Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam hidupnya, organisme memerlukan makanan dan oksigen
untukmelangsungkan metabolisme. Proses metabolisme, selain menghasilkan zat-
zat yang berguna juga menghasilkan sampah (zat sisa) yang harus dikeluarkan dari
tubuh. Bahan-bahan yang diperlukan tubuh seperti makanan,oksigen, hasil
metabolisme dan sisanya diangkut dan diedarkan didalama tubuh melalui sistem
peredaran darah. Hasil pencernaan makanan dan oksigen diangkut dan diedarkan
oleh darah keseluruh jaringan tubuh, sementara sisa-sisa metabolisme diangkut oleh
darah dari seluruh jaringan tubuh menuju organ-organ pembuangan.
Komponen sistem peredaran darah, Darah adalah jaringan terspesialisasi
yang mencakup cairan kekuningan atau plasma darah yang didalam nya terkandung
sel- sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah ( eritrosit ), sel darah putih
(leukosit ) dan keping darah ( trombosit ).Komposisi plasma dalam darah sekitar 55
%, sedangkan sel-sel darah dan trombosit sekitar 45 % l. Sel dan keping darah lebih
berat dibandingkan plasma sehingga dapat di pisahkan melalui prosedur yang di
sebut sentrifugasi.
Fungsi darah yaitu Mengangkut oksigen ke jaringan di seluruh tubuh,
Mengangkut sari-sari makanan keseluruh tubuh, Mengangkut sisa-sisa metabolisme,
seperti karbon dioksida, urea,dan asam laktat kealat ekskresi seperti Mengedarkan
hormon dari kelenjar hormon ketempat yang membutuhkan, Mengatur pH tubuh,
mengatur suhu tubuh, melawan bibit penyakit serta melakukan mekanisme
pembekuan darah.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan makalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa itu Kanker Darah (Leukimia)
2. Apa tanda-tanda penyakit Leukimia
3. Apa penyebab kanker Darag (Leukimia)

1
4. Bagaimana komplikasi yang terlibat dalam Leukimia Kronik
5. Bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit Leukimia
C. Tujuan
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Untuk Mengetahui pengertian tentang Kanker Darah (Leukimia)
2. Untuk Mengetahui tanda-tanda Penyakit Leukima
3. Untuk Mengetahui Penyebab Kanker Darah (Leukimia)
4. Komplikasi Yang Terlibat dalam Leukimia Kronik
5. Pencegahan dan Pengobatan Leukimia

2
BAB II
PEMBAHASAN
I. Konsep Teori
A. Pengertian Leukimia (Kanker Darah)
Leukimia adalah suatu penyakit yang dikenal dengan adanya proliferasi
neoplasitik dari sel-sel organ hemopoietik, yang terjadi sebagai akibat mutasi
somatik sel bakal (stem cell) yang akan membentuk suatu klon sel leukimia.
Penyakit kanker darah (leukimia) menduduki peringkat tertinggi kanker
pada anak. Namun, penanganan kanker pada anak di Indonesia masih lambat. Itulah
sebabnya lebih dari 60% anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah
memasuki stadium lanjut.
Leukimia merupakan keganasan hemopoietik yang mengakibatkan
proliferasi klon yang abnormal dan sel bakal mengalami transformasi leukimia,
terjadi kelainan pada diferensiasi dan pertumbuhan dari sel limfoid dan mieloid.
.Penyakit Leukemia umumnya muncul pada diri seseorang sejak dimasa kecilnya,
sumsum tulang tanpa diketahui dengan jelas penyebabnya telah memproduksi sel
darah putih yang berkembang tidak normal atau abnormal. Normalnya, sel darah
putih memproduksi ulang bila tubuh memerlukannya atau ada tempat bagi sel darah
itu sendiri. Tubuh manusia akan memberikan tanda/signal secara teratur kapankah
sel darah diharapkan bereproduksi kembali.
Pada penyakit Leukimia sel darah putih tidak merespon tanda/signal yang
diberikan. Akhirnya produksi yang berlebihan tidak terkontrol (abnormal) akan
keluar dari sumsum tulang dan dapat ditemukan didalam darah perifer atau darah
tepi. Jumlah sel darah putih yang abnormal ini bila berlebihan dapat mengganggu
fungsi normal sel lainnya,
Penyakit leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan penyakit yang
sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila hal ini tidak segera diobati, maka
dapat menyebabkan kematian dalam hitungan minggu hingga hari. Sedangkan
leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat sehingga
memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun.

3
Ketika pada pemeriksaan diketahui bahwa Leukimia mempengaruhi limfosit
atau sel limfoid, maka disebut Leukimia limfosit. Sedangkan Leukimia yang
mempengaruhi sel myeloid seperti neutrofil, basofil, dan esinofil, disebut Leukimia
mielositik. Dari klasifikasi ini, maka Leukimia dibagi menjadi empat type yaitu :
1. Leukemia Limfositik akut (LLA)
Merupakan tipe Leukimia paling sering terjadi pada anak-anak. Penyakit
ini juga terdapat pada dewasa yang terutama telah berumur 65 tahun atau
lebih.
2. Leukimia Mielositik akut (LMA)
Ini lebih sering terjadi pada dewasa daripada anak-anak. Tipe ini
dahulunya disebut Leukimia nonlimfositik akut.
3. Leukimia Limfositik Kronis (LLK)
Hal ini sering diderita oleh orang dewasa yang berumur lebih dari 55
tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa muda, hampir tidak ada
pada anak-anak.
4. Leukimia Mielositik Kronis (LMK)
Sering terjadi pada orang dewasa. Dapat juga terjadi pada anak-anak,
namun sangat sedikit.
Diagnose leukemia dapat dipastikan dengan beberapa pemeriksaan,diantaranya
adalah biopsy, pemeriksaan darah complete blood count (CBC) , CT or CAT scan,
magnetic resonance imaging (MRI), X-ray, ultrasound, spinal tap/lumbar puncture.
Leukemia akut dapat didiagnosa melalui bebrapa alat seperti :
1. Pemeriksaan morfologi (darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsy sumsum
tulang)
2. Pewarnaan sitokimia
3. Immunofenotipe
4. Sitogenetika
5. Diagnosis molekuler

4
B. Tanda-Tanda Penyakit Leukimia (Kanker Darah)
1. Anemia.
Penderita akan menampakkan cepat lelah, pucat dan bernafas cepat (sel darah
merah dibawah normal menyebabkan oxygen dalam tubuh kurang, akibatnya
penderita bernafas cepat sebagai kompensasi pemenuhan kekurangan oxygen
dalam tubuh).
2. Perdarahan.
Ketika Platelet (sel pembeku darah) tidak terproduksi dengan wajar karena
didominasi oleh sel darah putih, maka penderita akan mengalami perdarahan
dijaringan kulit (banyaknya jentik merah lebar/kecil dijaringan kulit).
3. Terserang Infeksi.
Sel darah putih berperan sebagai pelindung daya tahan tubuh, terutama melawan
penyakit infeksi. Pada Penderita Leukemia, sel darah putih yang diterbentuk
adalah tidak normal (abnormal) sehingga tidak berfungsi semestinya. Akibatnya
tubuh si penderita rentan terkena infeksi virus/bakteri, bahkan dengan sendirinya
akan menampakkan keluhan adanya demam, keluar cairan putih dari hidung
(meler) dan batuk.
4. Nyeri Tulang dan Persendian.
Hal ini disebabkan sebagai akibat dari sumsum tulang (bone marrow) mendesak
padat oleh sel darah putih.
5. Nyeri Perut.
Nyeri perut juga merupakan salah satu indikasi gejala leukemia, dimana sel
leukemia dapat terkumpul pada organ ginjal, hati dan empedu yang
menyebabkan pembesaran pada organ-organ tubuh ini dan timbulah nyeri. Nyeri
perut ini dapat berdampak hilangnya nafsu makan penderita leukemia.
6. Pembengkakan Kelenjar Lympa.
Penderita kemungkinan besar mengalami pembengkakan pada kelenjar lympa,
baik itu yang dibawah lengan, leher, dada dan lainnya. Kelenjar lympa bertugas
menyaring darah, sel leukemia dapat terkumpul disini dan menyebabkan
pembengkakan.

5
7. Kesulitan Bernafas (Dyspnea).
Penderita mungkin menampakkan gejala kesulitan bernafas dan nyeri dada,
apabila terjadi hal ini maka harus segera mendapatkan pertolongan medis.
C. Penyebab Leukimia (Kanker Darah)
Untuk penyebab sendiri sampai saat ini masih belum diketahui. Tetapi kebanyakan
telah ditemukan beberapa faktorpenyebabnya. Antara lain:
1. Radiasi
Menurut data, LMA lebih disebabkan karena serangan radiasi. Sedang LLK
sendiri jarang mendapat laporan karena faktor radiasi. Widiw, jadi ada
kemungkinan pegawai radiologi bisa memiliki kemungkinan terkena serangan
Leukemia, penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukimia,
Sebenarnya untuk serangan Leukemia pada anak-anak sendiri meningkat setelah
pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Semenjak itu, mulai banyak
laporan mengenai anak-anak yang menderita Leukemia ini.
2. Faktor Leukemogenik
Maksudnya disini itu karena faktor zat kimia tertentu. Biasanya Racun
lingkungan seperti benzena, Insektisida, obat-obatan terapi kaya kemoterapi
juga akan memungkinkan terjadinya Leukemia.
3. Virus
Virus ini biasanya sih Virus HTLV penyebab utamanya. HTLV ituT-cell
Leukemia Viruses yang merupakan penyebab utama dari ketidak normalan
perkembangan sel darah putih. Biasanya sih HTLV I atau II. Virus lainnya
antara lain retrovirus atau virus leukemia feline.
4. Herediter
Herediter disini maksudnya keturunan. Biasanya orang yang memiliki Sindrom
Down lebih rentan terkena Leukemia dibanding yang tidak. Kemungkinan
terkenanya sekitar 20 kali lebih rentan dibanding yang normal.

6
D. Komplikasi Penyakit Kanker Darah atau Leukemia
Komplikasi yang terjadi akibat penyakit kanker darah atau leukemia adalah :
1. Leukemia akut
Yang merupakan tanda dari perkembangan kanker darah yang semakin
meningkatkan risikonya karena penyebaran sel-sel kanker darah merusak dan
mengganggu organ tubuh lainnya. Pembentukan dan perkembangan sel darah
putih semakin luas.
2. Leukimia kronis
Merupakan perkembangan penyakit yang tidak begitu cepat, namun bagi
penderita leukemia kronis ini memiliki harapan hidup yang lebih lama, karena
perawatan dan pengobatan leukemia jenis ini begitu lamban dan membutuhkan
waktu yang lama untuk proses penyembuhan. Namun jarang sekali penderita
leukemia jenis ini bertahan hidup karena keganasan kanker ini.

E. Pencegahan dan pengobatan penyakit Leukimia


Pencegahan Leukimia (kanker darah)
1. Olahraga yang teratur
Olahraga yang teratur akan membuat tubuh kita menjadi sehat. Sehat berarti
bebas dari penyakit kanker. Menurut American cancer society (ACS), olahraga
teratur terbukti mampu mengurangi risiko kanker. ACS merekomendasikan
minimal 30 menit perhari untuk berolahraga, bisa dilakukan minimal 5 hari
perminggu. Ada banyak yang bisa kita lakukan untuk berolahraga seperti jalan
cepat, jogging, latihan kekuatan atau berenang. Olahraga adalah cara alami
mencegah kanker.
2. Diet
Penelitian juga mengatakan bahwa diet yang sehat juga dapat membantu
mencegah perkembangan kanker, termasuk kanker darah. Diet ini bisa
dilakukan dengan cara memperbanyak mengkonsumsi makanan seperti biji-
bijian, buah-buahan, sayuran serta meminimalkan konsumsi lemak. Hindari juga
makanan siap saji, karena ini juga berbahaya.

7
3. Menghindari rokok dan alcohol
Selain olahraga dan diet, rokok juga harus dihindari,baik yang perokok aktif
maupum pasif. Rokok merupakan penyebab sebagian kanker yang terjadi.
Rokok selain dapat menyebabkan kanker darah juga dapat menyebabkan kanker
paru dan kanker leher rahim. Selain rokok, alcohol juga harus dihindari karena
alcohol sama berbahayanya dengan rokok.
4. Deteksi dini
Untuk mencegah kanker darah juga bisa dilakukan dengan deteksi dini. Hal ini
bisa dilakukan sehingga bisa mencegah kanker lebih cepat.
5. Konsumsi obat herbal
Selain cara-cara diatas, juga bisa untuk mencegah kanker darah dengan
mengkonsumsi obat herbal.
Pengobatan Leukimia
Pengobatan Leukemia sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
1. Kemoterapi dengan obat
Penggunaan ini bersifat menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker patologis
yang menyerang akan tubuh. Nah kalau tadi penggunaan kemoterapi dapat
mengakibatkan kanker baru memang benar. Biasanya penggunaan obat ini
ditambahkan dengan obat penghambat munculnya penyakit baru. Biasanya obat
yang digunakan adalah hydrea / hydroksiurea, mercapto purinetol dan myleran.
Rosy Periwinkle di hutan madagaskar sering juga digunakan untuk
penyembuhan Leukemia ini. Sayangnya tumbuhan ini terancam punah.
2. Transplantasi Sumsung tulang belakang
Biasanya adalah sumsum tulang belakang dari saudara kandung atau saudara
dekat. Keuntungannya adalah sisem imun tidak akan aktif untuk membunuh sel
hasil transplantasi. Kerugiannya sendiri adalah sel yang akan berfungsi dalam
waktu yang sangat lama, tidak akan berfungsi dengan baik dalam waktu yang
singkat.
3. Radioterapi
Untuk menghancurkan dan menghambat pertumbuhan sel-sel kanker.

8
4. Terapi terfokus
Untuk menyerang bagian-bagian rentan dalam sel-sel kanker.
5. Terapi biologis
Untuk membantu sistem kekebalan tubuh mengenali dan menyerang sel-sel
kanker.

II. Konsep Asuhan Keperawatan


A. Pengkajian
Pengkajian adalah dasar utama dari proses keperawatan, pengumpulan data yang
akurat dan sistematis akan membantu penentuan status kesehatan dan pola
pertahanan klien, mengidentifikasi kekuatan dan kebutuhan klien serta merumuskan
diagnosa keperawatan. (Budi Anna Keliat, 1994)

Pengkajian pada leukemia meliputi:


a.Riwayat penyakit
b.Kaji adanya tanda-tanda anemia:
1).Pucat
2).Kelemahan
3).Sesak
4).Nafas cepat
c.Kaji adanya tanda-tanda leukopenia:
1).Demam
2).Infeksi
d.Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia:
1).Ptechiae
2).Purpura
3).Perdarahan membran mukosa
e.Kaji adanya tanda-tanda invasi ekstra medulola:
1).Limfadenopati
2).Hepatomegali
3).Splenomegali

9
f.Kaji adanya pembesaran testis
g.Kaji adanya:
1).Hematuria
2).Hipertensi
3).Gagal ginjal
4).Inflamasi disekitar rektal
5).Nyeri
B. Patofisiologi dan Penyimpangan KDM Proliferasi sel kanke
Sel kanker bersaing dengan sel normal, untuk mendapatkan nutrisi, Infiltrasi sel
normal digantikan dengan Sel kanker
C. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan menurut The North American Nursing Diagnosis
Association (NANDA) adalah “ suatu penilaian klinis tentang respon individu,
keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan/proses kehidupan yang aktual
dan potensial. Diagnosa keperawatan memberikan dasar untuk pemilihan intervensi
keperawatan untuk mencapai tujuan diamana perawat bertanggung gugat “
(Wong,D.L, 2004: 331).
Menurut Wong, D.L (2004 :596 – 610) , diagnosa pada anak dengan leukemia
adalah:
1.Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
2.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia
3.Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan penurunan jumlah
trombosit
4.Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah
5.Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan dengan efek
samping agen kemoterapi
6.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan
anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan atau stomatitis
7.Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia
8.Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens kemoterapi,

10
radioterapi, imobilitas.
9.Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat pada
penampilan.
10.Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita leukemia.
11.Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak.
D. Rencana keperawatan
Rencana keperawatan merupakan serangkaian tindakan atau intervensi untuk
mencapai tujuan pelaksanaan asuhan keperawatan. Intervensi keperawatan adalah
preskripsi untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari pasien dan atau tindakan
yang harus dilakukan oleh perawat. Berdasarkan diagnosa yang ada maka dapat
disusun
rencana keperawatan sebagai berikut (Wong,D.L: 2004)
a. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh
1) Tujuan: Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi
2) Intervensi:
- Pantau suhu dengan teliti
Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
- Tempatkan anak dalam ruangan khusus
Rasional: untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber infeksi
- Anjurkan semua pengunjung dan staff rumah sakit untuk menggunakan teknik
mencuci tangan dengan baik
Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif
- Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur invasif
Rasional: untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan resiko infeksi
- Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya infeksi seperti tempat
penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan masalah gigi
Rasional: untuk intervensi dini penanganan infeksi

11
- Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik
Rasional: rongga mulut adalah medium yang baik untuk pertumbuhan organisme
- Berikan periode istirahat tanpa gangguan
Rasional: menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi seluler
- Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia
Rasional: untuk mendukung pertahanan alami tubuh
- Berikan antibiotik sesuai ketentuan
Rasional: diberikan sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus

b. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia


1) Tujuan: terjadi peningkatan toleransi aktifitas
2) Intervensi:
- Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk berpartisipasi
dalam
aktifitas sehari-hari
Rasional: menentukan derajat dan efek ketidakmampuan

- Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan


Rasional: menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi seluler atau
penyambunganjaringan

- Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang diinginkan atau


dibutuhkan
Rasional: mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu pemilihan
intervensi

- Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi


Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan diri

12
c. Resiko terhadap cedera/perdarahan yang berhubungan dengan penurunan
jumlah trombosit

1) Tujuan: klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan


2) Intervensi:
- Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya pada daerah
ekimosis
Rasional: karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan adanya anemia

- Cegah ulserasi oral dan rektal


Rasiona: karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah

- Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi


Rasional: untuk mencegah perdarahan

- Menggunakan sikat gigi yang lunak dan lembut


Rasional: untuk mencegah perdarahan

- Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun, denyut nadi


cepat, dan pucat)
Rasional: untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi perdarahan

- Hindari obat-obat yang mengandung aspirin


Rasional: karena aspirin mempengaruhi fungsi trombosit

- Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol perdarahan hidung
Rasional: untuk mencegah perdarahan

d. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual dan muntah

13
1) Tujuan:
- Tidak terjadi kekurangan volume cairan
- Pasien tidak mengalami mual dan muntah

2) Intervensi:
- Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi
Rasional: untuk mencegah mual dan muntah
- Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program kemoterapi
Rasional: untuk mencegah episode berulang
- Kaji respon anak terhadap anti emetik
Rasional: karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum berhasil
- Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat
Rasional: bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan muntah
- Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering
Rasional: karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik
- Berikan cairan intravena sesuai ketentuan
Rasional: untuk mempertahankan hidrasi

e. Perubahan membran mukosa mulut: stomatitis yang berhubungan dengan efek


samping agen kemoterapi
1) Tujuan: pasien tidak mengalami mukositis oral
2) Intervensi:
- Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus oral
Rasional: untuk mendapatkan tindakan yang segera
-Hindari mengukur suhu oral
Rasional: untuk mencegah trauma
- Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas, atau jari yang
dibalut kasa
Rasional: untuk menghindari trauma

14
- Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal atau
tanpa larutan bikarbonat
Rasional: untuk menuingkatkan penyembuhan
- Gunakan pelembab bibir
Rasional: untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan mencegah pecah-pecah
(fisura)

-Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak kecil


Rasional: karena bila digunakan pada faring, dapat menekan refleks muntah
yang mengakibatkan resiko aspirasi dan dapat menyebabkan kejang
- Berikan diet cair, lembut dan lunak
Rasional: agar makanan yang masuk dapat ditoleransi anak
- Inspeksi mulut setiap hari
Rasional: untuk mendeteksi kemungkinan infeksi
- Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotan
Rasional: untuk membantu melewati area nyeri
- Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu magnesia
Rasional: dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat membusukkan
gigi, memperlambat penyembuhan dengan memecah protein dan dapat
mengeringkan mukosa
- Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan
Rasional: untuk mencegah atau mengatasi mukositis
- Berikan analgetik
Rasional: untuk mengendalikan nyeri

f. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan


dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping kemoterapi dan
atau stomatitis
1) Tujuan: pasien mendapat nutrisi yang adekuat
2) Intervensi:

15
- Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan
Rasional: jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat langsung
dari
mual dan muntah serta kemoterapi
- Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi,
rencanakan
untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera makan anak meningkat
Rasional: untuk mempertahankan nutrisi yang optimal
- Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu bubuk
atau suplemen yang dijual bebas
Rasional: untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi
- Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan makanan
Rasional: untuk mendorong agar anak mau makan
- Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering
Rasional: karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan baik
- Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrient
Rasional: kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan
untuk
menghilangkan produk sisa suplemen dapat memainkan peranan penting
dalam mempertahankan masukan kalori dan protein yang adekuat
- Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep
Rasional: membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein kalori,
khususnya bila BB dan pengukuran antropometri kurang dari normal

g. Nyeri yang berhubungan dengan efek fisiologis dari leukemia

1) Tujuan: pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai tingkat
yang
dapat diterima anak
2) Intervensi:

16
- Mengkaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5
Rasional: informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi kebutuhan atau
keefektifan intervensi
- Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan suhu non
invasif,
alat akses vena
Rasional: untuk meminimalkan rasa tidak aman
- Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran dan sedasi
Rasional: untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu pemberian atau
obat
- Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat
Rasional: sebagai analgetik tambahan
- Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur
Rasional: untuk mencegah kambuhnya nyeri

h. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian agens


kemoterapi, radioterapi, imobilitas
1) Tujuan: pasien mempertahankan integritas kulit
2) Intervensi:
- Berikan perawatan kulit yang cemat, terutama di dalam mulut dan daerah
perianal
Rasional: karena area ini cenderung mengalami ulserasi
- Ubah posisi dengan sering
Rasional: untuk merangsang sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit
- Mandikan dengan air hangat dan sabun ringan
Rasional: mempertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit
- Kaji kulit yang kering terhadap efek samping terapi kanker
Rasional: efek kemerahan atau kulit kering dan pruritus, ulserasi dapat terjadi
dalam area radiasi pada beberapa agen kemoterapi

17
- Anjurkan pasien untuk tidak menggaruk dan menepuk kulit yang kering
Rasional: membantu mencegah friksi atau trauma kulit
- Dorong masukan kalori protein yang adekuat
Rasional: untuk mencegah keseimbangan nitrogen yang negatif
- Pilih pakaian yang longgar dan lembut diatas area yang teradiasi
Rasional: untuk meminimalkan iritasi tambahan
i. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan cepat
pada penampilan
1) Tujuan: pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif
2) Intervensi:
- Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa gaya dan
warna
rambut anak sebelum rambut mulai rontok
Rasional: untuk membantu mengembangkan penyesuaian rambut terhadap
kerontokan rambut
- Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada sinar matahari,
angin atau dingin
Rasional: karena hilangnya perlindungan rambut
- Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih, pendek dan
halus
Rasional: untuk menyamarkan kebotakan parsial
- Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan dan mungkin
warna atau teksturnya agak berbeda
Rasional: untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap perubahan penampilan
rambut baru
- Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis kelamin ,
misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang menarik
Rasional: untuk meningkatkan penampilan

18
j. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan mempunyai anak yang
menderita leukemia
1) Tujuan: pasien atau keluarga menunjukkan pengetahuan tentang prosedur
diagnostik
atau terapi
2)Intervensi:
- Jelaskan alasan setiap prosedur yang akan dilakukan pda anak
Rasional: untuk meminimalkan kekhawatiran yang tidak perlu

- Jadwalkan waktu agar keluarga dapat berkumpul tanpa gangguan dari staff
Rasional: untuk mendorong komunikasi dan ekspresi perasaan

- Bantu keluarga merencanakan masa depan, khususnya dalam membantu anak


menjalani kehidupan yang normal
Rasional: untuk meningkatkan perkembangan anak yang optimal

- Dorong keluarga untuk mengespresikan perasaannya mengenai kehidupan


anak sebelum diagnosa dan prospek anak untuk bertahan hidup
Rasional: memberikan kesempatan pada keluarga untuk menghadapi rasa takut
secara realistis
- Diskusikan bersama keluarga bagaimana mereka memberitahu anak tentang
hasil tindakan dan kebutuhan terhadap pengobatan dan kemungkinan terapi
tambahan
Rasional: untuk mempertahankan komunikasi yang terbuka dan jujur
- Hindari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang
ada
Rasional: untuk mencegah bertambahnya rasa khawatiran keluarga

k. Antisipasi berduka berhubungan dengan perasaan potensial kehilangan anak

19
1) Tujuan: pasien atau keluarga menerima dan mengatasi kemungkinan
kematian anak
2) Intervensi:
- Kaji tahapan berduka terhadap anak dan keluarga
Rasional: pengetahuan tentang proses berduka memperkuat normalitas perasaan
atau reaksi terhadap apa yang dialami dan dapat membantu pasien dan keluarga
lebih efektif menghadapi kondisinya
- Berikan kontak yang konsisten pada keluarga
Rasional: untuk menetapkan hubungan saling percaya yang mendorong
komunikasi
- Bantu keluarga merencanakan perawatan anak, terutama pada tahap terminal
Rasional: untuk meyakinkan bahwa harapan mereka diimplementasikan
- Fasilitasi anak untuk mengespresikan perasaannya melalui bermain
Rasional: memperkuat normalitas perasaan atau reaksi terhadap apa yang dialami

E. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah pelaksanaan dari perencanaan keperawatan
yang telah dibuat untuk mencapai hasil yang efektif. Dalam pelaksanaan implementasi
keperawatan, penguasaan keterampilan dan pengetahuan harus dimiliki oleh setiap
perawat sehingga pelayanan yang diberikan baik mutunya. Dengan demikian tujuan
dari rencana yang telah ditentukan dapat tercapai (Wong.
D.L. 2004: hal. 331).
F. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap keberhasilan rencana keperawatan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan klien. Menurut Wong. D.L, (2004 hal 596-610) hasil
yang diharapkan pada klien dengan leukemia adalah:
a.Anak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi
b.Berpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan
peningkatan toleransi aktifitas.
c.Anak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan.

20
d.Anak menyerap makanan dan cairan, anak tidak mengalami mual dan muntah
e.Membran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman
f.Masukan nutrisi adekuat
g.Anak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti
ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman.
h.Kulit tetap bersih dan utuh
i.Anak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak
membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan
menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik.
j.Anak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga
menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga
mengekspresikan perasaan serta kekhawatirannya dan meluangkan waktu bersama
anak.
k.Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperawatan, keluarga dan anak
mendiskusikan rasa takut, kekhawatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada tahap
terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.

21
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Adapun kesimpulan dari pembuatan makalah ini yaitu Leukemia merupakan kanker
yang terjadi pada sel darah manusia. Untuk mengetahui tentang leukemia, kita
harus mengenal dahulu sel-sel darah yang normal serta apa yang terjadi jika terkena
leukemia.Dan kepada pembaca dan penulis bisa lebih memahami materi
mengenai penyakit leukemia dilihat dari perbandingan data di lahan dan konsep
teori yang sesungguhnya.
B. Saran.
Kami yakin makalah ini banyak kekurangannya maka dari itu kami sangat
mengharapkan saran dari teman-teman dalam penambahan untuk kelengkapan
makalah ini,karna dari saran yang kami terima dapat mengkoreksi makalah yang
kami buat ini.atas saran dari teman-teman kami ucapkan terima kasih.

22
DAFTAR PUSTAKA

DA. Pratiwi, Sri maryati, Srikini, Suharno, dan Bambang S. Penerbit : Erlangga 2006.
Biologi untuk SMA Kelas XI.Jilid 2 Jakarta. Penerbit Erlangga.

Http//:kanker.darah.com

www.aldokter.com/kanker-darah

blogspot.com/2013/09/cara-pencegahan-kanker-darah.html?m=1

http//:cara-mencegah-kanker-darah/

23

Anda mungkin juga menyukai