FAWATIH AL-
NO. NAMA SURAT
SUWAR
Al-Baqarah, Ali Imran, al-Ankabut, al-Rum, Luqman
1. الم
dan al-Sajadah
2. المص Al-A’raf
3. الر Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-Hijr
4. المر Al-Ra’d
5. كهيعص Maryam
6. طه Tha ha
7. طس Al-Naml
8. طسم Al-Syu’ara, al-Qashash
9. يس Ya Sin
10. ص Shad
Al-Mu’min, Fushshilat, al-Zukhruf, al-Dukhan, al-
11. حم
Jatsiyah, al-Ahqaf
12. حمعسق Al-Syura
13. حق Qaf
13. ن Al-Qalam
‘Ulumul Qur’an
PENGERTIAN FAWATIHUS SUWAR DAN KHATIMUS SUWAR
Khawatim merupakan bentuk jamak dari kata khatimah, yang berarti penutup atau
penghabisan. Secara bahasa, khawatim al-suwar berarti penutup surat-surat Al
Qur’an. Menurut istilah khawatim al-suwar adalah ungkapan yang menjadi penutup
dari surat-surat al Qur’an yang memberi isyarat berakhirnya pembicaraan sehingga
merangsang untuk mengetahui hal-hal yang dibicarakan sesudahnya.
MACAM-MACAM FAWATIHUS SUWAR DAN KHAWATIMUS SUWAR
Memakai lafal hamdalah yakni dibuka dengan الحمدهلل, yang terdapat dalam 5
surat yaitu : Q.S. Al Fatihah, Al An’am, Al Kahfi, Saba, dan Fathr.
Memakai lafal تبارك, yang terdapat dalam 2 surat yaitu : Q.S. Al Furqon dan
Al Mulk.
Jumlah Ismiyyah
Jumlah Fi’liyyah
FAWATIH AL-
NO. NAMA SURAT
SUWAR
Al-Baqarah, Ali Imran, al-Ankabut, al-Rum, Luqman
1. الم
dan al-Sajadah
2. المص Al-A’raf
3. الر Yunus, Hud, Yusuf, Ibrahim, al-Hijr
4. المر Al-Ra’d
5. كهيعص Maryam
6. طه Tha ha
7. طس Al-Naml
8. طسم Al-Syu’ara, al-Qashash
9. يس Ya Sin
10. ص Shad
Al-Mu’min, Fushshilat, al-Zukhruf, al-Dukhan, al-
11. حم
Jatsiyah, al-Ahqaf
12. حمعسق Al-Syura
13. حق Qaf
13. ن Al-Qalam
Adapun dalam tafsir al mizan disebutkan 11 pendapat para mufassir tentang huruf
muqatha’ah yang dinukilkan dari thabrasi dalam majma’ul bayan, dan berikut poin-
poin penting tentang pendapat para mufassir: ia merupakan mutasyabihaat (yang
tidak diketahu artinya) dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah SWT.
Merupakan nama dari surat yang jatuh padanya huruf tersebut.seperti alif lam
mim,maka ia merupakan nama lain dari surat al-baqarah. Ia merupakan nama dari
nama-nama Al-qur’an secara keseluruhan.
ia merupakan nama dari nama-nama Allah. Ia merupakan nama-nama Allah yang
terpotong,dan akan menjadi nama Allah jikalau digabung,seperti alif lam ra’,ha
mim,nun maka akan menjadi Ar-rahman seperti diriwayatkan dari sa’id ibnu jabir.
dalam al-amtsal diriwayatkan hadits dari imam Husain as: “para kaum kafir quraisy
dan yahudi tidak mempercayai Al-qur’an dan meeka berkata ‘ini merupakan sihir’
maka Allah berfirman :”alif lam mim….dst, (dalam surat al-baqarah)dan wahai
Muhammad ini merupakan kitab yang aku turunkan padamu ialah huruf muqatha’ah
yaitu alif, lam, mim.dan merupakan huruf-huruh dari bahsa kalian,maka datangkanlah
yang seperti itu jika kalian banar”
Huruf muqatha’ah yang terdapat diawal surat maryam didalam al-amstal disebutkan
bahwa huruf-huruf muqatha’ah tersebut mengandung arti nama dari nama Allah yaitu
kaf (kafii) berarti maha mencukupi ha’ (hādi) berarti petunjuk ya’ (waliy) ‘ain (alīm)
berarti maha mengetahui dan shad (shadiqul wa’di) berarti maha menepati janji.
Namun sebagian mufassir menafsirkan huruf-huruf ini pada peristiwa yang menimpa
Al-husain as di karbala dengan pengertian ha’ berarti halaka itrah annabiy musibah
agung yang menimpa keluarga nabi SAW, ya’ berarti yazid,pemerintah dhalim yang
berkuasa di zaman al-husain,’ain berarti athasy, kehausan yang menimpa Al-husain
dan keluarganya di karbala, shad berarti shabar, kesabaran yang sangat agung Al-
husain, keluarganya dan sahabatnya demi menegakkan islam yang dibawa rasulullah
SAW. Huruf muqatha’ah ada pada awal surat,dan setelahnya sebagian banyak
menerangkan keagungan Al-qur’an, dan hal ini menunjukkan bahwa huruf tersebut
sebagai bukti dari keagungan al-qur’an sebagai mukjizat sepanjang zaman,dan tak
ada yang mampu menandinginya.
Urgensi telaah terhadap Fawatihus suwar tidak terlepas dari konteks penafsiran Al
Qur’an. Penggalian-penggalian makna yang terlebih dahulu memalui karakter bab ini
akan memberikan nuansa tersendiri, baik yang didasarkan kepada data historis yang
kongkrit ataupun penafsiran yang menduga-duga. Lebih dari itu kita tentu meyakini
eksistensi Al Qur’an kebesarannya, keagungannya, juga rahasia kemu’jizatannya.
c. Kelompok yang terdiri dari tiga huruf (Al-Mutsallatsatu)yang ada tiga rangkaian dan
terdapat dalam 13 surah-surah, sebagai berikut:
1. Rangkaian huruf “ Alif, Lam, Mim,” dalam 6 surah sebagai berikut:
1. Surah al-Baqarah
2. Surah Ali-Imran
3. Surah Al-Ankabut
4. Surah Ar-Rum
5. Surah Luqman
6. Surah As-Sajdah
2. Rangkaian huruf “Alif, Lam, Ra” dalam 5 surah, sebagai berikut:
1. Surah Yunus
2. Surah Hud
3. Surah Yusuf
4. Surah Ibrahim
5. Surah Al-hijr
3. Rangkaian huruf “Tha, Sin, dan Mim” dalam 1 surah yaitu Surah Al-Qashash dan
Asy-Syu’ara.
d. Kelompok yang terdiri dari 4 huruf (Al-Muraaba’ah) yang ada dua rangakaian dan
terdapat dalam dua surah saja 5[5]
1. Rangkaian yang terdiri dari huruf Alif, Lam, Mim, dan Ra dalam satu surah yaitu Ar-
Ra’d
2. Rangkaian yang terdiri dari Alif, Lam, Mim, Shad dalam satu surah yaitu Surah Al-
A’raf.
e. Kelompok yang terdiri dari 5 huruf ( Al-Mukhaamasatu) yang ada dua rangkaian dan
terdapat dalam dua surah, yaitu:
1. Rangkaian yang terdiri dari huruf Kaf, Ha, Ya, ‘Ain, dan Shad dalam satu surah
yaitu Surah Maryam.
2. Rangkaian yang terdiri dari huruf Ha, Mim, ‘Ain, Sin dan Qaf dalam satu surah
yaitu Surah Asy-Syura.
3. Pembukaan dengan Nida/panggilan (Al-istiftaahu Bin Nidaa’)6[6]
Nida’ (panggilan) itu ada 3 macam, yaitu:
1. Nida/ panggilan yang ditujukan kepada kepada Nabi SAW, terdapat dalam 5
surah, diantaranya Surah Al-Ahzab, Surah At-Tahrimdan Surah Ath-Thalaq
dimulai dengan lafal “ِياَا َ ُّيهَاالنَّ لب ُّي,” Surah Al-Muzammil dimulai dengan lafal ”
ً“يَااَيُّهَاا ْل ُم َز لم ُل ِقَ لم ِالَّْي َل ِالالَّقَ للْيْلdan Surah Al-Muddatsir dimulai dengan lafal ”
ِ ”يَااَيُّهَاال ُمدَّثل ُر.
2. Nida yang ditujukan kepada kaum mukminin dengan lafal ” “يَااَيُّهَاالَّ لذ ْينَ ِا َمنُ ْوا,
terdapat dalam surah, diantaranya:
1. Surah Al-Maidah
2. Surah Al-Hujurat
3. Nida yang ditujukan kepada umat manusia ” اس ُِ ”يَااَيُّهَاال َّن, yang terdapat dalam dua
surah, yaitu Surah An-Nisa dan Surah Al-Hajj.
Hikmah atau rahasia dari pembukaan surah-surah dengan memakai nida’ adalah
untuk memberikan perhatian, peringatan baik kepada Nabi Saw atau umat beliau dan
untuk menjadi pedoman dan petunjuk dalam mengarungi laut kehidupan didunia ini.
4. Pembukaan dengan jumlah Khabariyah (Al-istiftaahu Bil Jumalil Khabariyyati)
Jumlah Khabariyyah diawal surah-surah Al-Qur’an ada dua macam, yaitu:
1. Surah At-Taubah dengan lafal ” س َو لل لِه َ “بَ َرا َءةٌ لمنَ ِّللال
ُ ِو ََر
2. Surah An-Nur dengan lafal ” ضنهَا َ
ْ َاِوف َرَ س ْو ََرةٌِاَ ْن َز ْلنه
ُ “
3. Surah Az-Zumar dengan lafal ” ِِمنَ ِّللالِال ََع لزي لِْزالحَكْي لْم“ت َ ْن ل ْ ل ل ل
ب ت ُِالك ل يز
4. Surah Muhammad dengan lafal َ ِصد ُّْواِع َْن
” ِسبلِ ْْي للِّللا َ اِو َ ”الَّ لذ ْينَ ِ َكفَ ُر َو
5. Surah Al-Fath dengan lafal ” “إلنَّافَتَحْ نَالَكَ ِفَتْ ًحاِ ُم لبِْْي ًنا
6. Surah Ar-Rahman dengan lafal ” ًَعلَّ َمِالٌقُ ْران َ ِ ُلرحْ من َّ َ“ا
7. Surah Al-Haqqah dengan lafal ُ َّ
” ِ“ا ْلحَآقةِ َماالحَآقة ُ َّ
8. Surah Nuh dengan lafal ” س ْلنَانُ ْو ًحا لإلَىِقَ ْو لِم لِه َ “ لإنَّااَ َْر
9. Surah Al-Qadr dengan lafal ” ًِ “إلنَّاا َ ْن َز ْلنهُِ لفىِل ْْيل لةالق ِْدَر
َ َ َ
10. Surah Al-Qaqi’ah dengan lafal ” ُِ“أَاِْلقَ لاَرعَةُِ َماا ْل َق لاَرع َِة
11. Surah Al-Kautsar dengan lafal ” ًَ“إلنآَا َ ْع َط ْْينَاكَ ِالك َْوثَر
1. Surah Al-Anfal dengan lafal ” سئَلُ ْونَكَ ِع لَنِاأل َ ْنفا لِل ْ َ“ي
2. Surah An-Nahl dengan lafal ” َُِعجِلُ ْوهل َ ت سْ َ تلَ َ ف ِ ل ّللا ر
ُ م
ْ َ أ ِى َ“أَت
3. Surah Al-Anbiya’ dengan lafal ” ِسابُ ُه ْم َ ِح اس ل ِّبِ لللنَّ ل َ “إل ْقت َ َر
4. Surah Al-Mu’minun dengan lafal ” ِ َ“قَ ْدا َ ْفلَحَِا ْل ُمؤْ لمنُ ْون
5. Surah Al-Qamar dengan lafal ” شقَِّالقَِ َم ُِر َ ساعَةُ َوا ْن َّ “ لإ ْقتَ َر َبتلِال
6. Surah Al-Mujadilah dengan lafal ُ َّ َ
” ِ َس لم َعِّللاُِق ْولَِالتلىِت ُ َجا لدلك َ “قَ ْد
7. Surah Al-Ma’arij dengan lafal ” ِِواقل ٍع َ ِّب ٍ سآئللٌِ لب ََعذَا َ َِسأَل َ “
8. Surah Al-Qiyamah dengan lafal ” ِس ُمِبلْيَ ْو لمِال لقْيَا َم لِة ْ ُ
“ ََلأق ل
9. Surah Al-Balad dengan lafal ” ًِ س ُمِ لبهذَا ْل َبلَد “ ََلأ ُ ْق ل
10. Surah Abas dengan lafal ” ِوت َ َو َّلى َ س َ َعب َ “
11. Surah Al-Bayyinah dengan lafal ” ِ َِوا ْل ُمش لْر لك ْْينَ ِ ُم ْنفَ لك ْْين ام ْنِأَ ْه للِال لكت ل
َِ ب “لَ ْمِ َيك لُنِالَّ لذ ْينَ ِ َكفَ ُر ْو ل
12. Surah At-Takatsur dengan lafal ” ِ”ا َ ْله ُك ُمِالـتَّكَاث ُ ُر
Hikmah dari pembukaan surah dengan jumlah ini ialah memperingatkan Nabi Saw.
dan umat islam agar memperhatikan firman-firman Allah serta mengamalkan dan
menjadikannya sebagai pedoman.
5. Pembukaan dengan sumpah/ qosam (Al-Istiftaahu Bil-Qasami)
Sumpah Allah yang dipakai dalam pembukaan surah al-Qur’an itu ada 3 macam, dan
terdapat dalam 15 surah diantaranya :8[8]
1. Agar manusia meneladani sikap bertanggung jawab, jujur dan bila perlu
berani angkat sumpah untuk memperkuat ucapannya.
2. Agar dalam bersumpah bagi manusia harus nemakai nama Allah Swt.
3. Digunakannya beberapa benda/ makhluk sebagai sumpah Allah Swt itu agar
benda-benda/ makhluk Allah Swt itu selalu diperhatikan oleh umat manusia.
1. Syarat yang masuk pada jumlah ismiyah, dipakai diawal 3 surah diantaranya:
1. Dengan fi’il Amar ْ إل ْق َرِأyang hanya untuk membuka satu surah yaitu Surah Al-
‘Alaq.
2. Dengan fi’il amar قُ ِْل, yang digunakan dalam 5 surah sebagai berikut:
1. Surah Al-Jinn dengan lafal ” ن
ِِالج ل ْ “قُلِْأ ُ ْو لح َيِ لإلَ َّيِأَنَّهُِا
ست َ َم َعِنَفَِ ٌر لمنَ ل
2. Surah Al-Kafirun dengan lafal ”ِ َ”قُلِْيآأَيُّهَاالك لف ُر ْون
3. Surah Al-Ikhlash dengan lafal ” “قُلِْه َُوّللاُِأ َ َح ٌِد
4. Surah Al-Falaq dengan lafal ” ق “قُلِْأَع ُْوذُ لب َر ل
ِِّبِال َفلَ ل
5. Surah An-Nas dengan lafal ” اسِ ِّبِال َّن ل“قُ ْْلَع ُْوذُ لب َر ل
Bentuk pertanyaan/ istifham yang dipakai sebagai pembukaan dari 6 surah-surah al-
Qur’an itu ada 2 macam sebagai berikut:
a. Pertanyaan positif (Al-Istifhaamu Al-Muhiibiyyu), yaitu bentuk pertanyaan yang
dengan kalimat positif yang tidak ada alat negatifnya. Terdapat dalam 4 surah yaitu:
1. Surah Ad-Dahru, dengan lafal:
” ِِمنَ ِال َّد ْه لِر ِح ْْينٌ ل
ان ل
س ل ع َل ل
َ ىِاإل ْن َ ِ” َهلِْأَتَى
Artinya:“ bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa”.
2. Surah An-Naba’, dengan lafal:
َ ِ. َع َّمِيَتَسآ َءلُ ْون
” ِعنلالنَّبَ لإالَعَ لظْي لْم َ ”
Artinya:“ tentang apakah mereka saling bertanya-tanya. Tentang berita yang
besar”.
3. Surah Al-Ghasyiyyah, dengan lafal:
” ِسىَ ْثِ ُم ْو ُ ” َهلِْأَتكَ ِ َح َدي
Artinya: “ sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan”.
4. Surah Al-Ma’un, dengan lafal:
” ِْن
ِالدي ل
ِلِّبِ لب ل ْ ”أَ ََر َءيْتَ ِالَّذ
ُ ليِيُكَذ
Artinya:“ tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama”.
Do’a atau harapan yang digunakan sebagai pembukaan dari 3 surah ada 2 macam
sebagai berikut :12[12]
1. Do’a atau harapan yang berbentuk kata kerja (Ad-Du’aaul Fi’liyu) membuka
َّ َ ِوت
satu surah saja yaitu surah Al-Lahab ” ِب َ بٍ “تَبَّــتْ ِيَدَاأَبلىِ َل َه
Para ulama salaf dalam menyikapi ayat-ayat mutasyabih yang terletak pada awal
surat berpendapat bahwa ayat-ayat tersebut telah tersusun sejak azali sedemikianrupa,
melengkapi segala yang melemahkan manusia dan mendatangkan seperti Al-Qur’an.
Karena kehatian-hatiannya, mereka tidak berani member penafsiran dan tidak berani
mengeluarkan pendapat yang tegas terhadap huruf itu.Dan mereka berkeyakinan
bahwa Allah sendiri yang mengetahui tafsirannya. Hal ini menjadi suatu kewajaran
yang berlaku bagi ulama salaf karena dalam hal teologi pun menolak terjun dalam
pembahasan tentang hal-hal yang suci seperti ungkapannya14[14] : “Istimewa Allah
adalah cukup diketahui, hal ini harus kita percayai, mempersoalkan hal itu adalah
bid’ah”. Sebagaimana yang dikatakan oleh Asy-Sya’bi yang dikutip oleh Subhi
Sholih menyatkaan “ Huruf awalan itu adalah rahasia Al-Qur’an ”. Hal ini
sebagaimana diperjelas dengan perkataan Ali bin Abi Tholib.“Sesungguhnya bagi
tiap-tiap kitabada saripatinya, saripati Al-Qur’an iniadalah huruf-huruf Hijaiyah”.
Abu Bakar Ash-Sidiq pernah berkata: “ Di tiap-tiap kita ada rahasianya, rahasia
dalam Al-Qu’anadalah permulaan-permulaan surat”. Pendapat atau penafsiran para
mufasir tentang Fawaithus Suwar:
Sebagai umat Muslim yang meyakini rukun Iman yang salah satunya Iman
kepada kitab-kitab Allah, diantaranya Al-Qur’an merupakan hal yang sangat penting
untuk mempelajari Ilmu-ilmu Al-Qur’an yang salah satu cabangnya adalah tentang
Fawatihus Suwar. Karena semakin dikaji ayat Al-Qur’an itu, maka semakin luas
pengetahuan kita. Semoga makalah Ulumul Qur’an tentang Fawatihus Suwar ini
dapat menjadi tambahan referensi untuk mengkaji tentang Fawatihus Suwar.