NIM : A41180451
GOLONGAN :A
2019
BAB 1. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Selama proses pemasakan buah beberapa sel di bagian tengah dan dalam
dari daun buahnya dapat hancur. Pada perkembangan bakal bijinya, setelah
penyerbukan maka jaringan parenkim pada plasenta tumbuh sekitar funikula (ari-
ari biji). Parenkim itu terus tumbuh sampai menutupi seluruh biji-biji yang
berkembang. Sel-sel jaringan ini berdinding tipis dan membentuk jaringan
homogen. Sel-sel ini tidak melebar dengan pericarp tetapi menempel padanya dan
juga pada biji-biji. Mula-mula jaringan parenkim itu kukuh, tetapi ketika buahnya
menjadi masak, dinding selnya menjadi lebih tipis dan sel-sel itu sebagian
menjadi rusak. (Sutopo, 2002: 25).
4.1 Hasil
4.2 Pembahasan
Pada biji yang setengah masak fisiologis atau buah bercirikan buah pada
biji masih setengah matang dan zat makanan buah masih bergantung pada pohon
induknya, dan warna buah yang mencolok sedikit tua tetapi belum tua. Dan pada
biji yang setngah masak bercirikan cadangan makanan pada biji tidak sempurna,
ukuran biji yang relative tidak seragam, warna biji yang pudar, sel sel dalam benih
yang masih belum dewasa dan viabilitas benih yang kurang baik, tetapi biji
tersebut 50% bisa tumbuh, karena dengan cadangan makanan yang sudah
terbentuk sehingga ada dorongan dalam pertumbuhannnya.
Pada biji yang belum masak fisiologis bercirikan biji tersebut tidak siap
untuk di tumbuhkan karena cadangan makanan biji yang belum terbentuk, sel sel
biji yang belum dewasa, dan relative ukuran biji tidak maksimal atau tidak
semestinya, dan warnabenih yang pudar atau pucat. Dengan benih yang belum
masak tersebut dapatmenurunkan atau kerugianpada petani karena viabilitasnya
yang sanagt rendah atau tidak layak untuk di jadikan tanaman baru.
Selama proses pemasakan buah beberapa sel di bagian tengah dan dalam
dari daun buahnya dapat hancur. Pada perkembangan bakal bijinya, setelah
penyerbukan maka jaringan parenkim pada plasenta tumbuh sekitar funikula (ari-
ari biji). Parenkim itu terus tumbuh sampai menutupi seluruh biji-biji yang
berkembang. Sel-sel jaringan ini berdinding tipis dan membentuk jaringan
homogen. Sel-sel ini tidak melebar dengan pericarp tetapi menempel padanya dan
juga pada biji-biji. Mula-mula jaringan parenkim itu kukuh, tetapi ketika buahnya
menjadi masak, dinding selnya menjadi lebih tipis dan sel-sel itu sebagian
menjadi rusak. (Sutopo, 2002: 25).
5.1 Kesimpulan
1. pada biji yang masak fisiologis semua unsur kandungannya atau sel sel yang
terdapat di dalamnya sudah dewasa , sudah siap untuk dalam pertumbuhannya,
pada biji yang setengah masak fisiologis dan belum masak fisiologis tidak dapat
di gunakan dalam proses pertubuhan karena sel sel yang di kandung belum
dewasa dan tak mampu berkembang menjadi tanaman yang baik dalam
pertumbuhannya
2. biji yang masak fisiologis memiliki ukuran yang lebih seragam dan warna yang
menua. Pada biji yang belum masak fisiologis memiliki bentuk yang kurang
optimal atau tidak semestinya dan warna biji yang pudar bahkan beda warna
5.2 Saran