Anda di halaman 1dari 13

TUGAS ISBD

MANUSIA SAINS TEKNOLOGI DAN SENI

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 10
NAMA ANGGOTA :
YUDIA LAILI
RAHMI LAILA
NADYA NYSSA
NINING SAFITRI
SEPTIA RIJA MURSYID

NAMA DOSEN :

M. ISMAIL NASUTION. S.S,M.A

MATA KULIAH UMUM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015
DASAR TEORI

A. Pengertian Sains, Teknologi dan Seni

1. Sains
Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam semesta secara sistematis, dan
bukan hanya kumpulan berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga
merupakan suatu proses penemuan.
Menurut Medawar (1984) Sains (dari istilah Inggris Science) berasal dari kata: sienz, cience,
syence, scyence, scyense, scyens, scienc, sciens, scians.
Kata dasar yang diambil dari kata scientia yang berarti knowledge (ilmu).Tetapi, tidak semua
ilmu itu boleh dianggap sains. Yang dimaksud ilmu sains adalah: ilmu yang dapat diuji (hasil
dari pengamatan yang sesungguhnya) ) kebenarannya yang dikembangkan secara bersistem
dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata sehingga
pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai, melalui eksperimen secara teori.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, sains adalah: “Ilmu yang teratur (sistematik) yang
dapat diuji atau buktikan kebenarannya, berdasarkan kebenaran atau kenyataan semata
(missal:fisika, kimia, biologi)”.
Pendidikan sains menekankan pada pengalaman secara langsung. Sains yang diartikan
sebagai salah satu cabang ilmu yang mengkaji tentang sekumpulan pernyataan atau fakta-
fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum yang melandasi
peradaban dunia modern. Sains merupakan satu proses unruk mencari dan menemui sesuatu
kebenaran melalui pengetahuan (ilmu) dengan memahami hakikat makhluk, untuk
menerangkan hokum-hukum alam.
Proses mencari kebenaran secara mencari jawaban kepada persoalan-persoalan secara
sistematik yang dinamakan pendekatan saintifik dan ia menjadi landasan perkemabangan
teknologi yang menjadi salah satu unsur terpenting peradaban manusia. Sains sangat penting
untuk perkembangan dan kemajuan kemanusiaan dan teknologi.

2. Teknologi
Istilah teknologi barasal dari kata techne dan logia.Kata Yunani kuno techne berarti
seni kerajinan.Dari techne kemudian lahirlah technikos yang berarti seseorang yang memilki
keterampilan tertentu.Dengan berkembangnya keterampilan seseorang yang menjadi semakin
tetap karena menunjukkan suatu pola, langkah dan metode yang pasti, keterampilan itu lalu
menjadi teknik.
Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi
secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi
sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau
membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia.
Menurut Jaques Ellul (1967: 1967 xxv) memberi arti teknologi sebagai ”keseluruhan
metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang
kegiatan manusia.” Pengertian teknologi secara umum adalah:
• Proses yang meningkatkan nilai tambah
• Produk yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja
• Struktur atau sistem di mana proses dan produk itu dikembamngkan dan digunakan
Pada permulaan abad XX ini, istilah teknologi telah dipakai secara umum dan
merangkum suatu rangkaian sarana, proses dan ide di samping alat-alat dan mesin-mesin.
Perluasan arti berjalan terus sehingga sampai pertengahan abad ini muncul perumusan
teknologi sebagai sarana dan aktivitas yang dengannya manusia berusaha mengubah atau
menangani lingkungannya.
Teknologi dianggap sebagai penerapan ilmu pengetahuan, dalam pengertian bahwa
penerapan itu menuju pada perbuatan atau perwujudan sesuatu.Demikianlah teknologi adalah
segenap keterampilan manusia menggunakan sumber-sumber daya alam untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan.Secara lebih umum dapatlah bahwa
teknologi merupakan suatu sistem penggunanaan berbagai sarana yang tersedia untuk
mencapai tujuan-tujuan praktis yang ditentukan.

3. Seni
Janet Woll mengatakan bahwa seni adalah produk social.Sedangkan menurut Kamus
B.Indonesia, seni adalah keahlian yang membuat karya yang bermutu (dilihat dari segi
kehalusannya, keindahannya, dll), seperti tari, lukis, ukir, dll.
Maka konsep pendidikan yang memerlukan ilmu dan seni adalah proses atau upaya
sadar antara manusia dengan sesame secara beradab, di mana pihak kesatu secara terarah
membimbing perkembangan kemampuan dan kepribadian pihak kedua secara manusiawi
yaitu orang perorang. Oleh karena itu, budi bahasapun adalah suatu seni.

B. MANUSIA SEBAGAI SUBJEK DAN OBJEK ILMU PENGETAHUAN


TEKNOLOGI DAN SENI

Sumber ilmu adalah wahyu sedangkan akal merupakan instrument untuk menggali
dan membuktikan kebenaran wahyu.Dengan potensi akal, manusia diberi kebebasan
untuk memilih dan mengembangkan mana yang benar dan mana yang salah.Dengan
potensinya, manusia dapat menggali rahasia alam semesta, yang hasil
pengembangannya disebut sains, teknologi, dan seni. Atas dasar itu ilmu ada yang
bersifat abadi (perennial knowledge) yang tingkat kebenarannya mutlak (absolute),
karena bersumber dari Tuhan, dan ilmu yang bersifat perolehan (aquired knowledge)
yang tingkat kebenarannya bersifat nisbi (relative) karena hanya penafsiran dan
dugaan-dugaan sementara oleh manusia.
Manusia diciptakan sebagai subyek dan obyek IPTEKS. Manusia satu-satunya
makhluk Tuhan yang mampu merangkaikan fenomena alam beserta prosesnya secara
kreatif, sehingga menjadi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk kemudahan dalam
menjalani hidupnya.
Berkat kemajuan ilmu dan teknologi manusia dapat menciptakan alat-alat serta
perlengkapan yang canggih untuk berbagai kegiatan, sehingga dalam kegiatan
kehidupannya tersedia berbagai kemudahan. Hal ini memungkinkan manusia dapat
melakukan kegiatan dengan lebih efektif dan efisien. Dengan ilmu dan teknologi
tumbuhlah berbagai industri yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam berbagai
bidang, antara lain:
1. Dalam bidang pertanian,perternakan, dan perikanan
 Mampu menciptakan alat pertanian yang maju seperti kantor, alat
pemotong dan penanaman, alat pengolah hasil pertanian, dan alat
penyemprot hama, dengan alat-alattersebut diharapkan manusia dapat
menggunakan waktu dan tenaga lebih efektif dan efisien.
 Produksi pupuk buatan dapat membantu menyuburkan tanah, demikian
juga dengan produksi pestisida dapat memungkinkan pemberantasan hama
lebih berhasil, sehingga produksi pangan dapat ditingkatkan.
 Teknik-teknik pemulihan dapat meningkatkan produksi pangan. Dengan
teknik pemulihan yang canggih dapat ditemukan bibit unggul seperti jenis
padi (VUTW) (Varietas Unggul Tahan Wereng), kelapa hibrida,ayam
ras,ayam broiler, sapi perah, dan bermacam-macam jenis unggul lainnya.
 Teknik mutasi buatan dapat mengahsilkan buah-bauahan yang besar serta
tidak berbiji
 Teknologi pengolahan pascapanen,seperti pengalengan ikan, buah-
bauahn,daging, dan teknik pengolahan lainnya.
 Budi daya hewan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
manusia

2. Dalam bidang kedokteran dan kesehatan
Dengan hasilnya manusia menciptakan alat-alat operasi mutakhir,bermacam-
macam obat,penggunaan benda radioaktif untuk pengolahan obat dan
mendiagnosis berbagai penyakit, sehinnga berbagai penyakit dapat dengan segera
disembuhkan. Dan dapat menurunkan angka kematian dan moralitas. Contoh obat
yang mengandung unsur radioaktif adalah isoniazidyang mengandung c
radioaktif, sangat efektif dan menyembuhkan penyakit TBC.

3. Dalam bidang telekomunikasi


Manusia telah membuat televisi, radi, telefon yang dapat digunakan untuk
berkomunikasi dengan cepat dalam waktu yang singkat manusia dapat
memperoleh informasi dari daerah yang sangat jauh, sehingga penggunaan waktu
sangat efisien.

4. Dalam bidang pertahanan dan keamanan


Manusia telah mampu menciptakan alat atau persenjataan yang sangat canggih,
sehingga dapat mempertahankan keamanan wilayahnya dengan baik. Sayangnya
senjata itu digunakan secara semena-mena.

C. DAMPAK PENYALAHGUNAAN IPTEKS PADA KEHIDUPAN SOSIAL


BUDAYA

Dampak langsung dari kemajuan Ipteks adalah kemudahan-kemudahan dalam


beraktifitas. Memang Ipteks diciptakan dengan tujuan untuk memberikan berbagai
kemudahan dan memperingan beban pekerjaan manusia yang tadinya sangat
melelahkan menjadi ringan. Namun, dampak negatif dari kemajuan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni, dapat mengakibatkan masyarakat semakin terbuai, karena mereka
hampir tak sadar bahwa ternyata dirinya telah berada dalam situasi pola hidup
konsumtif, hedonistik, dan materialistik.
Kemajuan teknologi akan berpengaruh negatif pada aspek budaya seperti:
Kemerosotan moral di kalangan warga masyarakat, khususnya di kalangan remaja dan
pelajar.Kemajuan kehidupan ekonomi yang terlalu menekankan pada
upaya pemenuhan berbagai keinginan material, telah menyebabkan sebagian
warga masyarakat menjadi “kaya dalam materi tetapi miskin dalam rohani.
Permasalahan yang timbul akibat dari adanya kemajuan teknologi adalah adanya
dampak-dampak negatif yang disebabkan oleh kemajuan teknologi tersebut
diantaranya :
1. Nuklir
Meledaknya bom di hiroshima dan nagasaki mengakhiri perang dunia II.
Akhirnya perang untuk menghentikan kekejaman, pengahancuran, dan perusakan.
Pada waktu itu banyak korban berjatuhan, tetapi kejadian tidak berhenti disitu,
karena radiasi akibat senjata nuklir masih dapat dirasakan sampai sekarang.
Penyebabnya adalah debu-debu radioaktif yang berasal dari bom nuklir serta
reaktor-reaktor atom. Bahaya yang ditimbulkan adalah gamma, serta partikel
neutron lainnya hasil pembelahan inti. Efek yang ditimbulkan oleh radioaktif
adalah terjadinya perubahan struktur zat serta pola reaksi kimianya, sehingga
merusak sel tubuh. Bila hal ini terjadi pada gen makan akan menyebabkan mutasi
gen yang berakibat kanker.

2. Polusi
Adanya bahan polusi atau polutan dapat merusak lingkungan. Timbulnya
pencemaran tentu erat kaitannya atau disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia
antara lain :
*kegiatan-kegiatan industri, dalam bentuk limbah, zat-zat buangan berbahaya
seperti logam-logam berat, zat radioaktif, air bungan panas, juga dalam bentuk
kepulan asap, kebisingan udara.
*kegiatan pertambangan, berupa terjadinya kerusakan instalasi,kebocoran,
pencemaran buangan-buangan penambangan, pencemaran udara, dan rusaknya
lahan-lahan akibat pertambangan.
*kegiatan transportasi, berupa kepulan asap, naiknya suhu udara kota, kebisingan
dari kendaraan bermotor,tumpahan-tumpahan bahan bakar kendaraan bermotor
terutama minyak bumi dari kapal tanker.
*kegiatan pertanian, terutama akibat dari residu pemakaian zat-zat kimia yang
memberantas hama seperti insektisida,pestisida,herbisida, demikian pula dengan
pupuk organik.

Pencemaran lingkungan dapat berupa :

1. Pencemaran air dan tanah


* Zat kimia seperti limbah industri, pupuk buatan, dan detergen, dapat
berakibat buruk terhadap tanaman dan tumbuhan serta organisme lainnya.
*sampah plastik tidak dapat hancur, sehingga menurunkan porositas tanah
*zat-zat limbah industri

2. Pencemaran udara
Pencemaran udara terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar yang
tidak sempurna dari pabrik,minyak,batu bara, dan lain sebagainya. Asap rokok
juga merupakan polutan, baik bagi perokok sendiri maupun orang-orang
disekitarnya. Gas-gas yang merupakan pencemaran udara adalah CO, CO2,
NO, NO2, SO, SO2.
3. Pencemaran suara
Penyebabnya adalah suara yang bising terus menerus. Suara berkekuatan 80
dB suadah menimbulkan gangguang. Gangguan yang timbul terutama pada
sistem pendengaran yang selanjutnya dapat mempengaruhi sistem lainnya,
seperti :
-perubahan tekanan darah
-perubahan denyut nadi
-kontraksi perut,gangguan jantung,stres dan lain-lain

4. Pencemaran sosial dan budaya


Kemajuan teknologi pada kota-kota besar sangat berpengaruh sekali terhadap
kehidupan di kota, kemajuan kehidupan di kota-kota besar membawa
pengaruh yang sangat cepat terhadap kehidupan di pedesaan. Penduduk di
pedesaan ingin mengikuti dan merasakan hasil kemajuan tersebut. Hal ini
dalam satu segi membawa pengaruh yang kurang baik, yaitu penduduk
pedesan menjadi komsumtif adanya perubahan kebudayaan yang kurang baik
terhadap para muda mudinya.

3. Klonasi/kloning
Dengan kemajuan dalam bidang genetika dan biologi reproduksi, maka
dimungkinkan rekaya duplikasi atau multiplikasi manusia secara seksual dengan
klonasi.
Tujuan klonasi dapat dirangkum seperti tersebut dibawah ini :
-memberi anak yang baik pada pasangan yang tidak mempunyai anak
-mengganti anak yang mati muda dengan anak yang sama ciri-cirinya
-merealisasikan teori dan memuaskan rasa ingin tahu ilmiah

Dampak yang kurang baik yaitu karena hal-hal tersebut diatas banyak yang belum
menyetujui dan banyak yang menentang akan adanya kloning tersebut, selain itu
pada segi agama pun sudah tentu bertentangan, karena kita menentang akan kodrat
kita sendiri, bagaimanapun manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya tidak akan
mampu menandingi sang penciptanya. Jika wewenang kloning jatuh ke tangan
diktator, ia dapat berbuat macam-macam yang merugikan spesies manusia dalam
jangka panjang.

4. Efek Rumah Kaca


Efek rumah kaca ini disebabkan oleh adanya pencemaran udara yang banyak
mengandung zat-zat yang dapat mengubah suhu udara. Karena dengan adanya
pencemaran udara akan menyebabkan pemanasan global,yaitu dengan adanya
efek rumah kaca. Yang dimana dengan adanya efek rumah kaca ini sinar ultra
violet yang dapat membahayakan manusia tidak akan disaring lagi oleh lapisan
ozon, sehingga akan langsung menuju bumi dan selanjutnya akan diam dan
bersikulasi di bumi, begitu seterusnya.
D. PROBLEMATIKA PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN IPTEKS DI
INDONESIA

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia tertinggal jauh dan sangat
memprihatinkan dibanding Negara-negara Eropa dan Amerika Serikat bahkan pula di
Negara-negara Asia misalnya Jepang dan China. Hal ini disebabkan oleh :

1. Rendahnya kemampuan Iptek nasional dalam menghadapi perkembangan global. Hal ini
ditunjukkan dengan Indeks Pencapaian Teknologi (IPT) dalam lapaoran UNDP tahun
2001 menunjukkan tingkat pencapaian teknologi Indonesia masih berada pada urutan ke-
60 dari 72 negara.
2. Rendahnya kontribusi Ipteks nasional di sektor produksi. Hal ini antara lain ditunjukkan
oleh kurangnya efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta minimnya kandungan
teknologi dalam kegiatan ekspor.
3. Belum optimalnya mekanisme intermediasi Iptek yang menjembatani interaksi antara
kapasitas penyedia Iptek dengan kebutuhan pengguna, Masalah ini dapat dilihat dari
belum tertatanya infrastruktur Iptek, antara lain institusi yang mengolah dan
menerjemahkan hasil pengembangan Iptek menjadi preskripsi teknologi yang siap pakai
untuk difungsikan dalam sistem produksi.
4. Lemahnya sinergi kebijakan Iptek, sehingga kegiatan Iptek belum sanggup memberikan
hasil yang signifikan.
5. Masih terbatasnya sumber daya Iptek, yang tercermin dari rendahnya kualitas SDM dan
kesenjangan pendidikan di bidang Iptek. Rasio tenaga peneliti Indonesia pada tahun
2001 adalah 4,7 peneliti per 10.000 penduduk, jauh lebih kecil dibandingkan Jepang
sebesar 70,7.
6. Belum berkembangnya budaya Iptek di kalangan masyarakat. Budaya bangsa secara
umum masih belum mencerminkan nilai-nilai Iptek yang mempunyai penalaran objektif,
rasional, maju, unggul, dan mandiri. Pola pikir masyarakat belum berkembang ke arah
yang lebih suka menciptakan daripada sekedar memakai, lebih suka membuat dari
sekadar membeli, serta lebih suka belajar dan berkreasi daripada sekedar menggunakan
teknologi yang ada.
7. Belum optimalnya peran Iptek dalam mengatasi degradasi fungsi lingkungan hidup.
Kemajuan Iptek berakibat pula pada munculnya permasalahan lingkungan. Hal tersebut
antara lain disebabkan oleh belum berkembangnya sistem manajemen dan teknologi
pelestarian fungsi lingkungan hidup.
8. Masih lemahnya peran Iptek dalam mengantisipasi dan menanggulangi bencana alam.
Wilayah Indonesia dalam konteks ilmu kebumian global merupakan wilayah yang rawan
bencana. Banyaknya korban akibat bencana alam merupakan indikator bahwa
pembangunan Indonesia belum berwawasan bencana. Kemampuan Iptek nasional belum
optimal dalam memberiakn antisipasi dan solusi strategis terhadap berbagai
permasalahan bencana alam, seperti pemanasan global, anomali iklim, kebakaran hutan,
banjir, longsor, gempa bumi, dan tsunami.
E. KASUS
1. NARASUMBER I :
Nama : Fajri Maulana
Tempat tanggal lahir : Padang,27 Mei 2001
Tempat tinggal : Padang
Umur : 14 tahun
Sekolah : SMPN 13 Padang (VIII SMP)

2. NARASUMBER II:
Nama : Ovan Saputra
Tempat,tangggal lahir : Padang,4 Mei 2004
Tempat Tinggal : Padang
Umur : 11 tahun
Sekolah : SDN 14 Olo Padang ( V SD)
3. NARASUMBER III:
Nama : Nazaruddin (Pak Buyung)
Tempat,tangga lahir : Padang, 5 Mei 1962
Tempat tinggal : Tunggul Hitam, Padang
Umur : 53 tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
HASIL WAWANCARA

NARASUMBER 1 :

Pertanyaan : kenapa adik tidak masuk kelas?


Jawaban : Malas kak, karena gurunya tidak asyik terus gurunya menjelaskan pelajaran
hanya materi yang ada dibuku saja jadi susah untuk dipahami, dari pada tidur
dikelas lebih baik keluar main game diwarnet.

Pertanyaan : Menurut pendapat adik mana asyik main game diwarnet dari pada belajar?
Jawaban : Ya main diwarnetlah kak, karena diwarnet itu saya bisa bebas melakukan apa
saja. Dalam bermain game saya bisa menentukan menang atau kalah karena
tergantung usaha saya,sedangkan dalam belajar saya hanya duduk saja dan
mendengarkan perkataan guru, walaupun diberi tugas oleh guru yang disuruh
mengerjakan dipapan tulis hanya yang juara saja saya merasa tidak
diperdulikan didalam kelas.

Pertanyaan : Menurut pendapat adik belajar seperti apa yang adik sukai?
Jawaban : belajar seperti game diinternet yang banyak animasi,gambar,warna terus
materinya mudah dipahami.

Pertanyaan : Menurut pendapat adik mana yang lebih penting ilmu pengetahuan
dibandingkan teknologi?
Jawaban : teknologi, karena dengan teknologi kita bisa melakukan apa saja yang kita
inginkan tidak usah tunggu lama dan tidak membosankan. Contohnya soal-
soal yang ada diinternet kita tinggal jawab saja kemudian klik kemudian akan
keluar hasilnya apabila jawabannya betul hidup lampu hijau dan apabila
jawaban salah hidup lampu merah jadi tidak usah tunggu lama-lama.

NARASUMBER II :

Pertanyaan : kenapa adik tidak masuk kelas?


Jawaban : sudah pulang kak.

Pertanyaa : kenapa adik tidak langsung pulang kerumah?


Jawaban : Malas kak, soalnya dirumah sendirian saja.

Pertanyaa : kenapa adik suka main diwarnet?


Jawaban : karena saya bisa main game dan ada banyak teman juga diwarnet kak.

Pertanyaan : Adik lebih suka main diwarnet atau belajar?


Jawaban : Main game diwarnet kak, karena saya bisa main point blank sepuasnya jika
menang saya senang.
NARASUMBER III :

Pertanyaan : Biasanya yang main diwarnet Bapak yang lebih banyak itu anak sekolah atau
masyarakat umum?
Jawaban : Ya anak sekolah nak, warga mana paham cara main diwarnet adapun yang
bermain itu hanya remaja disekita sini.

Pertanyaan : Apakah bapak bertanya kepada mereka kenapa mereka tidak masuk kelas?
Jawaban : Ya jawabannya sama dengan anak-anak tadi nak, anak-anak itu mengakui
banyak bosan didalam kelas karena gurunya yang tidak asyik, terus ada juga
beberapa anak yang bilang bahwa guru dalam menyapaikan pelajaran itu
terus menggunakan metode yang lama, sedangkan anak-anak sekarang ini
lebih berfikir modern, seharusnya guru dalam menyampaikan pelajaran harus
lebih kreatif.

Pertanyaan : Bagaimana menurut pendapat bapak tentang kemajuan IPTEK seperti


sekarang ini?
Jawaban : Ya saya selaku yang punya warnet senang sekali, tetapi ada juga yang saya
sedihkan seperti halnya saya juga punya anak usia sekolah sama dengan
anak-anak yang ada disini, anak saya lebih suka bermain game diwarnet dari
pada belajar, disinilah saya sedikit meminta kepada adik selaku mahasiswa
berikanlah perubahan dalam belajar jangan biarkan anak-anak itu terjerumus
dalam permainan di internet, kami selaku orang tua itu hanya bisa mengawasi
anak-anak dalam mengakses internet tidak bisa melakukan banyak hal.
ANALISIS KASUS

Berdasarkan dari hasil wawancara yang kami lakukan hari jumat 6 November 2015, kami
dapat menemukan pokok permasalahan yang dialami para pelajar dalam perkembangan
IPTEK yaitu ketidakmampuan para pelajar dalam memilah mana perkembangan IPTEK yang
mengarah kepada hal yang positif dan perkembangan IPTEK yang mengarah kepada hal yang
negatif. Pada wawancara yang dilakukan pada narasumber 1 dan 2 mereka sama mengalami
dampak negatif dari perkembangan IPTEK, mereka lebih tertarik bermain game dari pada
mengikuti pembelajaran. Hal ini disebabkan oleh ketidakmampuan pendidik menarik
perhatian para peserta didik dalam belajar, dan media yang digunakan dalam belajar sangat
membosankan.
Pada era globalisasi ini, seharusnya pendidik harus memanfaatkan perkembangan IPTEK
dalam proses pembelajaran, seperti membuat materi semenarik mungkin, metode
penyampaiannya jangan terlalu kaku, kemudian contoh-contoh untuk mengaplikasikan materi
lebih relevan dan lebih modern, dan lebih banyak diskusinya, karena dengan diskusi itu lebih
menuntut pelajar untuk lebih aktif, sehingga dalam pembelajaran peserta didik tidak bosan
atau suntuk.
DAFTAR PUSTAKA

Setiadi,M.Elly.2006.Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar.Jakarta : Kencana Prenada Media


Group
Nursyid,Sumaatmaja.2001.Manusia Dalam Konteks Sosial,Budaya dan
Lingkungan.Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai