Anda di halaman 1dari 5

A.

Pengertian

Analisis komponensial adalah teori analisis makna yang menggunakan pendekatan


melalui komponen-komponen makna. Pendekatan analisis komponensial ini
berdasarkan kepada kepercayaan bahwa makna kata dapat dipecah-pecah menjadi
elemen-elemen makna yang merupakan ciri makna yang bersangkutan. Elemen-elemen
itu disebut komponen makna, oleh karena itu analisis ini disebut analisis komponensial.

Pada analisis taksonomis, yang ditunjukan ialah struktur internal masing-masing


dengan domain “menorganisasikan atau menghimpun elemen-elemen yang
berkesamaan di suatu domain” (organize similarities among elements in domain). Ini
diperoleh melalui apa yang disebut dengan observasi atau wawancara terfokus.
Sedangkan pada analisis komponensial, yang diorganisasikan bukanlah “kesamaan
elemen” dalam domain, melainkan kontras antar elemen dalam domain yang
diperoleh melalui observasi dan atau wawancara terseleksi (Williams, 1988: 137)

Pada setiap domain terdapat sejumlah warga atau anggota, kategori-kategori, atau
included terms (misalnya: pensil, pulpen, penggaris, karet penghapus, buku tulis
adalah domain “jenis alat tulis-menulis”). Domain tersebut dan included terms atau
kategori-kategori yang tercakup di dalamnya telah diidentifikasi sewaktu analisis
domain; kesamaan-kesamaan dan hubungan internalnya telah dipahami melalui
analisis taksonomis.

Masing-masing warga dari suatu domain sesungguhnya mempunyai atribut /


karakterisitik tertentu yang umumnya diasosiasikan dengannya. Atribut/karakteristik
itulah yang membedakannya satu dari yang lain. The dan kopi sama-sama sebagai
“jenis minuman” meskipun sama-sama merupakan minuman, toh keduanya tidak
sama (masing-masing mempunyai atribut/karakteristik tersendiri yang diasosiasikan
kepadanya). Terdapat kontras di antara keduanya, dan kontras itulah yang
membedakan antara yang satu dengan yang lain. Perbedaan semacam itulah yang
diselesaikan oleh analisis komponensial. Dengan mengetahui warga suatu domain
(melalui analisis domain), kesamaan dan hubungan internal antar warga disuatu
domain (melalui analisis taksonomis), dan perbedaan antar warga dari suatu domain
(melalui analisis komponensial), kita akan memperoleh pengertian yang komprehensif,
menyeluruh, rinci, kita telah memahami makna dari masing-masing warga domain
secara holistic.

Dengan menggunakan observasi terseleksi dan pertanyaan-pertanyaan


pengkontrasan (contras questions), sejumlah dimensi yang kontras di antara warga
suatu domain akan dapat diidentifikasi (kita akan tahu, misalnya, bahwa minuman
kopi biasannya hanya diminum oleh orang dewasa, sedangkan minuman the biasanya
olh siapa pun, termasuk anak-anak dan barangkali akan banyak lagi kontras yang
lainnya antara the dan kopi). Persoalan kontras semacam itulah yang menjadi
perhatian dalam analsis komponensial.

Sebagaimana halnya analisis-analsis terdahulu (analisis domain dan analisis


taksonomis), analisis komponensial juga baru dilakukan setelah peneliti mempunyai
cukup banyak fakta/informasi dari hasil wawancara atau observasi yang melacak
kontras-kontras di antara warga suatu domain. Kontras-kontras tersebutoleh peneliti
difikirkan/dicarikan dimensi-dimensi yang bisa mewadahinya. Untuk sekedar contoh,
dari hasil observasi dan wawancara tentang domain fungsi ibu rumah tangga , kita
ketahui bahwa menangani pekerjaan urusan kerumahtanggaan berlangsung rutin
setiap hari, kadang-kadang dibantu oleh anak-anaknya sendiri, tidak mendapatkan
upah/penghasilan, umpamanya dikerjakan di dalam rumah tangga, tanpa pengawasan
pihak/orang luar, dan sebagainya; bekerja sebagai buruh pada orang / pemberi kerja,
dilakukan pada musim penghujan dan masa panen, disertai pekerja / buruh lainnya
secara bersama-sama, mendapat makan dan upah dari pemberi kerja, selama bekerja
biasanya dipantau oleh pemberi kerja , dan sebagainya; pekerjaan membantu suami di
usahakan tani milik sendiri berlangsung setiap musim penghujan dan masa panen,
dikerjakan bersama semua anggota keluarga, memperoleh penghasilan (bagi keluarga)
dari hasil panen, bekerja tanpa di pantau atau diawasi oleh siapa pun.

Dari informasi tersebut, dapat dinyatakan, misalnya bahwa dimensi kontrasnya


terletak pada:

1. Karakterisitik rutinitas kegiatan


2. Perolehan imbalan
3. Teman melakukan pekerjaan
4. Independensi dalam melakukan kegiatan
5. Letak (tempat) melakukan kegiatan.
Masing-masing warga domain “fungsi ibu rumah tangga” selanjutnya dapat
dimasukkan data kontrasnya pada kelima dimensi kontras tadi, yang hasilnya
katakanlah menjadi sebagai berikut: dimasukkan ke dalam lembaran kerja oleh
Spradley disebut dengan lembarn kerja paradigma atau paradigma worksheet
(spradley, 1979: 180).

Lembaran Kerja Paradigma

Kategori-kategori Dimensi-dimensi kontras


fungsi ibu rumah
tangga Karakteristik Perolehan Teman Independensi Let
rutinitas imbalan kerja bekerja
kegiatan

Menangani Setiap hari Tanpa upah Anak Independen Rum


pekerjaan rumah / sendiri
tangga penghasilan

Bekerja sebagai Setiap Mendapat Buruh Diawasi 

buruh pada pihak musim upah atau lainnya


/ orang pemberi penghujan penghasilan 

kerja dan pada


masa panen

Bekerja sama Setiap Mendapat Anggota Independen Saw


bantu suami musim penghasilan keluarga
dalam usaha tani penghujan sendiri
milik sendiri dan masa
panen

Kontras-kontras yang dimasukkan ke dalam lembaran kerja analisis komponensial


tersebut masih perlu dicek kembali guna memastikan apakah terpenuhi secara
memadai ataukah belum. Hasil pengecekan tersebut barangkali tanpa menimbulkan
perubahan apa pun, tetapi mungkin juga diperlukan modifikasi atau penambahan
tertentu. Analisis komponensial yang demikian perlu dilakukan sebanyak domain
yang dipilih sebagai focus penelitian. Hasil akhir pengisian lembaran kerja paradigma
itulah yang selanjutnya dipaparkan deskripsinya dalam laporan penelitian, tentu saja
dengan atau dalam bentuk narasi.

D. Langkah-Langkah Analisis Komponensial

Ada 8 langakah dalam analisis komponen ini yaitu:

a. Memilih domain yang akan dianalisis

b. Menganalisis selyuruh kontral yang telah ditemukan

c. Menyiapkan lembar paradigma

d. Mengidentifikasi dimensi kontras yang memiliki dua nilai

e. Menggabungkan dimensi kontreas yang berkaitan erat menjadi satu

f. Menyiapkan pertanyaan kontras untuk ciri yang tidak ada

g. Mengadakan pengamatan terpilih untuk melengkapi data.

h. Menyiapkan paradigma lengkap.

E. Kelemahan dan Kelebihan serta Fungsi Teori Analisis Komponensial


Dengan melakukan analisis komponensial kita bisa mengidentifikasi atau
memerikan makna bahasa, juga bisa membedakan makna suatu kata dengan makna
lain, misalnya membedakan wanita dari laki-laki, atau putri. Supaya makna kata dapat
diperikan, sebanyak mungkin harus ditampilkan. Makin banyak fitur yang
ditampilkan, makin jelas makna kata yang dimaksud.
Parera (2004: 161) mengungkapkan beberapa manfaat teori analisis
komponensial yaitu dapat mengetahui benar dan tidaknya kalimat, dan beberapa
kalimat bersifat anomali. Selain itu, Komponen makna juga berguna untuk perumusan
makna dalam kamus dan untuk menentukan apakah kalimat yang digunakan dapat
diterima atau tidak secara semantik. Analisis ini dalam kajian semantik leksikal tentu
cukup menonjol mengingat manfaatnya yang cukup beragam dalam mengkaji makna
kata dan hubungan makna antarkata dalam suatu bahasa.
Di suatu sisi, analisis komponensial memiliki kelebihan sebagaimana yang
telah disebutkan, tapi di sisi lain, analisis komponensial memiliki kelemahan.
Menurut Wahab (1999) dalam Ainin dan Asrori (2008: 110), kelemahan analisis ini
terletak pada kemungkinan pemberian fitur yang sama untuk kata yang sebenarnya
bersifat antonimi timbal balik yaitu oposisi makna kata ynag bersifat resiprokal.
Misalnya, kata jual dan beli. Kelemahan lain dari analisis komponensial adalah
adanya kesulitan untuk memberikan fitur-fitur secara lengkap untuk kata-kata yang
digunakan sebagai fitur.

Anda mungkin juga menyukai