Ujian Lisan Kedkom
Ujian Lisan Kedkom
(APS)
Perilaku :
Semua kegiatan atau aktivitas manusia baik yg dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat
diamati dari luar. Merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap suatu rangsangan dari luar
Sikap
Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, tidak
dapat dilihat langsung dan hanya dapt ditafsirkan pada perilaku yang nampak. Sikap diperoleh
langsung lewat pengalaman dan akan menimbulkan pengaruh langsung terhadap perilaku berikutnya
Tingkatan sikap :
Menerima : mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
Menanggapi : memberikan jawaban atau tanggalan terhadap objek yang diharapkan
Menghargai : memberikan nilai positif terhadap objek
Bertanggung jawab : berani ambil risiko apabila ada yg mencemooh atau yg lainnya
Terdiri dari 3 komponen :
Kepercayaan atau keyakinan, ide dan konsep terhadap objek : bagaimana keyakinan dan
pendapat atau pemikiran seseorang terhadap objek
Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek : bagaimana penilaian orang
tersebut terhadap objek
Kecenderungan untuk bertindak : sikap merupakan komponen yang mendahului tindakan
atau perilaku terbuka. Merupakan ancang-ancang untuk bertindak atau berperilaku terbuka
Specific Protection
- (Perlindungan khusus ).
- Dilakukan pada masa pre pathogenesis.
- Kegiatan : imunisasi, memakai APD, dll.
2. Secondary Prevention
Early diagnosis and prompt treatment
- Dilakukan pada awal masa Pathogenesis (pada masa tunas atau early disease).
- Dinamakan Secondary Prevention.
- Kegiatan :
Pemeriksaan kesehatan berkala.
Penimbangan bayi Puskesmas/Posyandu
Pemeriksaan bumil (ante natal care).
Screening.
3. Tertiary Prevention
Limitation of disability
- Dilakukan pada masa Pathogenesis.
- Manusia sudah jelas-jelas sakit.
- Kegiatan : pengobatan yg adekuat.
Rehabilitation
- Dilakukan pada masa akhir Pathogenesis.
- Upaya meningkatkan fungsi tubuh.
- Rehabilitasi : Aspek fisik, mental, sosial.
Intervensi kami termasuk dalam primary prevention yaitu health promotion. Alasannya yaitu dengan
adanya penyuluhan seperti yang kemarin kita lakukan, diharapkan pengetahuannya bisa bertambah
sehingga pengetahuan yang mereka dapatkan tersebut bisa menjadi bekal untuk mengubah perilaku
dan sikap mereka yang belum sesuai dalam meningkatkan kualitas kesehatan
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
TUJUAN PSUKESMAS
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat;
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu;
c. Hidup dalam lingkungan yang sehat;
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang
sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca,
dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati
oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Green mencoba menganalisis perilaku manusia berangkat dari tingkat kesehatan. Bahwa kesehatan
seseorang dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yaitu faktor perilaku (behavior causes) dan faktor diluar
perilaku (non behavior causes).
Faktor perilaku ditentukan atau dibentuk oleh :
1) Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam pengetahuan, sikap,
kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.
2) Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik, tersedia atau
tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana kesehatan, misalnya puskesmas, obat-
obatan, alat-alat steril dan sebagainya.
3) Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan perilaku petugas
kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Sikap merupakan pengalaman subjektif, asumsi ini menjadi dasar untuk devinisi-devinisi pada
umumnya, meskipun beberapa penulis terutama Bem(1967), menganggap bahwa berbagai
pernyataan seseorang mengenai sikapnya merupakan kesimpulan dari pengamatannya atas
prilakunya sendiri.(ini dipaparkan dalam buku Alex sobur,Psikologi umum).
Menurut Kamus Bahasa Indonesia oleh W.J.S. Poerwodarminto pengertian sikap adalah perbuatan
yang didasari oleh keyakinan berdasarkan norma-norma yang ada di masyarakat dan biasanya norma
agama. Namun demikian perbuatan yang akan dilakukan manusia biasanya tergantung pada apa
permasalahannya serta benar-benar berdasarkan keyakinan atau keprcayaanny masing-masing.
Untuk melaksanakan UKM dan UKP tingkat pertama, Puskesmas harus menyelenggarakan:
1. Manajemen (sumber daya, operasional, dan mutu);
2. Pelayanan kefarmasian;
3. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat; dan
4. Pelayanan laboratorium.
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT esensial harus diselenggarakan oleh setiap Puskesmas untuk
mendukung pencapaian SPM kabupaten/kota bidang kesehatan.
Promkes
1. Penyebarluasan informasi kesehatan
Penyuluhan PHBS tatanan rumah tangga, institusi sarana pendidikan, institusi sarana
kesehatan, institusi tempat kerja, TTU,kelompok masyarakat
2. Pembinaan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
Posyandu, polindes, poskestren, kelompok TOGA,PPKS, poskesdes ,desa siaga
3. Program penanggulangan NAPZA
Kelompok masyarakat, SD, SMP, SMA
Kesling
1. Penyehatan lingkungan
Pemeriksaan pengolahan dan penyimpanan pestisida, TTU, rumah sehat, sarana air
bersih, pemeriksaan sample air minum,jamban, tempat sampah sementara dan
akhir, sarana pembuangan air limbah, pemeriksaan jentik,klinik sanitasi
2. Pengawasan tempat pengolahan makanan
Pengawasan industri rumah tangga, jasa boga, rumah makan/restoran, tempat
makanan jajanan, depot air minum
Tenaga : Sanitarian
KIA & KB
1. Kesehatan Ibu
Kunjungan bumil, bumil risiko tinggi, persalinan nakes,IMD, ibu nifas
Jumlah kematian ibu
Kelas bumil
2. Kesehatan Anak
Bayi baru lahir, BBLR, pelayanan neonatus, kunjungan bayi,kunjungan balita,
MTBS,DIDTK
Jumlah kematian bayi
3. Keluarga Berencana
Di bawah koordinasi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan
(BKBPP
Pelayanan KB :
1. Non MKJP : pil,suntik
2. MKJP : IUD, MOP (vasektomi), MOW (tubektomi), Implant
3. Safari KB
P2M
Pencengahan dan pemberantasan penyakit : imunisasi balita, imunisasi bumil
P2ML (Pengendalian Penyakit Menular Langsung) : diare,ISPA,TB,Kusta,HIV-AIDS,IMS
P2B2 (Pengendalian Penyakit Berbasis Binatang) : malaria, filaria, DBD, rabies
PTM (Penyakit Tidak Menular : hipertensi,DM,jantung koroner, PPOK,Asma)
Pengobatan
Rawat Jalan : Umum dan Gigi
Rawat Inap : setara dengan RS tipe D
PONED : pelayanan obstetri dan neonatus esensial dasar
Data kuantitatif merupakan data informasi yang berupa simbol atau bilangan
Sangat mudah dilakukan
Tidak membutuhkan waktu yang banyak
Kerangka konsep merupakan suatu bagan / skema yang memperlihatkan variabel-barianel hang
diteliti, serta hubungan antar variabel tersebut. Memperlihatkan mana variabel independen dan
mana variabel dependen
Definisi operasional merupakan aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita
tentang bagaimana caranya mengukur variabel.
Definisi operasional adalah penjelasan definisi dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti.
Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain bisa beda definisi operasional
dalam 1 judul skripsi yang sama. DO (Definisi Operasional) boleh merujuk pada kepustakaan.
Fishbone merupakan diagram yang berbentuk tulang ikan yang menunjukkan sebuah dampak
atau akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya. Efek atau akibat
dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan
pendekatan permasalahannya. Dikatakan diagram Cause and Effect (Sebab dan Akibat) karena
diagram tersebut menunjukkan hubungan antara sebab dan akibat. Berkaitan dengan
pengendalian proses statistikal, diagram sebab-akibat dipergunakan untuk untuk menunjukkan
faktor-faktor penyebab (sebab) dan karakteristik kualitas (akibat) yang disebabkan oleh faktor-
faktor penyebab itu.
Desain penelitian menggunakan studi cross sectional dimana variabel-variabel yang diteliti diukur
dalam waktu yang bersamaan dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data
Pada Tabel, Variabel independen pd baris, sedang variabel dependen pada kolom.
Cross Sectional
Desain untuk memplejari dinamika hubungan2 faktor risiko dengan dampak
Kelebihan: mudah dilakukan, murah, tidak memerlukan follow up, tidak memaksa subjek
untuk mengalami faktor risiko yang diperkirakan bersifat merugikan
Kekurangan: subjek penelitian relatif banyak, kurang dapat menggambarkan proses
perkembangan penyakit, korelasi faktor risiko dan dampaknya lemah
Eksperimental
Pra-eksperimen : INTERVENSI (+) KONTROL (-) RANDOMISASI (-)
Eksperimen Kuasi : INTERVENSI (+) KONTROL (+) RANDOMISASI (-)
Eksperimen Murni: INTERVENSI (+) KONTROL (+) RANDOMISASI (+)
2. Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui keterkaitan dua variabel dan
untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar variabel.
3. Analisis multivariat dapat dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik ganda.
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui:
- Variabel independen mana yang mempunyai pengaruh paling besar terhadap variabel
dependen.
- Mengetahui apakah hubungan variabel independen dengan variabel dependen dipengaruhi
oleh variabel lain atau tidak.
- Bentuk hubungan beberapa variabel independen dengan variabel dependen apakah
berhubungan langsung atau pengaruh tidak langsung.