Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEBIDANAN

PADA NY “Anggi” G2P1A0Ah1 UK 36MINGGU DENGAN LETAK SUNGSANG

DI RB KASIH IBU

Candra Kota Jambi

TANGGAL 23 OKTOBER - 09 NOVEMBER 2017

Dosen Pembimbing : Nurbaiti, S.SiT

Disusun oleh :
FADILATUL MUNAWWAROH
NPM : 2015 41 060

PRODI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
TAHUN AJARAN 2017/2018
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga laporan Asuhan kebidanan pada Ny “Anggi” G2 P1A0Ah1 UK 36 minggu dengan
letak sungsang dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa pula shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Muhammad SAW. Semoga tetap
terlimpahkan untuk keluarga bagindapara sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam pembuatan laporan ini, penulis berusaha dan berupaya semaksimal mungkin
untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan, logika dan prinsip-prinsip ilmiah yang telah
penulis peroleh selama dalam masa pendidikan di bangku perkuliahan, serta tidak lepas pula
dari bimbingan, arahan serta dukungan dari berbagai pihak
Dalam pembuatan laporan ini, penulis menyadari adanya kekurangan baik dari segi
penulisan maupun isi pembahasan, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun
dari pembimbing dan pembaca sangat harapkan, demi kesempurnaan pembuatan laporan
selanjutnya. Semoga dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan Mahasiswa

Jambi 24 Oktober 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................................................................................. i


Kata Pengantar.................................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................... 1
1.2 Tujuan................................................................................................................... 2
1.3 Ruang Lingkup ..................................................................................................... 2
1.4 Metode Penulisan.................................................................................................. 2
1.5 Pelaksanaan........................................................................................................... 3
1.6 Sistematika Penulisan............................................................................................ 3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Nifas............................................................................................. 5
2.2 Konsep Dasar Teori Cekcio Ceasarae................................................................... 18
2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Menurut Hellen Varney................................. 21
BAB III TINJAUAN KASUS
3.1 Pengkajian............................................................................................................. 27
3.2 Diagnosa / Masalah............................................................................................... 31
3.3 Diagnosa / Masalah Potensial dan Antisipasi Tindakan........................................ 31
3.4 Tindakan Segera.................................................................................................... 31
3.5 Intervensi / perencanaan........................................................................................ 32
3.6 Implementasi / pelaksanaan................................................................................... 32
3.7 Evaluasi................................................................................................................ 34
3.8 Catatan Perkembangan.......................................................................................... 35
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan............................................................................................................ 36
4.2 Penutup ................................................................................................................ 36
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Mortalitas atau morbiditas wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dan
berkembang. Di Negara miskin misalnya 25 – 50 % kematian wanita usia subur disebabkan
oleh hal yang berkaitan dengan kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi
factor utama mortalitas wanita muda pada saat puncak produktifnya. Tahun 1996 WHO
memperkirakan lebih dari 585.000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil dan bersalin.
Letak sungsang terjadi dalam 3-4% dari persalinan yang ada. Terjadinya letak
sungsang berkurang dengan bertambahnya umur kehamilan. Letak sungsang terjadi pada
25% dari persalinan yang terjadi sebelum umur kehamilan 28 minggu, terjadi pada 7%
persalinan yang terjadi pada minggu ke 32 dan terjadi pada 1-3% persalinan yang terjadi pada
kehamilan aterm. Sebagai contoh, 3,5 persen dari 136.256 persalinan tunggal dari tahun 1990
sampai 1999 di Parkland Hospital merupakan letak sungsang.
Kejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3-4% dari seluruh persalinan tunggal.
Presentasi bokong adalah suatu keadaan pada letak janin memanjang dimana presentasi
bokong dengan atau tanpa kaki merupakan bagian terendahnya.
Dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, baik pada ibu maupun bayi dengan
kehamilan presentasi bokong, maka diupayakan beberapa usaha untuk menghindari
terjadinya persalinan dengan bayi presentasi bokong, salah satu diantaranya adalah dengan
cara knee-chest position.
Insidens presentasi bokong meningkat pada kehamilan ganda; 25% pada gemelli janin
pertama, dan 50% pada janin kedua. Kehamilan muda juga berhubungan dengan
meningkatnya kasus ini, 35% pada kehamilan kurang dari 28 minggu, 25% pada kehamilan
28-32 minggu, 20% pada kehamilan 32-34 minggu, 8% pada kehamilan 34-35 minggu, dan
2-3% setelah kehamilan 36 minggu. Adanya kehamilan presentasi bokong sering
dihubungkan dengan meningkatnya kejadian beberapa komplikasi sebagai berikut: kesulitan
yang meningkat dalam persalinan akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal;
mengakibatkan persalinan prematur, sehingga kejadian berat badan lahir rendah (BBLR)
meningkat; pertumbuhan janin terhambat (PJT); tali pusat menumbung; plasenta previa;
anomali janin (hidrosefalus, anensefalus); anomali uterus ataupun tumor uterus (mioma
uteri); kehamilan ganda; panggul sempit (contracted pelvis); multiparitas; hidramnion atau
oligohidramnion; presentasi bokong sebelumnya.
Pada presentasi bokong akibat ekstensi kedua sendi lutut, kedua kaki terangkat keatas
sehingga ujungnya terdapat setinggi bahu atau kepala janin. Dengan demikian pada
pemeriksaan dalam hanya dapat diraba bokong. Frekuensi 50-70%.
Berdasarkan dengan kasus di atas maka penulis akan mengulas lebih dalam
terhadap Ny. “A” GIIIP2001 UK 36 minggu dengan letak Sungsang puki ω intrauterin kesan
jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik sebagai laporan asuhan kebidanan.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “Anggi”
G2P1A0 Ah1 UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal
keadaan ibu dan janin baik.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu melaksanakan pengkajian, yaitu mengumpulkan data subjektif dan
objektif pada Ny. “Anggi” G2P1A0 Ah1 UK 36 minggu T/H letakSungsang puki ω intrauterin
kesan jalan lahir normal keadaan ibu dan janin baik.
2. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah atau diagnosa kebidanan pada Ny. “Anggi”
G2P1A0 Ah1 UK 36 minggu T/H letakSungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir normal
keadaan ibu dan janin baik.
3. Mahasiswa mampu mengantisipasi masalah potencial atau diagnosa lainnya pada Ny.
“Anggi” G2P1A0Ah1 UK 36 minggu T/H letakSungsang puki ω intrauterin kesan jalan lahir
normal keadaan ibu dan janin baik.

1.3 Ruang Lingkup


Dalam laporan asuhan kebidanan ini kami membatasi bayi Ny. “Anggi” G2P1A0 Ah1
UK 36 minggu T/H letak Sungsang puki ωintrauterin kesan jalan lahir normal keadaan ibu
dan janin baik.

1.4 Metode Penelitian


1.4.1 Rencana Penelitian
Metode yang dipelajari dalam meyusun laporan ini adalah metode deskripsi berapa
studi kasus, yaitu membandingkan studi dengan kasus yang nyata di lapangan.
1.4.2 Tempat pengambilan Data
Laporan ini diambil di RB KASIH IBU
1.4.3 Teknik Pengambilan Data
a. Wawancara
Anamnesa langsung dengan klien serta keluarganya.
b. Observasi
Mengamati langsung kondisi klien, meliputi tanda-tanda vital.

c. Pemeriksaan Fisik
Melakukan pemeriksaan menyeluruh, yaitu mulai dari inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi
serta pemeriksaan menunjang lainnya.
d. Studi Kepustakaan
Data diperoleh dari status pasien dan bukan yang berhubungan dengan abortus.
1.5 Pelaksanaan
Praktek lapangan ini dilaksanakan di RB KASIH IBU mulai tanggal 23 Oktober – 09
November 2017.

1.6 Sistematika Penulisan


BAB 1 : Berisikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, metode
penulisan, pelaksanaan dan sistematika penulisan
BAB 2 : Berisikan konsep dasar sesuai dengan kasus atau asuhan
kebidanan yang diambil Konsep dasar asuhan kebidanan menurut hellen varney
BAB 3 : Berisikan tentang pengkajian, diagnosa atau masalah potensial,
tindakan segera atau kolaborasi, intervensi atau perencanaan, implementasi atau pelaksanaan
dan Evaluasi
BAB 4 : Berisikan kesimpulan dan saran
Daftar Pustaka.
BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Kehamilan


2.1.1 Definisi
Kehamilan adalah suatu proses yang di mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan
berakhir pada permulaan persalinan(Sastrawoinata, 1983).
Kehamilan adalah suatu proses bertemunya sel sperma dan sel ovum yang di tandai
dengan adanya pembuahan dan nidasi hasil pembuahan ke dalam uterus sampai di akhiri
dengan proses persalinan atau keluarnya hasil konsepsi (Mochtar, 1998).
Kehamilan adalah rangkaian peristiwa yang baru terjadi bila ovum dibuahi oleh
sperma dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus yang aterm
(Guyton, 1997 ).
Kehamilan adalah dikandungnya janin hasil pembuahan sel telur oleh sel
sperma(Kushartanti, 2004 ).

2.1.2 Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut yaitu :
a. Ovum
Adalah suatu sel dengan diameter ± 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus yang terapung-
apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
b. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak gepeng derisi inti,
leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak
sehingga sperma dapat bergerak cepat.
c. Konsepsi
Suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba fallopii.
d. Nidasi
Masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam indometrium.
e. Plasentasi
Alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk pertukaran zat antara ibu dan
anaknya atau sebaliknya.

2.1.3 Perubahan yang terjadi saat kehamilan


Pada masa kehamilan banyak perubahan – perubahan fisik yang dialami oleh ibu
hamil, perubahan – perubahan itu diantaranya :
1. Perubahan kulit
Pada kulit adanya hiperpigmentasi pada tempat – tempat tertentu, perubahan pada kulit ini
tidak selalu sama pada setiap wanita hamil, ada yang sebagian ada juga yang semua pada
tempat tersebut.
2. Perubahan pada kelenjar
Yang kelihatan adalah pada kelenjar tiroid, jadi leher wanita itu bentuknya seperti leher pria,
perubahan ini tidak terdapat pada setiap wanita hamil.
3. Perubahan pada mamae
Perubahan ini pasti terdapat pada semua wanita hamil, karena bersama – sama dengan
kehamilan, mammae menyiapkan diri untuk memproduksi ASI, perubahan ini meliputi
sebagai berikut :
- Mammae membesar, tegang dan sakit
- Vena dibawah kulit mammae membesar dan kelihatanjelas
- Hiperpigmentasi pada areola mammae
- Kelenjar menthomerry yang terletak dalam areola memmae membesar dan terlihat dari
luar.
4. Perubahan perut
Perut akan kelihatan makin lama – makin besar, biasanya pada umur kehamilan 4 bulan,
membesarnya perut belum begitu kelihatan, setelah itu akan kelihatan membesar lebih cepat
pada umur kehamilan lebih dari 5 bulan.
5. Perubahan alat kelamin luar
Pada alat kelamin luar ini terlihat kebiruan disebabkan karena adanya kongesti pada
peredaran darah, kongesti disebabkan oleh karena pembuluh darah membesar, darah yang
menuju uterus banyak sekali sesuai dengan kebutuhan uterus untuk member suplay makanan
ke janin, pembuluh darah dan alat kelamin luar adalah cabang dari uterus, jadi jika uterus
mengalami kongesti maka pembuluh darah alat kelamin luarpun akan mengalami
kongestipula, tanda ini dikatakan tanda chedwick.
6. Perubahan pada tungkai
Perubahan pada tungkai ini adalah timbulnya varises pada tungkai, pada hamil tua biasanya
sering oedema pada salah satu tungkai, ini disebabkan karena tekanan uterus yang semakin
besar pada vena femoralis sebelah kanan atau kiri.
7. Perubahan sikap
Sikap tubuhnya menjadi lordosis yang disebabkan oleh adanya perubahan bentuk pada tulang
belakang dimana tulang belakang tersebut menyesuaikan diri dengan keseimbangan badan
yang berhubnungan dengan keadaan uterus yang membesar(kristanti 1981).

2.1.4 Keluhan yang sering dirasakan oleh ibu hamil.


Mengingat adanya perubahan secara fisiologis, ibu hamil akan ketidaknyamanan baik
fisik maupun psikis, menurut kushartanti 2004 ketidaknyamanan fisik tersebut berupa
keluhan – keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil antara lain :
a. Mudah terengah – engah
Keluhan ini derasakan terutama dirasakan apabila uterus telah membesar sehingga mendesak
sekat rongga dada dan mengganggu ekspensi paru. Keadaan inu diperberat oleh
meningkatnya kebutuhan oksigen ibu hamil.
b. Mudah lelah
Keluhan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan aliran darah yang kurang dibandingkan
dengan ketersediaan darah, volume darah ibu hamil meningkat sampai 30 – 50 % dan
frekuensi denyut jantungnya meningkat hingga 20 %.
c. Mual muntah
Keluhan ini disebabkan oleh adanya aktivitas hormone yang menurunkna peristaltic usus dan
tertumpahnya asam lambung keujung atas lambung, penurunan peristaltic usus ini juga
memperlambat proses pencernaan, dan mengakibatkan sembalit.
d. Nyeri punggung dan pinggang
Keluhan ini disebabkan oleh adanya perubahan postur tubuh dimana bentuk tulang belakang
melengkung kedepan, lengkungan ini disebabkan oleh membesarnya perut, disamping itu
keluhan ini juga dipicu oleh adanya hormone relaktin yang mengendurkan persendian
dipunggung bagian bawah dan panggul.
e. Nyeri panggul
Keluhan ini disebabkan oleh semkain membesarnya uterus sehingga menekan panggul,
keadaan ini semakin diperberat mengendurnya persendian dipanggul dan meregangnya otot –
otot di panggul.
f. Tidak bisa tidur
Keluhan ini terjadi biasanya pada akhir kehamilan, Karena pada saat itu terjadi penumpukan
berbagai keluhan, keluhan tersebut misalnya susah bernafas dan nyeri punggung.

2.2 Konsep Dasar Kehamilan dengan letak sungsang


2.2.1 Definisi
Letak sungsang adalah dimana janin terletak memanjang dengan kepala di fundus
uteri dan bokong berada di bagian bawah cavum uteri (Sarwono1992).
Letak Sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim,
kepala berada di fundus dan bokong di bawah (Muchtar, 1998).
Letak sungsang adalah letak membujur dimana kepala terletak di fundus uteri
sedangkan bokong di atas simphisis (Manuaba, 1993).
Kehamilan pada bayi dengan presentasi bokong (sungsang) dimana bayi letaknya
sesuai dengan sumbu badan ibu, kepala berada pada fundus uteri, sedangkan bokong
merupakan bagian terbawah di daerah pintu atas panggul atau simfisis (Manuaba,
1998).

2.2.2 Etiologi
1. Sudut Ibu
a. Keadaan rahim
- Rahim arkuatus
- Septum pada rahim
- Uterus dupleks
- Mioma bersama kehamilan
b. Keadaan plasenta
- Plasenta letak rendah
- Plasenta previa
c. Keadaan jalan lahir
- Kesempitan panggul
- Deformitas tulang panggul
- Terdapat tumor menjalani jalan lahir dan perputaran ke posisi kepala
2. Sudut janin
Pada janin tedapat berbagai keadaan yang menyebabkan letak sungsang :
- Tali pusat pendek atau lilitan tali pusat
- Hedrosefalus atau anesefalus
- Kehamilan kembar
- Hidroamnion atau aligohidromion
- Prematuritas (Manuaba, 1998)
-
2.2.3 Gejala
1.Pergerakan anak terasa oleh ibu di bagian perut bawah pusat dan ibu sering merasa benda
keras (kepala) mendesak tulang iga.
2. Pada palpasi teraba bagian keras, bundar dan melenting pada fundus uteri.
3. Punggung anak dapat teraba pada salah satu sisi perut dan bagian-bagian kecil pada pihak
yang berlawanan, di atas simpisis teraba bagian yang kurang bundar dan lunak (bokong).
4. Bunyi jantung anak terdengar pada punggung anak setinggi pusat.

2.2.4 Patofisiologi
1. Hidramnion : anak mudah bergerak karena mobilisasi.
2. Plasenta previa : Menghalangi kepala turun ke panggul
3. Panggul sempit : kepala sulit untuk menyesuaikan dengan jalan lahir

2.2.5 Klasifikasi
a. Letak bokong (frank breech)
Letak bokong dengan kedua tungkai terangkat keatas
b. Letak sungsang sempurna (complete breech)
Letak bokong dimana kedua kaki ada disamping bokong (letak bokong kaki sempurna)
c. Letak sungsang tidak sempurna (incomplete breech)
Adalah letak sempurna dimana selain bokong bagian yang terendah adalah juga kaki atau
lutut, terdiri dari :
- Kedua kaki : letak kaki sempurna
- Satu kaki : letak kaki tidak sempurna
- Kedua lutut : letak lutut sempurna
- Satu lutut : letak lutut tidak sempuna
d. Posisi bokong ditentukan oleh sakrum, ada 4 posisi :
- Sakrum kiri depan
- Sakrum kanan depan
- Sakrum kiri belakang
- Sakrum kanan belakang

2.2.6 Diagnosis
1. Pemeriksaan abdominal
Biasanya dengan perasat Leopold I, dibagian fundus teraba keras, bulat, dan dapat diraba
dengan ballotemen sudah menempati bagian fundus uteri. Perasat Leopold II, menunjukkan
punggung sudah berada pada satu sisi abdomen dan bagian – bagian kecil berada pada sisi
yang lain. Pada perasat Leopold III, bila engagement belum terjadi - diameter
intertrokanterika panggul janin belum melewati pintu atas panggul – bokong janin masih
dapat digerakkan diatas pintu atas panggul. Setelah terjadi engagement, perasat Leopold IV
menunjukkan posisi bokong yang mapan di bawah simpisis. Suara jantung janin biasanya
terdengar paling keras pada daerah sedikit di umbilicus, sedangkan bila telah terjadi
engagement kepala janin, suara jantung terdengan paling keras di bawah umbilicus.
2. Denyut jantung janin
Denyut jantung janin terdengar paling keras pada atau di atas umbilicus dan pada sisi yang
sama pada punggung. Pada RSA (Right Sacrum Antorior) denyut jantung janin terdengar
paling keras di kuadrat kanan atas perut ibu kadang-kadang denyut jantung janin terdengar di
bawah umbilicus
3. Pemeriksaan vaginal
a. Bagian terendah teraba tinggi
b. Tidak teraba kepala yang keras, rata dan teratur dengan garis-garis sutura dan fantenella.
Hasil pemeriksaan negatif ini menunjukkan adanya mal presentasi.
c. Bagian terendahnya teraba lunak dan ireguler. Anus dan tuber ichiadicum terletak pada satu
garis. Bokong dapat dikelirukan dengan muka.
d. Kadang-kadang pada presentasi bokong murni sacrum tertarik ke bawah dan teraba oleh
jari-jari pemeriksa. Ia dapat dikelirukan dngan kepala oleh karena tulang yang keras.
e. Sakrum ada di kuadran kanan depan panggul dan diameter gitochanterika ada pada diameter
obligua kanan.
4. Pemeriksaan Sinar X
USG idealnya digunakan untuk memastikan perkiraan klinis presentasi bokong dan
bila mungkin, untuk mengidentifikasi ‘adanya anomaly janin, Bruck dan Sherer (1997)
menggunakan USG intrapartum untuk mendeteksi leiomioma besar pada segmen bawah
uterus. Apabila persalinan direncanakan dengan seksio sesarea, pemeriksaan sinar X tidak
diindikasikan. Namun bila dipertimbangkan untuk melahirkan pervaginam, tipe presentasi
bokong merupakan hal yang penting diperhatikan. Paparan radiasi dapat sangat dikurangi
dengan pelvimetri CT Scan (kopelman dkk.,1986).
Sinar X menunjukkan dengan tepat sikap dan posisi janin, demikian pula kelainan-
kelainan seperti hydrocephalus.

2.2.7 Penatalaksanaan
1. Sikap sewaktu hamil
Karena kita tahu bahwa prognosa bagi anak tidak begitu baik, maka usahakan merubah letak
janin dengan versi luar. Tujuanya adalah untuk merubah letak menjadi letak kepala. Hal ini
dilakukan pada primi dengan kehamilan 34 minggu, sedangkan multi dengan usia kehamilan
36 minggu,dan tidak ada panggul sempit, gemeli, atau plesenta previa. Semua itu dilakukan
dengan syarat :
a. Pembukaan kurang dari 5 cm
b. Ketuban masih ada / utuh
c. Bokong belum turun atau masuk p.a.p
2. Tehnik
a. Lebih dahulu bokong lepaskan dari p.a.p dan ibu berada dalam posisi trendelenburg
b. Tangan kiri letakkan dikepala dan tangan kanan pada bokong.
c. Putar kearah muka atau perut janin.
d. Lalu tukar tangan kiri diletakkan di bokong dan tangan kanan di kepala.
e. Setelah berhasil, pasang gurita, observasi tensi, DJJ, serta keluhan.

2.2.8 Penyulit
Pada persentasi bokong persisten, peningkatan frekuensi penyulit berikut ini dapat
diperkirakan:
a. Morbiditas dan mortalitasperinatal akibat pelahiran yang sulit.
b. Berat lahir rendah pada pelahiran preterm, pertumbuhan terhambat, atau keduanya.
c. Prolab tali pusat
d. Plasenta previa
e. Anomali janin, neonatus dan bayi.
f. Anomaly dan tumor uterus
g. Janin multiple.
h. Intervensi operatif, terutama secsio sesarea.

2.3 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan menurut Hellen Varney.


Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau interaksi yang dilakukan oleh bidan kepada
klien yang membutuhkan atau mempunyai permasalahan dalam bidang pengetahuan. Dalam
pemberian asuhan kebidanan pada klien bidan menggunakan metode pendekatan
permasalahan pencegahan yang difokuskan pada proses sistematis dan analisis dalam
memberikan asuhan kebidanan kita menggunakan tujuh langkah Varney yaitu :
2.3.1 Pengkajian
Adalah suatu pengumpulan data lengkap untuk mengawasi keadaan kondisi pasien,
anamnesa.
A. Data subjektif
Diperoleh dari anamnesa dan Tanya jawab secara langsung dengan pasien atau dengan
orang yang mengerti dan tahu tentang keadaan pasien. Data ini meliputi :
1. Identitas / biodata
Nama : Agar dapat mengenal pasien serta untuk membedakan antara pasien yang lain
Umur : Untuk mengetahui apakah pasien resiko tinggi atau tidak, dan menyesuaikan
terapi yang diberikan.
Suku/bangsa: Untuk mengetahui kebiasaan pasien
Agama : Untuk memberikan bimbingan spiritual pasien pada saat dibutuhkan.
Pendidikan : Sangat penting karena berkenaan dengan memberikan motivasi dan
pendidikan kesehatan dapat diterima pasien sesuai dengan tingkat pendidikannya.
Pekerjaan : Untuk mengetahui tingkat social ekonimi pasien.
Alamat : Memudahkan untuk menghubungi sewaktu – waktu, dan untuk mengetahui
lingkungan tempat tinggal pasien.
2. Keluhan utama
Klien dengan kehamilan letak sungsang biasanya mengeluh terasa sesak dan pergerakan janin
terasa lebih banyak di bagian bawah.
3. Riwayat menstruasi
Memberikan kesan tentang faal alat kandungan, teratur tidaknya menstruasi, siklus, HPHT
untuk mengetahu tafsiran persalinan.
4. Riwayat kehamilan yang lalu
Untuk mengetahui status kesehatan dan status obstetric dan kehamilan ibu, apakah pasien
sudah pernah hamil, hamil yang keberapa, keluhan masa hamil, dan apakah pasien pernah
mengalami kehamilan sungsang atau tidak.
5. Riwayat kehamilan sekarang
Untuk mengetahui berapa usia kehamilan sekarang, kapan merasakan gerakan janin, berapa
kali pasien periksa kehamilan, dan ststus TT pasien.
6. Riwayat kesehatan
Untuk mengetahui apakah ibu atau keluarga sedand atau pernah menderita penyakir menurun,
menular, maupun menahun.
7. Riwayat psikososial
Klien merasa cemas dengan keadaannya
8. Pola kebiasan sehari-hari
Untuk mengetahui bagaimana pola istirahat, nutrisi, eliminasi, aktivitas, istirahat, personal
hygiene, pola seksual.
B. Data Obyektif
Diperoleh langsung melalui pemeriksaan meliputi :
1. Pemeriksaan Umum, meliputi :
- Kesadaran : Composmentis
- Keadaan Umum : Baik
- TB / BB : 150cm /68 Kg
- TD : 110/70 mmHg
- Suhu : 36,50C
- Respirasi : 26 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
Kepala : keadaan kulit kepala, bersih, rontok
Wajah : apakah ada cloasma, odema, anemis
Mulut : bibir kering atau tidak, apakah ada stomatitis, caries atau tidak
Leher : apakah ada pembesaran kelenjar tyroid, limfe, vena jugularis
Payudara : simetris, menonjol, hyperpigmentasi areola
Abdomen : apakah ada bekas jahitan SC, striae, linea dan pembesaran
Vulva : Warna, keluaran, varices, oedema
Anus : Ada hemoroid atau tidak
Ekstrimitas : apakah ada varices, oedema atau tidak
b. Palpasi
TFU : MC Donald
Leopold I : bagian apa yang ada di fundus (kepala)
Leopold II : menetukan bagian apa yang ada di samping kanan dan kiri perut
ibu.(punggung dan ekstremitas)
Leopold III : bagian terendah janin (bokong)
Leopold IV : bokong belum masuk PAP
- Auskutasi
DJJ : normalnya 120 – 160 kali permenit
- Perkusi : untuk mengetahui reflex patella pada ekstremitas bawah kiri dan kanan.
3. Pemeriksaan penunjang
- Pemeriksaan laboratorium
- Pemeriksaan USG
- Pemeriksaan BOF

2.3.2 Interprestasi data dan Diagnosa


Yaitu menentukan diagnosa atau masalah, langkah ini di kembangkan dalam
identifikasi yang spesifik mengenai masalah atau diagnosa
DX : G2P1A0Ah1 UK 36 minggu, tunggal, hidup, intrauterin, letsu, puki, kesan panggul
normal, keadaan ibu dan janin baik.
DS : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang pertama dengan usia kehamilan 8 bulan
dan ibu mengeluh sesak
DO : Keadaan umum : baik
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Suhu : 36,50C
Respirasi : 26 x/menit
Nadi : 80 x/menit
Palpasi
TFU : 30 cm
Leopold I : Teraba kepala
Leopold II : Puki
Leopold III : Teraba bokong
Leopols IV : Bagian terendah janin belum masuk PAP
Auskultasi
DJJ : (+) teratur 140 x/menit di pungtum maksimum kuadran lateral di atas pusat kiri ibu.
Masalah: Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Timbulnya ketidak nyamanan ibu saat bernafas
Kebutuhan: Beri dukungan emosional pada ibu
Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas yang berat

2.3.3 Identifikasi Diagnosa Potensial


Langkah ini diambil berdasarkan diagnosa masalah yang telah ada yang kemungkinan
akan menjadi lebih parah yaitu kemungkinan terjadi rupture perineum pada ibu, distosia,
hipoksia pada janin dan persalinan yang lama pada saat persalinan nantinya. Sehingga harus
ditangani dan diantisipasi.

2.3.4 Identifikasi Diagnosa dan Kebutuhan Segera


Perlunya tindakan segera yang sifatnya berkekinambungan dari proses
penatalaksanaannya. Identifikasi kebutuhan segera meliputi perbaikan keadaan umum ibu dan
kolaborasi dengan Dokter SPOG, dengan melakukan versi luar, persalinan spontan (spontan
brach), manual aid, ekstraksi sungsang, dan seksio sesaria. Data-data baru di kumpulkan dan
di evaluasi supaya baik ada situasi yang gawat, bidan bisa bertindak segera, kemudian
kolaborasi maupun konsultasi dengan tenaga kesehatan lainnya.

2.3.5 Intervensi / perancanaan


a.Jalin komunikasi terapiutik dengan klien
b.Lakukan pemeriksaan fisik
c.Jelaskan hasil pemeriksaan kepada klien
d.Berikan informe consent kepada klien
e.Ajarkan ibu untuk melakukan gerakan – gerakan yang sekiranya bisa merubah posisi letak
(gerakan seperti sujud pada waktu sholat) atau senam hamil
f. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang 2 minggu lagi
2.3.6 Implementasi / pelaksanaan
Langkah ini berisi tentang asuhan yang telah di uraikan pada intervensi di laksanakan
secara efisien dan aman. Pelaksanaannya di lakukan oleh bidan keseluruhan maupun sebagian
di laksanakan oleh tenaga kesehatan lainnya. Pelaksanaan tidak selalu di ucapkan dalam
waktu singkat, efektif, berkualitas dan profesional.

2.3.7 Evaluasi
Merupakan langkah akhir untuk mengevaluasi dari pelayanan yang telah diberikan
kepada klien apakah benar – benar sudah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan pasein, apakah
pelayanan yang telah kita berikan berjalan dengan baik sesuai harapan.Evaluasi ini berisi
SOAP :
S : Apakah klien sudah mengerti dan faham dengan penjelasan yang telah di sampaikan
oleh Bidan dan Dokter.
O : Apakah klien bisa mengambil kesimpulan dari apa yang telah di jelaskan oleh Bidan
dan Dokter dan bisa mengulang kembali.
A : G2P1A0Ah1 UK 36 minggu tunggal, hidup, intrauterin, letsu, puki, kesan panggul normal,
keadan ibu dan janin baik.
P : Follow up 2 minggu lagi
BAB III
TINJAUAN KASUS

3.1 Pengumpulan Data


A. Data Subyektif
Tanggal : 24 Oktober 2017 Jam: 17.30 WIB
1. Identitas
Nama klien : Ny “Anggi” Nama Suami : Tn “Nardi”

Umur : 37 th Umur : 38 th

Bangsa/Suku : Indonesia/Jawa Bangsa/Suku : Indonesia /Jawa

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMP Pendidikan : SMP

Pekerjaan :- Pekerjaan : Swasta

Alamat : Rt 28 Payo lebar Alamat : Rt 28 Payo lebar

2. Keluhan utama
Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ke-2 dengan usia kehamilan 8 bulan, ibu
ingin memeriksakan kehamilannya.
3. Riwayat Menstruasi
Siklus menstruasi : ± 28 hari Menarche : 13 th
Lama : ± 7 hari Dysminoroe : tidak
Warna : Merah HPHT : 12-02-2017
Bau : Anyir TP : 19-11-2017
4. Riwayat Kesehatan kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
No Suami UK Jns Penol Penyul BB Jns M/H Meneteki KB
ke- Pers Kel.
1. Aterem Spt Bidan - 2,9kg ♂ 2,5th
2. ini

5. Riwayat kehamilan ini / ANC / TT


Ibu mengatakan bahwa ini adalah kehamilan yang ke-2 dengan usia kehamilan 8 bulan. Ibu
mengatakan gerakan bayinya sudah mulai dirasakan sejak usia kehamilan 5 bulan dan ibu
biasanya periksa kehamilannya di bidan 6x, ibu juga sudah TT lengkap, ibu biasanya
merasakan gerakan janinya di perut bagian atas. Keluhan-keluhan selama hamil ini :
· Trimester I : ibu merasa mual muntah sehingga nafsu makan menurun
· Trimester II : ibu merasa cepat lelah
· Trimester III : ibu sering BAK, nafas agak sesak dan batuk pilek
· Materi penyuluhan yang didapat : nutrisi, istirahat, personal hygiene, aktivitas.
6. Riwayat kesehatan
- Riwayat penyakit yang pernah diderita atau sedang diderita
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit Asma, DM maupun riwayat hipertensi.
- Riwayat penyakit keluarga atau keturunan
Ibu mengatakan bahwa keluarganya tidak ada yang menderita suatu penyakit apapun, baik
yang menular, menurun, maupun menahun.
- Perilaku Kesehatan
Ibu mengatakan sebelum dan selama hamil ini tidak pernah minum jamu – jamuan atau obat-
obatan selain obat dari bidan dan dokter.
7. Riwayat psikososial
Kehamilan ini sangat diharapkan oleh ibu, suami dan keluarga, dan sangat ditunggu – tunggu
8. Pola kehidupan sehari – hari
Pola Sebelum Selama
Nutrisi Makan 2 – 3 kali / hari, teratur, Makn 3 – 4 kali / hari, teratur,
porsi sedang, dan minum 6-7 porsisedang kadang ditambah
gelas/hari. buah dan lebih banyak minum.
Eliminasi BAB 1x/hari pada pagi hari BAK lebih sering dan BAB
dan BAK 4-5 x/hari 1x/hari.
Aktivitas Aktivitas seperti biasa. Aktivitas agak berkurang
Istirahat Istirahat cukup, tidur siang ± 1 Tidur malam cukup, tapi
jam dan tidur malam ± 8 jam kadang terbangun untuk BAK,
istirahat siang cukup ± 1 jam.
Personal Mandi 2x/hari pagi dan sore, Mandi seperti biasa tapi lebih
hygiene ganti baju dan celana dalam sering ganti celana dalam.
sehabis mandi
Seksual Melakukan hubungan seksual 1 Melakukan hubungan seksual
minggu 2x 1 minggu 1x

B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
TB/BB :154 cm / 85 kg
Tensi / Nadi / R : 110/70 mmHg, 80x/mnt, 24x/menit
2. Pemeriksaan Kehamilan
a. Inspeksi / Fisik
Rambut : Warna hitam, bersih, tidak rontok, keriting
Muka
- Cloasma Gravidarum : Tidak ada
- Conjungtiva : Merah muda tidak ada tanda anemis
- Sklera : Putih, tidak ada tanda icterus
Leher
- Pembesaran : Tidak ada pembesaran, kelenjar tyroid, limfe
dan vena jugularis.
- Struma : Tidak ada
Dada : Simetris
Payudara
- Bentuk : Simetris
- Areola :Hiperpigmentasi
- Putting susu :Menonjol
- Keluaran : Belum ada colostrums
- Tidak terdapat benjolan abnormal
Perut
- Striae : Tidak ada
- Linea : Nigra (Hiperpigmentasi)
- Pembesaran : Sesuai dengan usia kehamilan
- Luka bekas operasi : Tidak ada
Vulva
- Warna : Tidak di kaji
- Luka parut : Tidak di kaji
- Keluaran : Tidak di kaji
- Varices :Tidak di kaji
- Odema : Tidak di kaji
Anus : Tidak dikaji
Ekstremitas atas / bawah
- Varices : Tidak ada
- odema :Tidak ada
b. Palpasi
TFU : 30 cm
Leoplold I : Bagian atas fundus teraba keras, bulat dan melenting
(kepala)
Leoplold II : Pada samping kiri uterus atau perut ibu teraba keras, datar,
dan memanjang seperti papan
Leoplold III : Pada fundus teraba lunak, besar, dan tidak melenting
(bokong) Bokong belum masuk PAP
Leoplold IV : Tidak di kaji
TBJ : (30 cm – 12) x 155 : 2790
c. Auskultasi
DJJ : (+) teratur 154x/menit
d. Perkusi
Refleks patella: + / +
3. Pemeriksaan Obstetrik
Ukuran panggul luar
- Distantia spinarum : tidak di kaji
- Distantia cristarum : tidak di kaji
- Boudeloque : tidak di kaji
- Lingkar panggul : tidak di kaji
4. Pemeriksaan Penunjang
HB : 13,0 gram %
GDA : 120 mg/dl
Gol.dar: O
USG : -
3.2 Interprestasi Data / Diagnosa
DX : G2 P1 A0 Ah1 UK 36 minggu tunggal, hidup, letsu, puki, intrauterin, kesan
Jalan lahir normal, keadaan ibu dan janin baik.
DS : Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang ke-2 dengan usia kehamilan 8
bulan dan ibu mengeluh batuk pilek.
DO : T : 110/70 mmHg
N : 80 x/mnt
R : 24 x/menit
Kesadaran : Composmentis
KU : Baik
Palpasi : TFU : 30 cm
Leopold I : Teraba kepala
Leopold II : Teraba punggung kiri (puki)
Leopold III : Teraba bokong
Leopold IV : tidak di kaji
Auskultasi : DJJ : (+) teratur 140 x/menit
Masalah : Ibu merasa cemas dengan keadaannya
Timbulnya ketidak nyamanan ibu saat bernafas
Kebutuhan : Beri dukungan emosional pada ibu
Anjurkan ibu untuk mengurangi aktifitas yang berat
Anjurkan ibu untuk nungging seperti orang sujud dan mengikuti senam hamil
3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah Potensial
- Hipoksia pada janin
- Persalinan yang lama

3.3 Identifikasi Tindakan Segera / Kolaborasi


- Kolaborasi dengan Dokter SPOG

3.5 Intervensi / Perencanaan


DX : G2P1A0Ah1 UK 36 minggu T/H letsu puki intrauterin kesan panggul normal
keadaan ibun dan janin baik.
Tujuan : Setelah di lakukan asuhan kebidanan selama ± 10 menit diharapkan
keadaan ibu dan janin baik, rasa cemas berkurang dan ibu dapat faham dengan apa yang
telah di jelaskan oleh petugas kesehatan.
Kriteria : Keadaan ibu dan janin baik
Ibu faham dengan penjelasan petugas kesehatan

No Intervensi Rasional
1. Jalin komunikasi terapiutik dengan - Klien kooperatif dengan petugas kesehatan.
klien
2. Lakukan pemeriksaan fisik - Mengetahui kondisi klien
3. Jelaskan hasil memeriksaan kepada - Klien mengetahui tentang kondisinya
klien
4. Ajarkan ibu untuk melakukan - Memungkinkan bayi untuk rotasi sehingga
gerakan – gerakan yang sekiranya berubah jadi letak kepala
bisa merubah posisi letak (gerakan
seperti sujud pada waktu sholat)
5. Jelaskan tentang tanda-tanda - Jika di ketahui tanda-tanda persalinan klien
persalinan dapat segera pergi ke pelayanan kesehatan
Anjurkan klien untuk melakukan - Untuk memantau kehamilan dan posisi janin
6. kunjungan ulang 2 minggu lagi
3.6 Implementasi
Tgl/jam Pelaksaan
24 Oktober1. Menjalin komunikasi terapiutik dengan klien agar klien kooperatif
2017/17.40WIB dengan petugas kesehatan
2. Melakukan pemeriksan fisik
3. Menjelaskan kepada klien tentang hasil pemeriksaan bahwa
bayinya mengalami letak sungsang
4. Mengajarkan klien untuk melakukan gerakan-gerakan yang
sekiranya bisa merubah posisi letak menjadi letak kepala (seperti
orang sujud) yaitu melakukan posisi kneechest di rumah yaitu
seperti orang sujud, dada menempel di lantai, dilakkan secara
teratur selama 5 menit. Sehari dilakukan 2 kali baik siang dan
malam
5. Menjelaskan tanda-tanda persalinan:
- Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki
PAP terutama pada primigravida
- Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun
- Perasaan sering-sering atau susah kencing (polakisuria) karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin
- Perasaan sakit di perut dan di pinggang oleh adanya kontraksi –
kontraksi lemah dari uterus, kadang-kadang di sebut “false labor
pains”
- Servik menjadi lembek, mulai mendatar, dan sekresinya
bertambah bias bercampur darah (bloody show)
6. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu
lagi atau jika sewaktu-waktu jika ada keluhan
3.7 Evaluasi
Tanggal : 24 Oktober 2017 Jam : 17. 45 WIB
S : Ibu mengatakan bahwa sudah mengerti dan paham dengan apa yang
sudah dijelaskan oleh petugas kesehatan
O : Ibu dapat mengambil kesimpulan dan bisa menjelaskan kembali dari apa
yang telah di jelaskan oleh petugas kesehatan
A : G2P1 A0 Ah1 UK 36 minggu T/H letsu puki intrauterin kesan jalan lahir
normal keadaan ibu dan janin baik.

P : Beri HE kepada ibu tentang :


- Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
- Personal hygine
- Nutrisi
Berikan terapi :
- Thiamin 1x1 pagi
- Etabion 1x1 pagi
Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi yaitu tanggal 7 November
2017 atau sewaktu-waktu bila ada keluhan
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Letak sungsang adalah janin yang letaknya memanjang (membujur) dalam rahim,
kepala berada di fundus dan bokong dibawah. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk
menentukan diagnosa adalah pemeriksaan palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam,
pemeriksaan foto rongsen.
Dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas, baik pada ibu maupun bayi dengan
kehamilan presentasi bokong, maka diupayakan beberapa usaha untuk menghindari
terjadinya persalinan dengan bayi presentasi bokong, salah satu diantaranya adalah dengan
cara knee-chest position.
Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan letak sungsang di
lapangan mempunyai beberapa kesamaan yang tidak jauh baik itu dalam pengertian
kehamilan resiko tinggi dengan letak sungsang maupun penanganan selama hamil dan
planning persalinannya.
Letak sungsang merupakan letak membujur dengan kepala janin di fundus uteri
sedangkan bokong merupakan bagian terendah janin (Manuaba, 2008).
Dalam pembuatan asuhan kebidanan ini adalah menggunakan 7 langkah Varney
manajemen ini dapat digunakan sebagai pendekatan mulai dari pengumpulan data sampai
evaluasi.

4.2 Saran
1. Bagi Mahasiswa
Di harapkan mahasiswa mampu mengaplikasikan antara ilmu pemgetahuan, ketrampilan,
logika, dan ilmiah dalam melaksanakan dan menerapkan asuhan kebidanan.
2. Bagi Petugas dan Lahan Praktek
Bidan hendaknya mempunyai kemampuan, ketrampilan, kecermatan dan ketelitian dalam
mengkaji atau mengamati masalah yang terjadi dengan klien. Selain itu perlu di tunjang
dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
Sedangkan untuk lahan praktek dapat meningkatkan kualitas pelayanan sumber daya manusia
(SDM) serta dapat mengfungsikan sarana dan prasarana yang tersedia di tempat pelayanaan
praktek.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Di harapkan dapat lebih memperhatikan kebutuhan-kebutuhan mahasiswa tidak hanya pada
saat belajaar di kampus, namun juga dapat memudahkan mahasiswa dalam mencari literature
materi. Dan bimbingan praktik yang lebih intensif.
DAFTAR PUSTAKA

FKUI. 2001. Kapita selekta jilid 1. Jakarta : Media Aesculapius


I Gede Manuaba, Ida Bagus. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan dan Keluarga Berencana,
EGC : Jakarta
Muchtar, Prof. Dr. Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 1. Jakarta : EGC
Muchtar, Prof. Dr. Rustam, MPH. 1998. Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta : EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Prawirohardjo, Sarwono.2006. Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : yayasan Bina Pustaka

Anda mungkin juga menyukai