Anda di halaman 1dari 7

DEOTAS( Deodoran Tawas Semprot)

BAB I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Bau badan (BB), yang disebut juga dengan bromhidrosis, osmidrosis, atau
ozochrotia merupakan fenomena yang sering ditemukan pada populasi
pascapubertas. Bromhidrosis merupakan keadaan kronis yang ditandai dengan bau
yang berlebihan, biasanya bau tidak enak yang keluar dari kulit, lebih sering
terjadi karena hasil sekresi kelenjar apokrin daripada kelenjar ekrin. Permasalahan
bau badan ini tidak saja dapat mengganggu hubungan sosial seseorang, namun
juga dapat menjadi petanda higiene yang buruk dan dapat berhubungan dengan
penyakit tertentu (Siskawati dkk, 2014).

Bromhidrosis lebih sering ditemukan di banyak negara di Asia. Walaupun


belum ada laporan mengenai insidens penyakit, stigma buruk masyarakat terhadap
kondisi ini mengarahkan pasiennya untuk mencari pengobatan. Awitan
bromhidrosis apokrin biasanya terjadi setelah pubertas, dan lebih sering
ditemukan pada populasi kulit hitam, misalnya pada populasi Afrika Amerika.1
Kelainan ini lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan dengan perempuan,
kemungkinan disebabkan oleh aktivitas kelenjar apokrin pada laki-laki lebih
tinggi. Tidak terdapat kecenderungan geografis pada kejadian bromhidrosis
apokrin, walaupun musim panas dan cuaca hangat dapat memicu terjadinya
penyakit. Bromhidrosis ekrin dapat terjadi pada semua ras, dan usia, serta lebih
sering terjadi pada masa anak Siskawati dkk, 2014).

Melihat permasalahan tersebut kami hadir dengan membuat produk DEOTAS


( Deodoran Tawas Semprot) sebuah usaha yang bergerak dibidang kehutanan
terkhusus hasil hutan bukan kayu. DEOTAS bermitra langsung dengan pembuatan
batu tawas yang terbuat dari bahan kimia alam yang diolah di berbagai daerah.
Program yang ditawarkan berupa Deodoran yang telah di cairkan dan di beri varian
bau seperti bau mawar yang berguna untuk menghilangkan bau tubuh dan mencegah
noda kuning pada ketiak mulai dari kalangan remaja hingga kalangan langsia.

1
BAB II. PEMASARAN

1. Wilayah Pemasaran
Target wilayah pemasaran kami adalah kota Makassar ,khususnya di
dalam dan sekitaran kampus universitas hasanuddin untuk target sementara.
Target kami ketika produk telah tersampaikan ke masyarakat luas kami akan lebih
mengembangkan memasarkan ke supermarket dengan tentunya kualitas dan daya
saing yang sudah memenuhi standarisasi dari BPOM.

Gambar

2. Sasaran Konsumen
Target konsumen yaitu Mahasiswa(i), Siswa SMA, Siswa SMP, Dosen,
dan tempat-tempat kecantikan.

3. Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran yang kami lakukan secara garis besar terbagi menjadi 3
bagian utama yaitu:
a. Digital Marketing
Perkembangan generasi millennial tengah mengalami kenaikan sangat
pesat yang ditandai dengan perkembangan pengguna internet di Indonesia
Tercatat menurut survei tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Apji bahwa pengguna
internet Indonesia mencapai 132,7 juta. Hal tersebut merupakan ladang yang
sangat potensial sebagai channel dalam proses berbisnis. Adapun kegiatan yang
kami laksanakan untuk memanfaatkan hal tersebut yaitu pemanfaatan media sosial
(facebook adds, fasilitas promosi instagram, OA line dan WA) dan yang sedang
kami garap adalah pembuatan web site dan aplikasi android. Kami sangat

2
diuntungkan dengan fasilitas-fasilitas tersebut karena kecepatan informasi dan
luasnya jangkauan yang dimiliki.
b. Direct Marketing
Direct marketing Merupakan suatu metode marketing yang secara
langsung melakukan interaksi kepada konsumen untuk memperkenalkan
produk/jasa yang dimilikinya . Hal ini telah diungkapkan oleh (Suyanto. 2007:
219) Direct Marketing merupakan sistem pemasaran yang menggunakan saluran
langsung untuk mencapai konsumen dan menyerahkan barang dan jasa kepada
konsumen tanpa melalui perantara pemasaran. Strategi inilah yang kami
manfaatkan, dimana kami menemui langsung konsumen melalui kegiatan-
kegiatan pameran produk dan sponshorship. Selain itu kami membagikan brousur
serta pamflet dan tidak lupa kami melakukan dor to dor dengan customer kami.
c. WOMM (World of Mouth Marketing)
Word of Mouth Marketing adalah komunikasi tentang produk dan jasa
antara orang-orang yang dianggap independen dari perusahaan yang menyediakan
produk atau jasa, dalam medium yang akan dianggap independen dari perusahaan.
Komunikasi ini bisa saja berupa percakapan, atau hanya satu arah testimonial.
Misalnya berbicara langsung, melalui telepon, e-mail, listgroup, atau sarana
komunikasi lainnya (Silverman, George. 2001). Kata lain dari teknik pemasaran
ini adalah pemasaran dari mulut ke mulut.
Teknik pemasaran ini berhubungan dengan pelayanan dengan customer
yaitu melakukan pelayanan yang prima kepada mereka sehingga menimbulkan
rasa puas. Customer tersebut pada akhirnya menjadi Advokat Marketing bagi
perusahaan dengan kata lain melakukan pemasaran secara tidak sadar tetang
produk yang telah mereka coba. Teknik pemasaran ini sangatlah menguntungkan,
selain efektif tapi juga gratis tanpa biaya khusus dan customer yang dihasilkan
adalah customer tetap.

4. Situasi Persaingan Usaha


Kompetisi didalam dunia bisnis adalah suatu yang niscaya. Hal tersebut
yang mendorong para pengusaha untuk melakukan inovasi yang kreatif sehingga
tidak tertinggal bahkan mati tertelan oleh waktu. Salah satu cara untuk

3
memenangkan kompetisi dalam dunia bisnis adalah mengetahui siapa pesaing dan
apa kelebihan serta kekurangannya.
Bentuk daya saing kami dengan produk-produk lainya yang hampir sama
namun kami memiliki keunggulan dari segi inovatif dan kualitas, dari segi
inovatif kami mencoba meningkatkan minat masyarakat ke produk kami melalui
kemasan yang lebih menarik dan harga yang terjangkau dan dari segi kualitas
kami tidak kalah produk lain karena teh buatan kami mempunyai manfaat
menurungkan kolestrol yang jdi pembeda antara produk kami dengan produk lain.
Deodorant tawas selain dapat digunakan untuk penahan bau ketiak, juga ampuh
dalam menghilankan noda hitam pada ketiak, tidak meninggalkan noda pada baju,
tidak mengiritasi kulit serta tahan lama dibanding dengan produk lainnya. Dengan
ditambah ide kreatif sperti varian wangi produk deodorant tawas ini dapat
membantu masyarakat yang membutuhkan deodorant sebagai penahan bau ketiak.

4
BAB III. ASPEK TEKNIS

1. Kapasitas Produk

DEOTAS ( Deodoran Tawas Semprot) memiliki aspek teknis


dalam bentuk program yaitu:

a. Produk
Produk DEOTAS adalah program pertama yang kami tawarkan kepada
Customer kami. Kami bermitra langsung dengan penjual batu tawas sehingga
memotong rente penjualan panjang yang terkadang mencekik mereka secara tidak
langsung. Berikut ini gambaran sistem yang kami terapkan.

2. Ketersediaan Sarana Produksi


Berikut ini beberapa fasilitas pendukung dalam pembentukan usaha kami
diantaranya yaitu rumah produksi yang berlokasi di Makassar tepatnya di BTP
Tamalanrea. Selain itu beberapa peralatan penunjang yaitu alat penyemprot,
baskom, penumbuk, stiker untuk merk, bahan baku (air, batu tawas, varian
wangi), dengan mengenalkan produk yang kami buat ini dengan cara membuka
situs online dan memberitahu secara langsung serta menyebar brosur dan juga
poster. Kami akan membuka toko online di Instagram, dan line. Serta kami akan
bergabung di situs penjualan online seperti tokopedia dan bukalapak. Harga yang
kami tawarkan kepada konsumen adalah harga yang kami sesuaikan dengan
bentuk dan varian wangi yang kami buat.

3. Ketersediaan Bahan Baku


Bahan baku yang kami butuhkan dalam kegiatan usaha ini yaitu batu tawas, air,
varian wangi.
4. SDM Yang Terlibat
Struktur produksi DEOTAS ( Deodoran Tawas Semprot)
a. Chief Executife Officer (CEO) : Muh Andreansyah
Keahlian : Mengolah dan menciptakan produk-produk kehutanan terbaru,
mengatur manajemen usaha, mengatur strategi usaha, mengatur manajemen usaha,
mengatur strategi usaha dan leadership

5
b. Chief Marketing Officer (CMO) : Nurrannisa
Keahlian : Mengatur strategi marketing dan promosi, Public Speaking, dan
penentuan harga jual.
c. Chief Operating Officer (COO) : Sri Wahyuningsih
Keahlian : Pengolahan Hasil-hasil pembuatan produk, Hazard Analisis
Critical Contol Point( HACCP) dan Pengujian Organoleptik.
d. Chief Financial Officer : Nurul Ismi Islamiah
Keahlian : Mengolah Keuangan, pembelanjaan, pembentukan anggaran,
dan pembuatan laporan keuangan.

6
Daftar Pustaka

Siskawati .Y, Bernadette.I, Menaldi L.S, 2014. Bau Badan : Patogenesis Dan
Penatalaksanaan. Jurnal ilmu kesehatan kulit dan kelamin. Vol. 41
No. 1.

Anda mungkin juga menyukai