(Disusun Sebagai Tugas Agama Islam Kelas XII.IPA 2 SMA Negeri 8 Palembang)
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
B. RumusanMasalah
1. Apa pengertian dan makna tanggung jawab ?
2. Sebutkan jenis-jenis tanggung jawab ?
3. Bagaimana makna tanggung jawab dalam Islam ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. BEKERJA KERAS
1. Pengertian Kerja Keras Berikut Dalilnya
Kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu atau sesuatu yang dilakukan untuk
mencari nafkah. Kerja yang dilakukan oleh manusia bertujuan untuk memperoleh
makanan, pakaian, jaminan, dan kebahagiaan hidupnya.Kerja dalam bahasa
Indonesia, adalah suatu yang dilakukan yntuk mencari nafkah. Kerja, dalam bahasa
Arab, disebut al-‘amal. Al-‘amal dalam pengertiannya secara ekonomi berarti
pekerjaan fisik atau pekerjaab tangan, seperti yang ditunjukkan oleh hadist Nabi:
“Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari
makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah
Daud as.memakan makanan dari hasil usahanya sendiri.” (HR. Bukhari)
Jadi, pengertian istilah al-‘amal diatas dapat dimengerti bahwa kerja keras dan
pekerja didalam pandangan islam mencakup semua kegiatan ekonomi yang
dibenarkan oleh agama untuk mendapatkan upah atau harta, apakah kegiatan ini
bersifat fisik atau non-fisik (pemikiran) seperti tugas mengatur pemerintahan dan
sebagainya.
Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang
mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada
kamu apa yang telah kamu kerjakan”.
40.يُ ْخ ِزي ِهعَذَابٌيَأْتِي ِه َمن ُّم ِقي ٌمعَلَ ْي ِهعَذَاب ٌَويَ ِح ُّل
Artinya: (39) Katakanlah: "Hai kaumku, bekerjalah sesuai dengan keadaanmu,
sesungguhnya aku akan bekerja (pula), maka kelak kamu akan mengetahui, (40)
siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab
yang kekal". (Az-Zumar 39:39-40)
Kerja keras artinya melakukan sesuatu untuk mencari nafkah dengan sungguh-
sungguh. Kerja keras untuk mencapai tujuan atau prestasi sebaiknya disertai dengan
berserah diri (tawakal) kepada Allah swt., baik untukkepentingan dunia maupun
akhirat.
Artinya:
”Dan carilah (pahala) negeriakhiratdengan apa yangtelah dianugerahkan Allah kepadamu,
tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan”. (Surah Al-
Qasas [28]: 77).
2. Membiasakan Perilaku Kerja Keras
Perilaku kerja keras sudah dicontohkan oleh Nabi Muhammad saw. Beliau tidak
hanya menghabiskan waktu untuk mengingat Allah saja, tetapi bekerja keras
berdakwah, baik di Mekah maupun Madinah. Berdasarkan hal tersebut, kita dapat
meneladaninya bahwa kita diperintahkah oleh Allah dan Rasul-Nya
untuk membiasakan perilaku bekerja keras, tidak boleh berangan-angan atau
bergantung pada orang lain dengan meminta-minta.Agar kita mendapatkan hasil
kerja yang baik, yang perlu dilakukan adalah rajin dan bekerja keras agar berhasil
dan dapat mencukupi kebutuhan hidup, meningkatkan kreativitas, berdoa dan
bertawakal kepada Allah, berlaku jujur, tidak mudah berputus asa dan bersabar jika
mengalami kegagalan, selalu bersyukur atas rahmat Allah yang diterima.Perintah
untukbekerja, berkarya, dan mencari rezeki yang halal dinyatakan dalam Al-Qur’an
dan Hadis Nabi. Firman Allah saw.:
Artinya:
“Dan katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan rasul-Nya serta orang-orang Mukmin
akan melihat pekerjaanmu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan.” (Surah At-Taubah [9]:105).
Hadis Nabi Muhamamad saw.
Artinya:
“Dari miqdam r.a. berkata : Nabi Muhammad saw. bersabda: “Tidak satu pun makanan
yang dimakan seseorang lebih baik daripada kerja tangannya. Sesungguhnya Nabi Daud
makan dari hasil kerja tangannya”. (H.R. Bukhari )
Hadis di atas menjelaskan pada kita tentang membiasakan bekerja dengan tekun,
tidak berpangku-tangan mengharapkan balas kasihan orang lain
B. TANGGUNG JAWAB
1. Pengertian Tanggung Jawab Beserta Dalilnya
Tanggung jawab adalah perbuatan dimana seseorang berani menanggung apa
yang telah diucapkan dan dilakukan. Sikap tanggung jawab ini tentunya sangat
penting bagi kehidupan di dunia, baik dalam hal beribadah ataupun hubungan sosial.
Tanpa adanya rasa tanggung jawab maka sudah pasti kehidupan akan berantakan.
Islam sendiri juga mengajarkan kita untuk mengutamakan sikap tanggung
jawab. Hal ini terbukti dari banyaknya ayat-ayat Al-Quran yang membahas konsep
tanggung jawab. Mulai dari tanggung jawab manusia terhadap Sang Khalik,
tanggung jawab terhadap orang tua, pasangan, dan sesama muslim lainnya.
Dalil Al-Qur'an Surat Hud Ayat 118-119.
"Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi
mereka senantiasa berselisih pendapat. kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh
Tuhanmu. dan untuk Itulah Allah menciptakan mereka. kalimat Tuhanmu (keputusanNya)
telah ditetapkan: Sesungguhnya aku akan memenuhi neraka Jahannam dengan jin dan
manusia (yang durhaka) semuanya." (QS. Hud: 117-119)
“Tidaklah aku jadikan jin dan manusia, melainkan supaya mereka itu
menyembah kepada-Ku.”(QS.az-Zariyat, 51:56).
Menyembah itu mengabdi kepada Allah SWT , sebagai wujud tanggung
jawab kepada Allah. Seperti yang telah disebutkan diatas bahwa tanggung jawab
erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban merupakan sesuatu yang dibebankan
terhadap seseorang. Namun Allah hanya memberikan beban kepada seseorang
disesuaikan dengan kemampuannya. Firman Allah SWT :
Masyarakat yang terkecil adalah keluarga. Keluarga adalah ayah ibu, anak-
anak, dan juga orang-orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota
keluarga wajib bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tanggung jawab ini
menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan
kesejahteraan, keselamatan, pendidikan dan kehidupan. Tanggung jawab kepada
keluarga ini menuntut tiap anggota keluarga untuk mempunyai kesadaran dalam
hal tanggung jawab. Misalnya seorang ayah mempunyai tanggung jawab yang
sangat besar yaitu untuk melindungi dan menghidupi istri dan anak-anaknya
dengan seluruh kemampuannya, seorang ayah yang baik tidak akan pernah lari
dari tanggung jawabnya untuk membahagiakan keluarganya. Sama halnya dengan
seorang ibu, ibu mempunyai tanggung jawab yang sangat penting yaitu mengurus
suami dan anak-anaknya dengan semua tenaga dan pikirannya, seorang ibu juga
bertanggung jawab untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh
dan solehah. Seorang anakpun juga mempunyai tanggung jawab yang besar
kepada keluarga terutama kedua orang tuanya yaitu dengan membahagiakannya,
dengan sungguh-sungguh belajar, menjaga nama baik keluarga dan berusaha
dengan sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi sehingga bisa membuat kedua
orang tua bangga dengan apa yang kita lakukan.
Dari semua pemaparan di atas, jadi sangat jelas bahwa setiap anggota
keluarga mempunyai tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan untuk
menjaga nama baik keluarga.
Dari situlah kita tau bahwa tanggung jawab kita sebagai anggota masysrakat
bukan sekedar wacana saja tetapi juga dalam hal perbuatan kita harus bertanggung
jawab. Contoh lain ketika mmenjadi aparatur desa yang dipilih oleh masyarakat
aka harus dengan kesadaran untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut dengan
sepenuh hati dan ikhlas, yaitu dengan cara bekerja secara optimal sebagai aparatur
desa yang jujur dan bertanggung jawab akan tuga-tugasnya.Tiap-tiap anggota
masyarakat juga mempunyai tanggung jawab yaitu saling menjaga kerukunan dan
keharmonisan antar anggota masyarakat.
4. Tanggung Jawab Kepada Bangsa Negara
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, penulis yakin dalam pembuatan makalah
ini masih terdapat kekurangan-kekurangan yang perlu dibenarkan, maka dari itu saran
dan kritik anda pembaca yang bersifat membangun selalu penulis harapkan. Akhirnya,
penulis berharap makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca.