Asuhan Keperawatan Diare PDF
Asuhan Keperawatan Diare PDF
KaryaTulisIlmiah
DiajukanOleh :
SETIAWAN PRIADI
NIM : 144012015074
KaryaTulisIlmiah
DiajukanOleh :
SETIAWAN PRIADI
NIM : 144012015074
Setiawan Priadi
xviii+73 Halaman, 16 Tabel, 3 Bagan dan 5 Lampiran
ABSTRAK
Diare merupakan penyebab utama kematian pada bayi ( 31, 45 ) pada balita ( 25, 2 % ).
Sedangkan di Indonesia penyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensial kejadian luar biasa yang disertai dengan kematian. Dari data yang
diperoleh dari Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu ditahun 2017 didapat 294 anak
yang mengalami penyakit diare. Dan ditahun 2018 terhitung dari bulan Januari – februari
didapat 20 anak yang mengalami diare.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui asuhan keperawatan pada anak yang
mengalami diare berhubungan dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi di Rumah Sakit
Umum Daerah Pringsewu Tahun 2018 Desain yang dipakai dalam penelitian adalah studi
kasus, partisipan yang digunakan adalah 2 pasien anak usia 1-5 tahun dengan diagnosa
medis diare berhubungan dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
yang diberikan intervensi dengan pemberian makanan tinggi serat.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan bahwa pada hari ke 3 kedua
pasien menunjukkan pola makan yang semakin baik. Diharapkan bagi perawat untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan agar mampu merawat pasien secara
komprehensif dan optimal. Perawat juga harus menjaga komunikasi dengan tim kesehatan
lainnya agar perawatan pasien bisa optimal.
THE NURSING CARE OF THE CHILDREN WHO HAD DIARRHEA THE ISSUE
OF NURSING IMBALANCE NUTRTION LESS THAN THE BODY NEEDS IN THE
DISTRICT GENERAL HOSPITAL PRINGSEWU
YEAR 2018
Setiawan Priadi
xviii+73 Page, 16 Table, 3 Chart and 5Attachement
ABSTRACT
Diarrhea is the major cause of developing dinegara in pain and death , and it ia
estimated that 1 .3 billion episode and 3. 2 million deatsh every year in toddlers. As a
more , cchildren were having diarrhea 3 .3 episodes a year , but that there are several
more than 9 epsisodes a year . in an area on episodes of high , a toddler an take up 14 %
of his time diarrhea 80 % death that deals with diarrhea happened a year Sodikin first
life
A design research is what is the model or methouds used researchers used research who
had given her the very edge of the box againstt the course of research a case study in
research is a wonder of design to caver the needs of government for islamic studies one
unit of the reseach intensive fpr example one client , the familiy communities expressing
their commitmen to , local government offices institutions the design of this study which
used in this research is a case study in a explore a problem child care center nursing to
go on in disproportion of the that the idea of nutrition less than the body needs in a public
hospital pringsewu sampel is taken at lampung.
From the study obtained patients 1 with age 1 year while the 2 was 2 years old. s at the
age of this very sensitive and may not have been formed by perfect . In children ade 1 – 5
tahun tending to active , in the this chuld start often play with children age as they and
children at the this age commonly played dilingkunhgan outside of the house and
cleanisess hygine hand wishing may not clean or not using soap , so bacteri can easily
enter into the body of the child.
( Setiawan Priadi )
PERSEMBAHAN
MOTTO HIDUP
Sesungguhnya sesudah kesuliatan itu ada kemudahan, maka apabila kamu selesai (dari
suatu urusan ) kerjakanlah dengan sungguh – sungguh urusan yang lain, dan hanya
kepada allahlah hendaknya kamu berharap‟‟.QS. Alam Nasroh 6-5.
Setiap hembusan nafas yag diberikan allah padamu bukan hanya
berkah, tapi tanggung jawab
kalirejo, putra dari pasangan bapak jemingan dan ibu nuryati. Pendidikan dasar
SDN 3 kalidadi, di tamatkan pada tahun 2009 dan SMP M 1 kalirejo ditamatkan
pada tahun 2015 dan pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan di
Semasa menjalani pendidikan dibangku sekolah lanjutan tingkat pertama penulis aktif di
kegiatan seni musik, pada tahun 2013 sampai tahun 2015 . dan pada pentas seni musik
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikumWr. Wb.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia
Nya penulis telah diberikan kekuatan dan kemampuan untuk menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini yang berjudul : “asuhan keperawatan pada anak yang mengalami diare dengan
masalah keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh di Rumah
Sakit Umum Daerah Pringsewu Tahun 2018.
Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas akhir
dalam menempuh pendidikan Diploma III Keperawatan pada STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.Selama penulisan dan penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis
banyak mendapat bantuan baik moril maupun materil serta bimbingan dari berbagai
pihak.karena itu dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ns. Arena Lestari, M.Kep.,Sp.Kep.J. selaku Ketua STIKes Muhammadiyah
Pringsewu Lampung.
2. Ns. NuriaMuliani, M.Kep.,Sp.Kep.J. selaku Ketua Prodi D III Keperawatan.
3. Ns.Yusnita, S.Kep.,M.Kes. selaku Pembimbing I.
4. Ns. Andri Yulianto, S.Kep.,M.Kes., selaku Pembimbing II.
5. Ns. Tiara, S.Kep. MNS. Selaku pembimbing III
6. Seluruh dosen dan Staf STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
7. Rekan – Rekan Seperjuangan Angkatan Ke - 20 yang telah membantu dalam
penulisan laporan ini.
8. Almamater STIKes Muhammadiyah Pringsewu.
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan dan penulisan karya tulis ilmiah ini
masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun bahasa. Untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan selanjutnya.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya
dan profesi keperawatan khususnya.
Wasalammu’alaikumWr. Wb.
Setiawan Priadi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan ............................................................................................... 1
B. RumusanMasalah ....................................................................................... 6
C. Tujuan ........................................................................................................ 6
D. Manfaat ...................................................................................................... 8
G. EtikPenelitian ............................................................................................. 39
H. Jalannya Penelitian .............................................................................. 40
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN- LAMPIRAN
DAFTAR BAGAN
DAFTARTABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pertumbuhan dan perkembangan atau yang disebut juga sebagai fase “ Golden
Salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak yaitu diare. Diare
biasanya terjadi pada anak usia 1 tahun - 4 tahun. Diare merupakan penyebab
utama kesakitan dan kematian dinegara berkembang, dan diperkirakan 1,3
miliar dan 3,2 juta kematian setiap tahun pada balita.seorang balita dapat
menghabiskan 14% waktunya dengan diare kurang lebih 80% kematian yang
berhubungan dengan diare terjadi pertahun pertama kehidupan (Sodikin,
2011)
Diare akut (gastroentristis) merupakan diare yang terjadi mendadak pada
bayi dan anak yang sebelumnya sehat, diare akut lebih sering terjadi pada bayi
dari pada anak yang lebih besar. Yang menjadi penyebab terpenting dari
penyakit diare akut pada bayi di Negara berkembang seperti Indonesia ini
Menurut WHO 2014, penyebab utama kematian pada bayi (31,45 %) pada
balita (25,2%) sedangkan pada golongan semua umur sebesar 214 per 1.000
1
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
2
penduduk dan angka kesakitan diare pada balita 900 per 1.000 penduduk.
merupakan penyakit potensial kejadian luar biasa yang sering disertai dengan
kematian. Pada tahun 2014 terjadi kejadian luar biasa diare yang terbesar di 5
kematian 29 orang, secara nasional angka kematian (CFR) pada kejadian luar
biasa diare pada tahun 2014 sebesar 1,14% (Depkes RI, 2014 dalam tria teguh
setiawan & dkk,2016). Berdasarkan riskesdas 2013 kejadian pada balita 35%
Lampung dari tahun 2007- 2016 cenderung meningkat, yaitu dari 9,8 per
1.000 penduduk menjadi 18,24% per 1.000 penduduk tahun 2016. Angka ini
dibandingkan dengan rata rata nasional angka ini masih jauh dibawah nasional
: 374 per 1.000 penduduk ( profil dinas kesehatan provinsi lampung tahun
didapat 294 anak yang mederita penyakit diare. Dan di tahun 2018 terhitung
diare.dari data yang diperoleh dari Ruang anak Rumah Sakit Umum Daerah
Pringsewu didpatkan bahwa yang mengalami diare pada anak berkisar pada
umur rata- rata > 1tahun sampa < 5 tahun. Dapat disimpulkan bahwa
penyakit diare di ruang RS Umum Daerah Pringsewu pada tahun 2018 setiap
merasa lemas, dan ketika itu tubuh yang lemas akan memperngaruhi aktfasnya
Menurut Nurarif & Kusuma (2015) salah satu masalah keperawatan yang
dari kebutuhan tubuh. Nurarif & Kusuma (2015) masalah nutrisi diare dapat
cukup selama diare, amatilah penanganan pada gizi yang kurang. Minuman
dan makanan tidak dihentikan lebih dari 24 jam karena ini penting untk
pemulihan mukosa usus. Air susu ibu harus diteruskan pemberiannya selama
satunya teruskan pemberian asi dan makanan, Anjuran makan untuk diare:
pisang karena mengandung banyak kalium dan mudah diserap dagingnya yang
padat akan membantu menjadikan feses yang lebih padat. Nasi dan roti
yang penting guna menyuplay energipada saat seseorang terkena diare. (detik
com,2016).
asupan nutrisi harus seimbang ada karbohidrat, protein lemak vitamin dan
melawan virus, terhindar dari alergi dan sakit, kemudian mampu mengikat IQ
anak. ASI juga dapat mempercepat penyembuhan diare. Dari urairan diatas
Makanan.
hubungan diare dengan status gizi balita. Penelitian ini dilakukan dikelurahan
lubuk buaya kecamatan koto tengah kota padang variebel BB/U. Populasi dan
penelitian ini adalah ibu dan balita yang berusia 12- 60 bulan, bertempak
tinggal di kelurahan lubuk buaya. Balita yang mengalami status gizi kurang
banyak terjadi diare dibandingkan dengan anak yang tidak mengalami diare,
hubungan yang bermakna antara kejadian diare dalam sebulan terakhir dengan
dengan status gizi balita. Penelitian ini dilakukan di Desa karangpring wilayah
puskesmas sukorambi kabupaten jember. Populasi ini adalah ibu dan balita
yang berusia balita 1-2 tahun, sebagain besar status gizinya normal
bahwa anak yang mengalami diare dengan status gizi yang kurang secara
yang terjadi dikarenakan ibu atau keluarga kurang memperhatikan pola makan
adalah balita umur 2-5 tahun, bertempat tinggal di desa karang anyar. Balita
yang mengalami status gizi kurang namun hasil analisis secara statistik
diare dalam 3 bulan terakhir dengan status gizi balita di kota karanganyar. (
alboneh, 2013)
lingkungan yang kurang baik dan kurangnya pengetahuan eorang ibu tentang
seperti diare. Maka peran perawat yang dapat dilakukan terkait yang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2018.
2. Tujuan khusus
Sakit Umum Daerah Pringsewu , data terbaru diare dari bulan Januari
atau anak.
D. Manfaat
1. Manfaat praktis
a. Bagi perawat
d. Bagi klien
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair
atau setengan cair (setengan padat), kandungan air tinja lebih banyak
daripada frekuensi yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali perhari.
Buang tersebut dapat/tanpa disertai lendir dan darah (Nurarif & Kusuma,
2015).
lebih dari 3 kali/hari dan pada neonatus lebih dari 4kali/ hari (Aziz Alimul
Hidayat , 2008).
Diare adalah buang air besar yang berlebih dari biasanya , atau BAB
yang disertai dengan tinja yang encer, dan tidak berbentuk padat
(Ngatsiyah, 2011).
2. Etiologi Diare
dua golongan, yaitu diare sekresi dan diare osmotic (Sodikin, 2011).
a. Faktor infeksi
1) Infeksi enteral
9
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
10
berikut:
astrovirus.
jamur (candidaalbicans).
2) Infeksi parenteral
b. Faktor Malabsorbsi
intoleransi laktosa).
2) Malabsorbsi lemak
3) Malabsorbsi protein
c. Faktor makanan
d. Faktor biologis
Rasa takut dan cemas (jarang tetapi dapat terjadi pada anak yang
3. Patofosiologi
transpir menjadi aktif dalam usus, sehingga sel mukosa mengalami iritasi
pergeseran aiar dan elektrolit kerongga usus yang dapat meningkatkan isi
rongga usus sehingga terjadi diare. Ketiga faktor makanan, dapat terjadi
apabila toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik dan dapat
2008 )
Patofisiologi
Diare
Frekuensi BAB Distensi abdomen
meningkat
Mual Muntah
Hilang cairan dan
elektrolit berlebihan
Kerusakan integritas kulit Nafsu makan menurun
meningeal
Gangguan
keseimbangan cairan Ketidakseimbangan
dan elekrolit nutrisi kurang dari
Asidosis metabolik kebutuhan tubuh
Dehidrasi
Sesak
Kekurangan volume
cairan
4. Manifestasi Klinis
1. Diare akut
b. Onset yang takterduga dari buang air besar encer, gas gas dalam
c. Nyeri pada kuadran kanan bawah disertai kram dan bunyi pada
perut
d. Demam
2. Diare kronik
5. Komplikasi
b. Renjatan hipolemik
d. Hipoglemia
enzim laktase.
kronik)
(Ngatsiyah, 2014)
6. Pemeriksaan Penunjang
adalah:
a. Pemeriksaan tinja
pospat.
(Nurarif&Kusuma,2015)
7. Penatalaksanaan
sebagai berikut:
a. Penatalaksanaan medis
a) Beri asi lebih sering dan lebih lama pada setiap kali
pemberian
2) Ajari ibu dan cara mencampur oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit
mangkok/gelas/cangkir
dengan lambat
berhenti
ini
lebih lambat
e) Setelah 3 jam
pengobatan
6 bugkus
melanjutkan pengobatan
120 ml/kg)
(Kemenkes,2008)
1. Definisi
atau dimensi tingkat sel,organ maupun individu yang dapat diukur dengan
(Ngatsiyah,2014)
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil
individu.(Ngatsiyah,2014:1)
a. Faktor genetik
optimal.
2) Mekanis
4) Endokrin
5) Radiasi
6) Infeksi
7) Stres
8) Imunitas
9) Anoksia embrio
2) Jenis kelamin
3) Umur
4) Gizi
5) Perawatan kesehatn
8) Fungsi metabolisme
9) Hormon
d. Faktor fisik
2) Sanitasi
3) Keadaan rumah
4) Radiai
e. Faktor psikososial
1) Stimulasi
2) Motivasi belajar
4) Kelompok sebaya
5) Stress
6) Sekolah
f) faktor keluarga
2) Pendidikan ayah/ibu
3) Jumlah saudara
4) Jenis kelamin
6) Kepribadian ayah/ibu
(Ngatsiyah, 2014)
antara ibu/ pengganti ibu dan anak yang merupakan syarat mutlak
maupun psikososial.
tertentu.
dengan umur rata rata 0 sampai 5tahun. Tahap tumbuh kembang pada anak
diantaranya:
terebih dahulu, sehingga bagian atas namapak lebih besar dari bagian
terjadi dengan pesat seperti pada periode prenatal dan kemudian mulai
sama.
1. Berat
Pada usia empat bulan berat bayi biasanya bertambah dua kali lipat.
Pada usia satu tahun berat bayi rata-rata tiga kali lipat berat pada
2. Tinggi
Pada usia empat bulan, ukuran bayi antara 23 dan 24 inci, pada usia
satu tahun antara 28 dan 30 inci, dan pada usia dua tahun antara 32
dan 34 inci.
3. Proporsi fisik
rangsur menjadi tampak lebih ramping dan tidak gembpal pada masa
akhir bayi
4. Tulang.
awal tahun pertama, tetapi belum masa selesai sampai masa punber,
ubun- ubun 50% daerah otak yang lunak yang telah tertutup pada usia
delapan belas bulan, dan hampir semua bayi telah tertutup pada usia
dua tahun.
5. Bangun tubuh
bulat dan gemuk, dan mesoformik yang cenderung berat, dan keras.
6. Gigi
Rata-rat bayi mempunyai empat hingga enam gigi susu pada usia satu
tahun 16 pada usia dua tahun. Gigi yang pertama muncul adalah gigi
depan, empat gigi susu yang terakhir biasanya baru muncul pada
7. Susunan saraf
Pada waktu lahir, berat otak adalah sederlapan berta total bayi.
Pertamabahan berat otak paling pesat pada usia dua tahun. Otak kecil
sesudah kelahiran, ini berlaku juga unutuk otak besar. Sel-sel yang
8. Organ perasa
Pada usia tiga bulan otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk
memungkinkan bayi melihat sesuatu secara jelas dan nyata.dan sel sel
perangsang kulit karena tekstur kulit mereka yang tipis dan karena
B. Perkembangan motorik
kegiatan yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, dan spinal cort.
1. Motorik kasar
2007)
1. Pengkajian
karakteristik.
(Sodikin,2011)
2. Diagnosa keperawatan
3. Inervensi Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi
Nutrisi adalah zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit,
dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat gizi dan zat lain yang
1. Faktor berhubungan
a. Faktor biologis
b. Faktor ekonomi
e. Faktor psikologis
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
B. Batasan masalah
Tabel 3.1 Batasan Istilah
Variebel Batasan Istilah Cara Ukur
Diare Suatu keadaan pengeluaran tinja Melakukan wawancara,
yang tidak normal atau tidak observasi, rekam medik,
biasanya. Ditandai dengan pemeriksaan fisik, hasil
perubahan volume, keenceran laboratorium
dan frekuensi dengan atau darah
dan keluarnya feses berlebihan
hingga 3kali /hari
Ketidakseimbangan Zat gizi yang terkandung dalam Melakukan wawancara,
nutrisi kurang dari makanan, dan kurangnya asupan observasi, pemeriksaan
kebutuhan tubuh nutrisi untuk memenuhi fisik, hasil laboratorium
kebutuhan metabolic.sehingga
dampaknya bisa menyebabkan
kelemahan atau lemas, karena
asupan makanan yang kurang
memenuhi kebutuhan tubuh.
C. Partisipan
34
Partisipan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 2 klien yaitu anak
kurang dari kebutuhan tubuh. Kriteria pasien dalam penelitian ini adalah balita
umur 1 sampai 5 tahun. Kondisi umum pasien Diare lemas, pasien, mual
muntah dan nafsu makan berkurang. Orang tua yang dapat bekerjasama untuk
waktu penelitian adalah minimal 3 hari. Jika krang dari 3 hari pasien pulang
E. Pengumpulan Data
palpasi pada sistem tubuh klien inspeksi digunakan untuk melihat adanya
putih dan bubur, apel yang dihaluskan, Dan membuat makan yang banyak
mengandung gula.
F. Analisa Data
keperawatan.
( Arikunto, 2008)
dibandingkan.
3. Penyajian data suatu hasil dari pelitian data yang yang diteliti. ( Arikunto,
2008)
Dari data yang telah disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan
G. Etik Penelitian
asal respon dan kuersioner maupun alat ukur apapun untuk menaga
3. Confendiality ( kerahasiaan)
Manusia sebagai subjek penelitian memiliki privasi dan hak asasi untuk
dirimya diketahui orang alain. Prinsip ini dapat diterapkan dengan cara
H. Jalannya Penelitian
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
keperawatan
kedua dan ketiga perawatan, dan lihat hasil atau perbandingan dari
3. Hasil
Tahap ini dilakukan dengan membuat laporan tertulis dan hasil penelitian
yang dilkukan. Laporan ini akan ditulis dalam bentuk skripsi. Jika dalam
tiga hari pasien sudah tidak tampak tanda dan gejala diare, bab tidak cair,
BAB IV
A. HASIL
akuntabel.
43
Sementara itu tujuan yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Umum
menyenangkan pelanggan.
Pringsewu, 2018).
a. Pengkajian
1) Idenstitas Pasien
Tabel 4 . 1
Identitas pasien
Pasien 1 Pasien 2
Identitas Pasien Data senjang
Nama An. E An. A Terdapat
Umur 1 tahun 2 tahun perbedaan umur
Jenis kelamin Perempuan Perempuan antara pasien 1
Agama Islam Islam dan pasien 2
Pendidikan Belum bersekolah Belum bersekolah
Alamat Pugung Pugung
Dx. Medis Gastroentritis Gastroentritis
2) Riwayat Penyakit
Tabel 4.2
Riwayat Penyakit
30 -1 x 10 : 24 = 30 – 2 x 12 /24
= 12 cc / hari = 14 cc / hari
24 x 60 24 x 60
10 = 10 =
Cairan x20 Cairan x 20
24 x 60 24 x 60
Cairan = Cairan =
24 x 60 x10 24 x 60 x10
20 10
720 cc / hari 720 cc / hari
Input Minum = infus
400 + 720= 1120 400 + 720 = 1120
Output Output
Iwl + BAK+ Iwl + BAK
muntah 14 + 700 + 270
: 12 + 650 + 350 = 984
= 1012 Input – output
Input – output 136 cc / hari
108 cc/ hari
ibunya. ibunya.
Tidak terdapat
kesenjangan
Tabel 4. 4
Pemeriksaan fisik
Data
Observasi Pasien 1 Pasien 2
senjang
Suhu 37,0‟C 37,9‟C Pasien 1, suhu
Nadi 110 kali/menit 110 kali/menit 37, 0C
RR 25 kali/ menit 25 kali/menit Tinggi badan
GDC 15 (E: 4, V: 5, M: 6) 15 (E: 4, V: 5, M: 6) 80 cm
Tinggi badan 80 cm 83 cm BB 11 kg
BB 11 kg 12 kg lingkar kepala
BB saat sakit 10 kg 11 kg 42 cm, lingkar
Lingkar kepala 42 cm 45 cm dada 40 cm,
Lingkar dada 40 cm 49 cm lingkar perut
Lingkar perut 50 cm 51 cm 50 cm lingkar
Lingkar lengan 14 cm 15 cm lengan 14 cm
atas dan pasien 2,
Suhu 37,90C
Tinggi badan
83, BB
12mkg,
lingkar kepala
45 cm, lingkar
dada 49
cm,lingkar
perut 51 cm,
lingkar lengan
atas 15 cm
Pemeriksaan
fisik
Tidak ada pernapasan Tidak ada pernapasan Tidak terdapat
cuping hidung, cuping hidung, kesenjangan
bersihan jalan nafas berishan jalan nafas
normal, pasien tidak normal, pasien tidak
batuk, jenis batu,jenis pernafasan
pernapasan normal, normal, bentuk ada
bentuk dada simetris, simetris, tidak ada
tidak ada retraksi / retraksi/ tarikan
tarikan dinding dada, dinding dad, irama
irama nafas teratur, nafas teratur,
kedalaman nafas kedalam nafa
Tabel 4.5
Data Psiko – Sosial – Spiritual
Data
Data Pasien 1 Pasien 2
senjang
Pola interaksi Saat sakit pasien Saat sakit pasien Tidak terdapat
dengan orang tua, cenderung diam, saat cenderung lbanyak kesenjangan
tim kesehatan diperiksa pasien tidak diam, jika ditanya
dengan takut kepada dokter, pasien tidak bnyak
lingkungan rumah perawat atau petugas bicara. Saat
sakit kesehatan lainnya. diperiksa pasien
tidak takut pada
dokter, perawat
atau petugas
kesehatan yang
lain.
Table 4 . 6
Pemeriksaan Darah
1. Analisa Data
Table 4. 7
Analisa Data
- BB saat sakit 10 kg
- Suhu 37,‟C
- N 110 kali?menit
- RR: 25 kali/menit
Pasien 2
DS: Diare Ketidakseimba
- Ibu pasien mengatakan ngan nutrisi
anaknya makan 4 – 5 Distensi abdomen kurang dari
sendok makan saja kebutuhan
- Ibu pasien mngatakan Mual muntah tubuh
berat badan anaknya
turun, BB sebekum sakit Nafsu makan menurun
12 kg
- Ibu pasien mengatakan
anaknya suasah untuk
makan
- Ibu pasien mengatakan
anaknya lemas
- Ibu pasien mngatakan
anaknya selalu rewel
DO:
- Makan 4 – 5 sendok
- BB saat sakit 11 kg
- Nafsu makan berkurang
- Pasien tampak lemas
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak pucat
- Mata cekung
c. Rencana Keperawatan
Table 4 . 8
Rencana Keperawatan
Pasien 2
Ketidakseimbanagan nutrisi Setelah dilakukan asuhan 1. Berikan subtansi gula
kurang dari kebutuhan tubuh keperawatan selama 3 x 24 jam 2. Yakinkan diet
berhubungan dengan masalah keidakseimbangan makanan yang
penurunan intake makanan nutrisi kurang dari kebutuhan diberikan mengandung
tubuh dapat teratasi dengan tinggi serat untuk
kriteria hasil: mencegah konstipasi
1. Adanya peningkatan berat 3. Anjurkan pasien untuk
badan yang sesuai dengan meningkatkan protein
tujuan dan vitamin C
2. Berat badan sesuai dengan 4. Berikan iformasi
tingi badan tentang kebutuhan
3. Tidak ada tanda – tanda nutrisi
malnutrisi 5. Kaji pasien untuk
4. Menunjukkan peningkatan mendapatkan nuutrisi
fungsi pengecapan dari yang dibutuhkan
menelan 6. Ajarkan pasien
5. Tidak terjadi penurunan bagaimana membuat
berat badan yang berarti catatan makanan
harian
7. BB pasien dalam batas
normal
8. Monitor adanya
penurunan berat badan
9. Monitor lingkungan
selama makan
10. Monitor
pertumbungan dan
perkembangan
11. Monitor interkasi anak
atau orang tua selama
makan
12. Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan nutrisi
yang dibutuhakan
d. Implementasi
Table 4 . 9
Implementasi
Diagnosa
26 mei 2018 27 mei 2018 28 mei 2018
Keperawatan
Pasien 1 Implementasi Implementasi Implementasi
Ketidakseimbang 08.00 1: Mengakaji 08:00 1:Mengkaji 08:15 1: mengkaji
an nutrisi kurang adanya alergi adanya alergi adanya alergi
dari kebutuhan makanan makanan makanan
tubuh R: R: R:
berhubungan Ibu pasien Ibu pasien Ibu pasien
dengan penurunan mnegatakan mengatakan mngatakan
intake makanan anakanya tidak anaknya tidak anaknya tidak
mempunyai alergi mempunyai memiliki alergi
tentang makanan alergi makanan makanan
H: H: H:
Tampak tidak ada Tampak tidak Tampak tidak
alergi ada alergi ada alergi
Diagnosa
28 mei 2018 29 mei 2018 30 mei 2018
Keperawatan
e. Evaluasi
Tabel 4.10
Evaluasi
O: O: O:
- Pasien tidak - Pasien tidak ada - Pasien tidak ada
mempunyai alergi alergi alergi
- Pasien lemas - Pasien sudah tidak - Pasien sudah
- Makan 2-3 sendok lemas tidak lemas
- BB saat sakit 10kg - Pasien makan 3-4 - Pasien makan 4-5
- Terapi paracetamol sendok sendok
- Terjadi penurunan - BB saat sakit 10 kg - BB saat sakit 10
berat badan - Terjadi penurunan kg
- BAB cair berat badan - Terjadi
>4kali/hari - BAB cair>4kali/hari penurunan berta
- Cairan IVFD mikro - Sudah tidak muntah badan
10 TPM - Suhu mendekati - Sudah tidak
- Muntah 1 kali 300 normal muntah
cc - S: 37,5‟C N:100 kali - Suhu mndekati
- S: 37,9‟C, N:110 /menit RR 20 normal suhu: 37,
A: A: A:
Masalah Masalah Masalah
ketidakseimbangan ketidakseimbangan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
berhubungan dengan berhubungan dengan berhubungan dengan
penurunan intake penurunan intake penurunan intake
makanan belum teratasi makanan belum teratasi makanan belum
teratasi
P: P: P:
Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi Lanjutkan intervensi
1. Kaji adanya alergi 1. Kaji adanya alergi 1. Kaji adanya alergi
makanan makanan makanan
2. Monitor adanya 2. Monitor adanya 2. Monitor adanya
penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan badan badan
3. BB pasien dalam 3. BB pasien dalam 3. BB pasien dalam
batas normal batas normal batas normal
4. Berikan subtansi gula 4. Berikan subtansi gula 4. Berikan subtasi
5. Berikan informasi 5. Berikan informasi gula
tentang kebutuhan tentang kebutuhan 5. Berikan informasi
nutrisi nutrisi tentang nutrisi
Pasien 2
Ketidakseimban S: S: S:
gan nutrisi - Ibu pasien - Ibu pasien - Ibu pasien
berhubungan mengatakan anaknya menngatakan mengatakan
dengan tidak mempunyai anaknya tidak anaknya tidak
penurunan alergi mempunyai alergi mempunyai alergi
intake makanan - Ibu pasien makanan makanan
mengatakan terjadi - Ibu pasien - Ibu pasien
penurunan berat mengatakan anaknya mengatakan
badan terjadi penurunan anaknya terjadi
- Ibu pasien berat badan penuruan berat
mengatakan - Ibu pasien badan
anakanya BAB cair mengatakan anaknya - Ibu pasien
4> kali/hari BAB cair 4>kali/hari mengatakan
- Ibu pasien - Ibu pasien anaknya BAB cair
mengatakan nafsu mengatakan nafsu dan sudah
makan anaknya makan anaknya berkurang dari 4
berkurang berkurang kali
- Ibu pasien - Ibu pasien - Ibu pasien
mengatakan anaknya mengtakan anaknya mengtaakan nafsu
demam demam makan anaknya
sudah bagus dan
menghabiskan
porsi yang
disediakan oleh
rumah sakit
O: O: O:
- Pasien tidak ada - Pasien tidak alergi - Pasien tidak ada
alergi - Pasien tampak sudah alergi
- Pasientampak lemas tidak lemas - Pasien sudah tidak
- Nafsu makan - Nafsu makan naik 4- lemas
menurun 3-4 sendok 5 sendok - Nafsu makan
- BAB cair 4< - BAB cair 3< membaik 5-6
kali/hari kali/hari sendok
- Pasien lemas - Pasien tidak lemas - BAB cair
- Pasien demam - Demam pasien 2<kali/hari
- Suhu: 37,9‟C menurun - Pasien tidak lemas
Nadi : 110 kali/menit - Suhu 37,5‟C, Nadi - Suhu 37,5‟C, Nadi
RR: 20 kali/menit 100 kali/menit 100 kali/menit
- IVFD 10 tetes /menit - RR 20 kali/menit - RR 20 kali/menit
- Terapi paracetamol - IVFD 10 tetes /menit - IVFD tetes/ menit
syr 120 mg ( 3x1)1/2 - BB 11 kg - BB 11 kg
cth
- BB saat sakit 11 kg
A: A: A:
- Masalah - Masalah - Masalah
ketidakseimbangan ketidakseimbangan ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh kebutuhan tubuh
berhubungan dengan berhubungan dengan berhubungan
penurunan intake penurunan intake dengan penurunan
makanan belum makanan belum intake makanan
teratasi teratasi belum teratasi
P: P: P:
- Kaji adanya tanda - Kaji adanya tanda - Kaji adanya tanda
alergi alergi alergi
- Monitor adanya - Monitor adanya - Monitor adanya
penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan badan badan
- BB pasien dalam - BB pasien dalam - BB dalam batas
batasa normal batas normal normal
- Berikan subtansi gula - Berikan subtansi gula - Berikan subtansi
guala
B. PEMBAHASAN
teori dan tinjauan kasus yang ditemukan pada pasien 1 dan pasien 2 pda
1. Pengkajian
sudah >4 kali / hari, muka pucat, diare sudah 3 hari yang lalu, dari hasil
kali / menit . pola nutrisi, muntah 1 kali / hari, pola eliminasi, BAB > 4
kepala 42 cm, lingkar dada 40 cm, lingkar perut 50 cm, lingkar lengan 14
cm.
umur 2 tahun, riwayat penyakit BAB cair > 4 kali / hari, suhu : 37,9 0 C,
Perbedaan antara kedua pasien yaitu pada pasien 1 adalah identitas atara
kedua pasien satu dan dua. pada pola makan pasien 1 makan 4 – 5 sendok
sedangkan pasien 2 pola makannya 5 sendok, dan respon pasien pada saat
makan ibu pasien mengatakan anaknya susah untuk makan dan respon
pasien 2 ibu pasien susah untuk makan. Tanda dan gejala pasien terlihat
tinggi hal ini kmeungkinan terjadi karna sistem gastroentritis Pada usia ini
usia 1- 5 tahun aktif, pada masa ini anak mulai sering bermain dengan
anak seumuran mereka dan anak pada tahap usia ini umumnya bermain
dilingkungan luar rumah dan kebersihan hygine cuci tangan mungkin tidak
tubuh anak,
belum terjaga, dan sistem dari gastroentritis pada usia ini sangat sensitif,
kebersihan setempat.
karena didalam nutrisi terkandung zat – zat lain, dan untuk menjaga
molekul lain ). Gula larutan juga dapat meningkatkan penyerapan air pada
dimana kedua pasien mengalami tanda gejala yang tertera dalam teori.
2. Diagnosa Keperawatan
terjadinya toksin yang ada tidak mampu diserap dengan baik dan dapat
Berdasarakan fakta dan teori yang didapat makan dapat disimpulkan bhwa
3. Intervensi
pada karya tulis berbasis studi kasus ini menggunakan intervensi bebasis
peningkatan Berat badan sesuai dengan tujuan, berat badan sesuai dengan
tinggi badan, tidak ada tanda- tanda malnutrisi , tidak terjadi penurunan
4. Implementasi
serat.
sejalan dengan teori yang ada karena kedua pasien mengalami kenaikan
5. Evaluasi
dinilai kembali.
makanan pada kedua pasien didapatkan hasil bahwa terjadi kenaikan berat
badan sebelumnya, hal ini sesuai dengan teori NANDA NIC- NOC (2015).
evaluasi yang muncul pada pasien terhadap kriteria hasil dan tujuan yang
BAB V
A. Kesimpulan
1. Dari data pengkajian didapatkan data senjang antara klien 1 dan klien
sendok dalam sekali makan dalam gram 68,5 gram, mual muntah,
BAB cair >4 kali/hari sejak 3 hari yang lalu, pola cairan IVFD mikro
kebutuhan tubuh
klien 2.
5. Dari hasil evaluasi yang dilakukan kepada klien 1 dan klien 2 terdapat
RR: 25 kali/ menit, makan 5 – 6 sendok, atau dalam gram 82,6 gram.
109 gram.
B. Saran
sebagai berikut:
1. Perawat
tindakan keperawatan
3. Institusi Pendidikan
4. Klien
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN