TAUFIQ HIDAYAT
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Tata
Letak Pabrik Dan Pola Aliran Bahan Feronikel di Feni Plant 3 PT Antam Tbk
Unit Bisnis Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara adalah benar karya saya
dengan arahan dari pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun
kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip
dari karya ilmiah yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah
disebutkan dalam bacaan dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Taufiq Hidayat
NIM H24130120
ABSTRAK
TAUFIQ HIDAYAT. Analisis Tata Letak Pabrik dan Pola Aliran Bahan
Feronikel di Feni Plant 3 PT Antam Tbk Unit Bisnis Pertambangan Nikel
Sulawesi Tenggara. Dibimbing oleh HETI MULYATI dan M. SYAEFUDIN
ANDRIANTO.
Kata kunci : Feronikel, Keseimbangan Lini Perakitan, Pola Aliran Bahan, Tata
Letak Produksi.
ABSTRACT
TAUFIQ HIDAYAT. Analysis of Factory Layout and Ferronickel Material Flow
Pattern in FeNi Plant 3 PT Antam Tbk Nickel Mining Business Unit Southeast
Sulawesi. Supervised by HETI MULYATI and M. SYAEFUDIN ANDRIANTO.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan izin
dan ridhoNya, maka saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis
Tata Letak Pabrik dan Pola Aliran Bahan PT Antam Tbk Unit Bisnis
Pertambangan Nikel Sulawesi Tenggara di FeNi Plant 3”. Skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Ekonomi (SE) di Fakultas
Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Hasil dari skripsi ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, akademisi
dan PT Antam Tbk khususnya di unit bisnis pertambangan nikel Sulawesi
Tenggara. Manfaat bagi peneliti yaitu peneliti dapat menambah wawasan tentang
masalah-masalah yang dihadapi di dunia industri, terutama dalam hal tata letak
fasilitas pabrik, serta dapat mempraktekkan ilmu yang didapatkan selama kuliah
untuk menyelesaikan masalah tersebut. Bagi perusahaan, peneliti ini sebagai
wujud pengabdian kepada masyarakat, khususnya di bidang pendidikan dengan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan penelitian, selain
itu juga penelitian diharapkan dapat menjalin hubungan baik dengan perusahaan
tinggi dalam hal ini Institut Pertanian Bogor (IPB). Bagi institusi pendidikan,
dapat menambah informasi sumbangan pemikiran dan bahan kajian untuk
penelitian lebih lanjut.
Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada Ibu Dr rer
pol Heti Mulyati, STP, MT dan Pak M Syaefudin Andrianto STP, M.Si selaku
dosen pembimbing yang telah memberikan banyak arahan, saran dan motivasi
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini. Penulis
mengucapkan terima kasih juga kepada Pak Dr. Alim Setiawan S, STP, MSi
selaku dosen penguji yang memberikan masukan dan pertanyaan agar tulisan ini
dapat lebih baik lagi.
Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada PT
Antam Tbk UBPN Sulawesi Tenggara yang memudahkan untuk proses penetilian
saya, memberi ilmu terkait proses produksi feronikel. Selain itu para karyawan di
Civil Planning Deparment, Pak Drs Lutfi MSi selaku pembimbing magang, Pak
Amri ST, Pak Idham Malik ST, Pak Faisal Sabara ST. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada saudari Dian Fadhilah mahasiswi Universitas Islam Negeri
Alauddin Makassar yang telah memberikan motivasi dan doa, sehingga karya tulis
ilmiah ini berjalan sesuai harapan penulis.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih terdapat kekurangan,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan. Akhir kata,
semoga skripsi ini dapat dijadikan acuan dalam melaksanakan penelitian di PT
Antam Tbk UBPN Sulawesi Tenggara.
Taufiq Hidayat
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Ruang Lingkup
Manfaat Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Ketepatan dalam hal tata letak peralatan yang digunakan akan mengefisiensi
ruangan yang dipakai.
h. Memudahkan pengawasan
Dengan tata letak yang baik akan memudahkan dalam hal pengawasan
terhadap aktivitas produksi yang dilakukan.
i. Meningkatkan keamanan bagi produk maupun karyawan
Mesin dan peralatan yang diletakkan pada tempat yang tepat akan mengurangi
terjadinya kecelakaan kerja maupun kerusakan barang.
yang efisien, dasar bagi tata letak yang efisien, sertta pengendalian produk yang
lebih sederhana. Terdapat berbagai alternatif aliran bahan, diantaranya sebagai
berikut :
a. Garis Lurus. Pola aliran garis lurus dapat digunakan untuk proses produksi
yang pendek, relatif sederhana, dan hanya mengandung sedikit komponen atau
beberapa peralatan produksi. Pola dapat dilihat pada Gambar 1.
1 2 3 4 5 6
Gambar 1 Pola Garis Lurus (Apple 1990)
b. Bentuk Ular atau zig-zag. Pola aliran berbentuk ular atau zig-zag ini dapat
diterapkan jika lintasan lebih panjang jika dibandingkan dengan ruangan yang
tersedia, karena untuk memberikan lintasan aliran yang lebih panjang dalam
bangunan dengan luas, bentuk, dan ukuran yang ekonomis. Pola dapat dilihat
pada Gambar 2.
1 4 5
2 3 6
Untuk itu aliran bahan akan dibelokkan untuk menambah panjangnya garis
aliran yang ada dan secara ekonomis hal ini akan dapat mengatasi segala
keterbatasan dari area, dan ukuran dari bangunan pabrik yang ada.
c. Bentuk U. Pola aliran berbentuk U akan dipakai bilamana dikehendaki bahwa
akhir dari proses produksi akan berada pada lokasi yang sama dengan awal
proses produksinya, karena keadaan fasilitas transportasi (luar pabrik),
pemakaian mesin bersamaan. Pola aliran dapat dilihat pada Gambar 3.
1 2 3
6 5 4
3
2 4
1 5
6
Gambar 4 Circular (Apple 1990)
e. Bentuk Sudut Ganjil. Pola aliran berbentuk sudut ganjil sangat sering ditemui
jika tujuan utamanya untuk memperpendek lintasan aliran antar kelompok dari
wilayah yang berdekatan, jika pemindahannya mekanis, jika memiliki
keterbatasan ruangan yang tidak memungkinakn penggunaan pola ini, dan
lokasi permanen dari fasilitas yang ada menuntut penggunaan pola aliran ini.
Pola dapat dilihat pada Gambar 5.
1 3
4 6
Penelitian Terdahulu
perbandingan momen total layout momen total awal 949 459 sedangkan dengan
metode Corelap 775 494.8. Berdasarkan momen total dari masing-masing layout
tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa layout dari corelap memberikan momen
total yang lebih kecil.
Ramadhan S (2012) meneliti tentang penerapan konsep penyeimbangan lini
(line balancing) pada sistem produksi percetakan Hrian Tribun Timur di
Makassar. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya peningkatan efisiensi
keseimbangan lini perakitan produksi percetakan tersebut sebesar 72% (stasiun
kerja berjumlah 5 stasiun) serta meningkat sebesar 90% (stasiun kerja berjumlah 4
stasiun). Mengalami peningkatan efisiensi lini perakitan sekitar 18%.
Henry E (2011) meneliti tentang peningkatan kapasitas produksi pada line
assembling transmisi PT X dengan metode Line Balancing. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa metode Line Balancing ini menghasilkan rancangan
keseimbangan lintasan terbaik, dengan efisiensi lintasan sebesar 96.75%, balance
delay 3.25%, smoothing index 9.25%, dan stasiun kerja berjumlah 14 stasiun.
METODE
Kerangka Penelitian
Implikasi Manajerial
Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Daata primer
yaitu data yang berasal dari sumber pertama melalui atau sumber aslinya.
Sedangkan data sekunder yaitu data yang sudah tersedia dan diperoleh dari data
pimer yang sudah diolah oleh peneliti sebelumnya. Data primer dalam penelitian
11
ini adalah data yang didapatkan dari survei lapang dan wawancara mendalam.
Sedangkan data sekunder adalah data yang didapatkan studi literatur.
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
1. Observasi
Metode ini dilakukan dengan cara melihat obyek penelitian di luar area pabrik
tersebut.
Observasi dilakukan di PT Antam Tbk UBPN Sultra satuan kerja Civil
Planning Departement. pengamatan tersebut untuk mengetahui keadaan tata
letak dan penanganan bahan perusahaan.
2. Studi Literatur
Metode kepustakaan adalah metode pengumpulan data-data yang diperoleh
dari buku-buku dan e-jurnal yang ada kaitannya dengan obyek yang dipelajari.
3. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan memberikan
pertanyaan seputar hasil penelitian tersebut.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada
pembimbing lapang dari pihak perusahaan, dalam hal ini karyawan Civil
Planning Department, serta yang berwenang memberi pendapat terkait
pertanyaan peneliti seperti Pak Amri selaku Spesialist Engineering Proseccing.
Pertanyaan yang diberikan pada saat wawancara meliputi : Bagaimana proses
produksi PT Antam Tbk UBPN Sultra di FeNi Plant 3 ? Ada berapakah proses
produksi feronikel di FeNi Plant 3 ? Produk-produk apa sajakah yang
dihasilkan oleh PT Antam Tbk UBPN Sultra ? Berapa waktu yang dibutuhkan
pada tiap-tiap aktivitas produksi feronikel ?
4. Data-data penunjang lainnya, seperti diagram proses produksi Feronikel, luas
area dan ukuran mesin, waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi
Feronikel, tata letak dan pola aliran bahan menggunakan Software Autocad,
serta hubungan kedekatan antar tiap aktivitas produksi (ARC), serta
menghitung efisiensi keseimbangan lini perakitan dengan Software POM for
Windows.
Nomor Indikator
1 Urutan aliran kerja
2 Derajat hubungan kepegawaian
3 Kemudahan pengawasan
4 Perpindahan alat atau karyawan
5 Alat informasi dan komunikasi yang sama
6 Karyawan yang sama
7 Bising, debu bau tidak sedap
Sumber : Wahyudi (2010)
Tabel 2 menunjukkan indikator yang digunakan untuk menentukan
hubungan kedekatan antar tiap aktivitas produksi feronikel PT Antam Tbk UBPN
Sultra, sehingga dapat dengan mudah menggambarkan dan menentukan simbol
atau nilai kedekatan tersebut.
285.3 Total
Sumber : data diolah 2017
Storage
tersebut. FeNi Plant 3 memiliki enam stasiun kerja, hal ini dapat dilihat dari
stasiun kerja pertama, yaitu Storage. Storage menghabiskan waktu 1.5 jam
pengerjaan dan memiliki 0.9 jam waktu kosong dari waktu siklusnya. Stasiun
kerja kedua, yaitu Ore Preparation dan Ore Bin. Ore Preparation menghabiskan
waktu 1 jam pengerjaan dan memiliki 1.4 waktu kosong, serta Ore Bin
menghabiskan 0.5 jam pengerjaan dan memiliki 0.9 waktu kosong. Stasiun kerja
ketiga, yaitu Kiln menghabiskan 2.4 jam pengerjaan dan tidak memiliki waktu
kosong dari waktu siklusnya. Stasiun kerja keempat, yaitu Smelting
menghabiskan 2.4 jam pengerjaan serta tidak memiliki waktu kosong dari waktu
siklusnya. Stasiun kerja kelima, yaitu Refinery menghabiskan 0.75 jam
pengerjaan dan memiliki 1.65 waktu kosong. Perusahaan dalam memproduksi
feronikel membutuhkan 8.55 jam dan memiliki 3.45 jam waktu yang terbuang
dalam satu hari produksi, serta memiliki efisiensi keseimbangan lini perakitan
sebesar 71.25%, artinya bahwa dalam memproduksi 10 ton per hari dengan waktu
pengerjaan produksi feronikel sebanyak 8.55 jam, mampu memaksimalkan
efisiensi keseimbangan lini perakitan sebesar 71.25% terhadap tata letak di FeNi
Plant 3 (dapat dilihat pada Lampiran 6). Perusahaan dalam mengoptimalkan
waktu sisa hasil produksi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan jumlah
produksi feronikel harian, sehingga waktu siklus menurun dan menyebabkan
waktu sisa produksi dapa berkurang. Selain itu, perusahaan juga dapat
memaksimalkan pemakaian mesin produksi, sehingga waktu yang dibutuhkan
untuk memproduksi feronikel meningkat pada masing-masing aktivitas produksi,
sehingga waktu sisa pengerjaaan produksi feronikel dapat menurun.
Implikasi Manajerial
Penelitian ini menganalisis tentang tata letak pabrik dan pola aliran bahan di
FeNi Plant 3 PT Antam Tbk UBPN Sultra, menghitung efisiensi keseimbangan
lini perakitan pada tata letak pabrik yang sudah ada. Mengefisiensikan waktu
produksi sangat penting bagi perusahaan untuk memperoleh keberhasilan dalam
mencapai target perusahaa. Salah satu cara perusahaan dalam mengefisiensikan
waktu adalah dengan tata letak serta keseimbangan lini perakitan yang optimum.
Implikasi manajerial terhadap tata letak dan pola aliran bahan feronikel,
serta efisiensi keseimbangan lini perakitan untuk perusahaan dilakukan
menggunakan pendekatan POAC, yaitu Planning, Organizing, Action, dan
Controlling. Berikut implikasi manajerial berdasarkan pendekatan tersebut :
1. Planning
PT Antam Tbk memiliki satuan kerja yang saling mendukung satu sama lain
untuk memproduksi feronikel, mengefisiensikan keseimbangan lini perakitan
untuk memproduksi feronikel, serta mengoptimalkan tata letak dan pola aliran
bahan yang sudah ada, sehingga dapat memaksimalkan keuntungan perusahaan
dan mencapai target yang diberikan oleh direksi perusahaan. Perencanaan tersebut
dapat dilakukan dengan cara mengkolaborasikan dan mengkoordinasikan satuan
kerja Civil Planning Departement dengan Processing and Engineering
Departement yang berkaitan dengan produksi dan tata letak pabrik tersebut.
24
2. Organizing
Pengorganisasian dapat dilakukan perusahaan dengan mengevaluasi Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkompetensi untuk ditempatkan sesuai bidang kerja
masing-masing, Evaluasi SDM tersebut dilakukan dengan cara membuat
Penempatan SDM yang tepat akan meningkatkan kinerja perusahaan, serta
meningkatkan keuntungan serta efektifitas perusahaan.
3. Action
Pelaksanaan efisiensi keseimbangan lini perakitan, serta mengoptimalkan tata
letak dan pola aliran bahan tersebut dapat dilakukan dengan baik jika masing-
masing karyawan perusahaan berperan aktif dalam melakukan pengarahan dari
masing-masing pimpinan tiap satuan kerja tersebut. Peningkatan kesadaran
karyawan dilakukan dengan cara memberikan pelatihan yang berkaitan dengan
tata letak,, workshop, dan insentif, sehingga karyawan dapat meningkatkan
produktifitas kerja.
4. Controlling
Perusahaan dapat melakukan pengawasan terhadap seluruh karyawan, mesin yang
digunakan untuk memproduksi feronikel, serta ketersediaan bahan baku feronikel.
Pengawasan tersebut dilakukan bertahap dan konsisten, agar dapat diketahui
sampai dimana produktifitas karyawan, umur mesin, serta seberapa banyak
ketersediaan bahan baku tersebut. Satuan kerja Civil Planning Department
melakukan pengawasan dan pelaporan progres kerja pada saat rapat kerja harian
yang dipimpin langsung oleh Manajer Civil Planning Deparment. Hal ini dapat
menjadi contoh untuk satuan kerja lainnya untuk menerapkan pengawasan dan
pelaporan progres tersebut.
Simpulan
PT Antam Tbk UBPN Sultra sudah merancang tata letak dan pola aliran
bahan feronikel dengan baik, hal itu terbukti dari dilihat dari tata letak yang
berbasis produksi serta pola aliran yang berbentuk garis lurus, di mana FeNi Plant
3 memiliki volume produksi yang tinggi dan menggunakan peralatan dan mesin
khusus.
Feni Plant 3 memiliki lima stasiun kerja aktual dengan memberikan
kesetaraan waktu produksi feronikel. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 8.55 jam
waktu pengerjaan dengan 3.45 jam waktu yang terbuang, serta memiliki 71.25%
efisiensi keseimbangan lini perakitan.
25
Saran
PT Antam Tbk UBPN Sultra perlu mempertahankan tata letak yang sudah
ada. Perlu adanya penelitian lanjutan yang dilakukan di PT Antam Tbk UBPN
Sultra di FeNi Plant 1, FeNi Plant 2, atapun FeNi Plant 4 agar dapat
membandingkan pabrik mana yang lebih produktif dan efisien dalam
memproduksi feronikel.
Perusahaan juga perlu memperhatikan faktor-faktor dalam efisiensi
keseimbangan lini perakitan seperti faktor produksi, waktu kosong dalam
memproduksi feronikel, serta ketersediaan bahan baku. Perusahaan pun perlu
melakukan penetilian lanjutan untuk menganalisis pengaruh faktor-faktor lain
dalam memproduksi feronikel, seperti pemasaran, sumberdaya manusia, serta
karakteristik budaya kerja perusahaan PT Antam Tbkl UBPN Sultra.
DAFTAR PUSTAKA
pada: https://www.ima-
api.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1937:potensi-
dan-tantangan-pertambangan-di-indonesia&catid=47:media-
news&Itemid=98&lang=id.
Lugito AW, Oktiarso T. 2014. Perancangan Tata Letak yang Optimal
Menggunakan Algoritma Corelap dan Metode Graph-Based Construction,
Vol 1, no. 1 / Juli 2014 ISSN: 9772356441035.
Marie IA, Chaiyadi TN. 2015. Perancangan Tata Letak Pabrik dan Analisis
Ekonomi pada PT XYZ Extension, Vol. 3, No. 1, 59-67. Jakarta (ID) :
Universitas Trisakti.
Nugraha F, Ahzan T. 2017. Penggunaan DCS Sebagai Kendali pada Rotary Kiln
FENI 3. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin
Pradana E, Nurcahyo CB. 2014. Analisis Tata Letak Fasilitas Proyek
Menggunakan Activity Relationship Chart dan Multi-Objectives Function
pada Proyek Pembangunan Apartemen De Papilio Surabaya, Vol. 3, No. 2,
(2014) ISSN: 2337-3539 D 131-136. Surabaya (ID): Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS).
Prawirosentono S. 2007. Manajemen Operasi (Operations Management) Analisis
dan Studi Kasus. Jakarta (ID): PT Bumi Aksara.
Ramadhan S. 2012. Analisis Penerapan Konsep Penyeimbangan Lini (Line
Balancing) pada Sistem Produksi Percetakan Harian Tribun Timur di
Makassar. Makassar (ID): Universitas Hasanuddin
Sabara F. 2016. Pemanfaatan Pasir Slag PT Antam UBPN Sul-Tra. Kolaka (ID):
PT Antam UBPN Sultra Tbk
San GS. et al. Analisis Tata Letak Pabrik untuk Meminimalisasi Material
Handling pada Pabrik Koper, Vol. 2, No. 1, April 2000 : 41-48
Saputra NAE. 2015. Resign Tata Letak Fasilitas Produksi Dalam Meningkatkan
Efisiensi Operasi [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Suhendar D, Zahri A, Makmuri K. 2015. Usulan Perancangan Ulang Tata Letak
Fasilitas Produksi dengan Menggunakan Metode Algoritma Corelap
[skripsi]. Palembang (ID) : Universitas Bina Darma.
Umar H. 2003. Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta (ID): Ghalia
Indonesia.
Wibawanto AA, Choiri M, Eunike A. 2012. Analisis tata letak produksi pestisida
dengan metode Computerized Relationship Layout Planning (Corelap) untuk
meminimasi penanganan bahan (Studi Kasus: PT. Petrokimia Kayaku
Gresik) [skripsi]. Surabaya (ID): Institut Teknologi Sepuluh Nopember
(ITS).
Wahyudi ES. 2010. Perancangan Ulang Tata Letak Fasilitas Produksi di CV
Dimas Rotan Gatak Sukoharjo [skripsi]. Surakarta (ID): Universitas Sebelas
Maret.
Yudawan AP. 2011. Penataan Ulang Tata Letak Pabrik Asesoris Mobil Berbahan
Polimer pada PT. FLN dengan Metode Systematic Layout Planning
[skripsi]. Depok (ID): Universitas Indonesia.
27
LAMPIRAN
28
30
31
RIWAYAT HIDUP