Penerbit
Desain Sampul:
Diterbitkan melalui:
ii
Buku ini dipersembahkan
kepada :
Sholikah Nur Ika Agustina
Yang selalu menemani setiap langkah dan mendorong saya
untuk selalu maju
&
Ghaizan Ahmad Abqori
Gibran Bagawantha
Ghania Almahira
Yang senantiasa menjadi motivator, inspirator bahkan sesekali
sebagai provokator agar saya menjadi pribadi yang terus
membaik-kan diri dan memberikan manfaat bagi orang banyak
iii
DAFTAR ISI
Persembahan iii
Daftar Isi iv
Kata Pengentar vii
CHAPTER 1
PASSION, CHARACTER, COMPETENCY 1
Bongkar 15
Membalik Piramida Maslow 18
Passion atau Jabatan 23
On Track U’r Passion 26
Gara-Gara “Orang” Pindah Pekerjaan 33
Talent To Be Great Talent 37
Si Cantik dan Si Buruk Rupa 40
Sisi Lain 44
CHAPTER 2
SOURCING & TALENT IDENTIFICATIN 48
Individual Performance Appraisal Redefine 55
Define Your Target 62
Pygmalion Effect 67
Gamification 71
Behavior Event Interview 75
Focus Group Diccussion 79
Psycho Test 82
Talent Committee 85
iv
CHAPTER 3
TALENT DEVELOPMENT 88
Talent Development System 102
Facilitating Itu Obat Sehat 107
Coaching Itu Obat Sehat 111
SMART Coach 115
Monitoring & Feedback 118
Task Force Double Impact 124
Talent Tiga Gererasi 129
Melicinkan Storming 137
CHAPTER 4
SUCCESSION 140
Menggambarkan Kebenaran Dengan L2 158
Experience Meningkatkan Performance 163
Tidak Cukup Dengan Level Tiga 166
Mereka Diuji Di Depan Komite Talent 169
Mendesign Tool Observasi dan Kuesioner 174
Succession Planning 180
Dua Sisi Aula Para Bintang 183
Mendesign Succession Planning 187
CHAPTER 5
REMUNERATION 191
Upah Para Talent 207
Talent Benefit Masa Ke Masa 211
Transparansi Bonus Tahunan 214
Beware Ada Rewards Galak 217
v
Hedonic Treatmill 222
Membudayakan Intrinsic Rewards 226
Pilih Bonus Tahunan atau Harian 234
Daftar Pustaka 237
Tentang Penulis 238
vi
Kata Pengantar
vii
maka yang keluar juga sampah”, pepatah tersebut menandakan
seberapa penting identifikasi dan sourcing.
viii
PASSION, CHARACTER, Dan
COMPETENCY
Take our 20 Best people away and I can tell you that Microsoft
would become an unimportant company
(Bill Gate)
1
1
Passion, Character, Competency
Take our 20 Best people away and I can tell you that Microsoft
would become an unimportant company (Bill Gate)
2
Habibie pun mendapat kedudukan terhormat, baik secara materi
maupun intelektualitas oleh orang Jerman. Bahkan Beliau
sempat mematenkan rumus teorinya yang dikenal dunia pesawat
terbang seperti “Habibie Factor”, “Habibie Theorem” dan
“Habibie Method”.
3
Hal ini lah yang menjadikan people sebagai unsur pembeda
dalam organisasi. Walaupun organisasi memiliki dana yang
cukup besar untuk membajak atau menghire people dari
organisasi lain, belum tentu people tadi akan menjadi bagian
dari resources perusahaan.
4
Bahkan, saat resources lain begitu terbatas namun organisasi
memiliki people yang hebat, produk yang dihasilkan menjadi
begitu luar biasa. Jepang misalnya, siapa yang tidak mengenal
Jepang? Organisasi besar bernama negara Jepang hanya
memiliki resources yang terbatas, namun Jepang mampu
membuktikan diri sebagai negara yang patut diperhitungkan.
5
Bisa jadi gelora semangat Bung Karno dengan pekikan “Berikan
saya sepuluh pemuda, dan saya akan mengguncang dunia”
adalah ekspresi dari kesadaran Beliau bahwa people adalah
faktor terpenting sebuah organisasi, dimana dalam hal ini
organisasi itu bernama negara.
6
2. Merekrut orang yang tepat (63% responden)
Performance
7
bisa menemukan bahwa karyawan dengan performance dan
potency terendah dinamakan sebagai Die Wood, dan karyawan
dengan potency terbaik dan performance terbaik dinamakan
talent.
8
organisasi termasuk paling banyak dari keempat kelompok lain.
Bagaimana tidak, kelompok ketiga ini mengambil 68% dari total
people yang terlibat di organisasi. Merekalah orang-orang yang
sebenarnya punya potency yang bagus namun performance nya
jelak. Bisa jadi penyebabnya adalah mereka tidak berada
ditempat yang sesuai dengan potency nya. Penyebab lain bisa
jadi karena suasana kerja yang tidak nyaman bagi mereka.
9
sebanyak kelompok lain. Dari total people yang bekerja di
organisasi, kelompok kelima ini hanya berjumlah 2,5% saja.
Jumlah talent yang hanya sebesar 2,5% dari total populasi dan
pengaruhnya terhadap organisasi memang membuat para talent
begitu istimewa. Karena memang tidak semua orang bisa
dikatakan sebagai seorang talent. Mereka harus memiliki dua
syarat utama berupa, high performance dan high potential.
10
berubah menjadi performance maka seorang talent butuh drive
atau motivasi. Dimana energi motivasi ini bisa didapat saat
seorang talent mengerjakan pekerjaan yang sesuai passion. Jika
digambarkan dengan sebuah diagram, akan terlihat seperti
gambar berikut :
11
Frame of thinking buku ini akan mengikuti framework talent
management model seperti gambar dibawah ini.
Seperti janji saya di pengantar buku ini, bahwa di buku ini akan
banyak akan berisi sharing dan good practice yang pernah saya
lakukan sebagai Talent Management Analyst. Bentuk sharing
dan good practice yang akan saya bagi akan berbentuk catatan-
catatan dimana bahasan chapter pertama adalah tentang high
performance dan high potency. Index bahasan tersebut adalah
sebagai berikut:
12
13
14
BONGKAR
BONGKAR~Swami 1989
Kemarin, melakukan
aktivitas coaching
improvement untuk
meningkatkan
performance kerja
kepada dua orang sub
ordinat. Satu orang di
pagi hari dan satu orang
di sore hari. Mendevelop
orang adalah salah satu
kegiatan favorit saya.
Obrolan pun dimulai dengan membangun rapport dengan
berdiskusi tentang pekerjaan dan jabatan dimulai. Dua orang
berbeda dengan waktu yang berbeda dan tempat berbeda. Kilas-
kilas impian masa depan, diceritakan. Satu orang bercerita kilas
mimpinya di masa depan membangun jaringan entrepreneur.
Dan satu nya lagi bercerita tentang keinginan nya untuk belajar
banyak hal.
15
untuk dua sub ordinat saya yang performance nya baru
memburuk. Banyak hal yang mungin terjadi hingga salah satu
syarat untuk menjadi talent, yaitu high performance belum bisa
dicapai oleh ke dua orang tersebut.
16
Seperti lirik lagu Bongkar di atas. Karyawan dengan passion
pun, pada suatu ketika bisa membuang cinta nya pada pekerjaan.
Terjebak bisikan syetan masa kerja sudah lama, sudah saatnya
mendapat jabatan. Karenanya, passion harus diberi makan
dengan character. Diracik oleh koki "coach" dengan resep
"system development yang pas". Sayang nya kita sering lupa
memasukkan soft competency untuk memunculkan character
dalam resep “system development”, dan kita hanya berfokus
untuk memasukkan bumbu “technical competency”. Akibatnya
tanpa character yang kuat seorang talent akan digerogoti setan
jabatan.
17
Membalik Piramida Maslow
18
jenjang keempat dihargai (self esteem), dan jenjang kelima
berupa aktualisasi diri (self actualization). Bagi Maslow
besarnya jenjang menuntukkan jumlah populasi yang
termotivasi. Artinya jika jenjang paling bawah piramida
motivasi Maslow adalah fisiologis (orang dimotivasi karena
kebutuhan dasar manusia, makan, pakaian, tempat tinggal,
dimana sekarang diwakili dengan uang) maka menurut Maslow
sebagian besar orang bergerak karena termotivasi oleh uang.
19
melakukan pekerjaan dengan didasari transaksional. “Jika
pekerjaan tersebut menguntungkan bagi saya secara
physiological needs, dan safety & security maka akan saya
ambil. Jika tidak kenapa perlu saya kerjakan”, demikian dialog
internal yang terjadi di dalam diri talent.
20
aktualisasi diri, dinafikan hanya untuk memuaskan jenjang
physiological need dan safety & security.
21
Lihatlah bagaimana Habibie yang punya passion di dunia
engineering pesawat terbang. Passion yang dimiliki telah
membawa Habibie dihargai dan dicintai banyak orang orang-
orang karena karya-karya indah nya. Saat orang menghargai
Anda maka Anda akan dicintai orang lain. Saat Anda dicintai
maka orang-orang yang mencintai Anda tidak akan tega Anda
terluka. Dan secara otomatis kebutuhan fisiologis Anda akan
terpenuhi.
23
nya, seberapa tampan atau cantiknya, kalau tidak PNS, bisa-bisa
hanya masuk nominasi nomer dua. Begitu juga cara orang ini
memotivasi subordinatnya, "Kalau Anda menunjukkan
performance yang bagus nanti Anda akan saya promosikan".
24
Karyawan yang bekerja karena panggilan hatinya (passionnya)
akan menunjukkan sifat pengorbanan (sacrifice). Mereka lebih
memilih purpose dibandingkan posisi, lebih memilih nilai-nilai
(values) dibandingkan kekayaan (numbers). Ini sangat
berhubungan dengan keyakinan karyawan pada Tuhan yang
maha Esa. Coba saja perhatikan Abdi Dalem Kraton Kasunanan
Surakarta, meraka sudah bekerja puluhan tahun. Karir mereka
mentok menjadi Abdi Dalem, gaji mereka bahkan tidak cukup
membeli kebutuhan sehari-hari. Namun mereka masih bertahan
bekerja dan memiliki performance yang bagus. Value mereka
menjadi pedoman untuk bekerja.
25
ON TRACK U’R PASSION
“Anda tidak akan bisa menghubungkan dot - dot dengan
menatap ke depan : Anda hanya dapat menghubungkan dot saat
melihat ke belakang. Jadi Anda perlu yakin bahwa entah
bagaimana dot tersebut akan saling berhubungan di kemudian
hari” (Steve Job)
26
untuk memberikan coaching atau bimbingan. Sebelum talent
dipindahkan ke posisi tersebut dan selama talent berada di posisi
tersebut, diskusi coaching antara leader dengan talent perlu
tetap dijaga.
Syarat agar dot – dot tersebut saling terkoneksi hanya ada dua.
Syarat pertama "kerjakan apa pun hari ini dengan maksimal".
Kita dikenal orang dengan apa yang kita kerjakan hari ini.
Mungkin hari ini kita merasa tidak melakukan pekerjaan sesuai
dengan passion kita. Tapi ingat orang lain melihat kita. Suatu
ketika siapa tahu orang-orang yang bekerja sama dengan kita
menjadi orang yang berada dalam range passion kita.
Bayangkan saat sekarang kita dikenal sebagai orang yang buruk,
image ini akan menempel bahkan saat kita sudah beralih ke jalur
yang benar untuk mengejar passion kita. Tentunya sangat susah
mengubah image walaupun performance di pekerjaan yang
sesuai passion kita sudah semakin membaik.
27
tidak, pekerjaan yang kita tidak senangi saja menghasilkan hasil
yang maksimal apalagi pekerjaan yang kita senangi atau sesuai
dengan passion kita. Harus diingat juga bahwa untuk menjadi
seorang talent, selain harus memiliki passion terhadap yang
dikerjakan, juga harus memiliki karakter dan competency
terhadap pekerjaan yang dilakukan
Syarat kedua yaitu keep on track. Tak peduli apa yang Anda
lakukan saat ini, tetapkan goal yang ingin Anda capai. Seperti
jalur pesawat terbang yang sudah ter track di navigasi pilot,
seperti itulah seharusnya kita mengejar passion. Walaupun
28
pesawat sudah punya track navigasi, pesawat sangat jarang
selalu tepat berada di jalur navigasi. Ada kala nya pesawat
melenceng dari jalur navigasi, tugas menara kontrol lah yang
kemudian selalu mengingatkan untuk kembali ke jalur yang
benar. Karena memang susah berada di jalur yang benar. Kita
juga perlu menara kontrol untuk mengingatkan saat kita mulai
keluar dari jalur passion. Menara kontrol itu bernama tulisan
dan orang lain. Selalu tulis goal Anda, dan ceritakan ke orang
lain. Catatan mengingatkan kita untuk tidak lupa, dan orang lain
akan tahu passion kita dan kadang kala menggelitik kita saat
mulai keluar dari track passion.
29
saya. Hingga akhirnya, di tahun ketiga saya mutasi ke cabang
lain dengan posisi General Affair Officer. Di cabang ini, dengan
rumus pertama, bekerja dengan maksimal di area kita,
mengantarkan saya menjadi Best continuous improvement all
site di tahun 2011. Akhirnya di bulan Desember 2012, passion
saya terwujud. Di bulan itu saya di mutasikan lagi ke head office
sebagai Learning and Development Analyst. Bagaimana jadi nya
saat saya tidak perform di area sebelumnya? Bisa jadi passion
saya tidak didengar orang. Dan bagaimana jadinya jika saya
lupa dengan passion saya dan puas di area General Affair, yang
telah diakui orang dengan Best Continuous Improvement?
Steve Jobs juga mengalami hal yang sama. Dari kecil, Steve
Jobs tertarik dengan computer. Hingga akhirnya Steve Jobs
memutuskan kuliah di Reed Colleage Portland. Enam bulan
berikutnya Steve Jobs kehabisan dana untuk kuliah, hingga
memakasaknya untuk drop out dari kampus yang dicintainya.
30
computer. Karena memang Steve Jobs lah orang pertama yang
memasukan model-model huruf ke dalam computer.
31
32
GARA-GARA ORANG PINDAH
KERJAAN
33
pengetahuan dan ketrampilan juga hasilnya tidak maksimal.
Sehingga memang kedua jenis competency tersebut harus jalan
secara bersamaan. Kedua competency tersebut bisa
dikembangkan dengan training and development. Bagaimana
cara mengembangkannya akan kita bahas di chapter tiga.
Masa-masa saat para talent sedang menjalani training and
development untuk closing gap competency kadang kala menjadi
masa yang berat. Beratnya masa training and development
tersebut ibarat Gatotkoco yang sedang digodok di kawah
Candradimuka. Hingga tak jarang, banyak talent yang
berguguran di tengah jalan. Alasannya bermacam-macam, salah
satu nya adalah tidak cocok dengan anggota team lain.
Jika Anda seorang leader yang didatangi oleh talent yang
memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak cocok
dengan anggota team lain, apa yang akan Anda katakan?
34
Sepintar ataupun seberbakat apapun orang jika tidak punya
karakter tentunya akan gagal menjadi talent. Contoh nya saja,
jika ada seorang talent yang tidak memiliki character strike for
exelence (berjuang mencapai yang terbaik). Sang Talent begitu
brilian menemukan ide-ide baru, namun karena tidak memiliki
character strike for exelence yang terjadi Sang Talent tidak
pernah berjuang mewujudkan ide-ide nya. Hingga akhirnya
syarat kedua sebagai talent, yaitu high performance, tidak
pernah tercapai.
35
pernah bekerja di perusahaan dengan company value yang
disingkat dengan BEST, Believe in the God, Eager to Learn,
Sincelery, dan Toward Together. Dengan company value
tersebut, karyawan dituntut memiliki empat karakter tersebut.
Uniknya setiap tahun, perusahaan kami tersebut membuat acara
selebration bagi para karyawan nya yang berprestasi dengan
kategori hasil kerja terbaik dan terinternalisasi company value.
36
TALENT TO BE GREAT TALENT
37
baik. Akibatnya, HRD yang tidak tahu menahu sebab akibat
project tersebut menjadi terlibat untuk smoothing condition.
Entah ini kutukan perusahaan atau superioritas departemen
HRD.
38
diputuskan. Bukannya malah bermain jurus Tai Chi, melempar
masalah pada orang lain atas putusannya yang salah.
39
SI CANTIK DAN SI BURUK RUPA
Di sebuah desa, hiduplah dua orang wanita. Satu nya cantik dan
selalu memakai pakaian bagus. Warga desa pun menamainya
dengan si Cantik. Wanita satunya buruk rupa dan suka memakai
pakaian yang jelek. Dia dipanggil warga dengan julukan si
Buruk. Pada suatu hari, si Cantik dan si Buruk pergi mandi
bersama di sebuah telaga. Tiba-tiba terbersit di pikiran Si Buruk,
setiap hari selalu diolok-olok buruk oleh warga. Dia berpikir,
mungkin pakaiannya yang tidak sebaik Si Cantik lah yang
membuatnya dijuluki Si Buruk oleh warga.
40
memanggilnya Si Cantik.Warga tetap mengenalinya sebagai Si
Buruk.
41
Atau mungkin Anda pernah mendengar kisah Mahabarata
tentang Bambang Ekalaya, sebuah kisah yang mengandung
hikmah layaknya kisah Si Cantik dan Si Buruk Rupa. Kisah
berawal, saat Bambang Ekalaya mencari guru untuk
mengajarinya memanah. Setelah petualangan dan
penggembaraannya, Bambang Ekalaya dipertemukan dengan
seorang guru yang sedang mengajari Pandawa dan Kurawa
dengan ilmu panahan. Sang guru tersebut bernama Guru Durna.
42
Tak percaya dengan yang di dengarnya Guru Durna berkata,
“janganlah Engkau berbohong, engkau bukanlah murid ku”.
Bambang Ekalaya pun mengajak Guru Durna dan Arjuna ke
tempat nya belajar memanag. Di sana, mereka menemukan
sebuah patung yang sangat mirip dengan Guru Durna. Bambang
Ekalaya berkata “Ini lah guru ku, Guru Durna, tiap kali aku
hendak dan selesai berlatik, aku selalu memberi hormat guru ku
ini. Dan aku juga memperlakukan patung ini layaknya
pengabdian seorang murid terhadap gurunya”.
43
SISI LAIN
44
“carikan saya siswa yang paling bodoh di Papua dan akan saya
didik menjadi juara Matematika”. Gubernur Papua tentu saja
sangat menyambut gembira tawaran yang diberikan Prof.
Yohanes, dengan mencari 14 siswa terbodoh yang akan dididik
Prof. Yohanes Surya.
45
Memperkuat quote yang disampaikan Prof. Yohanes Suryo,
bukankah banyak tokoh-tokoh dunia yang sebenarnya punya
perjalanan hidup sebagai orang yang dicap sebagai siswa bodoh.
Salah satunya adalah Adam Khoo yang berasal dari Singapura.
Saat masih kelas empat SD, Adam Khoo pernah tidak naik kelas
dan dikeluarkan dari sekolah. Dia pun masuk ke SD terburuk di
Singapura. Ketika akan masuk SMP, Adam Khoo ditolah oleh
enam SMP terbaik di Singapura, sehingga membuat diri nya
bersekolah lagi di SMP terburuk di Singapura.
46
47
SOURCING DAN
IDENTIFIKASI TALENT
48
2
Sourching dan Identifikasi Talent
Gargabe in – Garbage Out (Anonim)
49
identifikasi. Kedua nya akan diperkenalkan terlebih dahulu,
kemudian akan kita bahas good practice nya di artikel
selanjutnya.
Sourching
50
Kelebihan keempat, Internal recruitment juga bisa menjadi
tool untuk memotivasi karyawan. Dengan adanya recruitment
internal maka karyawan akan berlomba-lomba untuk
menunjukkan performance terbaiknya supaya bisa
diidentifikasikan sebagai talent.
51
adalah recruitment untuk para future leader dari fresh graduate
yang sering kali diberi nama management trainee. Sifat
exsternal recruitment dari model ini adalah orang yang direcruit
merupakan orang diluar perusahaan. Setelah fresh graduate
direkrut, perusahaan akan memberikan program development
dalam waktu tertentu. Setelah masa trainee nya habis,
perusahaan kemudian melakukan recruitment internal dengan
sourching para fresh graduate tersebut.
Identifikasi
52
mana yang bukan. Patokan pengkategorian orang nya tentunya
didasari dari potency – competency – performance.
53
54
PERFORMANCE APPRAISAL
REDEFINE
55
semua target hanya target team saja maka bisa jadi ada
karyawan dengan kategori dead wood yang pasif mengejar
target dan menggantungkan target pada anggota team lain.
Sebaliknya saat target performance hanya dibuat sebagai target
individual saja, bisa jadi karyawan menjadi pekerja individualis
tanpa mau bekerjasama dengan anggota team lain.
56
Keempat perspektif Balance Scorecard tersebut adalah financial
perspective, costumer perspective, internal process perspective,
dan learning development perspective. Pencapaian jangka
panjang dalam perspektif Balance Scorecard terlihat dari
perspektif customer, internal process perspective, dan learning
development perspective. Sedangkan pencapaian jangka panjang
ditunjukan dengan perspektif financial.
57
performance indicator nya bisa jadi adalah: increase benefit 5%
dari tahun kemarin. Berbeda dengan marketing, seorang HR,
tentunya lebih tepat menggunakan financial perspektif berupa
efficiency cost, maka contoh performance indicator nya adalah
HR Cost sesuai budget yang telah direncanakan.
58
Perspective ketiga dari balance scorecard yang berupa internal
proses punya elemen berupa mutu dan keandalan produk,
kecepatan memenuhi kebutuhan pelanggan, serta kecepatan
merespon complain pelanggan. Dari ketiga elemen tersebut
seorang HR bisa menggunakan semua elemen tersebut untuk
membuat indicator performance appraisal, contoh saja kita
menggunakan elemen mutu dan keandalan produk. Melanjutkan
contoh key performance indicator untuk seorang HR tadi, ingat
bahwa antar perpective harus saling terkait maka :
59
Elemen di perspective terakhir ini ada dua pilihan yaitu
development people dan development organization. Anggap saja
kita mau developt people nya. Ingat bahwa indicator
performance nya harus selalu berhubungan dengan indicator
performance tiga perspective di atasnya. Masih menggunakan
contoh seorang HR, maka :
60
Dari contoh di atas jika kita gabungkan akan menjadi KPI yang
saling berhubungan. Jika semua team payroll tersosialisasi,
paham dan bisa menggunaan SOP, maka proses penggajian
akan 100% sesuai dengan SOP. Jika SOP payroll dilaksanakan
100% maka tidak ada kesalahan pembayaran gaji, jika tidak
ada kesalahan bayar gaji maka HR Cost akan base on budget.
61
DEFINE YOUR TARGET
Indicator Performance
N BSC SCORE *
Weight SCORE
o Perpective WEIGHT
90% 100% 110%
62
berapa laba yang harus ditargetkan? Jika perusahaan
menargetkan mendapat customer baru, berapa banyak yang
ditargetkan? Tujuan pertanyaan ini tentunya agar target yang
dibuat bisa memotivasi orang untuk achieve target tersebut.
63
Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan dialogue antara
superior dan team nya. Tentu saja dialog yang dimaksud bukan
debat kusir namun saling membawa data dan secara objective
menganalisa berapa target yang bisa ditetapkan. Hasil berdiskusi
antara superior dan team nya melihat resources yang ada, load
kerja yang akan dilakukan, dan capability yang dimiliki akan
membuat tingkat objective nya semakin besar. James Surowieci
dalam bukunya The Wisdom of Crowds menulis tentang Francis
Galton, orang yang menerapkan metode statistic untuk
menunjukan bahwa kelompok yang terdiri dari orang-orang
dengan kecerdasan berbeda-beda sering kali menunjukan kinerja
yang lebih baik dari pada individu yang bekerja sendiri-sendiri.
64
yang menghire konsultan untuk membantu mereka menentukan
opportuny yang bisa diambil perusahaan.
65
maka scorecard variable customer menjadi memiliki bobot
yang lebih tinggi dibandingkan dengan variable scorecard lain.
66
PYGMALION EFFECT
67
siswa dengan IQ yang biasa-biasa saja atau average ternyata
mampu mengalahkan siswa dengan IQ diatas mereka. Dengan
kata lain saat seseorang diberi kepercayaan untuk menunjukan
performance terbaik, maka orang akan menunjukan
performance yang terbaik.
68
pengetahuan dan keahlihan. Dan kita tahu kedua hal tersebut
(pengetahuan dan keahlian) adalah salah satu syarat untuk
menunjukan performance terbaik.
69
70
GAMIFICATION
71
Dari sisi orang yang menjalankan sistem performance
management, penyebab fenomena ini bisa berasal dari atasan
yang tidak mempunyai data actual performance anak buahnya,
atasan ingin dilihat pemurah oleh anak buah, atau bisa juga dari
anak buah terlalu persuasif dalam proses coaching PK.
72
Kondisi seperti ini seharusnya tidak terjadi jika performance
karyawan tersebut terdata dengan baik, sehingga karyawan
dapat dinilai secara actual dan tidak perlu menggunakan
Patokan Acuan Norma lagi. Gamification, bisa jadi menjadi
sebuah solusi. Konsep ini adalah sebuah sistem kerja yang di
dalamnya terdapat sistem skoring yang setiap berkala di up date
sehingga semua orang bisa melihat.
Salah satu good practice yang pernah saya alami adalah dengan
rekan-rekan operator produksi. Tiap minggu, mereka
diperlihatkan hasil performance "Pay Load (jumlah muatan)
maupun ritasi (jumlah bolak-balik muatan)" oleh section
Engineering. Sehingga operator bisa memonitor performance
mereka sendiri.
73
coach disaat yang bersamaan. Dengan menjadi coach berarti
karyawan berperan untuk mengemukakan gagasan–gagasan nya
supaya nilai performance berikutnya semakin baik. Sedangkan
saat menjadi coachee berarti, karyawan berperan untuk
menerima feedback dari atasannya terkait gagasan-gagasan yang
disampaikan. Dengan menjadi choacee, karyawan mendapat
sudut pandang baru dari luar untuk mengembangkan dirinya.
Dan saat menjadi coach, karyawan bisa berkomitmen terhadap
hasil coaching. Karena dia adalah coach bagi dirinya sendiri
74
BEHAVIORAL EVENT INTERVIEW
75
lain. Cuma memang kelemahan metode interview adalah
cenderung memakan waktu lama untuk menggali competency.
76
Panduan pertanyaan ketiga dari Behavioral Event Interview
adalah Action. Inti dari pernyataan Action ini adalah actual yang
dilakukan atas job description yang diberikan. Tujuannya adalah
mengecek, kesesuaian antara job description dengan actual yang
dilakukan. Contoh pertanyaan nya adalah, apakah ada kesulitan
dalam menjalankan job description atau tugas yang diberikan?
Baagaimana cara Anda menangani kendala yang muncul saat
Anda melaksanakan job description Anda? Coba ceritakan
bagaimana cara Anda melaksanakan job description yang
diberikan?
77
low performance, namun high potency. Perusahaan bisa
mengidentifikasi kenapa hal tersebut bisa terjadi, apa karena
competency nya atau karena motivasi nya.
78
FOCUS GROUP ACTIVITY
79
Dengan memberikan simulasi yang dibatasi oleh waktu dan
ditarget dengan goal tertentu akan memungkinkan karyawan
menunjukan competency asli nya, baik hard competency
maupun soft competency. Dengan keterbatasan waktu akan
terlihat sekali orang-orang yang suka memaksakan pendapat,
orang-orang yang bertindak sebagai follower, orang-orang yang
bertindak sebagai leader, etc. Sebagaimana teorinya Freud,
tekanan memunculkan perilaku sebenarnya.
80
pembelajaran tadi? Biarkan diskusi berkembang dan observasi
lah perilaku-perilaku yang muncul.
81
PSYCHO TEST
82
adalah supervisor. Dengan potency IQ Very Superior maka
proyeksi nya, karyawan tersebut mampu diberi tanggung jawab
sampai dengan level manager. Sehingga karyawan tersebut bisa
diidentifikasi sebagai high potency.
83
adalah matematika logika, bahasa, musical, visual spatial,
kinestetik, intrapersonal, interpersonal, dan natural. Setiap bakat
tentunya akan memiliki pengaruh dan kecocokan pada posisi
atau pekerjaan tertentu. Contohnya, seorang karyawan yang
memiliki bakat matematika logika, akan cocok untuk pekerjaan
mekanik. Karyawan dengan bakat interpersonal, akan cocok
untuk pekerjaan yang membutuhkan interaksi dengan banyak
orang.
84
TALENT COMMITTEE
85
anggota komite yang mewakili function adalah dua level di atas
supervisor yaitu para manager.
86
project challenge, atau bisa juga dengan evaluasi seperti ujian
saat sekolah.
87
TALENT DEVELOPMENT
(Yohanes Surya)
88
3
Talent Development
Pada dasarnya semua orang itu pintar, yang membuat
mereka bodoh sebanarnya karena belum bertemu dengan
guru dan metode belajar yang baik (Yohanes Suryo)
89
planning. Dari analisa hasil sourching and recruiting serta
performance management, perusahaan bisa memetakan potency
dan competency seseorang, dari hasil analisa ini perusahaan
menetapkan talent yang akan disuksesi untuk posisi berikutnya.
Tentunya untuk menduduki posisi baru tersebut talent butuh
mendapatkan learning and development.
90
Mekanik pun diberi kesempatan untuk belajar dan bertumbuh
mengupgrade kemampuan agar mesin lama tersebut mampu
memenuhi ekspektasi pelanggan.
91
adalah dengan memberikan kesempatan yang lebih luas untuk
mengekplor potency nya ke posisi yang lebih tinggi atau posisi
lain dengan challenge yang lebih besar. Dengan kata lain, future
position tidak melulu berbicara tentang posisi yang naik ke atas,
namun juga berbicara posisi yang menyamping.
Dan tentu saja untuk sampai ke posisi yang lebih tinggi, seorang
talent perlu disiapkan, karena tentu saja posisi tertentu
membutuhkan competency dan character yang berbeda dengan
competency dan character yang dibutuhkan sekarang. Sehingga
seorang talent butuh diberikan learning dan development secara
intensive agar bisa memenuhi competency dan character di
posisi yang baru.
92
Anda mana yang mesti saya pilih, saya mendidik orang supaya
pintar walaupun kemudian dibajak perusahaan laun atau saya
membiarkan karyawan kita bodoh dan tetap tinggal di
perusahaan?”
93
a. Education
94
b. Exposure
95
meneliti, bahwa model exposure hanya memiliki efektifitas
sebesar 20% saja.
c. Experience
96
mendelegasikan beberapa job des manager kepada talent
tersebut. Atau saat manager cuti, Sang Talent bisa
didelegasikan untuk menjadi pejabat sementara.
97
Sebuah perusahaan bisa jadi memulai program development dari
E yang pertama atau education, dilanjukan dengan exposure dan
experience. Model ini disebut sebagai model pedagogi. Salah
satu perusahan yang menggunakan model ini adalah PT. Bukit
makmur Mandiri Utama, sebuah perusahaan kontraktor
pertambangan batu bara terbesar nomer dua seluruh Indonesia.
98
memiliki gap competency di area komunikasi, dengan model
education, semua talent bisa memiliki pemahaman dan
knowledge yang sama tentang model komunikasi yang
diinginkan perusahaan. Kelemahannya, dengan model
pedagogy, waktu yang dibutuhkan untuk mendevelop talent
menjadi lebih panjang. Kelemahan lain terletak pada investasi
yang dibutuhkan untuk mengedukasi talent. Bandingkan dengan
model andragogy dimana education baru diberikan jika memang
dirasa perlu.
99
kompetensi tertentu karena dianggap penting oleh perusahaan,
pendekatan yang dilakukan adalah pedagogy. Dan untuk
kompetensi lain yang bisa menggunakan andragogy.
100
101
TALENT DEVELOPMENT SYSTEM
102
development GE akhirnya sebagai Pipeline Leadership. Dimulai
dari pipa Managing Self to managing other, dilanjutkan dengan
pipa Managing other to managing manager, Managing manager
to managing function manager, Function manager to business
manager, Business manager to group manager, dan diakhiri
Group manager to enterprise manager.
Exposure : Coaching
to Leader That Expert
in Communication
Experience : On The
Job Training Leading a
Team
103
jangka pendek, sedang dan jangka panjang. Dan yang tidak
kalah pentingnya adalah managing conflict yang akan terjadi.
104
Metode inclas training nya nya bisa case study dengan
mengumpullkan para talent tiap dua minggu sekali untuk
sharing, saling memotivasi dan berdiskusi kasus-kasus
komunikasi dan conflict yang disebabkan oleh komunikasi yang
dialami selama dua minggu terakhir.
105
106
FACILITATING ITU OBAT SEHAT
107
meningkatkan performance mereka. Sayangnya selain berefek
samping, NZT – 48 hanyalah obat fiktif yang hanya ada di film
HBO pernah membuat film menarik berjudul "Limitless". Eddy
Morra pun hanya seorang aktor yang diperankan oleh Bradley
Cooper.
108
fasilitator untuk mengekplore pengalaman participant adalah
dengan menanyakan fact atau pengalaman yang pernah dialami
participant. Pertanyaan ini adalah menggali ingatan participant
untuk menemukan insigt dari pengalaman yang pernah
dilakukan. Contoh pertanyaannya adalah, dulu waktu bapak
mengerjakan pekerjaan A, ada pengalaman menarik apa pak?
109
110
COACHING ITU OBAT SEHAT
111
sebenarnya mengandung singkatan proses development. Huruf C
adalah singkatan dari create trust and rapport. Semakin leader
dipercayai oleh talent maka akan semakin mudah seorang leader
mendevelop Si Talent. Prof Gary Yukl (1990), seorang
professor di University at Albany, membuktikan hal tersebut.
Seorang leader yang dipercaya oleh anggota team nya memiliki
dua jenis influence, yaitu personal appeal tactics
(menginfluence karena persahabatan) dan legitimizing tactic
(menginfluence seseorang karena posisi yang dimiliki). Hal
yang harus diingat adalah trust and rapport tidak hanya
dibangun saat coach akan melakukan proses coaching, namun
jauh-jauh hari sebelum melakukan coaching.
112
huruf keempat dari kata coach adalah C yang merupakan
singkatan dari challenge dan give feedback.
113
belum jalan. Sandwich feedback bisa digunakan sebagai salah
satu teknik memberikan feedback. Seperti namanya, sandwich
feedback terdiri dari tiga lapisan. Lapisan pertama adalah roti
yang berarti compliment atau pujian, lapisan kedua isi atau
critic, dan ditutup dengan lapisan ketiga berupa roti atau
compliment atau pujian
114
SMART COACH
115
Peran kedua seorang coach adalah menjadi role model. Talent
akan belajar banyak dari mengamati cara coach nya berfikir,
bertindak dan mengambil keputusan. Itulah sebabnya seorang
coach dalam keseharian berinteraksi dengan talent harus mampu
menjadi sosok panutan. Bukannya malah menunjukkan cara
berfikir, bertindak dan mengambil keputusan yang tidak pantas
ditiru? Bisa jadi talent akan meniru lebih buruk dari yang
diajarkan coach nya. Bukankah sebuah pepatah tua mengajarkan
kepada kita “Guru Kencing Berdiri Murid Kencing Berlari”.
Berperan sebagai role model, seorang coach juga harus mampu
memahami karakteristik beda generasi. Tujuannya supaya coach
mampu memberikan contoh model yang pas sesuai dengan
generasi coachee. Catatan saya yang berjudul “Talent Tiga
Generasi” akan sedikit membahas tentang karakteristik talent
beda generasi.
116
mempunyai dua peran penting yaitu sebagai motivator dan
sebagai teacher. Perannya coach sebagai teacher sempat saya
singgung ditulisan “Coaching Itu Obat Sehat”. Di tulisan
tersebut saya jelaskan coach memainkan peran menggali
(seeking) pengalaman coachee dan bercerita (telling)
pengalaman coach. Saat coach melakukan telling atau bercerita
pengalamannya, peran coach sebagai teacher mulai muncul.
Hingga akhirnya coaching memasuki fase agree yang
menyepakati ide gabungan dari pengalaman talent dan
pengalaman coach.
117
MONITORING DAN FEEDBACK
118
pembelajaran untuk mendapatkan skill dan knowledge baru,
namun ada proses yang berbeda dari kedua nya, yaitu proses
monitoring dan memberikan umpan balik (feed back) atas hasil
monitoring.
119
perusahaan. Cekungan tadi memang menandakan performance
talent menurun sebagai impact dari coaching.
120
adalah berikan komentar positif terhadap proses dan hasil yang
sudah dicapai. Sebagai contoh,
Proses : Selama satu minggu ini, saya lihat bapak
sudah berusaha menjalankan komitment
untuk meningkatkan kehadiran bapak
Hasil : Walaupun komimen yang kita belum 100%
bapak laksanakan, namun sudah ada
peningkatan kehadiran bapak dari 95%
menjadi 96%
Alternatif Proses : Minggu depan, saya harap bapak lebih
berkomitment untuk meningkatkan kehadiran
bapak
121
yang terlalu berlebihan juga bisa menjatuhkan harga diri
coachee, yang pada akhirnya jika harga diri sudah dijatuhkan
maka motivasi untuk bangkit akan sangat susah dimunculkan.
122
123
TASK FORCE DOUBLE IMPACTT
124
saya di awal tahun 2012. Seorang talent yang di tahun 2011
menjadi talent dengan Best improvement all site di perusahaan.
Setelah project besarnya selesai di tahun 2011 dan tidak ada
challenge yang dirasakan lagi dalam bekerja, dia memutuskan
untuk resign dari perusahaan. Padahal sebagai orang yang baru
lulus dari sekolah dan masa kerja yang sebentar, dia sudah diberi
penghargaan oleh perusahaan berupa jabatan maupun bonus
oleh perusahaan.
125
Gambar diatas adalah diagram fish bone. Talent bisa mencari
penyebab masalah atau bottle neck dengan pertanyaan, “dari sisi
man apa yang menyebabkan proses kerja (project yang
dilakukan) tidak berjalan maksimal?” Jawaban pertanyaan
tersebut kemudian ditulis digaris horisontal tulang man. Jika
penyebabnya lebih dari satu, talent bisa menambahkan garis
gorisontal sendiri, sejumlah dengan penyebab yang ditemukan.
126
neck paling besar adalah dengan menggunakan Pareto. Prinsip
analisa pareto adalah 20:80. Perhatikan gambar dibawah ini :
Artinya dari 100% bottle neck yang terjadi, 20% bottle neck
sebenarnya menyumbang 80% bottle neck. Dan sebaliknya 80%
bottle nect sisanya hanya berpengaruh 20% saja terhadap bottle
nect. Dengan menggunakan prinsip ini, telent diminta untuk
menentukan 20% bottle nect terbesar.
127
Seperti semua proses yang terjadi, untuk melihat effectivitas dari
action plan dan implementasinya, tentunya perlu dilakukan
check atau evaluasi. Tujuannya untuk melihat apakah action
plan yang dibuat memang sudah tepat sasaran dan apakah
implementasi yang dilakukan sudah sesuai. Evaluasi dilakukan
sepanjang proses dan bisa dilakukan mingguan, ataupun
bulanan.
128
TALENT TIGA GENERASI
PDCA – Plan Do Check Action adalah salah satu tool yang bisa
digunakan perusahaan untuk mengaplikasikan people
development dengan experience. Jika di artikel sebelumnya, cara
membuat plan dibahas lebih dalam daripada proses lain, di
artikel-artikel berikutnya akan lebih banyak membahas good
practice yang terjadi saat talent “do” atau
mengimplementasikan plan yang dibuat.
129
(1996-Now). Kondisinya sekarang, Gen X memimpin Gen Y
dan Z. Jika tidak segera didamaikan bakal terjadi Real Madrid
Jilid 2 (Tahun 2003-2006, Real Madrid bertaburan talent,
Zinedine Zidane, Ronaldo, Luis figo, R.Carlos, Raul Gonzales
dan David Beckham,dll namun tidak memenangkan piala
apapun). Talent generasi X yang lebih senang terlibat dan
melibatkan diri, terasa tidak serasi dengan talent generasi Y dan
Z lebih memilih "freedom is the Best reward". "Bapak diam
saja, tunggu laporan dari kami, beres sudah urusan" begitu
generasi Y dan Z selalu berdebat dengan generasi X yang ingin
dilibatkan dalam setiap urusan.
130
Ada juga seorang talent yang menduduki posisi managerial lini
tengah memiliki character berani mengambil inisiatif dan stay
focus on goal. Dia juga mendapat tugas mengikuti program
development jenis experience dengan memimpin sebuah team.
Karena terlalu focus pada goal menjadikannya keras kepala.
Anggota team nya pun berpandangan negative karena setiap
kebijakan yang dibuat tidak boleh diganggu gugat, sehingga
membuat anggota team nya bekerja mati-matian menjalakan
kebijakan yang dibuat. Walaupun dipandang negative oleh
anggota teamnya, namun character stay focus on goal yang
dimiliki Sang Talent dipuji oleh perusahaan. Karena apapun
project yang diberikan perusahaan kepada Sang Talent selalu
bisa diselesaikan dengan cepat.
131
Pertanyaannya, bagaimana cara nya agar para talent khususnya
dan karyawan yang bekerja dengan talent saling memahami
karakteristik tiap generasi?
132
Tentunya jika fase storming ini tidak selesai dengan baik,
performance yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan harapan.
Ada sebuah pengalaman nyata yang dialami seorang talent saat
mengikuti program development experience dengan rotasi
mutasi ke cabang lain. Namun yang unik, di cabang baru, Sang
Talent tidak menunjukkan performance yang diharapkan.
Talent lain yang dihire dari perusahaan lain dengan harapan agar
mampu menularkan high performance juga tidak menunjukan
yang diharapkan.
133
Tak heran, Phil Jackson pelatih basket LA. Lakers pernah
berkata, “merekrut pemain-pemain terbaik adalah satu hal, dan
menjadikan para pemain terbaik bekerja sebagai team adalah hal
lain”. Masih ingat artikel di chapter pertama, bahwa motivasi
utama untuk menjadikan potency menjadi competency dan
competency menjadi performance adalah passion. Dan tugas
perusahaan adalah memberikan motivasi external berupa
support. Seorang talent tidak akan menjadi talent jika
lingkungan sekitarnya tidak mendukung.
134
model yang dipercaya orang. Dengan ciri yang dimiliki,
terutama menjadi orang yang dipercaya, seorang visioner leader
memiliki keunggulan untuk menginfluence orang lain, kata-kata
nya dipercaya untuk mengubah sudut pandang antar talent
ataupun anggota team terhadap talent. Merekalah para change
agent yang jumlahnya tidak banyak, namun sangat diperlukan
perusahaan. Dengan ciri dan kelebihan yang dimiliki, visioner
leader akan sangat cocok menjadi mediator atau pendamai di
fase storming.
135
yang berbeda, yaitu plant, resouces investigator, co –ordinator,
shaper, monitor evaluator, team worker, implementer,
completer finisher dan specialist.
136
MELICINKAN STORMING
137
juga tidak bertanya kepada Hoofd Penghulu kenapa pengajuaan
izin nya ditolak. Sultan Hamangkubuwono pun akhirnya
menyuruh bawahannya untuk memediasi antara Hoofd Penghulu
dan KH Ahmad Dahlan. Mereka berdua diminta untuk bertemu,
menyamakan persepsi dengan berkomunikasi secara terbuka.
Ternyata setelah berdiskusi ketemulah penyebab perbedaan
persepsi mereka. Akhirnya Hoofd Penghulu paham dengan
maksud dan perilaku KH Ahmad Dahlan. Hubungan mereka pun
kembali harmonis, hingga akhirnya sampai sekarang wilayah
Kauman Yogjakarta terkenal sebagai pusat Muhammadiyah.
138
unsur tersebut “yang terpenting bukan apa yang Anda katakana,
namun bagaimana Anda mengatakannya”.
139
SUCCESSION
140
4
Succession
Pada dasarnya semua orang itu pintar, yang membuat
mereka bodoh sebanarnya karena belum bertemu dengan
guru dan metode belajar yang baik (Yohanes Suryo)
141
difokus competency yang dikembangkan. Di framework
keempat competency yang dikembangkan adalah competency di
current position, sedangkan di framework keenam competency
yang dikembangkan adalah competency untuk future position.
142
program nya yang tidak sesuai. Atau bisa jadi design program
nya sudah sesuai namun orang yang bertugas mendelivery
learning and development program, baik trainer, facilitator,
coach ataupun mentornya tidak mendelivery dengan baik.
Kirkpatrick Evaluation
143
dihasilkan dari evaluasinya. Secara berjenjang dari tingkat
kemudahan dan informasi yang dihasilkan adalah reaction,
learning, application dan business impact.
144
stimulus lain seperti beban pekerjaan, menjadikan evaluasi yang
dilakukan menjadi tidak objective lagi.
145
melihat efektifitas transfer knowledge ini adalah dengan
knowledge test, yaitu dengan pre dan post test.
146
Evaluasi learning and development berikutnya yang
diperkenalkan oleh Kirkpatrict adalah evaluasi level 3.
Kirkpatrict memberikan nama evaluasi level tiga ini dengan
application atau behavior change. Logika berfikir dari evaluasi
level tiga ini adalah tentunya knowledge dan skill yang dipelajari
tidak berarti saat tidak diterapkan. Sejalan dengan sebuah
pepatah bahwa “ilmu tanpa amal bagaikan pohon yang tidak
berbuah”.
Di evaluasi level tiga ini lah akan dilihat dimensi ketiga dari
competency, yaitu attitude. Kemampuan melihat atau mengasess
ketiga dimensi competency (knowledge, skill dan attitudes) ini
lah yang menjadi salah satu keunggulan pendekatan evaluasi
learning and development Kirkpatrict. Hasil evaluasi dari level
dua dan tiga ini tentunya akan sangat bermanfaat sebagai ukuran
awal kesiapan talent menempati posisi berikutnya.
147
untuk pendekatan learning and development berupa education
dan exposure. Artinya evaluasi level tiga hanya bisa dilakukan
untuk pendekatan learning and development menggunakan
experience.
148
Semakin besar impact terhadap business maka semakin effective
penerapan competency.
149
organisasi yang menerapkan evaluasi level empat untuk
mengevaluasi program learning and development yang dibuat.
Riset yang dilakukan Learning Resource Network menunjukan
hanya ada 8% organisasi yang menerapkan evaluasi level empat.
Succession Planning
Salah satu study kasus kejadian seperti ini berasal dari Citi
Group. Di tahun 2008, Citibank harus kehilangan uang sebesar
Rp 160 trilyun. Harga sahamnya hancur berantakan, dari sebesar
$ 57 turun ke angka $ 20, sehingga membuat para pemegang
sahamnya kehilangan market value sebesar Rp 1,400 trilyun.
Penyebabnya adalah kegagalan membuat succession planning
untuk menggantikan posisi CEO. Sandy Weill sang CEO Citi
Group pada tahun 2003 memutuskan pensiun dan memilih salah
satu suksesor yang akan menggantikan dirinya. Menariknya,
150
Sandy Weill tidak menggunakan pendekatan succession
planning dalam memilih penggantinya, namun menggunakan
pendekatan “cronyisme - perkoncoan”. Dari sejumlah kandidat
yang muncul, Weill memilih Charles Prince, bukan karena yang
terbaik, namun lebih karena ia yang paling loyal dengannya.
151
Menariknya walaupun semua organisasi sadar tentang
pentingnya succession planning, namun menurut sebuah studi
global yang dilakukan oleh WorkplaceTrends.com dan Saba,
hanya 23% perusahaan yang sudah merencanakan succession
planning sebagai prioritas utama. Marshall Goldsmith menulis
dalam bukunya Succession : Are You Ready?, bahwa hal yang
sulit dari membuat succession planning adalah begitu mudahnya
bagi CEO untuk terus menunda hal tersebut hingga hari terakhir
mereka bekerja.
152
empat kelompok. Kelompok pertama adalah orang-orang yang
memiliki orientasi pada tugas dan cenderung extrovert.
Kelompok ini dinamakan Moulton dengan kepribadian
Dominance. Kelompok kedua adalah kelompok yang memiliki
153
Orang dengan kepribadian Dominane yang memiliki orientasi
pada tugas dan cenderung extrovert tentunya cocok untuk posisi
Operational Expert. Dengan kecenderungan extrovert yang
mendapatkan energi dari berhubungan dengan orang lain sangat
suka bersosialisasi tentunya lebih suka dan ahli saat diminta
untuk mengandle pekerjaan yang berhubungan dengan
operational. Dan dengan orientasinya kepada tugas maka akan
lebih peduli proses dari pada people. Contoh untuk posisi
operational expert adalah Enginer
154
dealing with strategic. Contoh posisi yang berhubungan dengan
professional leader diantaranya Project Manager
155
Customer Center, kemudian diatasnya adalah Customer Center
Officer atau Customer Center Team Leader, di atasnya lagi
Superintendent Customer Care, dan seterusnya ke atas.
156
157
MENGGAMBARKAN KEBENARAN DENGAN L2
Dan itu juga yang pernah dialami oleh organisasi ditempat saya
bekerja. Setiap kali kami mengirim talent untuk mendapatkan
education in class training, agar menjaga kualitas education
kami selalu meminta hasil pre dan post test. Menariknya tidak
ada talent yang mengikuti education training mendapatkan nilai
yang jelek (dibawah point 7).
158
Organisasi bisa membuat form summary learning report untuk
mengetahui seberapa jauh achievement dari objective training
yang diikuti talent. Secara umum objective training yang diikuti
talent dapat dibagi menjadi tiga, yaitu building awareness,
transfer knowledge, dan transfer skill.
159
Sedangkan level dua pemahaman memori, tidak hanya
menyerap informasi namun juga bisa memaknai informasi yang
diterima.
Level tiga memiliki tingkat yang lebih tinggi lagi, talent mulai
dites kemampuannya untuk menganalisa emosi, informasi
pengatahuan dan skill. Level keempat, talent mulai dichallenge
dengan pertanyaan untuk mengembangkan nilai-nilai afeksi,
knowledge ataupun skill yang didapat. Dan level terakhir, yaitu
level lima berupa pembuktian perencanaan pengaplikasian nilai-
nilai, knowledge ataupun skill yang sudah dipelajari.
160
pernyataan lain yang bisa menggambarkan evaluasi transfer skill
yang lebih tinggi atau di level empat adalah, dari beberapa best
practice yang Anda miliki dan skill baru yang Anda pelajari,
praktekan best practice terbaik yang bisa Anda hasilkan.
161
Dari beberapa contoh pertanyaan di atas, organisasi bisa
membuat strategi untuk evaluasi knowledge yang akan
dilakukan, pada level Taxonomy Bloom berapa organisasi
mengevaluasi knowledge talent nya. Sebagai best practice,
sebuah cement manufacturing company memiliki strategy 70%
summary learning report nya berada di level dua Taxonomy
Bloom dan 30% summary report nya berada di level satu
Taxonomy Bloom.
162
EXPERIENCE UNTUK MENINGKATKAN
PERFORMANCE
Tidak hanya melihat jumlah peserta yang hadir, para talent dari
SHE juga memastikan kualitas delivery training yang mereka
lakukan dengan mengevaluasi level satu (mengevaluasi emosi
peserta setelah diberikan training) dan evaluasi level dua
(mengevaluasi knowledge ataupun skill peserta setelah diberikan
training). Dan hasil evaluasi level dua menunjukan bahwa
peserta training memiliki peningkatan skill dan knowledge.
Namun, kenapa incident masih tetap terjadi, hingga performance
Zero Harm tidak tercapai?
163
mereka. Certified Trainer pun menjadi program learning and
development untuk para talent. Point penting dari program
tersebut sebenarnya bukan pada cara mendeliveri training,
namun pada cara mengevaluasi training. Objective ini didesign
karena dari hasil evaluasi level satu dan dua menunjukan bahwa
mereka sudah menjadi trainer yang mumpuni.
164
behavior benar-benar bisa dilihat. Tanpa intervensi masihkah
para peserta learning and development menerapkan hasil
belajarnya? Jika masih menerapkan maka proses learning and
development nya berhasil, sebaliknya jika tidak diterapkan lagi
maka proses learning and development nya tidak terjadi.
165
TIDAK CUKUP DENGAN LEVEL TIGA
166
Setelah dianalisa ternyata bottle next nya berada di framework
succession terutama saat mengevaluasi kesiapan talent
menempati posisi berikutnya. Pada prinsipnya prinsip evaluasi
fase successi adalah mengevaluasi competency yang akan diisi
oleh talent. Sebelum nya, Mechanic Trainee dan Basic Operator
ini dievaluasi dari evaluasi level dua dengan ujian akhir dan
evaluasi level tiga dengan observasi selama experience on the
job training.
167
yang bagus namun tidak menerapkan skill dan behavior yang
telah diajarkan tidak ada gunanya. Karena pelanggaran terhadap
skill dan behavior yang diajarkan akan membuat performance
yang akan dihasilkan menjadi tidak konsisten.
168
MEREKA DIUJI DI DEPAN KOMITE TALENT
169
talent. Layaknya ujian tesis, presentasi yang disiapkan oleh para
talent juga harus diuji. Dihadapan Komite Talent lah mereka
akan mempresentasikan hasil project improvement dan job
assignment yang mereka lakukan.
170
presentasi seorang talent dengan back ground orang lapangan
dari section produksi. Saat Sang Talent bedada di lapangan,
talent ini dikenal sebagai orang yang memiliki ketegasan
ditambah dengan suaranya yang keras menggelegar, sejalan
dengan postur tubuhnya yang tinggi besar. Performance nya
bagus, team work nya diakui oleh peer nya, dan dia juga
disegani anak buahnya. Namun saat presentasi, ketegasannya
menjadi hilang, suaranya mengecil laksana tikus celurut kejepit
pintu. Padahal saat dilapangan, berhadapan dengan orang-orang
“keras” mereka tidak takut.
171
Menutup kelemahan tool evaluasi dengan presentasi, organisasi
bisa menggabungkan dengan data observasi selama project
improvement. Karena observasi memiliki kelebihan untuk
melihat competency secara mendalam. Kelebihan ini didasari
pada panjangnya durasi waktu dalam proses observasi.
Keunggulan ini tentunya tidak dimiliki tool presentasi yang bisa
jadi hanya memiliki durasi waktu tidak lebih dari satu hari.
Sedangkan observasi, bisa dilakukan sepanjang talent
melakukan education, exposure dan experience. Tidak hanya
melihat hasil akhirnya saja, namun melihat proses talent
mendapatkan hasil.
172
jawab tersebut bisa dibagi dengan kuesioner 3600. Dengan
menyebaran kuesioner 3600, peer, superior dan dan sub ordinate
yang selama ini mengobservasi perilaku talent bisa memberikan
penilaian.
173
MENDESIGN TOOL OBSERVASI DAN KUESIONER
174
4. Memperjelas suatu permintaan untuk memastikan semua
tugas dilakukan dengan benar tanpa menimbulkan insiden
pada siapapun
175
share – support). Sehingga tool evaluasi level tiga hanya akan
berisi item-item know how dari fundamental communication,
yaitu interaction process dan key principles.
Jika tool tersebut diwujudkan dalam sebuah form, bisa jadi form
nya akan seperti ini:
176
Fundamental Communication diatas. Dengan melakukan
observasi sesuai dengan form tersebut, maka objective dari
evaluasi level tiga tercapai.
177
Sama seperti tool observasi level tiga, tool observasi level empat
juga bisa dikembangkan menjadi kuesioner 3600. Caranya
seperti mengembangkan observasi tool observasi level tiga
menjadi kuesioner.
178
179
SUCCESSION PLANNING
180
Welch dalam membangun suksesi bagi perusahaan yang sudah
ditingkatkan value nya menjadi 410 milyar USD.
181
Cerita kesuksesan succession planning juga dialami oleh Apple.
Baru-baru ini, perusahaan technology yang memproduksi
smartphone, Mcbook, Ipad dan produk-produk lain ini menjadi
perusahaan terkaya di dunia. Menariknya, Apple baru menjadi
perusahaan terkaya di dunia setelah Steve Jobs meninggal dunia
dan digantikan oleh Tim Cook sebagai CEO Apple sampai saat
ini.
Pada umumnya, perusahaan yang kehilangan pemimipin
tertinggi apalagi pendirinya akan menyebabkan organisasi
terpuruk, namun kenapa itu tidak terjadi di Apple. Penyebabnya
adalah Tim Cook memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh
Apple yaitu kecepatan eksekusi strategi dan kehandalan operasi.
182
DUA SISI AULA PARA BINTANG
183
Bandingkan dengan saat melatih Munchen, Pep hanya
bertanding sebanyak 113 liga dengan 84 menang, 14 seri dan 15
kali kalah. Artinya saat berada di Barcelona, persentasi
kemenangan Pep mencapai 72,47%, sedangkan saat berada di
Muncen, persentase kemenangan Pep menjadi 74,34%.
184
driver truct heavy duty. Selama bekerja sebagai driver, Sang
Talent memiliki performance yang bagus. Semua KPI nya dapat
dicapai dengan hasil yang sangat bagus. Agar Sang Talent tidak
dibajak organsisasi lain, akhirnya succession plan untuk Sang
Talent dibuat. Karena jalur succession hanya keatas
(managerial), mau tidak mau succession yang dilakukan adalah
menjadi Foreman.
185
Alasan kedua, perusahaan mengakomodir dua character dan
competency dengan mendesign dua jenjang karir. Ada tipikal
orang yang secara technical tidak terlalu bagus, namun secara
managerial sangat mumpuni. Dan kebalikannya, ada orang yang
secara managerial payah, namun secara technical sangat
briliant. Dan ketepatan para talent mengambil jalur promosi
yang dipilih tentunya berefek pada jenjang karir berikutnya.
Kesalahan mengambil jalur karir, bisa jadi menghentikan karir
berikutnya.
186
MENDESIGN SUCCESSION PLANNING
187
sudah dibahas dichapter Identification and Resourcess.
Dichapter tersebut dibahas bahwa karyawan yang diidentifikasi
menjadi talent yang kemudian menjadi successor adalah
karyawan yang memiliki high performance dan high potencial.
188
adalah mencari pengalaman sebanyak-banyaknya, dan dengan
pindah perusahaan, fokus mereka bisa tercapai.
189
190
REMUNERATION
191
5
Remuneration
Jika Anda memilih orang yang tepat dan memberikannya
kesempatan untuk mengembangkan sayapnya dan
memberikan compentation yang sesuai, Anda bahkan tidak
perlu me-manage-nya (Jack Welch)
192
Penyebab-penyebab employee tetap stay di perusahaan
sepertinya digambarkan dengan lebih menarik oleh Jack Welch.
CEO legendaris General Electric ini memang pernah berkata,
“Jika Anda memilih orang yang tepat dan memberikannya
kesempatan untuk mengembangkan sayapnya dan memberikan
compentation yang sesuai, Anda bahkan tidak perlu me-
manage-nya”. Secara tidak langsung Jack Welch
menunjukankan, untuk memaintance employee di perusahaan
yang perlu dilakukan pertama kali adalah right man, artinya
memberikan kesempatan orang bekerja sesuai passion dan
keahliannya. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan
kesempatan dikembangkan dan mengembangkan diri. Dan
berikutnya adalah dengan memberikan compentation yang
sesuai.
193
performance yang bagus. Bayangkan seandainya Anda adalah
seorang karyawan yang memiliki performance yang bagus,
namun tidak diapreasiasi oleh perusahaan. Bagaimana perasaan
Anda? Dan apa yang akan Anda lakukan? Sebagian orang akan
menjawab, “ngapain saya memperlihatkan performance bagus,
tapi penghargaan yang saya terima sama dengan yang
performance-nya jeleksaya”. Sebagian lagi akan menjawab
“mending saya keluar dari perusahaan dan mencari pekerjaan
lain”.
Remuneration
194
Extrinsic Reward
195
a. Pay for position
196
Parameter kedua untuk menetapkan job grading adalah
Problem Solving. Semakin tinggi tantangan pemikiran yang
dibutuhkan untuk mengevaluasi, menciptakan, menjelaskan
dan mengambil soluasi suatu masalah akan semakin tinggi
bobot nilai pekerjaan tersebut. Sebaliknya, semakin rendah
tantangan untuk mengevaluasi, menciptakan, menjelaskan
dan mengambil soluasi suatu masalah maka akan semakin
rendah juga bobot nilai pekerjaan tersebut. Contohnya
adalah membandingkan antara supervisor keuangan dengan
supervisor maintenance. Tentunya seorang supervisor
maintenance yang memiliki kompleksitas tantangan lebih
besar dalam pekerjaannya memiliki bobot nilai pekerjaan
yang lebih tinggi dari supervisor keuangan.
197
yang tidak kompetitip dibandingkan dengan perusahaan
sejenis. Fungsi kedua adalah untuk menarik talent dari
perusahaan lain. Semakin kompetitif remunerasi yang dibuat
akan memungkinkan meretain talent perusahaan dan
menarik talent dari perusahaan lain.
198
punya cara menarik untuk menegaskan pentingnya
performance appraisal yang objective untuk menerapkan
pay for performance. Bambang Bhakti mengatakan
“perusahaan yang belum membagi bonus sama rata-sama
rasa tanpa melihat kontribusi performance tiap karyawannya,
secara tidak sengaja menerapkan sistem komunis”. Dampak
dari sistem sama rata-sama rasa adalah kemiskinan seperti
yang bisa disaksikan di Korea Utara dan Kuba. Ketika
sistem yang sama diterapkan dalam perusahaan, penurunan
kinerja akan terjadii karena tidak ada dorongan untuk
mencapai kinerja yang lebih tinggi.
199
menerapkan lima kriteria performance yang masing-masing
kriteria memiliki standar kenaikan gaji. Contohnya
karyawan dengan performance A (achievement key
performance indicator >100%) mendapatkan kenaikan gaji
sebesar inflasi + 1%. Performance B (achievement key
performance indicator 90% - 100%) mendapat kenaikan gaji
sebesar inflasi + 0,5%. Performance C (achievement key
performance indicator 70% - 80%) mendapat kenaikan gaji
sebesar inflasi. Performance D (achievement key
performance indicator 60% - 70%) mendapat kenaikan gaji
sebesar inflasi – 0,5%. Dan Performance E (achievement key
performance indicator < 60%) mendapat kenaikan gaji
sebesar inflasi – 1%. Penetapan besaran pemberian kenaikan
gaji ini tentunya dipengaruhi oleh kondisi dan strategi
perusahaan.
200
Berbeda dengan intensif, bonus merupakan penghargaan
yang bersifat jangka menengah dan panjang seperti per enam
bulanan, pertahun, atau bahkan dalam 2-3 tahun dalam
bentuk opsi saham. Perbedaan kedua adalah kompleksifitas
sebagai ukuran pemberian bonus. Key performance indicator
dalam penilaian karya semesteran ataupun tahunan sering
kali digunakan perusahaan dalam memberikan bonus.
201
Sama seperti pay for position ataupun pay for performance,
tujuan utama nya adalah memberikan motivasi kepada
karyawan. Bayangkan saja seandainya ada dua orang
karyawan yang sama-sama menempati posisi yang sama.
Karyawan pertama sangat ahli dan memiliki skill maupun
knowledge yang lebih bagus dari pada karyawan ke dua,
namun kedua karyawan tersebut dibayar sama. Akibatnya
karyawan pertama tadi walaupun tahu dan bisa bisa jadi
terdemotivasi dan tidak melakukan yang dia bisa dan tahu.
202
Best practice lain yang juga sering dilakukan oleh
perusahaan adalah dengan mengkompensasi pay for person
atau competency based pay dengan jenjang pendidikan.
Semakin tinggi jenjang pendidikan yang dimiliki karyawan
dibayar lebih mahal oleh perusahaan. Asumsi yang muncul
adalah semakin tinggi jenjang pendidikannya, maka akan
semakin tinggi pula skill dan knowledge yang dimiliki.
Tentu saja asumsi ini tidak sepenuhnya benar, karena ada
orang-orang yang bisa jadi hanya lulus dari SMA, namun
memiliki skill dan knowledge melebihi lulusan S1 ataupun
S2.
Instrinsic Reward
203
Abraham Maslow dengan teori nya yang bernama Piramida
Kebutuhan Maslow sering sekali dijadikan rujukan untuk
mendefinisikan extrinsic maupun intrinsic reward yang bisa
diberikan perusahaan. Piramida Kebutuhan tersebut terdiri dari
lima jenjang kebutuhan mulai dari kebutuhan dasar atau
physiological needs, rasa aman atau safety and security, rasa
mencintai dan dicintai atau love and belonging, harga diri atau
self esteem, dan aktualisasi diri. Perhatikan bahwa jenjang
pertama atau jenjang paling dasar berupa kebutuhan dasar atau
physiological needs pada dasarnya berbicara tentang extrinsic
reward. Sedangkan jenjang kedua sampai ke lima berbicara
tentang intrinsic reward.
204
Intrinsic reward tentu saja juga bisa didesign untuk jenjang
berikutnya, love and belonging, self esteem dan self
actualization. Contohnya saja menempatkan orang pada passion
nya, seperti yang sering dibahas sebelum-sebelumnya
sebenarnya juga berbicara tentang intrinsic reward, tapatnya
pada jenjang self actualization. Seperti di chapter-chapter
sebelumnya, di chapter bahasan tentang remuneration juga akan
dibahas lebih mendetail dengan artikel-artikel selanjutnya.
Adapun indek dari pembahasan di chapter ini adalah :
205
206
UPAH PARA TALENT
Walaupun sudah
menerapkan pay for
position, masih saja ada
issue yang sering kali
muncul. “Saya memang
satu jabatan dengan teman
saya, sama-sama customer
service. Tapi saya lebih
senior, sudah pasti dong
saya memiliki best
practice lebih banyak”.
Bagitulah dialog yang
mungkin terjadi antara
superior dan sub ordinate
nya yang merasa tidak puas dengan penerapan pay for position.
207
pay for person diberikan karena karakteristik unik seseorang
(competency). Jika pay for position diberikan berdasarkan hasil
job grading, maka pay for person diberikan berdasarkan hasil
assessment competency.
208
Kedua penyederhanaan pay for peson tadi tentu saja tidak 100%
benar, jika dilihat dari senioritas bisa jadi orang yang baru di
hire memiliki competency yang lebih dari pada orang senior
yang mengerjakan pekerjaan tersebut. Atau bisa jadi lulusan
SMA memmiliki competency yang lebih hebat dari sarjana S1.
209
Dengan menggabungkan ke 3P ini terlihat prinsip keadilan.
Orang baru dengan pendidikan lulusan SMA memiliki
kesempatan akan mampu melewati seniornya yang lulusan
sarjana. Walaupun saat memulai bekerja, orang baru tersebut
masih berada di posisi di bawah. Namun, dengan performance
yang ditunjukan sangat memungkinkan melewati posisi para
seniornya.
210
TALENT BENEFIT MASA KE MASA
211
Baby Boomer, talent yang lahir di tahun 1965-1980 di sebut
generasi X, dan talent yang lahir antara tahun 1980 - 1995
dikategorikan sebagai generasi Y. Usia Baby Boomer di dekade
ini (2007-2015) berarti di kirasan usia 45 th ke atas. Mereka
adalah angkatan tua yang semakin menurun produktivitasnya.
Sehingga mereka akan lebih memikirkan masa depan di hari tua
mereka. benefit yang cocok untuk mereka tentunya adalah
benefit yang mengarah ke hari tua nya, contohnya adalah
Asuransi jiwa seperti tanggungan di hari tua hingga mereka
meninggal.
212
Point Penting : Extrinsic reward perlu dibuat flexible
menyesuiakan karakteristik periode kelahiran talent
Talent yang lahir diperiode berberda memiliki fokus
kebutuhan hidup yang berbeda
213
TRANSPARANSI BONUS TAHUNAN
214
tersebut, management mengundang semua karyawan untuk
mempresentasikan perkembangan perusahaan tiap quarter.
Agenda utama di event tersebut adalah mempresentasikan Key
performance indicator perusahaan yang didalamnya meliputi
financial perspective, customer perspective, internal process
perspective dan learning and grow perspective.
215
seandainya dipresentasikan di akhir tahun dan performance
perusahaan sedang tidak bagus, bukankah sudah terlambat untuk
diperbaiki. Prinsip ketiga yang juga perlu dilakukan adalah
balance. Artinya management juga perlu transparan, tidak hanya
mempresentasikan yang jelek saja kepada karyawan namun juga
hal yang baik yang sudah karyawan lakukan juga perlu
disampaikan.
216
BEWARE, ADA REWARDS GALAK
217
Pernah ada kejadian di sebuah perusahaan, mengenai perubahan
kebijakan pemberian insentif hari libur nasional. Awalnya
insentif libur nasional secara otomatis diberikan pada semua
karyawan yang dinyatakan kerja pada tanggal tersebut. Jika libur
nasional jatuh pada 17 Agustus misalnya, kebijakan perusahaan
menyatakan secara otomatis, orang yang bekerja di tanggal 16
Agustus shif dua (16.00 – 23.00) secara otomatis mendapat
intensif dan over time (lemburan) hari libur nasional.
218
melakukan improvement. Tiap tahun perusahaan tersebut
membuat event Root Caouse Problem Solving (RCPS), sebuah
event yang melombakan hasil improvement tiap team. Hampir
tiap tahun panitia menerima lima puluhan judul untuk dinilai.
Keikutsertaan team dalam event RCPS ini memang salah
satunya berasal dari support management dengan memberikan
hadiah utama sebesar Rp 15.000.000,-, hadiah kedua Rp
12.000.000,- dan hadiah ketiga sebesar Rp 10.000.000,-
219
dengan tidak bertambahnya hadiah sudah mengurangi jumlah
peserta apalagi jika hadiah tadi dihilangkan. Bisa jadi hilang
juga peserta RCPS. Karena RCPS bukanlah tugas yang
diperhitungkan dari job description yang dinilai berdasarkan pay
for position. RCPS adalah initiative yang dilakukan oleh
karyawan sendiri.
220
221
Hedonic Treadmill
222
12.000, maka batas threshold tersebut sebesar Rp 72.000.000,-.
Dengan mempertimbangkan biaya hidup di Indonesia, mungkin
angka USD 6000 tersebut ekivalen dengan angka Rp 15-20 juta
per bualn.
223
saja. Itulah kenapa fonomena ini disebut hedonic treadmill,
kebahagiaan tidak maju-maju, motivasi untuk menunjukan
performance nya tidak bertambah karena gaya hidup sejalan
dengan kenaikan penghasilan.
224
extrinsic rewards yang diterima karyawan tersebut paling besar
sekota tempat pabrik manufacturing tersebut berdiri. Bahkan,
gab gaji yang mereka terima dengan yang diterima karyawan
perusahaan lain sangat jauh berbeda, gaji seorang manager di
perusahaan tetangga nilainya sama dengan gaji seorang team
leader di manufacturing tersebut. Namun, hampir setiap hari
management mendengar ketidakpuasan karyawan bahwa gaji
yang mereka terima masih kurang.
225
MEMBUDAYAKAN INTRINSIC
REWARDS
226
intrinsic rewards verbal appreciation. Memang salah satu
bentuk intrinsic rewards yang bisa diberikan kepada karyawan
adalah dengan memberikan apresisi atas pencapaian aau prestasi
yang dicapai karyawan. Perusahaan juga sering menggunakan
istilah positive feedback untuk menggambarkan apresiasi atas
keberhasilan yang dicapai karyawan. Contoh bentuknya adalah
dengan mengucapkan “terimakasih, kontribusi Anda dalam
menyelesaikan project improvement sangat besar, sehingga kita
bisa menghemat hingga Rp 1 Milyar”.
227
apresiasi atas kinerjanya. Namun setelah training center tersebut
berjalan lama, 7 tahun contohnya. Karyawan yang mendapat
apresiasi training di training center tidak terasa lagi sebagai
sebuah apresiasi, bagi orang tersebut apresiasi adalah saat
mendapat training external di luar training center.
228
dan mudah atau tidak terbiasa adalah budaya. Bukankah akan
menjadi hal yang menarik, saat perusahaan di Asia yang tidak
terbiasa memberikan apresiasi “good job” menjadi memiliki
budaya memberikan apresiasi tersebut. Sebaliknya di negara-
negara barat, saat apresiasi tersebut tidak dilakukan berasa ada
yang kurang.
229
Pikirannya kemudian menimbang-nimbang (lingkaran attitude),
“apa yang akan saya lakukan untuk mengobati anak saya?
Apakah saya mencuri atau saya berhutang atau kerja
serabutan?” Sebuah penelitian menunjukan probalitas peristiwa
tersebut 85% orang tersebut akhirnya tidak mencuri (lingkaran
behavior), dan 15% akhirnya bertindak (lingkaran behavior)
mencuri.
230
change agent, melakukan training, one on one coaching, dan
cara-cara lain.
231
penting. Pada tahap awal membangun culture, memang butuh
seorang polisi yang bertugas memastikan ritual-ritual berjalan
dengan baik. Jika digambarkan dalam sebuah fase
perkembangan, fase awal ini disebut fase dependent, fase
berikutnya adalah independent dan fase terakhir adalah
interdependent. Ciri-ciri perkembangan internalisasi culture
intrinsic rewards tersebut akan terlihat seperti gambar berikut.
232
sadar bekerja mempengaruhi orang yang melihat symbole
tersebut untuk mengikuti symbole tersebut. Jika perusahaan
Anda memiliki kedekatan dengan budaya local, Anda bisa
menggunakan tokoh-tokoh budaya local sebagai symbole.
Contohnya saja tokoh Petruk yang mendapat julukan Petruk
Kantong Bolong. Julukan tersebut didapatkan Petruk dari sifat
nya yang suka berderma.
233
PILIH BONUS HARIAN ATAU
TAHUNAN
234
menjabat tangan
karyawan Anda sambil
memAndang lurus
matanya. Jangan lupa
lengkapi dengan
bahasa cinta kedua,
bahasa cinta verbal.
Sambil melakukan
sentuhan ucapkan
"terimakasih, Anda
telah berbuat lebih bagi team sehingga kinerja team bisa
mencapai target". Dan lihat apa yang akan terjadi? Jika rekan-
rekan masih ingat catatan berjudul “Monitoring dan Feedback”,
bahasa cinta verbal sebenarnya adalah positive feedback.
235
meringankan beban bawahan. Sangat gampang memberikan
penghargaan di saat kemenangan, tapi sangat susah memberikan
penghargaan atas usaha anak buah yang gagal. Apakah
kekecewaan kegagalan mereka harus ditambah dengan murka
Anda? Bukankah akan lebih menguatkan team Anda, saat Anda
melayani kebangkitan team Anda dari kegagalan?
236
DAFTAR PUSTAKA
237
TENTANG PENULIS
238