarang. Kerja keras jajaran
Telkom membuahkan hasil kinerja keuangan perusahaan yang selalu positif
dan selalu mencetak laba dan jumlah yang cukup berarti. Sebagai
perbandingan pada laporan keuangan ataupun kinerja keuangan Telkom
kuartal III/2013 yang diumumkan Oktober lalu, Telkom berhasil meraih laba
bersih Rp 11.057 triliun. Perolehan itu naik 10,6 persen dibandingkan periode
yang sama tahun 2012 sebesar Rp 10.001 triliun.
Daftar Pustaka

● Putri Ahya D.,2016, “PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI PT TELKOM”


http://ahyaputri.blogspot.com/2016/01/perubahan-budaya-organisasi-pt-
telkom.html diakses hari kamis tanggal 07 februari 2019 pukul 18:19 WITA.
● Studyliid. 2019, “Analisis Faktor Eksternal PT. Telkom Indonesia”
https://studylibid.com/doc/1010252/analisis-faktor-eksternal-pt.-telkom-indonesia
diakse pada hari kamis tanggal 07 februari 2019 pukul 10.32 WITA.
● Wikipedia. 2019, “Telkom Indonesia”.
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia diakses hari senin tanggal 04
februari 2019 Pukul 11.00 WITA .

Anda mungkin juga menyukai