re
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
te
MEMPELAJARI PROSES PRODUKSI DAN PENGENDALIAN MUTU
is
EKSTRAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn) DI PT. BALI
eg
EXTRACT UTAMA
nr
U
3
.5
OLEH :
r5
I KADEK AGUS NUADA
1511205049
rte
ve
on
UNIVERSITAS UDAYANA
2019
C
F
KATA PENGANTAR
PD
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan rahmat
tugas dan laporan Praktek Kerja Lapangan yang berjudul “Mempelajari Proses
e
ob
Ad
d
re
Linn) di PT. Bali Extract Utama.” Praktek Kerja Lapangan ini
te
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini dapat diselesaikan oleh penulis atas
is
dukungan, motivasi, dan bimbingan, serta bantuan material maupun spiritual dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:
eg
1. Dr. Ir. Ni Made Wartini, MP selaku dosen pembimbing yang telah
nr
pengarahan dari awal sampai akhir penyelesaian laporan praktek kerja
lapangan ini.
U
2. Nur Aini selaku pembimbing dari pihak perusahaan yang telah
3
pelaksanaan praktek kerja lapangan.
3.
.5
Dr. Ir. I Ketut Satriawan, M.T selaku Dekan Fakultas Teknologi
r5
Pertanian Universitas Udayana.
4. Aman Slamet selaku Plant Manager yang telah memberikan ijin dan
rte
ve
Universitas Udayana.
on
penulis.
7. Pak Kadek, Kakak Sandy, Bli Angga, Bli Dodi, Bli Sang Ade, Pak
Dewa, Pak Gulem, dan seluruh karyawan di PT. Bali Extract Utama
PD
Penulis menyadari bahwa laporan praaktek kerja lapangan ini masih jauh
ob
dari sempurna. Untuk itu penulis dengan senang hati menerima segala saran dan
Ad
d
re
kritik yang membangun guna menyempurnakan laporan praktek kerja lapangan
ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat sebagaimana
te
mestinya.
is
Bukit Jimbaran, 24 Maret 2019
eg
nr
U
Penulis
3
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
te
DAFTAR ISI
Halaman
is
JUDUL…………….………………………………………………………….……i
LEMBAR PENGESAHAN……………...…………………………………..……ii
eg
KATA PENGANTAR…………….……………………………….......................iii
DAFTAR ISI……………………………………………………...........................v
nr
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….vii
DAFTAR TABEL………………………………………………………………viii
U
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………….. ix
I. PENDAHULUAN…………………………………….………………1
3
1.1 Latar Belakang…………………………………….………………1
.5
1.2 Tujuan……………………………………………….…………….2
r5
1.3 Manfaat………………………………………….………………...2
1.4 Metode………………………………………….…………………2
rte
ve
2.2 Lokasi
on
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
Perusahaan……….……….……………………………….4.
te
2.4 Ketenagakerjaan………..…………………………………………8
is
III. PROSES PRODUKSI EKSTRAK ROSELLA……………..………..11
eg
3.2 Peralatan Produksi…….………………………………………….15
nr
IV. PENGENDALIAN MUTU…….…………………………………….30
U
4.2 Proses Produksi………...……………………………...................30
3
4.4 Aspek Pendukung Dalam Pengendalian Mutu……………….......35
.5
V. PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN………………………...38
r5
5.1 Proses Pengecilan Ukuran………………………………………..38
rte
6.1 Kesimpulan………………..…..…………………………………40
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
6.2 Saran…………………….………………………………………..40
DAFTAR PUSTAKA……………….……………………………………….41
te
is
eg
nr
U
3
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
te
DAFTAR GAMBAR
is
No Judul
Halaman
eg
1. Tata letak pabrik di PT. Bali Extract Utama…………………………………..5
nr
3. Struktur organisasi di PT. Bali Extract Utama……………………………….10
4. Bunga rosella………………………………………..……………................12
U
5. Tangki ekstraktor……………………………………………………………..15
6. Filter housing…………………………………………….…………………...16
3
7. Buffer tank……………………………………………………………………17
.5
8. Balance tank………………………………………………………………….17
r5
9. Plat Heat Exchanger………………………………………………………….18
10. Kondensor……………………………………………………....................18
11. Boiler………………………………………………………………………..19
rte
12. Evaporator…………………………………………………………………..20
13. Agitator……………………………………………………….....................20
ve
on
16. Troley………………………………………………………………………..22
PD
e
ob
Ad
d
re
21. Proses ekstraksi rosella pada tangki ekstraktor ………………………….….26
te
23. Diagram alir proses produksi ekstrak rosella…………………....................28
is
24. Proses pengemasan ekstrak rosella……………………………………….....29
eg
nr
DAFTAR TABEL
U
No Judul
3
Halaman
.5
1. Komposisi kimia kelopak bunga rosella per 100 g bahan…………………….13
r5
2. Standar mutu ekstrak rosella………………………………..………………...33
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
te
is
eg
nr
U
DAFTAR LAMPIRAN
3
No
.5
r5
Judul
Halaman
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
Ad
ob
e
PD
F
C
on
ve
rte
r5
.5
3
U
nr
eg
is
10
te
re
d
Ad
ob
e
PD
F
C
on
ve
rte
r5
.5
3
U
nr
eg
is
te
re
d
d
re
I. PENDAHULUAN
te
1.1 Latar Belakang
is
Tanaman rosella merupakan tanaman berupa semak yang berdiri tegak
dengan tinggi 0,5-5 meter, memiliki batang yang berbentuk silindris dan berkayu,
eg
serta memiliki banyak percabangan. Ketika masih muda, batangnya berwarna
hijau, dan ketika dewasa dan sudah berbunga, batang rosella berwarna coklat
nr
kemerahan. Pada batang rosella melekat daun-daun yang tersusun, berwarna hijau,
berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi beringgit. Ujung daun
U
rosella ada yang meruncing dan tulang daunnya berwarna merah. Panjang daun
rosella dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang menopang batangnya
3
berupa akar tunggang. Mahkota bunganya berbentuk corong yang tersusun dari 5
.5
helai daun mahkota (Widyanto dan Nelistya, 2008).
r5
Bunga rosella memiliki potensi untuk dikembangkan secara luas dan dapat
menghasilkan keuntungan karena nilai ekonominya cukup tinggi. Oleh karena itu
bunga rosella dapat diolah menjadi ekstrak bunga rosella yang nantinya dapat
rte
PT. Bali Extract Utama merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
ve
dalam industri pangan dan telah menerapkan teknologi pengolahan yang sesuai.
on
ekstraksi bahan alam yang berasal dari tumbuhan. Ekstraksi adalah suatu proses
pemisahan dari bahan padat maupun cair dengan bantuan pelarut. Pelarut yang
digunakan perusahaan ini bersifat food grade diantaranya air dan etanol.
produk setengah jadi (intermediet) yaitu produk tersebut merupakan bahan baku
PD
manajemen pada PT. Bali Extract Utama dengan bidang yang dipelajari di Jurusan
ob
Ad
d
re
sebagai tempat Praktek Kerja Lapangan karena PT. Bali Extract Utama
te
didasarkan atas pertimbangan bahwa perusahaan sudah beroperasi cukup lama dan
is
menggunakan prinsip pengolahan teknologi industri pertanian dalam proses
produksinya.
eg
1.1 Tujuan
nr
Utama.
U
Bali Extract Utama.
1.2 Manfaat
3
Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :
1.
.5
Mahasiswa dapat mempelajari dan mengetahui secara langsung proses
r5
produksi ekstrak bunga rosella di PT. Bali Extract Utama.
rte
1.3 Metode
ve
on
1. Praktek Lapangan
2. Observasi
Extract Utama.
PD
3. Wawancara
4. Studi Pustaka
ob
Penulis mencari teori-teori atau sumber bacaan yang berkaitan dengan proses
Ad
d
re
dan pokok permasalahan yang berhubungan dengan proses produksi ekstrak
bunga rosella.
te
is
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Adapun tempat dan waktu pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah :
eg
1. Tempat
Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan di PT. Bali Extract Utama yang
nr
bertempat di Jalan Pantai Lepang, Desa Takmung, Kecamatan Banjarangkan,
U
2. Waktu
3
Februari 2019.
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
te
is
II. TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
eg
2.1 Sejarah Singkat Perusahaan
nr
PT. Bali Extract Utama merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak
dibidang industri hasil pertanian dan didirikan pada bulan September 2003 dengan
U
konstruksi mulai bulan maret 2004 dan mulai beroperasi pada bulan Mei 2005.
Perusahaan ini merupakan perusahaan swasta yang berada dibawah naungan PT.
3
Indokemika Jayatama Group dan memproduksi produk ekstrak simplisia
.5
tumbuhan seperti ekstrak buah, daun, dan rempah-rempah. Produk ekstrak yang
r5
dihasilkan PT. Bali Extract Utama merupakan produk setengah jadi (intermediet)
yaitu produk tersebut merupakan bahan baku utama untuk pelanggan yang
rte
Produk- produk yang dihasilkan oleh PT. Bali Extract Utama antara lain
ekstrak dari bahan rempah-rempah yaitu ekstrak jahe, kunyit, cengkeh, sereh,
ve
kencur, kayu manis, dan lain-lain. Ekstrak dari bahan buah-buahan yaitu ekstrak
jeruk, pepaya, nanas, stroberi, mentimun, asam jawa, dan lain-lain. Ekstrak dari
on
bahan bunga yaitu ekstrak kamboja dan rosella. Dan ekstrak dari bahan daun-
daunan yaitu ekstrak daun sirih, lidah buaya, daun pandan dan lain-lain.
makanan, minuman, farmasi, dan kosmetik. Standar mutu untuk produk yang
konsumen dan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk produk-
PD
produk tertentu.
ob
memiliki luas wilayah kurang lebih 5000 m2. Bangunan gedung yang terdapat di
Ad
d
re
PT. Bali Extract Utama terdiri dari ruang kantor, gudang penyimpanan bahan
te
dapur, toilet dan wilayah parkir. Tata letak pabrik PT. Bali Extract Utama dapat
is
dilihat pada Gambar 1 dan pabrik PT. Bali Extract Utama tampak depan dapat
eg
nr
Gambar 1. Tata letak pabrik PT. Bali Extract Utama
U
Gambar 2. Pabrik PT. Bali Extract Utama
3
2.3 Manajemen Perusahaan
.5
r5
PT. Bali Extract Utama berada dibawah naungan PT. Indokemika Jayatama
Group. Struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan PT. Bali Extract
Utama adalah sistem organisasi garis lurus karena saluran perintah mengalir dari
rte
pucuk pimpinan melalui kepala bagian diteruskan kepada para pekerja bawahan
atau buruh. Begitu pula sebaliknya tanggung jawab mengalir dari bawahan melalui
ve
Tugas masing-masing karyawan PT. Bali Extract Utama adalah sebagai berikut :
on
PD
karyawan.
ob
2. Bagian Laboratorium
Ad
d
re
a. Melakukan pengawasan penanganan terhadap bahan baku utama,
te
b. Melakukan riset segala kegiatan yang akan dilakukan pada proses
is
produksi dan membuat produk baru.
eg
d. Melakukan setiap pencatatan hasil analisa ke dalam work book (buku
nr
e. Melakukan supervisi dalam optimasi bahan baku, solvent, dan waktu
U
f. Melakukan collecting data microbial content product.
3
3. Bagian Produksi
.5
a. Menjalankan proses produksi sesuai dengan SOP (Standar Operating
r5
Prosedur).
rte
atas setiap perubahan yang mendasar atas spesifikasi bahan baku atau
ve
on
mesin produksi.
4. Bagian Maintenance
PD
mesin.
ob
Ad
d
re
c. Memeriksa kegiatan kerja harian maintenance operator.
te
penambahan additive boiler, cooling tower, Chiller).
is
e. Memastikan jadwal kalibrasi dilaksanakan dengan tepat dan memeriksa
eg
5. Bagian Administrasi
nr
a. Menangani seluruh kegiatan yang berhubungan dengan administrasi pada
perusahaan.
U
b. Mencatat keseluruhan aktifitas perusahaan seperti jumlah pembelian dan
3
menentukan rugi laba.
.5
c. Menangani administrasi perusahaan dan karyawan pada perusahaan.
r5
6. Bagian Penjualan
rte
ve
7. Bagian Gudang
Tugas pada bagian ini adalah menjamin ketersediaan bahan baku, bahan
on
8. Satpam
2.4 Ketenagakerjaan
Sumber daya yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa terdiri
PD
dari berbagai faktor, seperti karyawan, mesin-mesin, bahan baku, modal, dan lain-
lain. Diantara faktor-faktor tersebut sumber daya manusia (SDM) tetap memegang
yang diketahui tenaga kerja merupakan bagian kesatuan dari seluruh kebijakan
ob
Ad
d
re
hal yang sangat diprioritaskan dalam suatu Perusahaan. Ketenagakerjaan biasanya
berkaitan dengan jumlah karyawan , waktu bekerja, pembagian kerja dan fasilitas
te
tenaga kerja yang didapat. Berikut merupakan urairan mengenai hal-hal tersebut :
is
eg
nr
2.4.1 Jumlah tenaga kerja
U
karena tenaga kerja merupakan inti dalam segala aktivitas perusahaan. PT. Bali
3
perempuan. Tenaga kerja di PT. Bali Extract Utama terdiri dari 7 orang lulusan
.5
S1, 1 orang lulusan D1, dan sisanya lulusan SMA dan SMK. Pembagian tugas dari
r5
karyawan disesuaikan dengan keterampilan dan pengalaman kerja yang mereka
miliki.
rte
ve
on
sampai 16.00 WITA termasuk istirahat 1 jam dari pukul 12.00 WITA
PD
Karyawan pabrik yang bekerja untuk kelompok pagi bertugas pada proses
pelarut. Sedangkan kelompok sore dan malam melanjutkan proses yang dilakukan
ob
Ad
d
re
untuk proses blending dan pengemasan dilakukan secara bersama- sama.
te
proses preparasi, pengemasan dan sebagainya yang tidak melibatkan berjalannya
is
mesin besar maka pembagian jam kerja sama seperti jam kerja karyawan biasanya
eg
3. Karyawan keamanan /satpam
nr
- Shift pagi : dari pukul 07.00 WITA – 15.00 WITA
U
- Shift malam : dari pukul 23.00 WITA – 11.00 WITA
3
Fasilitas yang disediakan oleh perusahan untuk karyawan di PT. Bali Extract
.5
Utama berupa seragam kerja yang terdiri dari sepatu pengaman (safety shoes),
r5
celana, baju, masker, penutup kepala (hair net), dan sarung tangan lateks.
jabatan kerja. Tunjangan yang diperoleh ialah tunjangan hari raya, uang makan,
rte
Kesehatan. Struktur organisasi perusahaan PT. Bali Extract Utama dapat dilihat
ve
pada Gambar 3.
on
Produk yang dihasilkan oleh PT. Bali Extract Utama pada umumnya adalah
ekstrak liquid (cair) dan powder (bubuk). Ekstrak liquid yang dihasilkan oleh PT.
PD
Bali Extract Utama ada tiga jenis yang berdasarkan pelarutnya yaitu adalah
ob
Ad
d
re
b. Ekstrak etanol base adalah ekstrak yang menggunakan etanol sebagai
pelarutnya. Dengan pelarut etanol tidak perlu pemanasan pada saat proses
te
ektraksinya.
is
c. Ekstrak absolute base adalah ekstrak yang dibuat dengan menggunakan
pelarut n-heksan. Proses ekstraksi dengan pelarut ini juga tanpa pemanasan.
eg
Digunakan pelarut ini agar zat aktif bahan terekstrak secara maksimal.
Sedangkan untuk powder yang dihasilkan di PT. Bali Extract terdapat 2 jenis
nr
yaitu ground powder dan dry extract powder. Ground powder adalah powder yang
dibuat tanpa proses ekstraksi terlebih dahulu, bahan baku yang sudah dihancurkan
U
kemudian ditambahkan bahan pengisi dan kemudian dikeringkan di dalam alat
yang disebut Vaccum Drying Chember (VDC). Produk ini bersifat tidak larut
3
sempurna dalam air, sehingga Ground powder biasanya digunakan sebagai bahan
.5
baku pembuatan bumbu tambahan, lulur dan scrub. Dry extract powder adalah
r5
produk powder yang bahannya di ekstraksi terlebih dahulu sesebelum dibuat
menjadi produk powder. Keunggulan dari produk ini adalah jika dilarutkan di
dalam air akan larut dengan sempurna. Dry extract powder biasanya digunakan
rte
Salah satu produk liquid yang merupakan ekstrak etanol base yaitu ekstrak
ve
bunga rosella. Produk ekstrak bunga rosella merupakan ekstrak dalam bentuk
liquid yang berupa konsetrat yang diekstraksi menggunakan pelarut etanol. Produk
on
ekstrak bunga rosella dibuat dengan menggunakan bahan baku yang bermutu baik
dan tanpa menggunakan bahan tambah pangan (BTP) seperti pengawet. Produk
tersebut memiliki aroma rosella yang kuat dan memiliki warna hitam kemerahan.
Dan produk ini biasanya sering digunakan sebagai bahan campuran untuk
PD
Pada produksi ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama, menggunakan bahan
Bahan baku utama dalam produksi ekstrak rosella adalah bunga rosella.
ob
Ad
10
d
re
te
Gambar 4. Bunga Rosella (Hibiscus sabdariffa L.)
is
Rosella merupakan tanaman yang dapat tumbuh baik di daerah beriklim
tropis dan subtropis. Tanaman rosella hidup berupa semak yang berdiri tegak
eg
dengan tinggi 0,5-5 meter, memiliki batang yang berbentuk silindris dan berkayu,
nr
hijau. Dan ketika beranjak dewasa dan sudah berbunga, batang rosella berwarna
U
berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi
beringgit. Ujung daun rosella ada yang meruncing dan tulang daunnya berwarna
3
merah. Panjang daun rosella dapat mencapai 6-15 cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang
.5
menopang batangnya berupa akar tunggang. Rosella memiliki kelopak bunga
berwarna merah, berbulu, terdiri dari delapan sampai sebelas daun kelopak.
r5
Rosella merupakan tanaman yang berkembang baik di daerah tropis dan sub
rte
ve
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
on
Subkelas : Dilleniidae
Bangsa : Malvales
Suku : Malvaceae
Marga : Hibiscus
Rasa asam dalam bunga rosella merupakan perpaduan berbagai jenis asam
PD
seperti askorbat, asam sitrat, dan asam glikolic. Bahan aktif yang juga terdapat
dalam rosella adalah peptin, antosianin, dan flavonoid yang bermanfaat mencegah
sebagainya. Kandungan seratnya pun cukup tinggi yang berperan dalam sistem
ob
pembuangan dan menurunkan kadar kolesterol yang juga bermanfaat bagi tubuh.
Ad
11
d
re
Secara umum komposisi kimia dari kelopak bunga rosella dapat dilihat pada Tabel
1.
te
Tabel 1. Komposisi kimia kelopak bunga rosella per 100 g bahan
is
Komposisi Kimia Jumlah
Kalori (kal) 44
eg
Air (g) 86,2
nr
Lemak (g) 0,1
U
Abu (g) 1,0
3
Fosfor (mg) 60
Besi (mg)
.5
3,8
r5
Betakaroten (g) 285
rte
3.1.2 Etanol
ve
Etanol atau sering juga disebut dengan alkohol adalah suatu cairan transparan,
mudah terbakar, tidak berwarna, mudah menguap, dengan rumus kimia C 2H5OH,
on
dapat bercampur dengan air, eter, dan kloroform, yang diperoleh melalui
fermentasi karbohidrat dari ragi yang disebut juga dengan etil alkohol (Bender,
1982).
Etanol yang digunakan sebagai pelarut dalam proses maserasi di PT. Bali
Extract Utama diperoleh dari PT.Indo Acidatama Tbk. Etanol. Kadar etanol yaitu
96 % yang dikemas dalam drum dengan kapasitas 250 liter. Etanol yang
PD
digunakan sebagai pelarut adalah etanol yang sudah melalui pengujian untuk
kelayakan dinilai dari hasil analisa yaitu etanol yang baik digunakan sebagai
pelarut adalah etanol dengan bentuk berupa cairan tidak berwarna, tidak terdapat
ob
Ad
12
d
re
3.1.3 Gliserin
Karakteristik dari gliserin yaitu berbentuk cairan dan tidak berwarna, tidak
te
berbau, berasa manis, bertekstur kental,dan memiliki rumus molekul C 3H8O3,
is
titik didik 290o C, titik beku 20o C, pH netral, larut dalam air, alkohol, etil asetat,
dan eter. Gliserin pada umumnya digunakan pada proses pembuatan sabun,
eg
deterjen, produk farmasi, kosmetik, makanan, minuman, bahan tambahan pangan
(pengemulsi, pengental, dan penstabil), cat resin, kertas, dan pembasah pada
nr
tembakau (BPOM RI, 2010).
Gliserin yang digunakan PT. Bali Extract Utama dalam memproduksi ekstrak
U
rosella diperoleh dari PT. Indokemika yang dikemas dalam jerigen dengan
kapasitas 25 liter.
3
.5
r5
rte
ve
Adapun peralatan yang digunakan dalam proses produksi skala industri yaitu
on
sebagai berikut tangki ekstraktor, filter housing, buffer tank, balance tank,
separator, PHE, kondensor, boiler, pompa air, agitator, timbangan digital, alat
digunakan dalam produksi skala laboratorium yaitu sebagai berikut : gelas beaker,
kain saringan, hot plate, magnetic stirer dan timbangan skala laboratorium.
PD
bahan-bahan yang akan diproses dan diambil ekstraknya. Tangki ekstraksi ini
terbuat dari stainless steel. Tangki ekstraktor ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu
: tangki, basket dan pipa saluran. Pada proses ekstraksi tangki ekstraktor ini
ob
Ad
13
d
re
melewati bahan. Ekstraktor ini dapat bekerja dibantu oleh pompa sirkulasi dengan
tekanan 0,1 Bar. Kapasitas dari ekstraktor ini yaitu 1.000 liter. Tangki ekstraktor
te
dapat dilihat pada Gambar 5.
is
eg
Gambar 5. Tangki ekstraktor
nr
1. Sirkulasi jalur pendek, dimana pada sirkulasi ini pelarut dialirkan berulang-
ulang melewati bahan. Sirkulasi jalur pendek ini biasanya digunakan jika
U
menggunakan pelarut etanol (etanol base). Prosesnya dilakukan tanpa
steam. Pada proses produksi ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama
3
menggunakan sistem sirkulasi jalur pendek , karena pelarut yang
.5
r5
2. Sirkulasi jalur panjang, dimana pada sirkulasi ini pelarut dialirkan
rte
ve
serat halus atau ampas kecil yang masih terlewati dari pori-pori basket pada
on
ekstraktor. Pada bagian dalam filter ini terdapat filter bag yang memiliki pori-pori
untuk menyaring. Di PT. Bali Extract Utama menggunakan filter bag yang
berbeda yaitu ukuran 1 µm dan ukuran absolute dengan ukuran pori yang sama
dan terdiri dari 3 lapisan. Prinsip kerja filter yaitu penyaring ekstrak cair dengan
perbedaan ukuran pori filter bag. Alat Filter dapat dilihat pada Gambar 6.
PD
Buffer tank atau tangki penampung ini merupakan alat yang digunakan
untuk menampung miscella atau ekstrak cair yang telah mengalami proses filtrasi.
ob
Buffer tank ini terbuat dari bahan stainless steel. Prinsip kerja buffer tank yaitu
Ad
14
d
re
penampung ekstrak cair yang dalirkan melalui pipa. Buffer tank memiliki
te
is
Gambar 7. Buffer tank
eg
Balance tank merupakan tangki yang digunakan untuk mengontrol total
padatan terlarut miscella yang akan dievaporasi. Ketika proses evaporasi miscella
nr
disirkulasi dari evaporator menuju balance tank kemudian ke evaporator kembali.
Melalui balance tank ini pekerja dapat melakukan kontrol bahan yang dievaporasi.
U
Balance tank dapat dilihat pada Gambar 8.
3
Gambar 8. Balance tank
.5
r5
Plate Heat Exchanger (PHE) merupakan alat yang digunakan untuk
menghantarkan panas. PHE ini berfungsi untuk menghantarkan panas pada proses
evaporasi dan membantu proses evaporasi berlangsung. Energi panas pada PHE
rte
dihasilkan dari boiler. Prinsip kerja PHE yaitu penghantar panas dari boiler
melalui plat-plat logam. Plate Heat Exchanger (PHE) dapat dilihat pada Gambar
ve
9.
on
3.2.6 Kondensor
pelarut setelah melalui proses evaporasi. Alat ini dibuat dengan bahan stainless
pipa yang menghubungkan keduanya. Prinsip kerja kondensor yaitu uap panas
PD
ob
3.2.7 Boiler
Ad
15
d
re
Boiler merupakan alat yang digunakan untuk membuat steam atau uap
panas. Uap panas atau steam yang dihasilkan ini kemudian dialirkan pada Plate
te
Heat Exchanger (PHE) yang selanjutnya akan digunakan sebagai penghantar
is
panas pada proses evaporasi. Prinsip kerja dari boiler yaitu pengubah air menjadi
uap panas dengan pemanasan yang terjadi di dalam boiler. Pemanasan ini
eg
menggunakan barner dengan bahan bakar solar. Spesifikasi dari boiler yang
nr
- Model : WST-2T-10
U
- Steam output : 2000kg/hour
- Heating surface : 40 m 2
3
- Max working press : 10 kg/cm 2
- Test press
.5
: 15 kg/cm 2
r5
Boiler dapat dilihat pada Gambar 11.
rte
3.2.8 Evaporator
ve
yaitu terdiri dari satu evaporator untuk skala besar dengan kapasitas 1000 liter dan
on
satu lagi evaporator untuk produksi skala kecil dengan kapasitas 100 liter.
Alat evaporator ini terbuat dari stainless steel. Prinsip kerja evaporator yaitu
pemekatan ekstrak cair yang didasarkan pada perbedaan titik didih antara zat
terlarut dan zat pelarut. Zat terlarut memiliki titik didih yang lebih tinggi
PD
dibandingkan dengan zat pelarut. Alat evaporator dapat dilihat pada Gambar 12.
ob
Ad
16
d
re
Agitator atau bisa dibilang alat pengaduk adalah alat yang berfungsi
mengaduk bahan pada proses mixing atau pada saat proses maserasi. Biasanya alat
te
ini di pasang di penutup tangki extractor. Agitator biasanya di pakai pada proses
is
maserasi dan pencampuran bahan liquid dalam sekala besar.
eg
Gambar 13. Alat agitator
nr
3.2.10 Pompa air
Pompa air merupakan peralatan yang paling banyak terdapat pada instalasi
U
mesin ekstraksi yaitu 6 buah pompa dan memiliki peranan yang sangat penting
pada setiap proses. Pompa air berfungsi mengalirkan pelarut untuk proses
3
produksi agar melaju ke tempat yang lebih tinggi melalui jalur pipa. Pompa yang
.5
digunakan memiliki kapasitas yang berbeda-beda yaitu ada yang berdaya hisap 11
r5
meter dengan daya dorong 30 meter dan ada yang berdaya hisap 9 meter dengan
daya dorong 26 meter. Pompa air dapat dilihat pada Gambar 14.
rte
ve
dua jenis timbangan yaitu timbangan laboratorium dan timbangan untuk produksi
on
penerimaan material. Timbangan skala produksi memiliki kapasitas yaitu 100 kg,
300 kg, dan 1000 kg. Timbangan yang digunakan di PT. BEU dapat dilihat pada
Gambar 15.
PD
Alat pengangkut atau alat bantu pengangkut yang digunakan di PT. BEU
terdiri dari troley kecil dengan kapasitas 50 kg, troley sedang dengan kapasitas
300 kg, dan troley besar dengan pengerak motor kapasitas hingga 3000 kg serta
trolley khusus untuk buffer tank yang di lengkapi power sterring. Gambar alat
ob
Ad
17
d
re
Gambar 16.Troley
te
3.2.13 Open top
is
Open top merupakan alat yang digunakan untuk proses maserasi dari
bahan baku rosella dan pelarut etanol. Drum ini terbuat dari bahan High Density
eg
Polyetilen (HDPE) berwarna biru dengan kapasitas masing-masing open top yaitu
150 dan 200 liter. Drum maserasi ini berfungsi untuk melindungi bahan baku dan
nr
pelarut dari cahaya matahari serta mempertahankan suhu ruang dan keadaan steril.
U
Gambar 17. Open top
3
3.2.14 Jerigen produk
.5
Jerigen produk merupakan alat yang digunakan untuk menyimpan produk
r5
akhir ekstrak rosella yang siap untuk dipasarkan. Jerigen ini terbuat dari bahan
High Density Polyetilen (HDPE) dengan kapasitas 1 liter, 5 liter, dan 25 liter.
Pemilihan jerigen berbahan HDPE karena memiliki sifat yang lebih kuat, keras,
rte
buram, dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Jerigen produk dapat dilihat pada
Gambar 18.
ve
on
Alat penggilingan merupakan alat yang digunakan pada PT. Bali Extract
Rosella kering yang sudah melalui proses sortasi dimasukan sedikit demi sedikit
PD
- Model: GLB-100
- Dimensi: 75x40x93 cm
ob
Ad
18
d
re
te
Gambar 19. Alat penggilingan
is
eg
nr
3.3 Proses Produksi Ekstrak Rosella
Proses produksi ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama melalui beberapa
U
tahapan – tahapan yaitu penerimaan bahan baku, sortasi, pengecilan ukuran,
3
dan penyimpanan.
.5
3.3.1 Proses penerimaan bahan baku utama
r5
Bahan baku utama yang digunakan untuk membuat ekstrak rosella adalah
bunga rosella yang sudah kering tanpa bijinya, karena lebih banyak dijual
sehingga lebih mudah didapatkan di pasaran. PT. Bali Extract Utama biasanya
rte
mendatangkan bahan baku rosella kering dari pasar Badung, hal tersebut
dikarenakan produksi ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama rata – rata setiap
ve
tahun tidak terlalu banyak sehingga lebih memilih untuk membeli bahan baku
tersebut di pasar lokal yang ada di daerah Bali dibandingkan harus mengimpor
on
dari luar daerah. Jenis rosella yang digunakan untuk proses ekstraksi adalah
rosella merah, karena memiliki warna yang lebih cerah dan menarik dibandingkan
pada timbangan digital kapasitas 1000 kg, sehingga nanti dapat diproses lebih
PD
lanjut.
plastik, dan benda asing lainnya yang kemungkinan masih terdapat pada bahan
ob
baku. Proses sortasi ini dilakukan bertujuan agar nantinya produk yang dihasilkan
Ad
19
d
re
bebas dari kontaminasi benda asing dan menghasilkan produk ekstrak sesuai
te
3.3.3 Proses pengecilan ukuran
is
Proses pengecilan ukuran rosella kering dilakukan dengan cara
eg
menjadi lebih kecil. Hal tersebut dilakukan bertujuan untuk menambah luas
nr
selesai penggilingan, bahan kemudian ditimbang lagi. Berat dari hasil
penimbangan ini akan digunakan sebagai acuan untuk menentukan jumlah pelarut
U
yang akan digunakan. Proses pengecilan ukuran rosella dapat dilihat pada Gambar
20.
3
.5
r5
Gambar 20. Proses pengecilan ukuran rosella
rte
150 liter yang telah diisi dengan rosella yang sudah melalui proses pengecilan
ve
on
senyawa aktif yang terkandung pada rosella. Semakin lama terjadi kontak antara
rosella dengan pelarut maka daya larutnya akan semakin maksimal, sehingga
dengan optimal.
Proses maserasi yang dilakukan di PT. Bali Extract Utama, dari bahan
PD
dan bunga rosella sendiri sesuai dengan instruksi yang sudah dibuat dan
kemampuan lebih baik dalam menyerap sari-sari bahan baku dibandingkan air.
ob
Proses maserasi dilakukan selama 1 hari (24 jam) di dalam buffer tank.
Ad
20
d
re
3.3.5 Proses ekstraksi dengan metode perkolasi
te
proses maserasi selesai. Rosella yang telah dimaserasi sebelumnya, kemudian
is
dipindahkan ke dalam ekstraktor dengan menggunakan drum. Di PT. Bali Extract
Utama terdapat 3 buah tangki ekstraktor (A, B,dan C), pada proses ekstraksi
eg
rosella dilakukan dengan menggunakan sebuah ekstraktor yaitu ekstraktor B. Pada
nr
berulang-ulang terhadap rosella dengan pelarut yang sudah dicampurkan pada
proses maserasi dengan sambil dipanaskan (perkolasi) dengan suhu 60oC . Proses
U
perkolasi berlangsung selama 3 jam dan terus diaduk menggunakan alat agitator.
3
komponen senyawa aktif yang terkandung dalam rosella dan tidak merusak
.5
senyawa aktif tersebut. Proses ekstraksi rosella di dalam tangki ekstraktor dapat
r5
dilihat pada Gambar 21.
rte
ve
on
dengan filter bag absolut. Cairan yang telah disaring ini disebut miscella. Setelah
proses penyaringan selesai, miscella lalu dialirkan ke buffer tank untuk ditampung
sementara. Filtrasi bertujuan untuk menyaring ampas dan pengotor yang terbawa
PD
menggunakan pompa dengan tekanan 2,5 Bar dan kecepatan aliran 2500 m 3.
tekanan vakum 60 cmHg. Proses evaporasi berjalan selama 13 jam. Miscella yang
ob
sedang dievaporasi akan mengalir melewati balance tank, plate heat exchanger
Ad
21
d
re
(PHE) dan evaporator secara terus menerus. Proses pengecekan ekstrak rosella
dilakukan pada balance tank dan diukur total padatan terlarutnya dengan
te
menggunakan alat hand refraktometer. Proses evaporasi akan dihentikan apabila
is
total padatan terlarut sudah mencapai 40 - 50 %.
eg
Pencampuran (blending) merupakan proses pencampuran hasil ekstrak
rosella dan gliserin dengan perbandingan 1:1. Blending ini bertujuan untuk
nr
menghomogenkan hasil ekstrak rosella yang berasal dari proses ekstraksi pertama
dan proses ekstraksi kedua. Pencampuran ini dilakukan pada tanki ekstraktor
U
dengan dilengkapi alat agitator sebagai pengaduk apabila proses pencampuran
3
melakukan analisa pH, gravitasi spesifik (specific gravity), total padatan terlarut
.5
(total solid), dan indeks bias (refractive index). Proses blending dapat dilihat pada
r5
Gambar 22.
rte
3.3.9 Pengemasan
ve
on
sebelah evaporator menuju drum kemasan yang telah disterilkan terlebih dahulu.
ekstrak rosella terdapat 2 jenis yaitu menggunakan jerigen (1 liter, 5 liter, dan 25
PD
liter) dan Drum (150 liter dan 200 liter),yang telah disterilkan terlebih dahulu dan
telah di beri label sebelum produk di kirim ke konsumen. Jenis dan ukuran
kemasan yang dipakai tergantung pada jumlah ekstrak rosella yang dipesan oleh
pelanggan. Proses pengemasan ekstrak rosella dapat dilihat pada Gambar 23.
ob
Ad
22
d
re
Gambar 23. Proses pengemasan ekstrak rosella
3.3.10 Penyimpanan
te
Produk yang telah dikemas kemudian akan disimpan di dalam ruangan
is
penyimpanan produk (finished product) sebelum jadwal pengiriman produk.
eg
untuk mencegah kerusakan pada produk ekstrak rosella.
nr
U
3
.5
r5
rte
ve
on
Diagram alir proses produksi ekstrak rosella dapat dilihat pada Gambar 24.
C
F
PD
e
ob
Ad
23
d
re
te
is
eg
nr
U
3
.5
r5
rte
ve
on
EKSTRAK ROSELLA
sasaran yang diinginkan dalam hal mutu produk yang akan diproduksi.
PD
pengendalian pada bahan baku, proses produksi, sampai dengan produk akhir yang
ob
mutu pada setiap aspek tersebut perlu dilakukan sehingga produk yang dihasilkan
Ad
24
d
re
sesuai dengan spesifikasi produk.
te
Pengendalian mutu pada bahan baku merupakan langkah utama dalam
is
pengendalian mutu produk. Produk akhir yang berkualitas dan bermutu ditentukan
dari bahan baku yang digunakan. Dalam proses penerimaan bahan baku bagian
eg
penerimaan bahan baku selalu melakukan pengecekan terhadap bahan baku yang
nr
bahan baku sesuai dengan standar mutu yang akan dipergunakan.
Bahan baku yang dapat diterima di PT. Bali Extract Utama memiliki kriteria
U
sebagai berikut: rosella dalam keadaan yang kering dan maksimal penyimpanan
yaitu 1 bulan.
3
4.2 Proses Produksi
.5
Proses produksi memegang peran penting dalam menjaga mutu produk, oleh
r5
sebab itu PT. Bali Extract Utama memberlakukan peraturan yang ketat terhadap
rte
ve
on
dalam keadaan “nol”, hal ini dilakukan agar hasil timbangan yang didapatkan
PD
mengganggu proses produksi, seperti : kerikil, serpihan plastik, dan serangga yang
menurunkan kualitas produk. Proses sortasi dilakukan dengan cara manual atau
ob
Ad
25
d
re
Pengecilan ukuran dilakukan dengan cara menggunakan mesin
te
pelarut. Sebelum digunakan mesin dilakukan pengecekan dan pembersihan agar
is
tidak terdapat kotoran bekas residu produk sebelumnya atau benda-benda asing.
eg
Proses ekstraksi bunga rosella dilakukan dengan 2 metode yaitu metode
maserasi dan metode perkolasi. Adapun pengendalian mutu pada metode tersebut:
nr
a. Metode maserasi
U
pelarut sesuai dengan instruksi yang dibuat dan ditetapkan. Maserasi dilakukan
pada drum open top dengan kapasitas 150 liter. Sebelum drum open top
3
digunakan, drum terlebih dahulu disanitasi dengan menggunakan air dan detergen.
.5
Proses maserasi dilakukan selama ± 24 jam bertujuan agar pelarut meresap ke
r5
dalam bahan sehingga mendapatkan ekstrak rosella yang bermutu baik.
b. Metode perkolasi
rte
liter, tekanan 0,1 bar dengan jalur sirkulasi pendek yaitu pembilasan berulang-
ulang bunga rosella dengan pelarut yang sudah dicampurkan pada proses maserasi.
ve
Pada saat pembilasan, pengaturan aliran larutan dilakukan dengan membuka tutup
katup pada pipa. Dalam metode ini larutan juga terus diaduk dengan
on
menggunakan alat agitator. Pada saat pengadukan alat agitator di atur pada
cairan pembersih yang food grade kemudian dibilas dengan air panas sebanyak 5
PD
Proses filtrasi menggunakan alat filter housing yang berisi 2 filter bag yaitu
ukuran 1 mikron untuk saringan pertama dan yang absolute untuk saringan kedua.
ob
Pengendalian mutu alat filter housing dilakukan dengan membersihkan filter bag
Ad
26
d
re
sebelum dan sesudah digunakan dengan cairan pembersih dan dibilas air
panas sebanyak 5 kali pengaliran. Pada waktu penyaringan apabila filter bag telah
te
tersumbat ampas dari bunga rosella maka tekanan yang diberikan dikurangi dan
is
segera mengganti bag agar tidak menyebabkan filter bag sobek. Penyaringan
eg
4.2.6 Pengendalian mutu proses evaporasi
nr
evaporator menggunakan pompa dengan tekanan 2,5 bar. Setelah dalam
U
cmHg. Proses evaporasi berjalan selama 3 jam. Miscella yang sedang dievaporasi
mengalir melewati balance tank, plate heat exchanger (PHE) dan evaporator
3
secara terus menerus. Alat-alat yang digunakan tersebut sebelum dan sesudah
.5
digunakan telah disanitasi dengan pembersihan menggunakan cairan pembersih
r5
dan dibilas air panas sebanyak 5 kali aliran. Proses pengecekan dilakukan pada
balance tank dan diukur total padatan terlarutnya dengan alar hand refraktometer.
Proses evaporasi akan dihentikan apabila total padatan terlarutnya sudah mencapai
rte
ve
agitator yang bertujuan untuk mengaduk ekstrak bersama bahan tambahan yaitu
on
dengan cairan pembersih dan dibilas dengan air panas. Pencampuran bertujuan
PD
Standar mutu yang diterapkan pada produk-produk ekstrak cair di PT. Bali
Extract Utama khususnya ekstrak rosella meliputi warna, pH, densitas, indeks
bias, dan total padatan terlarut. Standar produk ekstrak rosella yang diterapkan di
ob
Ad
27
d
re
te
KRITERIA PERSYARATAN
is
pH 3.50 – 5.50
eg
Densitas 1,100 – 1,200
Padatan terlarut 40 % - 50 %
nr
Sumber : Certificate of Analysis Hibiscus Extract PT. Bali Extract Utama (2017)
U
Analisis pada Tabel 2 dilakukan di laboratorum PT. Bali Extract Utama
3
Udayana Jl. Sudirman, Denpasar, Bali. Analisis yang dilakukan untuk menentukan
.5
mutu produk ekstrak rosell di PT. Bali Extract Utama adalah sebagai berikut :
r5
4.3.2 pH
gram sampel dengan akuades sampai menjadi 100 ml, selanjutnya diukur
rte
Tingkat keasaman (pH) produk dipengaruhi oleh kondisi awal bahan baku. Jenis
ve
dan umur bunga rosella yang digunakan sebagai bahan baku akan mempengaruhi
on
C
4.3.3 Densitas
PD
berat piknometer yang telah diisi air. Ekstrak rosella dimasukan ke dalam
Densitas =
e
ob
Ad
28
d
re
ekstrak rosella adalah 1,100.
te
jenis dari produk yang dihasilkan. Massa jenis penting untuk diketahui karena
is
mempengaruhi ketika proses pengemasan (packaging) dari produk. Nilai densitas
dipengaruhi oleh suhu dan waktu proses ekstraksi dan evaporasi. Suhu yang
eg
terlalu tinggi serta waktu proses yang terlalu lama dikhawatirkan berat jenis
nr
volatil yang terkandung di dalam bunga rosella.
U
Pengukuran indeks bias dilakukan dengan menggunakan alat refraktometer.
3
refraktometer. Sistem kerja alat ini, produk yang diteteskan pada alat
.5
refraktometer akan dilalui oleh sinar gelombang tertentu. Sebelum melakukan
r5
pembacaan skala indeks bias, perlu dilakukan pengamatan dan pengaturan agar
garis terang gelap tepat berada di tengah-tengah pada tanda silang. Satuan indeks
bias dinyatakan dalam nd. Hasil pengukuran terhadap indeks bias ekstrak bunga
rte
rosella adalah 1,418 nd. Analisis indeks bias terhadap ekstrak rosella dilakukan
untuk mengukur indeks bias cairan sehingga diketahui kadar atau konsentrasi
ve
on
C
PD
lensa hand refraktometer dan menerawang pada sinar. Pengukuran total padatan
terlarut sering kali digunakan sebagai quality control pada proses produksi karena
ob
Ad
29
d
re
mengetahui tingkat kepekatan dari produk yang dihasilkan. Total solid yang
te
4.4 Aspek Pendukung dalam Pengendalian Mutu
is
4.4.1 Sanitasi mesin dan peralatan
eg
kebersihannya, karena ini juga merupakan sumber pencemaran. Peralatan untuk
nr
konstruksinya) yaitu mudah dibongkar pasang untuk dicuci. Bahan yang mudah
U
Cara pembersihan juga disesuaikan dengan jenis pengotor dan jenis makanan yang
3
peralatan dan perlengkapan yang berhubungan langsung dengan bahan dan produk
.5
akhir harus halus, bebas dari lubang dan celah-celah, semua sambungan rata dan
r5
tidak menyerap air, tidak berkarat dan tidak beracun.
Peralatan dapur seperti alat pemotong, papan alas pemotong dan mesin yang
rte
yang digunakan di PT. Bali Extract Utama sebelum dan sesudah proses produksi
harus dicuci terlebih dahulu hingga bersih dan kemudian dibilas kembali dengan
ve
etanol 70 % agar nantinya tidak terjadi kontaminasi atau absorbsi bau pada bahan
baku utama yang akan diolah. Pada peralatan untuk pengolahan produk-produk
on
yang berupa tangki dan jalur yang berupa pipa yang terbuat dari stainless steel.
Setelah dibilas dengan cairan pembersih jalur pipa dan tangki ekstraktor dialiri air
PD
ob
ialah tempat pengolahan, fasilitas, dan manusia pekerja yang akan berhubungan
Ad
30
d
re
atau dilewati produk pangan. Ada sarana atau fasilitas tertentu dalam wilayah
pabrik yang menjadi fokus sanitasi yaitu ruang pengolahan (lantai, dinding, atap,
te
udara), peralatan pengolahan, air sistem pembuangan sampah dan limbah industri
is
(Soekarto, 1990).
Pabrik PT. Bali Extract Utama terletak jauh dari pemukiman warga.
eg
Bangunan terbuat dari kontruksi yang kuat dan lantai terbuat dari ubin yang kasap.
Kegiatan sanitasi untuk bangunan dan lingkungan di PT. Bali Extract Utama
nr
dilakukan setiap kali proses produksi dimulai dan diakhiri yaitu mengepel ruangan
dengan air yang sudah diberi cairan pembersih dan dengan membersihkan
U
lingkungan sekitar pabrik.
3
Pekerja yang menangani makanan dalam suatu industri pangan merupakan
.5
sumber kontaminasi yang penting karena kandungan mikroba patogen pada
r5
manusia dapat menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan (Jennie,
1990). Adapun sanitasi yang diterapkan pada pekerja di PT. Bali Extract Utama
diantaranya dengan :
rte
ve
on
C
F
PD
proses produksi dalam bentuk padatan, gas, bunyi, cairan dan radiasi yang tidak
dapat dimanfaatkan sebagai produk. Limbah sisa hasil pengolahan ada 3 bentuk
ob
Hasil samping produksi ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama berupa
Ad
31
d
re
ampas bunga rosella. Untuk ampas dari hasil produksi biasanya diolah menjadi
te
pabrik. Limbah cair hasil evaporasi dialirkan langsung ke tempat bak peresapan
is
tanpa dilakukan analisis lagi. Cairan pelarut etanol ini dialirkan ke tempat bak
peresapan yang berada di sekitar pabrik karena tidak dapat digunakan kembali.
eg
nr
U
3
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
V. PEMBAHASAN
ob
Ad
32
d
re
rosella yang bermutu baik maka sangat perlu diperhatikan dalam proses
persiapan baik bahan baku , proses produksi, hingga produk akhir, dan standar
te
mutu serta aspek sanitasinya.
is
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya, penulis menemukan
beberapa masalah yang terjadi pada proses produksi di PT. Bali Extract Utama
eg
dan mencoba memberikan solusi pemecahan masalahnya, diantaranya yaitu proses
pengecilan ukuran, kualitas bahan baku dan pengecekan dan perbaikan alat
nr
produksi
U
Permasalahan yang ditemukan pada proses pengecilan ukuran bahan rosella
3
penggilingan yang digunakan, sebagian besar bagian – bagian mesin tersebut
.5
belum stainless steel dan terdapat beberapa bagian mesin yang sudah mengkarat.
r5
Sehingga pada saat dioperasikan untuk menggiling bahan, ditakutkan nantinya
serpihan dari bagian mesin yang mengkarat seperti pada bagian tempat
rte
yang dihasilkan nantinya. Oleh karena itu disarankan untuk mencegah hal tersebut
ve
terjadi, sebaiknya dengan cara mengganti mesin penggilingan yang lama dengan
mesin penggilingan yang baru dan sudah stainless steel agar dapat menjamin
on
Permasalahan juga ditemukan pada bahan baku yang diperoleh dari pasar
lokal yang berada di daerah bali yaitu pasar Badung, kualitas dari rosella kering
yang diperoleh disana belum terjamin kualitasnya itu baik sehingga nantinya akan
berpengaruh terhadap mutu dari produk ekstrak yang dihasilkan.Oleh karena itu
PD
untuk mengatasi hal tersebut disarankan sebaiknya untuk mencari supplier bahan
baku rosella yang terpercaya, konsisten, dan terjamin kualitas dari bahan baku
rosella yang dipasarkannya demi menjaga mutu produk ekstrak rosella yang
dihasilkan .
ob
Ad
33
d
re
Pada saat proses blending ekstrak rosella, terdapat permasalahan yang
ditemui oleh penulis, ketika dari salah satu pipa besi yang digunakan untuk
te
menyalurkan ekstrak rosella yang telah melalui proses blending menuju tahap
is
proses pengemasan melalui kran, pipa besi tersebut mengalami sedikit kebocoran
eg
jumlah atau kapasitas produk ekstrak rosella yang dihasilkan. Oleh karena itu
nr
dan perbaikan secara rutin agar alat – alat yang digunakan dalam produksi
U
3
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
34
d
re
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktek Kerja Lapangan tentang proses
te
produksi dan pengendalian mutu ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama adalah;
is
1. Proses produksi ekstrak rosella di PT. Bali Extract Utama melalui
eg
maserasi, ekstraksi dengan perkolasi, filtrasi, evaporasi, blending,
nr
2. Pengendalian mutu yang dilakukan pada produk ekstrak rosella yang
dihasilkan oleh PT. Bali Extract Utama meliputi pengendalian mutu bahan
U
baku, proses produksi, produk akhir, dan aspek pendukung pengendalian
mutu lainnya yang terdiri dari sanitasi mesin dan peralatan, sanitasi
3
bangunan dan lingkungan, higiene pekerja dan penanganan limbah. Produk
.5
akhir yang dihasilkan pada saat proses produksi sudah memenuhi syarat
r5
mutu yaitu pH 4,36, densitas 1,100 g/cm3, indeks bias 1,418 nd, dan total
6.2 Saran
rte
1. Penggantian mesin penggilingan yang lama dengan yang baru dan sudah
stainless steel perlu dilakukan demi menjaga keamanan dan mutu produk
ve
on
3. Dilakukan pengecekan dan perbaikan secara rutin agar alat – alat yang
F
PD
e
ob
Ad
35
d
re
DAFTAR PUSTAKA
te
Agoes, G., 2007. Teknologi Bahan Alam. Institut Teknologi Bandung, Bandung
is
Bender, A.E. 1982. Dictionary Of Nutrition And Food Technology. 6 th Edition.
London : Butterworths.
eg
Betty, Jennie S.L., dan Winiarti. 1990. Penanganan Limbah Industri Pangan.
Kasinus. Yogyakarta.
nr
Baik, Direktorat Standarisasi Obat Tradisonal, Bahan Kosmetik dan
U
Indonesia
Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wooton. 1987. Ilmu Pangan.
3
Departemen Kesehatan RI. 1996. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan Indonesia.
.5
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Kartika, B., Guritno, A.D., dan Ismoyowati, 1997. Petunjuk Evaluasi Produk
r5
Industri Hasil Pertanian. PAU-Pangan dan Gizi. UGM. Yogyakarta.
Kuntz, L.A. 1998. Bulking Agent : Bulking up While Scalling Down. Weeks
Publishing Company.
rte
Nasir, M. dan E.P. Saputro. 2015. Manajemen Pengolahan Limbah Industri. Jurnal
ve
on
Winarno, F.G dan Surono. 2002. Cara Pengolahan Pangan yang Baik. M Biro
Press, Bogor.
C
F
PD
e
ob
Ad
d
re
Lampiran 1. Gambar produk akhir
te
is
eg
nr
U
3
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
Gambar 3. Alat refraktometer untuk analisis total padatan terlarut dan indeks bias
Lampiran 3. Daftar hadir praktek kerja lapangan di PT. Bali Extract Utama
ob
Ad
37
d
re
te
is
eg
Lampiran 3. Daftar hadir praktek kerja lapangan di PT. Bali Extract Utama
( Lanjutan)
nr
U
3
Lampiran 3. Daftar hadir praktek kerja lapangan di PT. Bali Extract Utama
.5
( Lanjutan)
r5
rte
Lampiran 3. Daftar hadir praktek kerja lapangan di PT. Bali Extract Utama
ve
( Lanjutan)
on
Lampiran 4. Surat penerimaan praktek kerja lapangan di PT. Bali Extract Utama
C
F
PD
Lampiran 5. Surat keterangan telah melakukan PKL di PT. Bali Extract Utama.
e
ob
Ad
38
d
re
te
Lampiran 6. Certificate of analysis hibiscus extract PT. Bali Extract Utama
is
eg
nr
U
3
.5
r5
rte
ve
on
C
F
PD
e
ob
Ad
39