Elektronika 2
Elektronika 2
I. TUJUAN
Memahami sifat-sifat dasar inverting op-amp baik secara teori maupun secara praktek.
Menggunakan inverting op-amp sebagai penguat membalik
Mengetahui nilai penguatan yang dikerjakan oleh inverting op-amp.
II. ALAT DAN BAHAN
Resistor : 10 kΩ, 200 kΩ, 2 kΩ,
Kapasitor : 4 µF, 25 V
IC Op-Amp : µA741
Osiloskop
Multimeter
Pembangkit isyarat AC
Pencatu daya : ± 9V atau ± 15V
Apabila nilai resistansi feedback (Rf) adalah 10KOhm dan resisntansi input 1 KOhm maka
secara matematik besarnya faktor penguatan rangkaian penguat membalik (inverting amplifier)
diatas adalah :
Untuk melakukan pengujian rangkaian penguat membalik (inverting amplifier) maka tegangan
sumber (simetris) +10Vdc diberikan ke jalur +Vcc sedangkan -10Vdc dihubungkan ke jalur -
Vcc. Sebagai sinyal input sebaiknya menggunakan sinyal input sinusoidal dengan range
frekuensi audio (20 Hz – 20 KHz) agar terlihat jelas perbedaan sinyal input dan output rangkaian
penguat membalik ini yang berbeda phase antar input dan outpunya. Dengan nilai resistansi dan
sumber tegangan seperti disebutkan sebelumnya apabila pada rangkaian penguat membalik
diatas diberikan sinyal input sebesar 0,5 Vpp maka idealnya tegangan output rangkaian penguat
membalik (inverting amplifier) ini adalah.
Dalam bentuk grafik bentuk sinyal output dan sinyal input rangkaian penguat membalik
(inverting amplifier) ini dapat digambarkan sebgai berikut.
Pada IC ini terdapat dua pin input, dua pin power supply, satu pin output, satu pin NC (No
Connection), dan dua pin offset null. Pin offset null memungkinkan kita untuk melakukan sedikit
pengaturan terhadap arus internal di dalam IC untuk memaksa tegangan output menjadi nol
ketika kedua input bernilai nol.
IC LM741 berisi satu buah Op-Amp, terdapat banyak tipe IC lain yang memiliki dua atau lebih
Op-Amp dalam suatu kemasan DIP. IC Op-Amp memiliki karakteristik yang sangat mirip
dengan konsep Op-Amp ideal pada analisis rangkaian. Pada kenyataannya IC Op-Amp terdapat
batasan-batasan penting yang perlu diperhatikan.
Pertama, tegangan maksimum power supply tidak boleh melebihi rating maksimum,
karena akan merusak IC.
Kedua, tegangan output dari IC op amp biasanya satu atau dua volt lebih kecil dari
tegangan power supply. Sebagai contoh, tegangan swing output dari suatu op amp dengan
tegangan supply 15 V adalah ±13V.
Ketiga, arus output dari sebagian besar op amp memiliki batas pada 30mA, yang berarti
bahwa resistansi beban yang ditambahkan pada output op amp harus cukup besar
sehingga pada tegangan output maksimum, arus output yang mengalir tidak melebihi
batas arus maksimum.
Terdapat banmyak sekali faktor yang tidak mendukung hasil perhitungan yang tepat dan
akurat, seperti nilai multitester yang tidak tepat, sumber tegangan yang tidak stabil maupun
faktor-faktor lainnya baik factor manusia maupun faktor alat.
VII. KESIMPULAN
Inverting Amplifier merupakan penerapan dari penguat operasional sebagai penguat
sinyal dengan karakteristik dasar sinyal output memiliki fase yang berkebalikan dengan
fase sinyal input
Semakin besar nilai R1, maka semakin besar pula Voutnya
Perhitungan nilai pebesaran tegangan keluaran secara matematis dijabrarkan sebagai
berikut:
Vout = RF/Rin x Vin