PENDAHULUAN
Page | 1
4. Bagaimana realisasi yang dapat dilakukan oleh mahasiswa sebagai agen
perubahan?
5. Bagaimana peran mahasiswa sebagai agen perubahan dalam menghadapi
tantangan zaman?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah:
1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai urgensi mahaiswa sebagai
agen perubahan.
2. Mengingatkan kembali tentang fungsi mahasiswa sebagai agen perubahan.
3. Memberikan informasi mengenai cara untuk menjadi agen perubahan.
4. Memberikan informasi mengenai tantangan zaman yang harus dihadapi
mahasiswa sebagai agen perubahan.
1.4 ManfaatPenulisan
Manfaat dari penulisan ini yaitu agar mahasiswa dapat menata kembali visi
dan misinya sebagai agen perubahan dalam menghadapi tantangan zaman.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan dalam karya ilmiah ini adalah studi pustaka dengan
membaca literatur dari berbagai sumber di internet.
1.6 Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri dari tiga bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN berisi latar belakang penulisan, rumusan permasalahan,
tujuan penulisan,manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.
BAB II PEMBAHASAN menjelaskan pengertian mahasiswa kreatif, manfaat
menjadi mahasiswa kreatif, pentingnya menjadi mahasiswa kreatif bagi kemajuan
Indonesia, langkah-langkah yang harus dihadapi menjadi mahasiswa kreatif, dan
tantangan yang dihadapi untuk menumbuhkan jiwa kreativitas dalam jiwanya
BAB III PENUTUP berisi simpulan dan saran
Page | 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mahasiswa
Definisi mahasiswa diambil dari suku kata pembentuknya. Maha dan
Siswa, atau pelajar yang paling tinggi levelnya. Sebagai seorang pelajar
tertinggi, tentu mahasiswa sudah terpelajar, sebab mereka tinggal
menyempurnakan pembelajarannya hingga menjadi manusia terpelajar yang
paripurna.
Apakah yang diharapkan dari seorang mahasiswa ? Memang harapan
ini terbagi pada stratanya, yaitu untuk strata S1, seorang mahasiswa diharapkan
mampu memahami suatu konsep, dapat memetakan permasalahan dan memilih
solusi terbaik untuk permasalahan tersebut sesuai pemahaman mendalam
konsep yang telah dipelajari. Untuk strata S2, mahasiswa diharapkan mampu
merumuskan sesuatu yang berguna atau bernilai lebih untuk bidangnya.
Sedangkan S3 diharapkan mampu menyumbang ilmu baru bagi bidangnya.
Dari semua strata ada hal yang harus terus secara konsisten diperlihatkan oleh
mahasiswa. Yaitu dalam menghadapi permasalahan, seorang mahasiswa harus
melakukan analisa terhadap masalah itu. Mencari bahan pendukung untuk lebih
memahami permasalahan tersebut. Kemudian memunculkan alternatif solusi
dan memilih satu solusi dengan pertimbangan yang matang. Dan pada akhirnya
harus mampu mempresentasikan solusi yang dipilih ke orang lain untuk
mempertanggung jawabkan pemilihan solusi tersebut.
Dalam mengembangkan perannya, kaum muda Indonesia perlu
mengasah kemampuan reflektif dan kebiasaan bertindak efektif. Perubahan
hanya dapat dilakukan karena adanya agenda refleksi (reflection) dan aksi
(action) secara sekaligus. Daya refleksi kita bangun berdasarkan bacaan baik
dalam arti fisik melalui buku, bacaan virtual melalui dukungan teknologi
informasi maupun bacaan kehidupan melalui pergaulan dan pengalaman di
tengah masyarakat. Makin luas dan mendalam sumber-sumber bacaan dan daya
Page | 3
serap informasi yang kita terima, makin luas dan mendalam pula daya refleksi
yang berhasil kita asah. Karena itu, faktor pendidikan dan pembelajaran
menjadi sangat penting untuk ditekuni oleh setiap anak bangsa, terutama anak-
anak muda masa kini.
Di samping kemampuan reflektif, kaum muda Indonesia juga perlu
melatih diri dengan kebiasaan untuk bertindak, mempunyai agenda aksi, dan
benar-benar bekerja dalam arti yang nyata. Kemajuan bangsa kita tidak hanya
tergantung kepada wacana, ‘public discourse’, tetapi juga agenda aksi yang
nyata. Jangan hanya bersikap “NATO”, “Never Action, Talking Only” seperti
kebiasaan banyak kaum intelektual dan politikus amatir negara miskin. Kaum
muda masa kini perlu membiasakan diri untuk lebih banyak bekerja dan
bertindak secara efektif daripada hanya berwacana tanpa implementasi yang
nyata.
Hal lain yang juga perlu dikembangkan menjadi kebiasaan di kalangan
kaum muda kita ialah kemampuan untuk bekerja teknis, detil atau rinci. “The
devil is in the detail”, bukan semata-mata dalam tataran konseptual yang
bersifat umum dan sangat abstrak. Dalam suasana sistim demokrasi yang
membuka luas ruang kebebasan dewasa ini, gairah politik di kalangan kaum
muda sangat bergejolak. Namun, dalam wacana perpolitikan, biasanya
berkembang luas kebiasaan untuk berpikir dalam konsep-konsep yang sangat
umum dan abstrak. Pidato-pidato, ceramah-ceramah, perdebatan-perdebatan di
ruang-ruang publik biasanya diisi oleh berbagai wacana yang sangat umum,
abtrask dan serba enak didengar dan indah dipandang. Akan tetapi, semua
konsep-konsep yang bersifat umum dan abstrak itu baru bermakna dalam arti
yang sebenarnya, jika ia dioperasionalkan dalam bentuk-bentuk kegiatan yang
rinci.
Sebaiknya, kaum muda Indonesia, untuk berperan produktif di masa depan,
hendaklah melengkapi diri dengan kemampuan yang bersifat teknis dan
mendetil agar dapat menjamin benar-benar terjadinya perbaikan dalam
Page | 4
kehidupan bangsa dan negara kita ke depan. Bayangkan, jika semua anak muda
kita terjebak dalam politik dan hanya pandai berwacana, tetapi tidak mampu
merealisasikan ide-ide yang baik karena ketiadaan kemampuan teknis,
ketrampilan manajerial untuk merealisasikannya, sungguh tidak akan ada
perbaikan dalam kehidupan kebangsaan kita ke depan.
(https://www.facebook.com/PergerakanMahasiswaIslamIndonesiapmii/posts/44
7760395301085)
2.2 Pengertian Kreativitas
1
Di ambil dari situs web: erzaramdan.blogspot.com
Page | 5
Definisi pada dimensi proses adalah upaya mendefinisikan kreativitas
yang berfokus pada proses berfikir sehingga memunculakan ide-ide unik atau
kreatif.Utami Munandar menerangkan bahwa kreativitas adalah sebuah proses
atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran,keluwesan(fleksibelitas),
dan orisinalitas dalam berfikir serta kemampuan untuk serta kemampuan
untuk mengelaborasi (mengembangkan, memperkaya, memperinci), suatu
gagasan.
2
Di ambil dari situs web: erzaramdan.blogspot.com
Page | 6
seperti yang dikemukakan oleh Baron (1969)3 yang menyatakan bahwa
kreatifitas adalah kemampuan untuk menghasilkan/menciptakan sesuatu yang
baru. Begitu pula menurut Haefele (1962) dalam Munandar, 19994; yang
menyatakan kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-
kombinasi baru yang mempunyai makna sosial. Dan dua definisi ini maka
kreatifitas tidak hanya membuat sesuatu yang baru tetapi mungkin saja
kombinasi dan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.
3
Di ambil dari situs web: erzaramdan.blogspot.com
4
Di ambil dari situs web: erzaramdan.blogspot.com
Page | 7
pengertian belum diterima dan diterapkan oleh seluruh warga masyarakat
setempat.
Page | 8
materil bagi siapa saja yang membutuhkannya. beberapa peran sebagai agent
perubahan ,antara lain :
Creator of Change
Hal ini dapat lihat, ketika kondisi bangsa ini sekarang tidaklah ideal, banyak
sekali permasalahan bangsa yang ada, mulai dari korupsi, penggusuran,
ketidakadilan, dan lain sebagainya. Mahasiswa yang mempunyai idealisme
sudah seharusnya berpikir dan bertindak bagaimana mengembalikan kondisi
negara menjadi ideal.
Iron Stock
Peranan mahasiswa yang tak kalah penting adalah iron stock atau mahasiswa
dengan ketangguhan idealismenya akan menjadi pengganti generasi-generasi
sebelumnya, tentu dengan kemampuan dan akhlak mulia. Dapat dikatakan,
bahwa mahasiswa adalah aset, cadangan, dan harapan bangsa masa depan.
Page | 9
Social Control
Peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang tidak beres atau
ganjil dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dengan gagasan dan ilmu
yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan norma
sosial dalam masyarakat. Mengapa harus menjadi social control? Kita semua
tahu, bahwa mahasiswa itu sendiri lahir dari rahim rakyat, dan sudah
seyogyanya mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan
memperbaiki apa yang salah dalam masyarakat.. Kontrol sosial dapat dilakukan
ketika pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang merugikan rakyat, maka
dari itu mahasiswa bergerak sebagai perwujudan kepedulian terhadap rakyat.
(http://aloisiusgandoo.blog.com/)
Page | 10
BAB III
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Page | 11
DAFTAR PUSTAKA
Page | 12