Anda di halaman 1dari 32

DIAGNOSIS HOLISTIK

PENATALAKSANAAN DIABETES MELITUS DENGAN HIPERTENSI DARI ASPEK


RISIKO INTERNAL DENGAN PENDEKATAN KEDOKTERAN KELUARGA DI
PUSKESMAS KECAMATAN KEMAYORAN

Disusun Oleh :
Muhammad Rayi Wicaksono
1102014170

Pembimbing :
DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes

KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA


ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI
PERIODE 6 MEI – 22 JUNI 2019
PERNYATAAN PERSETUJUAN

Laporan hasil studi kasus pasien dengan judul “Penatalaksanaan Diabetes Melitus dan Hipertensi
dari Aspek Risiko Internal dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran” ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah
satu tugas dalam Kepaniteraan Klinik Kedokteran Keluarga Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kedokteran Universitas YARSI.

Jakarta, Mei 2019


Pembimbing

DR. Kholis Ernawati, S.Si,M.Kes


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakaatuh


Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa penulis ucapkan atas kehadirat Allah
SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga Laporan
Diagnostik Holistik dengan judul “Penatalaksanaan Diabetes Melitus dan Hipertensi dari
Aspek Risiko Internal Dengan Pendekatan Kedokteran Keluarga Di Puskesmas Kecamatan
Kemayoran” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik
bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. Selain itu, tujuan
lainnya adalah sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan
mengenai Ilmu Kesehatan Masyarakat, semoga dapat memberikan manfaat.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar,
dokter dan tenaga medis Puskesmas, serta orang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada:

1. DR. Kholis Ernawati, S. Si, M. Kes selaku pembimbing dan staf pengajar
Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas
YARSI.
2. dr. Yusnita, M.Kes, DipIDK, selaku koordinator Kepaniteraan Kedokteran
Keluarga bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI yang telah
membimbing dan memberi masukan yang bermanfaat.
3. dr. Erlina Wijayanti, MPH, DipIDK, selaku kepala bagian merangkap staf
pengajar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas YARSI.
4. DR. Rifqatussa’adah, SKM, M.Kes, dr. Dian Mardhiyah, MKK,
dr. Maya Trisiswati, M.KM selaku staf pengajar bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
5. drg. Lindawati, M.Kes selaku Kepala Puskesmas Kecamatan
Kemayoran.
6. dr. Nurul Inayah dan seluruh tenaga kesehatan Puskesmas
Kecamatan Kemayoran yang telah memberikan bimbingan kepada
penulis untuk kelancaran proses penulisan laporan ini.
7. Seluruh rekan sejawat yang telah memberikan motivasi dan kerjasama
sehingga tersusun laporan ini.
Dalam menyelesaikan penulisan laporan ini, penulis menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan baik dari segi materi maupun dari bahasa yang disajikan. Untuk itu
penulis mohon maaf atas segala kekhilafan, serta dengan tangan terbuka
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Wassalamu’alaikum wa Rahmatullahi Wabarakaatuh.

Jakarta, ___ 2019

Penulis
BERKAS PASIEN
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 61 tahun
Anak ke : 1 dari 5 bersaudara
Status : Menikah
Alamat : Jl. Utan Panjang 3 RT 08/ RW 05 Kelurahan Utan Panjang,
Kemayoran, Jakarta
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Suku : Jawa
No.Rekam medis :
Puskesmas : Puskesmas Kemayoran
Tanggal berobat : 20 Mei 2019

B. Anamnesa
Autoanamnesa dilakukan pada tanggal 23 Mei 2019 :
1. Keluhan Utama
Pasien datang untuk kontrol darah tinggi.

2. Keluhan Tambahan
Pasien mengeluh merasakan mata terasa gatal, nyeri kepala, nyeri pada sendi.

2
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke Puskesmas Kemayoran atas kemauan sendiri untuk
kontrol darah tingginya. Pasien mengeluhkan merasa gatal pada daerah sekitar
kedua matanya sejak 1 minggu yang lalu. Pasien merasakan gatal hampir
dirasakan sepanjang hari namun hilang timbul. Pasien mencoba mengusap-
usap dahinya namun gejala tidak berkurang. Gejala berkurang apabila pasien
menutup matanya atau menggunakan koyo pada dahinya. Selain itu pasien
mengeluhkan nyeri pada kepala sejak 3 hari yang lalu sebelum berobat. Nyeri
kepala dirasakan berdenyut pada seluruh daerah kepala. Nyeri dirasakan terus-
menerus hampir sepanjang hari. Nyeri kepala muncul tiba-tiba. Nyeri tidak
dirasakan berputar. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada daerah sendi anggota
gerak yang dirasakan saat beraktivitas dan berkurang setelah pasien
beristirahat sekian lama. Nyeri dirasakan pada seluruh sendi anggota gerak.
Tidak terdapat kesemutan pada anggota gerak tubuh pasien. Tidak ada mual
muntah serta penurunan kesadaran yang dirasakan oleh pasien. Tidak terdapat
kelemahan anggota gerak badan. Pasien mengaku sebelumnya jika
mengonsumsi nasi dalam porsi yang besar. Pasien sering mengonsumsi makan
berlemak seperti rendang dan jeroan. Selain itu pasien mengaku cukup sering
mengonsumsi minuman manis seperti minuman kemasan atau es teh susu
manis. Pasien mengaku jarang mengkonsumsi sayur - sayuran karena pasien
sama sekali tidak menyukai sayuran terutama sayuran yang berwarna hijau
seperti bayam dan lain-lain. Pasien mengaku cukup sering mengonsumsi buah
seperti melon dan belmbing. Pasien jarang berolahraga. Dalam sebulan pasien
hanya melakukan 5 kali olahraga yaitu jalan sore disekitar rumahnya.
Pasien khawatir keluhan ini menjadi semakin berat sebab menurut pasien
setiap kali melakukan kontrol, tekanan darah pasien tidak cenderung turun.
Pasien merasa sakit yang diderita saat ini cukup berat dan namun dapat
sembuh dengan pertolongan dokter. Pasien berharap keluhan saat ini dapat
membaik dengan bantuan dokter. Menurut pasien, keluhan yang dirasakannya

3
saat ini adalah cobaan dari Allah SWT dan sebagai bentuk penghapusan dosa
pasien namun pasien harus bersabar dan ikhlas menerima keluhannya saat ini.

4. Riwayat Penyakit Dahulu

a. Riwayat hipertensi : Ya
b. Riwayat DM : disangkal
c. Riwayat penyakit TBC : disangkal
d. Riwayat penyakit Ginjal : disangkal
e. Riwayat asma : Ya
f. Riwayat penyakit jantung : disangkal
g. Riwayat alergi obat : disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengaku ayah pasien memiliki riwayat hipertensi, ibu pasien
memiliki riwayat asma, pasien tidak menegtahui apakah dikeluarga ada yang
memiliki riwayat DM

6. Riwayat Pengobatan
Pasien meminum obat alodipin 5 mg

7. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien berasal dari keluarga dengan tingkat ekonomi menengah kebawah,
Biaya hidup pasien dan anggota keluarga diperoleh dari penghasilan pasien
yang bekerja sebagai pedagang soto bersama suaminya di kemayoran dengan
penghasilan sebesar ± Rp. 4.500.000 per bulan. Jumlah tersebut cukup untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Sedangkan sebagian sisanya
disisihkan untuk kebutuhan rumah tangga lainnya seperti biaya bulanan,
Pendidikan anggota keluarga, dan lain-lain.

4
8. Riwayat Kebiasaan

Pasien sehari-hari bekerja sebagai penjual soto mie di kemayoran. Setelah


berjualan pasien ke pasar untuk membeli bahan bahan dagangannya. Pasien
sebagian besar menggunakan sepeda motor untuk membantu melakukan
aktivitasnya sehari-hari. Rumah tinggal pasien diakui cukup rapih dan tidak
berdebu karena sering dibersihkan setiap 2 hari sekali. Pasien memiliki
kebiasaan makan makanan dirumah maupun makanan warung. Riwayat
merokok dan minum alkohol disangkal. Pasien sering minum minuman dingin
yang dijual di mini market, warung, ataupun yang ia buat sendiri.

C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik tanggal 23 Mei 2019 :
1. Keadaan Umum : tampak sakit ringan
2. Kesadaran : compos mentis
3. Vital Sign
- Tekanan darah : 150/90 mmHg
- Nadi : 85 x/menit
- Respirasi : 22 x/menit
- Suhu : 37,40C
4. Status Gizi
- Berat badan : 94 kg
- Tinggi badan : 165 cm
- Indeks Massa Tubuh (IMT)
IMT dihitung berdasarkan pembagian berat badan (dalam kilogram) dibagi dengan
tinggi badan (dalam meter kuadrat).

5
Tabel 1. Indeks Masa Tubuh
IMT STATUS GIZI
<18,5 Berat Badan Kurang
18,5 – 22,9 Berat Badan Normal
>23,0 Kelebihan Berat Badan
23,0 – 24,9 Beresiko Menjadi Obes
25,0 – 29,9 Obes I
>30,0 Obes II
Sumber : Center For Obesity Research and Education, 2007
Berat badan 94 94
IMT = (Tinggi badan (m))2 = = 2,722 = 34,52
1,652

Kesimpulan : Status Gizi Pasien Obesitas tingkat II


Metode Brocca :
Berat badan ideal = (Tinggi Badan-100) – 10% (Tinggi Badan-100)
= (165-100) – 10% (165-100)
= 65 – 6,5 = 58,5 kg
Status Gizi = (BB Aktual : BB Ideal) x 100%
= (94 : 58,5) x 100%
= 160 % (kelebihan berat badan)

6
Tabel 2. Kriteria Brocca
Status Gizi KATEGORI
< 90 % BBI Berat badan kurang
90 – 110 % BBI Berat badan normal
110 – 120 % BBI Kelebihan berat badan
> 120 % BBI Gemuk BB
Sumber : Centre for Obesity Research and Education 2007

5. Status Generalis
- Kepala : Normocephali, bentuk oval, simetris
- Rambut : Hitam, tumbuh lebat, tidak mudah dicabut
- Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
pupil bulat, isokor, mata cekung (-)
- Hidung : septum tidak deviasi, tidak terdapat sekret
- Telinga : serumen (-/-)
- Mulut : bibir tidak sianosis, bibir tidak kering
- Leher : trakea di tengah, pembesaran KGB (-)
- Thorax
Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri
Palpasi : fremitus vokal dan taktil simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor seluruh lapang paru, peranjakan paru-hati (+)
Auskultasi : Pulmo : vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)
Cor : Bunyi jantung I-II reguler, murmur (-), Gallop (-)
- Abdomen
Inspeksi : simetris, datar, kelainan kulit (-),pelebaran vena (-)
Auskultasi : bising usus normal

7
Palpasi : hepatomegali (-), splenomegali (-), turgor kulit
baik, nyeri tekan (-)
Perkusi : timpani di semua lapang abdomen.
- Genitalia : tidak diperiksa
- Ekstremitas : akral hangat, edema (-), sianosis (-)

D. Pemeriksaan Penunjang
GDS: 250

E. Diagnosis Klinis
Diabetes Melitus tipe II dengan Hipertensi

F. Terapi Klinis
- Metformin 500 mg 1 x 1
- Amlodipin 5 mg 1 x 1

8
BERKAS KELUARGA
A. Profil Keluarga
1. Karakteristik Keluarga

a. Identitas Kepala Keluarga


Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 72 tahun
Status : Menikah
Alamat : Jl. Utan Panjang 3 RT 08/ RW 05 Kelurahan Utan
Panjang, Kemayoran, Jakarta
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pedagang

b. Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Usia : 61 tahun
c. Identitas anak pertama pasien
Nama : Tn. R
Usia : 23 tahun

d. Struktur Komposisi Keluarga :


Keluarga inti terdiri dari Tn.A sebagai ayah, Ny.R sebagai ibu dan satu
orang anak.

9
Tabel 3. Anggota Keluarga yang Tinggal serumah
Keduduk Keterangan
No. Nama an dalam Gender Umur Pendidikan Pekerjaan
keluarga
Tn.A selaku suami
pasien, berperan
sebagai kepala
keluarga yang
Kepala
1. Tn. A L 72 th SMP Pedagang bertugas memberi
keluarga
nafkah dan
pengambil
keputusan di
keluarga.
Ny.R selaku pasien
berperan sebagai ibu
rumah tangga yang
bertanggung jawab
untuk mengurusi
pekerjaan rumah
2. Ny. R Istri P 61 th SMA Pedagang
mengasuh dan
mendidik anak-anak,
serta mengurus
kebutuhan keluarga
sekaligus sebagai
pencari nafkah.
3. Tn. R Anak L 23 th S1 Karyawan Tn. R Merupakan
Anak kandung
pasien dan berperan
menjalankan
peranan psikososial
sesuai dengan
tingkat
perkembangan

10
Tn. A dan Ny. R mempunyai 1 orang anak. Anak tinggal satu rumah dengan mereka.
Mereka tidak memiliki pekerja rumah tangga. Anaknya, yaitu Tn.R berusia 23 tahun.
2. Keluarga Pasien : Pas de Deux

Pas de Deux family adalah keluarga yang terdiri dari dua anggota keluarga
saja. Keluarga Ny. R dan Tn. A mempunyai satu orang anak, namun anaknya
sudah berpisah rumah cukup lama.

3. Tahapan Siklus Keluarga


Menurut tahap dan siklus tumbuh kembang keluarga dikutip dari Duvall (1985)
dan Friedman (1998), tahapan siklus keluarga Ny. R termasuk ke dalam
keluarga dalam masa pensiun dan lansia (tahap VIII).

4. Dinamika Keluarga
Ny. R dan Tn. A memiliki hubungan keluarga yang sangat baik. Mereka
selalu memperhatikan anaknya dengan baik agar tidak pernah kekurangan
kasih sayang dari kedua orang tuanya. Setiap masalah yang dihadapi oleh
keluarga akan dibiasakan oleh Ny. R dan Tn. A untuk dibicarakan dengan
baik-baik sampai ditemukan penyelesaiannya. Anak Ny. R dan Tn. A selalu
berkunjung ke rumahnya beberapa hari sekali

5. Fungsi Keluarga

a) Biologis :
- Untuk meneruskan keturunan
- Memelihara dan membesarkan anak
- Memenuhi kebutuhan gizi kleuarga
- Memelihara dan merawat anggota keluarga

11
b) Psikologis :
- Memberikan kasih saying dan rasa aman
- Memberikan perhatian kepada anggota keluarga
- Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
- Memberikan identitas keluarga
c) Sosial :
- Membina sosialisasi pada anak
- Membina norma-norma tingkah laku sesuai tingkat perkembangan
anak
- Meneruskan nilai-nilai keluarga (kasih sayang, budi pekerti, tolong
menolong)
d) Ekonomi :
- Mencari sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga
- Pengaturan dan penggunaan penghasilan keluarga
- Menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa yang akan
datang misalnya pendidikan anak, jaminan hari tua.
e) Pendidikan :
- Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, ketrampilan
dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimiliki.
- Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi perannya sebagai orang dewasa.
- Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
f) Budaya :
Sebagian besar penduduk di sekitar rumah Ny. R adalah suku betawi.
Keluarga Ny. R dapat tinggal dan bersosialisasi dengan baik kepada warga
sekitar.

12
g) Fungsi Agama :
Ny. R dan seluruh anggota keluargnya rutin melaksanakan ibadah wajib shalat
5 waktu karena Ny. R selalu membiasakan anggota keluarganya untuk selalu
menjalankan shalat.

6. Family Map

Gambar 1. Family Map Ny. R

KETERANGAN

13
7. Penilaian Status Sosial dan Kesejahteraan Hidup
a. Lingkungan Tempat Tinggal
- Status kepemilikan rumah : Milik pribadi
- Daerah pemukiman : Padat
- Jumlah penghuni rumah : 2 orang
Tabel 4. Pedoman Penilaian Rumah Sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI BOBOT
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
31

1 Langit-langit a. Tidak ada 0


b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 62

2 Dinding a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman bambu/ilalang) 1


b. Semi permanen/setengah tembok/pasangan bata atau 2
batu yang tidak diplester/papan yang tidak kedap air.
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata yang diplester) 3 93
papan kedap air.

3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah panggung). 2 62

4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0


b. Ada 1 31
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 31

6 Ventilasi a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai 1 31
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas lantai 2

7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0


b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari luas lantai dapur 1
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari luas lantai dapur 2 62
(asap keluar dengan sempurna) atau ada exhaust fan
atau ada peralatan lain yang sejenis.

14
8 Pencahayaan a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas untuk membaca 1
dengan normal
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat dipergunakan untuk membaca dengan normal 2 62

II SARANA SANITASI 25

1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0


(SGL/SPT/PP/KU/PAH). b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi syarat kesh. 2
e. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 3
d. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat kesh. 4 100

2 Jamban (saran pembua- a. Tidak ada. 0


ngan kotoran). b. Ada, bukan leher angsa, tidak ada tutup, disalurkan ke 1
sungai / kolam
c. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, disalurkan ke sungai 2
atau kolam
d. Ada, bukan leher angsa, ada tutup, septic tank 3
e. Ada, leher angsa, septic tank. 4 100
3 Sarana Pembuangan a. Tidak ada, sehingga tergenang tidak teratur di halaman 0
Air Limbah (SPAL) b. Ada, diresapkan tetapi mencemari sumber air (jarak 1
sumber air (jarak dengan sumber air < 10m).
c. Ada, dialirkan ke selokan terbuka 2
d. Ada, diresapkan dan tidak mencemari sumber air (jarak 3
dengan sumber air > 10m).
e. Ada, dialirkan ke selokan tertutup (saluran kota) untuk 4 100
diolah lebih lanjut.

4 Saran Pembuangan a. Tidak ada 0


Sampah/Tempat Sampah b. Ada, tetapi tidak kedap air dan tidak ada tutup 1
c. Ada, kedap air dan tidak bertutup 2
d. Ada, kedap air dan bertutup. 3 75
PERILAKU
III PENGHUNI 44

1 Membuka Jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Kamar Tidur b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari dibuka 2

2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0


Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1
c. Setiap hari dibuka 2 88

15
3 Mebersihkan rumah a. Tidak pernah 0
dan halaman b. Kadang-kadang 1 44
c. Setiap hari 2

4 Membuang tinja bayi a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam sembarangan 0


dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 88

5 Membuang sampah a. Dibuang ke sungai / kebun / kolam sembarangan 0


pada tempat sampah b. Kadang-kadang dibuang ke tempat sampah 1
c. Setiap hari dibuang ke tempat sampah. 2 88

TOTAL HASIL PENILAIAN

KETERANGAN:
Hasil Penilaian : Nilai x Bobot
14 x 31 = 434, 15 x 25 = 375, 8 x 44 = 352
Total = 1.161
Kriteria 1. Rumah Sehat : 1068 – 1200
Kriteria 2. Rumah Tidak Sehat : < 1068
Kesimpulan : Rumah yang dihuni pasien Ny. R masuk dalam kategori rumah
sehat berdasarkan Pedoman Penilaian Rumah Sehat.

b. Kepemilikan Barang-Barang Berharga


Ny. R memiliki beberapa barang elektronik di rumahnya antara lain yaitu,
1 motor, 1 unit televisi, 2 unit kipas angin, 1 unit radio,1 unit kulkas, 1 unit
kompor gas, 1 unit dispenser, 1 unit rice cooker, 2 unit handphone.

16
c. Denah Rumah

DAPUR KAMAR
MANDI

KAMAR

RUANG

KAMAR

TERAS

17
8. Penilaian Perilaku Kesehatan Keluarga
a. Perilaku terhadap sakit dan penyakit
Jika anggota keluarga dari Ny. R ada yang sakit, untuk keluhan yang
ringan seperti sakit kepala, batuk, atau pilek maka mereka akan membeli
obat sendiri. Selain itu, Ny. R dan keluarganya beberapa kali berobat ke
Puskesmas Kecamatan Kemayoran.
b. Perilaku terhadap pelayanan kesehatan
Keluarga Ny. R memiliki jaminan kesehatan (BPJS). Jarak dari rumah
pasien ke puskesmas cukup dekat yaitu kurang dari 30 menit, dan pasien
menggunakan motor atau mobil miliknya untuk menuju puskesmas. Pasien
merasa cukup puas dengan pelayanan Puskesmas Kecamatan Kemayoran.
c. Perilaku terhadap lingkungan kesehatan
Ny. R tinggal di rumah yang padat penduduk. Rumah Ny. R termasuk
memadai, rumah ini memiliki 2 ruang kamar tidur, satu kamar mandi, satu
dapur, dan terdapat satu ruangan sebagai tempat penyimpanan barang-
barang. Rumah Ny. R memiliki 4 buah jendela yaitu 2 buah di dekat pintu
masuk, 1 buah di masing-masing kamar, dan 1 buah di dapur. Ny. R biasa
membuka pintu rumahnya setiap pagi untuk mengalirkan udara ke
rumahnya. Untuk pencahayaan rumah Ny. R baik, cahaya matahari yang
masuk ke dalam rumah juga baik. Keluarga Ny. R menggunakan air PAM
untuk mandi dan keperluan sehari-hari seperti mencuci baju atau piring.
Untuk pembuangan sampah, Ny. R biasanya langsung membawa sampah
yang telah dikumpulkan di dapur ke tempat pembuangan sampah terdekat.

18
9. Sarana Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)

Tabel 5. Pelayanan Kesehatan


Faktor Keterangan Kesimpulan
Cara mencapai pusat Kendaraan pribadi Pasien berobat ke puskesmas
pelayanan kesehatan atau Berjalan kaki sendiri atau diantar suaminya
Tarif pelayanan dengan menggunakan
Terjangkau
kesehatan kendaraan pribadi atau berjalan
kaki. Menurut Pasien tarif
berobat di puskesmas cukup
Kualitas pelayanan terjangkau, yaitu hanya Rp.
Memuaskan
kesehatan 2000 dan sekarang sudah
gratis, kualitas pelayanannya
pun dinilai cukup memuaskan.

10. Pola Konsumsi Makanan Keluarga


a. Kebiasaan Makan
Keluarga Tn. A makan sebanyak tiga kali sehari. Biasanya mereka
makan pada pagi, siang dan malam hari. Ny. R biasanya memasak sendiri
masakan untuk keluarganya, namun terkadang setelah berdagang mereka
membeli makanan di warung.
Menu makanan sehari-hari kadang bervariasi, contoh makanannya antara
lain ikan, tahu, tempe, telur, daging ayam serta. Keluarga ini cukup sering
makan buah tetapi jarang minum susu.
Keluarga Tn. A kadang suka lupa untuk mencuci tangan menggunakan air
bersih dan sabun sebelum dan sesudah makan. Mereka selalu merapikan
dan membersihkan peralatan makan mereka setelah selesai makan.

19
b. Penerapan Pola Gizi Seimbang
Keluarga Ny. R belum dapat memenuhi pola gizi seimbang. Hal ini
dikarenakan Tn. D, Ny. R dan Tn. R yang sering makan makanan di luar
rumah yang kurang diketahui kebersihannya karena kesibukan Ny.R.
Adapun menu makanan sehari-hari yang sering dimasak oleh Ny. R ketika
berada di rumah antara lain ikan, tahu, tempe, telur, daging, serta ayam.
Keluarga Ny. R cukup sering mengonsumsi buah.

c. Status gizi dan kebutuhan energi

Food recall 3 hari terakhir pasien:


Tanggal 24 Mei 2019

Tabel 6. Food Recall Tanggal 24 Mei 2019


Jadwal
Jenis makanan Kalori Protein Lemak Karbohidrat
Makan
Nasi putih 100 gram 175 kkal 4g 0 40 g
Telur ayam 1 butir (30 47,5
5g 3g 0
gram) kkal
Pagi Tahu 1 buah (100 gram) 80 kkal 6g 3g 8g
Minyak goreng 2 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air Putih 1 gelas 0 0 0 0
Nasi Putih 200 gram 350 kkal 8g 0 80 g
47,5
Daging ayam ½ potong 5g 3g 0
kkal
Siang
Minyak goreng 1 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air putih 3 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 175 kkal 4g 0 40 g
Daging ayam 1 potong 95 kkal 10 g 6g 0
Malam Tahu 2 buah (160 gram) 160 kkal 12 g 6g 16 g
Minyak goreng 1 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Sayur bayam 100 g 50 kkal 3g 0 10 g

20
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air putih 2 gelas 0 0 0 0

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1600 kkalori, 57 gram protein,
51 gram lemak, 215 gram karbohidrat

Tanggal 25 Mei 2019

Tabel 7. Food Recall Tanggal 25 Mei 2019


Jadwal
Jenis Makan Kalori Protein Lemak Karbohidrat
Makan
Nasi putih 100 gram 175 kkal 4g 0 40 g
Daging ayam 1 potong 95 kkal 10 g 6g 0
Buah melon 100 g 34 kkal 0,8 g 0,1g 8,1 g
Pagi
Minyak goreng 2 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Bakso daging (50 g) 47,5 kkal 5g 3g 0
Nasi Putih 200 gram 350 kkal 8g 0 80 g
Tahu 2 buah (200 gram) 160 kkal 12 g 6g 16 g
Siang Sayur buncis 25 g 12,5 kkal 0,75 g 0 2,5 g
Minyak goreng 1 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air putih 1 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 gram 175 kkal 4g 0 40 g
Ikan segar 25 gram 47,5 kkal 5g 3g
Malam Minyak goreng 2 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Tempe 2 buah (50 gram) 80 kkal 6g 3g 8g
Air putih 2 gelas 0 0 0 0

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1546,5 kkalori, 55,55 gram
protein, 51,1 gram lemak, 208,6 gram karbohidrat.

21
Tanggal 26 Mei 2019

Tabel 8. Food Recall Tanggal 26 Mei 2019

Jadwal
Jenis makanan Kalori Protein Lemak Karbohidrat
Makan
Nasi putih 100 gram 175 kkal 4g 0 40 g
Telur ayam 1 butir (30 47,5
5g 3g 0
gram) kkal
Tahu 1 buah (100 gram) 80 kkal 6g 3g 8g
Pagi Minyak goreng 2 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Buah melon 100 g 34 kkal 0,8 g 0,1g 8,1 g
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air Putih 1 gelas 0 0 0 0
Nasi Putih 200 gram 350 kkal 8g 0 80 g
47,5
Daging ayam ½ potong 5g 3g 0
kkal
Siang
Minyak goreng 1 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air putih 3 gelas 0 0 0 0
Nasi putih 100 g 175 kkal 4g 0 40 g
Daging ayam 1 potong 95 kkal 10 g 6g 0
Tahu 2 buah (160 gram) 160 kkal 12 g 6g 16 g
Malam Minyak goreng 1 sdm 90 kkal 0 10 g 0
Buah melon 100 g 34 kkal 0,8 g 0,1g 8,1 g
Teh manis (15 gram gula) 50 kkal 0g 0g 7g
Air putih 2 gelas 0 0 0 0

Dalam sehari asupan makanan dalam tubuh pasien ada 1618 kkalori, 55,6 gram
protein, 51,2 gram lemak, 221,2 gram karbohidrat

22
Interpretasi terhadap food recall pasien:
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ny. M mendapat total kalori per hari,
sebagai berikut :
 Tanggal 24 Mei 2019 = 1.600 kkal
 Tanggal 25 Mei 2019 = 1.546,5 kkal
 Tanggal 26 Mei 2019 = 1.618 kkal
Rata-rata asupan pasien selama 3 hari adalah 1.588,1 kkal.
Keterangan : Rata-rata asupan kalori yang dikonsumsi adalah 1.588,1 kkal, dengan
rata-rata asupan karbohidrat 215 gr, protein 51,1 gr, dan lemak gr.

Berat badan ideal = (Tinggi Badan-100) – 10% (Tinggi Badan-100)


= (165-100) – 10% (165-100)
= 65 – 6,5 = 58,5 kg
Berat badan 94 94
IMT = 2
= 2
= = 34,52
(Tinggi badan (m)) 1,65 2,722
Kebutuhan kalori pasien seharusnya:
Kebutuhan Kalori Basal (BEE)= 655 + (9,6 x BBI) + (1,7 x TB) - (4,7 x U)
BEE= 655 + (9,6 x 58,5) + (1,7 x 165) - (4,7 x 61)
BEE= 655 + 561,6 + 280,5 – 286,7
BEE= 1.210,4 KKal
Kebutuhan Kalori Harian = 1.210,4 x 1,375 = 1.664,3 KKal

Kebutuhan zat gizi pasien :


a . Protein 10% dari total kalori
= ( 10% X 1.664,3) : 4 = 41,60 gr
b. Lemak 20% dari total kalori
= ( 20% X 1.664,3) : 9 = 36,98 gr

23
c. Karbohidrat, sisa dari total kalori dikurangi prosentasi protein dan lemak

= ( 70% X 1.664,3) : 4 = 291,25 gr

Kesan: Setelah menghitung kebutuhan kalori, juga dengan melihat food record pasien
selama 3 hari dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kebutuhan kalori pasien
cukup dari jumlah kalori yang dibutuhkan. Pasien disarankan untuk meningkatkan
jumlah makanan yang dikonsumsi serta meningkatkan konsumsi sayur dan buah agar
kebutuhan kalori tercukupi dengan baik.

11. Pola Dukungan Keluarga


a. Faktor Pendukung Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga
Tn. A selalu memberikan perhatian yang baik terhadap Ny. R. Setiap
kali Ny. R mengeluhkan tentang penyakitnya, Tn. A selalu menyarankan
istrinya tersebut untuk segera memeriksakan diri ke dokter di Puskesmas.
Tn. A sering meluangkan waktu untuk mengantarkan Ny. R ke Puskesmas.

b. Faktor Penghambat Terselesaikannya Masalah dalam Keluarga


Kesibukan anggota keluarga dalam mengurus kerjaannya masing-
masing membuat pola hidup Ny. R tidak diperhatikan. Seluruh anggota
keluarga Tn. A kurang mengajak Ny. R untuk menjalankan pola hidup
sehat. Selain itu keluarga kurang memiliki pengetahuan yang baik tentang
penyakit Ny. R

24
B. Identifikasi permasalahan yang didapat dalam keluarga

Ada beberapa permasalahan yang dapat ditemukan pada keluarga ini yaitu:

1. Masalah dalam organisasi keluarga : Pasien merupakan anak pertama di


keluarganya, keluarga pasien lainya sangat jauh rumahnya, sehingga pasien
kurang mendapat perhatian.
2. Masalah dalam fungsi biologis : Pola makan yang tidak teratur, makanan
kurang sehat dan bergizi, serta tidak rutin berolahraga.
3. Masalah dalam fungsi psikologis : karena pasien adalah anak pertama,
sehingga pasien cenderung lebih memikirkan kondisi anggota keluarga lain
dari pada dirinya sendiri.
4. Masalah lingkungan : Lingkungan disekitar rumah yang kurang mendukung
untuk kesehatan kehamilan pasien, dimana pasien tinggal di lingkungan yang
padat penduduk serta kurang bersih, sehingga sirkulasi udara dan higine rumah
pasien kurang baik.
5. Masalah perilaku kesehatan : Pasien memiliki riwayat keluhan serupa sejak
usia 32 tahun sehingga pasien dan suami cukup mengerti akan pentingnya
kesehatan, dan pasien rutin memeriksakan keluhannya di Puskesmas.

Diagnosis Holistik
1. Aspek Personal
a. Alasan Datang : Pasien datang berobat ke puskesmas karena
keinginan dari diri sendiri yang menginginkan pemeriksaan terhadap
keluhannya.
b. Kekhawatiran : Pasien sangat mengkhawatirkan keluhannya
yang tidak kunjung memberikan perbaikan yag dapat menyebabkan
timbulnya penyakit lain.

25
c. Harapan : Pasien berharap dapat mengetahui kondisi
kesehatan tubuhnya, faktor-faktor yang menyebabkan penyakitnya
tersebut serta kemungkinan-kemungkinan yang terjadi berhubungan
dengan keluhan saat ini.
d. Persepsi Penyakit : Pasien merasa sakit yang diderita pasien
tidaklah berat dan dapat sembuh dengan pertolongan dokter.
e. Aspek Agama : Menurut pasien, keluhan yang dirasakannya
saat ini adalah cobaan dari Allah SWT dan sebagai bentuk
penghapusan dosa pasien namun pasien harus bersabar dan ikhlas
menerima keluhannya saat ini.

2. Aspek Klinik
Pasien datang ke Puskesmas Kemayoran atas kemauan sendiri untuk
kontrol darah tingginya. Pasien mengeluhkan merasa gatal pada daerah sekitar
kedua matanya sejak 1 minggu yang lalu. Selain itu pasien merasakan nyeri
kepala dan nyeri sendi.
Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg dan
GDS 250 pemeriksaan lainnya dalam batas normal
Sehingga dari hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik dapat disimpulkan
bahwa:
h) Diagnosis kerja : hipertensi dan Diabetes Mellitus
i) Diagnosis banding : tidak ada

26
3. Aspek Risiko Internal
Seringnya makan nasi dalam jumlah yang besar, mengonsumsi makanan dan
minuman yang manis merupakan salah satu faktor resiko yang memperberat
keluhan Ny. R. Ny. R jarang mengonsumsi sayur sebab Ny. R tidak menyukai
sayur hijau. Selain itu, Ny. R jarang sekali melakukan olahraga, disaat waktu
yang senggang Ny. R lebih memilih untuk tidur-tiduran. Ny. R memiliki status
Gizi Obesitas derajat II.

4. Aspek Psikososial / Eksternal


Keluarga terlalu sibuk dengan urusan masing-masing sehingga kurang
memerhatikan pola hidup Ny.R. keluarga jarang mengajak Ny. R untuk
melakukan pola hidup sehat seperti makan makanan bergizi, olahraga teratur,
serta istirahat yang cukup. Tn. A sering sekali merokok di dalam rumah.
Anggota keluarga masih banyak yang kurang mengetahui pengetahuan tentang
penyakit Ny. R

5. Aspek Fungsional
Secara aspek fungsional, pasien dapat digolongkan pada tingkat ke 5
berdasarkan urutan Ecog, yaitu pasien masih dapat melakukan aktivitas sehari-
harinya tanpa bantuan orang lain.

27
D . Prognosis
1. Ad vitam : Dubia ad bonam
2. Ad sanasionam : Dubia ad bonam
3. Ad fungsionam : Dubia ad bonam

28
LAMPIRAN

29

Anda mungkin juga menyukai