Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL ASLI

KARAKTERISTIK ENTEROKOLITIS NEKROTIKANS PADA NEONATUS


YANG DIRAWAT DI RSUP SANGLAH

Kadek Hartini, Dharma Artana, Junara Putra


Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar

ABSTRAK

Enterokolitis nekrotikans (EKN) merupakan salah satu penyakit yang sangat serius dan berat pada saluran
pencernaan neonatus. Tata laksana EKN sangat kompleks dan perjalanan penyakitnya sulit diprediksi.
Enterokolitis nekrotikans termasuk penyebab utama kesakitan dan kematian pada neonatus. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui prevalensi dan karakteristik neonatus dengan EKN yang dirawat
di unit perawatan neonatologi RSUP Sanglah Denpasar. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif
retrospektif berdasarkan data dari rekam medis neonatus yang dirawat di unit perawatan neonatologi RSUP
Sanglah Denpasar dalam kurun waktu Juli 2011 hingga Juni 2012. Selama periode penelitian didapatkan
55 (5% ) neonatus dengan EKN dari 972 neonatus yang dirawat di unit perawatan neonatologi RSUP
Sanglah Denpasar.Rerata umur kehamilan 33,9 minggu. Rerata berat lahir 2.096 g dengan rerata waktu
awal pemberian nutrisi 3,1 hari. Ditemukan stadium II sebagai stadium EKN terbanyak (49%). Neonatus
dengan EKN umumnya disertai manifestasi klinis sepsis 96%, gawat napas 87%, bayi kurang bulan 63%,
BBLR 65%, dan asfiksia 61%. Luaran akhir EKN yang meninggal 36 subyek. Luaran meninggal cenderung
meningkat pada bayi kurang bulan, BBLR, lahir asfiksia, dan menderita sepsis. Luaran meninggal cenderung
meningkat pada semua tata laksana EKN. Air susu ibu (ASI) sebagai nutrisi awal memberikan proporsi
luaran sembuh yang tertinggi dibandingkan puasa, susu formula ataupun campuran (ASI dan susu formula).
Disimpulkan bahwa prevalensi EKN pada neonatus di RSUP Sanglah sebesar 5%. Luaran meninggal lebih
tinggi dibandingkan subyek yang sembuh. Pemberian ASI pada saat awal pemberian nutrisi cenderung
memberikan kesembuhan paling tinggi dibandingkan jenis nutrisi yang lain. [MEDICINA 2013;44:8-14]

Kata kunci: enterokolitis nekrotikans,neonatus

CHA RAC TERISTICS OF NE CRO TIZ ING EN TER OCOL ITIS IN


NE ONATES TR EATED AT SA NGL AH H OSPITAL

Kadek Hartini, Dharma Artana, Junara Putra


Department of Child Health, Medical School, Udayana University
Sanglah Hospital, Denpasar

ABSTRACT

Necrotizing enterocolitis (NEC) is a very serious and severe neonatal gastrointestinal tract disease. Treatment
are complex and the course of the disease is hardly predictable. Necrotizing enterocolitis is one of the main
causes of morbidity and mortality in neonates. The objective of this study was to know the prevalence
and characteristics of neonates with NEC. This was a retrospective descriptive study utilizing medical

the neonatology care unit at Sanglah Hospital, Denpasar. Mean gestational age was 33.9 weeks. Mean birth
weight was 2.096 kg,and the mean time of nutrition initiation was 3.1 days. Stage II was found as the most
prevalent stage of NEC (49%). Necrotizing enterocolitis patients were generally associated with clinical
manifestations such as sepsis 96%, respiratory distress 87%, prematurity 63%, low birth weight 65%, and
asphyxia 61%. There was 36 subjects dead. This outcome tended to increase in premature babies, babies with
low birth weight, asphyxia, and sepsis. Death still occurred in all management of NEC. Neonates receiving
breast milk as the initial nutrition constituted the highest proportion of recovered patients compared to the
fasting, formula milk, and mixed milk (breast milk combined with formula milk) groups.We concluded, the
prevalence of NEC was 5%. Death more common than recoveries. Recovery rate more common in breast-fed
babies than other nutrients. [MEDICINA 2013;44:8-14]

Keywords: necrotizing enterocolitis, neonates

8 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Karakteristik Enterokolitis Nekrotikans pada Neonatus yang Dirawat di RSUP Sanglah
| Kadek Hartini, Dharma Artana, Junara Putra

PEN DAHU LUA N B AHAN DAN METO DE sedang bayi yang lahir di rumah
waktu pengukuran berat badan
Enterokolitis nekrotikans Penelitian ini merupakan dapat dilakukan dalam waktu
(EKN) merupakan salah satu penelitian deskriptif 24 jam. Bayi berat lahir rendah
penyakit yang sangat serius dan retrospektif dilakukan di (BBLR) adalah bayi yang
berat pada saluran pencernaan Bagian Ilmu Kesehatan Anak dilahirkan dengan berat lahir <
neonatus.1-4Sampai saat ini FK Unud/ RSUP Sanglah 2500 gram tanpa memandang
etiologi yang jelas mengenai Denpasar. Populasi terjangkau masa gestasi.Prematur atau
EKN belum diketahui secara adalah neonatus dengan bayi kurang bulan berdasarkan
pasti, beberapa teori berusaha EKN yang dirawat di ruang masa gestasi < 37 minggu. Cara
menjelaskan timbulnya nekrosis perawatan neonatologi RSUP persalinan dibedakan menjadi
dan perforasi yang terjadi pada Sanglah dalam kurun waktu spontan, sectio secarea (SC) dan
saluran pencernaan neonatus Juli 2011 hingga Juni 2012, tindakan vacuum atau forceps
yang menderita EKN.1,2,5,6 didapatkan sampel sebesar ekstraksi. Kriteria diagnosis
Beberapa teori tersebut antara 55. Kriteria inklusi adalah EKN berdasarkan modifikasi
lain teori gangguan sirkulasi neonatus yang terdiagnosis kriteria Bell’s dengan
pada saluran pencernaan, sebagai EKN berdasarkan menggunakan kriteria klinis
pengaruh hipoksia serta kriteria klinis dan radiologis. dan radiologis. Terdapat tiga
iskemia, terjadinya proses Pasien tidak diikutsertakan bila stadium EKN, yaitu stadium
inflamasi, pengaruh jenis dan terdapat kelainan kongenital I, stadium II, dan stadium III.
volume pemberian minum, berat pada gastrointestinal atau Asfiksia merupakan suatu
pengaruh flora kuman dan pernah mendapatkan tindakan keadaan dimana bayi baru lahir
kolonisasi kuman, maturitas pembedahan pada abdomen. yang tidak bernapas secara
dan imunitas saluran cerna Data pada penelitian spontan, teratur, dan adekuat,
serta peranan faktor genetik ini diambil dari rekam ditegakkan dengan menentukan
pada neonatus.1-11 medis neonatus, data yang nilai APGAR kurang atau sama
Insidens EKN berkisar dikumpulkan adalah data dengan 6 pada menit 1. Sepsis
1-5% kasus,1,2,4,6 dan 5-10% demografi dan faktor-faktor neonatal adalah sindrom klinis
diantaranya terjadi pada bayi yang berhubungan dengan disertai dengan bakterimia
berat lahir sangat rendah kejadian EKN (umur kehamilan, yang terjadi pada bulan
(BBLSR) (berat lahir<1500 g)6,10,11 cara persalinan, berat badan pertama kehidupan. Sepsis
dan hanya 10% terjadi pada bayi lahir, jenis kelamin, lama rawat, didiagnosis berdasarkan klinis
cukup bulan.1,2,10,11 Enterokolitis waktu awal pemberian nutrisi, dan biakan darah. Meningitis
nekrotikans termasuk penyebab jenis nutrisi, gambaran klinis, didiagnosis berdasarkan klinis
utama kesakitan dan kematian komorbid, stadium EKN, jenis dan dari pemeriksaan cairan
pada neonatus, dengan tata laksana, dan luaran). serebrospinal terdapat sel
angka kematian mencapai Umur kehamilan atau darah putih >10/mm3, kadar
20-50%.2,4,10,11 Penanganan masa gestasi adalah masa glukosa < 20 mg% dan adanya
EKN sangat kompleks dan sejak terjadinya konsepsi kuman pada pengecatan gram.
perjalanan penyakitnya juga sampai dengan saat kelahiran, Hipoksik Iskemik Ensefalopati
sulit diperkirakan,2,3 sehingga dihitung dari hari pertama (HIE) adalah suatu abnormalitas
diperlukan data karakteristik haid terakhir, menggunakan dari status neuro behavioral
mengenai EKN pada neonatus. New Ballard Score (NBS) yang terjadi akibat asfiksia pada
Penelitian ini bertujuan untuk atau kriteria Finstrom.Berat bayi baru lahir, didiagnosis
mengetahui prevalensi dan badan lahir adalah berat bayi berdasarkan klinis dan CT
karakteristik EKN pada yang ditimbang dalam waktu scan kepala. Darah pada feses
neonatus yang dirawat di unit 1 jam pertama setelah lahir. berdasarkan hasil pemeriksaan
perawatan neonatologi RSUP Pengukuran ini dilakukan di tes benzidin. Jenis nutrisi yaitu
Sanglah Denpasar. tempat fasilitas (rumah sakit, pemberian nutrisi awal saat lahir
puskesmas, dan polindes), dibedakan menjadi puasa, ASI,

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 9


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 4 • JANUARI 2013

susu formula, dan campuran Tabel 1. Karakteristik subyek dengan EKN


(ASI dan susu formula). Jenis N = 55
Karakteristik
tata laksana terdiri atas puasa, Berat badan lahir (g), rerata (SB) 2.096 (890,6)
pemberian metronidazole Lama rawat(hari), rerata (SB) 27,6 (17,5)
lewat jalur intravena, dan drip Waktu awal pemberian (hari), rerata (SB) 3,1 (2,8)
dopamin. Luaran dibedakan Umur Kehamilan(minggu), rerata (SB) 33,9 (4,3)
menjadi sembuh, meninggal,
Jenis kelamin:
dan pulang paksa (pulang
Perempuan, n (%) 30 (55)
atas permintaan keluarga).
Cara persalinan:
Data yang terkumpul diproses
Spontan, n (%) 35 (64)
dengan program komputer.
SC, n (%) 19 (35)
Data dasar, karakteristik
Vacum/Forceps ekstraksi, n(%) 1 (1)
dasar sampel disajikan secara
Gambaran klinis:
deskriptif dalam bentuk tabel
Distensi, n (%) 48 (87)
dan narasi. Penelitian ini sudah Residu lambung, n (%) 53 (96)
mendapatkan kelaikan etik Muntah, n (%) 13 (23)
dari Komisi Etik Penelitian FK Darah pada feces, n (%) 13 (23)
Diare, n (%) 1 (1)
Unud/RSUP Sanglah.
Demam, n (%) 46 (83)
Letargi, n (%) 51 (92)
HA SIL

Selama periode penelitian Gambaran radiologi yang selanjutnya disesuaikan


didapatkan 55 (5%) neonatus tersering adalah dilatasi dengan hasil biakan darah
dengan EKN dari 972 neonatus usus 90%, sedangkan dan klinis subyek. Sebanyak
yang dirawat di unit perawatan gambaran radiologi yang 55 (100%) subyek dipuasakan
neonatologi RSUP Sanglah. lain menunjukkan penebalan untuk mengistirahatkan saluran
Dari total sampel selama dinding usus 70%, pneumatosis cerna. Metronidazol intravena
periode penelitian, terdapat 25 intestinalis 38%, dan gambaran diberikan pada 43 (78%) subyek
(45%) laki-laki dan 30 (55%) udara bebas 14%. Gambaran gas dan dopamin drip diberikan
perempuan, sedangkan rerata di vena porta ditemukan hanya pada 34 (63%) subyek.
umur kehamilan 33,9 minggu. 5% dan asites 3%.Berdasarkan Luaran akhir subyek
Rerata berat badan lahir kriteria klinis dan radiologi EKN yang meninggal 36 subyek,
2.096 g dengan rerata waktu didapat EKN stadium I: 21 pulang dalam keadaan sembuh
awal pemberian nutrisi enteral subyek (38%), stadium II: 27 16 subyek dan pulang atas
3,1 hari. Cara persalinan (49%), dan stadium III: 7 (12%) keinginan keluarga 3 subyek.
terbanyak yaitu secara spontan subyek. Proporsi subyek EKN yang
64%, sedangkan vacuum/ forceps Sepsis merupakan kondisi sembuh cenderung meningkat
ekstraksi hanya ditemukan komorbid terbanyak (96%), dengan semakin rendahnya
pada 1 (1%) subyek. Rerata sedangkan kondisi komorbid stadium EKN. Proporsi luaran
lama rawat penderita EKN yang lain adalah gawat napas meninggal tertinggi pada
ditemukan cukup panjang ditemukan pada 87% subyek, EKN stadium II. Pulang atas
yaitu 27 hari.Diagnosis EKN bayi kurang bulan63%, BBLR keinginan keluarga sebanyak3
dibuat berdasarkan manifestasi 65%, asfiksia 61%, meningitis subyek,seluruhnya ditemukan
klinis dan radiologi dari 21%, dan HIE ditemukan hanya pada EKN stadium I (Tabel 3).
subyek penderita. Manifestasi pada 7% subyek (Tabel 2). Luaran sembuh
klinis terseringyang ditemukan Seluruh subyek cenderung meningkat pada
adalah distensi 87%, residu ditatalaksana sebagai sepsis, bayi cukup bulan, tidak
lambung 96%, letargi 92%,dan diberikan antibiotik lini I menderita HIE, dan tidak
demam 83% (Tabel 1). sesuai program pengendalian menderita meningitis,
resistensi antimikroba (PPRA) sedangkan luaran meninggal

10 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Karakteristik Enterokolitis Nekrotikans pada Neonatus yang Dirawat di RSUP Sanglah
| Kadek Hartini, Dharma Artana, Junara Putra

Tabel 2. Kondisi komorbid pada subyek EKN EKN pada neonatus.5,10,13,15,17


Komorbid N = 55 Imaturitas fungsi saluran cerna
Bayi kurang bulan,n (%) 35 (63) dalam motilitas, absorpsi,
Berat badan lahir rendah,n (%) 36 (65)
Asfiksia, n (%) 34 (61)
digesti, imunitas, fungsi barier
HIE, n (%) 4 (7) mukosa, dan regulasi sirkulasi
Gawat napas, n (%) 48 (87) adalah predisposisi terjadinya
Meningitis, n (%) 12 (21) EKN pada bayi kurang
Sepsis, n(%) 53 (96)
bulan.2,5,11,14,15 Sekresi asam
lambung, mukus, peristaltik
Tabel 3. Gambaran stadium dan luaran pada subyek EKN
saluran cerna, dan secretory
Luaran
IgA yang dibentuk oleh
Stadium Sembuh Meninggal Pulang paksa
(N=16) (N=36) (N=3) dinding usus masih terbatas
Stadium I 9 9 3 pada bayi kurang bulan.2,11,13-
Stadium II 6 21 0 15
Disamping itu, fungsi tight
Stadium III 1 6 0 junctions untuk menjaga barrier
epitel usus masih kurang,2,5,11,15
Tabel 4. Gambaran komorbid, tatalaksana dengan luaran pada sehingga risiko kolonisasi
subyek EKN kuman patogen enterik sangat
Variabel Luaran tinggi.2,5,11,14,15 Peningkatan
Sembuh Meninggal Pulang paksa
permeabilitas saluran
(N=16) (N=36) (N=3)
Bayi kurang bulan 7 26 2 cerna terhadap protein dan
BBLR 8 26 2 karbohidrat memungkinkan
Asfiksia 11 21 2 lewatnya toksin bakteri melalui
HIE 3 1 0 mukosa ke dalam kelenjar getah
Gawat napas 13 32 3
Meningitis 6 3 3
bening dan sirkulasi darah.5,13,14
Sepsis 15 35 3 Sepsis ditemukan
Metronidazole 9 32 2 sebagai prediktor komorbid
Drip dopamin 4 30 0 terbanyak pada penelitian
kami (96%) karena infeksi
cenderung meningkat pada DISKUSI memainkan peranan yang
subyek penderita bayi kurang penting pada terjadinya EKN.
bulan, BBLR, lahir asfiksia, Pada penelitian kami Adanya peranan bakteri pada
dan menderita sepsis. Proporsi didapatkan angka kejadian kejadian EKN dikuatkan
luaran meninggal cenderung EKN sebesar 5% dengan rerata dengan diketahuinya
meningkat, baik pada umur kehamilan 33,9 minggu bahwa pneumatosis yang
yang ditatalaksana dengan yang dikontribusi oleh proporsi ditemukan pada penderita
metronidazol intravena, drip bayi kurang bulan lebih besar EKN terdiri dari sejumlah
dopamin ataupun pada yang yaitu sebesar 63% dibandingkan gelembung gas hidrogen yang
dipuasakan (Tabel 4). Pada dengan bayi cukup bulan.Hasil biasanya merupakan produk
penelitian ini ditemukan bahwa yang sama juga ditemukan dari metabolisme bakteri
hanya pemberian ASI sebagai pada penelitian di tempat lain.12- usus.1,2,10,11,13
nutrisi awal memberikan 16
Penelitian yang dilakukan Kolonisasi oleh bakteri
proporsi luaran sembuh yang oleh Sharma dkk14 pada tahun komensal membuat flora usus
tertinggi 56% dibandingkan 2006 menemukan 94% neonatus yang stabil dan sangat penting
puasa 13%, susu formula 25% dengan EKN yang dirawat bagi perkembangan struktur
ataupun campuran ASI dan di NICU universitas Florida intestinal.2,14 Bakteri komensal
susu formula 6%. adalah bayi kurang bulan. mampu meningkatkan dan
Prematuritas masih menjaga kesatuan sebagai
merupakan faktor utama yang mukoprotektor, memperkuat
berperanan terhadap kejadian intestinal tight junction dan

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 11


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 4 • JANUARI 2013

menurunkan pH intralumen.3,13 tidak khas, seperti letargi, apne, adalah golongan antibiotik
Hipoksia neonatus instabilitas suhu, terdapat meropenem.3,13 Subyek
baik yang terjadi saat residu lambung, bradikardi, dan seluruhnya dipuasakan untuk
prenatal maupun postnatal, distensi abdomen.1,2,11,14,15 Pada mengistirahatkan saluran cerna
merupakan salah satu faktor tahap lanjut gejala klinis EKN 100% juga diberikan antibiotik
risiko terjadinya EKN.2,11,13,15- sangat bervariasi tergantung metronidazol intravena 78%
17
Hipoksia mengakibatkan stadiumnya.1,2,11,13-15 Pada untuk mengatasi kuman
aliran darah yang kurang dan penelitian kami didapatkan anaerob.
terjadi perubahan sirkulasi gejala klinis yang menonjol Pada EKN dengan
dimana aliran darah lebih adalah distensi abdomen 87%, sepsis dapat terjadi syok
banyak ke otak dan jantung adanya residu lambung 96%, septik sehingga diperlukan
dibandingkan ke usus, letargi 92%,dan demam 83%. penanganan segera dengan
mesentrium, ginjal, dan organ- Diagnosis pasti dari EKN cairan dan obat inotropik
organ lainnya.7,10,11Perubahan adalah pemeriksaan patologi sebagai tambahan.1,2 Dopamin
sirkulasi inilah yang anatomi.11,13,16 Modifikasi dapat meningkatkan curah
menyebabkan terjadinya kriteria Bell’s sampai saat jantung tetapi pada dosis tinggi
iskemia usus kemudian ini masih dipakai di tempat- dapat menyebabkan penurunan
nekrosis berakhir dengan tempat pelayanan kesehatan.11,18 aliran darah mesenterika dan
perforasi dari EKN.10,11,14-17 Hal Dengan menggunakan kriteria perfusi paru. Pada EKN tanpa
ini sering terjadi pada sepsis klinis dan radiologis tersebut, syok, dosis dopamin diberikan
neonatal.10,12Pada penelitian terdapat tiga stadium EKN dibawah 5 mikrogram/kgbb/
kami dijumpai proporsi yaitu stadium I, stadium II, menit untuk menjaga stabilitas
kejadian EKN ditemukan lebih dan stadium III.11,18 Gambaran perfusi usus.3 Pada penelitian
banyak pada subyek dengan radiologis pada penelitian kami kami dijumpai subyek yang
manifestasi sepsis 96%, gawat menunjukkan dilatasi usus diberikan dopamin sebanyak
napas 87%, bayi kurang bulan merupakan yang tersering, 34 (63%).
63%, BBLR 65%,dan riwayat selanjutnya penebalan dinding Penderita EKN yang
asfiksia 61% saat dilahirkan. usus dan pneumatosis membutuhkan tindakan
HIE hanya ditemukan pada 4 intestinalis. Kami menjumpai pembedahan sebanyak 20-
(7%) subyek. stadium II merupakan stadium 40%, dengan angka kematian
Ketidakseimbangan terbanyak 49%. pasca-pembedahan sampai
kolonisasi bakteri, yaitu Usaha pencegahan 50% 2,6,11,15
dan berkorelasi
terdapat ketidakseimbangan ataupun penanganan EKN dengan komplikasi jangka
antara bakteri patogen dan sampai saat ini masih belum panang.2,6,11,13,15 Short bowel
komensal menyebabkan memberikan hasil yang syndrome merupakan
dominasi dan proliferasi memuaskan karena perjalanan komplikasi jangka panjang
patologis yang dilakukan penyakitnya cepat dan sulit yang paling sering terjadi
oleh bakteri patogen.1,2 Hal ini diprediksikan.1-4 Setiap dan berimplikasi terhadap
sering terjadi pada pemakaian tersangka EKN di RSUP tumbuh kembang anak.2,11,13
antibiotik yang lama,11 sepsis, Sanglah diperlakukan sebagai Penderita EKN dapat berkem-
dan juga pada pemberian H2 sepsis berat sehingga diberikan bang menjadi gagal tumbuh,
bloker.13 antibiotik sistemik sesuai disfungsi neurodevelopmental
Gejala klinis atau trias dengan hasil biakan dan kuman berupa delayed speech, delayed
dari EKN adalah distensi yang sering ditemukan di motoric, keterlambatan
abdomen, muntah darah atau tempat perawatan, sebagai lini intelektual, dan gangguan
terdapat darah dalam feses pertama digunakan piperacillin/ personal sosial.2,9,11,15
baik mikroskopis maupun tazobactam dan amikasin, lini Luaran pada penelitian
makroskopis dan terdapat keduacefoperazone/sulbactam kami, sebanyak 36 subyek
residu lambung.1,2,7,11,16 Gejala dan amikasin, sedangkan akhirnya meninggal dan
klinis awal dari EKN biasanya lini ketiga yang digunakan kecendrungan proporsi

12 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Karakteristik Enterokolitis Nekrotikans pada Neonatus yang Dirawat di RSUP Sanglah
| Kadek Hartini, Dharma Artana, Junara Putra

subyek yang meninggal masih baik, sehingga hubungannya 7 Lambert DK, Christensen
tetap tinggi walaupun sudah dapat dijelaskan dengan baik RD, Henry E, Besner GE,
ditatalaksana dengan puasa, dan pada akhirnya kejadian Baer VL, Wiedmeier SE, dkk.
pemberian metronidazol EKN bisa diturunkan. Necrotizing enterocolitis
intravena dan drip dopamin. in term neonates data
Subyek yang sembuh DAFTAR PUSTAKA from multihospital health-
sebesar 16 subyek. Terdapat care system. Journal of
kecendrungan sembuh 1 Gibbins S, Maddalena P, Perinatology. 2007;27:437-
meningkat dengan semakin Golec L. Evidence-based 43.
rendahnya stadium EKN (Tabel care for the infant with 8 Kamitsuka MD, Horton
3), pada subyek yang cukup necrotizing enterocolitis. MK, Williams MA. The
bulan, tidak mengalami HIE, Newborn & Infant Nursing incidence of necrotizing
tidak menderita meningitis Reviews. 2008;8(3):146-52. enterocolitis after
dan hanya mendapat ASI pada 2 Berman L, Moss RL. introducing standardized
pemberian awal nutrisi. Jadi Necrotizing enterocolitis feeding schedules for
upaya untuk menurunkan an update. Seminars in infants between 1250 and
kejadian EKN terutama dengan Fetal & Neonatal Medicine. 2500 grams and less than
usaha preventif pemberian 2011;16:145-50. 35 weeks of gestation.
ASI,2,7-9,11,14,15 pemberian nutrisi 3 Artana WD. Tata laksana Pediatrics. 2000;105:379-
enteral secara hati-hati baik enterokolitis nekrotikans 84.
dalam jenis maupun cara pada sepsis neonatus. 9 Derr JM, Poindexter B,
pemberian,2,7-9,14,15 Seminar; 2011 9-12, Wrage L, Morrow AL,
Denpasar, Bali: Bag/SMF Stoll B, Donovan EF.
SIMPUL AN DA N SAR AN Ilmu Kesehatan Anak/ Role of human milk in
FK Unud/ RSUP Sanglah; extremely low birth weight
Angka kejadian EKN di 2011. infants risk of necrotizing
unit perawatan neonatologi 4 Wendelboe AM, Smelser enterocolitis or death. J
RSUP sanglah sebesar 5%, C, Lucero CA, McDonald Perinatol. 2009;29(1):57-62.
dengan rerata umur kehamilan LC. Cluster of necrotizing 10 Carter BM, Davis DH.
33,9 minggu dan rerata berat enterocolitis in a neonatal Risk factors for NEC in
badan lahir 2.096 g (BBLR). intensive care unit. Am J preterm infants: how race,
Gejala klinis tersering adalah Infect Control. 2010;38:144- gender and health status
residu lambung, demam, 8. contribute. Adv Neonatal
dan letargi. Enterokolitis 5 Chokshi NK, Guner YS, Care. 2008;8(5):285-90.
nekrotikans umumnya Hunter CJ, Upperman 11 Maheshwari A, Corbin LL,
ditemukan pada subyek JS, Grishin A, Ford HR. Schelonka RL. Neonatal
dengan manifestasi klinis The role of nitric oxide in necrotizing enterocolitis.
sepsis 96%. Kecenderungan intestinal epithelial injury Research and Reports in
kematiannya tinggi walaupun and restitution in neonatal Neonatology. 2011;1:39-
subyek telah ditatalaksana necrotizing enterocolitis. 53.
dengan puasa, pemberian Semin perinatol. 12 Lin PW, Nasr TR, Stoll BJ.
antibiotik, dan drip dopamin. 2008;32:92-9. Necrotizing enterocolitis
Pemberian ASI memberikan 6 Carlisle EM, Poroyko V, recent scientific advances
kecendrungan sembuh lebih Caplan MS, Alverdy JA, in pathophysiology
besar dibandingkan jenis nutrisi Liu D. Gram negative and prevention. Semin
yang lain. bacteria are associated Perinatol. 2008;32:70-82.
Perlu dilakukan penelitian with the early stages of 13 Claud EC. Neonatal
lanjutan mengenai faktor-faktor necrotizing enterocolitis. necrotizing enterocolitis-
risiko terjadinya EKN dengan PloS One. 2011;6(3):1-7. inflammation and intestinal
desain penelitian yang lebih immaturity. Antiinflamm

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 13


MEDICINA • VOLUME 44 NOMOR 4 • JANUARI 2013

Antiallergy Agents Medd do not adequately predict DM, Gollin G. Necrotizing


Chem. 2009;8(3):248-59. outcome in necrotizing enterocolitis is associated
14 Sharma R, Hudak ML, enterocolitis a multi- with neonatal intestinal
Tepas JJ, Wludyka PS, institutional study. injury. Journal of Pediatric
Marvin WJ, Bradshaw JA, Journal of Perinatology. Surgery. 2011;46:81-5.
dkk. Impact of gestational 2008;28:665-74. 18 Gomella TL. Necrotizing
age on the clinical enterocolitis and
presentation and surgical Mazkereth R, Kuint J. spontaneous intestinal
outcome of necrotizing Necrotizing enterocolitis perforation. Dalam:
enterocolitis. Journal of in full-term infants case Gomella TL, Cunningham
perinatology. 2006;26:342- control study and review
7. of the literature. Journal of penyunting. Neonatology
15 Moss RL, Kalish LA, Perinatology. 2004;24:494- management, procedures,
Duggan C, Johnston P, 9. on call problems, diseases,
Brandt ML, Dunn JC, 17 Mannoia K, Boskovic DS, and drugs. Edisi ke-6. New
dkk. Clinical parameters Slater L, Plank MS, Angeles York: Mc Graw-Hill; 2009.
h. 590-5.

14 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN

Anda mungkin juga menyukai