JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN:
PKM KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui
Wakil Dekan III FT UMS Ketua Pelaksana Kegiatan
Masyarakat Indonesia sudah sangat familiar dengan makanan khas Tionghoa ini yakni
bakpao, namun dulunya bakpao hanyalah makanan yang berisi daging saja. Seiring dengan
perkembangan zaman perilaku masyarakat berubah, masyarakat cenderung merasa bosan jika
tidak ada varian rasa lain untuk isian bakpao. Saat ini, isian bakpao tidak hanya daging saja,
namun sudah beragam. Mulai dari coklat, keju, kacang hijau,dan lain sebagainya. Melihat
fenonema tersebut, pada penelitian ini akan memberi inovasi baru terkait isian bakpao dengan
menggunakan isian dari selai tomat. Tomat memiliki beberapa manfaat bagi tubuh,
membantu dalam menghilangkan beberapa penyakit berbahaya dan obesitas. Memperhatikan
uraian tersebut, penelitian ini bertujuan untuk menarik minat dan mempromosikan bakpao
dengan isian selai tomat kepada masyarakat.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada umumnya, bakpao dibuat dengan banyak macam varian isi tidak hanya isian
daging tetapi juga ada keju, kacang merah, coklat, kacang hijau, selai stroberi, dan
sebagainya sesuai selera. Dalam proses pembuatan bakpao cukuplah mudah hanya perlu
mencampurkan tepung terigu, air, gula, dan ragi. Penggunaan ragi disini sangatlah penting,
karena ragi berfungsi untuk mengembangkan dan mengempukan adonan.
Melihat fenonema tersebut, adanya peluang usaha untuk memproduksi bakpao dengan
menciptakan isian bakpao varian rasa baru yakni selai tomat. Tomat sendiri merupakan
sayuran dan buah yang memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Tomat berasal dari keluarga
Solanaceae berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan. Manfaat kesehatan dari
tomat termasuk meningkatkan penglihatan, kesehatan perut yang baik serta mengurangi
tekanan darah.
Tomat mengandung antioksidan alami bernama lycopene. Zat ini dapat membantu
memerangi efek radikal bebas penyebab kanker. Tomat juga mengandung antioksidan lain
yaitu polifenol, naringenin, dan chlorogenic acid. Selain itu, tomat rendah kalori dan lemak,
namun kaya akan karotenoid, lutein, vitamin A, vitamin C, dan kalium.
Produksi bakpao selai tomat ini dapat dikembangkan menjadi industri besar sehingga
dapat menyerap tenaga kerja yang lebih banyak. Berawal dari ide dan mengembangkan
industri kecil yang membuka peluang baru di dunia kewirausahaan. Oleh karena itu, dapat
mengembangkan Sumber Daya Manusia yang memiliki keterampilan atau kecakapan hidup
dan dapat juga sebagai tambahan pendapatan.
Tujuan dari PKM-K ini yaitu dapat meningkatkan manfaat tomat sebagai produk
pangan olahan yang lebih menguntungkan daripada dijual dalam bentuk buah atau sayuran
segar, untuk mengetahui proses produksi tomat menjadi isian dalam bakpao, mendeskripsikan
pengelolaan keuangan untuk memproduksi bakpao isi selai tomat serta cara pemasaran
“BASTOM” agar menjadi produk pangan yang memiliki nilai jual di masyarakat dan
meningkatkan daya minat dan saing “BASTOM” terhadap produk-produk bakpao yang lain.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas maka dapat dibuat perumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana metode pengolahan bakpao isi selai tomat agar sesuai selera
masyarakat ?
2. Bagaimana caranya agar masyarakat tertarik terhadap Bakpao Selai Tomat ?
3. Bagaimana metode pemasaran yang akan diterapkan untuk mengembangkan Bakpao
Selai Tomat ini ?
1.3 Tujuan
Dari perumusan masalah diatas maka dapat diketahui tujuan penelitian yaitu sebagai
berikut:
1. Menciptakan Bakpao Selai Tomat yang memiliki nilai jual dan bergizi tinggi.
2. Meningkatkan daya kreativitas dan jiwa kewirausahaan baik dari kalangan
mahasiswa maupun masyarakat.
3. Membuka peluang usaha baru di bidang kuliner.
4. Meningkatkan pendapatan mahasiswa maupun masyarakat.
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1 Tahap Persiapan
3.1.1 Persiapan Tempat
Proses produksi “Bastom” ini berlokasi di Jalan Nanas IV no. 18, Jajar, Surakarta.
3.4 Evaluasi
Usaha “Bastom” ini memerlukan perancangan bisnis yang tepat, efektif, efisien, dan
dilakukan evaluasi secara rutin selama proses produksi, pemasaran, dan pelayanan
terhadap masyarakat atau konsumen. Serta dibutuhkan kejelian dan antisipasi terhadap
perubahan selera masyarakat atau konsumen untuk menentukan perkembangan arah
usaha “Bastom” ini.