Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktikum Hari, tanggal : Sabtut, 30 Desember 2017

Teknologi Pengemasan, Golongan/kelompok : P2/02


Distribusi dan Transportasi Dosen : Dr. Indah Yuliasih,STP.M.Si.
Asisten :
1) Andi Reza Rahadian (F35117018)
2) Alfian Syayid A (F34140065)

MIGRASI

Ni Nyoman Indah Adi Puspita

F34160052

Departemen Teknologi Industri Pertanian


Fakultas Teknologi Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2017
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kemasan makanan bukan hanya wadah bagi makanan tetapi juga sebagai
pelindung agar makanan aman dikonsumsi. Kemasan pada makanan juga
mempunyai fungsi kesehatan, pengawetan, dan promosi. Namun, tidak semua
kemasan makanan aman bagi makanan yang dikemasnya. Fenomena interaksi
antara kemasan dengan bahan pangan merupakan hal penting, fenomena tersebut
salah satunya adalah proses transfer atau migrasi senyawa-senyawa yang berasal
dari kemasan ke dalam produk pangan khususnya kemasan yang berbahan dasar
plastik, selain itu juga dapat terjadi pada kemasan yang berbahan dasar logam,
kaca, keramik, karet dan kertas (BPOM 2005).

Kemasan yang paling sering digunakan saat ini adalah kemasan plastik.
Bahan kemasan plastik banyak digunakan karena harganya yang murah dan
mempunyai daya simpan yang bagus untuk produk sehingga produk lebih tahan
lama. Selain memiliki keunggulan, kemasan plastik juga memiliki kekurangan
yaitu kemungkinan terjadinya migrasi.

Migrasi adalah berpindahnya zat kontaminan dari bahan pengemas ke


dalam produk. Terdapat dua macam migrasi yaitu migrasi total dan migrasi
spesifik. Migrasi total merupakan total massa yang bermigrasi ke dalam produk.
Migrasi spesifik adalah zat yang teridentifikasi bermigrasi ke dalam produk
(Syarief dkk. 1989). Pada makanan yang dikemas dalam kemasan plastik, adanya
migrasi tidak dapat dicegah. Oleh karena itu, dilaukannya pengujian migrasi ini
untuk mengetahui total migrasi yang dapat terjadi dari kemasan ke dalam produk.

Tujuan

Tujuan praktikum ini adalah mengukur migrasi total dari berbagai bahan
kemasan ke dalam simulan pangan. Simulan pangan diperlukan dalam uji mograsi
karena kandungan pangan riil yang sangat kompleks.
METODOLOGI

Alat dan Bahan

Peralatan yang digunakan adalah pemanas, neraca analitik, gunting, jangka


sorong, mikrometer sekrup, jar, gelas ukur.Bahan yang digunakan adalah berbagai
jenis plastik (PET, PVC, HDPE, LDPE,PP, Aluminium Foil), bahan-bahan kimia
(etanol, asam asetat, isooktan atau heptan dan air destilata).

Metode

a. Pengukuran ketebalan dan volume sampel plastik

Mulai

Plastik

Dipotong dengan
ukuran10x10 cm

Diukur ketebalannya dengan mikrometer


sekrup pada 5 lokasi berbeda

Dihitung nilai ketebalan


plastik dan volume plastik

Selesai

b. Pembuatan Simulan Pangan

Mulai
air destilata, 15%ethanol dalam air destilata, 3%
asam asetat dalam air destilata, 95%ethanol
dalam air destilata, dan iso-oktan atau heptan

Dijadikan simulan pangan

Selesai

c. Pembuatan Spesimen

Mulai

Sampel plastik

Dipotong ukuran 10x10


cm

Dilap dengan flanel bebas


debu

Ditimbang dan dicatat


berat sampel

Dipotong-potong masing-masing
sampel dengan ukuran 3 x 4 cm

Selesai
d. Uji migrasi

Mulai

Sampel plastik

Dimasukkan ke dalam gelas jar berisi


simulan pangan dengan disusun pada
susunan kaca tipis terlebih dahulu

Ditutup gelasnya dengan aluminium


foil

Diuat blanko untuk masing-masing


simulan

Selesai

e. Penghitungan migrasi total

Mulai

Simulan pangan

Dituang ke dalam cawan yang sudah


diketahui beratnya dan diuapkan

Sampel dibilas dengan 10 ml simulan dan


dituangkan dalam cawan masing-masing
Dilakukan evaporasi

Ditimbang

Dihitung migrasi total

Selesai

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

[Terlampir]

Pembahasan

Plastik adalah polimer rantai panjang dari satu atom yang mengikat satu
sama lain. Rantai ini membentuk banyak unit molekul berulang. Plastik terbentuk
dari kondensasi organik atau penumbuhan polimer dan penambahan zat lain untuk
meningkatkan kualitas plastik. Terdapat beberapa jenis plastik yaitu diantaranya :
PVDC, PP, HDPE, LDPE, sterofoam dan aluminium foil. Poliviniliden Klorida
(PVDC) atau biasa disebut plastik saran adalah kopolimer dari vinil klorida.
PVDC mempunyai sifat-sifat umum yaitu transparan, tahan terhadap bahan kimia,
asam, basa, dan minyak, serta tahan pemanasan. Polipropilen (PP) mempunyai
sifat-sifat yaitu ringan, permeabilitas uap air rendah, tahan suhu tinggi dan tahan
terhadap asam kuat, basa, dan minyak. Styrofom termasuk dalam plastik
polistirene (PS). Sifat umum dari PS adalah tahan terhadap asam dan basa, titik
lebur rendah, terurai dengan alkohol pada konsentrasi tinggi, dan permeabilitas
uap air rendah. High Density Polyethylene (HDPE) mempunyai sifat bahan yang
kuat, keras, bburan, dan tahan suhu tinggi. Low Density Polyethylene (LDPE)
mempunyai sifat kuat, fleksibel, dan pada suhu dibawah 60 derajat celcius sangat
resisten terhadap senyawa kmia. Sifat aluminium foil yaitu fleksibel, tahan
terhadap udara, air, dan lemak, serta menghantarkan panas yang baik (Pramuda
1993).

Migrasi adalah perpindahan zat yang terdapat dalam kemasan ke dalam


bahan makanan. Migrasi adalah proses pemindahan zat yang berlangsung dalam
dua arah dan akan terus berlangsung hingga konsentrasi kimia dalam pangan dan
kemasan sama. Migrasi dapat dibagi menjadi migrasi total dan migrasi spesifik.
Migrasi total adalah total massa yang bermigrasi dari kemasan ke dalam produk.
Migrasi spesifik adalah zat teridentifikasi yang bermigrasi dari kemasan ke dalam
makanan (Syarief dkk 1989). Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi antara
lain jenis dan konsentrasi bahan kimia dalam kemasan (inert atau tidak). Potensu
migrasi meningkat seiring dengan meningkatnya lama kontak, suhu kontak, dan
luas permukaan kontak (Warsiki dkk 2008).

Simulan pangan adalah larutan yang dapat menyerupai aksi pelepasan


komponen dari pangan yang berair, asam, alkohol, dan berlemak. Simulan
pangan digunakan sebagai pengganti pangan riil pada uji migrasi karena makanan
terdiri dari beberpa komposisi yang kompleks sehingga sulit untuk menghitung
migrasi kemasan. Simulan pangan digunakan juga untuk memudahkan melihat
dan menghitung jumlah migrasi dari bahan kemasan simulan pangan yang
direkomendasikan oleh Food and Drug Administrator (FDA) adalah etanol 10%,
air destilata, asam asetat 3%, etanol 95% dan heptan. Prinsip terjadinya migrasi
dari kemasan ke dalam simulan pangan adalah difusi. Pergerakan molekul-
molekul kecl dari kemasan plastik ke dalam simulan pangan dapat terjadi karena
perbedaan konsentrasi antara kemasan dan pangan. Pergerakan molekul juga
tergantung pada sifat dari kemasan plastik (Mccort dan Pesselman 1999).

Praktikum migrasi ini menggunakan asam asetat 3% sebagai simulan


pangan. Berdasarkan data hasil pengamatan, dapat dilihat bahwa total migrasi
tertinggi pada kemasan HDPE

PENUTUP

Simpulan
Simpulan dari praktikum ini adalah jenis plastik kemasan berpengaruh terhadap
besarnya migrasi total. Plastik yang bermigrasi paling besar adalah . Penggunaan
simulan pangan sangat mempermudah dalam pengukuran atau perhitungan jumlah
migrasi karena dapat mensimulasikan pangan riil.

Saran

Saran untuk praktikum ini adalah simulan pangan bisa digunakan lebh dari
satu jenis agar selain diketahui pengaruh migrasi akibat jenis plastik, juga dapat
diketahui pengaruh simulan pangan terhadap migrasi.

DAFTAR PUSTAKA

BPOM, 2005. Berita Pengemasan Edisi 13 April-Mei 2005. Jakarta(ID) : Federasi


Pengemas Indonesi.

McCort-Tipton, M. and R.L. Pesselman. 1999. What Simulant is Right for My


Intended End Use?. In: Food Packaging. Testing Methods and
Applications. (S. J. Risch, ed.). American Chemical Society, Washington
DC.

Pramuda H.1993. Kemasan plastik. J.Penelitian dan Pengembangan Pertanian .


15(3):23-31.

Syarief, dkk.1989. Teknologi Pengemasan Pangan. Bogor(ID): Institut Pertanian


Bogor.

Warsiki E, dkk. 2008. Karektiristik mutu sop daun Torbangun (Coleus


ambonicus) dalam kemasan kaleng dan pehitungan total migrasi kemasan.
J.Teknologi Industri. 18(3):21-24.
Ni Nyoman Indah Adi Puspita/F3416005/ (K1/P2)

Jawaban contoh soal perhitungan migrasi halaman 38-39

1. Jenis plastik = PET


Produk Food Simulant
air mineral air destilata
cuka 3% asam asetat dalam air
minyak goreng 95% alkohol dalam air

Waktu kontak = 1 hari


Waktu test = 10 hari
Suhu = 25oC
Suhu test = 40oC
<M> = (FT air x M air)+ (FT 3%asam asetat x M 3%asam asetat)+(FT
95% etanol x M 95% etanol) = (0,6 x 0,02)+(0,01 x 0,085)+(0,31 + 10,50)
= 3,269 gr kontaminan/kg pangan.
EDI = <M> x CF x 3 kg pangan/orang/hari = 3,269 x 0,16 x 3 = 1,569 gr
kontaminan/orang/hari.
2. <M> = (FT air x M air)+ (FT 10%asam asetat x M 10%asam asetat)+(FT
50% etanol x M 50% etanol)+(FT Miglyol 812TM x M Miglyol 812TM)=
(0,67 x 0,06)+(0,01 x 0,06)+(0,01 x 0,092)+(0,31 x 7,7) = 2,437 gr
kontaminan/kg pangan.
EDI = <M> x CF x 3 kg pangan/orang/hari = 2,437 x 0,33 x 3 = 2,4126
gr kontaminan/orang/hari.
a. <M> polikarbonat = (FT 10% etanol x M 10% etanol)+(FT 50% etanol
x M 50% etanol) )+(FT Miglyol 812TM x M Miglyol 812TM )= ( 0,01 x
0,02)+(0,01 x 0,025)+(0,01 x 0,033)= 0,00078 gr kontaminan/kg pangan.

<M> polistiren = (FT 10% etanol x M 10% etanol)+(FT 50% etanol x M


50% etanol) )+(FT Miglyol 812TM x M Miglyol 812TM )= (0,01 x 0,02)+(
0,01x 0,035)+(0,31 x 0,15) = 0,04075 gr kontaminan/kg pangan.
<M> rata rata = (0,00078 + 0,04075)/2 = 0,020765 gr kontaminan/kg
pangan.
b. Konsentrasi aditif dalam diet harian = CF x <M> = 0,05 x 0,020765
=0,00103825 gr kontaminan
c. EDI = <M> x CF x 3 kg pangan/orang/hari = 0,05 x 0,020765 x 3 =
0,00311475 gr kontaminan/orang/hari.

Anda mungkin juga menyukai