TINJAUAN TEORI
A. Tuberculosis
1. Pengertian
menyerang paru tetapi juga dapat menyerang organ tubuh lainnya (Depkes,
Tuberculosis yang dapat menyerang pada bagian orhan tubuh mulai dari paru
dan organ di luar paru seperti kulit, tulang, persendia, selaput otak, usus serta
Tahan Asam) positif. Apabila seorang telah terinfeksi kuman TB namun belum
menjadi sakit maka tidak dapat menyebarkan infeksi ke orang lain. Kuman
ditularkan oleh penderita TB BTA positif melalui batuk, bersin, atau saat
berbicara lewat percikan droplet yang keluar (WHO, 2011). Kelompok bakteri
dan TBC .
2. Etiologi
Mycrobacterium Tuberculosis merupakan penyebab dari tuberculosis yang
dapat menyerang berbagai organ dan dapat ditularkan dari individu satu ke
individu lainnya melalui batuk maupun bersin (Dipiro et al, 2015). Bakteri ini
Tuberculosis bersifat aerob yang menunjukan bakteri ini tinggal pada jaringan
dengan kandungan oksigen tinggi seperti pada bagian paru-paru (Sudoyo et al,
2009).
artinya tidak hanya hidup di dalam sel, sebab setelah individu terpapar bakteri
ini maka bakteri akan masuk kedalam paru-paru dan terjadi infiltrasi local
neutrpohil dan makrofag, namun bakteri ini tidak hancur oleh karena beberapa
faktor virulen yang dimilikinya dan dapat menyebar melalui sistem limfatik
maupun darah, sifat bakteri intraseluler faluaktif selama infeksi awal ini
sebagian dapat disebabkan oleh senyawa seperti sulfatida, senyawa ini dapat
3. Gejala Tuberculosis
Gejala utama pasien TB adalah batuk berdahak selama 2-3 minggu atau lebih.
Setiap orang yang datang ke unit pelayanan kesehatan dengan gejala utama
beberapa gejala tambahan lain seperti dahak yang bercampr darah, batuk
darah, serta sesak nafas, badan lemas, nafsu makan menurun, berat badan
menurun, malaise atau lemah dan lesu, berkeringat malam hari tanpa kegiatan
4. Klasifikasi Tuberkulosis
Penentuan klasisfikasi penyakit dan tpe pasien TB memerlukan suatu definisi
Manfaat dan tujuan ditentukannya klasifikasi penyakit serta tipe penderita ini
selain untuk menentukan paduan pengobatan TB BTA positif yang sesuai juga
untuk registrasi kasus secara benar. Manfaat serta tujuan lainnya dari
penentuan klasifikasi penyakit juga tipe penderita ini adalah untuk mengurangi
spesimen dahak SPS hasilnya BTA positif dan foto toraks dada
menunjukkan gambaran TB
spesimen dahak SPS dan biarkan kuman TB hasilnya positif
1 atau lebih spesimen dahak pada pemeriksaan sebelumnya hasilnya
b. TB paru BTA negatif yaitu yang memenuhi devinisi pada TB paru BTA
paru BTA negatif, foto thoraks positif yang di bagi berdasarkan tingkat keparahan
pasien yang belum pernah menelan OAT kurang dari satu bulan (4 minggu)
b. Kasus kambuh (relaps), yaitu pasien TB yang sebelumnya pernah
dahaknya tetap positif atau kembali menjadi positif pada bulan kelima atau
B. Kepatuhan
1. Definisi Kepatuhan
dalam konteks psikologi kesehatan kepatuhan mengacu pada situasi ketika
nasehat yang diusulkan oleh seseorang praktisis kesehatan atau informasi yang
diperoleh dari suatu sumber informasi lainnya seperti nasehat yang diberiakan
dalam suatu brosur promosi kesehatan melalui suatu kampanye media masa
pasif mengikuti saran dan perintah tenaga kesehatan untuk melakukan terapi
yang sedang dilakukan. Adherence adalah sejauh mana pengambilan obat yang
untuk pasien biasanya dilaporkan sebagai persentase dari dosis resep obat
yang benar-benar diambil oleh klien selama periode yang ditentukan (Nurina,
2012).
(Kozier, 2010).
b. Eksternal
Factor eksernal yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan TB paru
3. Pengukuran Kepatuhan
Pengukuran kepatuahan dilakuakn dengan mengumpulkan data yang
an penyimpangan yang diukur melalui tolak ukur atau ambang batas yang
2017).
b. Change Agent atau agen pengubah
Perawat sebagai agen pengubah berfungsi membuat suatu perubahan atau
yang optimal. Perawat mengubah cara pandang dan pola piker pasien,
klien adalah member informasi dan bantuan kepada klien atas keputusan
bantuan mengandung dua peran, yaitu peran aksi dan non aksi
(Kemenkes, 2017).
f. Consultant
Menurut Kusnanto (2004), Perawat sebagai tempat konsutasi bagi pasien,
2013).
g. Collaborator
Peran perawat sebagai collaborator yaitu perawat bekerja sama dengan
(Susanto, 2012).
2. Peran perawat (educator)
Pendidikan kesehatan bagi pasien telah menjadi satu dari peran yang
kesehatan sehingga diharapkan pasien menjadi tahu dan paham (Hapsari et al,
2013).
2012)
b. Komunikasi
Keberhasilan proses pendidikan dipengaruhi oleh kemampuan perawat
orang lain perawat harus melakukannya dengan hati dengan kata lain
lain. Setiap pemikiran dan ide perawat dapat langsung diterima oleh
2016).
d. menjadi model/contoh
Seberapa bagusnya gaya komunikasi perawat dan luasnya wawasan
ilmu pengetahuan, orang lain perlu melihat bukti atas apa yang
efisien, dan tepat guna untuk pendidikan pasien dan staf dengan
al, 2013).
d. Media yang digunakan
Suatu media dapat membantu dalam pengajaran dan penyampaian pesan
kepada pasien. Poster merupakan perpaduan dari gambar dan tulisan yang
gambar dan kreasi yang menarik. Namun kurangnya persiapan media seperti
D. Kerangka Teori
Kerangka teori merupakan ringkasan dari tinjauan pustaka yang di gunakan untuk
digunakan yaitu :
Tabel 2.1
4. Menjadi model/contoh
Kerangka konsep penelitian adalah uraian, kaitan atau visualisasi hubungan antara
konsep satu terhadap konsep yang lainnya atau antara variabel yang satu dengan
yang lain sesuai variabel yang di teliti (Notoatmodjo, 2014). Dalam kerangka
konsep yang dilakukan variabel independen adalah Peran Perawat (Edukasi) dan
Tabel 2.2
F. Hipotesis