Anda di halaman 1dari 9

A.

Kegunaan Observasi
Observasi dikategorikan sebagai penyelidikan ilmiah apabila diarahkan
secara khusus untuk menjawab sebuah pertanyaan riset, direncanakan dan
dijalankan secara sistematis, menggunakan kendali-kendali yang sesuai, dan
menyediakan catatan yang sah serta dapat diandalkan mengenai apa yang terjadi.
Selain mengumpulkan data secara visual, observasi melibatkan aktivitas
mendengar, membaca, membaui, dan menyentuh. Ilmuan perilaku mendefinisikan
observasi sebagai atas perilaku binatang atau manusia, namun definisi ini masih
terlalu sempit. Sebagian dari apa yang kita ketahui berasal dari observasi yang
menjadi dasar pengetahuan, namun proses pengumpulannya seringkali
sembarangan. Observasi melibatkan rentang penuh dari kegiatan pemantauan
aktivitas dan kondisi perilaku maupun bukan perilaku. Observasi perilaku ada
empat, yaitu:
1. Analisis non verbal, yang melibatkan gerakan tubuh, ekspresi motorik,
bahkan pertukaran pandangan mata.
2. Analisis linguistik, yang melibatkan interaksi beberapa proses yang terjadi
diantara dua orang atau dalam kelompok-kelompok kecil.
3. Analisis ekstralinguistik, memiliki empat dimensi, yaitu vocal, temporal,
interaksi dan gaya bahasa verbal.
4. Analisis spasial atau hubungan antarmanusia, mengenai bagaimana
seseorang terkait secara fisik pada orang lain.

Sedangkan observasi bukan perilaku ada tiga, yaitu:


1. Analisis rekaman, yang melibatkan rekaman masa lalu atau masa kini dan
rekaman umum maupu pribadi.
2. Analisis kondisi fisik, misalnya audit toko terhadap ketersediaan barang
dagangan, studi tentang kepatuhan prosedur keamanan pabrik serta
analisis kondisi persediaan dan laporan keuangan.
3. Analisis proses fisik, yang melibatkan studi waktu atau pergerakan dari
proses produksi dan analisis alur lalu lintas dalamsistem distribusi, alur
dokumen di sebuah kantor, serta alur keuangan dalam sistem perbankan.

B. Evaluasi Metode Observasi


Observasi merupakan satu-satunya metode yang bisa digunakan untuk
mengumpulkan informasi, namun untuk jenis informasi tertentu saja. Nilai lain
dari observasi adalah dapat mengumpulkan data asli pada saat data tersebut
muncul. Adapun kelebihan atau kekuatan dari observasi adalah:
1. Mendapatkan infromasi tentang orang-orang dan aktivitas yang tidak dapat
diperoleh dari eksperimen maupun survei.
2. Menghindarkan penyaringan infomasi dan kealpaan yang dilakukan
peserta.
3. Menangkap seluruh kejadian saat berlangsung dalam lingkungan
alamiahnya.
4. Mengoptimalkan kemencolokan.

Riset dengan metode observasi juga memiliki beberapa keterbatasan, yaitu:


1. Kesulitan menuggu selama selang waktu yang panjang untuk menangkap
fenomena yang relevan
2. Biaya observasi dan peralatan yang cenderung mahal.
3. Kehandalan kesimpulan berdasarkan indicator permukaan.
4. Masalah kuantifikasi dan rekaman yang besar dan tidak proposional.
5. Keterbatasan dalam menampilkan aktivitas dan kesimpulan tentang proses
koginitif.

C. Hubungan Pengobservasi-Peserta
Hubungan antara pengobservasi dengan peserta dapat dipandang dari tiga
persepektif, yaitu:
1. Apakah observasi tersebut bersifat langsung atau tak langsung.
Observasi langsung terjadi ketika pengobservasi hadir secara fisik
dan memonitor secara personal apa yang terjadi. Kelebihannya adalah
observasi ini sangat fleksibel. Kelemahannya adalah pengobservasi tidak
mampu menangkap kejadian yang berlangsung cepat, serta pengobservasi
menjadi lelah dan bosan.
Sedangkan observasi tak langsung terjadi ketika perekaman
dilakukan dengan perangkat mekanis, fotografi atau elektronik.
Kelebihannya adalah mengurangi terjadinya pembiasan karena
rekamannya dapat dilihat berulang-ulang. Kelemahannya observasi ini
kurang fleksibel.

2. Apakah kehadiran pengobservasi diketahui atau tidak oleh peserta.


Jika kehadirannya diketahui, terdapat resiko adanya aktivitas yang
tidak lazim yang dilakukan peserta. Peserta kadang akan merasa terganggu
dengan kehadiran observasi, namun pengaruh tersebut akan cepat hilang
karena kesibukan peserta.
Sedangkan jika kehadirannya tidak diketahui, akan mampu
mengurangi risiko bias pengobservasi tetapi mendatangkan masalah etika.
Sebuah modifikasi dilakukan dengan penyembunyian sebagian, yaitu
kehadiran pengobservasi diketahui, namun tujuan observasi dan peserta
yang dipantau tidak diketahui.

3. Peran apa yang dimainkan oleh pengobservasi (partisipasi).


Observasi peserta, yaitu rancangan yang mengikutsertakan
pengobservasi yang muncul ketika pengobservasi memasuki wilayah
sosial dan berperan baik sebagai pengobservasi maupun peserta.
Identitasnya kadang diketahui oleh sebagian atau seluruh peserta atau
justru identitasnya disembunyikan. Observasi ini memiliki dua tuntutan,
yaitu perekaman bisa mengganggu partisipasi dan partisipasi dapat
mengganggu observasi.
D. Menjalankan Sebuah Studi Observasi
1 Jenis Studi
Observasi ditemukan hampir di semua riset, setidaknya pada tahap
eksplorasi, yang dikenal sebagai observasi sederhana, dimana tidak ada bentuk
baku dalam praktiknya karena sifat dasar penemuan dari riset eksplorasi. Jika
studi tidak bersifat eksplorasi, maka digunakan observasi sistematis yang
menerapkan prosedur yang dibakukan, pengobservasi terlatih, jadwal perekaman,
dan perangkat lain bagi pengobservasi yang mencerminkan prosedur ilmiah dari
metode data primer lain. Berdasarkan tingkatan struktur dalam setting lingkungan
dan banyaknya struktur yang dimasukkan ke dalam lingkungan oleh periset, studi
observasi dibagi menjadi empat kelas, yaitu kelas benar-benar tak terstruktur, tak
terstruktur, terstruktur dan benar-benar terstruktur. dua kelas menengah (tak
terstruktur dan terstruktur) menekankan karakteristik yang terbaik dari periset
kendali.

2 Spesifikasi Isi
Untuk merinci isi observasi, kita harus memasukkan variabel utama yang
akan diamati dan variabel lain yang mungkin memperngaruhinya, lalu kita
memilih item-item yang akan diobservasi dan memberikan definisi operasional
jika ada pertanyaan tentang ambiguitas konsep atau makna khusus. Observasi bisa
berada pada tingkat fakta maupun dugaan. Isi observasi juga dipengaruhi oleh
sifat setting observasi.
Kondisi, kejadian, atau aktivitas spesifik yang ingin kita amati
menentukan sistem pelaporan observasi. Untuk merinci isi observasi, kita harus
memasukkan baik variabel utama yang kita amati maupun variabel lain yang
mungkin mempengaruhinya. Untuk setiap variabel yang dipilih, kita harus
memberikan sebuah definisi operasional jika terdapat pertanyaan tentang
ambiguitas konsep atau makna khusus. Observasi bisa jadi berada pada tingkat
fakta (factual) maupun dugaan (inferential).
3 Pelatihan Pengobservasi
Pengobservasi harus memiliki keahlian yang dibutuhkan dalam studi
tertentu. Ada empat panduan umum untuk kualifikasi dan seleksi observasi, yaitu
konsentrasi (kemampuan bekerja ditempat yang penuh gangguan), berpikir rinci
(kemampuan mengingat rincian pengalaman), unobtrusive (kemampuan berbaur
dengan lingkungan dan tidak menyolok), serta tingkat pengalaman (kemampuan
mengambil sebaik mungkin dari studi observasi).
a. Konsentrasi : Kemampuan bekerja di tempat yang penuh gangguan
b. Berpikiran rinci : Kemampuan mengingat rincian sebuah pengalaman
c. Unob trusive : Kemampuan berbaur dengan lingkungan dan tidak menyolok
d. Tingkat pengalaman : Kemampuan mengambil sebaik mungkin dari studi
observasi
Pengobservasi yang benar-benar menarik bisa saja menjadi sebuah
gangguan di suatu tempat tetapi ideal di tempat-tempat lain. Hal yang sama dapat
dikatakan untuk karakteristik usia atau latar belakang etnis. Bagaimanapun juga,
sebagian besar pengobservasi merupakan pokok permasalahan untuk kepenatan,
efek halo, dan penyimpangan pengobservasi, yang mengacu kepada adanya
kekurangan dalam kehandalan atau keabsahan seiring waktu, yang mempengaruhi
penyandian kategori. Hanya pelatihan intensif menggunakan rekaman video
mengurangi masalah-masalah tersebut.

4 Pengumpulan Data
Rencana pengumpulan data menentukan rincian tugas yang menjawab
pertanyaan siapa (yang bertanggung jawab atas berbagai aspek studi dan keetisan
terhadap peserta), apa (menetapkan sifat observasi sebagai unsur pengambilan
sampel dan satuan-satuan analisis dengan mendefinisikan dimensi kejadian waktu
dan tindakan), kapan (apakah waktu studi merupakan hal penting atau dapat
dilakukan di sembarag waktu), bagaimana (bagaimana pengobservasi akan
menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi) dan dimana (lokasi observasi
dapat berpengaruh besar terhadap tindakan yang dicatat).
1. Siapa?
Syarat-syarat apakah yang membuat peserta layak diobservasi? Haruskah
masing-masing peserta memenuhi kriteria yang diberikan-yang memicu sebuah
tindakan spesifik? Siapakah yang harus dihubungi untuk mendapat akses masuk,
perantara untuk membantu dalam perkenalan, kontak-kontak yang harus
dihubungi jika kondisi berubah atau muncul masalah? Siapa yang bertanggung
jawab atas berbagai aspek studi? Siapa yang bertanggung jawab etis terhadap
peserta?
2. Apa?
Dalam pengambilan sampel kejadian, catatan periset memilih perilaku
yang menjawab pertanyaan investigasi. Dalam pengambilan sampel waktu, periset
harus memilih di antara sampel titik-waktu, pengukuran waktu sebenarnya secara
kontinu atau sampel interval-waktu. Dimensi penting yang lain didefinisikan
sebagai tindakan. Apa yang dimaksud dengan tindakan ditetapkan oleh kebutuhan
studi tersebut. Tindakan merupakan satuan dasar observasi. Beberapa hal berikut
dapat didefinsikan sebaga sebuah tindakan:
a. Pemikiran tunggal yang diekspresikan
b. Pergerakan fisik
c. Ekspresi wajah
d. Keterampilan motorik
3. Kapan?
Dalam sebuah studi kondisi kehabisan stok di sebuah supermarket, waktu
pasti observasi mungkin penting. Persediaan dikirim ke toko hanya pada hari-hari
tertentu dan puncak pembelian terjadi di hari-hari lain. Kemungkinan sebuah
produk yang diamati kehabisan stok merupakan fungsi dari kedua aktivitas
tersebut yang terkait dengan waktu.
4. Bagaimana?
Jika ada dua atau lebih pengobservasi, bagaimana mereka akan berbagi
tugas? Bagaimana hasil-hasil akan dicatat untuk analisis selanjutnya? Bagaimana
pengobservasi akan menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi-ketika
tindakan yang diharapkan tidak terjadi atau ketika seseorang menantang
pengobservasi di lokasi?

5. Di mana?
Di tempat yang lebih luas, haruskan observasi dilakukan pada lokasi
tertentu saja? Lokasi observasi, seperti observasi pendekatan penjualan dalam
jaringan toko penjual eceran, dapat berpengaruh besar terhadap tindakan yang
dicatat.

E. Ukuran Pasti
Seperti survey dan eksperimen, beberapa studi observasi-terutama
observasi peserta-memerlukan pengobservasi hadir secara fisik dalam situasi riset.
Hal ini memicu tanggapan reaktivitas, sebuah fenomena di mana peserta
mengubah perilaku mereka dalam menanggapi keberadaan periset. Disebut ukuran
pasti, pendekatan ini mendorong bentuk-bentuk kreatif dan imajinatif observas tak
langsung, pencarian arsip dan variasi observasi sederhana serta terencana. Pada
kasus tertentu terdapat langkah yang melibatkan observasi tak langsung
berdasarkan penlusuran fisik yang menyertakan erosi dan akresi.
Penelusuran fisik juga melibatkan pertambahan alami seperti menemukan
penyimakan stasiun radio dengan mengamati letak gelombang pada radio mobil
ketika dibawa ke bengkel. Metode penelusuran fisik memiliki sebuah alasan yang
kuat untuk penggunaannya berdasarkan kemampuannya memberikan akses
berbiaya rendah untuk mendapatkan data frekuensi, kehadiran, dan kejadian tanpa
pengaruh dari metode-metode lain atau reaksi dari peserta. Metode tersebut
merupakan perangkat “triangulasi” yang cemerlang untuk menguji-silang
keabsahan. Sehingga metode ini bekerja dengan baik sebagai pelengkap metode
lain. Pembuatan desain sebuah studi unobstrusive dapat menguji kreativitas
periset, dan kita harus sangat berhati-hati dengan kesimpulan-kesimpulan yang
diambil dari temuan. Hasil erosi mungkin saja terjadi karena faktor pemakaian
yang tidak diperhitungkan, dan materi penambahan bias saja merupakan hasil dari
penambahan tertentu yang dipilih atau proses bertahan hidup.
Observasi yang dibahas sampai saat ini lebih terfokus pada observasi
langsung sebagai pendekatan tradisional untuk pengumpulan data, baik itu berupa
survei dan eksperimen yang memerlukan kehadiran pengobservasi secara fisik.
Hal tersebut memicu adanya tanggapan reaktivitas, yaitu sebuah fenomena
dimana peserta mengubah perilaku mereka dalam menanggapi keberadaan periset.
Ada sebuah wawasan tentang prosedur observasi yang inovatif yang dapat
diterapkan tanpa memancing reaksi maupun menarik perhatian, yaitu ukuran
pasti, dimana pendekatan ini mendorong bentuk-bentuk kreatif dan imajinatif
observasi tak langsung, pencarian arsip, dan variasi observasi sederhana serta
terancana. Ada kasus tertentu yang melibatkan observasi tak langsung
berdasarkan penelusuran fisik yang menyertakan erosi (ukuran pengausan) dan
akresi (ukuran pertambahan).
DAFTAR PUSTAKA

Cooper, Donald R. dan Pamela S. Schindler. 2006. Metode Riset Bisnis, Volume
1, Edisi 9. Jakarta: PT. Media Global Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai