Anda di halaman 1dari 10

Tugas Kelompok 5

HASAN HANAFI

Makalah Ini Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah PMDI

Yang Diampu Oleh Ibu DRA. DRA.Yusafrida Rasyidin, M.AG

Disusun Oleh

Kelompok 5

Kelas B

Muzamil : 1931040090

Selvia Miranda : 1931040054

PROGRAM SERJANA

JURUSAN PEMIKIRAN POLITIK ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN DAN STUDI AGAMA

UIN RADEN INTAN LAMPUNG

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas ke hadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nyalah kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”HASAN HANAFI.” Shalawat serta salam tak
lupa kami hanturkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW. Penulisan makalah ini
dapat terlaksana terutama berkat anugrah yang dilimpahkan kepada kami dalam bentuk
kesehatan.

Kami menyampaikan terima kasih kepada IBU DRA.Yusafrida Rasyidin, M.AG


Selaku dosen pengampu mata kuliah PMDI yang telah memilih kami untuk
mempresentasikan materi ini. Semoga dengan adanya makalah ini bisa bermanfaat untuk kita
semua, walaupun kami menyadari masih banyaknya kekurangan pada makalah ini. Oleh
karnanya kami membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun dari pembaca semua
agar kami bisa lebih baik lagi untuk selanjutnya.

Sekian, Terima Kasih.

Bandar Lampung, 5 September 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i

Daftar Isi ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................................

A. Biografi Hasan Hanafi .................................................................................... 2


B. Karya-karya Hasan hanafi............................................................................... 3

BAB III PENUTUP ............................................................................................................

A. Kesimpulan .................................................................................................... 6
B. Saran .............................................................................................................. 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 7


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kajian Al-quran Hasan Hanafi merupakan proyek ketiga dalam tiga proyek
besarnya. Sebagai penganut hermeneutika subjektifis, ia berangkat dari realitas menuju
teks. Hasan hanafi menegaskan bahwa penafsir harus memiliki komitmen politik
menuju re-interpretasi teks al-quran. Hermeneutika pembebasan ia jalankan sebagai
salah satu solusi dari problem kehidupan manusia tertindas.
Makalah ini merupakan eksplorasi mengenai pemikiran hermeneutika al-quran
hasan hanafi. Analisis deskriptif digunakan untuk mengungkap bangunan herumentika
hasan hanafi dan analisis kontektual untuk menyalurkan semngat pembebasan hasan
hanfi untuk kontek indonesia.
Manusia diciptakan pada dasarnya adalah untuk mempunyai ilmu-ilmu yang
banyak oleh karena itu seblum lanjut ke materi yang lebih jauh hendak nya
mempelajari teori-teori dasar terlebih dahulu.

B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Biografi Hasan Hanafi?
2. Apa Saja Karya Yang Dihasilkan Hasan Hanafi?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Biografi Hasan Hanafi


Hassan Hanafi ( ‫ ) حنفی حسن‬lahir 13 febuari 1935 di Kairo Mesir, ia
adalah seorang profesor dan ketua departemen filsafat di Universitas Kairo.
Ia adalah otoritas terkemuka dalam Islam modern.
Hanafi dilahirkan dalam keluarga artistik di Kairo. Sebagai pemuda ia
mempelajari biola, yang ia terus mainkan hingga hari ini.
Sebagai seorang pemuda yang termotivasi oleh aktivisme politik
revolusioner, Hanafi dikaitkan dengan Ikhwanul Muslimin. Kemudian
Hanafi belajar di Sorbonne di Paris. Sejak 1967, ia telah menjadi profesor
filsafat di Kairo, serta menjadi profesor tamu di universitas-universitas di
Prancis , Amerika Serikat , Belgia , Kuwait , dan Jerman .
Di masa kecilnya ia berhadapan dengan kenyataan-kenyataan hidup di
bawah penjajahan dan dominasi pengaruh bangsa asing. Kenyataan itu
membangkitkan sikap patriotik dan nasionalismenya, sehingga tidak heran
meskipun masih berusia 13 tahun ia telah mendaftarkan diri untuk menjadi
sukarelawan perang melawan Israel pada tahun 1948.
Hassan Hanafi mengawali pendidikannya pada tahun 1948, dengan
menamatkan pendidikan tingkat dasar, kemudian melanjutkan studinya di
Madrasah Tsanawiyah “Khalol Agha”. Kairo yang diselesaikannya selama
empat tahun. Selama di Tsanawiyah ini, Hassan Hanafi sudah mulai aktif
mengikuti diskusi-diskusi kelompok al-Ikhwan al-Muslimin. Ketika masih
duduk di bangku SMA, tepatnya pada tahun 1952, Hassan Hanafi bersama-
sama dengan para mahasiswa untuk mengabdikan diri guna membantu
gerakan pemberontakan melawan Inggris di Terusan Suez, serta revolusi
mesir pada tahun 1 952.
Pada tahun 1956, Hassan Hanafi mendapatkan gelar sarjana muda filsafat
di Universitas Kairo, selanjutnya ia memperoleh kesempatan studi Strata
yang lebih tinggi di Universitas Sorbone Prancis. Di sini ia memperoleh
lingkungan yang kondusif untuk mencari jawaban atas persoalan-persoalan
mendasar yang sedang dihadapi oleh negerinya dan sekaligus merumuskan
jawaban-jawabannya.
Hanafi adalah seorang murid dari ahli fenomenologi Osman Amin ,dan
menerbitkan trilogi di mana ia menggunakan metode Husserl untuk
merekonstruksi filsafat Islam klasik dan untuk mengkritik sumber dan
perkembangan kesadaran Eropa. Penafsiran Hanafi tentang Islam juga
digambarkan sebagai sosialis dan ia telah menguraikan konsep "Kiri Islam",
menafsirkan Islam dengan cara sosialis. Dia juga mempromosikan
interpretasi Islam yang mendukung pengembangan etika global.

B. Karya-karya Hasan hanafi


Karya karya hanafi dapat diklasifikasiakan menjadi tiga priode, yaitu :
Priode pertama berlangsung pada tahun 60-an; periode kedua pada tahun 70-
an, dan periode ketiga dari tahun 80-an sampai dengan 90-an. Analisis
tentang perkembangan pemikiran Hanafi akan di dasarkan perkembangan
perpriode dari karya karya tersebut. Masing masing priode terdapat
perkembangan pemikiran hanafi dan dinamika politik di Mesir mempunyai
pengaruh besar pada pemikirannya.
Pada awal dasawarsa 1960-an pemikiran Hanafi dipengaruhi oleh faham-
faham dominan yang ber¬kembang di Mesir, yaitu nasionalistik-sosialistik
po¬pulistik yang juga dirumuskan sebagai ideologi Pan Arabisme, dan oleh
situasi nasional yang kurang menguntungkan setelah kekalahan Mesir dalam
perang melawan Israel pada tahun 1967.
Usahanya untuk melakukan rekonstruksi pemikiran Islam, ketika ia
berada di Perancis ia mengadakan penelitian tentang, metode interpretasi
sebagai upaya pembaharuan bidang ushul, dan tentang fenomenologi sebagai
metode untuk memahami agama dalam konteks realitas kontempo¬rer.
Ketiga, usaha untuk menginterprestasikan realitas umat islam dalam
kerangka baru. Penelitian itu sekaligus merupakan upayanya un¬tuk meraih
gelar doktor pada Universitas Sorbonne, dan ia berhasil menulis disertasi
tentang Metode Penafsiran yang mendapat penghargaan sebagai karya ilmiah
terbaik di Mesir pada tahun 1961.
Awal periode 1970-an, Hanafi juga memberikan perhatian utamanya
untuk mencari penyebab kekalahan umat Islam dalam perang melawan Israel
tahun 1967. Oleh karena itu, tulisan-tulisannya lebih bersifat populis. Di
awal peri¬ode 1970-an, ia banyak menulis artikel di berbagai media massa,
seperti Al Katib, Al-Adab, Al-Fikr al-Mu’ashir, dan Mimbar Al-Islam. Pada
tahun 1976, tulisan-tulisan itu diterbitkan sebagai sebuah buku dengan judul
Qadhaya Mu’ashirat fi Fikrina al-Mu’ashir.
Kemudian, pada tahun 1977, kembali ia menerbitkan Qadhaya Mu
`ashirat fi al Fikr al-Gharib. Buku kedua ini mendiskusikan pemikiran para
sarjana Barat untuk melihat bagaimana mereka memahami persoalan
masyarakatnya dan kemudian mengadakan pembaruan.
Sementara itu Dirasat Islamiyyah, yang ditulis sejak tahun 1978 dan
terbit tahun 1981, memuat deskripsi dan analisis pembaruan terhadap ilmu-
ilinu keislaman klasik, seperti ushul fikih, ilmu-ilmu ushuluddin, dan filsafat.
Dimulai dengan pendekatan historis untuk melihat perkembangannya, Hanafi
berbicara tentang upaya rekonstruksi atas ilmu-ilmu tersebut untuk
dise¬suaikan dengari realitas kontemporer.
Periode selanjutnya, yaitu dasawarsa 1980-an sampai dengan awal 1990-
an, dilatarbelakangi oleh kondisi politik yang relatif lebih stabil ketimbang
masa-masa sebelumnya. Dalam periode ini, Hanafi mulai menulis Al-Turats
wa al-Tajdid yang terbit pertama kali tahun 1980. Buku ini merupakan
landasan teoretis yang memuat dasar-dasar ide pembaharuan dan langkah-
langkahnya. Kemudian, ia menulis Al- Yasar Al-lslamiy (Kiri Islam), sebuah
tulisan yang lebih merupakan sebuah "manifesto politik" yang berbau
ideologis, sebagaimana telah saya kemukakan secara singkat di atas.
Buku Min Al-Aqidah ila Al-Tsaurah (5 jilid), yang ditulisnya selama
hampir sepuluh tahun dan baru terbit pada tahun 1988. Buku ini memuat
uraian terperinci tentang pokok-pokok pembaruan yang ia canangkan dan
termuat dalam kedua karyanya yang terdahulu. Oleh karena itu, bukan tanpa
alasan jika buku ini dikatakan sebagai karya Hanafi yang paling
monumental.
Selanjutnya, pada tahun-tahun 1985-1987, Hanafi menulis banyak artikel
yang ia presentasikan dalam berbagai seminar di beberapa negara, seperti
Amerika Serikat, Perancis, Belanda, Timor Tengah, Jepang, termasuk
Indonesia. Kumpulan tulisan itu kemudian disusun menjadi sebuah.buku
yang berjudul Religion, Ideology, and Development yang terbit pada tahun
1993. Beberapa artikel lainnya juga tersusun menjadi buku dan diberi judul
Islam in the Modern World (2 jilid).
Bapak tiga anak ini menulis sedikitnya 20 buku dan puluhan makalah
ilmiah. Karyanya yang populer di Indonesia antara lain Al-Yasar al-Islami
(Kiri Islam), Min al-`Aqidah ila al-Thawrah (Dari Teologi ke Revolusi),
Turath wa Tajdid (Tradisi dan Pembaharuan), Islam in The Modern World
(1995), dan lainnya. Hasan Hanafi bukan sekedar pemikir revolusioner, tapi
juga reformis tradisi intelektual Islam klasik.
Dalam karya-karyanya yang lebih baru, Hanafi berpendapat bahwa Islam
perlu dipahami dengan cara yang memfasilitasi kebebasan dan kemajuan
manusia.
Hanafi telah bertindak sebagai penasihat Dewan InterAction, sebuah koalisi
dari 26 mantan perdana menteri dan presiden. Ia juga anggota dari
Association for Intercultural Philosophy, yang mendorong dialog di antara
para filsuf dari seluruh dunia. Dia adalah salah satu penandatangan asli A
Common Word Between Us and You , sebuah surat terbuka oleh para
cendekiawan Islam kepada para pemimpin Kristen, yang menyerukan
perdamaian dan pengertian.
Buku Hassan Hanafi "An Invitation for Dialogue" telah dituduh oleh para
sarjana Islam konservatif sebagai bidat dan kemurtadan.
Pendapatnya yang liberal tentang Islam telah membuat ulama dan Azhar
yang konservatif. Sebagai contoh, ia menyatakan bahwa nama Tuhan harus
diubah menjadi "Transendensi." Sarjana konservatif dari Azhar membantah
bahwa Hanafi mendistorsi Islam.
Ada fatwa, sebuah opini Islam yang dikeluarkan oleh para cendekiawan
Islam yang mengutuk Hanafi sebagai murtad. Ini telah menimbulkan
kontroversi di Mesir, karena banyak kaum liberal tidak setuju dengan
tuduhan bahwa Hanafi adalah seorang murtad. [13]
Dalam sebuah majalah Mesir ia menyatakan bahwa murid utamanya di Mesir
adalah:
Nasr Abu Zayd
Ali Mabrouk
Kareem Essayyad
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hassan Hanafi ( ‫ ) حنفی حسن‬lahir 13 febuari 1935 di Kairo Mesir,
ia adalah seorang profesor dan ketua departemen filsafat di
Universitas Kairo. Ia adalah otoritas terkemuka dalam Islam modern.
Hanafi dilahirkan dalam keluarga artistik di Kairo. Sebagai pemuda ia
mempelajari biola, yang ia terus mainkan hingga hari ini.
Sebagai seorang pemuda yang termotivasi oleh aktivisme politik
revolusioner, Hanafi dikaitkan dengan Ikhwanul Muslimin.
Kemudian Hanafi belajar di Sorbonne di Paris. Sejak 1967, ia telah
menjadi profesor filsafat di Kairo, serta menjadi profesor tamu di
universitas-universitas di Prancis , A merika Serikat , Belgia , Kuwait
dan Jerman.

B. Saran
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menjadi salah satu
bahan untuk dapat menambah pengetahuan dalam hal pengtahuan
tokoh Hasan Hanafi Dan juga penulis mengharapkan adanya kritik
dan saran yang bersifat membangun guna penyesunan makalah
berikutnya yang lebih sempurna lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Badruzzaman, Abad. Kiri Islam Hasan Hanafi: Menggugat
Kemapanan Agama dan
Politik, Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005
Baedowi, Ahmad. “Tafsir Tematik Menurut Hasan Hanafi” dalam M.
Alfatih
Suryadilaga, Jurnal Studi Ilmu-ilmu Alquran dan Hadis Vol. 10, No.
1, Januari
2009
Baker, Anton. Metode-metode Filsafat. Jakarta: Ghalia Indonesia,
1984.
Connoly, Peter. Aneka Pendekatan Studi Agama terj. Imam Khoiri.
Yogyakarta: LkiS.
2012.
Engineer, Ashgar Ali. Islam dan Teologi Pembebasan terj. Agung
Prihantoro. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. 1999.
__________. Liberalisasi Teologi Islam terj. Rizqon Khamami.
Yogyakarta: Alinea,
2004.
Faiz, Fahruddin. Hermeneutika Al-Qur’an: Tema-tema Kontroversial.
Yogyakarta:
ELSAQ. 2005.
Gadamer, Hans-Georg. Truth and Method terj. Ahmad Sahidah cet.
II, Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2010
Harb, Ali. Naqd al-Nash terj. M. Faisol Fatawi. Yogyakarta: LkiS.
2003.
Hanafi, Hasan. al-Turats wa al-Tajdid Terj. Yudian W. Asmin.
Yogyakarta: Titian
Ilahi Press. 2001.

Anda mungkin juga menyukai