Anda di halaman 1dari 2

1.

Pengertian percobaan menurut para ahli:


Pompe: Percobaan adalah suatu usaha tanpa hasil
van Zevenbergen: percobaan itu merupakan realisasi dari sebagian perbuatan
Wirjono Prodjodikoro: pada umumnya kata percobaan atau poeging berarti suatu usaha
mencapai suatu tujuan, yang pada akhirnya tidak atau belum tercapai.
Satochid Kartanegara: percobaan atau poging adalah permulaan kejahatan yang belum selesai.

Ketentuan Percobaan telah diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana/KUHP, khususnya
dalam Pasal 53 KUHP mengatur mengenai percobaan tindak pidana sebagai perbuatan yang dapat
dipidana.

2. Jika ditinjau isi Pasal 53 ayat (1) KUHP dapat diketahui adanya 3 (tiga) unsur-unsur daripada
percobaan, yaitu :
 Adanya niat / maksud / voornemen
dalam teks bahasa Belanda tertulis “ Voornemen “ yang menurut doktrin tidak lain adalah
kehendak untuk melakukan kejahatan atau lebih tepatnya adalah “ opzet “ atau “
kesengajaan “ dalam arti sempit.
 Adanya suatu permulaan pelaksanaan / begin van uitvoering
Permulaan pelaksanaan berarti terjadinya suatu perbuatan tertentu, maka perbuatan
itulah yang dapat dipidana. Meskipun terlihat sederhana, tetapi bila dikaji dan dicermati,
ternyata cukup sulit untuk menafsirkan apa yang dimaksud dengan permulaan
pelaksanaan. Seperti halnya dengan masalah kausalitas, maka kalau akibat dapat
direntang memanjang ke belakang, penyebabnya pun dapat pula direntang memanjang
ke depan.
 Tidak selesainya pelaksanaan itu semata-mata bukan karena kehendak sendiri
merupakan jaminan kepada seseorang yang dengan kehendak sendiri, dengan sukarela
mengurungkan pelaksanaan kejahatan yang telah dimulai (vrijwillige terugtred)
3. Teori Percobaan Subjektif:
A yang dimana Membeli Racun di Toko merupakan perbuatan yang dapat dimasukkan sebagai
permulaan pelaksanaan, sehingga dapat dipidana. A telah menunjukkan kehendaknya yang jahat
dan berbahaya.
Teori Percobaan Objektif:
Perbuatan dari A dimana membeli Racun di Toko dan membawanya ke Rumah B merupakan
permulaan pelaksanaan sehingga belum membahyakan B. baru pada perbuatan memasukan
racun ke sumur Rumah B terbukti adanya hendak kuat tersebut. Dalam hal ini (memasukan Racum
ke Sumur Rumah B) jelas bahwa A telah secara langsung menimbulkan hal yang terlarang.

Anda mungkin juga menyukai