Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ASKEB IV

VAGINITIS

Dosen pengampu : Tin Utami SST

Disusun oleh :
1. JUNIAWATI ( 09/1136/B/0049 )

2. KIKI MONICA E.D. ( 09/1139/B/0052 )

3. TITI KURNIASIH ( 09/1090/B/0113 )

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HARAPAN BANGSA

PURWOKERTO 2011

1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat AllAh Swt atas segala rahmat dan
karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah mengenai “VAGINITIS” Kami
menyadari bahwa makalah ini tidak dapat di selesaikan tanpa bantuan,dorongan,semangat
dari :
1. Tin Utami,SST selaku dosen pengampu mata kuliah askeb IV yang telah
membingbing dan mengarahkan dalam penyelesaian tugas ini.
2. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan sehingga kami masih bisa
mengikuti kuliah seperti biasa.
3. Teman-teman yang ikut membantu dalam penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Purwokerto,20 Maret 2011

Penyusun

2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................................1

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4

A.Latar Belakang........................................................................................................................4

B. Tujuan....................................................................................................................................5

C. Manfaat..................................................................................................................................5

BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................6-10

A. Definisi...................................................................................................................................6

B. Penyebab.............................................................................................................................6-7

C. Gejala..................................................................................................................................7-8

D.Diagnosa.................................................................................................................................8

E. Pengobatan........................................................................................................................9-10

F. Pencegahan...........................................................................................................................10

BAB III ASUHAN KEBIDANAN (SOAP).......................................................................11-13

BAB IV PENUTUP..................................................................................................................14

A. Kesimpulan.........................................................................................................................14

B. Saran.....................................................................................................................................14

Daftar Pustaka...........................................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kebanyakan wanita pemberitahuan dari waktu ke waktu bahwa mereka memiliki


cairan dari vagina. Ini adalah proses normal yang menjaga daerah mukosa vagina lembab.

Tetapi tidak hanya itu daerah vagina yang lembab bisa berubah menjadi sarang
berkumpulnya bakteri-bakteri,jamur serta virus yang bisa dengan mudah hidup di daerah
tersebut dan bisa menimbulkan penyakit,seperti yang terdapat di daerah vagina yang biasa di
sebut sebagai vaginitis.

Vaginitis adalah suatu peradangan pada lapisan vagina. Vaginitis dapat terjadi secara
langsung pada luka vagina atau melalui luka perineum, permukaan mokusa membengkak dan
kemerahan, terjadi ulkus dan getah mengandung nanah yang keluar dari daerah ulkus.

Vaginitis di sebabkan oleh jamur dan bakteri akibat tidak bersihnya genetalia,gejala
pada vaginitis biasanya di sertai keluar cairan vagina atau keputihan yang abnormal,di
katakan abnormal karena keputihan tersebut sangat berlebihan berbau dan terjadi iritasi di
sekitar vagina,vaginitis bisa juga di sebabkan bawaan pada saat bersalin karena kurangnya
keseterilan dari alat atau dari henskun si penolong yang kurang seteril.

Asuhan kebidanan patologi pada ibu nifas dengan Vaginitis meliputi data subyektif
dan data obyektif. Data subyektif berisi identitas,alasan datang. Sedangkan data obyektif
berisi tanda-tanda vital,pemeriksaan fisik.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

a. Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengumpulkan semua data fokus yang di


butuhkan baik melalui anamnesa maupun pemeriksaan untuk menilai keadaan klien
secara menyeluruh.
b. Diharapkan tenaga kesehatan menginterpretasikan data dengan tepat untuk
mengidentifikasi diagnosa atau masalah dan kebutuhan.
c. Diharapkan tenaga kesehatan mampu mengidentifikasi diagnosa dan masalah
potensia/mungkin timbul agar dapat diantisipasi penangananya
d. Diharapkan tenaga kesehatan mampu menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera
sehinga tindakan dapat segera direncanakan untuk dilakukan tindakan konsultasi atau
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kondisi klien
e. Diharapkan tenaga kesehatan mampu menyusun rencana asuhan secara menyeluruh
dengan tepat dan rasional sesuai langkah-langkah sebelumnya.
f. Diharapkan tenaga ksehatan mampu melaksanakan asuhan yang telah direncanakan
dengan memperhatikan efisiensi dan tindakan yang aman.
g. Diharapkan tenaga kesehatan mampu melakukan evisiensi pelaksanaan rencana
asuhan.

4
2. Tujuan Khusus

Diharapkan tenaga kesehatan mampu melaksanakan Asuhan dengan Menggunakan SOAP


yang meliput:

a. Mampu melakukan anamnesa subyektif dengan pengumpulan data pada ibu post
partum dengan Vaginitis
b. Mampu Melakukan pemeriksaan Obyektif terhadap ibu post partum dengan Vaginitis
c. Mampu Melakukan dan menentukan diagnosa terhadap ibu post partum dengan
Vaginitis
d. Mampu melakukan dan menentukan perencanaan dan mempu mengefaluasi ibu post
partum dengan vaginitis.
e. Mampu menyari penyebab dan cara mengatasi dari penyakit vaginitis.

C. MANFAAT.

1. Bagi Penulis

Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat dimeja perkuliahan,terutama yang


berhubungan dengan asuhan kebidanan pada ibu nifas vaginitis.

2. Bagi Lahan

Dapat mengefaluasi kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu
nifas dengan Vaginitis.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Vaginitis

Vaginitis adalah peradangan dari vagina. Vaginitis sangat umum dan dilaporkan oleh
sebanyak 75% dari wanita-wanita pada beberapa titik dari kehidupan-kehidupan mereka.
Vaginitis dapat disebabkan oleh sejumlah infeksi-infeksi, termasuk bakteri-bakteri (seperti
Gardnerella dan gonorrhea), protozoan-protozoan (seperti trichomonas), dan ragi
(Candida). Infeksi ragi vagina adalah bentuk paling umum dari vaginitis, sering dirujuk
sebagai vaginal Candidiasis.

Infeksi-infeksi bakteri vagina terjadi ketika bakteri baru diperkenalkan kedalam area
vagina, atau ketika ada peningkatan dalam jumlah bakteri yang sudah hadir di vagina relatif
pada jumlah dari bakteri yang normal. Contohnya, ketika bakteri yang normal dan melindungi
dihapus oleh antibiotik-antibiotik (diminum untuk merawat infeksi saluran kencing,
pernapasan dan tipe-tipe lain) atau oleh obat-obat penekan imun (immunosuppressive drugs),
bakteri dapat berlipat ganda, menyerang jaringan-jaringan, dan menyebabkan iritasi dari
lapisan vagina (vaginitis).

Infeksi-infeksi bakteri vagina dapat juga terjadi sebagai akibat dari luka pada vagina
bagian dalam, seperti setelah kemoterapi. Juga, wanita-wanita dengan sistim imun yang
ditekan (contohnya, yang memakai obat-obat yang berhubungan dengan cortisone seperti
prednisone) mengembangkan infeksi-infeksi bakterii vagina lebih seringkali daripada wanita-
wanita dengan imunitas yang normal. Kondisi-kondisi lain yang mungkin memberi wanita-
wanita kecenderungan mengembangkan infeksi-infeksi ragi vagina termasuk diabetes militus
kehamilan, dan memakai obat-obat kontrasepsi oral. Pengunaan pancuran-pancuran atau
spray-spray kesehatan vagina yang diberi minyak wangi mungkin juga meningkatkan risiko
seorang wanita mengembangkan infeksi bakteri vagina.

Infeksi bakteri vagina tidak dipertimbangkan sebagai infeksi yang ditularkan secara
seksual atau sexually transmitted infection (STD), karena Candida mungkin hadir pada
vagina yang normal, dan kondisi terjadi pada wanita-wanita yang tidak kawin.
Bagaimanapun, adalah mungkin untuk pria-pria mengembangkan gejala-gejala dari iritasi
kulit penis dari infeksi bakteri setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi.

B. Penyebab
Penyebabnya bisa berupa:
1. Infeksi
- Bakteri (misalnya klamidia, gonokokus)
- Jamur (misalnya kandida), terutama pada penderita diabetes, wanita hamil dan
pemakai antibiotik
- Protozoa (misalnya Trichomonas vaginalis)
- Virus (misalnya virus papiloma manusia dan virus herpes).
2. Zat atau benda yang bersifat iritatif
- Spermisida, pelumas, kondom, diafragma, penutup serviks dan spons

6
- Sabun cuci dan pelembut pakaian
- Deodoran
- Zat di dalam air mandi
- Pembilas vagina
- Pakaian dalam yang terlalu ketat, tidak berpori-pori dan tidak menyerap keringat
- Tinja
3. Tumor ataupun jaringan abnormal lainnya
4. Terapi penyinaran
5. Obat-obatan
6. Perubahan hormonal.

C. Gejala
Gejala yang paling sering ditemukan adalah keluarnya cairan abnormal dari vagina.
Dikatakan abnormal jika jumlahnya sangat banyak, baunya menyengat atau disertai gatal-
gatal dan nyeri.
Cairan yang abnormal sering tampak lebih kental dibandingkan cairan yang normal dan
warnanya bermacam-macam. Misalnya bisa seperti keju, atau kuning kehijauan atau
kemerahan.

Infeksi vagina karena bakteri cenderung mengeluarkan cairan berwarna putih, abu-abu
atau keruh kekuningan dan berbau amis.
Setelah melakukan hubungan seksual atau mencuci vagina dengan sabun, bau cairannya
semakin menyengat karena terjadi penurunan keasaman vagina sehingga bakteri semakin
banyak yang tumbuh.
Vulva terasa agak gatal dan mengalami iritasi.

Infeksi jamur menyebabkan gatal-gatal sedang sampai hebat dan rasa terbakar pada
vulva dan vagina.
Kulit tampak merah dan terasa kasar. Dari vagina keluar cairan kental seperti keju.
Infeksi ini cenderung berulang pada wanita penderita diabetes dan wanita yang
mengkonsumsi antibiotik.

Infeksi karena Trichomonas vaginalis menghasilkan cairan berbusa yang berwarna


putih, hijau keabuan atau kekuningan dengan bau yang tidak sedap.
Gatal-gatalnya sangat hebat.

Cairan yang encer dan terutama jika mengandung darah, bisa disebakan oleh kanker
vagina, serviks (leher rahim) atau endometrium.
Polip pada serviks bisa menyebabkan perdarahan vagina setelah melakukan hubungan
seksual.
Rasa gatal atau rasa tidak enak pada vulva bisa disebabkan oleh infeksi virus papiloma
manusia maupun karsinoma in situ (kanker stadium awal yang belum menyebar ke daerah
lain).

Luka terbuka yang menimbulkan nyeri di vulva bisa disebabkan oleh infeksi herpes
atau abses. Luka terbuka tanpa rasa nyeri bisa disebabkan ole kanker atau sifilis.
Kutu kemaluan (pedikulosis pubis) bisa menyebabkan gatal-gatal di daerah vulva. Vulvitis
dapat juga menyebabkan nyeri lokal sebagai tambahan pada gejala-gejala diatas. Nyeri pada area
vulvar dirujuk sebagai vulvodynia.

7
Pada sampai dengan 5% dari wanita-wanita, vulvovaginitis bakteri mungkin menyebabkan
persoalan kekambuhan. Infeksi bakteri yang kambuh terjadi ketika seorang wanita
mempunyai empat atau lebih infeksi-infeksi dalam satu tahun yang tidak berhubungan dengan
penggunaan antibiotik. Infeksi-infeksi bakteri yang kembuh mungkin dihubungkan pada
kondisi medik yang mendasarinya dan mungkin memerlukan perawatan yang lebih agresif.

D. Diagnosa
Infeksi ragi vagina disarankan ketika kotoran putih yang seperti keju dicatat pada
dinding-dinding dari vagina, namun gejala-gejala dari infeksi ragi vagina adalah tidak
spesifik dan mungkin adalah akibat dari kondisi-kondisi lain.

Untuk menegakan diagnosis secara pasti dan menyampingkan penyebab-penyebab


lain apa saja dari gejala-gejala, dokter anda mungkin mengambil specimen yang digores dari
area yang terpengaruh untuk analisa mikroskopik atau untuk pembiakan dalam laboratorium.
Identifikasi dari ragi dibawah mikroskop, jika memungkinkan, adalah cara yang paling murah
dan paling cepat dan akurat untuk menegakan diagnosis.

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala, hasil pemeriksaan fisik dan karakteristik


cairan yang keluar dari vagina. Contoh cairan juga diperiksa dengan mikroskop dan dibiakkan
untuk mengetahui organisme penyebabnya. Untuk mengetahui adanya keganasan, dilakukan
pemeriksaan Pap smear. Pada vulvitis menahun yang tidak memberikan respon terhadap
pengobatan biasanya dilakukan pemeriksaan biopsi jaringan.

E. Pengobatan
Jika cairan yang keluar dari vagina normal, kadang pembilasan dengan air bisa
membantu mengurangi jumlah cairan.
Cairan vagina akibat vaginitis perlu diobati secara khusus sesuai dengan penyebabnya.

Jika penyebabnya adalah infeksi, diberikan antibiotik, anti-jamur atau anti-virus,


tergantung kepada organisme penyebabnya.
Untuk mengendalikan gejalanya bisa dilakukan pembilasan vagina dengan campuran cuka
dan air. Tetapi pembilasan ini tidak boleh dilakukan terlalu lama dan terlalu sering karena
bisa meningkatkan resiko terjadinya peradangan panggul.

Jika akibat infeksi labia (lipatan kulit di sekitar vagina dan uretra) menjadi menempel
satu sama lain, bisa dioleskan krim estrogen selama 7-10 hari.

Selain antibiotik, untuk infeksi bakteri juga diberikan jeli asam propionat agar cairan
vagina lebih asam sehingga mengurangi pertumbuhan bakteri.
Pada infeksi menular seksual, untuk mencegah berulangnya infeksi, kedua pasangan seksual
diobati pada saat yang sama.

Penipisan lapisan vagina pasca menopause diatasi dengan terapi sulih estrogen.
Estrogen bisa diberikan dalam bentuk tablet, plester kulit maupun krim yang dioleskan
langsung ke vulva dan vagina.

8
Pengobatan Umum Untuk Vaginitis

Jenis infeksi Pengobatan


Miconazole, clotrimazole, butoconazole atau
Jamur terconazole (krim, tablet vagina atau supositoria)
Fluconazole atau ketoconazole< (tablet)
Biasanya metronidazole atau clindamycin (tablet
vagina) atau metronidazole (tablet).
Bakteri
Jika penyebabnya gonokokus biasanya diberikan
suntikan ceftriaxon & tablet doxicyclin
Klamidia Doxicyclin atau azithromycin (tablet)
Trikomonas Metronidazole (tablet)
Virus papiloma Asam triklorasetat (dioleskan ke kutil), untuk infeksi yg
manusia (kutil berat digunakan larutan nitrogen atau fluorouracil
genitalis) (dioleskan ke kutil)
Virus herpes Acyclovir (tablet atau salep)

Selain obat-obatan, penderita juga sebaiknya memakai pakaian dalam yang tidak
terlalu ketat dan menyerap keringat sehingga sirkulasi udara tetap terjaga (misalnya terbuat
dari katun) serta menjaga kebersihan vulva (sebaiknya gunakan sabun gliserin).
Untuk mengurangi nyeri dan gatal-gatal bisa dibantu dengan kompres dingin pada vulva atau
berendam dalam air dingin.
Untuk mengurangi gatal-gatal yang bukan disebabkan oleh infeksi bisa dioleskan krim
atau salep corticosteroid dan antihistamin per-oral (tablet).
Krim atau tablet acyclovir diberikan untuk mengurangi gejala dan memperpendek lamanya
infeksi herpes.
Untuk mengurangi nyeri bisa diberikan obat pereda nyeri.

F. Pencegahan
Kebersihan yang baik dapat mencegah beberapa jenis vaginitis dari berulang dan
dapat meredakan beberapa gejala:

1. Hindari bathtub dan pusaran air panas spa. Bilas sabun dari luar daerah genital Anda
setelah mandi, dan keringkan area itu dengan baik untuk mencegah iritasi. Jangan
gunakan sabun wangi atau kasar, seperti yang dengan deodoran atau antibakteri.
2. Hindari iritasi. Ini termasuk tampon dan bantalan berparfum.
3. Usap dari depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Hindari penyebaran bakteri
dari tinja ke vagina.

Hal-hal lain yang dapat membantu mencegah vaginitis meliputi:

1. Jangan gunakan douche. Vagina anda tidak memerlukan pembersihan lain dari mandi
biasa. Berulang menggunakan douche mengganggu organisme normal yang berada di

9
vagina dan dapat benar-benar meningkatkan risiko infeksi vagina. Douche tidak
menghilangkan sebuah infeksi vagina.
2. Gunakan kondom lateks laki-laki. Ini membantu mencegah infeksi yang ditularkan
melalui hubungan seksual.
3. Pakailah pakaian katun dan stoking dengan pembalut di selangkangannya. Jika Anda
merasa nyaman tanpa itu, langsung mengenakan pakaian tidur. Ragi tumbuh subur di
lingkungan lembab.

10
BAB III

ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)

Tanggal : 20 maret 2011

Tempat : Ruang pemeriksaan

Jam : 09.15 wib

SUBYEKTIF
Nama ibu : Ny. N Nama suami : Tn. K

Umur : 29 th Umur : 30 th

Suku/kebangsaan : indonesia suku/kebangsaan : indonesia

Agama : islam Agama : islam

Pendidikan : SD Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha

Alamat : Dukuh waluh Alamat : Dukuh waluh

 Alasan Datang : - Ibu mengatakan ingin memeriksaan keadaannya.


 Keluhan Utama : - Ibu mengatakan ibu mengalami keputihan yang sangat banyak
dan merasa gatal di daerah vaginanya dan di sertai nyeri perut
bagian bawah.
- Ibu mengatakan habis melahirkan anaknya yang pertama
seminggu yang lalu,dan ibu mengatakan belum pernah
keguguran.

OBYEKTIF

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : Tekanan darah : 120/80 mmhg

Suhu tubuh : 37 C

11
Nadi : 88X/menit

Genetalia : terlihat keluar keputihan/cairan kental,berbau,berwarna kuning kehijauan dan vagina

berwarna merah menyala,vagina iritasi.

ASSESMENT

Diagnosa : Ny.N umur 29 tahun PIA0AhI post partem hari ke 8 dengan Vaginitis.

Data dasar : Subyektif : - Ibu mengatakan ibu mengalami keputihan yang sangat banyak dan

merasa gatal di daerah vaginanya dan di sertai nyeri perut bagian

bawah.

- Ibu mengatakan habis melahirkan anaknya yang pertama seminggu

yang lalu dan ibu mengatakan belum pernah keguguran.

- Obyektif : Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Composmentis

TTV : Tekanan darah : 120/80 mmhg

Suhu tubuh : 37 C

Nadi : 88X/menit

Genetalia : terlihat keluar keputihan/cairan kental,berbau,berwarna kuning

kehijauan dan vagina berwarna merah menyala,vagina iritasi.

Masalah : Keputihan banyak kental berwarna kuning kehijauan berbau dan gatal serta nyeri

perut bagian bawah.

Kebutuhan : Atasi keluhan ibu.

PLANNING

1. Memberikan privasi selama pemeriksaan


 Evaluasi : ibu sudah merasa aman dan nyaman.
2. Memberitahukan hasil diagnosa pemeriksaan kepada ibu.
 Evaluasi : ibu sudah mengerti dan tahu bahwa ia terkena vaginitis.
3. Menjelaskan tentang penyakit vaginitis yang di derita oleh ibu
 Evaluasi : ibu sudah paham bahwa penyakit yang di deritanya di sebabkan oleh
bakteri,jamur dan virus.

12
4. Menjelaskan kepada ibu tentang penyebab dari Vaginitis
 Evaluasi : ibu sudah tau dan paham bahwa penyakitnya ini di sebabkan karena infeksi
bakteri sehingga timbul peradangan.
5. Memberitahu kepada ibu resiko-resiko penularan terhadap penyakit vaginitis
 Evaluasi : ibu sudah paham dan tau bahwa penyakitnya dapat menular melalui
hubungan sexsual.
6. Memberikan Motivasi kepada ibu dan harapan masa depan bahwa penyakit ini masih
bisa sembuh dan ada obatnya.
 Evaluasi : ibu mengerti dan paham apa yang di jelaskan oleh bidan.
7. Memberikan terapi obat-obatan pada ibu dan memberi nasehat agar obatnya di
minum.
 Evaluasi : ibu sudah mendapatkan obat dan bersedia untuk meminumnya.
8. Memberitahu kepada ibu untuk menjaga kebersihan daerah genetalia karena ini
merupakan faktor terpenting.
 Evaluasi : ibu sudah tau dan mau menjaga kebersihan daerah genetalianya.

13
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Vaginitis adalah peradangan yang terjadi pada vagina yang disebabkan oleh infeksi
dari bakteri,jamur dan virus. Penyakit ini dapat menular melalui hubungan suami istri. Tetapi
penyakit ini juga bisa sembuh dengan terapi obat yang di berikan oleh tenaga kesehatan.

Gejala dari penyakit ini adalah dengan keputihan yang mengganggu yaitu dengan
keputihan yang jumlah banyak berbau dan gatel. Cara mudah mencegah penyakit ini adalah
dengan menjaga selalu kebersihan daerah genetal anda.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah kami jauh dari kata sempurna, maka dari itu bagi
pembaca yang mempunyai kritik dan saran yang bersifat membangun kesempurnaan makalah
ini sangat penulis harapkan.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA
 Fection,yestion.2010.http://www.totalkesehatananda.com/yeastinfection1.html.di akses tgl 19
jam 17.50.
 Istikomah,Nurul.2010.Asuhan keperawatan dengan klien
vaginitis.http://snizty.blogspot.com/2010/04/Asuhan-Keperawatan-dengan-klien-html.di akses
tanggal 20 jam 00.00 wib.

15

Anda mungkin juga menyukai