Kuisioner
Kuisioner
Identitas Reapondena.
Alamat : Desa Wingko tinompo, RT. 01 RW. 03 NO. 5 Kel. NgombolKec. Porworejo Jawa
TengahII.
Karakteristik Respomsena.
Pemeriksaan Fisik/Laba.
TB : 152 cmb.
BB : 47 kgc.
Z
–
Score :d.
02 Ikan asin
03 Ikan teri
0V.
Jenis Makanan Yang Mengandung Zat GoitrogenNo.BahanMakananTdkprnh1-
3X/bln<3X/mgg3-5X/mgg1X/hr 2X/hr 3X/hr Skor1. Singkong
12.Ketelarambat
03.DaunSingkong
104. Kol
105. Buncis
106.KacangTanah
17.KacangPolong
08. Jagung
19. Sawi
0
VI.
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
2.Jika salah satu keluarga anda menderita gondok, apakah anda menganjurkan untuk
mengkonsumsi yodium?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
3.Apakah keluarga anda memberikan garam beryodium pada anak-anak setiap hari?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
5.Jika keluarga anda ada yang hamil, apakah anda menganjurkan untuk mengkonsumsi yodium?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
6.Apakah keluarga anda menyimpan garam beryodium di tempat yang kering dan tertutup?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
7.Apakah keluarga anda menyimpan garam beryodium di tempat yang terhindar dari sinar
matahari?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
8.Apakah keluarga anda memberikan garam beryodium setelah masakan diangkat dari tungku?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
9.Apakah keluarga anda tidak mencampurkan garam beryodium pada masakan yang asam?
1. Selalu
2. Kadan-kadang
3. Tidak pernah
10.Apakah keluarga anda mengkonsumsi garam beryodium yang memenuhi Standard Nasional
Indonesia (SNI) ?
1. Selalu
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
http://infokesehatan-healthy.blogspot.com/2011/10/kuesioner-perilaku-pencegahan-
gangguan.html
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masalah kekurangan konsumsi pangan bukanlah hal baru, namun masalah ini tetap
aktual terutama di negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia.Kehidupan manusia tak
dapat dipisahkan dari masalah kekurangan konsumsi pangan , sehingga kita sering menemukan
ketidak mampuan masyarakat dalam hal pengelolaan makanan yang baik sesuai dengan standar
gizi kesehatan.
Salah satu upaya yang mempunyai dampak cukup penting terhadap peningkatan kualitas
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi yang merupakan salah satu faktor
yang menentukan kualitas hidup dan produktivitas kerja.
Masalah Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) khususnya Gondok telah lama
dikenal di Indonesia.Hal ini terlihat dari adanya patung-patung tokoh pewayangan yang
ditampilkan dengan leher yang membesar karena Gondok.Tidak hanya dalam pewayangan dalam
kehidupan nyatapun di beberapa daerah dengan mudah dapat di jumpai penderita Gondok.
GAKY merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius, karena dapat
menyebabkan berbagai penyakit yang mengganggu kesehatan antara lain ; Gondok, Kretenisme,
Reterdasi Mental dll.
Dari pemaparan diatas dapat diketahui bahwa pengaruh/dampak GAKY begitu luas, sejak
masih dalam kandungan, setelah lahir sampai dewasa. Yang sangat mengkhawatirkan akibatnya
pada susunan syaraf pusat, karena akan bepengaruh pada kecerdasan dan perkembangan sosial
masyarakat dikemudian hari
B. RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang yang telah diuraikan di atas tentang masalah kekurangan
konsumsi pangan yang merupakan salah satu permasalahan gizi yang sangat serius, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu membahas tentang Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium (GAKY).
C. TUJUAN
1. Mengetahui berbagai definisi yang berhubungan dengan GAKY
2. Mengetahui faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah GAKY
3. Mengetahui jumlah kebutuhan iodium yang dianjurkan setiap hari
4. Mengetahui macam-macam gangguan akibat GAKY
5. Mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap GAKY
D. MANFAAT
1. Memberikan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya pemberian garam beryodium
2. Menambah pengetahuan tentang berbagai penyakit gangguan akibat kekurangan yodium
3. Menambah pengetahuan berbagai penyebab gangguan akibat kekurangan yodium
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah Gizi dan Terapi Diet
5. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa dan pihak-pihak lain yang akan melakukan penyusunan
makalah dengan topic yang sama
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Gizi adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang mempunyai nilai sangat
penting untuk dikonsumsi oleh tubuh.
Yodium adalah sejenis mineral yang terdapat di alam, baik di tanah maupun di air.
Yodium merupakan zat gizi mikro yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan
makhluk hidup. Yodium diperlukan tubuh dalam pembentukan hormon tiroksin untuk mengatur
pertumbuhan dan perkembangan mulai dari janin sampai dewasa.
Garam Beryodium adalah suatu garam yang telah diperkaya dengan KIO3 (Kalium Iodat)
sebanyak 30-8- ppm.
GAKY merupakan suatu masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan Yodium,
akibat kekurangan Yodium ini dapat menimbulkan penyakit, salah satu yang sering kita kenal
dan ditemui dimasyarakat adalah Gondok.
F. Gejala
Gejala yang sering tampak sesuai dengan dampak yang ditimbulkan , seperti :
Reterdasi mental
Gangguan pendengaran
Gangguan bicara
Hipertiroid (Pembesaran Kelenjar Tiroid/Gondok)
Kretinisme biasanya pada anak-anak
G. Klasifikasi
1. Grade 0 : Normal
Dengan inspeksi tidak terlihat, baik datar maupun tengadah maksimal, dan dengan palpasi tidak
teraba.
2. Grade IA
Kelenjar Gondok tidak terlihat, baik datar maupun penderita tengadah maksimal, dan palpasi
teraba lebih besar dari ruas terakhir ibu jari penderita.
3. Grade IB
Kelenjar Gondok dengan inspeksi datar tidak terlihat, tetapi terlihat dengan tengadah maksimal
dan dengan palpasi teraba lebih besar dari Grade IA.
4. Grade II
Kelenjar Gondok dengan inspeksi terlihat dalam posisi datar dan dengan palpasi teraba lebih
besar dari Grade IB.
5. Grade III
Kelenjar Gondok cukup besar, dapat terlihat pada jarak 6 meter atau lebih.
J. Kebutuhan Yodium
Menurut Hetzel (1989) dalam keadaan normal intake harian untuk orang dewasa berkisar
100 – 150 mg perhari. Iodium diekskresikan melalui urin dan dinyatakan dalam mg I/g
kreatinin. Pada tingkat ekskresi lebih kecil daro 50 mg/g kreatinin sudah menjadi indikator
kekurangan intake. Konsumsi iodium sangat bervariasi antar berbagai wilayah di dunia,
diperkirakan sekitar 500 mg per hari di USA (sekitar 5 kali RDA). Adapun kecukupan iodium
yang dianjurkan untuk orang Indonesia antara lain :
1. Bayi (12 bulan pertama) 50 mikrogram/hari
2. Anak (usia 2-6 tahun) 90 mikrogram/hari
3. Anak usia sekolah (usia 7-12 tahun) 120 mikrogram/hari
4. Dewasa (diatas usia 12 tahun) 150 mikrogram/hari
5. Ibu hamil 175 mikrogram/hari
6. Ibu menyusui 200 mikrogram/hari
Khusus bagi kelompok ibu hamil tambahan tersebut sebagian dapat dipergunakan untuk
keperluan aktivitas kelenjar tiroid dan sebagiannya lagi untuk pertumbuhan dan perkembangan
janin khususnya perkembangan otak. Bagi ibu hamil yang mengkonsumsi iodium tidak
mencukupi kebutuhan maka bayi atau janin yang dikandung akan mengalami gangguan
perkembangan otak (berat otak berkurang), gangguan perkembangan fetus dan pasca lahir,
kematian perinatal (abortus) meningkat, kemudian setelah bayi dilahirkan mempunyai berat lahir
rendah (BBLR) dan terdapat gangguan pertumbuhan tengkorak serta perkembangan skelet,
sedangkan bagi tubuh ibu hamil akan mengalami gangguan aktivitas kelenjar tiroid. Pada
kondisi ini tubuh akan mengalami penyesuaian yang pada akhirnya akan mengalami pembesaran
kelenjar tiroid yang dikenal dengan sebutan gondok (Djokomoeldjanto, 1993 dan WHO, 1994).
BAB III
PEMBAHASAN
A. Dampak GAKY
1. Terhadap Pertumbuhan
- Pertumbuhan yang tidak normal.
- Pada keadaan yang parah terjadi kretinisme
- Keterlambatan perkembangan jiwa dan kecerdasan
- Tingkat kecerdasan yang rendah
- Mulut menganga dan lidah tampak dari luar
2. Kelangsungan Hidup
- Neonatus dan Ibu hamil
Ketika kita bicara mengenai neonatus dan ibu hamil maka terbayang proses pertumbuhan
fetus intrauterin, yang umumnya mengikuti satu pola. Perkembangan otak dan intelegensi tepat
mutlak perlu untuk manifestasi yang ‘sempurna’ di kemudian hari.
Perkembangan fetus ibu hipotiroidisme primer yang hamil berbeda dengan
perkembangan fetus ibu hipotiroidisme yang disebabkan karena defisiensi yodium.
Patofisiologi yang jelas dan tegas belum terbukti hingga sekarang. Sumbangan
pengetahuan di atas tidak hanya penting untuk memahami dan mendalami peristiwa yang terjadi
di daerah dengan defisiensi berat saja (dengan adanya sindrom GAKI, lebih-lebih mekanisme
terjadinya kretin endemik baik miksudematosa maupun kretin tipe nervosa) tetapi juga penting
untuk upaya pencegahan.
- Pada Janin
Kekurangan yodium pada janin akibat Ibunya kekurangan yodium. Keadaan ini akan
menyebabkan besarnya angka kejadian lahir mati, abortus, dan cacat bawaan, yang semuanya
dapat dikurangi dengan pemberian yodium. Akibat lain yang lebih berat pada janin yang
kekurangan yodium adalah kretin endemic.
Kretin endemik ada dua tipe, yang banyak didapatkan adalah tipe nervosa, ditandai
dengan retardasi mental, bisu tuli, dan kelumpuhan spastik pada kedua tungkai. Sebaliknya yang
agak jarang terjadi adalah tipe hipotiroidisme yang ditandai dengan kekurangan hormon tiroid
dan kerdil.
Penelitian terakhir menunjukkan, transfer T4 dari ibu ke janin pada awal kehamilan
sangat penting untuk perkembangan otak janin. Bilamana ibu kekurangan yodium sejak awal
kehamilannya maka transfer T4 ke janin akan berkurang sebelum kelenjar tiroid janin berfungsi.
Jadi perkembangan otak janin sangat tergantung pada hormon tiroid ibu pada trimester
pertama kehamilan, bilamana ibu kekurangan yodium maka akan berakibat pada rendahnya
kadar hormon tiroid pada ibu dan janin. Dalam trimester kedua dan ketiga kehamilan, janin
sudah dapat membuat hormon tiroid sendiri, namun karena kekurangan yodium dalam masa ini
maka juga akan berakibat pada kurangnya pembentukan hormon tiroid, sehingga berakibat
hipotiroidisme pada janin.
- Pada Saat Bayi Baru Lahir
Yang sangat penting diketahui pada saat ini, adalah fungsi tiroid pada bayi baru lahir
berhubungan erat dengan keadaan otak pada saat bayi tersebut lahir. Pada bayi baru lahir, otak
baru mencapai sepertiga, kemudian terus berkembang dengan cepat sampai usia dua tahun.
Hormon tiroid pembentukannya sangat tergantung pada kecukupan yodium, dan hormon ini
sangat penting untuk perkembangan otak normal.
Di negara sedang berkembang dengan kekurangan yodium berat, penemuan kasus ini
dapat dilakukan dengan mengambil darah dari pembuluh darah balik talipusat segera setelah bayi
lahir untuk pemeriksaan kadar hormon T4 dan TSH. Disebut hipotiroidisme neonatal, bila
didapatkan kadar T4 kurang dari 3 mg/dl dan TSH lebih dari 50 mU/mL.
Pada daerah dengan kekurangan yodium yang sangat berat, lebih dari 50% penduduk
mempunyai kadar yodium urin kurang dari 25 mg pergram kreatinin, kejadian hipotiroidisme
neonatal sekitar 75-115 per 1000 kelahiran. Yang sangat mencolok, pada daerah yang
kekurangan yodium ringan, kejadian gondok sangat rendah dan tidak ada kretin, angka kejadian
hipotiroidisme neonatal turun menjadi 6 per 1000 kelahiran.
Dari pengamatan ini disimpulkan, bila kekurangan yodium tidak dikoreksi maka
hipotiroidisme akan menetap sejak bayi sampai masa anak. Ini berakibat pada retardasi
perkembangan fisik dan mental, serta risiko kelainan mental sangat tinggi. Pada populasi di
daerah kekurangan yodium berat ditandai dengan adanya penderita kretin yang sangat mencolok.
- Pada Masa Anak
Penelitian pada anak sekolah yang tinggal di daerah kekurangan yodium menunjukkan
prestasi sekolah dan IQ kurang dibandingkan dengan kelompok umur yang sama yang berasal
dari daerah yang berkecukupan yodium. Dari sini dapat disimpulkan kekurangan yodium
mengakibatkan keterampilan kognitif rendah. Semua penelitian yang dikerjakan di daerah
kekurangan yodium memperkuat adanya bukti kekurangan yodium dapat menyebabkan kelainan
otak yang berdimensi luas.
Dalam penelitian tersebut juga ditegaskan, dengan pemberian koreksi yodium akan
memperbaiki prestasi belajar anak sekolah. Faktor penentu kadar T3 otak dan T3 kelenjar
hipofisis adalah kadar T4 dalam serum, bukan kadar T3 serum, sebaliknya terjadi pada hati,
ginjal dan otot. Kadar T3 otak yang rendah, yang dapat dibuktikan pada tikus yang kekurangan
yodium, didapatkan kadar T4 serum yang rendah, akan menjadi normal kembali bila dilakukan
koreksi terhadap kekurangan yodiumnya.
Keadaan ini disebut sebagai hipotiroidisme otak, yang akan menyebabkan bodoh dan
lesu, hal ini merupakan tanda hipotiroidisme pada anak dan dewasa. Keadaan lesu ini dapat
kembali normal bila diberikan koreksi yodium, namun lain halnya bila keadaan yang terjadi di
otak. Ini terjadi pada janin dan bayi yang otaknya masih dalam masa perkembangan, walaupun
diberikan koreksi yodium otak tetap tidak dapat kembali normal.
- Pada Dewasa
Pada orang dewasa, dapat terjadi gondok dengan segala komplikasinya, yang sering
terjadi adalah hipotiroidisme, bodoh, dan hipertiroidisme. Karena adanya benjolan/modul pada
kelenjar tiroid yang berfungsi autonom. Disamping efek tersebut, peningkatan ambilan kelenjar
tiroid yang disebabkan oleh kekurangan yodium meningkatkan risiko terjadinya kanker kelenjar
tiroid bila terkena radiasi.
3. Perkembangan Intelegensia
Setiap penderita Gondok akan mengalami defisit IQ Point sebesar 5 Point dibawah normal.
Terjadinya defisit IQ Point pada gilirannya akan berdampak pada program wajib belajar 9 tahun,
karena banyak anak usia sekolah yang tidak dapat mengikuti pelajaran dan mengalami drop out.
Setiap Penderita Kretinisme akan mengalami defisit sebesar 50 Point dibawah normal.
Iodium diperlukan khususnya untuk biosintesis hormon tiroid yang beriodium.quot;; Iodium
dalam makanan diubah menjadi iodida dan hampir secara sempurna iodida yang dikonsumsi
diserap dari sistem gastrointestinal. Yodium sangat erat kaitannya dengan tingkat kecerdasan
anak. Dampak yang ditimbulkan dari kekurangan konsumsi yodium yang berada dalamtubuh,
akan sangat buruk akibatnya bagi kecerdasan anak, karena bisa menurunkan 11-13 nilai IQ
anak.. Di antara penyakit akibat kekurangan iodium adalah gondok dan kretinisme. Ada dua tipe
terjadinya kretinisme, yaitu kretinisme neurology seperti kekerdilan yang digolongkan dengan
mental, kelumpuhan dan buta tuli. Ada pula kretinisme hipotiroid Lokasi dan struktur tiroid
(gondok) di mana kelenjar tiroid yang terletak di bawah larynx sebelah kanan dan kiri depan
trakea mengekskresi tiroksin, triiodotironin dan beberapa hormon beriodium lain yang
dihubungkan dengan pertumbuhan yang kerdil dan retardasi mental yang lambat. Selama masa
pertumbuhan dan perkembangan, kebutuhan tubuh akan yodium memang harus selalu dipenuhi.
Karena kalau tidak, hipotiroidisme akan terus ‘mengancam’. Baik bayi, anak, remaja, bahkan
dewasa muda tetap mempunyai peluang terserang penyakit gondok, gangguan fungsi mental dan
fisik, maupun kelainan pada system saraf. Semua penyakit dan berbagai kelainan lainnya yang
disebabkan oleh defisiensi unsur kimia berlambang “I” ini , kini disebut dengan GAKY (
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium ). Selain akan mempengaruhi tingkat kecerdasan anak,
yang kita tahu selama ini, kekurangan yodium akan menyebabkan pembesaran kelenjar gondok.
Padahal, banyak gangguan lain yang juga bisa muncul. Misalnya saja, kekurangan yodium yang
dialami janin akan mengakibatkan keguguran maupun bayi lahir meninggal, atau meninggal
beberapa saat setelah dilahirkan. Bahkan, tidak sedikit bayi yang terganggu perkembangan
sistem sarafnya sehingga mempengaruhi kemampuan psikomotoriknya.
4. Pertumbuhan Sosial
Dampak social yang ditimbulkan oleh GAKY berupa terjadinya gangguan perkembangan
mental, lamban berpikir, kurang bergairah sehingga orang semacam ini sulit dididik dan di
motivasi.
5. Perkembangan Eokonomi
GAKY akan mengalami gangguan metabolisme sehingga badannya akan merasa dingin dan lesu
sehingga akan berakibatnya rendahnya produktivitas kerja, yang akan mempengaruhi hasil
pendapatan keluarga.
B. Permasalahan
1. Masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan garam beryodium
2. Masih rendahnya pengetahuan masyarakat akan manfaat garam beryodium
3. Garam Non Yodium masih banyak beredar ditengah masyarakat.
4. Adanya perbedaan harga yang relatif besar antara garam yang beryodium dengan garam non
yodium.
5. Pengawasan mutu garam yodium belum dilaksanakan secara menyeluruh dan terus menerus
serta belum adanya sangsi tegas bagi produksi garam non yodium.
6. Pendistribusian garam beryidium masih belum merata terutama untuk daerah-daerah terpencil.
C. Pemecahan Masalah
1. Peningkatan penyuluhan secara berkala tentang manfaat garam beryodium di masyarakat.
2. Adanya pengawasan mutu terhadap produksi garam beryodium oleh instansi terkait.
3. Meningkatkan kerjasama lintas sektoral tentang perlunya penggunaan garam beryodium dalam
rumah tangga.
4. Pemberitahuan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan tentang cara pengolahan makanan
yang mengandung yodium.
5. Pendristribusian garam-garam beryodium ke daerah terpencil secara merata oleh instansi terkait
dalam hal ini dinas perindustrian.
6. Melakukan pelacakan kasus dan survey desa bermasalah secara cepat jika ditemukan kasus
Gondok.
D. Penanggulangan
1. Memberikan kapsul Yodium bagi ibu hamil terutama daerah endemik gondok.
2. Penyuluhan tentang Yodium secara kontinue.
3. Kerjasama Lintas sektoral tentang pembagian garam yodium secara gratis di daerah endemik
gondok.
4. Peningkatan konsumsi bahan pangan yang mengandung yodium seperti sayuran dan ikan laut.
5. Cek up secara teratur bagi penderita gondok jika mempunyai permasalahan dengan pembesaran
kelenjar tiroid.
6. Pemberian suntikan larutan minyak beryodium kepada penderita kekurangan yodium.
Agar penggunaan garam bisa terserap oleh tubuh dengan baik, yang harus dilakukan yakni
mengetahui bagaimana cara mengunakan garam beryodium dengan benar :
1. Konsumsi garam yodium dengan cukup
“Kekurangan garam beryodium tidak hanya menyebabkan penyakit gondok, tetapi juga
mempengaruhi kecerdasan otak anak, untuk itu konsumsi garam yodium dengan cukup,” jelas
ahli gizi yang betugas di Puskesmas Peneleh sejak tahun 2007 itu.
Lanjut ia jelaskan bahwa, tubuh manusia membutuhkan zat KIO3 (Kalium Iodat) dengan
ukuran 30-80ppm. Akibat kekurangan zat itu bisa mengakibatkan GAKY (Gangguan Akibat
Kekurangan Yodium). GAKY merupakan masalah gizi yang serius karena dapat mengakibatkan
penyakit gondok dan kreatin (ganguan pada pertumbuhan anak), serta kekurangan unsur yodium
dalam makanan sehari-hari dapat pula menurunkan tingkat kecerdasan seseorang.
Untuk memenuhi garam yodium dapat dilakukan dengan beberapa cara. Selain
mengkonsumsi garam yang beryodium setiap hari juga mereka wajib minum kapsul yodium
sesuai dosis yang dianjurkan. Dosis pemberian kapsul yodium untuk bayi berumur 0-1 tahun
cukup ½ kapsul setiap tahunnya, laki-laki berumur 6-20 tahun cukup dengan 2 kapsul pertahun.
Sedangkan untuk ibu hamil dan ibu menyusui konsumsi 1 kapsul dalam satu tahun dan pada
wanita usia 6-35 tahun minum 2 kapsul setiap tahunnya.
2. Konsumsi yodium tidak berlebih
Namun ahli gizi yang menamatkan pendidikan di Politeknik Kesehatan (Poltekes)
Malang ini mengungkapkan bahwa konsumsi yodium yang berlebih bisa mengakibatkan
hiperteroid. Hiperteroid yakni kondisi suatu kelenjar tiroid yang terlalu aktif menghasilkan
hormon-hormon tiroid yang beredar dalam darah dalam jumlah yang berlebihan.
“Garam beryodium terdapat unsur natrium, maka konsumsi garam beryodium pun harus
dibatasi. Kelebihan konsumsi natrium dapat memicu timbulnya mudah lelah, karena hormon
tiroidnya berlebih. Gejala lain yang kerap terjadi, keringat berlebihan, pergerakan usus besar
meningkat, gemetaran, kehilangan berat badan serta aliran darah menstruasi tidak teratur,”
jelasnya pada tim ehealth.
Untuk menghindari pengaruh efek samping dari konsumsi garam beryodium yang
berlebihan, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi garam tidak lebih dari 6 gram garam atau 2 ½
gram tiap 1.000 kilo kalori, atau satu sendok teh setiap hari.
3. Pastikan garam mengandung yodium
Cara untuk menilai mutu garam beryodium tidak sulit, yaitu dengan test kit yodina yang
telah tersedia di Puskesmas dan apotik. Ambil garam, kemudian tetesi dengan cairan yodina.
Warna yang timbul dibandingkan dengan petunjuk warna yang ada pada kit. Garam yang
bermutu baik akan menunjukkan warna biru keunguan. Semakin berwarna tua, semakin baik
mutu garam.
“Tetapi untuk lebih simpel, gunakan tepung kanji yang dicampur dengan garam lalu
teteskan dengan jeruk nipis, jika warnanya berubah menjadi keunguan , itu artinya mengandung
yodium,” ucap laki-laki yang akrab disapa Edo ini.
Selain itu, pengujian dapat dilakukan dengan mengunakan singkong parut caranya
sebagai berikut : singkong (ubi kayu) segar dikupas, diparut dan diperas tanpa diberi air. Tuang 1
sendok teh perasan singkong parut ke dalam gelas bersih. Tambahkan 4-6 sendok teh munjung
garam yang akan diperiksa. Tambahkan 2 sendok teh cuka makan berkadar 25%. Aduk sampai
rata, dan tunggu beberapa menit. Apabila timbul warna biru keunguan, berarti garam tersebut
mengandung yodium. Semakin berwarna pekat, semakin baik mutu garam. Sebab, garam yang
tak beryodium tidak akan mengalami perubahan warna setelah diperiksa dengan cairan yodina
maupun cairan singkong parut.
4. Menyimpan garam di tempat aman
Garam beryodium sebaiknya disimpan dalam wadah yang tertutup tidak tembus pandang.
Tujuannya untuk melindungi zat yodium agar tidak terpapar dengan matahari. Kandungan
yodiumnya bisa menguap jika terpapar dengan matahari. Juga perhatikan tempat garam
sebaiknya tutup dengan rapat, jika membiarkan tutup terbuka, maka yodium bisa menguap.
5. Cara memasak garam yodium dengan benar
Perlu anda ketahui bahwa langkah-langkah itu tidak berarti sama sekali jika cara
memasaknya salah. Karena kandungan yodiumnya akan berubah dan tidak bereaksi sebelum
diserap oleh tubuh.
Cara yang biasa dilakukan oleh para ibu ketika memasak makanan garam yang
dibubuhkan ke dalam makanan saat panas mendidih. Alasannya jika tidak begitu masakan
kurang sedap. Namun cara yang sudah dilakukan oleh para ibu-ibu tersebut salah, karena zat
yodium garam akan hilang ketika terkena panas mendidih tersebut.
E. Terapi
a. Farmakologi
Parasetamol
Sebagai analgetik antipiretik
Indikasi : Menurunkan rasa sakit kepala,sakit gigi dan menurunkan panas.
Efek Samping : Reaksi hipersensitif, bila diberikan dalam dosis tinggi dapat merusak hati.
Kemasan : Botol 60 ml.
Amoksisilin
Indikasi : Infeksi Saluran Nafas, Saluran Kemih, dan Kelamin. Infeksi lain seperti Salmonella sp,
Shigella, kulit, luka selulitis, furunkulosis.
Kontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisilin, gangguan ginjal, leukimia limfatik,
superinfeksi.
Efek Samping : Reaksi hipersensitif, gangguan gastrointestinal.
Interaksi Obat : Probenesid meningkatkan waktu paruh amoksisilin dalam plasma, Alupurinol
meningkatkan insiden kemerahan pada kulit, menurunkan efektifitas kontrasepsi oral.
Kemasan : Anak 20 mg/kgBB/hari tiap 8.
Recovit
Kandungan : Vitamin. A 5000 iu, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 15 mg, Vitamin B6 5 mg,
Vitamin B12 5 mg, Vitamin C 200 mg, Vitamin E 15 iu, Vitamin D 400 iu, nicotinamide 50 mg,
kalium iodide, calsium pantothenate, ferrofumarete, zink sulfat.
Indikasi : Terapi defisiensi multivitamin dan mineral.
Suplemen vitamin untuk wanita hamil.
Dosis : 1x/hari 1 kapsul
Sirup vitamin Zn
Kandungan : Vitamin. A 1250 iu,Vitamin D 200 iu, Vitamin C 20 iu, Vitamin B1 1 mg, Vitamin
B2 1 mg, Vitamin B6 o,6 gr, Vitamin B12 2 µg, Vitamin d-Panthenol 3 mg, Elemental iron + 1,5
mg, Calsium + 20 mg, Phosporus + 15 mg, Manganese + 0,25 mg, Zinc + 0,25 mg, Magnesium
+ 1,5 mg, Potasium + 1,25 mg, Lysine 12, 5 mg, Hydrochloride Inositol 2,5 mg, Choline + 2,5
mg,
Indikasi : Sebagai suplement diet untuk profilaksis dan pengobatan, defisisensi Fe dan vitamin
serta mineral.
Kontarindikasi : Pada penderita haemochromatosis, Haemosiderosis, dan anemia hemolitik.
Dosis : 5 ml/hari.
b. Non Farmakologi
Bahan Makanan yang cukup banyak mengandung Yodium adalah Bahan makanan yang berasal
dari laut. Dalam ikan laut bisa mencapai 830 mg/kg.
Bandingkan dengan daging yang kandungan yodiumnya hanya 50 mg/kg, dan telur hanya 93
mg/kg. Selain ikan laut, cumi-cumi juga mengandung yodium cukup tinggi, yaitu sekitar 800
mg/kg. Yang paling tinggi kandungan yodiumnya adalah rumput laut (ganggang laut), khususnya
yang berwarna coklat. Banyaknya yodium yang dibutuhkan tubuh kita per hari, minimal sekitar
100 mg.
Karena itu, kalau kita mengkonsumsi ikan laut basah sebanyak 100 g/hari, artinya sudah
mencukupi. Atau, kalau rumput laut coklat diolah menjadi hidangan yang lezat, dengan 2-5
gr/hari/orang, kebutuhan yodium sekeluarga sudah dapat terpenuhi.
Sumber yodium lain yang mudah kita temui adalah garam. Yang dimaksud disini adalah garam
beryodium dengan kadar yodium antara 30-80 ppm (part per million).
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Iodium merupakan salah satu unsur mineral mikro yang sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun
dalam jumlah yang relative kecil. Namun apabila diabaikan dapat menimbulkan efek atau
dampak yang cukup berpengaruh dalam kehidupan semua orang.
2. GAKY merupakan masalah gizi yang sangat serius, karena dapat menyebabkan berbagai
penyakit gangguan seperti Gondok, kreatinisme dan keterlambatan pertumbuhan dan kecerdasan.
3. Dampak GAKY terhadap permasalahan di lingkungan masyarakat :
- Pengaruh GAKY terhadap Kelangsungan Hidup.
- Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Intelegensia.
- Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Sosial.
- Pengaruh GAKY terhadap Perkembangan Ekonomi
4. Dosis pemberian yodium adalah sebagai berikut :
a. Anak SD (daerah Endemik Berat) : 1 kapsul/tahun
b. Daerah endemik Sedang dan Berat :
- Wanita Usia Subur (WUS) : 2 kapsul/tahun @ 200 mg
- Ibu Hamil : 1 kapsul/tahun
- Ibu Menyusui : 1 kapsul/tahun
5. Penanggulangan yang paling baik untuk gangguan akibat kekurangan yodium adalah dengan
pencegahan, salah satunya dengan penyebaran informasi tentang pentingnya mengkonsumsi
garam beryodium, pemberian kapsul pertahun pada masyarakat yang terkena penyakit Gondok
6. Kebutuhan Yodium orang dewasa diperkirakan 150 mikrogram/hari, bagi wanita hamil sekitar
75 mikrogram/ hari dan kebutuhan Yodium bagi ibu menyusui mencapai 200 mikrogram/hari.
B. SARAN
1. Diharapkan adanya peran serta aktif masyarakat dalam menggunakan garam yodium.
2. Diharapkan adanya penyebaran informasi tentang pentingnya garam beryodium oleh tenaga
kesehatan kapada masyarakat.
3. Peran aktif mahasiswa dalam pelaksanaan program yodiumnisasi
DAFTAR PUSTAKA
>> http://vhychocolatenurse.blogspot.com/2012/05/gangguan-akibat-kekurangan-yodium-gaky.html
Menurut R Bintarto,
Desa atau kota merupakan suatu hasil perwujudan geografis yang ditimbulkan oleh unsur-unsur
fisografis, sosial, ekonomi, politk dan kultural yang terdapat pada suatu daerah serta memiliki
hubungan dan pengaruh timbal balik dengan daeah lain.
Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bermukim sutau masyarakat yang berkuasa dan
masyarakat tersebut mengadakan pemerintah sendiri.
Unsure-unsur dalam desa meliputi :
a.Daerah (lingkungan geografis)
b.Penduduk, yang meliputi berbagai hal tentang kependudukan seperti : jumlah, persebaran, mata
pencaharian dll
c.Tata kehidupan, meliputi segala hal yang yang menyangkut seluk beluk kehidupan masyarakat
desa.
Sedangkan pengertian desa dalam kehidupan sehari-hari atau secara umum sering di istilahkan
dengan kampung,yaitu suatu daerah yang letaknya jauh dari keramaian kota,yang di huni
sekelompok masyrakat di mana sebagian besar mata pencaharianya sebagai petani sedangkan
secara atmininistrastif desa adalah yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun di gabungkan
hingga menjadi suatu daerah yang berdiri sendiri atao berhak mengatur rumah tangga sendiri
(otonomi).
Ø SYARAT-SYARAT DESA
Ø FUNGSI DESA
Ø POTENSI DESA
Ø DEFINISI DESA
DESA adalah suatu perwujudan geografis, yang ditimbulkan oleh unsure-unsur fisigrafis, sosial,
ekonomi, politik dan budaya dan memiliki hubungan timbal-balik dengan daerah lain.
Ø DEFINISI KOTA
Adanya sarana ekonomi, Gedung pemerintahan, Alun-alun, Tempat parker, Sarana rekreasi,
Sarana olah raga, Komplek perumahan.
Ø KLASIFIKASI KOTA
2. Daerah perdesaan, adalah suatu wilayah administratif setingkat desa/kelurahan yang belum
memenuhi persyaratan tertentu dalam hal kepadatan penduduk, persentase rumah tangga
pertanian, dan aksesibilitas sejumlah fasilitas perkotaan, seperti jalan raya, sarana pendidikan
formal, sarana kesehatan umum, dan sebagainya yang relatif sulit dari ditinjau dari segi jarak.
Kriteria desa perkotaan yang digunakan di Indonesia telah mengalami beberapa kali
penyempurnaan, sesuai dengan perkembangan pembangunan wilayah. Penyempurnaan tersebut
dilakukan setiap 10 tahun sekali dan biasanya menjelang pelaksanaan Sensus Penduduk (SP).
Sampai sekarang sudah dilakukan 4 (empat) kali penyempurnaan yang secara berturut-turut
menghasilkan kriteria desa perkotaan 1961, kriteria desa perkotaan 1971, kriteria desa perkotaan
1980, dan kriteria desa perkotaan 2000. Menjelang SP 1990 tidak dilakukan penyempurnaan
kriteria desa perkotaan sehingga tidak ada kriteria desa perkotaan 1990. Demikian juga
menjelang pelaksanaan Sensus Penduduk 2010 tidak dilakukan penyempurnaan kriteria desa
perkotaan, sehingga kriteria desa perkotaan yang digunakan adalah kriteria desa perkotaan 2000
yang hanya terdapat sedikit penajaman.
Kriteria desa perkotaan 2000 merupakan kriteria yang sampai sekarang masih diterapkan.
Kriteria desa perkotaan 2000 menggunakan tiga indikator sebagai ukurannya, yaitu: kepadatan
penduduk per km2 (KPD), persentase rumah tangga pertanian (PRT), dan keberadaan atau akses
untuk mencapai fasilitas perkotaan (AFU). Berdasar tiga indikator tersebut diketahui bahwa
suatu desa dapat mencapai skor maksimum yang besarnya 26 dan dapat mencapai skor minimum
yang besarnya 2. Sedangkan batas skor (cut of point) yang digunakan untuk penentuan desa
perkotaan besarnya 10. Sehingga desa-desa yang mempunyai total skor 10 atau lebih ditetapkan
sebagai desa perkotaan, sebaliknya desa-desa dengan total skor kurang dari 10 ditetapkan
sebagai desa perdesaan.
Pada Tabel di bawah ini disajikan secara lengkap variabel, klasifikasi, skor, dan kriteria yang
digunakan dalam klasifikasi desa perkotaan-perdesaan.
Kesimpulannya: Jika total skor di atas 10 = tergolong desa perkotaan, jika kecil dari 10 = desa
perdesaan.
>> http://syahyutivariabel.blogspot.com/2012/09/perbedaan-desa-dan-kota.html
Hal itu merupakan hasil penelitian salah satu doktor lulusan Program S3 Prodi Ilmu Lingkungan,
Program Pascasarjana UNS, Yulia Lanti Retno Dewi. Yulia meraih gelar doktor setelah berhasil
mempertahankan disertasinya yang berjudul Pengaruh Iodisasi Air Minum dalam Kendi
Terhadap Kadar Iodium Urin dan Kecerdasan Anak Usia 25-59 Bulan di Kecamatan
Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah di Ruang Sidang II Gedung Rektorat UNS, Senin
(23/7). Ia berhasil meraih nilai 3,90.
Yulia menerangkan penelitian dilakukan dengan memberikan suplementasi iodium pada anak
usia 25-59 bulan, selama 12 pekan. Setelah dicek lagi, kecerdasan anak itu meningkat 8,8 IQ
poin.
Fungsi iodium di dalam tubuh, terangnya, adalah membentuk hormon di dalam kelenjar tiroid.
Sekresi hormon tiroid dipertahankan sedemikian rupa melalui mekanisme umpan balik, sehingga
kadarnya optimal untuk menjalankan fungsinya. Jika karena suatu sebab, produksi hormon tiroid
kurang, akan terjadi hipotiroid, bila kelebihan akan terjadi hipertiroid.
Pada hipotiroid, ungkapnya, pergerakan menjadi lamban, kadar protein dalam cairan otak
meningkat. Hormon tiroid mempunyai efek yang nyata pada perkembangan otak, membuat peka
sistem syaraf dan meningkatkan aktivitas otak.
Setelah mengadakan penelitian, Yulia juga menyimpulkan penambahan iodium ke dalam air
minum yang ditempatkan dalam kendi terbukti efektif meningkatkan kadar iodium dalam urin
anak usia 25-59 bulan. Penggunaan kendi sebagai wahana suplementasi iodium dalam air minum
juga terbukti praktis, mudah, murah, efektif dan ramah lingkungan.
“Saya menyarankan Kepala Puskesmas Ngargoyoso segera memberikan suplementasi iodium
dalam kendi pada anak usia di bawah lima tahun, sambil menunggu siapnya biaya dan
infrastruktur bagi penggunaan garam beriodium secara universal,” terangnya.