Anda di halaman 1dari 32

Fisiologi

persalinan

Kathleen
FK UKRIDA
Fase persalinan
 Fase 1: Uterus inaktif dan pelunakan
serviks
* Uterus inaktif sampai dengan akhir
kehamilan. Braxton hicks semakin
sering namun tidak menyebabkan
dilatasi serviks
* Pada wanita tidak hamil, serviks:
kenyal dan tertutup, pada wanita
hamil: mudah meregang dan melunak
akibat meningkatnya vaskularisasi,
hipertrofi stroma, hipertrofi kelenjar,
hiperplasia dan perubahan materi
ekstraselular
 Fase 2: persiapan kelahiran (6-8
minggu terakhir kehamilan).
* Reseptor oksitosin di miometrium
meningkat (terutama difundus uteri),
iritabilitas uterus dan respon terhadap
uterotonika meningkat
* Pembentukan segmen bawah uterus
dari istmus  kepala janin turun ke
rongga pelvis: “lightening”
* Terjadi pematangan serviks:
perubahan jaringan ikat
* Perubahan dari pelunakan hingga
pematangan serviks terjadi minggu
hingga hari sebelum kontraksi
* Terapi untuk mematangkan serviks:
PGE2 dan PGF2α
 Fase 3: Persalinan

* Terbagi atas 3 kala persalinan.


* Kala I: tahap penipisan dan dilatasi
serviks.
Terjadi kontraksi uterus dengan
frekuensi, intensitas dan durasi yang
dapat menyebabkan penipisan serviks.
* Kala II: kelahiran bayi
* Kala III: tahap pelepasan dan
lahirnya plasenta

 Fase 4: Masa nifas


* Beberapa jam pertama setelah
persalinan, miometrium tetap
berkontraksi untuk menekan pembuluh
darah uterus
* Terjadi involusi uterus dan
perbaikan serviks
* Kembalinya ovulasi merupakan tanda
persiapan untuk kehamilan selanjutnya,
biasa terjadi 4-6 minggu setelah
persalinan, namun bergantung pada
lamanya menyusui
Kala I
 Kontraksi dapat timbul tiba-tiba, ada
pula yang didahului oleh keluarnya
lendir darah.
 Kontraksi otot polos uterus selama
persalinan menimbulkan nyeri.
 Penyebab pastinya tidak diketahui,
namun beberapa kemungkinannya:
1. hipoksia miometrium
2. tertekannya ganglion saraf di
serviks dan bagian bawah uterus oleh
kontraksi otot uterus
3. regangan serviks selama dilatasi
4. regangan peritoneum yang menutupi
fundus

 Kontraksi uterus tidak dapat dikontrol


dan tidak dipengaruhi oleh faktor
ekstrauterin
 Refleks Ferguson: pembukaan serviks
meningkatkan aktifitas uterus 
manipulasi serviks dan ‘stripping’
membran amnion meningkatkan PGF2α
 Jarak kontraksi makin berkurang,mulai
dari 10 menit hingga 1 menit.
 Relaksasi otot diantara kontraksi
sangat penting untuk kesejahteraan
janin.
 Pada fase aktif, durasi kontraksi 30-
90 detik, rata-rata 1 menit
 Saat persalinan, pembagian anatomi
uterus tampak makin jelas. Segmen
atas keras saat kontraksi dan segmen
bawah lunak, melebar dan pasif
 Miometrium pada segmen atas tidak
kembali ke panjang semula setelah
kontraksi. Segmen atas hanya retraksi
sejauh segmen bawah melebar dan
serviks berdilatasi.
 Saat serviks dilatasi, bagian janin
makin turun
 Penipisan serviks: pemendekan kanalis
servikalis dari 2 cm  sangat tipis
 Setelah serviks berdilatasi lengkap,
tenaga yang paling penting dalam
melahirkan bayi adalah tekanan
intraabdominal ibu
 Terbagi atas: fase laten dan fase aktif
 Fase laten (sd 4 cm)
Pemanjangan: nullipara >20 jam, multi >
14 jam
Faktor: sedasi berlebihan, analgesia
epidural, serviks belum matang,
persalinan palsu
 Fase aktif
gangguan: protraction: nulli dilatasi <1,2
cm/jam atau penurunan < 1cm/jam
multi: dilatasi < 1,5cm/jam atau
penurunan < 2cm/jam
Tidak ada kemajuan: 2 jam tidak ada
perubahan serviks, 1 jam tidak ada
penurunan
Kala II
 Pada nullipara, enggagement dimulai
sebelum proses persalinan.
 Station menggambarkan penurunan DBP
terhadap spina ishiadika
 Rata-rata waktu: nulli: 50 menit,
multi: 20 menit
Kala III
 Setelah bayi lahir, uterus
berkontraksi dan fundus teraba
dibawah umbilikus
 Ukuran uterus yang tiba-tiba mengecil
disertai dengan mengecilnya area
implantasi plasenta  plasenta
menebal dan lepas
 Pelepasan plasenta: mekanisme
Schultze (dari tengah) dan Duncan
(dari pinggir)
Kedudukan Janin Intrauterin
1. Sikap/ habitus: hubungan bagian-
bagian janin yang satu dengan lainnya.
Fisiologis: badan kifosis, punggung
konveks, kepala hiperfleksi dengan
dagu dekat dada, lengan bersilang
depan dada, tali pusat diantara
ekstremitas, tungkai terlipat pada
lipat paha dan lutut rapat pada badan
2. Letak / situs: hubungan sumbu
panjang janin dengan sumbu panjang
ibu: memanjang, lintang atau miring/
obliq
3. Presentasi: bagian janin terbawah
a. kepala (96%)
- belakang kepala, titik penunjuk:
UUK
- puncak kepala: defleksi ringan, tp:
UUB
- dahi: defleksi sedang, tp: glabela
- muka: defleksi maksimal, tp: dagu/
mentum
b. bokong (3,6%): tp: sakrum:
bokong murni (frank breech), bokong
sempurna (complete breech), tidak
sempurna (incomplete breech)
c. bahu, tp: akromion/ skapula

4. Posisi: titik penunjuk dinyatakan


sesuai bagian kanan atau kiri ibu
Diagnosis Presentasi dan Posisi
Janin
1. Palpasi Abdomen: Leopold
2. Pemeriksaan vagina
dilakukan setelah ada pembukaan
serviks.
- tentukan presentasi
- apabila kepala, raba sutura sagitalis
dan membedakan kedua UU
- tentukan station/ penurunan kepala
Mekanisme Persalinan
Cardinal movement:
1. engagement: bagian terbesar (DBP)
sudah melewati PAP. Asinklitismus:
anterior dan posterior
2. Descent

3. Flexion: diameter
suboccipitobregmatika <
occipitofrontal
4. internal rotation
5. extension
6. external rotation
7. expulsion

Anda mungkin juga menyukai