Anda di halaman 1dari 1

SANDI VINDIYAN JAYA KUSUMA

121914153005

TEORI KEBUDAYAAN

TAFSIR KEBUDAYAAN CLIFFORD GEERTZ

Dalam tafsir kebudayaa, Geertz melakukan pendekatan lukisan mendalam, atau ‘thick
descrption’ terhadap kebudayaan. Artinya, pendekatan kebudayaan, melalui penafsiran
system-sistem symbol makna cultural secara mendalam dan menyeluruh dari perspektif para
pelaku kebudayaan itu sendiri.

Melalui pendekatan tersebut, pembaca mampu dituntun pada teori interpretative


tentang kebudayaan. Sehingga ia dapat menafsir mengapa, latar belakang, faedah, fungsi dan
tujuan dari seseorang mempraktekkan unsure-unsur kebudayaan yang ada. Menurut Geertz,
kebudayaan adalah sesuatu yang semiotic atau bersifat semiotic, yaitu hal-hal yang
berhubungan dengan symbol yang tersedia di depan umum dan dikenal serta diberlakukan
oleh masyarakat yang bersangkutan. Sebab kebudayaan adalah anyaman makna-makna, dan
manusia adalah binatang yang terperangkap dalam jarring-jaring yang ia tenun sendiri dari
makna itu. Disini, Geertz seakan-akan menjadi penerus idea-idea dari Max Weber, yang
justru merendahkan derajat kemanusiaan.

Kebudayaan selain itu bersifat kontekstual dan mengandung makna-makna public.


Seperti Cokfight, dalam pertarungan ayam di Bali Geertz menafsirkan sebuah ayam yang
bertarung bukan hanya sekedar ayam, namun disitu ada multi tafsir yang ditafsirkan oleh
masyarakat sekitarnya. Seperti pertaruhan harga diri, kehormatan, jabatan dan kasta. Dalam
sabung ayam di Bali juga adanya sebuah control.

Sedangkan Goodenough yang melihat kebudayaan sebagai system kognitif, yaitu


menganggap perilaku budaya sejajar dengan gramatika bahasa: sama halnya dengan Levi
Strauss yang menganggap kebudayaan sebagai system structural, melihat oposisi dwipihak
sedangkan Clifford Geertz mengartikan kebudayaan system simbolis. Teori kebudayaan
kognitif dan structural Goodenough terispirasi dari Saussure, “I have found it theoretically
helpful to think of both culture and language as rooted in human activities and as pertaining
to groups insofar as they consist of people who engage with one another in the context of
those activitiesculture is conceptual mode underlying human behavior.”

Sebuah kebudayaan yang menekankan pada kemunculannya ditekankan pada sebuah


interaksi manusia. Jika kebudayaan ditekankan secara terpisah dari individu. Maka akan
adanya sebuah multi tafsir secara bahasa.

Anda mungkin juga menyukai