Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan perkembangan zaman kita dituntut dalam pemenuhan kebutuhan manusia

yang sangat besar. Dari hal tersebut timbul pembangunan kawasan yang bertujuan
sebagai penunjang dari kebutuhan tersebut. Melalui pengelolaan sebuah kawasan
industri di sebuah perkotaan segala produksi hingga persebaran konsumen tercakup
dalam salah satu kawasan perkotaan. Dengan pembangunan suatu kawsan industri lah
hal tersebut akan terlaksana. Ada sebuah teori yang menjelaskan pengelolahan
perusahaan yang dibangun pada suatu kawsan yang berdasarkan perkembangan dalam
sektoral industri.

Aglomerasi adalah sebuah pengelompokkan beberapa perusahaan dalam suatu daerah


atau wilayah sehingga membentuk daerah khusus industri. Dimana aglomerasi dibagi
menjadi dua macam, yaitu aglomerasi primer di mana perusahaan yang baru muncul
tidak ada hubungannya dengan perusahaan lama, dan aglomerasi sekunder jika
perusahaan yang baru beroperasi adalah perusahaan yang memiliki tujuan untuk
memberi pelayanan pada perusahaan yang lama. Semua teori tersebut semata-mata
timbul dikarenakan perkembangan suatu perusahaan tetapi ada beberapa sebab yang
memicu terjadinya aglomerasi :

 Tenaga kerja tersedia banyak ,memiliki kemampuan dan keahlian yang lebih baik
dibanding dari luar daerah.
 Suatu perusahaan menjadi daya tarik bagi perusahaan lain.
 Berkembangnya suatu perusahaan dari kecil menjadi besar, sehingga menimbulkan
perusahaan lain untuk menunjang perusahaan yang membesar tersebut.
 Perpindahan suatu kegiatan produksi dari satu tempat ke beberapa tempat lain.
 Perusahaan lain mendekati sumber bahan untuk aktifitas produksi yang dihasilkan oleh
perusahaan yang sudah ada untuk saling menunjang satu sama lain.

Dari sedikit pengertian tentang aglomerasi timbul beberapa dampak baik dan buruk .
Dimana dari segi positifnya dapat terlihat meningkatnya lapangan pekerjaan bagi
penduduk di sekitar kawasan tersebut. Ini beberapa dampak baik dari aglomerasi bagi
sektoral industri, yaitu :

1. mengurangi pencemaran atau kerusakan lingkungan, karena terjadi pemusatan kegiatan


sehingga memudahkan dalam penanganannya.
2. mengurangi kemacetan di perkotaan, karena lokasinya dapat disiapkan di sekitar
pinggiran kota.
3. memudahkan pemantauan dan pengawasan, terutama industri yang tidak mengikuti
ketentuan yang telah disepakati.
4. tidak mengganggu rencana tata ruang.
5. dapat menekan biaya transportasi dan biaya produksi serendah mungkin.

Namun dilihat dari dampak buruknya muncul masalah baru di masyarakat sekitar yaitu
permasalahan ekonomi yang tinggal di sekitar aglomerasi kawsan industri. Menimbulkan
kesenjangan ekonomi dimana dari segi penunjang fasilitas masyarakat yang tinggal di
sekitar kawasan industrui akan sangat minim dikarenakan kawasan tersebut di
prioritaskan sebagai pembangunan dari segi sektoral perindustrian. [caption
id="attachment_300628" align="alignnone" width="720" caption="Salah satu kawasan
industri di Kota Surabaya"][/caption] Selain itu aglomerasi juga menimbulkan
permasalahan. Misalkan kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya,
Bandung, Banten dan kota besar lain nya. Bagian barat berkembang jauh lebih dinamis
dibandingkan kota-kota di wilayah timur. Hal inilah yang menyebabkan mobilitas
penduduk bergeser dari timur ke barat dengan alasan perbaikan ekonomi. Sehingga
menjadi salah satu masalah nasional di banyak negara sedang berkembang seperti
Indoneisa adalah ketidakmerataan penduduk. Aglomerasi mempengaruhi di segi
ekonomi juga secara tak langsung menjadikan syarat dari segi hal kepadatan modal
ekonomi yang dimana dasarnya adalah industri pengolahan. Berbanding terbalik untuk
daerah yang tertinggal dan tidak dilirik secara spasial oleh industri pengolahan, maka
semakin lama semakin tertinggal. Konsep aglomerasi pada akhirnya malah akan makin
memperuncing disparitas wilayah secara perekonomian masyarakat. Kecuali indikator-
indikator ekonomi nya sendiri diubah secara radikal, seperti menyertakan daya dukung
lingkungan, pencemaran dan sebagainya. Sehingga pada saat penerapan aglomerasi di
sebuah wilayah. Indikator-indikator tersebut disertakan dan daerah yang memiliki nilai
terbaik pada salah satu indikator tersebut dapat menerima kompensasi dari wilayah yang
jelek nilai indikatornya yang bisa terlihat adalah kota-kota besar atau metropolitan.
Dimana ujung-ujungnya akan terjadi akumulasi modal pada wilayah terbelakang tersebut.
Oleh karena itu pemerintah harus memberikan kebijakan yang tepat dan jelas dalam
hal pembangunan. Tidak terkecuali bagi kawasan industri yang memang diperlukan bagi
penunjang kebutuhan masyarakat. Akan tetapi juga kita harus melihat dari segi penduduk
yang tinggal di sekitar kawasan. Dimana mereka mengalami sedikit permasalahan
ekonomi, lingkungan dan permukiman. Salah satu kebijakan pemerintah yaitu melalui
perencanaan kawasan dan kebijakan yang benar, maka tidak akan timbul lagi
permasalahan di masyarakat. Peran tersebut lah yang akan menjadikan indonesia lebih
maju pada segi pembangunan.

Anda mungkin juga menyukai