Anda di halaman 1dari 6

MODUL 02

PENGUAT OPERASIONAL PEMBALIK (INVERTING OP-AMP)

Hari, tanggal, waktu praktikum : Jumat, 12 Mei 2017


Pukul 09.10-10.50
Dosen praktikum : Nardi, M.Kom

I. TUJUAN
 Memahami sifat-sifat dasar inverting op-amp baik secara teori maupun secara praktek.
 Menggunakan inverting op-amp sebagai penguat membalik
 Mengetahui nilai penguatan yang dikerjakan oleh inverting op-amp.
II. ALAT DAN BAHAN
 Resistor : 10 kΩ, 200 kΩ, 2 kΩ,
 Kapasitor : 4 µF, 25 V
 IC Op-Amp : µA741
 Osiloskop
 Multimeter
 Pembangkit isyarat AC
 Pencatu daya : ± 9V atau ± 15V

III. TEORI DASAR

Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai penguat


sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output memiliki fas yang berkebalikan dengan
fase sinyal input. Pada dasarnya penguat operasional (Op-Amp) memiliki faktor
penguatan yang sangat tinggi (100.000 kali) pada kondisi tanpa rangkaian umpan balik.
Dalam inverting amplifier salah satu fungsi pamasangan resistor umpan balik (feedback)
dan resistor input adalah untuk mengatur faktor penguatan inverting amplifier (penguat
membalik) tersebut. Dengan dipasangnya resistor feedback (RF) dan resistor input (Rin)
maka faktor penguatan dari penguat membalik dapat diatur dari 1 sampai 100.000 kali.
Untuk mengetahui atau menguji dari penguat membalik (inverting amplifier) dapat
menggunakan rangkaian dasar penguat membalik menggunakan penguat operasional
(Op-Amp) seperti pada gambar berikut.
Rangkaian penguat membalik diatas merupakan rangkaian dasar inverting amplifier yang
menggunakan sumber tegangan simetris. Secara matematis besarnya faktor penguatan (A) pada
rangkaian penguat membalik adalah (-Rf/Rin) sehingga besarnya tegangan output secara
matematis adalah :

Apabila nilai resistansi feedback (Rf) adalah 10KOhm dan resisntansi input 1 KOhm maka
secara matematik besarnya faktor penguatan rangkaian penguat membalik (inverting amplifier)
diatas adalah :

Untuk melakukan pengujian rangkaian penguat membalik (inverting amplifier) maka tegangan
sumber (simetris) +10Vdc diberikan ke jalur +Vcc sedangkan -10Vdc dihubungkan ke jalur -
Vcc. Sebagai sinyal input sebaiknya menggunakan sinyal input sinusoidal dengan range
frekuensi audio (20 Hz – 20 KHz) agar terlihat jelas perbedaan sinyal input dan output rangkaian
penguat membalik ini yang berbeda phase antar input dan outpunya. Dengan nilai resistansi dan
sumber tegangan seperti disebutkan sebelumnya apabila pada rangkaian penguat membalik
diatas diberikan sinyal input sebesar 0,5 Vpp maka idealnya tegangan output rangkaian penguat
membalik (inverting amplifier) ini adalah.
Dalam bentuk grafik bentuk sinyal output dan sinyal input rangkaian penguat membalik
(inverting amplifier) ini dapat digambarkan sebgai berikut.

Penguat Operasional IC 741


Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan
satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu
(integrated circuit-IC). Salah satu tipe operasional amplifier (Op-Amp) yang populer adalah
LM741. IC LM741 merupakan operasional amplifier yang dikemas dalam bentuk dual in-line
package (DIP). Kemasan IC jenis DIP memiliki tanda bulatan atau strip pada salah satu sudutnya
untuk menandai arah pin atau kaki nomor 1 dari IC tersebut. Penomoran IC dalam kemasan DIP
adalah berlawanan arah jarum jam dimulai dari pin yang terletak paling dekat dengan tanda bulat
atau strip pada kemasan DIP tersebut. IC LM741 memiliki kemasan DIP 8 pin seperti terlihat
pada gambar berikut.

Konfigurasi Pin IC Op-Amp 741

Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output, satu pin NC (No
Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit
pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol
ketika kedua input bernilai nol.

IC LM741 berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih
Op-Amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip
dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat
batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan.

 Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum,
karena akan merusak IC.
 Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari
tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan
tegangan supply 15 V adalah ±13V.
 Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti
bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar
sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi
batas arus maksimum.

IV. PROSEDUR DAN PENGAMATAN


1. Menyusun rangkaian pembalik op-amp DC seperti pada gambar. Gunakan sumber DC
variable sebagai catu daya untuk µA741
2. Buatlah rangkaian pembagi tegangan seperti pada gambar untuk mendapatkan Vin
variable, yaitu dengan mengatur hambatan potensio RB. Mengatur sumber DC masukan
untuk menghasilkan isyarat sebesar 0,1V DC
3. Hidupkan IC dengan menghubungkannya ke catu daya. Tegangan keluaran yang terukur
dengan multimeter pada kaki-kaki RL adalah sebesar…….V
4. Bagaimana polaritas keluaran disbanding dengan isyarat masukan?
5. Secara hati-hati naikkan tegangan masukan Vin ke harga 0,3V, dan dengan menggunakan
multitester ukur besarnya keluaran isyarat. Isyarat yang terukur adalah
sebesar…………V
6. Besarnya penguatan DC op-amp dapat ditentukan dengan persamaaan AV= - Rf/Rin. tanda
negatif menunjukkan op-amp sebagai fungsi inversi. Untuk isyarat masukan sebesar
0,3V, besar penguatan tegangan adalah:
7. Bandingkan besarnya penguatan hasil pengukuran yang anda peroleh dari langkah 3 dan 5
dengan hasil perhitungan. Berikan alasan jika terjadi perbedaan.
8. Matikan/lepaskan catu daya yang terpasang dan lepaskan sumber isyarat DC yang
terpasang. Hubungkan kapasitor 4µF secara seri dengan Rin dan isyarat AC 400 Hz. Atur
keluaran sumber AC tersebut pada harga terendah. Hubungkan osiloskop ke kaki-kaki RL
9. Nyalakan pencatu daya dan sumber isyarat masukan. Secara hati-hati atur besarnya isyarat
masukan sinusoida sampai mencapai harga maksimum dimana isyarat keluaran tidak
mengalami kecacatan. Besarnya tegangan puncak-ke-puncak keluaran yang terbaca di
osiloskop adalah sebesar…………..Vp-p
10. Besarnya tegangan masukan pada titik tes 1 adalah sebesar………Vp-p
11. Hitung besarnya penguatan tegangan dari penguat dengan menggunakan rumus A V= -
Rf/Rin
12. Jika Rf diganti sebesar 250 kΩ dan 50 kΩ, bagaimana pengaruhnya terhadap penguatan
tegangan pada langkah 6?
V. DATA DAN PENGOLAHAN
RF = 22 Ω
Rin = 100 Ω
RL = 10 Ω
IC µA741
VCC += 8,99 V
VI. PEMBAHASAN
Dalam percobaan pembalik operasional ini, kami menggunakan IC µA741 yang dirangkai
sedemikian rupa diatas sebuah logic trainer lalu disambungkan ke sumber tegangan VCC+
dan VCC-. Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka kami dapat melihat
bahwa Vout yang dihasilkan dari rangkaian percobaan ini tidak terlalu tinggi
akibatperbandingan RF dan Rin yang mendekati satu, sehingga dengan menggunakan rumus
Vout = - RF/Rin x Vin dengan tegangan input yang diketahui maka dihasilkan tegangan output
yang kecil pula. Secara matematis data yang dihasilkan dengan menggunakan rumus tersebut
adalah:
1. 22/100 x 5V = 1,1 V
2. 22/100 x 0,985 V = 2,167 V
3. 22/100 x 1,906 V= 4,193 V

Terdapat banmyak sekali faktor yang tidak mendukung hasil perhitungan yang tepat dan
akurat, seperti nilai multitester yang tidak tepat, sumber tegangan yang tidak stabil maupun
faktor-faktor lainnya baik factor manusia maupun faktor alat.

VII. KESIMPULAN
 Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai penguat
sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output memiliki fase yang berkebalikan dengan
fase sinyal input
 Semakin besar nilai R1, maka semakin besar pula Voutnya
 Perhitungan nilai pebesaran tegangan keluaran secara matematis dijabrarkan sebagai
berikut:
Vout = RF/Rin x Vin

VIII. DAFTAR PUSTAKA


http://elektronika-dasar.web.id/karakteristik-penguat-membalik-inverting-amplifier/ (diakses
pada tanggal 25 Mei 2017, pukul 23.00)
http://elektronika-dasar.web.id/operasional-amplifier-op-amp-ic-lm741/ (diakses pada
tanggal 25 Mei 2017, pukul 00.25

Anda mungkin juga menyukai