Puji sykur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Ruangan dan Fasilitas penunjang
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen mata
kuliah manajemen laboratorium. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana persyaratan Ruangan dan fasilitas Penunjang
Kami ucapkan terimakasih kepada ibu Dra. Anik Handayati, M.Kes selaku dosen mata
kuliah Manajemen Laboratorium yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium Kesehatan merupakan salah satu sarana kesehatan yang diharapkan mampu
memberikan pelayanan terbaik terhadap kebutuhan individu dan masyarakat dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat yang berperan sebagai pendukung maupun penegak dari sebuah
diagnosis penyakit dalam upaya peningkatan kesehatan yang optimal.
Pelayanan laboratorium kesehatan di Indonesia pada saat ini diselenggarakan oleh berbagai
jenis laboratorium pada berbagai jenjang pelayanan, mencakup antara lain laboratorium
puskesmas, laboratorium kesehatan Dati II, laboratorium rumah sakit pemerintah dan swasta,
Balai laboratorium Kesehatan dan laboratorium kesehatan swasta.
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan
1) Pembuatan makalah yang berjudul “ Ruang dan Fasilitas Penunjang Laboratorium ” ini
diharapkan dapat menjadi bahan untuk menambah ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana
persyaratan ruangan dan fasilitas penunjang laboratorium sesuai dengan standar mutu
laboratorium yang telah ditetapkan.
2) Untuk mengenalkan mahasiswa tentang apa saja persyaratan ruangan dan fasilitas
penunjang yang sesuai dengan standar mutu laboratorium yang telah ditetapkan.
D. Manfaat
Mahasiswa dapat lebih memahami dan mengetahui secara lebih luas dan mendalam tentang
bagaimana persyaratan ruangan dan fasilitas laboratorium yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
3
BAB II
LABORATORIUM
A. Ruangan
Luas ruangan setiap kegiatan cukup menampung peralatan yang dipergunakan, aktifitas
dan jumlah petugas yang berhubungan dengan spesimen atau pasien untuk kebutuhan
pemeriksaan laboratorium. Semua ruangan harus mempunyai tata ruang yang baik sesuai alur
pelayanan dan memperoleh sinar matahari dalam jumlah yang cukup.
Berdasarkan Peratuarn Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2013 dan
Pedoman Praktik Laboratorium kesehatan yang benar ( Good Laboratory Practice ) tahun 2008
secara umum, ruangan laboratorium memiliki ruang terpisah yaitu untuk :
1. Ruangan penerimaan terdiri dari ruang tunggu pasien dan ruangan pengambilan spesimen.
Masing – masing sekurang – kurangnya memiliki luas 6 m².
2. Ruangan pemeriksaan / teknis : luas ruangan tergantung jumlah dan jenis pemeriksaan yang
dilakukan ( beban kerja ), jumlah, jenis dan ukuran peralatan, jumlah karyawan, faktor
keselamatan, dan keamanan kerja serta kelancaran lalu lintas spesimen, pasien, pengunjung
dan karyawan sekurang kurangnya 15 m ².
3. Untuk bank darah, pemeriksaan mikrobilogi, dan molekuler sebaiknya memiliki ruangan
terpisah.
4. Ruang administrasi / pengolahan hasil : sekurang – kurangnya memiliki luas 6 m².
1. Dinding terbuat dari tembok permanen warna terang, menggunakan cat yang tidak luntur.
Permukaan dinding harus rata agar mudah dibersihkan, tidak tembus cairan serta tahan
terhadap disenfektan.
2. Langit – langit tingginya antara 2,70 – 3,30 m dari lantai, terbuat dari bahan yang kuat,
warna terang dan mudah untuk dibersihkan.
4
3. Pintu harus kuat dan rapat dapat mencegah masuknya serangga dan binatang lainnya, lebar
minimal 1,20 m dan tinggi minimal 2,10 m.
4. Jendela tinggi minimal 1,00 m dari lantai.
5. Semua stop kontak dan saklar dipasang minimal 1,40 m dari lantai.
6. Lantai ter.buat dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, berwarna terang dan tahan
terhadap perusakan oleh bahan kimia, kedap air, permukaan rata dan tidak licin. Bagian
yang kontak dengan air harus mempunyai kemiringan yang cukup kearah saluran
pembuangan air limbah. Antara lantai dan dinding harus membentuk lengkung agar mudah
dibersihkan.
7. Meja terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, permukaan rata, dan mudah dibersihkan,
dengan tinggi 0,80 - 1,00 m. Meja untuk instrumen elektronik harus tahan getaran.
1. Ukuran ruang minimal 3 x 4 m². Kebutuhan luas ruang disesuaikan dengan jenis
pemeriksaan yang diselenggarakan oleh puskesmas.
2. Langit – langit berwarna terang dan mudah dibersihkan.
3. Dinding berwarna terang, harus keras, tidak berpori, kedap air dan mudah dibersihkan serta
tahan terhadap bahan kimia ( keramik ).
4. Lantai harus terbuat dari bahan yang tidak licin, tidak berpori, warna terang dan mudah
untuk dibersihkan serta tahan terhadap bahan kimia ( epoxy, vinyl ).
5. Pintu disarankan memiliki lebar bukaan minimal 100 cm yang terdiri dari dua daun pintu
dengan ukuran 80 cm dan 20 cm.
6. Disarankan disediakan akses langsung ( lubang / celah ) bagi pasien untuk memberikan
sampel dahak.
7. Pada area bak cuci disarankan untuk menggunakan pembatas transparan ( contoh :
pembatas polikarbonat ) untuk menghindari paparan / tampias air cucian ke area
sekitarnya.
5
B. Fasilitas Penunjang
Berdasarkan Peratuarn Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 tahun 2013 dan
Pedoman Praktik Laboratorium kesehatan yang benar ( Good Laboratory Practice ) tahun 2008
fasilitas penunjang secara umum meliputi :
1. Tersedia WC pasien dan petugas yang terpisah, jumlah sesuai dengan kebutuhan.
2. Penampungan / pengolahan limbah laboratorium.
3. Keselamatan dan keamanan kerja.
4. Ventilasi : ⅓ x luas lantai atau AC 1 PK/20m² yang disertai dengan sistem pertukaran
udara yang cukup.
5. Penerangan harus cukup ( 1000 lux di ruang kerja, 1000 – 1500 untuk pekerjaan yang
memerlukan ketelitian dan sinar harus berasal dari kanan belakang petugas ).
6
6. Air bersih, mengalir, jernih, dapat menggunakan air PDAM atau air bersih yang
memenuhi syarat. Sekurang – kurangnya 20 liter/karyawan/hari.
7. Listrik harus mempunyai aliran tersendiri dengan stabil, kapasitas harus cukup. Kualitas
arus, tegangan, dan frekuensi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Keamanan dan
pengamanan jaringan instalasi listrik terjamin, harus tersedia grounding / arde. Harus
tersedia cadangan listrik ( genset / UPS ) untuk mengantisipasi listrik mati.
8. Tersedia ruang makan yang terpisah dari ruang pemeriksaan laboratorium.
7
Tabel 2.1 Persyaratan minimal bangunan dan prasarana laboratorium klinik umum
pratama, madya, dan utama
LABORAORIUM KLINIK
NO JENIS KELENGKAPAN UMUM
PRATAMA MADYA UTAMA
1. Gedung Permanen Permanen Permanen
2. Ventilasi ⅓ x luas lantai ⅓ x luas lantai ⅓ x luas lantai
3. Penerangan ( lampu ) 5 watt/m² 5 watt/m² 5 watt/m²
4. Air mengalir, bersih 50 liter/pekerja/hari 50 liter/pekerja/hari 50 liter/pekerja/hari
5. Daya listrik Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan Sesuai kebutuhan
6. Tata ruang
a. Ruang tunggu 6 m² 12 m² 24 m²
b. Ruang ganti ada ada ada
c. Ruang pengambilan 6 m² 9 m² 9 m²
Specimen
d. Ruang administrasi 6 m² 9 m² 9 m²
e. Ruang Pemeriksaan 15 m² 30 m² 60 m²
f. Ruang sterilisasi ada ada ada
g. Ruang makan / minum ada ada ada
h. WC untuk pasien ada ada ada
i. WC untuk pegawai ada ada ada
7. Tempat penampungan / sesuai ketentuan sesuai ketentuan sesuai ketentuan
pengolahan sederhana
limbah cair
8. Tempat penampungan / sesuai ketentuan sesuai ketentuan sesuai ketentuan
pengolahan sederhana
limbah padat
Tabel 2.2 Persyaratan minimal bangunan dan prasarana laboratorium mikrobiologi klinik
8
3. Penerangan ( lampu ) 5 watt/m²
4. Air mengalir, bersih 50 liter/pekerja/hari
5. Daya listrik Sesuai kebutuhan
6. Tata ruang
a. Ruang tunggu 6 m²
b. Ruang ganti ada
c. Ruang pengambilan spasimen 6 m²
d. Ruang pengambilan khusus sputum Sesuai ketentuan
e. Ruang Khusus pengambilan khusus bahan
genekologi Sesuai ketentuan
f. Ruang administrasi 6 m²
g. Ruang Pemeriksaan 30 m²
h. Ruang pembuatan media ada
i. Ruang sterilisasi ada
j. Ruang makan / minum ada
k. WC untuk pasien ada
l. WC untuk pegawai ada
Tempat penampungan / pengolahan sederhana
7. limbah cair sesuai ketentuan
Tempat penampungan / pengolahan sederhana
8. limbah padat sesuai ketentuan
Tabel 2.3 Persyaratan minimal bangunan dan prasarana laboratorium parasitologi klinik
9
Tempat penampungan / pengolahan sederhana
7. limbah cair sesuai ketentuan
Tempat penampungan / pengolahan sederhana
9. limbah padat sesuai ketentuan
Tabel 2.4 Persyaratan minimal bangunan dan prasarana laboratorium Patologi Anatomi
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
3. Untuk sarana dan fasilitas penunjang juga mengacu pada permenkes no 43 tahun
2013 dan permrnkes no 411 tahun 2010, dengan persyaratan sebaga berikut :
a. Tersedia WC yang berbeda untuk petugas dan pasien
11
b. Tersedianya pengelolaan limbah laboratorium
c. Tersedianya fasilitas K3
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
12
LAMPIRAN
13
Ruang Penyimpanan Reagen
Ruang Pemeriksaan
14
15