DI RB KASIH IBU
Disusun oleh :
FADILATUL MUNAWWAROH
NPM : 2015 41 060
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga laporan Asuhan kebidanan pada Ny “Anggi” G2 P1A0Ah1 UK 36 minggu dengan
letak sungsang dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW. Semoga tetap
terlimpahkan untuk keluarga bagindapara sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis berusaha dan berupaya semaksimal mungkin
untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan, logika dan prinsip-prinsip ilmiah yang telah
penulis peroleh selama dalam masa pendidikan di bangku perkuliahan, serta tidak lepas pula
dari bimbingan, arahan serta dukungan dari berbagai pihak
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan baik dari segi
penulisan maupun isi pembahasan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembimbing dan pembaca sangat harapkan, demi kesempurnaan pembuatan laporan
selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan Mahasiswa
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan.................................................................................................. 2
1.5 Pelaksanaan........................................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Nifas............................................................................................. 5
2.2 Konsep Dasar Teori Cekcio Ceasarae................................................................... 18
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney................................. 21
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian............................................................................................................. 27
3.2 Diagnosa / Masalah............................................................................................... 31
3.3 Diagnosa / Masalah Potensial dan Antisipasi Tindakan........................................ 31
3.4 Tindakan Segera.................................................................................................... 31
3.5 Intervensi / perencanaan........................................................................................ 32
3.6 Implementasi / pelaksanaan................................................................................... 32
3.7 Evaluasi................................................................................................................ 34
3.8 Catatan Perkembangan.......................................................................................... 35
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................................ 36
4.2 Penutup ................................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
c. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan menyeluruh, yaitu mulai dari inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
serta pemeriksaan menunjang lainnya.
d. Studi Kepustakaan
Data diperoleh dari status pasien dan bukan yang berhubungan dengan abortus.
1.5 Pelaksanaan
Praktek lapangan ini dilaksanakan di RB KASIH IBU mulai tanggal 23 Oktober – 09
November 2017.
2.1.2 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu :
a. Ovum
Adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-
apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng derisi inti,
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam indometrium.
e. Plasentasi
Alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan
anaknya atau sebaliknya.
2.2.2 Etiologi
1. Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
- Rahim arkuatus
- Septum pada rahim
- Uterus dupleks
- Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
- Plasenta letak rendah
- Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
- Kesempitan panggul
- Deformitas tulang panggul
- Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
- Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
- Hedrosefalus atau anesefalus
- Kehamilan kembar
- Hidroamnion atau aligohidromion
- Prematuritas (Manuaba, 1998)
-
2.2.3 Gejala
1.Pergerakan anak terasa oleh ibu di bagian perut bawah pusat dan ibu sering merasa benda
keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak
yang berlawanan, di atas simpisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak (bokong).
4. Bunyi jantung anak terdengar pada punggung anak setinggi pusat.
2.2.4 Patofisiologi
1. Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi.
2. Plasenta previa : Menghalangi kepala turun ke panggul
3. Panggul sempit : kepala sulit untuk menyesuaikan dengan jalan lahir
2.2.5 Klasifikasi
a. Letak bokong (frank breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas
b. Letak sungsang sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna)
c. Letak sungsang tidak sempurna (incomplete breech)
Adalah letak sempurna dimana selain bokong bagian yang terendah adalah juga kaki atau
lutut, terdiri dari :
- Kedua kaki : letak kaki sempurna
- Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
- Kedua lutut : letak lutut sempurna
- Satu lutut : letak lutut tidak sempuna
d. Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
- Sakrum kiri depan
- Sakrum kanan depan
- Sakrum kiri belakang
- Sakrum kanan belakang
2.2.6 Diagnosis
1. Pemeriksaan abdominal
Biasanya dengan perasat Leopold I, dibagian fundus teraba keras, bulat, dan dapat diraba
dengan ballotemen sudah menempati bagian fundus uteri. Perasat Leopold II, menunjukkan
punggung sudah berada pada satu sisi abdomen dan bagian – bagian kecil berada pada sisi
yang lain. Pada perasat Leopold III, bila engagement belum terjadi - diameter
intertrokanterika panggul janin belum melewati pintu atas panggul – bokong janin masih
dapat digerakkan diatas pintu atas panggul. Setelah terjadi engagement, perasat Leopold IV
menunjukkan posisi bokong yang mapan di bawah simpisis. Suara jantung janin biasanya
terdengar paling keras pada daerah sedikit di umbilicus, sedangkan bila telah terjadi
engagement kepala janin, suara jantung terdengan paling keras di bawah umbilicus.
2. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang
sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar
paling keras di kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di
bawah umbilicus
3. Pemeriksaan vaginal
a. Bagian terendah teraba tinggi
b. Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella.
Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.
c. Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu
garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
d. Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh
jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras.
e. Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter
obligua kanan.
4. Pemeriksaan Sinar X
USG idealnya digunakan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan
bila mungkin, untuk mengidentifikasi ‘adanya anomaly janin, Bruck dan Sherer (1997)
menggunakan USG intrapartum untuk mendeteksi leiomioma besar pada segmen bawah
uterus. Apabila persalinan direncanakan dengan seksio sesarea, pemeriksaan sinar X tidak
diindikasikan. Namun bila dipertimbangkan untuk melahirkan pervaginam, tipe presentasi
bokong merupakan hal yang penting diperhatikan. Paparan radiasi dapat sangat dikurangi
dengan pelvimetri CT Scan (kopelman dkk.,1986).
Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-
kelainan seperti hydrocephalus.
2.2.7 Penatalaksanaan
1. Sikap sewaktu hamil
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah letak
janin dengan versi luar. Tujuanya adalah untuk merubah letak menjadi letak kepala. Hal ini
dilakukan pada primi dengan kehamilan 34 minggu, sedangkan multi dengan usia kehamilan
36 minggu,dan tidak ada panggul sempit, gemeli, atau plesenta previa. Semua itu dilakukan
dengan syarat :
a. Pembukaan kurang dari 5 cm
b. Ketuban masih ada / utuh
c. Bokong belum turun atau masuk p.a.p
2. Tehnik
a. Lebih dahulu bokong lepaskan dari p.a.p dan ibu berada dalam posisi trendelenburg
b. Tangan kiri letakkan dikepala dan tangan kanan pada bokong.
c. Putar kearah muka atau perut janin.
d. Lalu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan di kepala.
e. Setelah berhasil, pasang gurita, observasi tensi, DJJ, serta keluhan.
2.2.8 Penyulit
Pada persentasi bokong persisten, peningkatan frekuensi penyulit berikut ini dapat
diperkirakan:
a. Morbiditas dan mortalitasperinatal akibat pelahiran yang sulit.
b. Berat lahir rendah pada pelahiran preterm, pertumbuhan terhambat, atau keduanya.
c. Prolab tali pusat
d. Plasenta previa
e. Anomali janin, neonatus dan bayi.
f. Anomaly dan tumor uterus
g. Janin multiple.
h. Intervensi operatif, terutama secsio sesarea.
2.3.7 Evaluasi
Merupakan langkah akhir untuk mengevaluasi dari pelayanan yang telah diberikan
kepada klien apakah benar – benar sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan pasein, apakah
pelayanan yang telah kita berikan berjalan dengan baik sesuai harapan.Evaluasi ini berisi
SOAP :
S : Apakah klien sudah mengerti dan faham dengan penjelasan yang telah di sampaikan
oleh Bidan dan Dokter.
O : Apakah klien bisa mengambil kesimpulan dari apa yang telah di jelaskan oleh Bidan
dan Dokter dan bisa mengulang kembali.
A : G2P1A0Ah1 UK 36 minggu tunggal, hidup, intrauterin, letsu, puki, kesan panggul normal,
keadan ibu dan janin baik.
P : Follow up 2 minggu lagi
BAB III
TINJAUAN KASUS
Umur : 37 th Umur : 38 th
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ke-2 dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat Menstruasi
Siklus menstruasi : ± 28 hari Menarche : 13 th
Lama : ± 7 hari Dysminoroe : tidak
Warna : Merah HPHT : 12-02-2017
Bau : Anyir TP : 19-11-2017
4. Riwayat Kesehatan kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No Suami UK Jns Penol Penyul BB Jns M/H Meneteki KB
ke- Pers Kel.
1. Aterem Spt Bidan - 2,9kg ♂ 2,5th
2. ini
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
TB/BB :154 cm / 85 kg
Tensi / Nadi / R : 110/70 mmHg, 80x/mnt, 24x/menit
2. Pemeriksaan Kehamilan
a. Inspeksi / Fisik
Rambut : Warna hitam, bersih, tidak rontok, keriting
Muka
- Cloasma Gravidarum : Tidak ada
- Conjungtiva : Merah muda tidak ada tanda anemis
- Sklera : Putih, tidak ada tanda icterus
Leher
- Pembesaran : Tidak ada pembesaran, kelenjar tyroid, limfe
dan vena jugularis.
- Struma : Tidak ada
Dada : Simetris
Payudara
- Bentuk : Simetris
- Areola :Hiperpigmentasi
- Putting susu :Menonjol
- Keluaran : Belum ada colostrums
- Tidak terdapat benjolan abnormal
Perut
- Striae : Tidak ada
- Linea : Nigra (Hiperpigmentasi)
- Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan
- Luka bekas operasi : Tidak ada
Vulva
- Warna : Tidak di kaji
- Luka parut : Tidak di kaji
- Keluaran : Tidak di kaji
- Varices :Tidak di kaji
- Odema : Tidak di kaji
Anus : Tidak dikaji
Ekstremitas atas / bawah
- Varices : Tidak ada
- odema :Tidak ada
b. Palpasi
TFU : 30 cm
Leoplold I : Bagian atas fundus teraba keras, bulat dan melenting
(kepala)
Leoplold II : Pada samping kiri uterus atau perut ibu teraba keras, datar,
dan memanjang seperti papan
Leoplold III : Pada fundus teraba lunak, besar, dan tidak melenting
(bokong) Bokong belum masuk PAP
Leoplold IV : Tidak di kaji
TBJ : (30 cm – 12) x 155 : 2790
c. Auskultasi
DJJ : (+) teratur 154x/menit
d. Perkusi
Refleks patella: + / +
3. Pemeriksaan Obstetrik
Ukuran panggul luar
- Distantia spinarum : tidak di kaji
- Distantia cristarum : tidak di kaji
- Boudeloque : tidak di kaji
- Lingkar panggul : tidak di kaji
4. Pemeriksaan Penunjang
HB : 13,0 gram %
GDA : 120 mg/dl
Gol.dar: O
USG : -
3.2 Interprestasi Data / Diagnosa
DX : G2 P1 A0 Ah1 UK 36 minggu tunggal, hidup, letsu, puki, intrauterin, kesan
Jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.
DS : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke-2 dengan usia kehamilan 8
bulan dan ibu mengeluh batuk pilek.
DO : T : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
R : 24 x/menit
Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
Palpasi : TFU : 30 cm
Leopold I : Teraba kepala
Leopold II : Teraba punggung kiri (puki)
Leopold III : Teraba bokong
Leopold IV : tidak di kaji
Auskultasi : DJJ : (+) teratur 140 x/menit
Masalah : Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Timbulnya ketidak nyamanan ibu saat bernafas
Kebutuhan : Beri dukungan emosional pada ibu
Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas yang berat
Anjurkan ibu untuk nungging seperti orang sujud dan mengikuti senam hamil
3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
- Hipoksia pada janin
- Persalinan yang lama
No Intervensi Rasional
1. Jalin komunikasi terapiutik dengan - Klien kooperatif dengan petugas kesehatan.
klien
2. Lakukan pemeriksaan fisik - Mengetahui kondisi klien
3. Jelaskan hasil memeriksaan kepada - Klien mengetahui tentang kondisinya
klien
4. Ajarkan ibu untuk melakukan - Memungkinkan bayi untuk rotasi sehingga
gerakan – gerakan yang sekiranya berubah jadi letak kepala
bisa merubah posisi letak (gerakan
seperti sujud pada waktu sholat)
5. Jelaskan tentang tanda-tanda - Jika di ketahui tanda-tanda persalinan klien
persalinan dapat segera pergi ke pelayanan kesehatan
Anjurkan klien untuk melakukan - Untuk memantau kehamilan dan posisi janin
6. kunjungan ulang 2 minggu lagi
3.6 Implementasi
Tgl/jam Pelaksaan
24 Oktober1. Menjalin komunikasi terapiutik dengan klien agar klien kooperatif
2017/17.40WIB dengan petugas kesehatan
2. Melakukan pemeriksan fisik
3. Menjelaskan kepada klien tentang hasil pemeriksaan bahwa
bayinya mengalami letak sungsang
4. Mengajarkan klien untuk melakukan gerakan-gerakan yang
sekiranya bisa merubah posisi letak menjadi letak kepala (seperti
orang sujud) yaitu melakukan posisi kneechest di rumah yaitu
seperti orang sujud, dada menempel di lantai, dilakkan secara
teratur selama 5 menit. Sehari dilakukan 2 kali baik siang dan
malam
5. Menjelaskan tanda-tanda persalinan:
- Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki
PAP terutama pada primigravida
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
- Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
- Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi –
kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang di sebut “false labor
pains”
- Servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya
bertambah bias bercampur darah (bloody show)
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu
lagi atau jika sewaktu-waktu jika ada keluhan
3.7 Evaluasi
Tanggal : 24 Oktober 2017 Jam : 17. 45 WIB
S : Ibu mengatakan bahwa sudah mengerti dan paham dengan apa yang
sudah dijelaskan oleh petugas kesehatan
O : Ibu dapat mengambil kesimpulan dan bisa menjelaskan kembali dari apa
yang telah di jelaskan oleh petugas kesehatan
A : G2P1 A0 Ah1 UK 36 minggu T/H letsu puki intrauterin kesan jalan lahir
normal keadaan ibu dan janin baik.
4.1 Kesimpulan
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim,
kepala berada di fundus dan bokong dibawah. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk
menentukan diagnosa adalah pemeriksaan palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam,
pemeriksaan foto rongsen.
Dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, baik pada ibu maupun bayi dengan
kehamilan presentasi bokong, maka diupayakan beberapa usaha untuk menghindari
terjadinya persalinan dengan bayi presentasi bokong, salah satu diantaranya adalah dengan
cara knee-chest position.
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang di
lapangan mempunyai beberapa kesamaan yang tidak jauh baik itu dalam pengertian
kehamilan resiko tinggi dengan letak sungsang maupun penanganan selama hamil dan
planning persalinannya.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terendah janin (Manuaba, 2008).
Dalam pembuatan asuhan kebidanan ini adalah menggunakan 7 langkah Varney
manajemen ini dapat digunakan sebagai pendekatan mulai dari pengumpulan data sampai
evaluasi.
4.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Di harapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara ilmu pemgetahuan, ketrampilan,
logika, dan ilmiah dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas dan Lahan Praktek
Bidan hendaknya mempunyai kemampuan, ketrampilan, kecermatan dan ketelitian dalam
mengkaji atau mengamati masalah yang terjadi dengan klien. Selain itu perlu di tunjang
dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
Sedangkan untuk lahan praktek dapat meningkatkan kualitas pelayanan sumber daya manusia
(SDM) serta dapat mengfungsikan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat pelayanaan
praktek.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Di harapkan dapat lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa tidak hanya pada
saat belajaar di kampus, namun juga dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari literature
materi. Dan bimbingan praktik yang lebih intensif.
DAFTAR PUSTAKA