IIN AMELIA
K111 14 016
Universitas Hasanuddin
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Administrasi danKebijakan Kesehatan
Makassar, April 2018
Iin Amelia
“Faktor yang Berhubungan dengan Mutu Pelayanan Kesehatan Terhadap
Kepuasan Pasien BPJS Rawat Jalan Puskesmas Paccerakang Kota
Makassar”
(xiii + 94 halaman + 15 tabel + 6 lampiran)
Mutu pelayanan pada Puskesmas menjadi salah satu faktor penting untuk
menciptakan kepuasan pasien. Pada Puskesmas Paccerakang masih ada beberapa
hal yang perlu di penuhi seperti jumlah petugas yang belum sesuai standar
puskesmas perkotaan non perawatan, jumlah petugas , ruangan, serta peralatan
kesehatan yang belum sesuai standar.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan
kesehatan berdasarkan faktor dimensi kompetensi teknis, akses terhadap
pelayanan, kenyamanan, hubungan antar manusia, dan ketepatan waktu terhadap
kepuasan pasien BPJS rawat jalan Puskesmas Paccerakang Kota Makassar. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross
sectional study. Jumlah populasi pada penelitian ini yakni sebanyak 6.176
responden. Pengambilan sampel menggunakan accidental sampling, diperoleh
sampel sebanyak 95 responden. Analisis data menggunakan analisis univariat dan
bivariat dengan uji chi square.
berdasarkan hasil penelitian diperoleh variabel yang berhubungan dengan
mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien BPJS rawat jalan di
Puskesmas Paccerakang Kota Makassar adalah kompetensi teknis (p=0,000),
kenyamanan (p=0,001), ketepatan waktu (p=0,000). Sedangkan variabel yang
tidak berhubungan dengan mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien
BPJS rawat jalan di Puskesmas Paccerakang yaitu akses terhadap pelayanan
(p=0,123), hubungan antar manusia (p=0,080).
Saran kepada petugas kesehatan agar lebih ramah dalam melayani pasien,
serta diharapkan kepada semua pihak yang ada di puskesmas Paccerakang untuk
menjaga kebersihan lingkungan dan toilet. Selain itu diharapkan petugas
kesehatan konsisten terhadap waktu pelayanan terhadap pasien.
iv
KATA PENGANTAR
Puju syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
BPJS Raeat Jalan Puskesmas Paccerakang Kota Makassar”. Skripsi ini menjadi
Dalam skripsi ini penulis banyak mendapat bantuan, dorongan, dan bimbingan
dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, untuk itu penulis
1. Bapak Dr. H. muh. Alwy Arifin, M. Kes dan Bapak Muh. Yusri Abadi,
skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. drg. Andi Zulkifli, M.Kes selaku Dekan Fakultas
ini.
v
5. Bapak Prof. Dr. H. Indar, SH, MPH, Ibu Indra Fajarwati Ibnu, SKM,
MA, dan Ibu Rini Anggraeni, SKM, M. Kes sebagai dosen penguji
lebih baik.
7. Seluruh staf pegawai FKM Unhas atas segala arahan, dan bantuan
10. Kedua orang tua penulis Bapak Melki Mangape dan Ibu Muasih yang
ini.
11. Sahabat seperjuangan saya Rosdiana H.R, Novalisa Tandi, dan Finka
vi
12. Keluarga besar PMK FKM UNHAS dan teman- teman KTB GRACE
(Kak Erni, Kak Grace, Runa) yang slalu mendukung penulis dalam doa
tak terlupakan.
16. Serta semua pihak yang telah membantu penulis selama ini.
Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
RINGKASAN .............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
viii
B. Kerangka Teori .............................................................................. 44
B. Pembahasan .................................................................................... 81
BAB VI PENUTUP
A.Kesimpulan ..................................................................................... 93
B.Saran ............................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 4 Persuratan
LAMPIRAN 5 Dokumentasi
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah suatu keadaan yang sejahtera, dari tubuh, jiwa, dan
sosial yang sangat mungkin bagi setiap individu hidup secara produktif baik
secara sosial dan ekonomi. Bagi setiap individu kesehatan ini sangat penting
untuk melakukan aktivitas sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
badan tersebut harus memberikan mutu pelayanan yang baik agar dapat
pada diri sendiri setiap pasien. Semakin sempurna kepuasan tersebut, makin
baik pula mutu pelayanan kesehatan (Depkes RI, 2008). Kepuasan pasien
adalah suatu tingkat kepuasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja
hanya itu saja yang dapat dilihat dalam kepuasan bagi pasien sesuai dengan
1
kepuasan rata-rata penduduk tetapi juga sesuai dengan standard dan juga kode
dari puskesmas maupun rumah sakit yang diterimanya secara baik atau positif
maupun negative, serta kepuasan itu sendiri terjadi setelah pasien sudah
perilaku sesudah menerima jasa pelayanan kesehatan (Azwar, 1996). Hal ini
berikan.
kesehatan ini tidak jauh berbeda. Persepsi adalah penilaian, pandangan atas
pendapat dari seseorang atau dari pasien yang mendapatkan pelayanan dari
kepuasan ini sendiri terjadi setelah pasien tersebut sudah dapat memberikan
2
terpenuhi maka itu sudah merupakan gambaran kepuasan bagi pasien. Oleh
Kesehatan masih kurang baik, hal ini ditandai dengan adanya isu yang
3
dan efisien agar dapat memberikan kepuasan terhadap pasien dan
(2013) di Rumah Sakit Banyu Manik Semarang. Dari 2.177 populasi, sampel
pelayanan dan 30,3% pasien merasa tidak puas terhadap akses dalam
manusia dan 18,2% pasien merasa tidak puas terhadap hubungan antar
manusia,dan kepuasan pasien yaitu 86,9% pasien puas dan 13,1% pasien
tidak puas. Dari penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh dimensi
mutu yakni kompetensi teknis, akses pelayanan, dan hubungan antar manusia
4
kebutuhanyang dirasakannya dilakukan dengan cara sopan santun, tepat
Paccerakang awalnya adalah pustu mangga tiga yang merupakan jaringan dari
pada tahun 2017 turun menjadi 6.176 kunjungan. Hal ini menunjukkan bahwa
dari tahun 2016 hingga tahun 2017 mengalami penurunan kunjungan pasien
perlu ditingkatkan lagi. Hal ini dapat terjadi karena salah satu faktor yaitu
faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal yaitu dimana jumlah
pasien yang sakit berkurang, atau karena faktor internal yakni pelayanan yang
5
Selain dari data yang diperoleh, setelah peneliti melakukan perbincangan
Mutu pelayanan pada Puskesmas menjadi salah satu faktor penting untuk
6
B. RUMUSAN MASALAH
Makassar.
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
7
d. Untuk mengetahui hubungan mutu pelayanan kesehatan berdasarkan
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Ilmiah
2. Manfaat Institusi
Masyarakat.
3. Manfaat Praktis
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Mutu
taraf tentang baik buruknya suatu produk barang atau jasa. Mutu adalah
Muninjaya (2012), mutu adalah apa yang diharapkan atau ditentukan oleh
konsumen. Mutu juga bersifat multi dimensi dan memiliki banyak segi,
(Mukti, 2007).
ukuran yang dibuat oleh konsumen terhadap produk atau jasa yang dilihat
proses.
9
a. Unsur Masukan
sarana. Jika sumber daya manusia dan sarana tidak sesuai dengan
fasilitas kesehatan.
b. Unsur lingkungan
manajemen
c. Unsur Proses
a. Input
pelayanan diberikan.
10
b. Proses
fungsi manajemen.
c. Output
a. Kompetensi Teknis
11
disepakati, yang meliputi kepatuhan kesepakatan, kebenaran dan
c. Efektivitas
situasi setempat.
12
d. Efisiensi
e. Kesinambungan
prosedur diagnosis dan terapi yang tidak perlu. Pasien harus selalu
f. Keamanan
dari resiko cedera, infeksi, efek samping atau bahaya lain yang
13
pemeberi layanan kesehatan, hubungan antara atasan dan abawahan,
h. Kenyamanan
i. Informasi
informasi yang jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagai
14
j. Ketepatan Waktu
kesehatan harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh
serangkaian aktivitas yang bersifat tidak kasat mata (tidak dapat diraba)
dengan hak-hak sipil sebagai warga Negara dan penduduk atas suatu
2003).
15
a. Tidak berwujud (Intangibility). Maksudnya pelayanan tidak
atau dikonsumsi.
memilih. Oleh karena itu sangat penting bagi penyedia jasa untuk
16
penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang
pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta tata cara
17
B. Tinjauan Umum Tentang Kepuasan Pasien
Kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan atas kinerja dan
harapan. Ada tiga tingkat kepuasan yaitu nilai kinerja berada di bawah
harapan, pasien tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pasien puas.
dengan kinerja yang dirasakan konsumen atas poduk tersebut. Jika kinerja
dan kenyataan, yaitu jika harapan atau kebutuhan sama dengan layanan
yang diberikan maka konsumen akan merasa puas. Jika layanan yang
diberikan pada konsumen kurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan atau
18
Harapan konsumen atau pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman
dan saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama serta dapat
pelanggan Puskesmas dalam hal ini adalah pasien dapat dipengaruhi oleh
masa lalu (saat pertama kali datang), mutu informasi yang diterima
(words of Mouth) baik dari Puskesmas atau dari kerabatnya seperti apa
juga dapat dipengaruhi oleh janji pemberi pelayanan (Tjiptono & Diana,
2001).
a. Level Pertama :
19
lainnya siap melayani dengan baik, keluhan didengarkan dengan
b. Level Kedua :
waktu, semua petugas telah siap melayani, mereka ramah dan selalu
c. Level Ketiga :
Level ini merupakan harapan yang lebih tinggi dari level pertama
tunggu dan halaman yang tertata aindah dan rapih, petugas melayani
20
tersembunyi yang diinginkan pasien agar menjadi nilai tambah bagi
ruangan.
21
kompensasi dari sikap positif adalah menerima (receiving), diartikan
d. Sosialekonomi
e. Sistem nilai
(BPJS)
22
2. Peserta BPJS
terdiri dari :
b) Anggota TNI;
c) Anggota Polri;
d) Pejabat Negara;
23
b) Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima
a) Investor;
b) Pemberi Kerja;
pensiun;
d) Veteran;
e) Perintis Kemerdekaan;
f) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis
Kemerdekaan; dan
membayar iuran.
24
Anggota keluarga yang di tanggung :
Keluarga inti meliputi istri/suami dan anak yang sah (anak kandung,
Anak kandung, anak tiri dari perkawinan yang sah, dan anak angkat
penghasilan sendiri;
formal.
25
kemudian peserta akan mendapatkan kartu peserta sebagai bukti
peserta BPJS.
26
4. Manfaat BPJS
spesialistik mencakup:
1) Administrasi pelayanan
kesehatan mencakup:
a) Administrasi pelayanan
indikasi medis
27
g) Rehabilitasi medis
h) Pelayanan darah
Kesehatan, 2014).
1. Pengertian Puskesmas
28
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
2. Peran Puskesmas
dan realistis, tata laksana kegiatan yang tersusun rapi, serta sistem evaluasi
3. Fungsi Puskesmas
yaitu :
29
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
untuk:
Rujukan.
30
4. Prinsip Penyelenggaraan Puskesmas
a. Paradigma sehat
masyarakat
b. Pertanggungjawaban wilayah
c. Kemandirian masyarakat
d. Pemerataan
31
pelayanan, mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk pada
lingkungan.
sebagai berikut:
2) Keluarga Berencana.
8) Kesehatan olahraga.
32
10) Usaha kesehatan kerja.
14) Laboratorium.
Basic Seven. Basic Seven tersebut terdiri atas (1) maternal and child health
care; (2) medical care; (3) environmental sanitation; (4) health education;
(5) simple laboratory; (6) communicable disease control; dan (7) simple
6. Pelayanan Puskesmas
a. Kuratif (pengobatan).
33
Pelaksanaan upaya kesehatan di puskesmas harus selalu memperhatikan
mutu dan akses pelayanan kesehatan. Seperti yang telah diamanatkan dalam
34
E. Sintesa Penelitian
1 Aulia utami dewi Hubungan Waktu Menganalisis waktu Jenis penelitian Analisis data Hasil penelitian menunjukkan bahwa
/ 2015 Tunggu Pendaftaran tunggu pendaftaran adalah yang digunakan ada hubungan antara waktu tunggu
dengan Kepuasan dengan kepuasan pasien penelitian adalah analisis pendaftaran dengan kepuasan pasien
Pasien di Tempat di TPPRJ RSUD analitik univariat dan di TPPRJ RSUD Sukoharjo (p=0,000)
Pendaftarn Pasien Sukoharjo. observasional, analisis bivariat. dengan nilai OR = 15,944
Rawat Jalan (TPPRJ) dengan
Rsud Sukoharjo pendekatan
cross sectional.
2 Aisyah Lahdji, Faktor Faktor yang Mempermudah Penelitian ini Variabel Hasil analisis bivariat dari 285 orang,
dkk / 2015 Mempengaruhi Mutu masyarakat untuk merupakan penelitian terdiri pengaruh mutu pelayanan kesehatan
Pelayanan Kesehatan mengakses pelayanan penelitian dari variabel BPJS terhadap kepuasan pasien
Terhadapkepuasan kesehatan yang bermutu survey bebasmutu didapatkan nilai p =0,000, dan
Pasien BPJS di Klinik deskruptif pelayanan r = 0,214. Karena nilai p < 0,05 maka
Penyakit Dalam Rsud analitik dengan kesehatandan dapat disimpulkan terdapat pengaruh
Sunan Kalijaga Demak rancangan cross variabel bermaknaanatara mutu pelayanan
Periode Mei-Oktober sectional. tergantung kesehatan BPJS terhadap kepuasan
2015 kepuasan
35
pasien. pasien.
3 Agus Diman Hubungan Mutu Mengetahui hubungan Penelitian ini Variabel Hasil penelitian menunjukkan
Syaputra/ 2015 Pelayanan BPJS mutu pelayanan BPJS menggunakan independen sebanyak 65 responden (44,5%)
Kesehatan dengan Kesehatan dengan desain penelitian adalah mutu menyatakan mutu pelayanan BPJS
Kepuasan Pasien di kepuasan pasien di Analitik pelayanan BPJS Kesehatan tidak baik, dan pada
Instalasi Rawat Inap Instalasi Rawat Inap Kesehatan dan kepuasan pasien sebanyak 69
Kelas Ii Rumah Sakit Kelas II Rumah Sakit variabel responden (47,3%) menyatakan tidak
Umum Daerah Sekayu Umum Daerah Sekayu. dependen adalah puas dengan pelayanan BPJS
Tahun 2015 kepuasan Kesehatan.
pasien.
4 Shinta Ayu Hubungan Mutu Mutu pelayanan Survey Variabel bebas Hasil penelitian ini menunjukkan ada
Respati / 2014 Pelayanan Kesehatan kesehatan menunjukkan eksplanatory dan variabel hubungan antara mutu pelayanan
Dengan Tingkat tingkat kesempurnaan dengan terikat kesehatan dimensi reliability
Kepuasan Pasien Rawat pelayanan kesehatan pendekatan (0,008<0,005), dimensi assurance
Inap di Puskesmas dalam menimbulkan rasa cross sectional. (0,043<0,05), dimensi tangible
Halmahera Kota puas pada diri pasien. (0,005<0,05), dimensi empathy
Semarang Tahun 2014 (0,005<0,05), dimensi responsiveness
(0,001<0,05) dengan kepuasan pasien.
5 Ellya Niken Hubungan Kepuasan Penelitian ini bertujuan Desain variabel Wisma Jaya sebesar
Prastiw, dkk / Pasien Bayar Dengan untuk mengidentifikasi penelitian pendidikan,
apakah terdapat menggunakan umur dan 93,2%. Pasien bayar yang puas akan
36
2007 Minat Kunjungan hubungan kepuasan pendekatan pengeluaran. mempunyai peluang 7.5 kali untuk
Ulang di Puskesmas pasien bayar dengan berminat melakukan kunjungan ulang
Wisma Jaya Kota minat kunjungan ulang cross sectional. ke Puskesmas Wisma Jaya daripada
Bekasi Tahun 2007 ke Puskesmas Wisma pasien bayar yang tidak puas, setelah
Jaya Kota Bekasi Tahun mengendalikan variabel pendidikan,
2007 umur dan pengeluaran.
6 EKA Hubungan Mutu Untuk mengetahui Jenis penelitian Variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa
MURTIANA/ Pelayanan Kesehatan hubungan mutu yang digunakan dependen dan ada hubungan mutu
2016 Dengankepuasanpasien pelayanan kesehatan adalah independen pelayananadministrasi dengan
Bpjs Di Rsud Kota terhadap kepuasan pasien penelitiancrosse kepuasan pasien dengan nilai p= 0.00
Kendari Tahun 2016 BPJS ctional < 0.05,ada hubunganmutu pelayanan
dokter dengan kepuasan pasien dengan
nilai ρValue = 0.00 <0.05, ada
hubungan mutu pelayanan perawat
dengan kepuasan pasien dengan nilai
p= 0.00 <0.05, ada hubungan mutu
sarana dan prasarana dengan kepuasan
pasien dengan p=0.00 < 0.05,ada
hubungan lingkungan rumah sakit
dengan kepuasan pasien dengan
nilaip= 0.00 < 0.05.
7 SILVIA Evaluasi Kepuasan Kinerja tenaga kesehatan Metode Alat analisis Dari hasil analisis data didapatkan
ANGGRIANNI/ Pasien Rawat Inap dan terhadap kepuasan pasien accidental data bahwa: 1) Ada pengaruh kinerja
2017 Rawat Jalan Terhadap diabetes mellitus. sampling. menggunakan tenaga kesehatan terhadap kepuasan
37
Pelayanan Gizi Pasien Kepatuhan ketepatan analisis regresi pasien diabetes mellitus. 2) Tidak ada
Diet Diabetes Mellitus jadwal makan terhadap linier berganda. pengaruh kepatuhan ketepatan jadwal
di RSU PKU kepuasan pasien diabetes Hasil pengujian makan terhadap kepuasan pasien
Muhammadiyah Bantul mellitus. Kepatuhan jenis instrumen diabetes mellitus. 3) Tidak ada
Yogyakarta makanan terhadap menyimpulkan pengaruh kepatuhan jenis makanan
kepuasan pasien diabetes bahwa semua terhadap kepuasan pasien diabetes
mellitus. variabel valid mellitus.
dan reliabel
sebagai alat
pengumpul data.
8 Ovania Octaviani, Metode Time Penelitian ini bertujuan Menggunakan Teknik Hasil penelitian ini menunjukkan
dkk. / 2016 Management Terhadap untuk mengevaluasi metode pengumpulan bahwa adanya perbedaan waktu
Waktu Tunggu Pasien tingkat keberhasilan dari kualitatif dengan data dalam tunggu pasien dan kecepatan
di Bagian Loket penerapan metode Time jenis penelitian penelitian ini pelayanan petugas pendaftaran pada
Pendaftaran di Mangement di bagian tindakan (Action adalah waktu padat dan waktu tidak padat,
Puskesmas Bandarharjo pendaftaran di Research) yang wawancara pada waktu padat pasien harus
Semarang Tahun 2016 Puskesmas Bandarharjo terbagi menjadi mendalam dan menunggu untuk di panggil petugas
semarang 4 tahap. observasi waktu selama 30 menit namun setelah
tunggu pasien dilakukan penerapan metode time
serta management dan mekanisme kerja
menggunakan petugas pendaftaran yang baru di
teknik tematik. hasilkan bahwa rata – rata informan
cross check merasakan adanya
perubahan waktu tunggu yaitu waktu
38
tunggu lebih singkat kurang lebih
selama 15 menit.
Aida Maftuhah, Waktu Tunggu Penelitian yang Penelitian ini Analisis data Dari penelitian didapatkan bahwa rata-
dkk. / 2016 Pelayanan Resep Rawat dilakukan ini bertujuan merupakan menggunakan rata waktu tunggu pelayanan resep
9 Jalan di Depo Farmasi untuk mengetahui rata- penelitian teknik analisis adalah 92,41 menit untuk resep non
Rsud Gunung Jati Kota rata waktu tunggu observasional univariat racikan dan 146,31 menit untuk resep
Cirebon Tahun 2016 pelayanan resep rawat dengan (analisis racikan. Rata-rata waktu tunggu
jalan di depo farmasi pengambilan deskriptif). pelayanan resep racikan dan non
RSUD Gunung Jati Kota data secara racikan ini tidak memenuhi standar
Cirebon. konkuren yaitu pelayanan minimal rumah sakit sesuai
pengambilan Kepmenkes RI No. 129 tahun 2008.
data penelitian
dijalankan
bersamaan
dengan
pelayanan
dilaksanakan.
10 NIRMAYASRI Faktor Yang Penelitian ini bertujuan Metode variabel Hasil penelitian menunjukkan bahwa
DATUAN/ 2015 Mempengaruhi untuk mengetahui penelitian ini dependen dan dariseluruh variable yang diteliti yaitu
Kepuasan Pasien pengaruh antara mutu adalah independen mutu produk/product quality memiliki
Gigidan Mulut di layanan dan mutuproduk kuantitatif pengaruh dengankepuasan pasien gigi
Puskesmas Bowong dengan kepuasan pasien dengan dan mulut dimana pValue=0.037 atau
Cindea Daerah Pesisir gigi dan mulut di pendekatancross nilai p<0.05 maka Ho ditolak.Terdapat
Kabupaten Pangkep Puskesmas Bowong sectional Study pula pengaruh antara mutu
39
Cindea yangbertujuan layanan/service qualitydengan
KabupatenPangkep. untuk kepuasan pasien dimananilaipValue
mengetahu =0.046atau nilaip<0.05, maka Ho
hubungan antara ditolak.
variable
independen
dengan variable
dependen.
40
BAB III
KERANGKA KONSEP
fisik akan tetapi juga menyangkut kepuasan terhadap sikap, pengetahuan dan
puskesmas perlu di tingkatkan agar menjadi lebih efektif dan efisien serta
ini tidak jauh berbeda. Persepsi adalah penilaian, pandangan atas pendapat
dari seseorang atau dari pasien yang mendapatkan pelayanan dari puskesmas
yang diterimanya baik itu positif maupun negatif. Sedangkan kepuasan ini
maka itu sudah merupakan gambaran kepuasan bagi pasien. Oleh karena itu
41
kepuasan pasien tergantung pada mutu pelayanan di puskesmas tersebut
(Ayu, 2015).
Variabel yang ada dalam penelitian ini terdiri dari variabel terikat (dependen)
yaitu kepuasan pasien BPJS dan variabel bebas (independen) yang terdiri dari
pasien.
kesehatan harus dilaksanakan dalam waktu dan cara yang tepat, oleh pemberi
pelayanan, yang tepat serta dengan biaya yang tepat. Dan variabel
42
layanan kesehatan. Kenyamanan juga terkait dengan penampilan fisik layanan
43
B. Kerangka Teori Penelitian
Kompetensi Teknis
Efektifitas
Informasi
KEPUASAN
Efisiensi
PASIEN
Kontinuitas BPJS
Keamanan
Kenyamanan
Ketepatan Waktu
Pelayanan
Keterangan :
44
C. Kerangka Pikir
Dari variabel yang diteliti diatas maka kerangka pikir dari penelitian
ini adalah :
KOMPETENSI TEKNIS
- Pelayanan Dokter
- Kelengkapan peralatan
- Keterampilan / kemempuan
AKSES TERHADAP PELAYANAN
petugas kesehatan
- Lokasi mudah dan tidak
terhalang keadaan geografi
- Biaya yang murah dan
terjangau
KENYAMANAN
- Kebersihan KEPUASAN
- Lingkungan fisik dan gedung PASIEN BPJS
- Ruang tidak pengap dan tidak PUSKESMAS
berdesakan PACCERAKANG
- Keramahan
- Informatif
KETEPATAN WAKTU
- Kesopanan
- Tanggap terhadap keluhan
- Waktu buka dan tutup loket
- Petugas kesehatan datang dan
pulang tepat waktu
- Waktu layanan tepat waktu
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
45
D. Kerangka Konsep
Kompetensi teknis
Kenyamanan KEPUASAN
PASIEN BPJS
PUSKESMAS
PACCERAKANG
Ketepatan Waktu
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
46
E. Definisi Operasional Dan Kriteria Objektif
a. Kompetensi Teknis
memberikan solusinya
Jumlah Pertanyaan :4
Jumlah kategori :4
a) Sangat baik =4
b) Baik =3
c) Cukup baik =2
d) Kurang Baik =1
47
=4 x 4
= 16 (100%)
=4 x 1
= 4 (25%)
= 100% - 25%
= 75%
= 75 / 4
= 18,75%
= 81,25%
48
3) Kelengkapan petunjuk arah ruangan
Jumlah Pertanyaan :3
Jumlah kategori :4
a) Sangat baik =4
b) Baik =3
c) Cukup baik =2
d) Kurang Baik =1
= 3 x 4
= 12 (100%)
=3 x 1
= 3 (25%)
= 100% - 25%
= 75%
= 75 / 4
= 18,75%
49
= 81,25%
c. Kenyamanan
sampah dan toilet sarta ruangan pemeriksaan tidak pengap dan tidak
4) Tersedianya toilet
Jumlah Pertanyaan :5
Jumlah kategori :4
a) Sangat baik =4
50
b) Baik =3
c) Cukup baik =2
d) Kurang Baik =1
= 5 x 4
= 20 (100%)
=5 x 1
= 5 (25%)
= 100% - 25%
= 75%
= 75 / 4
= 18,75%
= 81,25%
51
d. Hubungan Antar Manusia
Jumlah Pertanyaan :4
Jumlah kategori :4
a) Sangat baik =4
b) Baik =3
c) Cukup baik =2
52
d) Kurang Baik =1
=5 x 4
= 20 (100%)
=5 x 1
= 5 (25%)
= 100% - 25%
= 75%
= 75 / 4
= 18,75%
= 81,25%
53
e. Ketepatan Waktu
Ketepatan waktu adalah salah satu cara yang diberikan oleh Puskesmas
Jumlah Pertanyaan :5
Jumlah kategori :4
a) Sangat baik =4
b) Baik =3
c) Cukup baik =2
d) Kurang Baik =1
=5 x 4
= 20 (100%)
=5 x 1
54
= 5 (25%)
= 100% - 25%
= 75%
= 75 / 4
= 18,75%
= 81,25%
penelitian ini adalah hasil pelayanan yang dirasakan oleh pasien yang
55
tingkat pelayanan pasien yang diterimanya setelah membandingkan
Jumlah Pertanyaan :5
Jumlah kategori :4
a) Sangat puas =4
b) Puas =3
c) Cukup puas =2
d) Kurang puas =1
=5 x 4
= 20 (100%)
=5 x 1
= 5 (25%)
56
= 100% - 25%
= 75%
= 75 / 4
= 18,75%
= 81,25%
F. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Null (Ho) yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
Puskesmas Paccerakang.
57
e. Tidak ada hubungan antara waktu pelayanan dengan kepuasan pasien
2. Hipotesis Alternatif (Ha) yang akan di uji dalam penelitian ini adalah:
Puskesmas Paccerakang
Puskesmas Paccerakang
Puskesmas Paccerakang
58
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
salah satu Puskesmas yang terdapat pada Kecamatan Biring Kanaya, Kota
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien BPJS yang datang
Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien BPJS yang datang
59
pasien. Jumlah ini dihitung dari bulan januari sampai desember tahun 2017
2. Sampel
a. Besar Sampel
dalam penelitian ini adalah pasien BPJS non PBI yang berkunjung pada
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = besar populasi
berikut :
60
n=
n=
n = 95,40
n = 95 sampel
(Notoatmodjo, 2010).
telah berkunjung minimal 2 kali atau lebih. Hal ini dengan alasan
bahwa pasien yang telah berkunjung lebih dari satu kali telah
pertanyaan.
61
3) Pasien berusia 17 tahun keatas
D. Pengumpulan Data
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumber asli.
tenaga kesehatan.
wali kota surat di teruskan pada kepala dinas kesehatan kota Makassar,
a) Kompetensi Teknis
62
c) Hubungan Antar Manusia
d) Ketepatan Waktu
2. Data Sekunder
profil puskesmas, dan data kunjungan pasien BPJS 3 tahun terakhir dan
1. Pengolahan Data
langkah-langkah berikut :
a. Editing
koreksi.
b. Coding
termasuk dalam kategori yang sama. Koda adalah isyarat yang dibuat
63
dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau
c. Entry
d. Cleaning
Setelah proses Entry data, maka dilakukan cleaning data dengan cara
e. Tabulasi
2. Analisis Data
sebagai berikut :
a. Analisis Univariat
64
mutu pelayanan kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien di
b. Analisis Bivariat
Interprestasi:
kurang dari 1.
65
4) Bila tabelnya 2 x 2, ada sel yang E-nya < 5, gunakan Fisher Exact.
F. Penyajian Data
Data yang telah diperoleh dan telah diolah kemudian ditampilkan dalam
66
BAB V
A. Hasil Penelitian
Katimbang.
67
18 kegiatan pokok puskesmas, yaitu : kesehatan ibu dan anak, keluarga
tradisional.
2. Karakteristik Responden
a. Jenis Kelamin
Tabel 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Pasien BPJS
di Puskesmas Paccerakang Tahun Tahun 2018
Frekuensi
Jenis Kelamin
n %
Laki-Laki 30 31,6
Perempuan 65 68,4
Total 95 100
Sumber : Data Primer
68
Berdasarkan Tabel 5.1 diketahui bahwa jumlah responden
b. Umur
Umur adalah masa hidup pasien yang dihitung sejak lahir
Tabel 5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Kelompok Umur
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
69
c. Pendidikan
Tabel 5.3
Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Pasien BPJS
di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Pendidikan
n %
Tamat SD 7 7,4
Tamat SMP 10 10,5
Tamat SMA 42 44,2
Tamat Perguruan Tinggi 36 37,9
Tidak Pernah Sekolah 0 0
Total 95 100
Sumber : Data Primer
(0%).
d. Pekerjaan
70
Ibu Rumah Tangga. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel
5.4
Tabel 5.4
Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Pasien BPJS
di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Pekerjaan
n %
PNS 11 11,6
TNI / POLRI 2 2,1
Pegawai Swasta 12 12,6
Wiraswasta 17 17,9
Petani 1 1,1
Ibu Rumah Tangga 37 38,9
Tidak Bekerja 15 15,8
Total 95 100
Sumber : Data Primer
a. Kompetensi Teknis
71
Tabel 5.5
Distribusi Responden Berdasarkan Kompetensi Teknis
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Kompetensi Teknis
n %
Baik 7 7,4
Kurang Baik 88 92,6
Total 95 100
Sumber : Data Primer
Paccerakang.
5.6
Tabel 5.6
Distribusi Responden Berdasarkan Akses Terhadap Pelayanan
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
72
Berdasarkan Tabel 5.6 diketahui bahwa dari 95 responden,
Paccerakang.
c. Kenyamanan
Tabel 5.7
Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan Pasien BPJS
di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Kenyamanan
n %
Baik 11 11,6
Kurang Baik 84 88,4
Total 95 100
Sumber : Data Primer
73
Kota Makassar. Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel
5.8
Tabel 5.8
Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan Pasien BPJS
di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Hubungan Antar Manusia
n %
Baik 18 18,9
Kurang Baik 77 81,1
Total 95 100
Sumber : Data Primer
Paccerakang.
e. Ketepatan Waktu
Tabel 5.9
Distribusi Responden Berdasarkan Ketepatan Waktu
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Ketepatan Waktu
n %
Baik 6 6,3
Kurang Baik 89 93,7
Total 95 100
Sumber : Data Primer
74
Berdasarkan Tabel 5.9 diketahui bahwa dari 95 responden,
Paccerakang.
f. Kepuasan Pasien
Tabel 5.10
Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Pasien BPJS
di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Kepuasan Pasien
n %
Puas 6 6,3
Kurang Puas 89 93,7
Total 95 100
Sumber : Data Primer
75
4. Deskripsi Hubungan Antar Variabel
Tabel 5.11
Hubungan antara Kompetensi Teknis dengan Kepuasan
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Kompetensi Kurang Total Uji
Puas
Teknis Puas Statistik
n % n % n %
Baik 4 57,1 3 42,9 7 100
Kurang Baik 2 2,3 86 97,7 88 100 p=0,000
Total 6 6,3 89 93,7 95 100
Sumber : Data Primer
kurang baik dan merasa puas sebanyak 2 (2,3%) dan responden yang
(97,7%).
76
bahwa ada hubungan antara variabel kompetensi teknis dengan
Tabel 5.12
Hubungan antara Akses Terhadap Pelayanan dengan Kepuasan
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Akses
Kurang Total Uji
Terhadap Puas
Puas Statistik
Pelayanan
n % n % n %
Baik 1 50,0 1 50,0 2 100
Kurang Baik 5 5,4 88 94,6 93 100 p=0,123
Total 6 6,3 89 83,7 95 100
Sumber : Data Primer
sebanyak 88 (94,6%).
Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,123 atau nilai p> 0,05.
77
bahwa tidak ada hubungan antara variabel akses terhadap pelayanan
Tabel 5.13
Hubungan antara Kenyamanan dengan Kepuasan
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Kurang Total Uji
Kenyamanan Puas
Puas Statistik
n % n % n %
Baik 4 36,4 7 63,6 11 100
Kurang Baik 2 2,4 82 97,6 84 100 p=0,001
Total 6 6,3 89 93,7 95 100
Sumber : Data Primer
kurang baik dan merasa puas sebanyak 2 (2,4%) dan responden yang
(97,6%).
78
bahwa ada hubungan antara variabel kenyamanan dengan kepuasan
Tabel 5.14
Hubungan antara Hubungan Antar Manuisa dengan Kepuasan
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Hubungan
Kurang Total Uji
Antar Puas
Puas Statistik
Manusia
n % n % n %
Baik 3 16,7 15 83,3 18 100
Kurang Baik 3 3,9 74 96,1 77 100 p=0,080
Total 6 6,3 89 93,7 95 100
Sumber : Data Primer
kurang baik dan merasa puas sebanyak 3 (3,9%) dan responden yang
(96,1%).
79
bahwa tidak ada hubungan antara variabel hubungan antar manusia
Tabel 5.15
Hubungan antara Ketepatan Waktu dengan Kepuasan
Pasien BPJS di Puskesmas Paccerakang Tahun 2018
Frekuensi
Ketepatan Kurang Total Uji
Puas
Waktu Puas Statistik
n % n % n %
Baik 4 66,7 2 33,3 6 100
Kurang Baik 2 2,2 87 97,8 89 100 p=0,000
Total 6 6,3 89 93,7 95 100
Sumber : Data Primer
sebanyak 87 (97,8%).
80
bahwa ada hubungan antara ketepatan waktu dengan kepuasan
B. Pembahasan
dengan mutu pelayanan kesehatan terhadap kepuasan pasien BPJS rawat jalan
Hal ini ditunjukkan oleh frekuensi tanggapan responden yang kurang baik
81
menunjukkan bahwa ada tiga variabel yang menunjukkan ada hubungan mutu
yang diteliti.
Pasien
kebutuhan pasien.
(2,3%) berada pada kompetensi teknis kurang baik. Hal ini terjadi karena
82
berada pada kompetensi teknis kurang baik sebanyak 86 responden
(97,7%). Hal ini dikarenakan mereka merasa dokter jaga kadang tidak
selalu siap pada saat diperlukan, selain itu petugas kesehatan yang kurang
Hasil uji statistik didasarkan pada hasil uji chi-square namun karena
syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka nilai yang dilihat yaitu fisher’s
exact yang diperoleh p=0,000 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan
dengan kepuasan pasien rawat jalan. Hasil penelitian ini tidak sejalan
kepuasan pasien.
83
kepatuhan, ketepatan, kebenaran dan konsistensi. Tidak dipenuhinya
kepada pasien maka semakin tinggi pula kepuasan yang didapatkan oleh
pasien.
kesalahan fatal yang dapat menurunkan mutu layanan kesehatan yang ada
84
2. Hubungan antara Variabel Akses Terhadap Pelyanan dengan
Kepuasan Pasien
berada pada responden yang menyatakan kurang puas pada akses yang
ada wilayah yang tidak di lewati oleh kendaraan umum sehingga pasien
masih kurang di sebabkan karena jarak tempat tinggal pasien cukup jauh
dari puskesmas.
Hasil uji statistik didasarkan pada hasil uji chi-square namun karena
syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka nilai yang dilihat yaitu fisher’s
exact yang diperoleh p =0, 0123 karena nilai p> 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada faktor yang berhubungan
85
pasien, dengan nilai ρ = 0,012 (ρ<0,05). Penelitiannya menjelaskan
sakit.
memiliki hubungan disebabkan karena jarak yang jauh dari rumah pasien
dirasakan pasien karena beberapa pasien yang letak rumanya tidak begitu
86
kebersihan ruangan pemeriksaan, tersedianya kursi untuk pasien,
tersedianya tempat sampah dan toilet sarta ruangan tidak pengap dan
masih kurang karena masih ada pasien yang berdiri pada saat menunggu
Hasil uji statistik didasarkan pada hasil uji chi-square namun karena
syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka nilai yang dilihat yaitu fisher’s
exact yang diperoleh p = 0,001 karena nilai p < 0,05 maka Ho ditolak dan
87
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wati (2012)
0,006 < 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan yang signifikan antara
Kepuasan Pasien
88
komunikasi antara petugas kesehatan dengan pasien yang menyangkut
keluhan pasien.
keluhan pasien.
Hasil uji statistik didasarkan pada hasil uji chi-square namun karena
syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka nilai yang dilihat yaitu fisher’s
exact yang diperoleh p =0,080 karena nilai p > 0,05 maka Ho diterima
dan Ha ditolak. Ini berarti bahwa tidak ada faktor yang berhubungan
89
Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Akib
(2011) dengan p = 0,000 < 0,05 dan penelitian yang dilakukan oleh
Pasien
90
buka/tutup layanan, ketepatan waktu layanan, disiplin waktu kerja
yang kurang baik sebanyak 2 responden (2,2%). Hal ini terjadi karena
petugas kesehatan yang tidak tepat waktu pada jam kerja Puskesmas,
obat yang masih harus menunggu. Oleh karena itu diharapkan petugas
pasien.
Hasil uji satistik didasarkan pada hasil uji chi-square namun karena
syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka nilai yang dilihat yaitu fisher’s
exact yang diperoleh nilai p = 0,000 karena nilai p < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa ada faktor yang berhubungan
91
antara variabel ketepatan waktu dengan kepuasan pasien BPJS di
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herman dkk
2012).
92
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
4. Tidak ada hubungan antara faktor variabel antar manusia dengan kepuasan
B. Saran
merespon dan menanggapi keluhan pasien serta kinerja petugas harus lebih
93
ditingkatkan lagi, sehingga dapat meningkatkan kepuasan pasien rawat
3. Kepada petugas kesehatan agar tepat waktu dalam pelayanan yang akan di
dalam mengantri.
94
DAFTAR PUSTAKA
IDENTITAS RESPONDEN
1 No. Kuesioner :
2 Nama Responden :
3 Jenis kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan
4 Umur : ............ Tahun
5 Pendidikan : 1. Tamat SD
2. Tamat SMP
3. Tamat SMA
6 Pekerjaan : 1. PNS
2. TNI / POLRI
3. Pegawai Swasta
4. Wiraswwasta
5. Petani
6. IRT
7. Tidak Bekerja
7 Alamat : ...........................................................................
B. Kuesioner Mutu Pelayanan
Petunjuk pengisisan :
2. Pilihlah salah satu alternatif jawaban yang menurut anda peling tepat,
tanda () pada kotak jawaban yang tersedia disebelah kanan kotak
3. Tidak ada jawaban yang salah, semua jawaban yang diberikan dianggap
benar.
Karakteristik Responden
JENIS KELAMIN
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KELOMPOK UMUR
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
PENDIDIKAN
Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Tamat Perguruan
36 37.9 37.9 100.0
Tinggi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Variabel Penelitian
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
VARIABEL KETEPATAN_WAKTU2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
KEPUASAN2
Total Count 6 89 95
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
32.647 1 .000
Association
b
N of Valid Cases 95
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .44.
KEPUASAN2
Total Count 6 89 95
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
6.520 1 .011
Association
b
N of Valid Cases 95
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .13.
KEPUASAN2
Total Count 6 89 95
Chi-Square Tests
Linear-by-Linear
18.783 1 .000
Association
b
N of Valid Cases 95
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .69.
KEPUASAN2
% within
HUBUNGAN_MANUSIA 3.9% 96.1% 100.0%
2
Total Count 6 89 95
% within
HUBUNGAN_MANUSIA 6.3% 93.7% 100.0%
2
b. Computed only for a 2x2 table % within KEPUASAN2 33.3% 97.8% 93.7%
Total Count 6 89 95
% within
6.3% 93.7% 100.0%
KETEPATAN_WAKTU2
Linear-by-Linear
39.009 1 .000
Association
b
N of Valid Cases 95
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .38.
RIWAYAT HIDUP
A. IDENTITAS
B. RIWAYAT PENDIDIKAN