jagat raya ini. Dia adalah pemilik segalanya sekaligus Dia adalah segalanya, sumber segala
sumber dan tujuan akhir dari segalanya. Dia hening, tenang tak tergoyahkan, tak tersentuh,
tetap seimbang, tak terpikirkan.
Ketika Dia menunjukkan salah satu kekuatan Nya, manusia mellihatnya sebagai Sinar.
"Dewa" berasal dari akar kata "Div" yang berarti sinar. Maka sinar suci Nya yang dapat di
tangkap oleh manusia inilah disebut "Dewa" dan untuk dapat dibedakan sesuai sifat dari sinar
suci tersebut maka diberikanlah sebutan-sebutan atau nama. Kekuatan dari sinar suci ini,
diidentifikasi dan diberikan sebutan "Bhatara" berikut juga dengan sebutan dan
nama.Mantram dan Sloka tentang Ke_Esa_an Tuhan.
Banyak orang yang menanyakan kepada orang lain, dimanakah Tuhan? Ada yang
mengatakan, Dia tidak ada, yang lainnya mengatakan Dia berbahaya. Wahai umat manusia,
ketahuilah bahwa Dia-lah yang menebus dosa-dosa umat manusia dan memberikan
kehidupan, Dia adalah Tuhan. Rgveda : 2.12.5
Tuhan memiliki ribuan kepala, ribuan mata demikian pula ribuan kaki. Ia tersebar di seluruh
penjuru bumi, memiliki 10 jari yaitu Panca Maha Butha dan Panca Tanmantra yang juga
berada di luar jagat raya ini.
Rgveda : 10.90.1
Bagi mereka yang pikirannya dipusatkan kepada Yang Tak Terwujud, kesulitannya lebih
besar, karena sesungguhnya jalan dari Yang Tak termanifestasikan sukar dicapai oleh orang
yang mempunyai badan jasmani.
Bg 12-5
Banyak gelar lagi yang dipersembahkan oleh umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Esa
sebagai:
Sang Hyang Parameswara (Raja Termulia),
Parama Wisesa (Maha Kuasa),
Jagad Karana (Pencipta Alam) dan lain- lainnya.
Sebagai Pencipta Ia bergelar Brahma (Utpati),
sebagai Pemelihara dan Pelindung (Sthiti) Ia disebut Wisnu dan
Dalam fungsi atau kekuasaan- Nya mengembalikan segala isi alam ini kepada sumber asalnya
(pralina) Ia bergelar Siwa
Tuhan yang Esa ini dipuja orang dengan berbagai cara, di berbagai tempat dan dalam
berbagai aspek dan perwujudannya. Dewa-dewa itu adalah aspek dari Yang Esa. Hindu
menggunakn simbul eksternal ketika berdoa. Orang Hindu akan mengatakan bahwa gambar
membantu pikirannya dalam berkonsentrasi pada yang dipujanya. Ia tahu, seperti anda juga
tahu, bahwa gambar dan patung bukan Tuhan. Patung tidak bisa berada dimana-mana seperti
Tuhan.
Dari Penjelasan diatas ada pertanyaan yang mesti di pertegas agar tidak salah tafsir oleh
generasi muda nantinya, pertanyaan ini muncul dari seorang non Hindu,
1. ( Upanishad IV.2.1.)
Tuhan itu hanya satu tidak ada duanya.
2. Tuhan memiliki ribuan kepala, ribuan mata demikian pula ribuan kaki. IA
TERSEBAR di seluruh penjuru bumi, memiliki 10 jari yaitu Panca Maha Butha dan
Panca Tanmantra yang juga berada di luar jagat raya ini.
Rgveda : 10.90.1
Yang intinya mengartikan bahwa Semua Mahluk di Bumi maupun di angkasa sana, Beliau
selalu ADA dalam berbagai nama dan bentuknya baek positif maupun negatif yg tak terbatas
(sifat-sifat Tuhan yang Maha Mulia, Maha Kuasa, Maha Pengasih dan tiada terbatas ) ,
karena kekuatan manusia untuk menggambarkan Sang Hyang Widhi sangat terbatas adanya.
Maka Maha Rsi-Maha Rsi kita hanya mampu memberi sebutan dengan banyak nama menurut
fungsiya.
Sebagai dikatakan dalam pustaka suci Weda:
“EKAM SAT WIPRAH BAHUDA WADANTI”, artinya “Hanya satu (Ekam) Sang Hyang
Widhi (Sat), namun orang bijaksana (viprah) menyebutkan (wadanti) dengan banyak nama
(bahuda)
Mungkin itu dulu yang bisa saya sampaikan dari Tulisan teman kami yang sangat bermanfaat
ini.