Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KELOMPOK 3

NAMA KELOMPOK:

1.Rizka Aulia Akhyar (19312244003)

2. Rheznandya Putri Diaz (19312244001)

3. Lutfany Latifatur Rachman (19312244002)

4.Meiza Rico Harnanda (19312244004)

1. Tuliskan macam-macam metode penetapan hukum Islam, selain ijma dan

qiyas

2. Beri pengertian dan penjelasan singkat tentang metode-metode tersebut

beserta contohnya masing-masing

Pengertian Istihsan

Istihsan adalah menurut bahasa berarti menganggap baik, sedangkan menurut

istilah, istihsan adalah meninggalkan qiyas yang nyata untuk menjalankan qiyas

yang tidak nyata (samar-samar) atau meninggalkan hukum kulli (umum) untuk

menjalankan hukum istina’i (pengecualian) disebabkan ada dalil yang menurut

logika membenarkannya.

Jadi singkatnya, istihsan adalah tindakan meninggalkan satu hukum kepada

hukum lainnya disebabkan karena ada suatu dalil syara` yang mengharuskan

untuk meninggalkannya.

Contoh

Menurut Madzhab Hanafi, sisa minuman burung buas, seperti elang, burung

gagak dan sebagainya adalah suci dan halal diminum. Hal ini ditetapkan dengan

istihsan. Padahal seharusnya kalau menurut qiyas (jali), sisa minuman binatang

buas, seperti anjing dan burung-burung buas adalah haram diminum karena sisa

minuman yang telah bercampur dengan air liur binatang itu diqiyaskan kepada

dagingnya. Binatang buas itu langsung minum dengan mulutnya, sehingga air

liurnya masuk ke tempat minumnya. Sedangkan menurut qiyas khafi, burung buas

itu berbeda mulutnya dengan mulut binatang buas. Mulut binatang buas terdiri

dari daging yang haram dimakan, sedang mulut burung buas merupakan paruh

yang terdiri atas tulang atau zat tanduk dan tulang atau zat tanduk bukan
merupakan najis. Karena itu sisa minum burung buas itu tidak bertemu dengan

dagingnya yang haram dimakan, sebab di antara oleh paruhnya, demikian pula air

liurnya. Dalam hal ini keadaan yang tertentu yang ada pada burung buas yang

membedakannya dengan binatang buas. Berdasar keadaan inilah ditetapkan

perpindahan dari qiyas jali kepada qiyas khafi, yang disebut istihsan.

Pengertian Maslahah mursalah

Maslahah mursalah menurut bahasa berarti Maslahah sama dengan manfaat,

baik dari segi lafal maupun makna. Maslahah juga berarti manfaat atau suatu

pekerjaan yang mengandung manfaat.

Imam Ghozali mengemukakan bahwa pada prinsipnya Maslahah adalah

mengambil manfaat dan menolak kemdharatan dalam rangka memelihara tujuan-

tujuan syara’.

Jadi maslahah mursalah adalah sesuatu kejadian yang syara’ atau ijma tidak

menetapkan hukumnya dan tidak pula nyata ada illat yang menjadi dasar syara

menetapkan satu hukum,tetapi ada pula sesuatu yang munasabah untuk

kemaslahatan dan kebaikan umum.

Contoh-contoh Maslahah Mursalah

1. Tindakan abu bakar terhadap orang-orang yang ingkar membayar zakat,itu

adalah demi kemaslahatan.

2. Menulis huruf al-qur’an kepada huruf latin.

3. Membuang barang yang ada di atas kapal laut tanpa izin yang punya

barang,karena ada gelombang besar yang menjadikan kapal oleng. Demi

kemaslahatan penumpang dan menolak bahaya.

4. Dalam Al-qur’an dan Sunnah Rasul tidak ada nash yang melarang

mengumpulkan Al-Qur’an dari hafalan kedalam tulisan, meskipun demikian, para

sahabat dizaman Abu Bakarbersepakat untuk menulis dan mengumpulkannya,

karena mengingat kemaslahatan ummat, yang saat itu sahabat penghafal Al-

qur’an banyak yang meninggal dunia.

5. Tatkala Islam masuk ke irak, tanah Irak masih dimiliki oleh para pemilik asalnya

dengan dikenaki pajak (kharaj), karena untuk menjaga kemaslahatan umat Islam

umumnya. Seharusnya empat perlima tanah tersebut diberikan kepada orang


yang memerangi peperangan sebagai harta rampasan atau keuntungan perang. 6.

Pencatatan perkawinan dalam surat yang resmi menjadi maslahat untuk sahnya

gugatan dalam perkawinan, nafkah, pembagian harta bersama, waris dan lainnya.

Pengertian 'Urf

'Urf ialah sesuatu yang telah dikenal oleh masyarakat dan merupakan kebiasaan

di kalangan mereka baik berupa perkataan maupun perbuatan. Oleh sebagian

ulama ushul fiqh, 'urf disebut adat (adat kebiasaan).

Berikut adalah praktek-praktek’Urf dalam masing-masing mahzab:

1. Fiqh Hanafy

a. Dalam akad jual beli. Seperti standar harga, jual beli rumah yang meliputi :

bangunanya meskipun tidak disebutkan.

b. Bolehnya jual beli buah yang masih dipohon karena’urf.

c. Bolehnya mengolah lahan pertanian orang lain tanpa izin jika di daerah tersebut

ada kebiasaan bahwa lehan pertanian digarap oleh orang lain, maka pemiliknya

bisa meminta bagian

d. Bolehnya mudharib mengelola harta shahibul maal dalam segala hal menjadi

kebiasaan para pedagang.

e. Menyewa rumah meskipun tidak dijelaskan tujuan penggunaaannya

2. Fiqh Maliki

a. Bolehnya jual beli barang dengan menunjukkan sample

b. Pembagian nisbah antara mudharib dan sahibul maal berdasarkan’urf jika

terjadi perselisihan

3. Fiqh Syafi’i

a. Batasan penyimpanan barang yang dianggap pencurian yang wajib potong

tangan

b. Akad sewa atas alat transportasi

c. Akad sewa atas ternak

d. Akad istishna

4. Fiqh Hanbali

a. Jual belimu’thah

Berikut adalah akad-akad saat ini yang dapat diterima dengan’Urf, yaitu
1. Konsep Aqilah dalam asuransi

2. Jual beli barang elektronik dengan akad garansi

3. Dalam sewa menyewa rumah.

Biaya kerusakan yang kecil-kecil yang seharusnya menjadi tanggung jawab pemilik

rumah, menjadi tanggung jawab penyewa

Pengertian Istishab

Istishab menurut bahasa adalah menetapi dan menuntut kebersamaan.Seseorang

menuntut dan mengaku bersama dengan dia, dan menjadikannya bersama

dengannya.

Pengertian Istishab menurut istilah adalah menjadikan hukum yang sudah ada

sebelumnya tetap menjadi hukum hingga sekarang sampai ada dalil yang

menunjukkan adanya perubahan.

• Contohnya

Hak kepemilikan yang sudah tetap dengan adanya akad jual beli sebelumnya,

Maka hak kepemilikan itu tetap sampai sekarang, sampai ada dalil yang

menunjukkan adanya perubahan, hukum suci yang sudah ada sebelumnya, maka

tetap menjadi hukum hingga sekarang, sampai ada dalil yang menunjukkan atas

hilangnya hukum suci tersebut, dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai