Anda di halaman 1dari 3

TUGAS

HUKUM PERDATA INTERNASIONAL

I KADEK WAHYU PRADNYAJAYA


1804551309
KELAS D

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2019
Problem Task 1
1. Apakah perkawinan tersebut merupakan persitiwa HPI?
Tentu, Dilihat dari titik tau primernya terlebih dahulu, adanya perbedaan
kewarganegaraan antara Wik Pratiwi yang merupakan WNI dan Dirk van Mandi yang
merupakan Warga Negara Belanda, yang berarti adanya hubungan lintas negara. Sebelum
lebih lanjut perlu diketahui bahwa Indonesia dan Belanda sama sama menganut Sistem
Hukum Civil Law, yang berarti Wik Pratiwi dan Dirk Van Mandi Status Personalitasnya
berdasarkan asas kewarganegaraan. Dimilikinya Kitas oleh Dirk van Mandi yang merupakan
warga Negara Belanda tidak merubah Status Personalnya dimana telah diketahui Sistem
Hukum Belanda yakni Civil Law yang berdasarkan Asas Kewarganegaraan. Dilihat dari titik
taut Sekundernya dimana dijelaskan dalam kasus diatas bahwa Kedua pasangan tersebut
kemudian melangsungkan perkawinan berdasarkan tata cara perkawinan agama Kristen
Protestan di Jimbaran Bali dapat dipastikan titik taut sekundernya yaitu lex loci
celebrationis.

2. Agar perkawinan tersebut sah, hukum mana yang harus berlaku?

Dilihat dari titik taut sekundernya yaitu lex loci celebrationis, agar perkawinan tersebut
sah hukum yang harus diberlakukan adalah Hukum Indonesia dikarenakan pernikahan
dilangsungkan di Bali, yang merupakan bagian dari Republik Indonesia.

Problem task 2

1. Apakah perjanjian sewa menyewa merupakan peristiwa HPI?

Tidak, Dilihat dari titik taur primernya terlebih dahulu, diketahui bahwa Bered Kejepit
merupakan Pria berkewarganegaraan Amerika Serikat yang dimana menganut Sistem Hukum
Common Law, dan Wayan Pelem merupakan Pria Berkewarganegaraan Indonesia yang
menganut sistem hukum Civil Daw. Dilihat dari status personalnya yakni Bered Kejepit
dipastikan berdasarkan Asas Teritorialitas dikarenakan sistem hukum yang digunakan
Amerika yakni Common Law, sedangkan Wayan Pelem didasarkan atas asas
Kewarganegaraan karena Indonesia menganut Sistem Hukum Civil Law. Dimilikinya Kartu
Izin Tinggal Sementara oleh Bered Kejepit lebih mendukung pengakuan hukum Indonesia
atas dirinya. Jadi dapat dipastikan bahwa Perjanjian Sewa Menyewa dalam kasus tersebut
tidak merupakan Peristiwa HPI karena kedua orang tersebut yaitu Bered Kejepit dan Wayan
Pelem dalam keadaan yang telah dijelaskan diatas telah sama-sama menganut sistem hukum
Indonesia dan tidak ada hubungan lintas Negara berdasarkan hukum dalam kasus diatas.
Karena sudah dapat dipastikannya kasus tersebut berdasarkan dari titik taut primer, tidak
diperlukan lagi titik taut sekunder.

2. Hukum mana yang berlaku dalam perjanjian sewa menyewa tersebut?

Perlu diketahui bahwa Kegiatan Sewa Menyewa Villa dilakukan di Canggu, Badung, Bali
yang merupakan Bagian dari Republik Indonesia. Karena tidak adanya peristiwa HPI dalam
kasus diatas dapat dipastikan bahwa Hukum yang Berlaku dalam Perjanjian sewa menyewa
diatas adalah Hukum Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai