Sekitar 60% dari jumlah magnesium yang terkandung dalam tubuh terdapat dalam
tulang. Di mana sekitar sepertiga terikat oleh fosfat, sedangkan sisanya terdapat dalam
permukaan tulang, sehingga mudah untuk dimobilisasi untuk mempertahankan kadar
magnesium dalam darah dan jaringan. Sedikit Mg (sekitar 1% dari jumlah Mg tubuh)
terdapat dalam darah, dan lebih dari setengahnya berupa Mg bebas, sepertiganya terikat
dalam protein albumin, dan sisanya terikat pada senyawa lain.
Mg (berat molekul, 24,305 D) dominan didistribusikan dalam
tulang , otot , dan jaringan lunak. Mg di tulang diserap ke permukaan
hidroksiapatit Kristal. Hanya sekitar 1 % dari total tubuh Mg dalam
serum dan cairan interstitial.
A. Absorpsi Magnesium
Magnesium diabsorpsi dalam usus halus, menggunakan protein-pembawa
atau difusi pasif. Magnesium yang diabsorpsi adalah sekitar 40-60% dari jumlah
yang terdapat dalam makanan yang dikonsumsi. Adanya Ca, fitat, fosfat, alkohol,
dan lemak dapat menurunkan penyerapan Mg, sebaliknya vitamin D dan laktosa
dapat meningkatkan absorpsi Mg. Penyerapan Mg juga akan meningkat dengan
adanya hormon paratiroid
Bioavailabilitas magnesium dapat dipengaruhi oleh zat gizi lainnya. Pola
makan tinggi serat yang berasal dari buah-buahan, sayuran, dan padi-padian akan
mengurangi absorbsi magnesium fraksional. Walaupun diet yang tinggi, sayuran
memiliki kandungan magnesium yang tinggi. Magnesium yang terserap akan
berkurang karena pengaruh serat pangan. Tidak hanya itu, asam fitat mungkin
dapat mengurangi absorbsi magnesium karena berikatan dengan Mg pada gugus
fosfatnya. Diet tinggi fosfat mampu mengurangi absorbsi magnesium. Protein
dapat mempengaruhi absorbsi magnesium intestinal. Absorbsi magnesium rendah
saat asupan protein kurang dari 30 gr perhari.
Absorbsi magnesium pada orang sehat dipengaruhi oleh konsentrasi
magnesium dalam bahan makanan dan kehadiran komponen pemicu atau
penghambat absorbsi. Absorbsi dimulai setelah satu jam kemudian masuk pada
fase stabilisasi dimana absorbsi berlangsung 4-6% per jam. Fase ini berada 2-8
jam setelah makan kemudian akan mengalami penurunan absorbsi hingga jam ke
sepuluh.
Pada orang dewasa rata-rata absorbsi diperkirakan 21% pada pria dan
27% pada wanita. Magnesium diserap di sepanjang usus termasuk kolon pada
tikus dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa absorbsi kolon adalah yang
terbesar. Hasil penelitian yang lain juga menunjukkan bahwa terdapat
kemungkinan penyerapan di kolon pada manusia. Studi jangka panjang pada
individu yang sehat menunjukkan tidak terdapat hubungan antara peningkatan
asupan kalsium oral terhadap absorbsi atau retensi magnesium. Penelitian lain
menunjukkan bahwa terjadi penurunan absorbsi magnesium pada kadar fosfat
yang tinggi, namun hasil ini masih belum konsisten. Peningkatan asupan zink
akan menurunkan absorbsi dan keseimbangan magnesium. Kekurangan vitamin
B6 yang terjadi pada wanita akan berpengaruh pada keseimbangan magnesium
karena akan meningkatkan sekresinya melalui urin. Peningkatan asupan serat
akan menurunkan absorbsi magnesium pada manusia.
1. Kebutuhan tubuh
- Jika kebutuhan tubuh terhadap magnesium meningkat, maka
penyerapannya juga akan meningkat.
2. Suasana asam di dalam saluran cerna
3. Lama bahan makanan di dalam saluran cerna
- Semakin lama bahan makanan berada di dalam saluran cerna, maka akan
semakin besar kemungkinan zat - zat yang ada dalam bahan makanan
tersebut diserap masuk kedalam pembuluh darah.
4. Kurangnya mineral kompetitif lainnya dalam makanan
A.2. Faktor-faktor yang menghambat absorpsi Magnesium
1. Suasana basa
- Sama seperti kalsium, pada suasana basa magnesium juga akan
membentuk kristal sehingga tidak dapat diserap oleh tubuh.
2. Asupan tinggi dari serat makanan (40 - 50 gr/hari) menurunkan penyerapan
magnesium. Seperti kita ketahui serat berfungsi mempercepat waktu transit
bahan makanan dalam saluran cerna. Jika makanan sebentar dalam saluran
cerna kemungkinan magnesium yang terdapat dalam bahan makanan yang
kita konsumsi untuk diserap lebih rendah. Asupan tinggi dari serat makanan
menurunkan penyerapan Magnesium
3. Asupan tinggi zinc (142 mg/hari) menurunkan penyerapan Magnesium.
- Adanya mineral kompetitif lainnya menyebabkan terjadinya persaingan
untuk diabsorbsi. Contohnya kalsium, besi, dan tembaga yang mempunyai
valensi +2. Kalsium, besi, atau tembaga yang dimakan terlalu banyak
akan menghambat absorbsi magnesium.
B. Metabolisme Magnesium
Metabolisme Mg dikontrol oleh kelenjar tiroid, sehingga penyerapan Mg
meningkat apabila terjadi sekresi hormon paratiroid (sebagai akibat adanya
penurunan kadar Mg dalam serum).
Dua rute yang ada untuk penyerapan Mg di sel epitel usus yaitu: rute
transelular dan jalur antar. Didalamnya terdiri dari dua tahap, 1) Mg akan
masuk membran sel usus dengan cara transpor pasif atau difasilitasi difusi. 2)
Sebuah Mg pompa aktif di bagian basolateral sel akan mengusir Mg.
C. Ekskresi Magnesium
DAFTAR PUSTAKA