Anda di halaman 1dari 10

Telaah +Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan # Tjutju Soendari

Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan


Anak Berkebutuhan Khusus

Tjutju Soendari
Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Dalam konteks pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), asesmen berfungsi


untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seorang siswa, sebagai bahan
untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajarannya. Dengan
perkataan lain, asesmen digunakan untuk menentukan dan menetapkan dimana letak
masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang siswa saat ini.
Kajian ini mendeskripsikan tentang asesmen keterampilan menulis bagi Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK). Pembahasan difokuskan pada penetapan ruang lingkup
keterampilan menulis, bagaimana mengases dan menganalisis hasil asesmen
keterampilan menulis.
Rata Kunci: Asesmen, keterampilan menulis

PENDAHULUAN

Ketika seorang siswa mengalami Slingerland. Tes-tes tersebut digunakan


kesulitan dalam keterampilan menuliskan untuk menggali kesalahan-kesalahan dalam
sesuatu, maka guru seyogianya mampu menulis secara spesifik dan digunakan
mengases kemampuan siswa tersebut untuk sebagai alat informasi diagnostik tentang
mengembangkan keterampilan yang diri siswa. Namun walaupun demikian, guru
diperlukan. Monroe (1973) mengemukakan tetap harus meneliti secara visual tulisan
mungkin metoda terbaik dan paling mudah tangan siswa yang bersangkutan yang
untuk guru dalam mengases kesulitan kemudian merencanakan bagaimana strategi
menulis adalah melalui suatu pendekatan dalam melaksanakan remediasinya.
inspeksi visual (a visual inspection
Secara umum, tampaknya tidak ada
approach), yaitu guru hanya mengamati
test formal untuk mengases keterampilan
siswa ketika ia membuat bentuk-bentuk
menulis seorang siswa, terutama
huruf dan menentukan tindakan tertentu
keterampilan menulis untuk anak
yang dalam proses pembentukan tersebut
berkebutuhan khusus. Suatu tes visual yang
menyebabkan siswa tersebut mengalami
secara tertutup {a close visual examination)
kesulitan (Payne & Payne, 1981:216). Di
kelihatannya dapat memberikan informasi
Negara-negara yang sudah maju banyak alat
yang memadai kepada para guru untuk
ukur keterampilan menulis yang dapat
membantu para ABK dalam
digunakan, seperti: Writing Our Language,
mengembangkan atau meremediasi
Wide Range Achievement Test, dan the
keterampilan menulis yang lebih spesifik.

\\IJ\_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010 97


Telaah ♦ Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan ♦ Tjutju Soendari

Pengembangan tentang keterampilan- akan memudahkan dalam mengembangkan


keterampilan pramenulis sangat keterampilan menulisnya. Guru dapat
memerlukan ketajaman indera pendengaran mendorong siswa melalui manipulasi
dan penglihatan yang memadai, juga berbagai obyek untuk membantu
koordinasi antara berbagai modalities mengembangkan atau memperkuat
dengan gerak-gerak motorik. Oleh karena kemampuannya seperti: menyentuh,
itu, sangatlah penting untuk memasuki menjangkau, menggenggam, dan
sekolah formal, seorang ABK tidak melepaskan obyek. Kajian asesmen
diasumsikan memiliki ketajaman visual, keterampilan menulis dalam pendidikan
auditory dan aktivitas motorik yang sama ABK ini membahas tentang bagaimana
dengan anak-anak pada umumnya dimana menetapkan ruang lingkup materi
mereka mungkin telah menguasainya pada keterampilan menulis, bagaimana menyu-
saat masuk sekolah. Payne (1981:217) sun kisi-kisi asesmen informal keterampilan
mengemukakan aktivitas yang sangat menulis , dan bagaimana mengembangkan
bermakna dalam program kesiapan alat ukur asesmen informal keterampilan
(readiness program), di mana seorang menulis berdasarkan kisi-kisi yang telah
siswa harus mampu memanipulasi berbagai dibuat serta bagaimana melaksanakan dan
obyek, seperti balok, manik-manik, kacang- menganalisis hasil asesmen informal
kacangan dan baut-baut, dan sebagainya keterampilan menulis dalam pendidikan
yang memungkinkan siswa mampu ABK
mengembangkan gerakan-gerakan yang

PEMBAHASAN

Penetapan Ruang Lingkup Materi melakukan asesmen keterampilan menulis


Keterampilan Menulis dengan baik, maka perlu pemahaman
tentang pengertian keterampilan menulis.
Yang dimaksud dengan asesmen
keterampilan menulis adalah suatu proses Terdapat beberapa pendapat tentang
dalam memperoleh informasi tentang pengertian menulis. Lerner (1985)
penguasaan atau keterampilan menulis yang mengemukakan bahwa menulis adalah
telah dimiliki siswa saat ini serta untuk menuangkan ide ke dalam suatu bentuk
menemukan kesulitan hambatan dalam visual. Tarigan (1986) menjelaskan bahwa
mempelajari keterampilan menulis yang menulis adalah melukiskan lambang-
dialaminya. Adapun tujuan asesmen lambang grafts dari bahasa yang dipahami
keterampilan menulis untuk mengetahui oleh penulisnya maupun orang-orang lain
gambaran secara menyeluruh keterampilan yang menggunakan bahasa yang sama
menulis apa yang telah dikuasai siswa dan dengan penulis tersebut. Sedangkan
keterampilan menulis apa yang belum Hargrove & Poteet (1984) mengemukakan
dikuasai siswa. Dengan demikian hasil bahwa menulis merupakan penggambaran
asesmen akan menjadi landasan bagi visual tentang pikiran, perasaan dan ide
penyusunan program pembelajaran menulis dengan menggunakan simbol-simbol
siswa yang bersangkutan. Untuk dapat sistem bahasa penulisnya untuk keperluan

98 \AJS\_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010


Telaah » Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan » Tjutju Soendari

komunikasi atau mencatat. Dari sekian mengenal perbedaan/persamaan konfigurasi


banyak pendapat di atas Mulyono kata, (d) mengasosiasikan bunyi dengan
Abdurahman (1996:192) menyimpulkan huruf, (e) mengeja kata, (f) Menemukan
bahwa menulis merupakan: (a) salah satu aturan ejaan kata, dan (g) menuliskan kata
komponen system komunikasi, (b) dengan ejaan yang benar.
penggambaran pikiran, perasaan, dan ide ke Adapun keterampilan menulis lanjut
dalam bentuk lambang-lambang bahasa atau ekspresif (mengarang) seperti yang
grafis, dan (c) dilakukan untuk keperluan dikemukakan Moh.Amin (1995) meliputi:
mencatat dan komunikasi. (a) reproduksi, (b) deskripsi (uraian), (c)
Untuk dapat melaksanakan asesmen ciptaan dan (d) karangan Penjelasan.
keterampilan menulis dan menyusun Selanjutnya dijelaskan bahwa dalam
program yang baik, guru perlu mengetahui membuat karangan reproduksi, siswa
secara umum organisasi materi menceriterakan kembali karangan yang
keterampilan menulis dan jenis-jenis telah dibuat oleh orang lain. Siswa tidak
keterampilan yang terkait. Pada dasarnya perlu menyebutkan kembali semua kata
materi keterampilan menulis mencakup yang terdapat pada teks bacaan aslinya.
empat keterampilan, yaitu: (a) Siswa boleh menggantinya dengan kata-
keterampilan pramenulis, (b) keterampilan kata yang dipilihnya dan boleh membuang
menulis permulaan, (c) keterampilan bagian-bagian yang dianggap kurang
mengeja, dan (d) keterampilan menulis penting atau menambahkan bagian-bagian
lanjutan (mengarang) (Sunardi,1997). yang dianggapnya lebih memperjelas
maksud karangan. Karangan reproduksi ini
Selanjutnya Sunardi (1997:4)
penting, karena: (a) mengimbangi gagasan
mengemukakan bahwa keterampilan
yang belum dapat siswa susun sendiri
pramenulis mencakup: (a) meraih, meraba,
sehingga memberikan kesempatan berlatih
memegang, dan melepas benda, (b) mencari
menyatakan pikiran, perasaan, dan
perbedaan dan persamaan berbagai benda,
kehendak sekalipun mereka belum dapat
bentuk, warna, bangun, dan posisi, (c)
menyusunnya sendiri, dan (b) waktu
menentukan arah kiri, kanan, atas, bawah,
mereproduksikan karangan orang lain,
depan, dan belakang. Sedangkan
siswa melihat bagaimana cara orang lain
keterampilan menulis dengan tangan
menyusun perasaan, pikiran dan kehendak.
(permulaan) meliputi: (a) memegang alat
tulis, (b) menggerakkan alat tulis (atas- Pada karangan uraian (deskripsi)
bawah,kiri-kanan,melingkar), (c) menyalin siswa berlatih mengemukakan sesuatu
huruf, kata, kalimat dengan huruf balok, sebagaimana adanya. Disini siswa sudah
(d) menulis namanya dengan huruf balok, tidak hanya menyatakan kembali pikiran,
(e) menyalin huruf balok dari jarak jauh, perasaan, dan kehendak orang lain lagi,
(f) menyalin huruf, kata, kalimat dengan melainkan merumuskan kenyataan-
tulisan bersambung, dan (g) menyalin kenyataan menjadi kata-kata dan kalimat.
tulisan bersambung dari jarak jauh. Adapun Misalnya tentang apa yang dilakukannya
keterampilan mengeja mencakup: (a) sebelum pergi sekolah, apa yang dilihatnya
mengenal huruf abjad, kata, (b) di jalan, dan sebagainya. Jenis karangan ini
mengucapkan kata yang diketahuinya, (c) lebih sulit dari pada karangan reproduksi.

JAIIl_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010 99


Telaah »Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan » Tjutju Soendari

Disamping harus merumuskan kenyataan atau lebih ialah pengalaman sendiri,


menjadi kata-kata dan kalimat, dalam pengalaman pergi dan petualangan, olah
karangan ini siswa harus juga menentukan raga dan kelakuan di luar ruang
dari mana akan memulai dan di mana akan kesusasteraan, ceritera binatang, kehidupan
berakhir. di rumah, hobi, peristiwa-peristiwa hangat,
Dalam karangan ciptaan, siswa harus cerita orang-orang ternama, dan khayal;
merumuskan pikiran, perasaan, dan sedangkan hal-hal yang jarang menarik
kehendak yang tidak dirumuskan dahulu perhatian anak adalah pembicaraan
oleh orang lain. Kenyataan-kenyataan mengenai kesehatan, kemasyarakatan,
mungkin masih dipergunakannya sebagai kenegaraan, penjelasan-penjelasan tentang
bahan, akan tetapi harus diberinya wama peribahasa dan kata-kata mutiara,
baru. Dalam membuat karangan ciptaan, penjelasan-penjelasan yang sering menge
siswa harus merumuskan apa yang nai benda-benda seperti payung, kaos kaki,
sebenarnya sedang tidak terjadi. Misalnya dan sebagainya.
membuat surat permisi karena sakit padahal Asesmen Informal Keterampilan Menulis
dalam keadaan sehat, menyatakan apa yang
Keterampilan menulis bersifat
akan dikerjakannya kalau sudah besar
multidiensi, sehingga tidak dapat diukur
padahal masih kanak-kanak, dan
secara tepat hanya dengan menghitung skor
sebagainya.
atau kualitas komposisi tulisan siswa.
Dalam karangan penjelasan, siswa Seperti halnya keterampilan membaca,
menjelaskan mengapa sesuatu dikerjakan sebenarnya dapat dikembangkan tes-tes
atau harus dikerjakan, bagaimana cara yang berstandar untuk mengukur
mengerjakan pekerjaan itu, dan sebagainya. keterampilan menulis. Namun demikian, di
Judul karangan ada yang menarik minat Indonesia masih sulit dicari tes-tes
siswa ada juga yang tidak. Judul semacam itu. Oleh karena itu, guru harus
menarikpun ada yang sukar dikarang mengadakan asesmen secara informal.
apalagi yang tidak menarik. Menurut hasil Artinya, guru itu sendiri yang menyusun,
penelitian hal-hal yang menarik perhatian memberikan, dan menafsirkan hasil
anak usia 7-10 tahun ialah pengalaman asesmen sendiri. Dengan pengetahuan
pribadi, peristiwa-peristiwa yang berkaitan guru tentang ruang lingkup materi
dengan perubahan musim, dongeng, keterampilan menulis, guru dapat dengan
permainan, hal-hal yang berkenaan dengan mudah menyusun asesmen informal baik
anak dan orang tuanya, hal-hal mengenai dalam bentuk daftar atau tabel. Berikut
binatang, dan ceritera tentang orang-orang dikemukakan contoh kisi-kisi asesmen
istimewa atau terkenal. Selanjutnya hal-hal informal keterampilan menulis berdasarkan
yang menarik perhatian anak usia 11 tahun ruang lingkup materi di atas.

100 \AJS\_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010


Telaah »Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan + Tjutju Soendari

Tabel 1
Contoh Kisi-kisi Asesmen Informal Keterampilan Menulis

Ruang lingkup Penjabaran Materi


Pramenulis a. Meraih, meraba, memegang, dan melepas benda
b. Mencari perbedaan/persamaan berbagai obyek,bentuk, warna,
ukuran

Menulis a. Memegang alat tulis


Permulaan b. Menggerakkan alat tulis (atas-bawah,kiri-kanan,melingkar)
c. Menyalin huruf, kata, kalimat dengan huruf balok
d. Menulis namanya dengan huruf balok
e. Menyalin huruf balok dari jarak jauh
f. Menyalin huruf, kata, kalimat dengan tulisan bersambung
g- Menyalin tulisan bersambung dari jarak jauh

Keterampilan a.
a. Mengenal huruf abjad, kata (misalnya,dari namanya sendiri)
Mengeja b.
b. Menuliskan kata yang diketahuinya
c. Mengenal perbedaan/persamaan konfigurasi/bentuk kata
d. Mengasosiasikan bunyi dengan huruf
e. Mengeja kata
f. Menemukan aturan ejaan kata
g. Menuliskan kata dengan ejaan yang benar

Keterampilan a. Reproduksi
(Menulis Lanjut) b. Deskripsi (uraian)
Mengarang c. Ciptaan
d. Penjelasan

Selain yang dikemukakan di atas, guru dikemukakan contoh kisi-kisi instrumen


dapat pula membuat kisi-kisi asesmen asesmen keterampilan menulis berdasarkan
informal keterampilan menulis berdasarkan KTSP PP No.22 dan 23 Tahun 2006.
kurikulum yang berlaku saat ini. Berikut

jASI\_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010 101


Telaah ♦ Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan » Tjutju Soendari

Tabel2
Contoh Kisi-kisi Asesmen Informal Keterampilan Menulis
(Kls 1/Smt 1 SD/MI Berdasarkan KTSP PP No.22 dan 23 Tahun 2006)

Standar
Kompetensi Dasar Indikator
Kompetensi
Menulis 1.1 Mempersiapkan diri 1. Meniru gerakan
permulaan untuk belajar dasar- 2. Menulis di udara
dengan dasar menulis 3. Menebalkan bentuk benda
menj iplak, (Melemaskan otot 4. Menirukan gerakan (naik, turun, berkelok)
menebalkan, tangan) 5. Membentuk gambar benda
mencontoh, 6. Menebalkan gambar
melengkapi,
dan menyalin 1.2. Menebalkan berbagai 1. Menebalkan huruf
bentuk gambar, 2. Menebalkan kata
bentuk huruf, dan 3. Melengkapi suku kata menjadi kata
kata
1.3 .Mencontoh huruf, 1. Menebalkan huruf
kata, atau kalimat 2. Mencontoh tulisan huruf dengan menyalin
sederhana dari buku 3, Mencontoh tulisan kata dengan menyalin
atau papan tulis 4. Mencontoh tulisan kalimat sederhana
dengan menyalin
Melengkapi kata dengan huruf yang tepat
6 Melengkapi kalimat sesuai dengan gambar
1.4. Menebalkan gambar, 1 Menulis huruf dengan rapi
mencontoh huruf, 2. Menulis dan menyalin kata dengan rapi
kata, atau kalimat 3 Melengkapi kalimat
sederhana
1.5. Mencontoh huruf, 1 Menebalkan dan mencontoh kalimat
kata, atau kalimat 2 Mencontoh kalimat
sederhana dari buku 3 Melengkapi kata
atau papan tulis 4 Melengkapi kalimat
5 Menyusun kalimat acak

1.6 Menyalin kalimat 1. Menulis kata sesuai gambar


sederhana dengan 2. Menyalin kalimat
huruf lepas 3. Melengkapi kalimat

Pengembangan Alat Ukur Asesmen telah dipahami baik pengertiannya maupun


Informal Keterampilan Menulis ruang lingkupnya. Terdapat beberapa
bentuk asesmen informal keterampilan
Pengembangan alat ukur asesmen
menulis (Resmini,N, 2010:813), yaitu:
informal keterampilan menulis dibuat
portofolio, rubrik, cuplikan kerja, diskusi,
berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
catatan anekdotal, jurnal, contoh tulisan,
Dengan demikian kisi-kisi yang telah
observasi dan checklist (penandaan).
tersusun akan menjadi landasan dalam
Sunardi (1997:7) mengemukakan bahwa
pembuatan alat ukur tersebut. Alat ukur
untuk keterampilan menulis terkecuali
dikembangkan berdasarkan indikator-
asesmen keterampilan pramenulis, asesmen
indikator yang telah dijabarkan dari
yang paling praktis adalah menganalisis
subkomponen keterampilan menulis yang

102 }Ajn_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010


Telaah + Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan » Tjutju Soendari

sampel hasil tulisan siswa. Disarankan terbaik, dan tulisan tercepat Untuk lebih
paling tidak tiga sampel tulisan siswa, yaitu jelasnya, perhatikan contoh berikut ini.
tulisan dalam kondisi normal, tulisan

Tabel3
Contoh Pengembangan Alat Ukur Asesmen Informal
Keterampilan Pramenulis

IDENTITAS SISWA

Nama Kelas
Usia/jenis kelamin Sekolah

Pokok Sub Pokok Kemampuan Ketera


Alat Ukur
Bahasan Bahasan Dpt Tdk ngan
1. Pra a. Meraih, 1) Siswa diminta untuk mengambil
menulis meraba, obyek-obyek kecil yang disediakan
memegang, asesor/guru
dan 2) Siswa diminta untuk meraba obyek-
melepaskan obyek kecil yang disediakan
benda asesor/guru
3) Siswa diminta untuk memegang
obyek-obyek kecil yang disediakan
asesor/guru
4) Siswa diminta untuk melepas/menja-
tuhkan/membuang obyek-obyek
kecil yang disediakan asesor/guru

Tabel 4
Contoh Pengembangan Alat Ukur Asesmen Informal
Keterampilan Mengeja

IDENTITAS SISWA

Nama : Kelas
Usia/jenis kelamin : Sekolah

SAMPEL Tugas ]1. Mengenal huruf abjad, kata


TULISAN a. Tulislah namamu sendiri!
Kondisi
normal
Tulisan
terbaik
Tulisan
tercepat

JAfH_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010 103


Telaah »Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan » Tjutju Soendari

Tabel 5
Contoh Pengembangan Alat Ukur Asesmen Informal
Keterampilan Menulis Lanjut (Mengarang)

IDENTITAS SISWA

Nama Kelas
Usia/jenis kelamin Sekolah

Tugas (karangan reproduksi): Tulislah apa yang kamu pahami dari teks bacaan yang
tersedia di bawah ini! (Guru/asesor menyediakan teks bacaan sesuai dengan tingkat/kelas
siswa yang bersangkutan)

Pelaksanaan dan Analisis Hasil Asesmen Kerja Siswa (LKS), dan c) bubuhkan
Keterampilan Menulis identitas siswa. Kedua, Guru/asesor
mengamati proses menulis siswa. Ada
Seperti yang dikemukakan
beberapa komponen yang dapat diamati
sebelumnya bahwa untuk keterampilan
dalam pelaksanaan asesmen keterampilan
menulis, terkecuali asesmen keterampilan
menulis (Sunardi, 1997), di antaranya: a)
pramenulis, asesmen yang paling praktis
memegang pensil dengan benar, b) arah
adalah menganalisis sampel hasil tulisan
menulis (dari kiri ke kanan), c)posisi
siswa. Oleh karena itu prosedur
kertas/buku, d) posisi duduk siswa, e) jarak
pelaksanaan asesmen keterampilan menulis
mata dengan kertas/buku, f) kondisi siswa
yang pertama adalah meminta sampel hasil
saat menulis (tegang, frustrasi, emosional),
tulisan siswa. Ada tiga hal yang perlu
dan g) sikap yang ditunjukkan siswa
diperhatikan sebelum siswa melakukan
(negatif, bosan, mengganggu). Untuk lebih
tugas yang diminta, yaitu: a) berikan
jelasnya perhatikan tabel pengamatan
pengarahan yang jelas, b) berikan Lembar
proses menulis siswa berikut ini.

Tabel 6
Komponen yang Dapat Diamati dalam Pelaksanaan Asesmen Keterampilan Menulis
(Sunardi, 1997)

Hasil
Komponen yang diamati Tepat Kurang Tidak Keterangan
tepat tepat
1. Memegang pensil dengan benar
2. Arah menulis (dari kiri ke kanan)
3. Posisi kertas/buku
4. Posisi duduk siswa
5. Jarak mata dengan kertas/buku
6. Kondisi siswa saat menulis (tegang,
frustrasi, emosional)
7. Sikap yang ditunjukkan siswa (negatif,
bosan, mengganggu).

104 i&JJ\_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010


Telaah » Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan » Tjutju Soendari

Langkah selanjutnya adalah kecepatan dalam menulis. Adapun aspek-


menganalisis sampel hasil tulisan siswa. aspek untuk menganalisis hasil asesmen
Adapun aspek-aspek yang dianalisis antara keterampilan mengarang, diantaranya adalah
lain adalah bentuk huruf/kata, ukuran, letak aspek kelancaran, kosakata, struktur dan
dan proporsi huruf, konsistensi jarak antar tanda baca, dan isi karangan yang meliputi:
huruf, konsistensi tebal-tipis huruf, ketepatan, kekayaan ide, dan organisasi.
konsistensi tegak-miring huruf, dan

KESIMPULAN

Secara garis besar organisasi materi Ada beberapa hal yang dapat
keterampilan menulis mencakup empat diamati pada saat pelaksanaan asesmen
keterampilan besar, yaitu: keterampilan keterampilan menulis, di antaranya
pramenulis, keterampilan menulis adalah: Memegang pensil dengan benar,
permulaan, keterampilan mengeja, dan arah menulis (dari kiri ke kanan), posisi
keterampilan menulis lanjutan kertas/buku, posisi duduk siswa, jarak
(mengarang). Terdapat empat jenis mata dengan kertas/buku, kondisi siswa
karangan, yaitu karangan reproduksi, saat menulis (tegang, frustrasi,
karangan uraian, karangan ciptaan, dan emosional), sikap yang ditunjukkan siswa
karangan penjelasan. (negatif, bosan, mengganggu).

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, Mulyono, (2001).Pendidikan Evaluation, New Jersey, Prentice


bagi Anak berkesulitan Belajar, Hall, Inc.
Jurusan PLB UNJ Jakarta. Hargove, Linda J and Poteet, James A
Abdurahman, Mulyono dan Estiningsih, (1984), Assesment children,
E.(\991).Menangani Kesulitan introduction to special education,
Belajar Berhitung, Jakarta: Boston : Alyn Bacon.
Depdikbud. Lerner, Janet,W. (1989).Learning
Amin, Moh. (\995).Ortopedagogik anak Disabilities, Teories, Diagnosis, and
tunagrahita, Jakarta : Departemen teaching Strategies, USA: Houghton
Pendidikan dan Kebudayaan. Mifflin Company.
Depdiknas (2006).Standar Isi, Standar McLoughlin,James,A. & Lewis, Rena,B
kompetensi Lulusan, dan Panduan (l98l).Assessing Special
Penyusunan KTSP Sekolah Dasar, StudentsStrategies and Procedures,
Jakarta: Badan Standar Nasional USA: Merril Publishing Company.
Pendidikan-Dikti. Mercer Cecil D & Mercer, Ann,R (1989),
Hargove, Linda J & Poteet, James A. Teaching student with Learning
(\9%4)Assesment in Special Problems, , USA: Merill Publishing
Education, The Education Company.

jAM_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010 105


Telaah ♦ Asesmen Keterampilan Menulis dalam Pendidikan ♦ Tjutju Soendari

Myers, Patricia (1986). Methods for Bandung, Jakarta: Proyek Pengkajian


Learning disorder, New York: John dan Penelitian Ilmu Pengetahuan,
Wiley and Sons Dikti.

Payne & Payne (\9%\).Strategies for Soendari, T (1996).Penerapan Program


Teaching Mentally Retarded 2nd, Individualisasi dalam Pengajaran
USA: Charles E.Merrill Publishing Berhitung bagi Anak Luar Biasa,
Company. (Makalah disajikan dalam P2M pada
Resmini, N.(20\0)Asesmen dalam Guru-guru SLB di Kodya Bandung).
Pengajaran Menulis di Sekolah Suaheri, HN. (1987).Ortodidaktik Anak
Dasar, dalam Proceeding 2nd Tunagrahita III, Jurusan PLB- FIP-
International Seminar 2010 Practice IKIP Bandung.
Pedagogic in Global Education
Sunardi & Muchlisoh (\997).Menangani
Perspective, Bandung: UPI
Kesulitan Belajar Membaca, Jakarta:
Rochyadi & Alimin, Z Depdikbud.
(2005).Pengembangan Program
Yusuf, Munawir, dkk (1997).Mengenal
Individual Bagi Anak Tunagrahita,
Siswa Berkesulitan Belajar, Jakarta:
Jakarta: Depdiknas.
Depdikbud.
Rochyadi & Soendari (200\).Tingkat
Penerapan dan pemahaman •

Program Individualisasi Pendidikan


(IEP) Oleh Guru-guru SLB di Kodya

106 }AISl_Anakku » Volume 9 : Nomor 1 Tahun 2010

Anda mungkin juga menyukai